Pasal 36 dari Kitab Keluaran menggambarkan persiapan dan pelaksanaan pembangunan Kemah Suci oleh Bezaleel, Aholiab, dan para ahli yang telah diberi keahlian oleh Tuhan. Mereka menerima persembahan dari orang Israel yang terus berdatangan setiap pagi, sehingga Musa akhirnya mengumumkan bahwa tidak perlu lagi ada persembahan karena bahan yang ada sudah cukup bahkan berlebih untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Kemudian, pasal ini menjelaskan secara rinci tentang konstruksi Kemah Suci, termasuk ukuran dan bahan yang digunakan. Tenda-tenda dibuat dari kain yang berwarna-warni dan papan dari kayu penaga yang disalut dengan emas. Semua elemen ini dirancang sesuai dengan perintah Tuhan, menunjukkan dedikasi dan keterampilan para pekerja dalam membangun tempat ibadah yang kudus.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 36 Kitab Keluaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Keluaran 36

1. Konteks Historis:

   • Kitab Keluaran ditulis dalam konteks perjalanan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir menuju Tanah Perjanjian. Pasal 36 berfokus pada pembangunan Kemah Suci, yang merupakan tempat pertemuan antara Allah dan umat-Nya.
   • Penulisan kitab ini diyakini dilakukan oleh Musa, dan ditujukan kepada generasi Israel yang baru keluar dari Mesir.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya kuno, pembangunan tempat ibadah adalah hal yang sangat penting. Kemah Suci dirancang dengan detail yang mencerminkan keagungan dan kekudusan Allah.
   • Penggunaan bahan-bahan yang berharga seperti emas, perak, dan kain ungu menunjukkan nilai tinggi yang diberikan kepada tempat ibadah.

3. Konteks Literatur:

   • Keluaran 36 merupakan bagian dari narasi yang lebih besar mengenai pembentukan identitas bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah.
   • Pasal ini berlanjut dari instruksi sebelumnya mengenai pembangunan Kemah Suci dan mencakup pelaksanaan perintah tersebut.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menekankan pentingnya kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Kemah Suci menjadi simbol persekutuan antara Allah dan Israel.
   • Ini juga menunjukkan bahwa Allah menginginkan tempat yang layak untuk disembah dan dihormati.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Keluaran 36, dalam Keluaran 35, Allah memberikan instruksi kepada Musa mengenai bahan-bahan yang diperlukan untuk pembangunan Kemah Suci. Umat Israel diminta untuk memberikan sumbangan sukarela dari barang-barang yang mereka miliki.

Musa juga mengangkat Bezalel dan Oholiab sebagai pengrajin yang akan memimpin pekerjaan ini. Mereka diberi keterampilan dan kebijaksanaan untuk membuat semua perabotan dan struktur yang diperlukan.

Kesimpulan

Keluaran 36 adalah bagian penting dari narasi yang menunjukkan bagaimana umat Israel menanggapi panggilan Allah untuk membangun Kemah Suci. Ini mencerminkan komitmen mereka untuk menyembah dan melayani Allah, serta pentingnya kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 36 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Keahlian dan Karunia dari Tuhan
  Tuhan memberikan keahlian dan pengertian kepada Bezaleel, Aholiab, dan orang-orang yang tergerak hatinya untuk membangun tempat kudus. Ini menunjukkan pentingnya karunia Tuhan dalam pelayanan.
  (Keluaran 36:1)

• Persembahan Sukarela
  Rakyat Israel dengan sukarela membawa persembahan untuk mendirikan tempat kudus, menunjukkan semangat dan komitmen mereka terhadap pekerjaan Tuhan.
  (Keluaran 36:3-4)

• Kelebihan Persembahan
  Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan, sehingga Musa harus menghentikan mereka dari memberikan persembahan lagi. Ini mencerminkan berkat Tuhan yang melimpah.
  (Keluaran 36:5-6)

• Pembangunan Kemah Suci
  Detail tentang pembangunan Kemah Suci menunjukkan pentingnya tempat ibadah dan bagaimana Tuhan menginginkan tempat itu dibangun dengan cara yang spesifik.
  (Keluaran 36:8-19)

• Material yang Digunakan
  Penggunaan berbagai bahan seperti lenan halus, kain ungu, dan kayu penaga menunjukkan keindahan dan kemewahan yang Tuhan inginkan dalam tempat kudus-Nya.
  (Keluaran 36:8-15)

• Struktur dan Desain
  Penjelasan tentang struktur Kemah Suci, termasuk papan, tiang, dan tirai, menunjukkan ketelitian dan keindahan desain yang diinginkan Tuhan.
  (Keluaran 36:20-38)

• Peran Pemimpin
  Musa sebagai pemimpin yang memanggil dan mengorganisir pekerjaan menunjukkan pentingnya kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-tugas Tuhan.
  (Keluaran 36:1-2)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dari Keluaran 36, yaitu pembangunan tempat kudus sebagai pusat ibadah dan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya.

Nama Orang

• Bezaleel: Seorang ahli yang ditunjuk untuk mengerjakan pekerjaan mendirikan tempat kudus.
• Aholiab: Rekan Bezaleel dalam pekerjaan mendirikan tempat kudus.
• Musa: Pemimpin Israel yang memanggil Bezaleel dan Aholiab serta mengatur persembahan dari rakyat.

Nama Lokasi

• Kemah Suci: Tempat kudus yang sedang didirikan oleh orang Israel sesuai perintah Tuhan.
• Perkemahan: Lokasi di mana orang Israel berkumpul dan membawa persembahan untuk Kemah Suci.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Keluaran pasal 36:

1. Bezaleel dan Aholiab

   • Dua tokoh utama yang ditunjuk oleh Tuhan untuk memimpin pembangunan Kemah Suci.

2. Keahlian dan Pengertian

   • Karunia yang diberikan Tuhan kepada orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan mendirikan tempat kudus.

3. Persembahan Sukarela

   • Rakyat Israel memberikan persembahan dengan sukarela untuk mendukung pembangunan Kemah Suci.

4. Pekerjaan yang Diperintahkan Tuhan

   • Semua pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan perintah Tuhan, menunjukkan pentingnya ketaatan.

5. Kemah Suci

   • Tempat ibadah yang dibangun sebagai tempat pertemuan antara Tuhan dan umat-Nya.

6. Tenda dan Bahan

   • Deskripsi rinci tentang bahan dan ukuran tenda yang digunakan untuk Kemah Suci, menunjukkan perhatian terhadap detail.

7. Kaitan dan Papan

   • Struktur fisik Kemah Suci yang terdiri dari papan dan kaitan, mencerminkan kekuatan dan keindahan.

8. Tabir dan Tirai

   • Elemen penting dalam Kemah Suci yang memisahkan ruang suci dari ruang yang lebih umum, melambangkan kekudusan.

9. Tiang dan Alas

   • Struktur penyangga yang mendukung Kemah Suci, menunjukkan stabilitas dan keandalan.

10. Pemberitahuan kepada Rakyat

    • Musa menginstruksikan agar rakyat tidak lagi membawa persembahan karena sudah cukup, menunjukkan pengelolaan yang baik.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu pembangunan Kemah Suci sebagai tempat ibadah yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 36:

Pertanyaan Refleksi

1. Keahlian dan Karunia: Apa yang dapat kita pelajari dari cara Tuhan memberikan keahlian kepada Bezaleel dan Aholiab? Bagaimana kita dapat mengenali dan menggunakan karunia yang Tuhan berikan kepada kita dalam pelayanan kita sehari-hari?

2. Sikap Sukarela: Mengapa penting bagi orang Israel untuk memberikan persembahan sukarela? Apa makna dari memberi dengan sukarela dalam konteks iman kita saat ini?

3. Kepemimpinan Musa: Bagaimana cara Musa mengelola sumber daya dan persembahan yang diterima? Apa yang bisa kita pelajari dari kepemimpinan Musa dalam hal pengelolaan sumber daya dalam gereja atau komunitas kita?

4. Kepatuhan terhadap Perintah Tuhan: Dalam pasal ini, kita melihat bahwa semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan perintah Tuhan. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa tindakan dan keputusan kita sehari-hari sesuai dengan kehendak Tuhan?

5. Keterlibatan Komunitas: Apa arti dari keterlibatan seluruh komunitas dalam pembangunan Kemah Suci? Bagaimana kita dapat mendorong keterlibatan komunitas dalam proyek-proyek pelayanan di gereja kita?

Pertanyaan Diskusi

1. Persembahan yang Berlebih: Apa yang bisa kita ambil dari situasi di mana orang Israel membawa lebih banyak dari yang diperlukan? Bagaimana hal ini mencerminkan sikap hati yang benar dalam memberi?

2. Detail Pembangunan: Mengapa detail-detail dalam pembangunan Kemah Suci sangat penting? Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya ketelitian dan keindahan dalam pelayanan kita?

3. Simbolisme Kemah Suci: Apa makna spiritual dari Kemah Suci bagi umat Israel dan bagaimana hal ini relevan bagi kita sebagai orang Kristen saat ini?

4. Peran Ahli dan Pekerja: Bagaimana kita dapat menghargai dan mendukung mereka yang memiliki keahlian khusus dalam gereja kita? Apa peran mereka dalam membangun tubuh Kristus?

5. Tindakan Kolektif: Dalam konteks modern, bagaimana kita dapat menerapkan prinsip kerja sama dan kolaborasi yang terlihat dalam pasal ini untuk mencapai tujuan bersama dalam gereja atau komunitas kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Keluaran pasal 36!

Dari Kitab Keluaran pasal 36, ada beberapa pelajaran dan aplikasi yang bisa kita ambil untuk kehidupan sehari-hari:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Pentingnya Kerja Sama dan Talenta:

   • Bezaleel dan Aholiab, bersama dengan orang-orang yang memiliki keahlian, bekerja sama untuk membangun Kemah Suci. Ini mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki peran dan talenta yang unik. Kita harus saling mendukung dan bekerja sama dalam komunitas kita, baik di gereja maupun di lingkungan sosial.

2. Kepatuhan pada Perintah Tuhan:

   • Semua pekerjaan yang dilakukan adalah sesuai dengan perintah Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk selalu mencari dan mengikuti kehendak Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam pekerjaan, hubungan, maupun keputusan sehari-hari.

3. Sikap Dermawan dan Sukarela:

   • Rakyat Israel memberikan persembahan dengan sukarela dan berlimpah. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya memberi dengan hati yang tulus dan tidak terpaksa. Kita diajak untuk berkontribusi dalam pekerjaan Tuhan dan membantu sesama dengan sukarela.

4. Kepemimpinan yang Bijaksana:

   • Musa sebagai pemimpin yang mendengarkan dan mengarahkan rakyatnya dengan bijaksana. Ini mengingatkan kita akan pentingnya kepemimpinan yang baik, yang mendengarkan suara rakyat dan mengarahkan mereka dengan bijaksana.

5. Kualitas dan Ketelitian dalam Pekerjaan:

   • Pembangunan Kemah Suci dilakukan dengan sangat teliti dan berkualitas. Ini mengajarkan kita untuk melakukan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya, tidak hanya untuk kepuasan diri tetapi juga untuk kemuliaan Tuhan.

Doa Terkait Pasal Keluaran 36

1. Doa untuk Talenta dan Keahlian: "Tuhan, terima kasih atas talenta dan keahlian yang Engkau berikan kepada kami. Bantu kami untuk menggunakan kemampuan kami untuk melayani-Mu dan sesama. Ajar kami untuk bekerja sama dalam komunitas kami, seperti Bezaleel dan Aholiab, agar setiap pekerjaan yang kami lakukan dapat memuliakan nama-Mu. Amin."

2. Doa untuk Ketaatan: "Ya Tuhan, ajar kami untuk selalu taat pada perintah-Mu. Bimbing kami dalam setiap langkah hidup kami agar kami dapat berjalan sesuai dengan kehendak-Mu. Berikan kami hati yang peka untuk mendengar suara-Mu dan melaksanakan apa yang Engkau perintahkan. Amin."

3. Doa untuk Sikap Dermawan: "Tuhan, kami bersyukur atas segala berkat yang Engkau limpahkan kepada kami. Ajar kami untuk memberi dengan sukarela dan tulus, seperti rakyat Israel yang membawa persembahan untuk Kemah Suci. Semoga kami dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain. Amin."

4. Doa untuk Kepemimpinan: "Tuhan, kami berdoa untuk para pemimpin di gereja dan masyarakat kami. Berikan mereka hikmat dan kebijaksanaan seperti yang Engkau berikan kepada Musa. Bantu mereka untuk mendengarkan suara rakyat dan memimpin dengan adil dan bijaksana. Amin."

5. Doa untuk Kualitas Pekerjaan: "Ya Tuhan, kami berdoa agar setiap pekerjaan yang kami lakukan dapat mencerminkan kualitas dan ketelitian yang Engkau inginkan. Bantu kami untuk melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, agar setiap tindakan kami dapat memuliakan nama-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat menginspirasi dan memberkati hidup Anda!

Berikut adalah analisis dari Kitab Keluaran pasal 36 menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menjelaskan tentang pekerjaan pembangunan Kemah Suci oleh Bezaleel, Aholiab, dan para ahli lainnya yang dipenuhi dengan keahlian dari Tuhan. Mereka menerima persembahan dari orang Israel dan melaporkan bahwa bahan yang diterima sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikan pekerjaan.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Bezaleel: Ahli dalam kerajinan yang ditunjuk untuk memimpin pembangunan.
  • Aholiab: Rekan Bezaleel dalam pekerjaan ini.
  • Orang Israel: Masyarakat yang memberikan persembahan sukarela untuk pembangunan Kemah Suci.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Pembangunan Kemah Suci dilakukan di perkemahan orang Israel di padang gurun, setelah mereka keluar dari Mesir.

4. When (Kapan)

• Waktu: Pasal ini terjadi setelah orang Israel keluar dari Mesir dan sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian, saat mereka berada di padang gurun.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan: Pembangunan Kemah Suci bertujuan untuk menyediakan tempat bagi Tuhan untuk berdiam di tengah-tengah umat-Nya, sebagai simbol kehadiran dan penyembahan kepada-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Proses Pembangunan:
  • Pekerjaan dilakukan oleh para ahli yang memiliki keahlian dari Tuhan.
  • Persembahan dikumpulkan dari orang Israel, dan mereka terus membawa bahan hingga Musa mengumumkan bahwa tidak perlu lagi membawa persembahan.
  • Kemah Suci dibangun dengan berbagai bahan seperti kain, kayu, dan logam, sesuai dengan petunjuk yang diberikan Tuhan.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Bahan yang Diperlukan:
  • Bahan yang diterima dari orang Israel lebih dari cukup, bahkan berlebih untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang diperintahkan Tuhan.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks Keluaran pasal 36, serta menyoroti pentingnya kerjasama dan pengorbanan umat dalam membangun tempat ibadah bagi Tuhan.

Dalam pasal 36 dari Kitab Keluaran, Musa memanggil Bezaleel, Aholiab, dan semua orang yang ahli untuk mengerjakan pekerjaan tempat kudus sesuai dengan perintah Allah. Mereka menerima persembahan sukarela dari keturunan Israel dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk membuat Tenda Suci. Mereka membuat tirai-tirai dari linen halus, kain biru, ungu, dan kirmizi, dengan kerub-kerub yang dikerjakan oleh orang yang ahli. Mereka juga membuat papan-papan Tenda Suci dari kayu akasia dan melapisi dengan emas. Selain itu, mereka membuat tirai untuk pintu masuk dan tiang-tiang dari kayu akasia yang dilapisi dengan emas. Semua pekerjaan ini dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan perintah Allah.

Latar belakang dari pasal 36 dalam Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 36 terjadi selama perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan oleh Allah kepada mereka. Pada saat ini, bangsa Israel sedang berada di padang gurun Sinai setelah melintasi Laut Merah dan menerima hukum-hukum Allah di Gunung Sinai.

Konteks Budaya:
Bangsa Israel adalah keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub yang telah menjadi bangsa yang besar di Mesir. Mereka telah menjadi budak selama beberapa generasi dan menderita di bawah pemerintahan Firaun. Namun, Allah memilih Musa sebagai pemimpin mereka untuk membawa mereka keluar dari perbudakan dan membentuk mereka menjadi bangsa yang kudus.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Taurat, yang merupakan bagian pertama dari Alkitab Ibrani dan juga Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi catatan tentang keluaran bangsa Israel dari Mesir, perjalanan mereka di padang gurun, dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai.

Konteks Teologis:
Pasal 36 mencatat bagaimana bangsa Israel memberikan persembahan sukarela untuk membangun Kemah Suci, tempat ibadah yang dipilih oleh Allah. Mereka memberikan berbagai macam bahan seperti emas, perak, kain ungu, kain kirmizi, kulit binatang, dan kayu untuk membangun Kemah Suci sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada Musa.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal 36, dalam pasal 35, Allah memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk mengumpulkan persembahan sukarela untuk membangun Kemah Suci. Musa menyampaikan perintah ini kepada seluruh umat Israel, dan mereka dengan sukarela memberikan persembahan yang diperlukan.

Dalam pasal 35 dan 36, bangsa Israel menunjukkan kerelaan mereka untuk memberikan persembahan dan bekerja sama dalam membangun Kemah Suci. Mereka bekerja bersama-sama dengan penuh semangat dan keterampilan yang diberikan oleh Allah untuk memenuhi perintah-Nya. Hal ini menunjukkan kesetiaan dan ketaatan mereka kepada Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 36:

1. Pemberian keahlian oleh TUHAN kepada Bezaleel, Aholiab, dan orang-orang yang ahli (Keluaran 36:1)
2. Penerimaan persembahan sukarela dari keturunan Israel untuk pekerjaan tempat kudus (Keluaran 36:3-4)
3. Keterbatasan persembahan yang diberikan oleh bangsa Israel (Keluaran 36:5-7)
4. Pembuatan Tenda Suci dengan sepuluh tirai dari linen halus, kain biru, ungu, dan kirmizi (Keluaran 36:8-13)
5. Pembuatan tudung Tenda Suci dari bulu kambing (Keluaran 36:14-18)
6. Pembuatan papan-papan Tenda Suci dari kayu akasia (Keluaran 36:20-30)
7. Pembuatan palang-palang dan gelang-gelang emas untuk papan-papan (Keluaran 36:31-34)
8. Pembuatan tirai dari kain biru, ungu, kirmizi, dan linen halus yang disulam dengan kerub-kerub (Keluaran 36:35-36)
9. Pembuatan tiang-tiang dan alas-alas emas untuk tirai (Keluaran 36:37-38)
10. Pembuatan tirai untuk pintu masuk ke tenda dari kain biru, ungu, kirmizi, dan linen halus yang dipintal dengan sulaman (Keluaran 36:37-38)

Referensi:
- Keluaran 36:1-38

Orang-orang:
- Bezaleel: Ahli yang dikaruniai keahlian dan pengertian oleh TUHAN untuk mengerjakan pekerjaan tempat kudus.
- Aholiab: Ahli yang dikaruniai keahlian dan pengertian oleh TUHAN untuk mengerjakan pekerjaan tempat kudus.
- Musa: Memanggil Bezaleel, Aholiab, dan semua orang yang ahli untuk melakukan pekerjaan tempat kudus.
- Orang-orang yang ahli: Dikaruniai keahlian oleh TUHAN dan hatinya tergerak untuk datang melakukan pekerjaan tempat kudus.

Lokasi:
- Tempat kudus: Tempat yang harus dikerjakan oleh Bezaleel, Aholiab, dan semua orang yang ahli sesuai dengan perintah Allah.
- Perkemahan: Tempat di mana Musa mengumumkan agar tidak ada lagi laki-laki atau perempuan yang membuat persembahan untuk tempat kudus.
- Tenda Suci: Dibuat oleh semua orang yang ahli dengan sepuluh tirai dari linen halus, kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, dengan kerub-kerub yang dikerjakan oleh orang yang ahli.
- Rangkaian tirai: Terdiri dari lima tirai yang disambungkan satu sama lain dengan lubang pengancing dan kaitan emas.
- Tirai dari bulu kambing: Digunakan sebagai tudung Tenda Suci, terdiri dari sebelas tirai dengan ukuran yang sama.
- Tudung tenda: Terbuat dari kulit domba jantan yang dicelup merah dan kulit lumba-lumba.
- Papan-papan Tenda Suci: Terbuat dari kayu akasia, dengan panjang 10 hasta dan lebar 1,5 hasta, disambung dengan pasak dan dilapisi emas.
- Alas perak: Dibuat untuk mendukung papan-papan Tenda Suci, dengan empat puluh alas perak untuk sisi selatan dan utara, serta enam belas alas perak untuk sisi barat.
- Palang-palang: Terbuat dari kayu akasia, digunakan untuk papan-papan Tenda Suci, dengan palang tengah yang melintang di tengah-tengah.
- Tirai untuk pintu masuk: Terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan linen halus yang disulam dengan kerub-kerub, dengan lima tiang dari kayu akasia dan alas dari perunggu.

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "36" dari Alkitab:

1. Bezaleel dan Aholiab: Orang-orang yang dikaruniai keahlian dan pengertian oleh TUHAN untuk mengerjakan pekerjaan tempat kudus.
2. Persembahan sukarela: Bangsa Israel terus membawa persembahan sukarela setiap pagi untuk pekerjaan pelayanan tempat kudus.
3. Tenda Suci: Pembangunan Tenda Suci dengan menggunakan tirai-tirai dari linen halus, kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, dengan kerub-kerub yang dikerjakan oleh orang yang ahli.
4. Papan-papan Tenda Suci: Papan-papan Tenda Suci dibuat dari kayu akasia dengan ukuran dan pasak yang ditentukan.
5. Alas perak: Alas perak dibuat untuk mendukung papan-papan Tenda Suci.
6. Palang-palang: Palang-palang dari kayu akasia digunakan untuk menghubungkan papan-papan Tenda Suci.
7. Tirai-tirai: Pembuatan tirai-tirai dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan kain linen halus yang disulam dengan kerub-kerub.
8. Tiang-tiang: Tiang-tiang dari kayu akasia dilapisi dengan emas dan digunakan untuk memasang tirai-tirai.
9. Pintu masuk: Pembuatan tirai untuk pintu masuk ke tenda dengan menggunakan kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan kain linen halus yang dipintal dengan sulaman.
10. Alas perunggu: Alas perunggu dibuat untuk mendukung tiang-tiang pintu masuk.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya memiliki keahlian dan pengertian dalam melayani Tuhan?
2. Bagaimana Bezaleel, Aholiab, dan orang-orang yang ahli lainnya menunjukkan kerendahan hati dan ketaatan mereka terhadap perintah Tuhan?
3. Mengapa Musa melarang bangsa Israel untuk terus memberikan persembahan untuk pekerjaan tempat kudus? Apa pesan yang dapat kita ambil dari tindakan ini?

Pertanyaan Diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang kerjasama dan kepemimpinan dalam pekerjaan pelayanan Tuhan dari kisah ini?
2. Mengapa Tuhan memberikan keahlian dan pengertian kepada Bezaleel, Aholiab, dan orang-orang yang ahli lainnya? Apakah ada pesan yang dapat kita ambil dari hal ini dalam konteks pelayanan kita saat ini?
3. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip sukarela dan kemurahan hati dalam pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama?

Hal Menarik Terkait Kitab Keluaran Pasal 36:
1. Dalam pembangunan Tenda Suci, setiap detailnya dikerjakan dengan presisi dan keindahan yang luar biasa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kekudusan dan keagungan Allah dalam ibadah.
2. Bezaleel, Aholiab, dan orang-orang yang ahli lainnya menerima persembahan sukarela dari bangsa Israel setiap pagi. Ini menunjukkan betapa besar antusiasme dan kerinduan bangsa Israel untuk berpartisipasi dalam pekerjaan pelayanan Tuhan.
3. Pada akhirnya, semua pekerjaan Tenda Suci selesai dengan sempurna dan sesuai dengan perintah Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita melayani Tuhan dengan setia dan penuh keahlian, Dia akan memberkati pekerjaan kita dan memampukan kita untuk menyelesaikannya dengan baik.

Dari pasal 36 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Keahlian dan pengertian yang diberikan oleh Tuhan: Bezaleel, Aholiab, dan semua orang yang ahli diberikan keahlian dan pengertian oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan tempat kudus. Hal ini mengajarkan kita bahwa Tuhan memberikan keahlian dan pengertian kepada setiap orang untuk melayani-Nya dengan cara yang unik. Kita juga harus mencari dan menggunakan keahlian dan pengertian yang Tuhan berikan kepada kita untuk memuliakan-Nya.

2. Pemberian sukarela: Orang-orang Israel membawa persembahan sukarela setiap pagi untuk pekerjaan pelayanan tempat kudus. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya memberikan dengan sukarela dan murah hati kepada Tuhan dan pelayanan-Nya. Kita juga harus memiliki sikap sukarela dalam memberikan waktu, bakat, dan harta kita untuk melayani Tuhan dan sesama.

3. Kepemimpinan yang bijaksana: Musa memerintahkan agar tidak ada lagi laki-laki atau perempuan yang membuat persembahan untuk tempat kudus karena bahan-bahan yang mereka miliki sudah cukup. Ini menunjukkan kepemimpinan yang bijaksana dalam mengatur sumber daya yang ada agar digunakan dengan efisien dan tidak ada pemborosan. Kita juga harus belajar untuk mengelola sumber daya yang Tuhan berikan kepada kita dengan bijaksana.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Maha Bijaksana,
Terima kasih atas keahlian dan pengertian yang Engkau berikan kepada setiap orang. Bantu kami untuk mengenali dan menggunakan keahlian dan pengertian yang Engkau berikan kepada kami untuk memuliakan dan melayani Engkau dengan setia.

Bapa yang Murah Hati,
Berkatilah kami dengan sikap sukarela dan murah hati dalam memberikan waktu, bakat, dan harta kami untuk melayani Engkau dan sesama. Bantu kami untuk selalu memberikan dengan sukarela dan tanpa pamrih, seperti yang Engkau ajarkan dalam pasal ini.

Tuhan yang Bijaksana,
Bimbinglah kami dalam mengelola sumber daya yang Engkau berikan kepada kami dengan bijaksana. Bantu kami untuk tidak memboroskan apa yang Engkau berikan, tetapi menggunakan dengan efisien dan sesuai dengan kehendak-Mu.

Terima kasih Tuhan, karena Engkau adalah Allah yang memberikan keahlian, memberkati sikap sukarela, dan memberikan hikmat dalam pengelolaan sumber daya. Amin.

Analisis Keluaran 36 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pembangunan Kemah Suci, tempat ibadah yang diwahyukan Allah kepada Musa untuk bangsa Israel.

Who (Siapa):

• Bezaleel dan Aholiab: Dua orang ahli yang dipilih Allah dan dipenuhi Roh Kudus untuk memimpin pembangunan Kemah Suci.
• Orang-orang ahli: Orang-orang yang memiliki keahlian khusus dan sukarela membantu pembangunan.
• Musa: Pemimpin bangsa Israel yang menyampaikan perintah Allah dan mengawasi pembangunan.
• Bangsa Israel: Menyumbangkan bahan-bahan dan persembahan untuk pembangunan Kemah Suci.

When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun pembangunan ini terjadi setelah bangsa Israel menerima 10 Perintah Allah di Gunung Sinai.

Where (Dimana): Pembangunan Kemah Suci dilakukan di padang gurun, tempat bangsa Israel berkemah setelah keluar dari Mesir.

Why (Mengapa): Kemah Suci dibangun sebagai tempat kediaman Allah di tengah-tengah bangsa Israel. Tempat ini menjadi pusat ibadah dan perjumpaan mereka dengan Allah.

How (Bagaimana):

• Bahan-bahan: Linen halus, kain biru, ungu, kirmizi, bulu kambing, kulit domba jantan, kulit lumba-lumba, kayu akasia, emas, perak, perunggu.
• Proses: Bezaleel dan Aholiab memimpin orang-orang ahli untuk membangun Kemah Suci sesuai dengan petunjuk yang diberikan Allah kepada Musa.
• Sumbangan: Bangsa Israel dengan sukarela memberikan persembahan berupa bahan-bahan dan tenaga untuk pembangunan. Saking banyaknya sumbangan, Musa sampai harus menghentikan penerimaan sumbangan karena bahan yang ada sudah lebih dari cukup.

Tambahan: Pasal ini menunjukkan ketaatan dan kemurahan hati bangsa Israel dalam mendukung pembangunan Kemah Suci. Allah memberkati Bezaleel dan Aholiab dengan keahlian dan hikmat untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Kemah Suci menjadi simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan menjadi tempat penting dalam perjalanan iman mereka.