Pasal 12 dari Kitab Keluaran menjelaskan perintah Tuhan kepada Musa dan Harun mengenai perayaan Paskah sebagai tanda pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Tuhan memerintahkan agar setiap keluarga mengambil seekor anak domba jantan yang tidak bercela, menyembelihnya, dan mengoleskan darahnya pada ambang pintu rumah mereka. Daging anak domba tersebut harus dimakan dengan roti tidak beragi dan sayur pahit, serta mereka harus siap untuk pergi dengan mengenakan ikat pinggang dan sandal. Pada malam itu, Tuhan akan melewati rumah yang berdarah dan tidak membunuh anak sulung di dalamnya, sebagai tanda perlindungan.

Setelah peristiwa ini, Tuhan memerintahkan agar Paskah dirayakan sebagai peringatan turun-temurun. Orang Israel diperintahkan untuk menghindari ragi selama tujuh hari dan merayakan hari raya roti tidak beragi. Ketika malam itu tiba, Tuhan membunuh semua anak sulung di Mesir, yang menyebabkan Firaun dan rakyat Mesir meminta orang Israel untuk pergi. Orang Israel kemudian meninggalkan Mesir dengan membawa barang-barang dari orang Mesir dan memenuhi janji Tuhan yang telah ditetapkan selama 430 tahun.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 12 Kitab Keluaran, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 12 Keluaran

1. Konteks Historis: Pasal 12 Keluaran terjadi dalam konteks penawanan bangsa Israel di Mesir. Mereka telah diperbudak selama lebih dari 400 tahun. Tuhan mengutus Musa untuk membebaskan mereka dari perbudakan ini. Pasal ini mencakup peristiwa Paskah, yang merupakan momen penting dalam sejarah Israel.

2. Konteks Budaya: Budaya Mesir pada waktu itu sangat dipengaruhi oleh kepercayaan politeisme. Tuhan Israel, yang dikenal sebagai YHWH, menunjukkan kuasa-Nya melalui sepuluh tulah yang ditimpakan kepada Mesir. Paskah menjadi simbol pembebasan dan identitas bangsa Israel.

3. Konteks Literatur: Keluaran 12 berfungsi sebagai puncak dari narasi yang dimulai di Keluaran 1. Ini adalah bagian dari narasi yang lebih besar tentang pembebasan Israel. Pasal ini juga memberikan instruksi yang sangat spesifik tentang perayaan Paskah, yang akan diingat dan dirayakan oleh bangsa Israel sepanjang sejarah mereka.

4. Konteks Teologis: Teologis, pasal ini menekankan tema penebusan dan perlindungan Tuhan. Darah domba Paskah yang dioleskan pada pintu rumah menjadi simbol keselamatan bagi orang Israel, yang menunjukkan bahwa Tuhan melindungi umat-Nya dari hukuman. Ini juga menjadi lambang keselamatan dalam konteks Kristen.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Keluaran 12, dalam Keluaran 11, Tuhan mengumumkan tulah terakhir yang akan menimpa Mesir, yaitu kematian semua anak sulung di tanah Mesir. Ini adalah puncak dari serangkaian tulah yang menunjukkan kuasa Tuhan atas dewa-dewa Mesir. Musa diberi instruksi untuk memberitahukan bangsa Israel tentang persiapan untuk Paskah, termasuk pemilihan domba yang sempurna dan cara merayakan Paskah.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai signifikansi dari peristiwa yang terjadi dalam Keluaran 12 dan bagaimana hal itu membentuk identitas dan iman bangsa Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 12 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Paskah: Penetapan Paskah sebagai perayaan penting bagi bangsa Israel, yang melambangkan pembebasan dari perbudakan di Mesir. (Keluaran 12:1-14)

• Anak Domba Paskah: Instruksi mengenai pemilihan dan penyembelihan anak domba yang tidak bercela sebagai simbol pengorbanan. (Keluaran 12:3-6)

• Darah sebagai Tanda: Pentingnya darah anak domba yang dibubuhkan pada pintu rumah sebagai tanda perlindungan dari tulah. (Keluaran 12:7, 12-13)

• Makan Roti Tidak Beragi: Perintah untuk makan roti tidak beragi dan sayur pahit sebagai bagian dari perayaan Paskah. (Keluaran 12:8-11)

• Hari Raya Roti Tidak Beragi: Penetapan hari raya roti tidak beragi yang harus dirayakan selama tujuh hari sebagai pengingat akan keluarnya Israel dari Mesir. (Keluaran 12:15-20)

• Peringatan untuk Generasi Mendatang: Instruksi untuk menjelaskan makna Paskah kepada anak-anak sebagai pengingat akan penyelamatan Tuhan. (Keluaran 12:24-27)

• Kematian Anak Sulung di Mesir: Pemberitahuan tentang hukuman Tuhan terhadap semua anak sulung di Mesir sebagai bagian dari pembebasan Israel. (Keluaran 12:29-30)

• Keluarnya Israel dari Mesir: Pencatatan keluarnya bangsa Israel dari Mesir setelah peristiwa Paskah, menandai awal perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. (Keluaran 12:31-42)

• Ketetapan untuk Orang Asing: Aturan mengenai siapa yang boleh merayakan Paskah, termasuk syarat bagi orang asing yang ingin ikut serta. (Keluaran 12:43-49)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dari pembebasan, peringatan, dan identitas bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan.

Nama Orang

• TUHAN: Entitas ilahi yang memberikan perintah kepada Musa dan Harun.
• Musa: Pemimpin bangsa Israel yang menerima wahyu dari TUHAN.
• Harun: Saudara Musa dan pembantunya dalam memimpin bangsa Israel.
• Firaun: Penguasa Mesir yang menolak membebaskan bangsa Israel.
• Anak sulung: Merujuk pada anak sulung dari setiap keluarga di Mesir yang menjadi korban tulah.
• Tua-tua Israel: Pemimpin dari setiap keluarga di Israel yang diperintahkan Musa untuk mengumpulkan.

Nama Lokasi

• Mesir: Tanah tempat bangsa Israel diperbudak dan lokasi peristiwa Paskah.
• Raamses: Kota di Mesir dari mana orang Israel berangkat.
• Sukot: Tempat tujuan pertama orang Israel setelah meninggalkan Mesir.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Keluaran pasal 12:

1. Paskah

   • Perayaan yang ditetapkan Tuhan untuk mengenang keluarnya bangsa Israel dari Mesir, melibatkan penyembelihan anak domba.

2. Anak Domba

   • Simbol pengorbanan yang harus dipilih, jantan, tidak bercela, dan dimakan oleh setiap keluarga sebagai bagian dari perayaan Paskah.

3. Darah

   • Tanda perlindungan yang dibubuhkan pada ambang pintu, sebagai tanda agar Tuhan melewati rumah tersebut dan tidak menghukum penghuninya.

4. Roti Tidak Beragi

   • Makanan yang harus dimakan selama perayaan, melambangkan kesegeraan dan ketidakberdayaan saat keluar dari Mesir.

5. Ragi

   • Dilarang ada dalam rumah selama perayaan, melambangkan dosa dan pengaruh negatif yang harus dihindari.

6. Hari Raya

   • Ditetapkan sebagai peringatan turun-temurun untuk bangsa Israel, menandakan pentingnya ingatan akan pembebasan Tuhan.

7. Perintah Tuhan

   • Instruksi yang jelas diberikan kepada Musa dan Harun mengenai cara merayakan Paskah dan persiapan yang harus dilakukan.

8. Keluarnya dari Mesir

   • Momen penting dalam sejarah Israel, menandai pembebasan dari perbudakan dan awal perjalanan menuju Tanah Perjanjian.

9. Kematian Anak Sulung

   • Tulah terakhir yang menimpa Mesir, menunjukkan kuasa Tuhan atas dewa-dewa Mesir dan sebagai pendorong bagi Firaun untuk membebaskan Israel.

10. Ketetapan untuk Selamanya

    • Menekankan bahwa perayaan Paskah dan ibadah terkait harus diingat dan dilaksanakan oleh generasi mendatang.

11. Orang Asing dan Budak

    • Menunjukkan inklusivitas dalam perayaan Paskah, di mana orang asing yang disunat dapat ikut serta dalam perayaan.

12. Malam Berjaga-jaga

    • Menandakan pentingnya malam ketika Tuhan menyelamatkan Israel, menjadi momen yang diingat oleh seluruh bangsa Israel.

Kata kunci ini mencerminkan tema sentral dari pasal ini, yaitu pembebasan, pengorbanan, dan peringatan akan tindakan Tuhan dalam sejarah Israel.

Kitab Keluaran pasal 12 adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam Alkitab, terutama dalam konteks perayaan Paskah dan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Paskah: Apa makna Paskah bagi Anda secara pribadi? Bagaimana Anda melihat relevansi perayaan ini dalam kehidupan Kristen saat ini?

2. Tanda Darah: Mengapa Tuhan meminta darah anak domba untuk dioleskan pada ambang pintu? Apa yang bisa kita pelajari tentang perlindungan dan keselamatan dari tindakan ini?

3. Ketaatan: Bagaimana ketaatan bangsa Israel dalam mengikuti instruksi Tuhan (seperti menyembelih anak domba dan mengoleskan darah) mencerminkan iman mereka? Apa yang bisa kita pelajari tentang ketaatan dalam hidup kita sehari-hari?

4. Perayaan Turun-temurun: Mengapa penting bagi bangsa Israel untuk merayakan Paskah sebagai ketetapan turun-temurun? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam tradisi dan ibadah kita saat ini?

5. Roti Tidak Beragi: Apa simbolisme dari roti tidak beragi dalam konteks pembebasan dari Mesir? Bagaimana hal ini berhubungan dengan pengertian kita tentang dosa dan kesucian?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Perjanjian Baru: Bagaimana peristiwa Paskah dalam Keluaran 12 berhubungan dengan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib? Apa kesamaan dan perbedaan yang dapat kita identifikasi?

2. Peran Musa dan Harun: Apa peran Musa dan Harun dalam konteks pembebasan bangsa Israel? Bagaimana kepemimpinan mereka dapat menjadi teladan bagi kita dalam memimpin orang lain?

3. Kepentingan Hukum dan Ketetapan: Mengapa Tuhan memberikan ketetapan yang jelas mengenai siapa yang boleh merayakan Paskah? Apa yang bisa kita pelajari tentang inklusivitas dan eksklusivitas dalam komunitas iman?

4. Respon Firaun: Apa yang dapat kita pelajari dari respon Firaun terhadap tulah yang terjadi? Bagaimana sikap hati yang keras dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan seseorang?

5. Kepentingan Sejarah: Mengapa penting untuk memahami konteks sejarah dan budaya saat membaca Keluaran 12? Bagaimana hal ini dapat memperdalam pemahaman kita tentang teks?

Hal-Hal Menarik

• Simbolisme Anak Domba: Anak domba yang tidak bercela menjadi simbol penting dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Diskusikan bagaimana simbol ini berlanjut dalam konteks iman Kristen.

• Perayaan Paskah dalam Tradisi Kristen: Bagaimana gereja-gereja merayakan Paskah saat ini? Apa saja tradisi yang ada dan bagaimana hal itu mengingatkan kita akan makna pembebasan?

• Pengalaman Spiritual: Apakah ada pengalaman pribadi atau kesaksian yang dapat Anda bagikan tentang bagaimana Anda merasakan pembebasan dalam hidup Anda, mirip dengan pengalaman bangsa Israel?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Keluaran pasal 12 dan memperdalam pemahaman Anda tentang iman Kristen!

Pasal 12 dari Kitab Keluaran mengandung banyak pelajaran dan prinsip yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diterapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dan Penerapan

1. Pentingnya Ingatan dan Peringatan:

   • Tuhan menginstruksikan bangsa Israel untuk merayakan Paskah sebagai peringatan akan pembebasan mereka dari Mesir. Ini mengajarkan kita pentingnya mengingat dan merayakan momen-momen penting dalam hidup kita, terutama yang berkaitan dengan iman dan penyelamatan.

2. Ketaatan kepada Perintah Tuhan:

   • Musa dan Harun mengikuti perintah Tuhan dengan tepat. Ini mengingatkan kita untuk taat kepada firman Tuhan dalam hidup kita, meskipun terkadang sulit atau tidak nyaman.

3. Simbolisme Darah:

   • Darah anak domba yang dioleskan pada pintu menjadi tanda keselamatan. Ini melambangkan perlunya pengorbanan dan penebusan dalam iman Kristen, yang terwujud dalam pengorbanan Yesus Kristus.

4. Persiapan dan Kesiapan:

   • Ketika memakan Paskah, mereka diminta untuk bersiap-siap untuk pergi. Ini mengajarkan kita untuk selalu siap menghadapi perubahan dan tantangan dalam hidup, serta untuk bersikap proaktif dalam iman kita.

5. Kepedulian terhadap Sesama:

   • Dalam pengambilan anak domba, jika satu rumah tangga terlalu kecil, mereka harus bergabung dengan tetangga. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya komunitas dan saling mendukung dalam iman.

6. Kesucian dan Kebersihan:

   • Larangan untuk memakan ragi selama tujuh hari menunjukkan pentingnya menjaga kesucian dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak bersih dalam hidup kita.

Doa Terkait Keluaran Pasal 12

1. Doa Syukur atas Keselamatan: "Ya Tuhan, terima kasih atas pengorbanan Yesus yang menyelamatkan kami dari dosa. Kami bersyukur atas darah-Nya yang menjadi tanda keselamatan bagi kami. Ajar kami untuk selalu mengingat dan merayakan kasih-Mu dalam hidup kami."

2. Doa untuk Ketaatan: "Tuhan, berikanlah kami hati yang taat untuk mengikuti perintah-Mu. Bantu kami untuk tidak ragu dalam melaksanakan kehendak-Mu, seperti yang dilakukan oleh Musa dan Harun. Amin."

3. Doa untuk Persiapan: "Ya Tuhan, ajar kami untuk selalu siap menghadapi setiap perubahan dalam hidup kami. Berikan kami kebijaksanaan dan keberanian untuk melangkah maju dalam iman, seperti bangsa Israel yang bersiap untuk meninggalkan Mesir."

4. Doa untuk Komunitas: "Tuhan, kami berdoa agar Engkau memperkuat ikatan di antara kami sebagai komunitas iman. Bantu kami untuk saling mendukung dan berbagi dalam perjalanan iman kami, seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel."

5. Doa untuk Kesucian: "Ya Tuhan, bersihkanlah hati dan pikiran kami dari segala sesuatu yang tidak berkenan kepada-Mu. Ajar kami untuk hidup dalam kesucian dan menjauhkan diri dari dosa, agar kami dapat menjadi saksi yang baik bagi nama-Mu."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Keluaran pasal 12:

1. What (Apa)

• Perintah Paskah: TUHAN memerintahkan Musa dan Harun untuk merayakan Paskah dengan menyembelih anak domba, mengoleskan darahnya pada pintu rumah, dan memakan dagingnya dengan roti tidak beragi dan sayur pahit.
• Hari Raya Roti Tidak Beragi: TUHAN menetapkan tujuh hari untuk merayakan hari raya roti tidak beragi, di mana tidak boleh ada ragi dalam rumah.

2. Who (Siapa)

• TUHAN: Yang memberikan perintah kepada Musa dan Harun.
• Musa dan Harun: Pemimpin bangsa Israel yang menyampaikan perintah TUHAN kepada umat.
• Bangsa Israel: Yang diperintahkan untuk merayakan Paskah dan mengikuti ketetapan TUHAN.

3. Where (Di mana)

• Tanah Mesir: Tempat di mana bangsa Israel berada saat perintah ini diberikan dan di mana peristiwa Paskah terjadi.
• Rumah-rumah Israel: Tempat di mana darah anak domba dioleskan pada pintu.

4. When (Kapan)

• Bulan Pertama: Bulan ini ditetapkan sebagai bulan pertama dalam kalender Israel.
• Tanggal 10 dan 14: Pada tanggal 10, anak domba diambil, dan pada tanggal 14, anak domba disembelih dan dimakan.

5. Why (Mengapa)

• Penyelamatan: TUHAN memberikan perintah ini sebagai tanda untuk menyelamatkan rumah-rumah Israel dari tulah yang akan menimpa Mesir.
• Peringatan: Untuk mengingat peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir dan sebagai ketetapan turun-temurun.

6. How (Bagaimana)

• Prosedur Paskah: Mengambil anak domba jantan yang tidak bercela, menyembelihnya, mengoleskan darahnya pada pintu, dan memakan dagingnya dengan cara tertentu.
• Perayaan Roti Tidak Beragi: Menghindari ragi dan merayakan selama tujuh hari dengan pertemuan kudus.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah Anak Domba: Setiap rumah tangga harus mengambil satu anak domba, atau berbagi dengan tetangga jika jumlahnya kecil.
• Durasi Perayaan: Tujuh hari untuk merayakan hari raya roti tidak beragi.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi Keluaran pasal 12, yang merupakan bagian penting dari sejarah penyelamatan bangsa Israel dan perayaan Paskah yang masih dirayakan hingga saat ini.

Pasal 12 dari Kitab Keluaran berbicara tentang perintah TUHAN kepada Musa dan Harun untuk merayakan Paskah. TUHAN menyuruh mereka untuk mengambil seekor domba yang tidak bercacat, jantan, dan berumur setahun untuk setiap rumah. Domba ini harus disembelih pada hari kesepuluh bulan pertama dan darahnya harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah. Pada malam itu, mereka harus makan daging domba yang dipanggang dengan roti tidak beragi dan sayur pahit. TUHAN berjanji bahwa ketika Ia melihat darah pada pintu rumah, Ia akan melewatkan rumah itu dan tidak akan menimpakan bencana pada mereka. Pasal ini juga mencatat bahwa pada malam itu, TUHAN memukul semua anak sulung di Mesir dan Firaun meminta Musa dan Harun untuk pergi bersama bangsa Israel. Mereka pergi dengan membawa adonan yang belum beragi dan barang-barang yang diminta dari orang Mesir. Setelah 430 tahun tinggal di Mesir, seluruh pasukan TUHAN keluar dari tanah Mesir. Pasal ini juga memberikan peraturan tentang siapa yang boleh merayakan Paskah dan bagaimana merayakannya. Seluruh keturunan Israel melaksanakan perintah TUHAN dan mereka dikeluarkan dari Mesir oleh TUHAN.

Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 12 dalam Kitab Keluaran berbicara tentang perintah Allah kepada bangsa Israel untuk merayakan Paskah, yaitu perayaan yang mengingat pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa bangsa Israel telah menjadi budak di Mesir selama beberapa generasi. Allah mengutus Musa sebagai pemimpin untuk membebaskan mereka dan membawa mereka ke tanah yang dijanjikan. Sebelum peristiwa Paskah, Allah telah mengirim sepuluh tulah kepada Mesir sebagai tanda kekuasaan-Nya dan untuk memaksa Firaun melepaskan bangsa Israel.

Latar belakang budaya dari pasal ini adalah bahwa Paskah adalah salah satu perayaan penting dalam agama Yahudi. Paskah dirayakan setiap tahun untuk mengenang pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Selama perayaan ini, domba jantan yang sempurna harus disembelih dan darahnya dioleskan pada tiang pintu rumah mereka sebagai tanda perlindungan dari hukuman Allah.

Latar belakang literatur dari pasal ini adalah bahwa Kitab Keluaran adalah bagian dari Taurat, yang merupakan bagian pertama dari Alkitab Ibrani dan juga Alkitab Kristen. Taurat berisi hukum-hukum, perintah-perintah, dan sejarah bangsa Israel. Pasal 12 adalah bagian dari narasi sejarah yang menceritakan tentang peristiwa Paskah dan perintah Allah kepada bangsa Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Allah telah mengirim sepuluh tulah kepada Mesir sebagai hukuman atas penindasan mereka terhadap bangsa Israel. Firaun masih enggan melepaskan bangsa Israel, tetapi Allah memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk merayakan Paskah sebagai tanda perlindungan-Nya. Allah memberikan petunjuk tentang bagaimana mereka harus mempersiapkan dan merayakan Paskah, termasuk pemilihan dan penyembelihan domba jantan yang sempurna.

Dengan latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis ini, kita dapat memahami bahwa pasal 12 dalam Kitab Keluaran adalah tentang perintah Allah kepada bangsa Israel untuk merayakan Paskah sebagai peringatan pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir. Perintah ini memiliki makna teologis yang mendalam dalam hubungan antara Allah dan bangsa Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 12:

1. Perayaan Paskah (Keluaran 12:1-28)
- Bulan pertama menjadi bulan pertama dalam setahun bagi umat Israel.
- Perintah untuk menyembelih seekor domba tanpa cacat dan memakannya dengan roti tidak beragi dan sayur pahit.
- Darah domba harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah sebagai tanda bagi TUHAN.
- Malam itu, TUHAN akan melintasi tanah Mesir dan memukul setiap anak sulung, tetapi akan melewatkan rumah yang ditandai dengan darah.

2. Perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi (Keluaran 12:14-20)
- Selama tujuh hari setelah Paskah, umat Israel harus makan roti tidak beragi.
- Pada hari pertama dan ketujuh, ada pertemuan kudus yang tidak boleh ada pekerjaan yang dilakukan.
- Siapa pun yang makan sesuatu yang beragi selama tujuh hari ini akan dilenyapkan dari Israel.

3. Peringatan Paskah sebagai Ketetapan (Keluaran 12:24-28)
- Paskah harus dipelihara sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun.
- Anak-anak Israel harus menjaga ibadah ini sebagai ketetapan selamanya.
- Ketika anak-anak bertanya tentang arti ibadah ini, harus dijelaskan bahwa ini adalah kurban Paskah yang melewatkan rumah keturunan Israel di Mesir.

4. Keluarnya Israel dari Mesir (Keluaran 12:29-42)
- Pada malam Paskah, TUHAN memukul semua anak sulung di Mesir, termasuk anak sulung Firaun dan tahanan.
- Firaun meminta Musa dan Harun untuk pergi dan melayani TUHAN, dan orang Mesir mendesak mereka untuk segera pergi.
- Keturunan Israel pergi dari Mesir dengan kawanan domba, ternak, dan harta yang mereka minta dari orang Mesir.

5. Peraturan tentang Paskah (Keluaran 12:43-51)
- Orang asing yang tinggal sementara dengan umat Israel harus disunat jika ingin merayakan Paskah.
- Paskah harus dimakan di dalam rumah dan tidak boleh dibawa keluar.
- Seluruh umat Israel melaksanakan perintah ini sesuai dengan yang TUHAN perintahkan.

Referensi: Keluaran 12:1-51

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- TUHAN
- Musa
- Harun
- Firaun

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Mesir
- tanah Mesir
- rumah
- ambang pintu rumah
- takhta Firaun
- penjara
- negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu
- Raamses
- Sukot

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "12" adalah sebagai berikut:

1. Bulan pertama: Bulan yang menjadi permulaan bulan-bulan dalam setahun bagi umat Israel.
2. Domba: Binatang yang harus diambil oleh setiap rumah untuk dipersembahkan sebagai kurban Pesakh.
3. Domba tidak bercacat: Domba yang harus dipilih untuk dipersembahkan haruslah tidak memiliki cacat.
4. Darah: Darah domba yang harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah sebagai tanda bagi TUHAN agar bencana tidak menimpa rumah tersebut.
5. Roti tidak beragi: Makanan yang harus dikonsumsi selama tujuh hari sebagai bagian dari perayaan hari raya Roti Tidak Beragi.
6. Pertemuan kudus: Hari pertama dan hari ketujuh dalam perayaan Roti Tidak Beragi yang dijadikan sebagai hari pertemuan kudus bagi umat Israel.
7. Peringatan: Hari peringatan yang harus dipelihara turun-temurun sebagai ketetapan bagi umat Israel.
8. Pembebasan: TUHAN membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
9. Orang asing: Orang asing yang tinggal sementara dengan umat Israel juga dapat merayakan Pesakh jika mereka disunat.
10. Kelompok-kelompok: Orang Israel dibawa keluar dari tanah Mesir menurut kelompok-kelompok mereka.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Keluaran pasal 12:

1. Apa yang menjadi makna dan tujuan dari perayaan Pesakh bagi umat Israel?
2. Mengapa domba yang dipilih harus tidak bercacat, jantan, dan berumur setahun?
3. Mengapa darah domba harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah untuk memakan daging yang dipanggang dengan roti tidak beragi dan sayur pahit?
5. Mengapa orang Mesir juga mengalami hukuman yang berat pada malam Pesakh?
6. Bagaimana perayaan Pesakh menjadi tanda bagi umat Israel dan mengapa mereka harus memeliharanya turun-temurun?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari respons Firaun dan orang Mesir terhadap hukuman yang dialami pada malam Pesakh?
8. Mengapa orang Israel harus meninggalkan Mesir dengan cepat dan tidak boleh membawa ragi?
9. Apa yang dapat kita pelajari dari kemurahan hati TUHAN yang membuat orang Mesir memberikan harta mereka kepada orang Israel?
10. Mengapa perayaan Pesakh menjadi perayaan yang penting dalam sejarah umat Israel?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kitab Keluaran pasal 12.

Dari pasal 12 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya menghormati dan mematuhi perintah-perintah Tuhan. Dalam pasal ini, Tuhan memberikan perintah kepada umat Israel untuk merayakan perayaan Pesakh sebagai tanda pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir. Umat Israel dengan setia melaksanakan perintah ini sebagai bentuk ketaatan mereka kepada Tuhan.

2. Pentingnya mengingat dan merayakan karya Tuhan dalam hidup kita. Perayaan Pesakh menjadi peringatan bagi umat Israel tentang bagaimana Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat dan merayakan karya Tuhan dalam hidup kita, baik dalam hal pembebasan dari dosa, penyertaan-Nya, atau berkat-berkat yang diberikan-Nya.

3. Pentingnya hidup yang kudus dan terpisah dari dunia. Dalam perayaan Pesakh, umat Israel diperintahkan untuk makan roti tidak beragi selama tujuh hari dan tidak boleh ada ragi dalam rumah mereka. Hal ini mengajarkan kita untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa serta pengaruh dunia yang jahat.

4. Pentingnya mengajarkan iman kepada generasi berikutnya. Umat Israel diperintahkan untuk mengajarkan perayaan Pesakh kepada anak-anak mereka dan menjelaskan artinya. Hal ini mengajarkan kita untuk mengajarkan iman kita kepada generasi berikutnya dan membagikan pengalaman-pengalaman kita tentang karya Tuhan dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas karya penyelamatan-Mu yang besar dalam hidup kami. Kami bersyukur karena Engkau membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir dan memberikan perintah-perintah-Mu kepada mereka. Bantu kami untuk selalu menghormati dan mematuhi perintah-perintah-Mu dalam hidup kami.

Bimbinglah kami untuk selalu mengingat dan merayakan karya-Mu dalam hidup kami. Ajarkan kami untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa serta pengaruh dunia yang jahat. Berikanlah kami kekuatan untuk mengajarkan iman kami kepada generasi berikutnya dan membagikan pengalaman-pengalaman kami tentang karya-Mu.

Terima kasih karena Engkau adalah Allah yang setia dan penyelamat yang besar. Kiranya hidup kami menjadi kesaksian bagi kemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, amin.

Analisis Keluaran 12 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penetapan Paskah, sebuah perayaan penting bagi bangsa Israel yang memperingati pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Tuhan, Musa, Harun, dan bangsa Israel.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada bulan pertama tahun Ibrani, tepat sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir.

Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di tanah Mesir.

Why (Mengapa): Tuhan menetapkan Paskah sebagai:

• Tanda pembebasan: Darah domba di ambang pintu menandakan rumah-rumah orang Israel sehingga malaikat maut melewatinya.
• Peringatan akan kuasa Tuhan: Tuhan menunjukkan kuasa-Nya atas Firaun dan Mesir dengan membunuh semua anak sulung.
• Perayaan pembebasan: Paskah menjadi perayaan tahunan untuk mengingat pembebasan bangsa Israel dari perbudakan.

How (Bagaimana):

• Persiapan: Setiap keluarga harus menyembelih domba jantan berumur setahun yang tidak bercacat, memanggangnya, dan memakannya dengan roti tidak beragi dan sayur pahit.
• Pelaksanaan: Darah domba dioleskan pada ambang pintu dan tiang pintu. Bangsa Israel harus makan domba Paskah dengan cepat, siap untuk pergi.
• Peringatan: Paskah harus dirayakan setiap tahun dengan makan roti tidak beragi selama tujuh hari.

Tambahan:

• Paskah menjadi simbol penting dalam iman Kristen, menunjuk pada Yesus sebagai "Domba Allah" yang mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa manusia.
• Darah Yesus, seperti darah domba Paskah, menjadi tanda bagi orang percaya sehingga mereka terbebas dari hukuman dosa.

Dengan memahami konteks dan makna Paskah dalam Keluaran 12, kita dapat lebih menghargai karya penyelamatan Tuhan bagi umat-Nya, baik di masa lalu maupun masa kini.