Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Nyanyian Musa

Nyanyian orang-orang yang ditebus.

15:1 Nyanyian Musa, Miryam, dan Israel tentang pembebasan mereka.
15:22 Orang Israel menginginkan air di padang belantara.
15:23 Air di Mara pahit, mereka bersungut-sungut, Musa berdoa, dan membuat air menjadi manis berdasarkan petunjuk TUHAN.
15:27 Mereka berkemah di Elim, di sana terdapat dua belas mata air, dan tujuh puluh pohon kurma.

Nyanyian Musa dan Israel (15:1-21)
Di Mara dan di Elim (15:22-27)

Allah, Musa, Miryam.

Allah, Edom, Elim, Filistin, Firaun, Harun, Israel, Kanaan, Mara, Mesir, Miryam, Moab, Musa, Syur, Teberau, TUHAN

Orang-orang yang mengasihi Allah menang di dalam kemenangan-Nya dan kehormatan Dia adalah sukacita mereka. Yang pertama kita pikirkan seharusnya adalah memberikan kemuliaan kepada Allah.

Air yang pahit (ay. 23) di jalan pimpinan Allah, mengingatkan kita akan pencobaan yang datang kepada umat Allah untuk mengajarkan kepada mereka, bukanlah menghukum. Sepotong kayu (salib, Gal. 3:13) dilempar ke air yang pahit, akan menjadikannya manis.

Pasal 15 dari Kitab Keluaran berisi nyanyian pujian yang dinyanyikan oleh Musa dan orang Israel setelah mereka melintasi Laut Teberau dan melihat keajaiban TUHAN dalam menyelamatkan mereka dari pengejaran Firaun. Nyanyian ini memuji kekuatan dan kemuliaan TUHAN serta menggambarkan bagaimana Dia menghancurkan musuh-musuh mereka. Setelah itu, mereka berjalan di padang belantara dan mengalami kesulitan mencari air. Ketika mereka tiba di Mara, air yang mereka temukan pahit, tetapi TUHAN membuat air itu menjadi manis dengan sebuah kayu. Di sana TUHAN juga memberikan peraturan dan menguji kesetiaan mereka. Akhirnya, mereka tiba di Elim, di mana mereka menemukan air dan tempat yang nyaman untuk berkemah.

Latar belakang dari pasal ke-15 dalam Kitab Keluaran adalah peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir oleh Tuhan melalui tangan Musa. Pasal ini merupakan nyanyian syukur yang dinyanyikan oleh Musa dan orang Israel setelah mereka melintasi Laut Merah dan melihat kehancuran pasukan Firaun.

Secara historis, peristiwa ini terjadi sekitar abad ke-13 SM, ketika bangsa Israel menjadi budak di Mesir selama lebih dari 400 tahun. Tuhan memilih Musa sebagai pemimpin untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan dan menuju tanah yang dijanjikan.

Dalam konteks budaya, Mesir pada saat itu adalah salah satu kekuatan besar di Timur Tengah. Mereka memiliki sistem perbudakan yang kuat dan bangsa Israel menjadi korban dari sistem ini. Pembebasan bangsa Israel oleh Tuhan adalah tanda kekuasaan dan kasih-Nya yang luar biasa.

Secara literatur, pasal ke-15 ini berbentuk nyanyian syukur yang dipimpin oleh Musa. Nyanyian ini menggambarkan kebesaran Tuhan, kehancuran musuh-musuh Israel, dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan kepada bangsa-Nya.

Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan kuasa dan kasih Tuhan yang melindungi dan membebaskan umat-Nya. Nyanyian ini juga mengajarkan pentingnya mempercayai Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam setiap situasi.

Sebelum pasal ke-15, terdapat peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir setelah Tuhan mengirim sepuluh tulah kepada bangsa Mesir. Pasal ini juga mencatat bagaimana Tuhan membimbing bangsa Israel dengan tiang awan dan tiang api selama perjalanan mereka menuju tanah Kanaan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 15:

1. Nyanyian pujian kepada TUHAN (Pasal 15:1-21)
- Musa dan orang Israel menyanyikan lagu pujian kepada TUHAN setelah melewati Laut Teberau.
- Mereka memuji TUHAN sebagai kekuatan, keselamatan, dan pahlawan perang mereka.

2. Keagungan TUHAN dalam menghancurkan musuh (Pasal 15:4-10)
- TUHAN menghancurkan pasukan Firaun dan kereta-keretanya di Laut Teberau.
- Musuh yang mengejar Israel tenggelam dan ditelan oleh laut.

3. Keunikan TUHAN sebagai Allah yang agung (Pasal 15:11-13)
- Tidak ada ilah lain yang seperti TUHAN dalam kekudusan dan kemuliaan-Nya.
- TUHAN melakukan keajaiban-keajaiban dan memimpin umat-Nya.

4. Ujian dan pengujian di padang belantara (Pasal 15:22-27)
- Setelah melewati Laut Teberau, orang Israel mengalami kesulitan mencari air di padang belantara.
- TUHAN menguji mereka di Mara dengan membuat air yang pahit menjadi manis.

5. Janji kesembuhan dan berkat bagi yang taat (Pasal 15:26)
- TUHAN menjanjikan kesembuhan dan berkat bagi orang Israel yang mendengarkan suara-Nya, melakukan yang benar, dan memelihara ketetapan-Nya.

6. Kedatangan di Elim (Pasal 15:27)
- Orang Israel tiba di Elim, tempat yang memiliki air dan pohon kurma yang melimpah.
- Mereka berkemah di sana dan mendapatkan persediaan yang cukup.

Orang:
- Musa: Pemimpin bangsa Israel.
- Keturunan Israel: Bangsa Israel.
- Firaun: Raja Mesir yang mengejar bangsa Israel.
- Miryam: Adik Harun, nabiah yang memegang rebana.

Lokasi:- Laut Teberau: Tempat di mana kuda-kuda Firaun dan pasukannya dicampakkan oleh TUHAN.
- Padang Belantara Syur: Tempat di mana bangsa Israel berjalan selama 3 hari setelah keluar dari Laut Teberau.
- Mara: Tempat di mana air yang ditemukan oleh bangsa Israel terasa pahit.
- Elim: Tempat di mana bangsa Israel tiba setelah meninggalkan Mara. Terdapat dua belas mata air dan tujuh puluh pohon kurma di sana.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "15" dari Alkitab:

1. Lagu syukur kepada TUHAN (ayat 1-21): Pasal ini berisi lagu syukur yang dinyanyikan oleh Musa dan orang Israel setelah mereka dilepaskan dari perbudakan di Mesir dan menyaksikan kekuatan TUHAN dalam menghancurkan musuh mereka.

2. Kekuatan TUHAN (ayat 1-21): Lagu ini mengungkapkan kekuatan TUHAN dalam mengalahkan musuh-musuh Israel, termasuk Firaun dan pasukannya, dengan mencampakkan mereka ke dalam laut.

3. Keselamatan dan perlindungan TUHAN (ayat 1-21): Lagu ini juga mengungkapkan bahwa TUHAN adalah keselamatan dan perlindungan bagi umat-Nya. Dia adalah Allah yang memberikan kemenangan dan membawa umat-Nya ke tempat yang aman.

4. Keagungan dan kekudusan TUHAN (ayat 11-12): Lagu ini mengakui keagungan dan kekudusan TUHAN yang tidak ada tandingannya di antara para ilah. Dia melakukan keajaiban-keajaiban dan memimpin umat-Nya dengan kebaikan-Nya.

5. Ujian dan ketetapan TUHAN (ayat 22-27): Setelah melewati Laut Teberau, umat Israel menghadapi ujian ketika mereka tidak menemukan air yang dapat diminum di padang belantara. Namun, TUHAN menguji mereka dan memberikan ketetapan dan peraturan bagi mereka.

6. Penyembuhan TUHAN (ayat 25): Ketika umat Israel tidak dapat minum air di Mara karena rasanya pahit, TUHAN menyembuhkan air tersebut dengan melemparkan sepotong kayu ke dalamnya.

7. Elim (ayat 27): Pasal ini berakhir dengan umat Israel tiba di Elim, di mana mereka menemukan air yang cukup dan tempat yang nyaman untuk berkemah.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari lagu pujian Musa dan orang Israel setelah melewati Laut Teberau?
2. Bagaimana lagu ini mencerminkan karakter dan kuasa Allah?
3. Apa arti pentingnya tangan kanan TUHAN dalam lagu ini?
4. Mengapa Musa dan orang Israel merayakan kemenangan mereka dengan bernyanyi dan menari?
5. Bagaimana pengalaman di Mara mengajarkan kita tentang kepercayaan dan ketaatan kepada TUHAN?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana lagu ini dapat menginspirasi kita dalam memuji dan menghormati Allah dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini tentang kekuatan dan perlindungan Allah dalam menghadapi musuh-musuh kita?
3. Bagaimana lagu ini menggambarkan Allah sebagai pahlawan perang dan penyembuh?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Musa dalam menghadapi keluhan dan ketidakpuasan orang Israel?
5. Bagaimana pengalaman di Elim mengajarkan kita tentang kemurahan dan penyediaan Allah?

Hal-hal menarik terkait Kitab Keluaran pasal 15:
1. Lagu pujian ini merupakan salah satu contoh nyanyian dalam Alkitab yang menggambarkan kebesaran dan kuasa Allah.
2. Lagu ini juga mencerminkan rasa syukur dan kegembiraan orang Israel setelah melewati Laut Teberau dan melihat kehancuran musuh-musuh mereka.
3. Penggunaan rebana dan tari-tarian oleh perempuan-perempuan Israel menunjukkan ekspresi kegembiraan dan penghormatan mereka kepada Allah.
4. Kisah di Mara menggambarkan bagaimana Allah dapat mengubah sesuatu yang pahit menjadi manis, mengajarkan kita tentang kasih dan penyertaan-Nya.
5. Keberadaan mata air dan pohon kurma di Elim menjadi tanda penyediaan Allah bagi umat-Nya, mengajarkan kita tentang kemurahan dan kebaikan-Nya.

Dari pasal 15 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Bersyukur kepada Tuhan: Musa dan orang Israel menyanyikan lagu syukur kepada Tuhan karena Dia telah menyelamatkan mereka dari musuh-musuh mereka. Kita juga dapat belajar untuk selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala berkat dan perlindungan-Nya dalam hidup kita.

2. Mengandalkan Tuhan sebagai kekuatan dan keselamatan: Musa mengakui bahwa Tuhan adalah kekuatannya dan nyanyiannya, serta Dia adalah Allah yang memberikan keselamatan. Kita juga dapat belajar untuk mengandalkan Tuhan dalam segala hal dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya.

3. Mengakui keagungan Tuhan: Musa memuji Tuhan sebagai pahlawan perang dan mengakui bahwa tidak ada yang seperti Tuhan di antara para ilah. Kita juga dapat belajar untuk mengakui keagungan Tuhan dan mengakui bahwa hanya Dia yang layak untuk dipuji dan disembah.

4. Mengikuti kehendak Tuhan: Ketika orang Israel sampai di Mara dan tidak dapat minum air karena rasanya pahit, Musa berseru kepada Tuhan dan Tuhan memberikan solusi dengan membuat air itu menjadi manis. Kita dapat belajar untuk selalu mengikuti kehendak Tuhan dan mempercayakan segala masalah dan kesulitan kita kepada-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan perlindungan-Nya dalam hidup kita.
2. Doa untuk meminta kekuatan dan keselamatan dari Tuhan dalam segala situasi.
3. Doa untuk mengakui keagungan Tuhan dan memuji-Nya sebagai satu-satunya Allah yang layak untuk dipuji.
4. Doa untuk meminta petunjuk dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
5. Doa untuk meminta pertolongan Tuhan dalam menghadapi masalah dan kesulitan hidup.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.