Kitab Pengkhotbah adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang dikaitkan dengan Raja Salomo. Kitab ini berisi pengajaran-pengajaran bijak mengenai kehidupan dan makna eksistensial manusia. Pasal
12 adalah penutup dari kitab ini dan berisi nasihat-nasihat terakhir dari Pengkhotbah.
Dalam konteks historis, Kitab Pengkhotbah diyakini ditulis pada abad ke-10 SM oleh Raja Salomo, putra Raja Daud. Salomo adalah raja Israel yang terkenal karena kebijaksanaannya. Kitab ini ditulis pada masa pemerintahannya dan mencerminkan pemikiran dan pengalaman hidupnya.
Dalam konteks budaya, Kitab Pengkhotbah mencerminkan kehidupan masyarakat Israel pada masa itu. Masyarakat Israel pada masa itu hidup dalam kerajaan yang makmur dan sejahtera di bawah pemerintahan Salomo. Namun, meskipun hidup dalam kemakmuran, Pengkhotbah menekankan bahwa kekayaan dan kesenangan duniawi tidak memberikan kepuasan yang abadi.
Dalam konteks literatur, Kitab Pengkhotbah termasuk dalam genre sastra hikmat. Kitab ini menggunakan gaya bahasa metaforis dan alegoris untuk menyampaikan pesan-pesan bijaknya. Pengkhotbah menggunakan perumpamaan dan gambaran-gambaran alam untuk menggambarkan kehidupan dan kebijaksanaan.
Dalam konteks teologis, Kitab Pengkhotbah menekankan pentingnya takut akan Allah dan hidup yang saleh. Pengkhotbah mengajarkan bahwa hidup ini fana dan sementara, dan hanya dengan hidup dalam takut akan Allah dan mengikuti kehendak-Nya, manusia dapat menemukan makna sejati dalam hidup.
Sebelum pasal
12, Pengkhotbah memberikan berbagai nasihat dan pengajaran mengenai kehidupan, kebijaksanaan, dan kepuasan duniawi. Pengkhotbah mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kekayaan, kebijaksanaan, kerja keras, dan kesenangan duniawi, dan menyimpulkan bahwa semua itu tidak memberikan kepuasan yang abadi. Pasal-pasal sebelumnya juga menekankan pentingnya takut akan Allah dan hidup yang saleh.
Dalam pasal
12, Pengkhotbah mengingatkan pembaca tentang pentingnya mengingat Allah di masa muda, sebelum datangnya masa tua dan kematian. Pengkhotbah menggunakan gambaran-gambaran tentang penuaan dan kematian untuk menggambarkan kerapuhan dan kefanaan kehidupan manusia. Ia mengajak pembaca untuk mengingat Allah dan hidup dalam takut akan-Nya sepanjang hidup mereka.
Dengan demikian, pasal
12 dari Kitab Pengkhotbah mengingatkan pembaca tentang pentingnya hidup yang saleh dan mengingat Allah dalam segala aspek kehidupan, serta mengajak mereka untuk mencari makna sejati dalam hidup melalui hubungan dengan Allah.