Pasal 37 dari Kitab Keluaran menjelaskan tentang pembuatan berbagai perabotan suci untuk Kemah Suci. Bezaleel, seorang pengrajin yang terampil, membuat tabut perjanjian dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni, lengkap dengan tutup pendamaian dan dua kerub yang menghadap ke arah tutup tersebut. Selain itu, ia juga membuat meja dari kayu penaga yang disalut emas, dilengkapi dengan gelang untuk kayu pengusung dan berbagai perkakas dari emas murni yang digunakan untuk persembahan.

Selanjutnya, Bezaleel membuat kandil dari emas murni dengan enam cabang dan tujuh lampu, serta mezbah pembakaran ukupan yang juga terbuat dari kayu penaga dan disalut emas. Semua perabotan ini dirancang dengan detail dan keindahan, mencerminkan kesucian dan kemuliaan tempat ibadah. Selain itu, minyak urapan kudus dan ukupan murni juga dibuat sebagai bagian dari perlengkapan ibadah.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 37 Kitab Keluaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Keluaran Pasal 37

1. Konteks Historis:

   • Kitab Keluaran ditulis dalam konteks bangsa Israel yang baru saja keluar dari perbudakan di Mesir. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian, dan Allah memberikan hukum serta petunjuk untuk membangun tempat ibadah yang disebut Tabernakel.

2. Konteks Budaya:

   • Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan kepada dewa-dewa. Tabernakel dirancang sebagai tempat di mana Allah dapat berdiam di tengah-tengah umat-Nya, berbeda dengan praktik penyembahan di sekitar mereka yang sering kali melibatkan patung dan berhala.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 37 berfokus pada deskripsi pembuatan perabotan Tabernakel, khususnya Arca Perjanjian, Meja Roti Pertunjukan, dan Kandelabrum. Ini adalah bagian dari narasi yang lebih besar yang menjelaskan instruksi Allah kepada Musa mengenai pembangunan Tabernakel.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menekankan kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Setiap perabotan memiliki makna simbolis yang mendalam, mencerminkan hubungan antara Allah dan Israel serta pentingnya ibadah yang benar.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 37, dalam Keluaran Pasal 36, Allah memberikan instruksi kepada Musa mengenai pembangunan Tabernakel. Para pengrajin yang dipilih, seperti Bezalel dan Oholiab, mulai bekerja untuk membuat berbagai perabotan dan struktur Tabernakel sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Ini menunjukkan persiapan yang serius untuk tempat ibadah yang akan menjadi pusat kehidupan spiritual bangsa Israel.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai pentingnya setiap detail yang dicatat dalam Pasal 37 dan bagaimana hal itu berkontribusi pada pemahaman keseluruhan tentang hubungan Allah dengan umat-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 37 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Tabut Perjanjian
  Tabut ini merupakan simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya, dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas, menunjukkan kemuliaan dan kekudusan Allah. (Keluaran 37:1-5)

• Tutup Pendamaian
  Tutup ini, yang juga terbuat dari emas, melambangkan tempat pertemuan antara Allah dan manusia, di mana pengampunan dosa diberikan. (Keluaran 37:6-7)

• Kerub
  Kerub yang dibuat dari emas di atas tutup pendamaian melambangkan perlindungan dan kehadiran ilahi, serta kesucian yang mengelilingi Allah. (Keluaran 37:8-9)

• Meja Persembahan
  Meja ini, yang juga disalut dengan emas, digunakan untuk menempatkan roti sajian, melambangkan penyediaan Allah bagi umat-Nya. (Keluaran 37:10-16)

• Kandil
  Kandil yang terbuat dari emas murni melambangkan terang dan kehidupan, serta kehadiran Roh Kudus yang menerangi jalan umat Allah. (Keluaran 37:17-24)

• Mezbah Pembakaran Ukupan
  Mezbah ini digunakan untuk mempersembahkan ukupan, melambangkan doa dan pengharapan umat yang naik kepada Allah. (Keluaran 37:25-29)

• Minyak Urapan dan Ukupan
  Minyak urapan yang kudus dan ukupan murni menunjukkan pentingnya pengudusan dan penyembahan yang layak kepada Allah. (Keluaran 37:29)

Setiap topik ini mencerminkan aspek penting dari ibadah dan hubungan umat dengan Allah dalam konteks perjanjian yang dibuat di Sinai.

Nama Orang

• Bezaleel: Seorang pengrajin yang membuat tabut dan berbagai perabotan di tempat ibadah.

Nama Lokasi

• Tabut: Tempat suci yang dibuat oleh Bezaleel, berfungsi sebagai simbol kehadiran Tuhan.
• Meja: Perabotan yang dibuat untuk tempat persembahan.
• Kandil: Perabotan penerangan yang dibuat dari emas murni.
• Mezbah pembakaran ukupan: Tempat untuk membakar ukupan sebagai persembahan kepada Tuhan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Keluaran pasal 37:

1. Tabut Perjanjian

   • Merupakan tempat penyimpanan hukum Allah, dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas murni.

2. Tutup Pendamaian

   • Penutup tabut yang juga terbuat dari emas, menjadi tempat kerub yang melambangkan kehadiran Allah.

3. Kerub

   • Makhluk surgawi yang dibuat dari emas, melambangkan perlindungan dan kehadiran Allah di atas tutup pendamaian.

4. Meja Persembahan

   • Dibuat dari kayu penaga dan disalut emas, digunakan untuk menempatkan roti persembahan.

5. Perkakas Meja

   • Termasuk piring, cawan, piala, dan kendi, semuanya terbuat dari emas murni untuk keperluan ibadah.

6. Kandil

   • Alat penerangan yang terbuat dari emas murni, memiliki enam cabang dan melambangkan cahaya dan kehadiran Allah.

7. Lampu

   • Tujuh lampu pada kandil, melambangkan penerangan dan kehadiran ilahi.

8. Mezbah Pembakaran Ukupan

   • Dibuat dari kayu penaga dan disalut emas, digunakan untuk membakar ukupan sebagai persembahan kepada Allah.

9. Minyak Urapan

   • Minyak kudus yang digunakan untuk mengurapi benda-benda suci, melambangkan pemisahan untuk tujuan ilahi.

10. Ukupan Murni

    • Wewangian yang digunakan dalam ibadah, melambangkan doa dan persembahan yang harum di hadapan Allah.

Kata kunci ini mencerminkan elemen-elemen penting dalam ibadah dan kehadiran Allah di tengah umat Israel, serta menunjukkan detail pembuatan benda-benda suci dalam konteks peribadatan.

Kitab Keluaran pasal 37 memberikan gambaran yang mendetail tentang pembuatan berbagai perabotan dalam Kemah Suci, yang memiliki makna dan simbolisme yang dalam. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi:

1. Makna Simbolis: Apa makna simbolis dari Tabut Perjanjian dan tutup pendamaian dalam konteks hubungan antara Allah dan umat-Nya?
2. Kualitas Material: Mengapa Allah menginstruksikan penggunaan bahan-bahan yang sangat berharga seperti emas dan kayu penaga? Apa yang bisa kita pelajari tentang nilai dan penghormatan terhadap hal-hal yang kudus?
3. Peran Bezaleel: Apa yang dapat kita pelajari dari karakter dan keterampilan Bezaleel sebagai pengrajin? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip kerja keras dan keahlian dalam pelayanan kita sehari-hari?
4. Kandil dan Simbol Cahaya: Mengapa penting untuk memiliki kandil dengan tujuh lampu? Apa makna dari cahaya dalam konteks iman Kristen?
5. Minyak Urapan: Apa arti dari minyak urapan yang kudus dan bagaimana hal ini berhubungan dengan konsep pengudusan dalam kehidupan kita?

Pertanyaan Diskusi:

1. Perbandingan dengan Perabotan Lain: Bagaimana perabotan yang dibuat dalam pasal ini dibandingkan dengan perabotan lain yang disebutkan dalam bagian lain dari Alkitab? Apa yang membuat perabotan ini unik?
2. Relevansi untuk Kehidupan Kristen: Bagaimana prinsip-prinsip yang terdapat dalam pembuatan perabotan ini dapat diterapkan dalam kehidupan gereja modern saat ini?
3. Keterlibatan Umat: Dalam konteks pembuatan Kemah Suci, bagaimana kita dapat melibatkan umat dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan di gereja kita?
4. Kepemimpinan dan Pelayanan: Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dan pelayanan dari cara Allah mengatur pembuatan perabotan ini?
5. Keterhubungan dengan Perjanjian Baru: Bagaimana perabotan dan ritual yang dijelaskan dalam Keluaran 37 terhubung dengan ajaran dan pengorbanan Yesus dalam Perjanjian Baru?

Hal-Hal Menarik:

• Detail Desain: Perhatikan betapa rinci dan telitinya instruksi yang diberikan Allah. Ini menunjukkan betapa pentingnya setiap detail dalam ibadah kepada-Nya.
• Kerjasama dalam Pelayanan: Pembuatan perabotan ini melibatkan banyak orang dengan berbagai keterampilan. Ini mencerminkan pentingnya kerjasama dalam tubuh Kristus.
• Simbolisme dalam Ibadah: Setiap perabotan memiliki simbolisme yang mendalam, yang dapat menjadi bahan refleksi bagi kita dalam memahami ibadah kita kepada Tuhan.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Keluaran pasal 37!

Pasal 37 dari Kitab Keluaran menggambarkan proses pembuatan berbagai perabotan dalam Kemah Suci, termasuk tabut perjanjian, meja, kandil, dan mezbah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita dari pasal ini:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Kepentingan Penyembahan: Pembuatan perabotan suci menunjukkan betapa pentingnya penyembahan kepada Tuhan. Dalam hidup kita, kita juga harus mengutamakan penyembahan dan hubungan kita dengan Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan.

2. Kualitas dan Ketelitian: Semua perabotan dibuat dengan bahan yang terbaik dan dengan ketelitian yang tinggi. Ini mengajarkan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik dalam pekerjaan kita, baik itu dalam pelayanan, pekerjaan, maupun hubungan dengan orang lain.

3. Simbolisme: Setiap perabotan memiliki makna dan simbolisme yang dalam. Misalnya, tabut perjanjian melambangkan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. Kita perlu memahami bahwa hidup kita juga harus mencerminkan kehadiran Tuhan dan nilai-nilai-Nya.

4. Kerjasama dan Talenta: Bezaleel dan Aholiab, yang ditunjuk untuk membuat perabotan ini, menunjukkan pentingnya menggunakan talenta dan keterampilan yang diberikan Tuhan untuk melayani. Kita juga dipanggil untuk menggunakan bakat dan kemampuan kita untuk kemuliaan Tuhan.

5. Kudus dan Terpisah: Perabotan-perabotan ini dibuat untuk tujuan yang kudus dan terpisah. Ini mengingatkan kita untuk hidup dalam kekudusan dan menjauh dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Doa Terkait Pasal Keluaran 37

1. Doa untuk Penyembahan: "Tuhan, ajar aku untuk selalu mengutamakan penyembahan kepada-Mu dalam hidupku. Biarlah setiap tindakan dan kata-kataku mencerminkan kasih dan hormatku kepada-Mu. Amin."

2. Doa untuk Kualitas dan Ketelitian: "Ya Tuhan, berikanlah aku semangat dan ketekunan untuk melakukan segala sesuatu dengan baik dan penuh ketelitian. Bantu aku untuk memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupanku. Amin."

3. Doa untuk Memahami Simbolisme: "Tuhan, bukalah mataku untuk memahami makna yang dalam dari setiap perbuatan dan simbol yang Engkau berikan. Biarlah hidupku menjadi cerminan kehadiran-Mu di dunia ini. Amin."

4. Doa untuk Menggunakan Talenta: "Tuhan, terima kasih atas talenta dan kemampuan yang Engkau berikan. Bantu aku untuk menggunakannya untuk melayani-Mu dan sesama. Amin."

5. Doa untuk Hidup Kudus: "Ya Bapa, aku ingin hidup dalam kekudusan dan terpisah dari hal-hal yang tidak berkenan kepada-Mu. Bimbinglah aku untuk selalu berjalan dalam jalan-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan hubungan Anda dengan Tuhan.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Keluaran pasal 37:

1. Apa (What)

• Isi Pasal: Pasal ini menjelaskan tentang pembuatan berbagai perabotan dalam Kemah Suci, termasuk Tabut Perjanjian, meja, kandil, mezbah pembakaran ukupan, dan minyak urapan kudus.
• Detail Pembuatan: Setiap perabotan dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas murni, dengan ukuran dan desain yang spesifik.

2. Siapa (Who)

• Pengrajin: Bezaleel adalah pengrajin utama yang disebutkan dalam pasal ini, yang bertanggung jawab atas pembuatan perabotan tersebut.
• Pihak yang Terlibat: Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, kemungkinan ada banyak pekerja dan tukang yang membantu Bezaleel dalam pembuatan perabotan.

3. Di mana (Where)

• Lokasi: Pembuatan perabotan ini dilakukan di tempat yang ditentukan oleh Tuhan, yaitu di padang gurun, di mana bangsa Israel berada setelah keluar dari Mesir.

4. Kapan (When)

• Waktu: Pasal ini terjadi selama perjalanan bangsa Israel di padang gurun, setelah mereka keluar dari Mesir dan sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Ini adalah bagian dari instruksi yang diberikan kepada Musa di Gunung Sinai.

5. Mengapa (Why)

• Tujuan Pembuatan: Perabotan ini dibuat untuk digunakan dalam ibadah kepada Tuhan di Kemah Suci, sebagai tempat pertemuan antara Tuhan dan umat-Nya. Setiap perabotan memiliki makna dan fungsi tertentu dalam konteks ibadah.

6. Bagaimana (How)

• Proses Pembuatan:
  • Setiap perabotan dibuat dengan ukuran dan spesifikasi yang tepat, menggunakan bahan yang berkualitas (kayu penaga dan emas murni).
  • Pembuatan dilakukan dengan teknik yang teliti, termasuk pembuatan bingkai, gelang, dan kayu pengusung untuk memudahkan pengangkutan.
  • Minyak urapan kudus dan ukupan juga dibuat dengan resep khusus, menunjukkan pentingnya kesucian dan keunikan dalam ibadah.

7. Seberapa Banyak (How Much)

• Ukuran dan Jumlah:
  • Tabut: 2,5 hasta panjang, 1,5 hasta lebar, 1,5 hasta tinggi.
  • Meja: 2 hasta panjang, 1 hasta lebar, 1,5 hasta tinggi.
  • Kandil: Dibuat dari satu talenta emas murni.
  • Mezbah: 1 hasta panjang dan lebar, 2 hasta tinggi.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks Keluaran pasal 37, serta pentingnya perabotan yang dibuat untuk ibadah kepada Tuhan.

Dalam pasal 37 dari Kitab Keluaran, Bezaleel membuat tabut dari kayu akasia yang dilapisi dengan emas murni di dalam dan di luar. Dia juga membuat tutup pendamaian dari emas murni dengan dua kerub emas di ujungnya. Selain itu, Bezaleel membuat meja dari kayu akasia yang dilapisi dengan emas murni, serta perlengkapan meja seperti piring, sendok, mangkuk, dan kendi dari emas murni. Dia juga membuat kaki dian dari emas murni dengan enam cabang dan empat mangkuk yang dibentuk seperti bunga badam. Bezaleel membuat tujuh pelita dari emas murni dengan penyapit sumbu dan perbaraannya. Selain itu, dia membuat mazbah pembakaran dupa dari kayu akasia yang dilapisi dengan emas murni. Bezaleel juga membuat tongkat pengusung dari kayu akasia yang dilapisi dengan emas untuk mengangkut tabut, meja, dan mazbah. Dia juga membuat minyak urapan kudus dan dupa murni.

Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 37 dari Kitab Keluaran berbicara tentang pembuatan tabut perjanjian dan meja roti sajian di dalam Kemah Pertemuan.

Dalam konteks historis, pasal ini terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan sedang berada di padang gurun Sinai. Mereka telah menerima hukum-hukum Allah dan instruksi untuk membangun Kemah Pertemuan sebagai tempat ibadah.

Dalam konteks budaya, pembuatan tabut perjanjian dan meja roti sajian merupakan bagian dari upacara ibadah Israel kuno. Tabut perjanjian adalah tempat penyimpanan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah. Meja roti sajian digunakan untuk meletakkan roti sajian yang harus diperbaharui setiap minggu.

Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan pembangunan Kemah Pertemuan dan perlengkapannya. Pembangunan ini dilakukan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Allah kepada Musa.

Dalam konteks teologis, pembuatan tabut perjanjian dan meja roti sajian menunjukkan pentingnya perjanjian Allah dengan bangsa Israel dan hubungan mereka dengan-Nya. Tabut perjanjian menjadi simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya, sedangkan meja roti sajian mengingatkan bangsa Israel akan ketergantungan mereka pada Allah sebagai penyedia segala sesuatu.

Sebelum pasal 37, dalam pasal 36, bangsa Israel telah memberikan persembahan sukarela untuk membangun Kemah Pertemuan. Mereka memberikan berbagai macam bahan seperti emas, perak, kain ungu, kain kirmizi, dan kayu akasia. Pasal 36 juga mencatat bahwa para pengrajin terampil dipilih untuk membuat perlengkapan Kemah Pertemuan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Allah.

Dengan demikian, pasal 37 dari Kitab Keluaran melanjutkan narasi tentang pembangunan Kemah Pertemuan dan pembuatan perlengkapannya, dengan fokus pada tabut perjanjian dan meja roti sajian.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 37:

1. Pembuatan Tabut Perjanjian (Keluaran 37:1-9)
- Bezaleel membuat tabut dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas murni di dalam dan di luar.
- Tabut itu memiliki pengusung dan tutup pendamaian yang dihiasi dengan dua kerub emas.

2. Pembuatan Meja Roti Sajian (Keluaran 37:10-16)
- Bezaleel membuat meja dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas murni.
- Meja itu memiliki pinggiran, gelang, dan pengusung yang juga dilapisi dengan emas.
- Bezaleel juga membuat perlengkapan meja, seperti piring, sendok, mangkuk, dan kendi, dari emas murni.

3. Pembuatan Kaki Dian (Keluaran 37:17-24)
- Bezaleel membuat kaki dian dari emas murni, dengan enam cabang yang menonjol dari sisi-sisinya.
- Setiap cabang memiliki mangkuk yang dibentuk seperti bunga badam, dengan kelopak dan bunga.
- Kaki dian itu dilapisi dengan emas murni, termasuk kelopak dan cabangnya.

4. Pembuatan Pelita Emas (Keluaran 37:25-29)
- Bezaleel membuat tujuh pelita dengan penyapit sumbu dan perbaraannya dari emas murni.
- Pelita-pelita itu digunakan untuk menerangi tempat kudus.

5. Pembuatan Mazbah Pembakaran Dupak (Keluaran 37:1-9)
- Bezaleel membuat mazbah pembakaran dupa dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas murni.
- Mazbah itu memiliki tanduk, bingkai, dan gelang yang juga dilapisi dengan emas.
- Bezaleel juga membuat tongkat pengusung dari kayu akasia yang dilapisi dengan emas.

6. Pembuatan Minyak Urapan Kudus dan Dupa Murni (Keluaran 37:29)
- Bezaleel membuat minyak urapan kudus dan dupa murni yang harum, sesuai dengan petunjuk Allah.

Catatan: Ayat-ayat referensi dapat ditemukan dalam Kitab Keluaran pasal 37.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Bezaleel: Seorang tukang yang membuat tabut, meja, dan perlengkapan lainnya untuk tempat ibadah.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Tempat ibadah: Tempat di mana tabut, meja, dan perlengkapan lainnya dibuat.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "37" dari Alkitab:

1. Tabut (ayat 1-9): Bezaleel membuat tabut dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas murni di dalam dan di luar. Tabut ini memiliki pengusung dan tutup pendamaian yang dihiasi dengan dua kerub emas.

2. Meja Roti Sajian (ayat 10-16): Bezaleel membuat meja dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas murni. Meja ini memiliki pinggiran, gelang, dan pengusung. Bezaleel juga membuat perlengkapan meja, seperti piring, sendok, mangkuk, dan kendi, dari emas murni.

3. Kaki Dian (ayat 17-24): Bezaleel membuat kaki dian dari emas murni dengan enam cabang yang menonjol. Setiap cabang memiliki mangkuk yang dibentuk seperti bunga badam. Kaki dian ini memiliki kelopak dan bunga yang seiras dengan cabangnya.

4. Pelita (ayat 25-28): Bezaleel membuat tujuh pelita dengan penyapit sumbu dan perbaraannya dari emas murni.

5. Mazbah Pembakaran Dupa (ayat 29-29): Bezaleel membuat mazbah pembakaran dupa dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas murni. Mazbah ini memiliki tanduk, bingkai, dan pengusung.

6. Minyak Urapan Kudus dan Dupa (ayat 29): Bezaleel juga membuat minyak urapan kudus dan dupa murni yang harum.

Kata kunci: tabut, meja roti sajian, kaki dian, pelita, mazbah pembakaran dupa, minyak urapan kudus, dupa.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari pembuatan tabut perjanjian dan meja roti sajian dalam pasal ini?
2. Mengapa Bezaleel menggunakan kayu akasia dan melapisi dengan emas murni untuk membuat perlengkapan kudus ini?
3. Apa arti dan simbolisme dari kerub-kerub yang ditempatkan di atas tutup pendamaian?
4. Mengapa Bezaleel membuat kaki dian dengan bentuk dan desain yang khusus?
5. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya penggunaan emas murni dalam pembuatan perlengkapan kudus ini?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana perlengkapan kudus yang dibuat oleh Bezaleel dalam pasal ini mencerminkan kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya?
2. Apa perbedaan antara tabut perjanjian dan meja roti sajian dalam hal fungsi dan simbolisme?
3. Bagaimana penggunaan emas murni dalam pembuatan perlengkapan kudus ini mengajarkan kita tentang kemurnian dan kekudusan Allah?
4. Apa pesan yang dapat kita ambil dari perhatian terhadap detail dan keindahan dalam pembuatan perlengkapan kudus ini?
5. Bagaimana perlengkapan kudus ini mengarahkan kita untuk memahami peran Yesus Kristus sebagai tabut perjanjian dan roti hidup?

Hal Menarik:
1. Bezaleel adalah salah satu dari beberapa orang yang diberikan keahlian khusus oleh Allah untuk membuat perlengkapan kudus ini. Bagaimana pemilihan dan pemberian karunia ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerjasama dalam membangun kerajaan Allah?
2. Pembuatan perlengkapan kudus ini membutuhkan bahan-bahan yang mahal dan berharga seperti emas murni. Bagaimana hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya memberikan yang terbaik kepada Allah dalam pelayanan kita?
3. Kerub-kerub yang ditempatkan di atas tutup pendamaian adalah gambaran dari kehadiran Allah yang kudus. Bagaimana kita dapat menghormati dan menghargai kehadiran-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari?
4. Penggunaan kayu akasia yang tahan lama dan melapisi dengan emas murni mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki fondasi yang kuat dan menghargai keindahan dalam pelayanan kita kepada Allah.
5. Perlengkapan kudus ini mengingatkan kita akan pentingnya memuliakan Allah dalam segala hal, baik dalam pelayanan gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Dari pasal 37 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kualitas dan keindahan dalam pelayanan kepada Tuhan: Bezaleel membuat tabut dan meja dengan menggunakan kayu akasia yang dilapisi dengan emas murni. Ini menunjukkan bahwa kita harus memberikan yang terbaik dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Kita harus berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam segala hal yang kita lakukan untuk memuliakan Tuhan.

2. Kerinduan untuk berdekatan dengan Tuhan: Bezaleel membuat tutup pendamaian dengan dua kerub emas di atasnya. Kerub-kerub ini melambangkan kehadiran Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk memiliki kerinduan yang kuat untuk berdekatan dengan Tuhan dan mengalami kehadiran-Nya dalam hidup kita.

3. Kesiapan untuk melayani: Bezaleel membuat perlengkapan meja termasuk piring, sendok, mangkuk, dan kendi dari emas murni. Ini menunjukkan bahwa kita harus siap dan mempersiapkan diri kita untuk melayani Tuhan dengan segala perlengkapan yang diperlukan.

4. Pengorbanan dalam pelayanan: Bezaleel menggunakan emas murni untuk membuat kaki dian dan mazbah pembakaran dupa. Ini menunjukkan bahwa pelayanan kepada Tuhan membutuhkan pengorbanan. Kita harus siap untuk mengorbankan waktu, tenaga, dan sumber daya kita untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas contoh Bezaleel dalam memberikan yang terbaik dalam pelayanan kepada-Mu. Bantu kami untuk memiliki kerinduan yang kuat untuk berdekatan dengan-Mu dan mengalami kehadiran-Mu dalam hidup kami. Berikan kami kesiapan dan keberanian untuk melayani-Mu dengan sepenuh hati, dan bantu kami untuk mengorbankan waktu, tenaga, dan sumber daya kami untuk memuliakan-Mu. Amin.

Analisis Keluaran 37 (5W+1H)

Siapa (Who): Bezaleel, seorang pengrajin ahli yang dipilih Tuhan (Keluaran 31:1-6), adalah tokoh utama dalam pasal ini. Ia bertanggung jawab untuk membuat berbagai perlengkapan suci untuk Kemah Suci.

Apa (What): Pasal ini merinci pembuatan berbagai perlengkapan suci untuk Kemah Suci, yaitu:

• Tabut Perjanjian
• Meja Roti Sajian
• Kaki Dian Emas
• Mazbah Pembakaran Dupa
• Minyak Urapan Kudus
• Dupa Murni

Kapan (When): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan kelanjutan dari instruksi pembuatan Kemah Suci yang diberikan Tuhan kepada Musa di Gunung Sinai. Pembuatan perlengkapan ini terjadi setelah bangsa Israel memberikan persembahan sukarela (Keluaran 35:4-29).

Di mana (Where): Pembuatan perlengkapan ini kemungkinan besar dilakukan di dekat kaki Gunung Sinai, tempat bangsa Israel berkemah setelah keluar dari Mesir.

Mengapa (Why): Perlengkapan suci ini dibuat untuk digunakan dalam ibadah kepada Tuhan di Kemah Suci. Setiap perlengkapan memiliki makna simbolis yang mendalam dan menunjukkan kekudusan Tuhan serta hubungan-Nya dengan umat-Nya.

Bagaimana (How): Bezaleel menggunakan bahan-bahan terbaik seperti kayu akasia, emas murni, dan batu permata. Ia mengikuti instruksi detail yang diberikan Tuhan kepada Musa, menunjukkan ketepatan dan ketaatan dalam menjalankan tugasnya.

Makna: Pasal ini menunjukkan pentingnya ketaatan dan ketelitian dalam menjalankan perintah Tuhan. Bezaleel, dengan keahlian dan dedikasinya, menjadi teladan bagi umat Tuhan dalam melayani-Nya dengan sungguh-sungguh. Perlengkapan suci yang dibuatnya bukan hanya benda mati, tetapi simbol nyata dari kehadiran Tuhan dan perjanjian-Nya dengan umat-Nya.