Dalam Pasal 35 Kitab Keluaran, Musa mengumpulkan seluruh jemaah Israel dan menyampaikan perintah Tuhan mengenai hari Sabat, yang harus dihormati sebagai hari perhentian kudus. Ia juga meminta mereka untuk membawa persembahan khusus dari barang-barang milik mereka, seperti emas, perak, kain, dan bahan lainnya, untuk membangun Kemah Suci dan perlengkapannya. Setiap orang yang tergerak hatinya diundang untuk berpartisipasi dalam memberikan persembahan sukarela.

Selanjutnya, Musa mengumumkan bahwa Tuhan telah memilih Bezaleel dan Aholiab untuk memimpin pekerjaan pembuatan Kemah Suci dan semua perlengkapannya. Mereka dipenuhi dengan Roh Allah dan diberi keahlian serta pengetahuan dalam berbagai kerajinan, termasuk pembuatan barang dari emas, perak, dan kayu. Dengan semangat dan keterampilan, orang-orang Israel bersatu untuk melaksanakan perintah Tuhan dalam membangun tempat ibadah yang kudus.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 35 Kitab Keluaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Keluaran 35

1. Konteks Historis:

   • Kitab Keluaran ditulis dalam konteks perjalanan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir menuju Tanah Perjanjian. Pasal 35 muncul setelah peristiwa pemberian hukum di Gunung Sinai dan setelah penggambaran dosa penyembahan patung anak lembu emas (Keluaran 32).
   • Pasal ini berfokus pada pembangunan Kemah Suci, tempat pertemuan antara Allah dan umat-Nya.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya kuno, pembangunan tempat ibadah adalah hal yang sangat penting. Kemah Suci menjadi simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya.
   • Pemberian sumbangan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah praktik umum dalam budaya Israel kuno.

3. Konteks Literatur:

   • Keluaran 35 merupakan bagian dari narasi yang lebih besar yang mencakup instruksi tentang pembangunan Kemah Suci (Keluaran 25-31 dan 36-40).
   • Pasal ini berisi perintah untuk mengumpulkan bahan-bahan dan tenaga kerja untuk pembangunan, serta penekanan pada sukarela dan semangat dalam memberikan.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menekankan pentingnya kehadiran Allah di tengah umat-Nya dan bagaimana umat dipanggil untuk berpartisipasi dalam rencana Allah.
   • Ini juga menunjukkan bahwa Allah menginginkan tempat yang layak untuk disembah dan berinteraksi dengan umat-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Keluaran 35, dalam Keluaran 34, Allah memperbarui perjanjian-Nya dengan Israel setelah mereka berdosa dengan menyembah anak lembu emas. Allah memberikan kembali dua loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah. Keluaran 34 juga menekankan sifat Allah yang penuh kasih dan pengampunan, serta pentingnya kesetiaan umat kepada perjanjian.

Keluaran 35 dimulai dengan pengulangan perintah untuk menjaga hari Sabat, diikuti dengan instruksi untuk mengumpulkan bahan-bahan untuk pembangunan Kemah Suci, yang menunjukkan transisi dari pengampunan Allah kepada tindakan konkret dalam membangun hubungan yang lebih dekat dengan-Nya.

Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami konteks Keluaran 35 dengan lebih baik!

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 35 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Perintah untuk Memelihara Hari Sabat
  Penekanan pada pentingnya hari Sabat sebagai hari perhentian kudus bagi Tuhan, di mana tidak boleh ada pekerjaan dilakukan. (Keluaran 35:1-3)

• Persembahan Sukarela untuk Kemah Suci
  Musa mengajak umat Israel untuk memberikan persembahan khusus dari barang-barang milik mereka untuk pembangunan Kemah Suci. (Keluaran 35:4-9)

• Partisipasi Rakyat dalam Pembangunan
  Setiap orang yang tergerak hatinya diundang untuk berpartisipasi dalam memberikan persembahan, menunjukkan semangat kolektif umat dalam melayani Tuhan. (Keluaran 35:20-29)

• Pemberian Keahlian oleh Tuhan
  Tuhan menunjuk Bezaleel dan Aholiab, memberikan mereka keahlian dan pengertian untuk melaksanakan pekerjaan yang diperlukan dalam pembangunan Kemah Suci. (Keluaran 35:30-35)

• Pentingnya Kerajinan dan Keterampilan
  Penekanan pada keahlian dan keterampilan dalam pekerjaan yang dilakukan untuk Tuhan, menunjukkan bahwa pekerjaan tangan yang baik adalah bagian dari ibadah. (Keluaran 35:31-33)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dari Keluaran 35, yaitu ketaatan kepada perintah Tuhan, partisipasi umat, dan pentingnya keahlian dalam melayani Tuhan.

Nama Orang

• Musa: Pemimpin Israel yang menyampaikan firman Tuhan kepada jemaah Israel.
• Harun: Imam yang disebutkan dalam konteks pakaian jabatan untuk kebaktian.
• Bezaleel bin Uri bin Hur: Orang yang ditunjuk Tuhan untuk membuat berbagai rancangan dan pekerjaan.
• Aholiab bin Ahisamakh: Teman Bezaleel yang juga diberi kepandaian untuk mengajar dan bekerja.

Nama Lokasi

• Kemah Suci: Tempat yang akan dibangun untuk ibadah dan pertemuan dengan Tuhan.
• Kemah Pertemuan: Tempat di mana Tuhan berinteraksi dengan umat-Nya.
• Pelataran: Area di sekitar Kemah Suci yang juga akan dibangun.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Keluaran pasal 35:

1. Perhentian Kudus (Sabat)

   • Penekanan pada pentingnya hari Sabat sebagai hari perhentian bagi Tuhan, di mana tidak boleh ada pekerjaan dilakukan.

2. Persembahan Khusus

   • Pengumpulan barang-barang dari umat untuk membangun Kemah Suci, menunjukkan partisipasi sukarela dan komitmen umat kepada Tuhan.

3. Barang yang Dipersembahkan

   • Daftar barang yang dapat dipersembahkan, termasuk emas, perak, kain, dan minyak, menunjukkan keragaman sumbangan yang diperlukan untuk pekerjaan Tuhan.

4. Kemah Suci

   • Fokus pada pembangunan Kemah Suci dan semua perlengkapannya, yang merupakan tempat pertemuan antara Tuhan dan umat-Nya.

5. Keahlian dan Talenta

   • Penunjukan Bezaleel dan Aholiab sebagai orang-orang yang dipenuhi dengan Roh Allah untuk melaksanakan pekerjaan seni dan kerajinan, menekankan pentingnya keahlian dalam pelayanan.

6. Partisipasi Umat

   • Setiap orang yang tergerak hatinya berkontribusi, menunjukkan semangat kolektif dan komitmen umat Israel dalam membangun tempat ibadah.

7. Pakaian Jabatan

   • Penyebutan pakaian kudus bagi imam, menekankan pentingnya kesucian dan kehormatan dalam pelayanan kepada Tuhan.

8. Roh Allah

   • Penekanan pada peran Roh Allah dalam memberikan keahlian dan pengetahuan kepada individu untuk melaksanakan tugas yang ditugaskan.

9. Pekerjaan Sukarela

   • Semua sumbangan dan partisipasi dilakukan secara sukarela, mencerminkan hati yang rela dan cinta kepada Tuhan.

10. Pendidikan dan Pengajaran

    • Penekanan pada pentingnya mengajar dan membagikan keahlian, menunjukkan bahwa keterampilan dan pengetahuan harus diteruskan kepada orang lain.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu perintah Tuhan, partisipasi umat, dan pentingnya keahlian dalam melayani Tuhan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Keluaran pasal 35:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Sabat: Apa arti sabat bagi Anda secara pribadi? Bagaimana Anda menerapkan prinsip sabat dalam kehidupan sehari-hari?

2. Persembahan Sukarela: Dalam pasal ini, banyak orang Israel yang terdorong untuk memberikan persembahan. Apa yang mendorong Anda untuk memberi dalam konteks gereja atau komunitas Anda?

3. Keahlian dan Talenta: Bagaimana Anda melihat keahlian dan talenta yang Tuhan berikan kepada Anda? Apakah Anda sudah menggunakannya untuk melayani Tuhan dan sesama?

4. Kepemimpinan Musa: Apa yang dapat kita pelajari dari kepemimpinan Musa dalam mengarahkan umat Israel untuk membangun Kemah Suci? Bagaimana Anda bisa menerapkan prinsip kepemimpinan ini dalam konteks Anda?

5. Roh Allah: Dalam pasal ini, disebutkan bahwa Tuhan memenuhi Bezaleel dan Aholiab dengan Roh-Nya untuk melakukan pekerjaan tertentu. Apa arti dari "dipenuhi dengan Roh Allah" bagi Anda? Bagaimana Anda merasakannya dalam hidup Anda?

Pertanyaan Diskusi

1. Persembahan dan Komunitas: Bagaimana cara kita bisa mendorong anggota komunitas gereja untuk memberikan persembahan sukarela seperti yang dilakukan oleh umat Israel?

2. Keterlibatan Perempuan: Dalam pasal ini, perempuan juga berperan aktif dalam memberikan persembahan dan keterampilan mereka. Apa pandangan Anda tentang peran perempuan dalam pelayanan gereja saat ini?

3. Pentingnya Kemah Suci: Mengapa penting bagi umat Israel untuk membangun Kemah Suci? Apa relevansinya bagi kita sebagai orang Kristen saat ini?

4. Pekerjaan dan Ibadah: Bagaimana Anda melihat hubungan antara pekerjaan (seperti yang dilakukan oleh Bezaleel dan Aholiab) dan ibadah? Apakah ada perbedaan antara pekerjaan sekuler dan pekerjaan yang dianggap kudus?

5. Tanggapan terhadap Panggilan Tuhan: Bagaimana Anda merespons panggilan Tuhan dalam hidup Anda? Apakah ada momen tertentu di mana Anda merasa Tuhan memanggil Anda untuk melakukan sesuatu yang spesifik?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Keluaran pasal 35!

Dari Kitab Keluaran pasal 35, terdapat beberapa pelajaran dan prinsip yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran dan Penerapan

1. Pentingnya Istirahat:

   • Ayat 1-3 menekankan pentingnya hari Sabat sebagai hari perhentian. Ini mengajarkan kita untuk menghargai waktu istirahat dan mengatur waktu kita dengan baik, termasuk memberi waktu untuk beribadah dan merenungkan firman Tuhan.

2. Memberi dengan Sukarela:

   • Dalam ayat 4-9, Musa meminta persembahan dari orang Israel. Ini menunjukkan bahwa memberi kepada Tuhan dan pekerjaan-Nya harus dilakukan dengan sukarela dan dari hati yang terdorong. Kita dapat menerapkan ini dengan memberi waktu, tenaga, dan sumber daya kita untuk pelayanan dan membantu sesama.

3. Keterampilan dan Talenta:

   • Ayat 10-19 menyoroti pentingnya menggunakan keterampilan dan talenta yang Tuhan berikan untuk melayani. Setiap orang memiliki keahlian yang dapat digunakan untuk kemuliaan Tuhan. Kita harus mencari cara untuk menggunakan bakat kita dalam pelayanan.

4. Kerjasama dalam Pelayanan:

   • Dalam pasal ini, kita melihat bagaimana orang-orang bekerja sama untuk membangun Kemah Suci. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerjasama dalam komunitas gereja dan dalam pelayanan. Kita perlu saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

5. Dipenuhi Roh Kudus:

   • Ayat 30-35 menunjukkan bahwa Bezaleel dan Aholiab dipenuhi dengan Roh Allah untuk melakukan pekerjaan mereka. Ini mengingatkan kita bahwa kita perlu bergantung pada Roh Kudus dalam setiap aspek kehidupan kita, terutama dalam pelayanan dan pekerjaan kita.

Doa Terkait Keluaran Pasal 35

1. Doa untuk Istirahat dan Penyegaran:

   • "Tuhan, ajar aku untuk menghargai waktu istirahat yang Engkau berikan. Bantu aku untuk menemukan waktu dalam hidupku untuk beristirahat dan merenungkan firman-Mu. Semoga aku dapat merasakan kedamaian dan penyegaran dalam hadirat-Mu."

2. Doa untuk Hati yang Dermawan:

   • "Ya Tuhan, berikanlah aku hati yang dermawan dan sukarela dalam memberi. Ajar aku untuk tidak hanya memberi dari kelebihan, tetapi juga dari apa yang aku miliki dengan penuh kasih. Semoga setiap persembahanku dapat memuliakan nama-Mu."

3. Doa untuk Menggunakan Talenta:

   • "Tuhan, terima kasih atas talenta dan keterampilan yang Engkau berikan padaku. Bantu aku untuk menggunakannya untuk melayani-Mu dan sesama. Ajar aku untuk tidak menyia-nyiakan apa yang Engkau percayakan, tetapi menggunakannya untuk kemuliaan-Mu."

4. Doa untuk Kerjasama dalam Komunitas:

   • "Tuhan, aku berdoa agar kami dapat bekerja sama dalam komunitas kami. Ajar kami untuk saling mendukung dan membangun satu sama lain dalam iman. Semoga kami dapat bersatu dalam pelayanan untuk mencapai tujuan yang Engkau tetapkan."

5. Doa untuk Dipenuhi Roh Kudus:

   • "Ya Roh Kudus, penuhi aku dengan kehadiran-Mu. Bimbinglah aku dalam setiap langkah hidupku dan dalam setiap pekerjaan yang aku lakukan. Berikan aku hikmat dan pengertian untuk melayani dengan cara yang menyenangkan hati-Mu."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam pertumbuhan iman dan pelayanan Anda.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Keluaran pasal 35:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini berisi perintah Tuhan melalui Musa kepada umat Israel mengenai hari Sabat dan pengumpulan persembahan untuk pembangunan Kemah Suci. Umat diminta untuk membawa berbagai bahan dan barang yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Musa: Pemimpin yang menyampaikan firman Tuhan kepada umat Israel.
  • Tuhan: Yang memberikan perintah dan petunjuk.
  • Bezaleel dan Aholiab: Orang-orang yang dipilih dan diberi keahlian oleh Tuhan untuk mengerjakan berbagai pekerjaan dalam pembangunan Kemah Suci.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Di padang gurun Sinai, di mana umat Israel berkumpul setelah keluar dari Mesir.

4. When (Kapan)

• Waktu: Pasal ini terjadi setelah umat Israel keluar dari Mesir dan sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian, saat mereka sedang dalam perjalanan di padang gurun.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan:
  • Untuk mengingatkan umat Israel akan pentingnya hari Sabat sebagai hari perhentian kudus.
  • Untuk mengumpulkan persembahan yang diperlukan untuk membangun Kemah Suci sebagai tempat ibadah dan pertemuan dengan Tuhan.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Musa mengumpulkan umat dan menyampaikan perintah Tuhan.
  • Umat yang tergerak hatinya membawa persembahan sukarela dari barang-barang yang mereka miliki.
  • Mereka yang memiliki keahlian diundang untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kemah Suci.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah Persembahan: Tidak disebutkan jumlah pasti, tetapi setiap orang yang tergerak hatinya diharapkan untuk memberikan sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka, baik laki-laki maupun perempuan.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks Keluaran pasal 35, serta mengajak kita untuk memahami perintah Tuhan dan respons umat-Nya.

Dalam pasal 35 dari Kitab Keluaran, Musa mengumpulkan seluruh jemaat Israel dan memberitahukan perintah TUHAN mengenai hari Sabat dan larangan menyalakan api pada hari itu. Musa juga menginstruksikan jemaat untuk memberikan persembahan bagi TUHAN, seperti emas, perak, dan perunggu, kain-kain berwarna, bulu kambing, kulit lumba-lumba, kayu akasia, minyak untuk pelita, rempah-rempah untuk minyak urapan, dan permata untuk efod dan tutup dada. Setelah itu, semua orang yang tergerak hatinya dan rohnya datang dan memberikan persembahan tersebut. Musa juga menyebutkan bahwa TUHAN telah memanggil Bezaleel dan Aholiab untuk menjadi ahli dalam pekerjaan tangan, seperti membuat rancangan emas, perak, perunggu, memotong batu permata, mengukir kayu, dan membuat kain-kain berwarna. Mereka juga diajari untuk mengajar pekerjaan ini kepada orang lain.

Latar belakang dari pasal 35 dalam Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 35 terjadi setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan sedang berada di padang gurun Sinai. Mereka telah menerima perintah-perintah Allah, termasuk pembangunan Kemah Pertemuan (Tabernakel) sebagai tempat ibadah. Pasal ini mencatat pelaksanaan perintah tersebut.

Konteks Budaya:
Bangsa Israel pada saat itu adalah bangsa yang baru saja keluar dari perbudakan dan sedang dalam perjalanan menuju tanah yang dijanjikan. Mereka memiliki tradisi dan kebiasaan yang dipengaruhi oleh budaya Mesir, tetapi juga sedang mengembangkan identitas mereka sebagai bangsa yang dipilih oleh Allah.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Taurat, yang merupakan bagian pertama dari Alkitab Ibrani dan juga Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi kisah keluaran bangsa Israel dari Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai.

Konteks Teologis:
Pasal 35 mencatat pelaksanaan perintah Allah untuk mengumpulkan persembahan sukarela dari bangsa Israel untuk pembangunan Kemah Pertemuan. Ini menunjukkan pentingnya kerjasama dan partisipasi umat dalam membangun tempat ibadah yang kudus bagi Allah.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal 35, dalam pasal 34, Musa telah menerima Luhur Perjanjian dari Allah di atas Gunung Sinai. Ketika Musa turun dari gunung, ia melihat bahwa bangsa Israel telah membuat patung anak lembu emas untuk mereka sembah. Musa marah dan memecahkan loh batu yang berisi perintah-perintah Allah. Setelah itu, Musa memanggil orang-orang yang setia kepada Tuhan untuk berdiri di sisinya, dan mereka membunuh orang-orang yang terlibat dalam penyembahan berhala tersebut.

Dalam pasal 35, Musa mengumpulkan bangsa Israel dan mengingatkan mereka tentang perintah Allah untuk mengumpulkan persembahan sukarela untuk pembangunan Kemah Pertemuan. Bangsa Israel dengan sukarela memberikan berbagai bahan dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun Kemah Pertemuan.

Demikianlah latar belakang dari pasal 35 Kitab Keluaran, termasuk konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 35:

1. Perintah Sabat dan hukuman mati bagi pelanggarnya (Keluaran 35:2)
2. Persembahan sukarela dari umat Israel untuk pembangunan Tenda Suci (Keluaran 35:4-9)
3. Daftar bahan-bahan yang diperlukan untuk pembangunan Tenda Suci (Keluaran 35:10-19)
4. Persembahan sukarela dari umat Israel dalam bentuk perhiasan emas dan kain-kain (Keluaran 35:20-29)
5. Penunjukan Bezaleel dan Aholiab sebagai ahli dalam pekerjaan Tenda Suci (Keluaran 35:30-35)

Catatan: Ayat-ayat referensi di atas hanya menunjukkan awal dan akhir dari setiap topik. Untuk informasi lebih lanjut, disarankan untuk membaca seluruh pasal 35 dari Kitab Keluaran.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Pemimpin bangsa Israel yang mengumpulkan seluruh jemaat keturunan Israel dan memberikan perintah dari TUHAN.
- Jemaat keturunan Israel: Seluruh umat Israel yang berkumpul atas perintah Musa.
- Ahli-ahli: Orang-orang yang memiliki keahlian dalam membuat berbagai persembahan dan perlengkapan untuk Tenda Suci.
- Bezaleel: Anak Uri, anak Hur, dari suku Yehuda. Dipanggil oleh TUHAN dan diberikan Roh Allah, hikmat, pengertian, pengetahuan, dan keahlian dalam segala macam pekerjaan tangan untuk membuat rancangan pengerjaan emas, perak, perunggu, dan lain-lain.
- Aholiab: Anak Ahisamakh, dari suku Dan. Juga dipanggil oleh TUHAN dan diberikan keahlian untuk mengerjakan segala macam pekerjaan pemahat, perancang, pemintal kain, penenun, dan merancang segala sesuatunya.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Tenda Suci: Tempat ibadah yang dibangun oleh umat Israel atas perintah TUHAN. Termasuk di dalamnya adalah tenda, tudung, pengait-pengait, papan-papan, palang-palang, tiang-tiang, dan alas-alas.
- Tabut: Tempat penyimpanan yang dibuat dari kayu akasia, dengan tongkat-tongkat pengusungnya dan tutup pendamaian.
- Mazbah dupa: Tempat untuk membakar dupa yang terbuat dari perunggu, dengan tongkat pengusungnya.
- Bejana pembasuhan: Bejana yang digunakan untuk pembasuhan, dengan alasnya.
- Pelataran: Tempat di sekitar Tenda Suci yang dilengkapi dengan tirai-tirai, tiang-tiang, alas-alas, dan tirai-tirai untuk gerbang.
- Pakaian kudus: Pakaian yang dipintal untuk melayani di tempat kudus, termasuk pakaian khusus untuk Imam Harun dan anak-anaknya yang menjadi imam.

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "35" adalah sebagai berikut:

1. Musa: Nama pemimpin bangsa Israel yang mengumpulkan jemaat keturunan Israel dan menyampaikan firman TUHAN kepada mereka.
2. Jemaat keturunan Israel: Orang-orang Israel yang merupakan keturunan Yakub.
3. Firman TUHAN: Perintah-perintah yang diberikan oleh TUHAN kepada bangsa Israel melalui Musa.
4. Sabat: Hari ketujuh dalam seminggu yang harus dijadikan hari peristirahatan bagi TUHAN.
5. Persembahan: Barang-barang yang dibawa oleh orang-orang Israel sebagai persembahan sukarela bagi TUHAN.
6. Emas, perak, dan perunggu: Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat perlengkapan Tenda Suci.
7. Kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan linen halus: Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakaian kudus dan perlengkapan Tenda Suci.
8. Kayu akasia: Bahan yang digunakan untuk membuat berbagai pekerjaan pelayanan.
9. Minyak untuk pelita, rempah-rempah untuk minyak urapan, dan untuk dupa yang harum: Bahan-bahan yang digunakan untuk keperluan ibadah.
10. Permata krisopras dan permata ukiran: Permata-permata yang digunakan untuk membuat baju efod dan tutup dada.
11. Bezaleel dan Aholiab: Orang-orang yang dipanggil oleh TUHAN dan diberi hikmat serta keahlian untuk membuat rancangan dan melaksanakan pekerjaan tangan dalam pembuatan perlengkapan Tenda Suci.
12. Pemahat, perancang, dan penenun: Orang-orang yang memiliki keahlian dalam membuat berbagai macam pekerjaan tangan yang diperlukan dalam pembuatan perlengkapan Tenda Suci.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Keluaran pasal 35:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah Tuhan untuk menghormati hari Sabat sebagai hari kudus? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

2. Mengapa Tuhan meminta umat Israel untuk memberikan persembahan sukarela dalam pembangunan Tenda Suci? Apa arti pentingnya memberikan persembahan dengan hati yang rela?

3. Mengapa Tuhan memilih Bezaleel dan Aholiab untuk menjadi pemimpin dalam pembangunan Tenda Suci? Apa yang dapat kita pelajari dari pemilihan ini tentang pemberian karunia dan talenta oleh Tuhan?

4. Bagaimana kita dapat menghubungkan pembangunan Tenda Suci dengan kehidupan kita sebagai umat Kristen? Apakah ada prinsip-prinsip yang dapat kita terapkan dalam pelayanan gereja dan kehidupan rohani kita?

5. Apa yang dapat kita pelajari dari partisipasi laki-laki dan perempuan dalam memberikan persembahan dan mengerjakan pekerjaan Tenda Suci? Bagaimana hal ini mencerminkan kesetaraan dalam pelayanan di hadapan Tuhan?

6. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip sukarela dan kerelaan hati dalam pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan umat Israel dalam memberikan persembahan?

7. Bagaimana Bezaleel dan Aholiab menggunakan karunia dan talenta yang diberikan oleh Tuhan dalam pelayanan mereka? Apa yang dapat kita pelajari dari kesetiaan mereka dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepada mereka?

8. Bagaimana kita dapat menghargai dan menghormati keragaman karunia dan talenta dalam pelayanan gereja? Apa yang dapat kita pelajari dari kerjasama Bezaleel dan Aholiab yang berasal dari suku yang berbeda?

9. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip kerjasama dan kolaborasi dalam pelayanan gereja dan kehidupan rohani kita? Apa yang dapat kita pelajari dari kerjasama antara Bezaleel dan Aholiab dalam membangun Tenda Suci?

10. Bagaimana kita dapat menghargai dan menghormati pekerjaan tangan kita dalam pelayanan kepada Tuhan? Apa yang dapat kita pelajari dari keterampilan dan keahlian yang diberikan oleh Tuhan kepada Bezaleel dan Aholiab?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kitab Keluaran pasal 35.

Dari pasal 35 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Pentingnya menghormati hari Sabat: Allah memerintahkan umat Israel untuk menghormati hari Sabat sebagai hari yang kudus dan peristirahatan bagi Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk menghargai waktu istirahat dan mengalihkannya untuk beribadah kepada Tuhan.

2. Pentingnya memberikan persembahan sukarela: Umat Israel dengan sukarela memberikan persembahan bagi Tuhan untuk pembangunan Tenda Suci dan segala perlengkapannya. Ini mengajarkan kita untuk memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan dengan hati yang rela dan sukacita.

3. Pentingnya kerja sama dan pelayanan: Allah memilih Bezaleel dan Aholiab untuk menjadi pemimpin dalam pembangunan Tenda Suci. Mereka diberikan keahlian dan hikmat oleh Roh Allah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerja sama dalam pelayanan dan bahwa Allah memberikan keahlian dan bakat kepada setiap orang untuk melayani-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk memiliki pengertian dan penghormatan terhadap hari Sabat, sehingga kita dapat menghargai waktu istirahat dan mengalihkannya untuk beribadah kepada Tuhan.

2. Berdoa untuk memiliki hati yang rela dan sukacita dalam memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan, baik dalam bentuk waktu, bakat, atau harta.

3. Berdoa untuk mendapatkan keahlian dan hikmat dari Roh Allah dalam pelayanan kita, sehingga kita dapat melayani dengan baik dan memberikan kemuliaan kepada Tuhan.

4. Berdoa untuk kerja sama dalam pelayanan gereja, agar kita dapat saling mendukung dan bekerja bersama untuk membangun Kerajaan Allah.

Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Tuhan.

Analisis Keluaran 35 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang perintah Tuhan untuk membangun Kemah Suci dan respon umat Israel terhadap perintah tersebut.

Who (Siapa):

• Musa: Pemimpin umat Israel yang menyampaikan perintah Tuhan.
• Umat Israel: Mereka yang menerima perintah dan memberikan persembahan.
• Bezaleel: Orang yang dipilih Tuhan untuk memimpin pembangunan Kemah Suci.
• Aholiab: Orang yang dipilih Tuhan untuk membantu Bezaleel.

When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun terjadi setelah Tuhan memberikan Sepuluh Perintah dan petunjuk pembuatan Kemah Suci.

Where (Dimana): Tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar di padang gurun Sinai tempat umat Israel berkemah.

Why (Mengapa):

• Tuhan memerintahkan pembangunan Kemah Suci sebagai tempat kediaman-Nya di tengah umat Israel.
• Kemah Suci menjadi simbol kehadiran Tuhan dan tempat ibadah bagi umat Israel.

How (Bagaimana):

• Tuhan memberikan instruksi detail tentang bahan dan desain Kemah Suci.
• Umat Israel dengan sukarela memberikan persembahan berupa bahan dan tenaga.
• Tuhan memilih Bezaleel dan Aholiab untuk memimpin pembangunan Kemah Suci dan memberikan mereka keahlian khusus.

Kesimpulan: Keluaran 35 menunjukkan ketaatan dan kemurahan hati umat Israel dalam merespon perintah Tuhan. Pasal ini juga menekankan pentingnya Kemah Suci sebagai tempat kediaman Tuhan dan simbol kehadiran-Nya di tengah umat-Nya.