Dalam Pasal 7 Kitab Keluaran, Tuhan mengangkat Musa sebagai Allah bagi Firaun dan Harun sebagai nabinya. Tuhan memerintahkan mereka untuk meminta Firaun membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir. Namun, Tuhan juga memberitahukan bahwa Ia akan mengeraskan hati Firaun dan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat. Ketika Musa dan Harun menunjukkan mujizat dengan tongkat yang berubah menjadi ular, Firaun memanggil ahli sihir Mesir yang juga melakukan hal serupa, tetapi tongkat Harun menelan tongkat mereka. Meskipun demikian, hati Firaun tetap keras dan ia menolak untuk mendengarkan.

Tuhan kemudian memerintahkan Musa untuk pergi kepada Firaun dan memperingatkannya tentang hukuman yang akan datang jika ia tidak membebaskan umat-Nya. Musa dan Harun melaksanakan perintah Tuhan dengan memukul air sungai Nil, yang kemudian berubah menjadi darah, menyebabkan kematian ikan dan bau busuk yang menyengat. Meskipun mujizat ini, Firaun tetap tidak mau mendengarkan, dan para ahli sihir Mesir pun mencoba meniru mujizat tersebut. Akhirnya, Firaun kembali ke istananya tanpa memperhatikan peringatan Tuhan, sementara orang Mesir mencari air di sekitar sungai Nil.

Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang Pasal 7 dari Kitab Keluaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Keluaran Pasal 7

1. Konteks Historis: Kitab Keluaran ditulis dalam konteks bangsa Israel yang diperbudak di Mesir. Pasal 7 merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan perlawanan Musa dan Harun terhadap Firaun untuk membebaskan bangsa Israel. Ini terjadi sekitar abad ke-13 SM, ketika Mesir adalah kekuatan besar di wilayah tersebut.

2. Konteks Budaya: Budaya Mesir kuno sangat terikat pada dewa-dewa dan praktik keagamaan. Firaun dianggap sebagai dewa yang hidup, dan penolakan terhadap kekuasaannya dianggap sebagai tantangan terhadap tatanan ilahi. Dalam konteks ini, mukjizat yang dilakukan oleh Musa dan Harun berfungsi untuk menunjukkan kekuasaan Tuhan yang lebih besar daripada dewa-dewa Mesir.

3. Konteks Literatur: Keluaran 7 melanjutkan tema yang dimulai di pasal sebelumnya, yaitu panggilan Musa dan Harun untuk memimpin umat Israel keluar dari perbudakan. Pasal ini juga memperkenalkan tema mukjizat dan tanda-tanda sebagai cara untuk meyakinkan Firaun dan bangsa Israel tentang kuasa Tuhan.

4. Konteks Teologis: Teologis, pasal ini menekankan kekuasaan Tuhan atas semua bangsa dan dewa-dewa. Mukjizat yang dilakukan oleh Musa dan Harun, seperti mengubah tongkat menjadi ular, menunjukkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang berkuasa. Ini juga menekankan pentingnya iman dan ketaatan kepada Tuhan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Keluaran 7, di Keluaran 6, Tuhan mengingatkan Musa tentang janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub untuk membebaskan umat-Nya. Tuhan juga menegaskan identitas-Nya dan komitmennya untuk membawa Israel keluar dari perbudakan. Musa merasa tidak layak dan ragu akan kemampuannya, tetapi Tuhan memberinya Harun sebagai pembantu.

Di Keluaran 7:1-6, Tuhan menginstruksikan Musa dan Harun untuk pergi kepada Firaun dan menyampaikan pesan-Nya. Tuhan juga memperingatkan bahwa Firaun akan menolak, tetapi Dia akan menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat untuk membuktikan kuasa-Nya.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai konteks dan makna dari Keluaran 7, serta bagaimana peristiwa ini berkontribusi pada narasi keseluruhan pembebasan Israel dari Mesir.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 7 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Panggilan Musa dan Harun
  TUHAN mengangkat Musa sebagai Allah bagi Firaun dan Harun sebagai nabinya, menekankan pentingnya peran mereka dalam pembebasan bangsa Israel. (Keluaran 7:1-2)

• Kekerasan Hati Firaun
  TUHAN memberitahukan bahwa Ia akan mengeraskan hati Firaun, yang menunjukkan bahwa meskipun ada tanda-tanda dan mujizat, Firaun tetap akan menolak. (Keluaran 7:3-4)

• Tanda Mujizat Pertama
  Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun, dan tongkat itu menjadi ular, menunjukkan kuasa TUHAN atas dewa-dewa Mesir. (Keluaran 7:10-12)

• Tanda Mujizat yang Ditiru
  Para ahli sihir Mesir dapat meniru mujizat tersebut, tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka, menegaskan superioritas kuasa TUHAN. (Keluaran 7:11-12)

• Perintah untuk Mengubah Air Menjadi Darah
  TUHAN memerintahkan Musa dan Harun untuk mengubah air sungai Nil menjadi darah sebagai tanda hukuman bagi Mesir, menunjukkan konsekuensi dari penolakan Firaun. (Keluaran 7:17)

• Reaksi Firaun
  Meskipun terjadi mujizat yang besar, hati Firaun tetap keras dan ia tidak mau mendengarkan, menunjukkan ketidaktaatan dan kebangkitan hati yang keras. (Keluaran 7:13-14)

• Kesulitan Rakyat Mesir
  Rakyat Mesir mengalami kesulitan karena air sungai Nil berubah menjadi darah, tetapi mereka tetap mencari air untuk diminum, menggambarkan penderitaan akibat penolakan Firaun. (Keluaran 7:21-24)

• Durasi Hukuman
  Tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi sungai Nil, menunjukkan bahwa hukuman ini berlangsung dalam waktu tertentu sebagai bagian dari rencana TUHAN. (Keluaran 7:25)

Topik-topik ini mencerminkan tema besar dari pembebasan Israel dan kuasa TUHAN yang dinyatakan melalui mujizat dan tanda-tanda.

Nama Orang

• TUHAN: Entitas ilahi yang berbicara kepada Musa dan Harun.
• Musa: Pemimpin bangsa Israel yang diutus oleh TUHAN.
• Harun: Abang Musa yang menjadi nabinya.
• Firaun: Penguasa Mesir yang menolak untuk membebaskan orang Israel.
• Orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir: Para ahli sihir Mesir yang mencoba meniru mujizat Musa dan Harun.

Nama Lokasi

• Mesir: Negara tempat orang Israel diperbudak.
• Sungai Nil: Sungai utama di Mesir yang menjadi lokasi mujizat yang dilakukan Musa dan Harun.
• Istana Firaun: Tempat tinggal Firaun di mana ia tidak mau memperhatikan mujizat.

Berikut adalah analisis kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal 7:

1. TUHAN

   • Merujuk kepada Allah yang berbicara kepada Musa dan Harun, menunjukkan otoritas dan kuasa-Nya.

2. Musa dan Harun

   • Dua tokoh utama yang diutus oleh TUHAN untuk menyampaikan pesan-Nya kepada Firaun dan memimpin umat Israel.

3. Firaun

   • Raja Mesir yang menolak untuk membebaskan orang Israel, simbol ketidaktaatan dan keras hati.

4. Mujizat

   • Tanda-tanda yang dilakukan oleh Musa dan Harun sebagai bukti kuasa TUHAN, termasuk tongkat yang menjadi ular dan air yang berubah menjadi darah.

5. Hati yang keras

   • Istilah yang menggambarkan sikap Firaun yang menolak mendengarkan peringatan TUHAN, menunjukkan ketidakpercayaan.

6. Sungai Nil

   • Sumber air utama di Mesir yang menjadi objek mujizat, berubah menjadi darah sebagai hukuman bagi ketidaktaatan Firaun.

7. Air menjadi darah

   • Mujizat pertama yang dilakukan oleh Musa dan Harun, menandakan kuasa TUHAN atas alam dan sebagai peringatan bagi Mesir.

8. Ahli sihir Mesir

   • Mereka yang mencoba meniru mujizat yang dilakukan oleh Musa dan Harun, menunjukkan tantangan terhadap kuasa TUHAN.

9. Hukuman

   • Konsekuensi dari penolakan Firaun untuk membebaskan orang Israel, yang akan terus berlanjut dalam bentuk berbagai mujizat dan tanda.

10. Umat Israel

    • Bangsa yang diperintahkan untuk dibebaskan oleh Firaun, melambangkan umat yang tertekan dan membutuhkan pembebasan.

Analisis ini mencakup tema utama dan elemen penting dalam pasal 7 dari Kitab Keluaran, yang menggambarkan interaksi antara TUHAN, Musa, Harun, dan Firaun.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 7:

Pertanyaan Refleksi

1. Peran Musa dan Harun: Apa yang dapat kita pelajari dari peran Musa dan Harun sebagai pemimpin dalam konteks panggilan Tuhan? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip kepemimpinan mereka dalam kehidupan kita sehari-hari?

2. Kekerasan Hati Firaun: Mengapa Firaun terus-menerus menolak untuk mendengarkan perintah Tuhan meskipun sudah melihat tanda-tanda dan mujizat? Apa yang bisa kita pelajari tentang ketidaktaatan dan konsekuensinya dalam hidup kita?

3. Tanda dan Mujizat: Apa makna dari mujizat yang dilakukan oleh Harun dengan tongkatnya yang berubah menjadi ular? Bagaimana mujizat ini menunjukkan kuasa Tuhan dibandingkan dengan ilmu sihir Mesir?

4. Pentingnya Ibadah: Dalam ayat 16, Tuhan meminta Firaun untuk membiarkan umat-Nya pergi agar mereka dapat beribadah. Mengapa ibadah dianggap sangat penting dalam konteks ini? Apa arti ibadah bagi kita saat ini?

5. Reaksi Terhadap Kesulitan: Bagaimana reaksi Firaun dan orang Mesir terhadap kesulitan yang mereka hadapi (air sungai Nil yang berubah menjadi darah)? Apa yang bisa kita pelajari tentang cara kita menghadapi tantangan dalam hidup kita?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Ilmu Sihir: Bagaimana kita dapat memahami perbandingan antara mujizat Tuhan dan kemampuan ahli sihir Mesir? Apa yang ini ajarkan tentang kuasa Tuhan dibandingkan dengan kuasa manusia?

2. Kepemimpinan dalam Krisis: Dalam konteks kepemimpinan, bagaimana kita dapat belajar dari Musa dan Harun ketika menghadapi situasi yang sulit? Apa tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mengatasinya?

3. Tanda-tanda dan Mujizat dalam Kehidupan Kita: Apakah ada pengalaman dalam hidup Anda di mana Anda merasakan kehadiran Tuhan melalui tanda atau mujizat? Bagaimana pengalaman tersebut mempengaruhi iman Anda?

4. Kekerasan Hati dalam Konteks Modern: Bagaimana kita dapat melihat kekerasan hati Firaun dalam konteks kehidupan modern? Apa contoh-contoh di mana orang menolak untuk mendengarkan kebenaran atau petunjuk Tuhan?

5. Peran Air dalam Alkitab: Mengapa air memiliki makna yang begitu penting dalam Alkitab, terutama dalam konteks Keluaran? Apa simbolisme yang dapat kita ambil dari perubahan air menjadi darah?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari Keluaran pasal 7!

Dari Kitab Keluaran pasal 7, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Kepatuhan kepada Panggilan Tuhan:

   • Musa dan Harun taat kepada perintah Tuhan meskipun mereka merasa tidak layak. Ini mengajarkan kita untuk selalu taat kepada panggilan Tuhan dalam hidup kita, meskipun kita merasa tidak cukup atau tidak mampu.

2. Keberanian dalam Menghadapi Tantangan:

   • Musa dan Harun harus menghadapi Firaun, yang merupakan penguasa yang kuat. Kita juga diingatkan untuk berani menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup kita, terutama ketika kita melakukan hal yang benar.

3. Tanda dan Mujizat sebagai Bukti Kuasa Tuhan:

   • Mujizat yang dilakukan oleh Harun menunjukkan kuasa Tuhan atas segala sesuatu. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah situasi yang tampaknya mustahil dalam hidup kita.

4. Kekerasan Hati dan Ketidakpercayaan:

   • Firaun yang berkeras hati menunjukkan bahwa tidak semua orang akan menerima pesan Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk tetap bersabar dan tidak putus asa ketika menghadapi orang-orang yang menolak kebenaran.

5. Pentingnya Doa dan Persiapan:

   • Sebelum melakukan mujizat, Musa dan Harun harus mempersiapkan diri dan mengikuti instruksi Tuhan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya doa dan persiapan sebelum mengambil tindakan dalam hidup kita.

Doa Terkait Keluaran Pasal 7

1. Doa untuk Ketaatan: "Tuhan, ajar aku untuk taat kepada panggilan-Mu dalam hidupku. Berikan aku keberanian untuk melangkah meskipun aku merasa tidak layak. Amin."

2. Doa untuk Menghadapi Tantangan: "Ya Tuhan, ketika aku menghadapi tantangan dan rintangan, berikan aku keberanian dan kekuatan untuk tetap berdiri teguh. Bantu aku untuk tidak takut, karena Engkau bersamaku. Amin."

3. Doa untuk Mengalami Kuasa Tuhan: "Tuhan, aku percaya akan kuasa-Mu yang dapat mengubah situasi dalam hidupku. Bantu aku untuk melihat tanda-tanda dan mujizat-Mu, dan percayalah bahwa Engkau selalu bekerja untuk kebaikanku. Amin."

4. Doa untuk Hati yang Lembut: "Ya Tuhan, lembutkan hati orang-orang yang keras terhadap kebenaran-Mu. Bantu mereka untuk membuka diri dan menerima kasih-Mu. Amin."

5. Doa untuk Persiapan dan Kebijaksanaan: "Tuhan, berikan aku hikmat dan bimbingan dalam setiap langkah yang aku ambil. Ajar aku untuk selalu berdoa dan mempersiapkan diri sebelum mengambil tindakan. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Keluaran pasal 7:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: TUHAN mengangkat Musa sebagai Allah bagi Firaun dan Harun sebagai nabinya. TUHAN memerintahkan Musa dan Harun untuk meminta Firaun membebaskan orang Israel. Firaun menolak, dan TUHAN mengeraskan hati Firaun. Musa dan Harun melakukan mujizat dengan tongkat yang berubah menjadi ular, tetapi Firaun tidak terpengaruh. TUHAN kemudian memerintahkan Musa untuk mengubah air sungai Nil menjadi darah sebagai tanda.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Musa: Pemimpin yang diangkat oleh TUHAN untuk berbicara kepada Firaun.
  • Harun: Abang Musa yang berfungsi sebagai nabi dan juru bicara.
  • Firaun: Raja Mesir yang menolak permintaan Musa dan Harun.
  • TUHAN: Yang memberikan perintah dan melakukan mujizat.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Tanah Mesir: Tempat di mana Musa dan Harun berhadapan dengan Firaun.
  • Sungai Nil: Tempat di mana mujizat air menjadi darah dilakukan.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Saat Musa dan Harun berbicara kepada Firaun: Mereka mendekati Firaun pada waktu pagi, saat Firaun keluar ke sungai.
  • Setelah tujuh hari: Setelah mujizat air menjadi darah, tujuh hari berlalu.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • TUHAN ingin menunjukkan kuasa-Nya kepada Firaun dan orang Mesir, serta membebaskan umat-Nya, orang Israel, dari perbudakan.
  • Firaun berkeras hati sebagai bagian dari rencana TUHAN untuk menunjukkan mujizat-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Musa dan Harun mengikuti perintah TUHAN untuk meminta Firaun membebaskan orang Israel.
  • Mereka melakukan mujizat dengan tongkat yang berubah menjadi ular.
  • Musa memukul air sungai Nil dengan tongkatnya, mengubahnya menjadi darah, yang menyebabkan kesulitan bagi orang Mesir.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Dampak:
  • Mujizat: Seluruh air di sungai Nil berubah menjadi darah, ikan mati, dan sungai berbau busuk.
  • Reaksi Firaun: Meskipun ada mujizat, Firaun tetap menolak untuk mendengarkan dan membebaskan orang Israel.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 7!

Dalam pasal 7 Kitab Keluaran, TUHAN berbicara kepada Musa dan Harun, mengutus mereka kepada Firaun untuk meminta pembebasan bangsa Israel. Namun, TUHAN juga mengatakan bahwa Ia akan mengeraskan hati Firaun dan melakukan tanda-tanda dan mukjizat di Mesir. Musa dan Harun menghadap Firaun dan melakukan mukjizat pertama, yaitu mengubah tongkat menjadi ular. Namun, para ahli sihir Mesir juga melakukan hal yang sama. TUHAN kemudian memerintahkan Musa dan Harun untuk memukul sungai Nil, sehingga airnya berubah menjadi darah. Meskipun para ahli sihir juga melakukan hal yang sama, Firaun tetap tidak mau mendengarkan dan hatinya tetap keras. Orang Mesir pun tidak dapat minum air dari sungai dan mencari air minum di sekitarnya.

Latar belakang dari pasal ke-7 dari Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi selama periode pemerintahan Firaun di Mesir pada masa ketika bangsa Israel menjadi budak di sana. Setelah Musa dan Harun mendapatkan perintah dari Allah untuk membebaskan bangsa Israel, mereka pergi ke Firaun untuk meminta izin. Namun, Firaun menolak permintaan mereka dan mengabaikan peringatan Allah.

Konteks Budaya:
Mesir pada saat itu adalah salah satu kekuatan besar di Timur Tengah. Mereka memiliki sistem pemerintahan yang kuat dan kepercayaan pada banyak dewa. Firaun dianggap sebagai dewa yang berkuasa atas Mesir. Budaya Mesir juga dipenuhi dengan praktik-praktik sihir dan penyembahan berhala.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Alkitab, yang terdiri dari berbagai jenis literatur seperti narasi sejarah, hukum, dan nyanyian. Pasal 7 ini termasuk dalam narasi sejarah yang menceritakan perjuangan bangsa Israel untuk keluar dari perbudakan di Mesir.

Konteks Teologis:
Tujuan utama dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pasal ini adalah untuk menunjukkan kuasa Allah dan kebenaran-Nya. Allah mengutus Musa dan Harun sebagai nabi dan pelayan-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dan menunjukkan kekuasaan-Nya kepada Firaun dan bangsa Mesir.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Allah telah memanggil Musa dan memberikan perintah kepadanya untuk pergi ke Firaun dan meminta izin untuk membebaskan bangsa Israel. Musa awalnya ragu dan khawatir, tetapi Allah memberikan tanda-tanda ajaib untuk meyakinkannya. Musa dan Harun kemudian pergi ke Firaun dan meminta izin, tetapi Firaun menolak dan mengabaikan peringatan Allah. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat bahwa Firaun menganggap dirinya sebagai dewa dan tidak mengakui kekuasaan Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 7:

1. Musa dan Harun dipilih oleh TUHAN untuk menjadi utusan-Nya kepada Firaun (Keluaran 7:1-2).
2. TUHAN memberikan tanda-tanda dan mukjizat kepada Musa dan Harun untuk meyakinkan Firaun (Keluaran 7:3-5).
3. Firaun menolak mendengarkan Musa dan Harun karena hatinya dikeraskan oleh TUHAN (Keluaran 7:13-14).
4. TUHAN mengubah air sungai menjadi darah sebagai hukuman atas ketidaktaatan Firaun (Keluaran 7:19-21).
5. Para ahli ilmu gaib Mesir juga dapat melakukan mukjizat yang serupa, tetapi hal ini tidak mempengaruhi Firaun (Keluaran 7:22-23).
6. Firaun tidak memperhatikan hukuman yang diberikan TUHAN dan kembali ke istananya (Keluaran 7:23-24).
7. Orang Mesir harus mencari air minum karena semua air di sungai berubah menjadi darah (Keluaran 7:24-25).

Sumber: Kitab Keluaran pasal 7.

Orang-orang:
- TUHAN
- Musa
- Harun
- Firaun
- Orang-orang pintar dan para ahli sihir Mesir

Lokasi:
- Mesir
- Negeri Firaun
- Tanah Mesir
- Tepi sungai
- Padang belantara
- Air sungai
- Sungai-sungai
- Kanal-kanal
- Kolam-kolam
- Wadah-wadah kayu
- Wadah-wadah batu
- Istananya Firaun

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "7" dari Alkitab:

1. Firman TUHAN kepada Musa dan Harun (ayat 1-2): Firman TUHAN adalah perintah atau instruksi yang diberikan oleh Allah kepada Musa dan Harun.
2. Menjadikan Musa seperti Allah bagi Firaun (ayat 1): Allah menjadikan Musa sebagai wakil-Nya yang memiliki kuasa dan otoritas seperti Allah di hadapan Firaun.
3. Harun menjadi nabimu (ayat 1): Harun ditunjuk oleh Allah sebagai nabi yang akan menyampaikan pesan-pesan Allah kepada Firaun.
4. Mengeraskan hati Firaun (ayat 3): Allah akan membuat hati Firaun menjadi keras sehingga dia tidak akan mendengarkan permintaan Musa dan Harun.
5. Tanda-tanda dan mukjizat di Mesir (ayat 3): Allah akan melakukan tanda-tanda dan mukjizat-Nya di Mesir sebagai bukti kekuasaan-Nya kepada Firaun dan orang Mesir.
6. Musa dan Harun melaksanakan perintah TUHAN (ayat 6): Musa dan Harun melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dengan setia.
7. Tongkat Musa menjadi ular (ayat :9-10" context="true">9-10): Allah memberikan mukjizat kepada Musa dan Harun dengan mengubah tongkat Musa menjadi ular sebagai tanda kekuasaan-Nya.
8. Para ahli sihir melakukan hal yang sama (ayat 11-12): Para ahli sihir Mesir juga dapat mengubah tongkat mereka menjadi ular, tetapi tongkat Harun memakan tongkat-tongkat mereka sebagai bukti kekuasaan Allah.
9. Hati Firaun dikeraskan (ayat 13): Firaun menolak mendengarkan Musa dan Harun karena hatinya telah dikeraskan oleh Allah.
10. Air sungai berubah menjadi darah (ayat :14-18" context="true">14-18): Allah mengubah semua air di sungai menjadi darah sebagai hukuman kepada Mesir dan sebagai tanda kekuasaan-Nya.
11. Para ahli ilmu gaib melakukan hal yang sama (ayat 22): Para ahli ilmu gaib Mesir juga dapat mengubah air menjadi darah dengan mantra rahasia mereka, tetapi ini hanya menegaskan bahwa kekuatan Allah lebih besar.
12. Firaun tidak menaruh hati (ayat 23): Firaun tidak memperhatikan atau mengindahkan peristiwa ini, menunjukkan ketidaktaatan dan keteguhan hatinya.
13. Orang Mesir mencari air minum (ayat 24): Karena semua air di Mesir berubah menjadi darah, orang Mesir harus mencari sumber air minum yang lain.