Statistik	31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat
Penulis	Salomo dan Orang Lain
Tema	Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat dipraktekkan.
Waktu	Sekitar 970-700 SM
Tempat	Yerusalem di Yehuda
Kata Kunci	Hikmat
Kristus Di Alkitab	Dia adalah hikmat kita

PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi, dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44). Termasuk dalam bagian ketiga ialah kitab-kitab Syair dan Hikmat seperti Ayub, Mazmur, Amsal, dan Pengkhotbah. Demikian pula, Israel kuno mempunyai tiga golongan hamba Tuhan: para imam, para nabi, dan para bijak ("orang berhikmat"). Kelompok orang bijak khususnya dikaruniai hikmat dan nasihat ilahi mengenai masalah-masalah kehidupan yang praktis dan filosofis. Amsal merupakan hikmat para bijak yang terilhamkan.

Istilah Ibrani _mashal_, yang diterjemahkan "amsal", bisa berarti "ucapan" orang bijak, "perumpamaan", atau "peribahasa berhikmat". Karena itu ada beberapa ajaran (ucapan orang bijak) yang agak panjang dalam kitab ini (mis. Ams 1:20-33; Ams 2:1-22; Ams 5:1-14), dan juga aneka pernyataan ringkas yang menggugah berisi hikmat untuk hidup dengan bijaksana dan benar. Sedangkan kitab Amsal menyajikan suatu bentuk pengajaran berupa amsal yang umum dipakai di Timur Dekat zaman dahulu, hikmatnya itu khusus karena disajikan dalam konteks Allah dan semua standar kebenaran-Nya bagi umat perjanjian Allah. Alasan-alasan popularitas pengajaran berupa amsal pada zaman kuno ialah kejelasannya dan sifat mudah dihafalkan dan disampaikan kepada angkatan berikutnya.

Sebagaimana Daud menjadi sumber tradisi bermazmur di Israel, demikian Salomo menjadi sumber tradisi hikmat (lih. Ams 1:1; Ams 10:1; Ams 25:1). Menurut 1Raj 4:32, Salomo menghasilkan 3000 amsal dan 1005 kidung semasa hidupnya. Penulis lain yang disebutkan dalam Amsal adalah Agur (Ams 30:1-33) dan Raja Lemuel (Ams 31:1-9), keduanya tidak kita kenal. Penulis-penulis lain disebut secara tak langsung dalam Ams 22:17 dan Ams 24:23. Sekalipun sebagian besar Amsal ini digubah pada abad ke-10 SM, waktu terdini yang mungkin bagi selesainya penyusunan kitab ini adalah masa pemerintahan Hizkia (yaitu sekitar 700 SM). Keterlibatan para pegawai Hizkia dalam menyusun amsal-amsal Salomo (Ams 25:1--29:27) dapat diberi tanggal tahun 715-686 SM sementara masa kebangunan rohani yang dipimpin raja yang takut akan Allah ini. Sangat mungkin amsal-amsal gubahan Agur, Lemuel, dan "amsal-amsal dari orang bijak" lainnya terkumpul juga pada waktu itu.

1. I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
   (Ams 1:1-7)
   
2. II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
   (Ams 1:8-9:18)
   
1. A. Hormatilah Orang-Tua dan Perhatikan Nasihat Mereka
   (Ams 1:8-9)
   
2. B. Katakan "Tidak" kepada Semua Bujukan Orang Berdosa
   (Ams 1:10-19)
   
3. C. Tunduklah pada Hikmat dan Takut akan Tuhan
   (Ams 1:20-33)
   
4. D. Carilah Hikmat dengan Pengertian dan Kebajikannya
   (Ams 2:1-22)
   
5. E. Ciri-Ciri Khas dan Manfaat Hikmat Sejati
   (Ams 3:1-35)
   
6. F. Hikmat Sebagai Harta Keluarga
   (Ams 4:1-13,20-27)
   
7. G. Hikmat dan Dua Jalan Hidup Ini
   (Ams 4:14-19)
   
8. H. Bujukan dan Kebodohan Kebejatan Seksual
   (Ams 5:1-14)
   
9. I. Nasihat Mengenai Kesetiaan Dalam Pernikahan
   (Ams 5:15-23)
   
10. J. Hindari Tanggungan Utang Orang Lain, Kemalasan dan Penipuan
    (Ams 6:1-19)
    
11. K. Kebodohan yang Sangat dari Semua Bentuk Kebejatan Seksual
    (Ams 6:20-7:27)
    
12. L. Imbauan Hikmat
    (Ams 8:1-36)
    
13. M. Hikmat dan Kebebalan Diperbandingkan
    (Ams 9:1-18)
    
3. III.Himpunan Utama Amsal-Amsal Salomo
   (Ams 10:1-22:16)
   
1. A. Amsal-Amsal yang Membandingkan Orang Benar dengan Orang Fasik
   (Ams 10:1-15:33)
   
2. B. Amsal-Amsal yang Mendorong Hidup Benar
   (Ams 16:1-22:16)
   
4. IV. Perkataan Tambahan Orang Bijak
   (Ams 22:17-24:34)
   
5. V. Amsal-Amsal Salomo yang Dikumpulkan Para Pegawai Hizkia
   (Ams 25:1-29:27)
   
1. A. Amsal-Amsal Tentang Bermacam-Macam Orang
   (Ams 25:1-26:28)
   
2. B. Amsal-Amsal Tentang Berbagai Kegiatan
   (Ams 27:1-29:27)
   
6. VI. Kata-Kata Hikmat Terakhir
   (Ams 30:1-31:31)
   
1. A. Oleh Agur
   (Ams 30:1-33)
   
2. B. Oleh Lemuel
   (Ams 31:1-9)
   
3. C. Mengenai Istri yang Bersifat Mulia
   (Ams 31:10-31)
   

Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7: memberi hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan kejujuran (Ams 1:2-3) sehingga

1. (1) orang yang tidak berpengalaman dapat menjadi orang bijak (Ams 1:4),
2. (2) kaum muda dapat memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan (Ams 1:4), dan
3. (3) orang bijak bisa menjadi lebih bijak lagi (Ams 1:5-6).

Sekalipun Amsal pada hakikatnya adalah buku pedoman hikmat untuk hidup dengan benar dan bijaksana, landasan yang diperlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai "takut akan Tuhan" (Ams 1:7).

1. Kerja
Teks kunci: Ams 6:6-11. Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa (Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26). Perhatikan akibat dari kemalasan (Ams 10:4,5; 12:24; 13:4; 19:15).
Orang yang rajin mengumpulkan kekayaan dengan menggunakan kesempatan yang ada (Ams 10:4,5). Ia diberi tanggung jawab (Ams 12:27) dan menjadi makmur. (Bandingkan Mat 25:24-30; Yoh 9:4; Gal 6:9,10; Efe 5:16).

2. Faedah lidah
Teks kunci: Ams 10:11,13,18-21,31,32. Orang bijaksana berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, sedangkan orang bodoh kurang dapat menenggang rasa sehingga menimbulkan sakit hati dan kerugian. (Lihat juga Ams 6:16,18,19; 10:11,19; 11:13; 12:18; 14:23; 15:1; 16:28; 17:9,22; 18:6-8; 20:19; 24:2; 25:11,15,23; 26:20,22,29:11; 31:26. Bandingkan dengan Ams Mat 7:1-1; 12:34-36;15:11,17,18; Yak 3:5-8).

3. Persahabatan
Pasal kunci: Ams 18. sedikit teman akrab lebih baik daripada banyak kenalan. Persahabatan harus dimenangkan; menjalin persahabatan memerlukan temperamen yang baik (Ams 3:29; 25:8,9, 21,22; 24:17,19; 11:12;14:21;21:10;12:26). Seorang sahabat yang baik itu setia dan takpernah meninggalkan (Ams 14:20; 19:4,6,7; 17: 17). Dia juga jujur (Ams 27:6; 29:5). Dia meyakinkan dan mendorong semangat (Ams 17:9,17). Persahabatan sejati memerlukan hikmat dan tenggang rasa (Ams 25:17; 27:14; 26:18,19). Namun demikian, hubungan persahabatan antar manusia selalu mengandung risiko (Ams 2:17; 16:28; 17:9).

4. Kekayaan dan kemiskinan
Pasal kunci: Ams 19. Kekayaan memberikan ke-ntungan-keuntungan yang nyata. Kekayaan memberikan perasaan aman (Ams 10:15; 18:11); membuka berbagai jalan (Ams 18:16); menarik banyak teman (Ams 14:20; 19:4,6). Bersama dengan itu, kekayaan cenderung membuat orang menjadi keras (Ams 18:23) dan memberikannya kekuasaan yang sewenang-wenang (Ams 22:7). Kekayaan menimbulkan percaya diri (Ams 30:8-9). Namun demikian, kekayaan dunia tidaklah kekal (Ams 23:4,5; 27:24). Kekayaan sama sekali tidak dapat membantu pada saat Hari Penghakiman datang (Ams 11:4), sedangkan kocek yang kosong membantu seseorang untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam kebenaran (Ams 15:16; 28:6). Seorang miskin mungkin saja mempunyai kekayaan yang besar (Ams 13:7; bandingkan dengan Mat 6:19-24; 2Ko 6:10).

Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar", sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah dan kemudian mengalir kepada semua bidang kehidupan. Hikmat dalam Amsal ini

1. (1) memberi nasihat mengenai keluarga, kaum muda, kemurnian seksual, kesetiaan hubungan pernikahan, kejujuran, kerja keras, kemurahan, persahabatan, keadilan, kebenaran, dan disiplin;
2. (2) memperingatkan mengenai bodohnya dosa, pertengkaran, bahaya lidah, kebebalan, minuman keras, kerakusan, nafsu, kebejatan, kebohongan, kemalasan, teman-teman yang tidak baik;
3. (3) membandingkan kebijaksanaan dengan kebodohan, orang benar dengan orang fasik, kesombongan dengan kerendahan hati, kemalasan dengan kerajinan, kemiskinan dan kekayaan, kasih dan hawa nafsu, benar dan salah, serta kematian dan kehidupan.

Walaupun kitab ini, seperti Mazmur, tidak dapat diringkas dengan mudah seperti kitab lainnya dalam Alkitab, terdapat struktur yang jelas (lih. Garis Besar); secara khusus hal ini berlaku dalam pasal 1-9 (Ams 1:1--9:18) yang berisi 13 ajaran sebagaimana akan diberikan oleh seorang ayah kepada putranya bila memasuki usia remaja. Terkecuali tiga ajaran (lih. Ams 1:30; Ams 8:1; Ams 9:1), masing-masing diawali dengan "hai, anakku" atau "hai, anak-anakku." Ke-13 ajaran ini berisi banyak titah hikmat yang penting bagi kaum muda. Mulai dengan pasal 10 (Ams 10:1-32) Amsal berisi pengarahan penting mengenai hubungan keluarga (mis. Ams 10:1; Ams 12:4; Ams 17:21,25; Ams 18:22; Ams 19:14,26; Ams 20:7; Ams 21:9,19; Ams 22:6,28; Ams 23:13-14,22,24-25; Ams 25:24; Ams 27:15-16; Ams 29:15-17; Ams 30:11; Ams 31:10-31). Sekalipun Amsal adalah kitab yang isinya sangat praktis, kitab ini juga berisi pandangan yang dalam tentang Allah. Allah adalah perwujudan hikmat (mis. Ams 8:22-31) dan Pencipta (mis. Ams 3:19-20; Ams 8:22-31; Ams 14:31; Ams 22:2); Allah digambarkan sebagai mahatahu (mis. Ams 5:21; Ams 15:3,11; Ams 21:2), adil (mis. Ams 11:1; Ams 15:25-27,29; Ams 19:17; Ams 21:2-3), dan berdaulat (mis Ams 16:9,33; Ams 19:21; Ams 21:1). Amsal ditutup dengan sebuah pujian mengesankan bagi seorang istri yang berbudi luhur (Ams 31:10-31).

Delapan ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas, tetapi dihubungkan langsung dengan "takut akan Tuhan" (Ams 1:7); jadi orang berhikmat adalah mereka yang mengenal Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Takut akan Tuhan ditekankan berulang-ulang dalam kitab ini (Ams 1:7,29; Ams 2:5; Ams 3:7; Ams 8:13; Ams 9:10; Ams 10:27; Ams 14:26-27; Ams 15:16,33; Ams 16:6; Ams 19:23; Ams 22:4; Ams 23:17; Ams 24:21).
2. (2) Sebagian besar nasihat bijaksana dalam Amsal ini adalah dalam bentuk nasihat seorang ayah yang saleh kepada anak atau anak-anaknya.
3. (3) Inilah kitab yang paling praktis dalam PL karena menyentuh lingkup prinsip-prinsip dasar yang luas untuk hubungan dan perilaku hidup sehari-hari yang benar -- prinsip-prinsip yang dapat diterapkan kepada semua angkatan dan kebudayaan.
4. (4) Hikmat praktis, ajaran saleh, dan prinsip-prinsip hidup mendasar disajikan dalam bentuk pernyataan singkat dan mengesankan yang mudah dihafalkan dan diingat oleh kaum muda sebagai garis pedoman bagi hidup mereka.
5. (5) Keluarga menduduki tempat penting yang menentukan dalam Amsal, bahkan seperti dalam perjanjian Allah dengan Israel (bd. Kel 20:12,14,17; Ul 6:1-9). Dosa-dosa yang melanggar maksud Allah bagi keluarga disingkapan secara khusus dan diberi peringatan.
6. (6) Ciri sastra yang menonjol dalam amsal-amsal ialah banyak menggunakan bahasa kiasan yang hidup (mis. simile dan metafora), perbandingan dan perbedaan, ajaran singkat, dan pengulangan.
7. (7) Istri dan ibu bijaksana yang digambarkan pada akhir kitab (pasal 31; Ams 31:1-31) adalah unik dalam sastra kuno karena

pandangannya yang tinggi dan mulia tentang seorang wanita bijak.

1. (8) Nasihat berhikmat dalam Amsal merupakan pendahulu PL bagi banyak nasihat praktis yang terdapat dalam surat-surat PB.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Hikmat diwujudkan dalam pasal 8 (Ams 8:1-36) dengan cara yang mirip dengan perwujudan _logos_ ("Firman") dalam kitab Yohanes (Yoh 1:1-18). Hikmat itu

1. (1) ikut terlibat dalam penciptaan (Ams 3:19-20; Ams 8:22-31),
2. (2) terkait dengan asal-usul kehidupan biologis dan rohani (Ams 3:19; Ams 8:35),
3. (3) dapat diterapkan pada hidup yang benar dan bermoral (Ams 8:8-9), dan
4. (4) tersedia bagi mereka yang mencarinya (Ams 2:1-10; Ams 3:13-18; Ams 4:7-9; Ams 8:35-36). Hikmat Amsal diungkapkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus, yang "lebih daripada Salomo" (Luk 11:31), yang "telah menjadi hikmat bagi kita" (1Kor 1:30) dan yang "di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kol 2:3).

Lanjutan ... Kebaikan dan keburukan dipertentangkan

Amsal mengontraskan kebaikan dengan kejahatan.

11:1

Allah.

TUHAN

Jalan kebenaran adalah biasa dan aman dan di dalamnya kita bisa menikmati rasa aman yang kudus. Jalan kejahatan berbahaya dan orang-orang yang menuruti sesuka hatinya dalam dosa menjadikan diri mereka sendiri hancur.

-

Pasal 11 dari Kitab Amsal berisi berbagai ajaran hikmat mengenai kebenaran, kecurangan, keangkuhan, dan akibat dari perbuatan manusia. Dalam pasal ini, ditekankan pentingnya kejujuran, rendah hati, dan kebenaran dalam hidup seseorang. Orang yang jujur dan lurus hati akan mendapatkan keselamatan dan berkat, sementara orang yang curang dan fasik akan mengalami kehancuran. Pasal ini juga menekankan pentingnya pengetahuan, kebijaksanaan, dan nasihat yang bijak dalam mengambil keputusan. Orang yang berpegang pada kebenaran dan hidup dengan akal budi akan mendapatkan kehidupan yang baik, sementara orang yang mengejar kejahatan akan mengalami kematian. Pasal ini juga mengingatkan bahwa orang fasik tidak akan terlepas dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.

Kitab Amsal adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab hikmat. Kitab ini dikaitkan dengan Raja Salomo, meskipun beberapa bagian juga dikaitkan dengan penulis lain. Kitab Amsal berisi kumpulan ajaran hikmat dan nasihat praktis untuk kehidupan sehari-hari.

Pasal 11 dari Kitab Amsal berisi ajaran-ajaran hikmat yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti kejujuran, keadilan, kerendahan hati, dan kebijaksanaan. Pasal ini juga mengingatkan tentang konsekuensi dari tindakan-tindakan yang baik dan buruk.

Sebelum pasal 11, terdapat beberapa ayat yang juga berisi ajaran-ajaran hikmat. Misalnya, pasal 10 berbicara tentang perbedaan antara orang bijak dan orang bodoh, serta pentingnya mengendalikan lidah. Pasal-pasal sebelumnya juga berisi nasihat-nasihat praktis untuk hidup yang bijaksana.

Dalam konteks historis, Kitab Amsal ditulis pada zaman Kerajaan Israel dan Yehuda, sekitar abad ke-10 SM. Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh hikmat Timur Dekat kuno dan tradisi Yahudi. Kitab Amsal juga mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang dipegang oleh masyarakat pada masa itu.

Secara teologis, Kitab Amsal mengajarkan pentingnya takut akan Tuhan dan hidup yang bijaksana sesuai dengan kehendak-Nya. Kitab ini juga menekankan pentingnya keadilan, kejujuran, dan kasih sayang dalam hubungan antarmanusia.

Dengan demikian, pasal 11 dari Kitab Amsal merupakan bagian dari kumpulan ajaran hikmat yang ditujukan untuk membimbing orang-orang dalam hidup yang bijaksana dan bertanggung jawab. Ayat-ayat sebelumnya memberikan dasar dan konteks bagi ajaran-ajaran yang terdapat dalam pasal 11.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amsal Pasal 11:

1. Kebenaran dan Kecurangan
- Timbangan yang menipu adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi batu timbangan yang tepat adalah kesukaan-Nya. (Amsal 11:1)
- Kejujuran orang benar akan menuntun mereka, tetapi kecurangan pengkhianat menghancurkan mereka. (Amsal 11:3)

2. Kebijaksanaan dan Kebodohan
- Ketika keangkuhan datang, datanglah aib, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati. (Amsal 11:2)
- Orang bodoh akan menjadi budak bagi orang berhikmat. (Amsal 11:29)

3. Kebenaran dan Keadilan
- Kebenaran melepaskan dari maut. (Amsal 11:4)
- Kebenaran orang yang tidak bercela menjaga jalannya tetap lurus. (Amsal 11:5)

4. Harapan dan Pengharapan
- Ketika orang fasik mati, pengharapannya akan lenyap, dan harapan orang jahat akan lenyap. (Amsal 11:7)
- Orang benar diselamatkan dari kesusahan, tetapi orang fasik masuk ke dalamnya sebagai gantinya. (Amsal 11:8)

5. Kata-kata dan Perilaku
- Dengan mulut mereka, orang-orang munafik menghancurkan sesamanya, tetapi oleh pengetahuan, orang benar diselamatkan. (Amsal 11:9)
- Orang yang menyebar fitnah membuka rahasia, tetapi orang yang setia hatinya menutupi perkara. (Amsal 11:13)

6. Keadilan dan Kepemimpinan
- Jika tidak ada pimpinan, sebuah bangsa jatuh, tetapi jika ada banyak penasihat, keselamatan ada di sana. (Amsal 11:14)

7. Kebaikan dan Kekurangan
- Orang baik menguntungkan dirinya sendiri, tetapi orang kejam mencelakakan tubuhnya sendiri. (Amsal 11:17)
- Orang yang memberi berkat akan menjadi makmur, dan orang yang memberi minum, dia juga akan diberi minum. (Amsal 11:25)

8. Kebenaran dan Kehidupan
- Siapa berpegang pada kebenaran akan hidup, tetapi dia yang mengejar kejahatan akan mati. (Amsal 11:19)
- Buah orang benar adalah pohon kehidupan, dan dia yang berhikmat meraih hati orang. (Amsal 11:30)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- TUHAN: Merujuk kepada Allah.
- Orang-orang yang menipu: Orang-orang yang menggunakan timbangan yang tidak jujur.
- Orang-orang yang rendah hati: Orang-orang yang memiliki sikap rendah hati.
- Orang-orang benar: Orang-orang yang hidup dengan kejujuran dan kebenaran.
- Pengkhianat: Orang-orang yang melakukan kecurangan dan pengkhianatan.
- Orang-orang fasik: Orang-orang yang hidup dalam kefasikan dan kejahatan.
- Orang-orang munafik: Orang-orang yang berpura-pura dan tidak jujur.
- Orang-orang jahat: Orang-orang yang melakukan perbuatan jahat.
- Orang-orang yang menghina sesamanya: Orang-orang yang mencela dan merendahkan orang lain.
- Orang-orang yang menyebar fitnah: Orang-orang yang menyebarkan berita palsu dan mencemarkan nama baik orang lain.
- Orang-orang yang menjadi penjamin bagi orang asing: Orang-orang yang memberikan jaminan atau bantuan kepada orang asing.
- Perempuan cantik tanpa akal budi: Perempuan yang memiliki kecantikan fisik tetapi kurang memiliki kebijaksanaan.
- Orang-orang fasik dan para pendosa: Orang-orang yang hidup dalam kefasikan dan melakukan perbuatan dosa.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Kota: Merujuk kepada suatu kota yang bersukacita ketika orang benar beruntung dan merosot ketika orang fasik binasa.
- Moncong babi: Merujuk kepada suatu gambaran tentang kecantikan yang tidak memiliki kebijaksanaan.Catatan: Pasal ini lebih berfokus pada prinsip-prinsip moral dan kehidupan daripada menyebutkan nama orang atau lokasi secara spesifik.

Berikut adalah kata kunci dalam Kitab Amsal pasal 11:

1. Timbangan yang menipu: Menunjukkan kekejian bagi TUHAN.
2. Batu timbangan yang tepat: Kesukaan TUHAN.
3. Keangkuhan: Menyebabkan datangnya aib.
4. Hikmat: Dimiliki oleh orang yang rendah hati.
5. Kejujuran: Menuntun orang benar.
6. Kecurangan pengkhianat: Menghancurkan mereka.
7. Harta: Tidak menguntungkan pada hari kemurkaan.
8. Kebenaran: Melepaskan dari maut.
9. Orang yang tidak bercela: Jalannya tetap lurus.
10. Orang fasik: Jatuh oleh karena kefasikannya.
11. Orang yang lurus hati: Diselamatkan oleh kebenarannya.
12. Para pengkhianat: Ditawan oleh hawa nafsunya.
13. Orang fasik mati: Pengharapannya lenyap.
14. Orang jahat: Harapannya lenyap.
15. Orang benar: Diselamatkan dari kesusahan.
16. Orang fasik: Masuk ke dalam kesusahan.
17. Orang-orang munafik: Menghancurkan sesamanya dengan mulut mereka.
18. Orang benar: Diselamatkan oleh pengetahuan.
19. Kemujuran: Menyebabkan kota bersukaria bersama orang benar.
20. Orang fasik: Binasa dan ada sorak-sorai.
21. Berkat orang jujur: Meninggikan kota.
22. Mulut orang fasik: Meruntuhkan kota.
23. Orang yang menghina sesamanya: Kekurangan akal budi.
24. Orang berpengertian: Tetap diam.
25. Orang yang menyebar fitnah: Membuka rahasia.
26. Orang yang setia hatinya: Menutupi perkara.
27. Pimpinan: Mencegah kejatuhan sebuah bangsa.
28. Penasihat: Membawa keselamatan.
29. Penjamin bagi orang asing: Malang.
30. Orang yang membenci penjaminan: Aman.
31. Perempuan yang murah hati: Menerima hormat.
32. Orang kejam: Mendapatkan kekayaan.
33. Orang baik: Menguntungkan dirinya sendiri.
34. Orang kejam: Mencelakakan tubuhnya sendiri.
35. Orang fasik: Memperoleh upah yang menipu.
36. Mereka yang menabur kebenaran: Memperoleh upah tetap.
37. Siapa berpegang pada kebenaran: Hidup.
38. Siapa mengejar kejahatan: Mati.
39. Orang yang bengkok hatinya: Kekejian bagi TUHAN.
40. Orang yang jalannya tidak bercela: Berkenan kepada TUHAN.
41. Orang fasik: Tidak akan terlepas dari hukuman.
42. Keturunan orang benar: Diselamatkan.
43. Perempuan cantik tanpa akal budi: Seperti cincin emas pada moncong babi.
44. Keinginan orang benar: Berujung kebaikan.
45. Harapan orang fasik: Ada dalam kemurkaan.
46. Orang yang menyebar harta: Bertambah kaya.
47. Orang yang menahan gandum: Dikutuk.
48. Mereka yang menjual gandum: Diberkati.
49. Orang yang bertekun mencari kebaikan: Mencari perkenanan.
50. Orang yang mencari kejahatan: Dihampiri oleh kejahatan.
51. Orang yang memercayakan diri kepada kekayaannya: Jatuh.
52. Orang benar: Bertunas seperti daun muda.
53. Mereka yang mengacaukan rumah tangga: Mewarisi angin.
54. Orang bodoh: Menjadi budak bagi orang berhikmat.
55. Buah orang benar: Pohon kehidupan.
56. Orang berhikmat: Meraih hati orang.
57. Orang fasik dan pendosa: Mendapatkan balasan.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Amsal Pasal 11:

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang keadilan dan kebenaran dari pasal ini?
2. Bagaimana keangkuhan dapat menyebabkan aib? Mengapa rendah hati dianggap sebagai hikmat?
3. Mengapa kejujuran sangat penting dalam hidup kita? Bagaimana kecurangan dapat menghancurkan seseorang?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang hubungan antara kekayaan dan kebenaran?
5. Mengapa orang fasik tidak dapat mengandalkan harapan mereka? Mengapa orang benar dapat diselamatkan dari kesusahan?
6. Bagaimana perilaku orang munafik dapat merusak hubungan antarmanusia? Mengapa pengetahuan dapat menyelamatkan orang benar?
7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pengaruh orang benar dan orang fasik terhadap masyarakat?
8. Mengapa penting untuk memiliki banyak penasihat dalam mengambil keputusan? Mengapa pimpinan yang kuat diperlukan dalam suatu bangsa?
9. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menjadi penjamin bagi orang asing?
10. Mengapa perempuan yang murah hati mendapatkan hormat? Mengapa orang kejam hanya mendapatkan kekayaan?
11. Bagaimana perilaku orang fasik dapat merugikan diri mereka sendiri? Mengapa orang baik menguntungkan diri sendiri?
12. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menabur kebenaran dan hidup dengan integritas?
13. Mengapa orang yang bengkok hatinya adalah kekejian bagi TUHAN? Mengapa TUHAN berkenan kepada orang yang jalannya tidak bercela?
14. Apa yang dapat kita pelajari tentang akibat dari keinginan orang benar dan harapan orang fasik?
15. Bagaimana sikap kita terhadap kekayaan dan pemberian dapat mempengaruhi hidup kita?
16. Mengapa penting untuk mencari kebaikan dan menghindari kejahatan?
17. Apa yang dapat kita pelajari tentang kebijaksanaan dan kebodohan dalam hubungan antarmanusia?
18. Bagaimana perilaku kita dapat mempengaruhi hubungan dalam rumah tangga?
19. Apa yang dapat kita pelajari tentang pengaruh orang benar dan orang berhikmat terhadap orang lain?
20. Mengapa orang benar dapat menerima balasan di bumi, sementara orang fasik dan pendosa tidak?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Amsal Pasal 11.

Dari pasal 11 Kitab Amsal, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Kebenaran dan kejujuran: Pasal ini menekankan pentingnya hidup dengan kebenaran dan kejujuran. Kebenaran akan melindungimu dan melepaskanmu dari kesulitan, sementara kecurangan akan menghancurkanmu. Oleh karena itu, jadilah orang yang jujur dan setia dalam segala hal.

2. Rendah hati: Pasal ini juga mengajarkan pentingnya rendah hati. Orang yang rendah hati memiliki hikmat dan akan diangkat oleh Tuhan. Hindari keangkuhan dan kesombongan, karena itu hanya akan membawa aib.

3. Menjaga lidah: Pasal ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan perkataan kita. Mulut yang jahat dapat menghancurkan hubungan dan menyebabkan kerusakan. Sebaliknya, pengetahuan dan kebijaksanaan akan menyelamatkanmu.

4. Keberkatan dan kemurahan hati: Pasal ini menekankan pentingnya memberkati dan berbuat baik kepada sesama. Orang yang murah hati akan mendapatkan hormat dan keberkatan. Sebaliknya, orang yang kejam hanya akan mendapatkan kekayaan.

5. Mengandalkan Tuhan: Pasal ini mengajarkan kita untuk mengandalkan Tuhan dan hidup dalam kebenaran-Nya. Orang yang bengkok hatinya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi Dia berkenan kepada orang yang jalannya tidak bercela. Percayalah bahwa Tuhan akan menyelamatkan keturunan orang benar.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kamu gunakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk hidup dengan kebenaran dan kejujuran:
"Tuhan, ajarilah aku untuk hidup dengan kebenaran dan kejujuran. Bantulah aku untuk menjaga lidahku agar tidak mengucapkan perkataan yang jahat. Berikan aku kebijaksanaan dan pengetahuan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk rendah hati:
"Tuhan, ampunilah aku jika pernah terjatuh dalam keangkuhan dan kesombongan. Bantulah aku untuk hidup dengan rendah hati dan menghormati sesama. Berikan aku hikmat-Mu agar aku dapat diangkat oleh-Mu. Amin."

3. Doa untuk memberkati dan berbuat baik:
"Tuhan, ajarkanlah aku untuk menjadi orang yang murah hati dan memberkati sesama. Bantulah aku untuk berbuat baik dan mengasihi orang lain. Berikan aku kemurahan hati-Mu agar aku dapat mendapatkan hormat dan keberkatan. Amin."

4. Doa untuk mengandalkan Tuhan:
"Tuhan, aku percaya bahwa Engkau adalah sumber kebenaran dan kehidupan. Bantulah aku untuk mengandalkan-Mu dalam segala hal. Aku berharap agar Engkau melindungi dan menyelamatkan aku serta keturunanku. Amin."

Semoga doa-doa ini membantu dan memberkati hidupmu sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam pasal 11 Kitab Amsal. Amin.