Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal
5 dalam Kitab Keluaran berbicara tentang permintaan Musa dan Harun kepada Firaun untuk membebaskan bangsa Israel.
Secara historis, pada saat itu bangsa Israel sedang menjadi budak di Mesir di bawah pemerintahan Firaun. Firaun adalah gelar yang diberikan kepada raja Mesir pada masa itu. Bangsa Israel telah menjadi budak selama beberapa generasi dan mereka menderita di bawah perbudakan yang keras.
Secara budaya, Mesir pada masa itu memiliki sistem sosial yang sangat hierarkis. Firaun dianggap sebagai dewa dan memiliki kekuasaan absolut. Bangsa Israel, sebagai budak, tidak memiliki hak-hak yang sama dan diperlakukan dengan kejam.
Secara literatur, pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Keluaran menceritakan tentang panggilan Musa oleh Allah di semak yang terbakar dan perintah Allah kepada Musa untuk membebaskan bangsa Israel. Musa awalnya ragu dan merasa tidak layak untuk tugas ini, tetapi Allah memberikan tanda-tanda keajaiban untuk meyakinkannya.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Musa dan Harun telah mendatangi Firaun atas perintah Allah untuk meminta izin membebaskan bangsa Israel. Namun, Firaun menolak permintaan mereka dan malah memperberat beban pekerjaan bangsa Israel. Firaun menganggap bangsa Israel sebagai hamba yang tidak berharga dan menolak untuk membebaskan mereka.
Secara teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Allah memulai proses pembebasan bangsa Israel dari perbudakan. Meskipun awalnya ditolak oleh Firaun, Allah akan menunjukkan kuasa-Nya dan memaksa Firaun untuk membebaskan bangsa Israel melalui serangkaian tulah yang akan datang.
Dengan demikian, latar belakang pasal
5 Kitab Keluaran mencakup konteks historis perbudakan bangsa Israel di Mesir, budaya Mesir pada masa itu, perintah Allah kepada Musa, dan penolakan awal Firaun terhadap permintaan pembebasan.