Pasal 21 dari Kitab Yeremia mencatat pesan Tuhan yang disampaikan kepada raja Zedekia melalui utusannya, Pasyhur dan Zefanya. Dalam pesan tersebut, Tuhan mengungkapkan bahwa Ia akan membalikkan senjata perang yang dimiliki Zedekia dan akan berperang melawan kota Yerusalem dengan murka-Nya. Tuhan memperingatkan bahwa penduduk kota akan mati karena penyakit, pedang, dan kelaparan, dan bahwa mereka yang tetap tinggal di kota akan menghadapi kematian, sementara mereka yang menyerahkan diri kepada musuh akan selamat.

Tuhan juga menekankan pentingnya keadilan, meminta keluarga raja Yehuda untuk menjalankan hukum yang adil agar murka-Nya tidak menyala seperti api. Ia memperingatkan bahwa kota Yerusalem, yang berada di lembah, akan menghadapi pembalasan dan akan dibakar habis oleh raja Babel. Pesan ini menegaskan bahwa Tuhan telah menetapkan kecelakaan bagi kota ini sebagai akibat dari ketidaktaatan dan kejahatan yang dilakukan oleh penduduknya.

Berikut adalah latar belakang dari Yeremia pasal 21 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Yeremia Pasal 21

1. Konteks Historis:

   • Yeremia hidup pada akhir abad ke-7 dan awal abad ke-6 SM, saat Kerajaan Yehuda menghadapi ancaman dari Babilonia. Pasal ini ditulis pada masa ketika Raja Zedekia memerintah, dan Yerusalem sedang dikepung oleh tentara Babilonia (sekitar 586 SM).
   • Zedekia meminta Yeremia untuk berdoa kepada Tuhan agar menyelamatkan kota dan rakyatnya dari kehancuran.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, banyak praktik penyembahan berhala dan ketidaktaatan terhadap hukum Tuhan di kalangan rakyat Yehuda. Ini menciptakan ketegangan antara nabi Yeremia yang menyampaikan pesan Tuhan dan para pemimpin serta rakyat yang tidak mau mendengarkan.
   • Ada juga pengaruh politik yang kuat dari bangsa-bangsa sekitar, termasuk Mesir dan Babilonia, yang mempengaruhi keputusan Zedekia.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 21 merupakan bagian dari narasi yang lebih besar dalam Kitab Yeremia, yang berisi nubuat, peringatan, dan pengharapan. Dalam pasal ini, Yeremia menyampaikan pesan langsung dari Tuhan kepada Zedekia.
   • Gaya penulisan Yeremia seringkali mencerminkan kesedihan dan keputusasaan, tetapi juga harapan akan pemulihan.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi dalam pasal ini menekankan kedaulatan Tuhan atas bangsa-bangsa dan pentingnya ketaatan kepada-Nya. Tuhan memperingatkan bahwa jika mereka tidak bertobat, mereka akan menghadapi konsekuensi yang serius.
   • Pesan ini juga mencerminkan tema keselamatan dan penghakiman, di mana Tuhan memberikan kesempatan untuk bertobat meskipun ada ancaman kehancuran.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 21, dalam pasal 20, Yeremia mengalami penolakan dan penganiayaan karena nubuatnya. Dia merasa tertekan dan meragukan panggilannya, tetapi tetap setia menyampaikan pesan Tuhan. Pasal 20 menggambarkan konflik internal Yeremia dan tantangan yang dihadapinya sebagai nabi.

Pasal 21 dimulai dengan permohonan Zedekia kepada Yeremia untuk meminta Tuhan menyelamatkan mereka dari serangan Babilonia, yang menunjukkan ketidakpastian dan keputusasaan raja dan rakyatnya.

Dengan latar belakang ini, pembaca dapat lebih memahami konteks dan pesan yang disampaikan dalam Yeremia pasal 21.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yeremia pasal 21 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Pencarian Petunjuk Tuhan
  Raja Zedekia mengutus utusan untuk meminta petunjuk Tuhan di tengah ancaman dari raja Babel, menunjukkan ketidakpastian dan kebutuhan akan bimbingan ilahi. (Yeremia 21:1-2)

• Peringatan tentang Kehancuran
  Tuhan melalui Yeremia menyatakan bahwa Ia akan membalikkan senjata perang dan berperang melawan kota, menandakan bahwa kehancuran sudah dekat. (Yeremia 21:4-5)

• Penyakit dan Kematian
  Tuhan memperingatkan bahwa penduduk kota akan mati oleh penyakit sampar, pedang, dan kelaparan, menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan. (Yeremia 21:6)

• Pilihan antara Kehidupan dan Kematian
  Tuhan memberikan pilihan kepada rakyat: tinggal di kota dan menghadapi kematian atau menyerahkan diri kepada musuh untuk hidup, menekankan pentingnya memilih jalan yang benar. (Yeremia 21:8-9)

• Kecelakaan yang Ditetapkan
  Tuhan menegaskan bahwa kota ini ditetapkan untuk mendatangkan kecelakaan, bukan keberuntungan, menunjukkan keputusan ilahi yang tidak dapat diubah. (Yeremia 21:10)

• Panggilan untuk Keadilan
  Tuhan menyerukan kepada keluarga raja Yehuda untuk menjatuhkan hukum yang adil, menekankan pentingnya keadilan dalam pemerintahan. (Yeremia 21:12)

• Murka Tuhan
  Peringatan tentang murka Tuhan yang akan menyala seperti api jika keadilan tidak ditegakkan, menunjukkan sifat Tuhan yang adil dan penuh kasih. (Yeremia 21:12)

Topik-topik ini mencerminkan tema besar dalam Kitab Yeremia, yaitu peringatan, keadilan, dan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan.

Nama Orang:

• Yeremia: Nabi yang menerima firman dari TUHAN.
• Zedekia: Raja Yehuda yang mengutus Pasyhur dan Zefanya.
• Pasyhur bin Malkia: Utusan raja Zedekia kepada Yeremia.
• Zefanya bin Maaseya: Imam yang juga diutus oleh raja Zedekia.

Nama Lokasi:

• Babel: Kerajaan yang dipimpin oleh raja Nebukadnezar, yang sedang memerangi Yehuda.
• Yehuda: Kerajaan tempat Zedekia sebagai raja.
• Kota ini: Merujuk pada kota yang dikepung oleh orang-orang Kasdim, kemungkinan besar Yerusalem.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yeremia pasal 21:

1. Firman TUHAN

   • Menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan adalah wahyu langsung dari Tuhan kepada Yeremia.

2. Raja Zedekia

   • Raja Yehuda yang mengutus utusan untuk meminta petunjuk Tuhan di tengah ancaman dari Babel.

3. Nebukadnezar

   • Raja Babel yang sedang menyerang Yehuda, menjadi simbol dari ancaman dan hukuman Tuhan.

4. Senjata perang

   • Melambangkan kekuatan dan usaha manusia dalam menghadapi musuh, yang pada akhirnya akan dibalik oleh Tuhan.

5. Penyakit sampar

   • Salah satu bentuk hukuman yang akan menimpa penduduk kota sebagai konsekuensi dari ketidaktaatan.

6. Jalan kehidupan dan jalan kematian

   • Pilihan yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel; tetap di kota dengan risiko kematian atau menyerah untuk hidup.

7. Kecelakaan dan keberuntungan

   • Menunjukkan bahwa Tuhan telah menentukan nasib kota, yang akan mengalami kehancuran sebagai akibat dari dosa.

8. Keluarga raja Yehuda

   • Menekankan pentingnya keadilan dan tanggung jawab moral dari pemimpin untuk mencegah murka Tuhan.

9. Hukum yang adil

   • Penekanan pada perlunya keadilan dalam pemerintahan untuk menghindari konsekuensi negatif dari tindakan yang tidak adil.

10. Api

    • Simbol dari penghukuman dan kehancuran yang akan menimpa kota, serta peringatan akan konsekuensi dari dosa.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu peringatan Tuhan kepada bangsa Israel tentang konsekuensi dari ketidaktaatan dan pilihan yang harus mereka ambil.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Yeremia pasal 21:

Pertanyaan Refleksi

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang sikap Zedekia dan rakyat Yehuda dalam menghadapi ancaman dari Nebukadnezar?

   • Pertimbangkan bagaimana mereka mencari petunjuk Tuhan dan apa yang mungkin menjadi motivasi di balik permohonan mereka.

2. Bagaimana respons Tuhan terhadap permohonan Zedekia dan rakyat?

   • Apa yang bisa kita ambil dari cara Tuhan menjawab permohonan mereka? Apakah ada pelajaran tentang keadilan dan kasih Tuhan di sini?

3. Apa makna dari pernyataan Tuhan bahwa Ia akan "berperang melawan kamu"?

   • Bagaimana kita memahami konsep Tuhan sebagai pelindung sekaligus sebagai penghakim dalam konteks ini?

4. Dalam konteks kehidupan kita saat ini, bagaimana kita dapat menerapkan prinsip "jalan kehidupan dan jalan kematian" yang dinyatakan Tuhan?

   • Apa pilihan yang kita hadapi dalam hidup kita yang mencerminkan tema ini?

5. Apa arti dari "siapa yang tinggal di kota ini akan mati" dan "siapa yang keluar dan menyerahkan diri akan hidup"?

   • Bagaimana ini bisa diterapkan dalam konteks spiritual kita, terutama dalam hal penyerahan diri kepada Tuhan?

Pertanyaan Diskusi

1. Mengapa Tuhan memilih untuk memberikan pesan yang keras kepada Zedekia dan rakyat Yehuda?

   • Diskusikan konteks sejarah dan spiritual yang mungkin mempengaruhi keputusan Tuhan.

2. Bagaimana kita bisa memahami pernyataan Tuhan tentang "hukum yang adil" dalam konteks masyarakat modern?

   • Apa tantangan yang dihadapi dalam menerapkan prinsip keadilan dalam kehidupan sehari-hari?

3. Apa yang bisa kita pelajari dari cara Tuhan mengungkapkan kemarahan-Nya?

   • Diskusikan bagaimana kemarahan Tuhan berbeda dari kemarahan manusia dan apa yang bisa kita ambil dari itu.

4. Bagaimana kita bisa mendefinisikan "api" yang dinyatakan Tuhan dalam konteks pasal ini?

   • Apakah itu hanya simbol dari penghukuman, atau ada makna yang lebih dalam?

5. Apa relevansi dari pesan Yeremia bagi gereja dan masyarakat Kristen saat ini?

   • Diskusikan bagaimana kita bisa menerapkan pelajaran dari pasal ini dalam konteks kehidupan gereja dan masyarakat.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab Yeremia pasal 21 dengan lebih baik!

Dari Kitab Yeremia pasal 21, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari:

1. Pentingnya Mencari Petunjuk Tuhan:

   • Raja Zedekia mengutus utusan untuk meminta petunjuk Tuhan di tengah situasi yang sulit. Ini mengajarkan kita untuk selalu mencari bimbingan Tuhan dalam setiap keputusan dan tantangan yang kita hadapi.

2. Konsekuensi dari Ketidaktaatan:

   • Tuhan menyatakan bahwa akibat dari ketidaktaatan dan dosa adalah hukuman yang berat. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan.

3. Pilih Jalan Kehidupan atau Kematian:

   • Tuhan memberikan pilihan antara hidup dan mati. Ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memilih jalan hidup yang benar, yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

4. Keadilan dan Kebenaran:

   • Tuhan mengingatkan raja untuk menjatuhkan hukum yang adil. Ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha berlaku adil dan benar dalam setiap tindakan kita, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

5. Kesadaran akan Murka Tuhan:

   • Murka Tuhan yang dinyatakan dalam pasal ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang adil. Kita perlu menyadari bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi, dan kita harus hidup dengan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

Doa Terkait Pasal Yeremia 21:

1. Doa Mencari Petunjuk Tuhan: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang terbuka. Ajari aku untuk selalu mencari petunjuk-Mu dalam setiap langkah hidupku. Berikan aku hikmat untuk memahami kehendak-Mu dan kekuatan untuk mengikutinya. Amin."

2. Doa untuk Ketaatan: "Tuhan, aku mengakui bahwa seringkali aku jatuh dalam ketidaktaatan. Ampunilah aku dan bantu aku untuk hidup sesuai dengan firman-Mu. Berikan aku keberanian untuk melakukan apa yang benar di hadapan-Mu. Amin."

3. Doa Memilih Jalan Kehidupan: "Ya Bapa, aku berdoa agar Engkau membimbingku dalam memilih jalan yang membawa kepada kehidupan. Jauhkan aku dari keputusan yang dapat membawaku kepada kematian rohani. Biarlah aku selalu berjalan dalam terang-Mu. Amin."

4. Doa untuk Keadilan: "Tuhan, ajar aku untuk berlaku adil dalam setiap tindakan dan keputusan yang aku ambil. Biarlah aku menjadi alat-Mu untuk menegakkan keadilan di dunia ini. Amin."

5. Doa untuk Kesadaran akan Kehadiran Tuhan: "Ya Tuhan, ingatkan aku akan kehadiran-Mu dalam hidupku. Bantu aku untuk hidup dengan kesadaran akan kasih dan keadilan-Mu. Semoga setiap tindakan dan perkataanku mencerminkan karakter-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis Pasal 21 dari Kitab Yeremia menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pesan: Firman Tuhan yang disampaikan kepada Yeremia mengenai nasib kota Yerusalem dan raja Zedekia. Tuhan memperingatkan bahwa Yerusalem akan jatuh ke tangan raja Babel, Nebukadnezar, dan bahwa ada pilihan antara hidup dan mati bagi penduduknya.
• Pesan Utama: Tuhan akan berperang melawan Yerusalem dan memberikan pilihan kepada penduduk: tinggal dan mati atau menyerah dan hidup.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yeremia: Nabi yang menerima firman Tuhan.
  • Zedekia: Raja Yehuda yang meminta petunjuk Tuhan.
  • Pasyhur bin Malkia dan Zefanya bin Maaseya: Utusan raja Zedekia yang mengajukan pertanyaan kepada Yeremia.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Yerusalem, yang sedang dikepung oleh raja Nebukadnezar dan tentara Babel.

4. When (Kapan)

• Waktu: Pada masa pemerintahan raja Zedekia, ketika Yerusalem sedang dalam keadaan terdesak oleh serangan Babel.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Pesan: Tuhan ingin memperingatkan bangsa Israel tentang konsekuensi dari ketidaktaatan mereka dan memberikan pilihan untuk bertobat. Pesan ini juga menunjukkan keadilan Tuhan dan keputusan-Nya untuk menghukum kota yang telah berbuat dosa.

6. How (Bagaimana)

• Cara Penyampaian: Melalui Yeremia, Tuhan menyampaikan firman-Nya dengan jelas, memberikan gambaran tentang apa yang akan terjadi jika penduduk Yerusalem tidak bertobat dan menyerah kepada musuh.
• Pilihan yang Diberikan: Penduduk Yerusalem dihadapkan pada dua pilihan: tetap di kota dan menghadapi kematian atau menyerah kepada orang-orang Kasdim dan selamat.

7. How Much (Seberapa Besar)

• Dampak: Pesan ini menunjukkan dampak yang besar bagi penduduk Yerusalem, di mana mereka akan menghadapi kematian yang mengerikan akibat perang, kelaparan, dan penyakit, kecuali mereka memilih untuk menyerah.

Analisis ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang konteks dan pesan dari Yeremia pasal 21, serta mengajak kita untuk merenungkan pilihan yang dihadapi oleh bangsa Israel pada waktu itu.

Pasal 21 dari Kitab Yeremia berisi pesan dari TUHAN kepada Raja Zedekia dan bangsa Yehuda. Raja Zedekia mengutus utusan kepada Yeremia untuk meminta petunjuk dari TUHAN dalam menghadapi serangan Nebukadnezar, raja Babel. Yeremia menyampaikan pesan TUHAN bahwa Dia akan membalikkan senjata perang mereka dan mengumpulkan musuh-musuh mereka ke dalam kota. TUHAN sendiri akan berperang melawan mereka dengan kemarahan dan murka-Nya. Kota itu akan ditimpa penyakit sampar yang mengerikan dan raja serta rakyatnya akan diserahkan ke tangan Nebukadnezar. Bagi mereka yang menyerah, hidup mereka akan diampuni dan mereka akan hidup, tetapi bagi mereka yang tetap tinggal di kota, mereka akan mati oleh pedang, kelaparan, dan penyakit sampar. TUHAN juga menyampaikan pesan kepada keluarga Raja Yehuda untuk melakukan keadilan dan membebaskan orang yang dirampok. Jika tidak, murka TUHAN akan meluap dan membakar tanpa dapat dipadamkan. TUHAN juga mengancam penghuni lembah yang sombong dengan hukuman atas perbuatan mereka.

Latar belakang dari pasal 21 Kitab Yeremia adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 21 ini ditulis oleh nabi Yeremia pada masa pemerintahan Zedekia, raja Yehuda terakhir sebelum kerajaan itu jatuh ke tangan Babel. Pada saat itu, Yerusalem sedang menghadapi ancaman serius dari tentara Babel yang sedang mengepung kota tersebut. Raja Zedekia dan para pemimpin Yehuda berharap Yeremia akan memberikan nubuat yang menguntungkan mereka, tetapi Yeremia justru memberikan nubuat yang menyatakan hukuman Allah atas dosa-dosa mereka.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, Yerusalem adalah ibu kota kerajaan Yehuda dan tempat beribadah di Bait Suci. Namun, bangsa Yehuda telah jatuh ke dalam penyembahan berhala dan melakukan kejahatan serta ketidakadilan. Yeremia dipanggil oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa itu, mengingatkan mereka akan konsekuensi dosa-dosa mereka.

Konteks Literatur:
Kitab Yeremia adalah salah satu kitab nabi dalam Alkitab. Kitab ini berisi nubuat-nubuat dan pesan-pesan yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada bangsa Yehuda. Yeremia menegaskan bahwa kehancuran Yerusalem dan pembuangan bangsa Yehuda ke Babel adalah hukuman Allah atas dosa-dosa mereka. Namun, Yeremia juga memberikan harapan akan pemulihan dan pengampunan Allah jika bangsa itu bertobat.

Konteks Teologis:
Pasal 21 ini merupakan bagian dari serangkaian nubuat dan pesan yang disampaikan oleh Yeremia kepada bangsa Yehuda. Tujuan utama dari pesan ini adalah untuk mengingatkan bangsa itu akan keadilan dan kekudusan Allah, serta pentingnya bertobat dan kembali kepada-Nya. Yeremia menegaskan bahwa hanya dengan bertobat dan mengakui dosa-dosa mereka, bangsa Yehuda dapat menghindari hukuman Allah dan mendapatkan pengampunan serta pemulihan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yeremia telah menyampaikan nubuat-nubuat tentang kehancuran Yerusalem dan pembuangan bangsa Yehuda ke Babel. Ia juga telah mengingatkan raja Zedekia dan para pemimpin Yehuda untuk menyerah kepada tentara Babel dan menghindari kehancuran yang lebih besar. Namun, mereka menolak mendengarkan pesan Yeremia dan terus berharap akan kemenangan dan kebebasan. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat penolakan mereka terhadap nubuat-nubuat Yeremia dan upaya mereka untuk menghukum nabi itu.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yeremia pasal 21:

1. Permohonan Raja Zedekia kepada Yeremia (Yeremia 21:1-2)
- Raja Zedekia mengutus Pasyhur dan Imam Zefanya untuk meminta petunjuk TUHAN dalam menghadapi Nebukadnezar, raja Babel.

2. Firman TUHAN kepada Zedekia melalui Yeremia (Yeremia 21:3-7)
- TUHAN menyatakan bahwa Ia akan membalikkan senjata-senjata perang Zedekia dan mengumpulkan musuh-musuhnya ke dalam kota.
- TUHAN sendiri akan berperang melawan Zedekia dengan kemarahan dan murka yang besar.
- Penghuni kota akan mati karena penyakit sampar yang mengerikan.
- Zedekia, para pelayannya, rakyatnya, dan yang terluput akan diserahkan ke tangan Nebukadnezar dan akan dipukul dengan mata pedang.

3. Pilihan hidup atau mati (Yeremia 21:8-10)
- TUHAN menyatakan bahwa setiap orang harus memilih antara hidup atau mati.
- Mereka yang tetap tinggal di kota akan mati karena pedang, kelaparan, dan penyakit sampar.
- Mereka yang menyerah kepada musuh akan hidup dan hidup mereka akan menjadi seperti jarahan.

4. Peringatan kepada keluarga Raja Yehuda (Yeremia 21:11-14)
- TUHAN memerintahkan keluarga Raja Yehuda untuk melakukan keadilan dan membebaskan orang yang dirampok.
- Jika mereka tidak melakukannya, murka TUHAN akan meluap dan membakar tanpa dapat dipadamkan.

5. Hukuman bagi penghuni lembah (Yeremia 21:13-14)
- TUHAN menyatakan bahwa Ia akan menghukum penghuni lembah yang merasa aman dan tidak takut akan serangan musuh.
- Hukuman ini akan datang sesuai dengan perbuatan mereka, termasuk pembakaran hutan di sekitarnya.

Sumber: Yeremia 21

Orang-orang:
- Yeremia: Nabi yang menerima firman TUHAN dan berbicara kepada Raja Zedekia.
- Zedekia: Raja Yehuda yang mengutus Pasyhur dan Imam Zefanya untuk menanyakan petunjuk TUHAN kepada Yeremia.
- Pasyhur: Anak Malkia yang dikirim oleh Raja Zedekia untuk menanyakan petunjuk TUHAN kepada Yeremia.
- Malkia: Ayah Pasyhur, yang tidak memiliki penjelasan lebih lanjut dalam pasal ini.
- Zefanya: Imam yang dikirim oleh Raja Zedekia bersama Pasyhur untuk menanyakan petunjuk TUHAN kepada Yeremia.
- Maaseya: Ayah Zefanya, yang tidak memiliki penjelasan lebih lanjut dalam pasal ini.
- Nebukadnezar: Raja Babel yang sedang berperang melawan Yehuda.

Lokasi:
- Babel: Kerajaan yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar yang sedang berperang melawan Yehuda.
- Yehuda: Kerajaan yang dipimpin oleh Raja Zedekia.
- Kota: Kota yang ditempati oleh penduduk Yehuda yang akan diserahkan kepada Raja Nebukadnezar.
- Lembah: Tempat tinggal penghuni lembah yang akan dihukum oleh TUHAN.
- Gunung batu di dataran: Tempat tinggal yang akan dihukum oleh TUHAN dengan api.

Kata kunci dalam Kitab "Yeremia" pasal 21 adalah sebagai berikut:

1. Zedekia: Raja Yehuda yang mengutus Pasyhur dan Imam Zefanya kepada Yeremia untuk meminta petunjuk TUHAN dalam menghadapi Nebukadnezar, raja Babel.

2. Nebukadnezar: Raja Babel yang berperang melawan Yehuda dan mengepung kota.

3. TUHAN: Allah Israel yang memberikan petunjuk kepada Yeremia untuk disampaikan kepada Zedekia dan bangsa Yehuda.

4. Perang: Pertempuran antara Yehuda dan Babel yang sedang terjadi.

5. Kota: Kota Yerusalem yang akan diserahkan kepada Nebukadnezar dan dibakar dengan api.

6. Pedang: Salah satu hukuman yang akan menimpa Zedekia, para pelayannya, dan rakyat Yehuda.

7. Kelaparan: Salah satu hukuman yang akan menimpa Zedekia, para pelayannya, dan rakyat Yehuda.

8. Penyakit sampar: Salah satu hukuman yang akan menimpa penghuni kota Yerusalem.

9. Kehidupan: Pilihan yang diberikan TUHAN kepada bangsa Yehuda, yaitu hidup jika menyerah kepada Babel.

10. Kematian: Pilihan yang diberikan TUHAN kepada bangsa Yehuda, yaitu mati jika tetap tinggal di kota Yerusalem.

11. Keadilan: Perintah TUHAN kepada keluarga Daud untuk melakukan keadilan setiap pagi.

12. Penindas: Orang yang melakukan penindasan terhadap orang yang telah dirampok.

13. Murka: Ancaman TUHAN terhadap keluarga Daud jika tidak melakukan keadilan.

14. Lembah: Tempat tinggal yang dianggap aman oleh penghuni lembah.

15. Gunung batu: Tempat tinggal yang dianggap aman oleh penghuni gunung batu di dataran.

16. Api: Hukuman TUHAN yang akan menghabiskan semua yang ada di sekitarnya.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan utama yang dapat kita ambil dari pasal ini?
2. Bagaimana sikap Zedekia dan rakyat Yehuda terhadap petunjuk TUHAN yang diberikan melalui Yeremia?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter dan sifat Allah dari pasal ini?
4. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa Zedekia meminta petunjuk TUHAN melalui Yeremia? Apakah dia benar-benar mencari kehendak TUHAN atau hanya mencari jalan keluar dari situasi sulit yang dihadapinya?
2. Mengapa TUHAN memilih untuk menghukum Yehuda dengan cara yang begitu keras? Apakah ada alasan tertentu di balik hukuman ini?
3. Bagaimana kita dapat menggali lebih dalam tentang keadilan dan kebaikan Allah melalui pengalaman Yehuda dalam pasal ini?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang konsekuensi dari perbuatan jahat dan ketidaktaatan terhadap TUHAN dari pasal ini?

Hal-hal menarik terkait Kitab Yeremia pasal 21:
1. Pasal ini menunjukkan betapa seriusnya konsekuensi ketidaktaatan terhadap TUHAN. Meskipun Zedekia meminta petunjuk TUHAN, TUHAN tetap memberikan hukuman yang keras kepada Yehuda.
2. Pasal ini juga menunjukkan bahwa TUHAN adalah Allah yang adil dan setia. Meskipun Yehuda telah melakukan banyak kesalahan, TUHAN tetap memberikan kesempatan bagi mereka yang menyerah kepada musuh untuk hidup.
3. Pesan dari TUHAN melalui Yeremia menekankan pentingnya melakukan keadilan dan membebaskan orang yang tertindas. Hal ini menunjukkan bahwa Allah peduli dengan keadilan sosial dan menghendaki umat-Nya untuk hidup dalam kebenaran.
4. Pasal ini juga mengingatkan kita bahwa kita memiliki pilihan antara jalan kehidupan dan jalan kematian. Kita harus memilih untuk hidup dalam ketaatan kepada TUHAN agar dapat mengalami berkat-Nya.

Dari pasal 21 Kitab Yeremia, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Mengandalkan Tuhan dalam segala situasi: Raja Zedekia mengutus Pasyhur untuk menanyakan petunjuk Tuhan dalam menghadapi serangan Nebukadnezar. Ini mengajarkan kita untuk selalu mencari petunjuk Tuhan dalam setiap keputusan dan situasi yang kita hadapi.

2. Mengakui kuasa Tuhan: Yeremia menyampaikan firman Tuhan bahwa Dia akan membalikkan senjata perang dan mengumpulkan musuh ke tengah kota. Ini mengingatkan kita bahwa kuasa dan keputusan akhir ada di tangan Tuhan, bukan manusia.

3. Konsekuensi dari perbuatan: Tuhan menyatakan bahwa kota ini akan dihukum dengan penyakit sampar yang mengerikan dan diserahkan ke tangan musuh. Ini mengajarkan kita bahwa perbuatan manusia memiliki konsekuensi, baik itu baik atau buruk.

4. Pilihan hidup: Tuhan menempatkan di hadapan bangsa ini jalan kehidupan dan jalan kematian. Mereka yang menyerah kepada musuh akan hidup, sementara mereka yang tetap tinggal di kota akan mati. Ini mengajarkan kita untuk membuat pilihan hidup yang bijaksana dan mengikuti kehendak Tuhan.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon petunjuk Tuhan dalam setiap keputusan dan situasi yang kita hadapi.
2. Memohon pengampunan dan belas kasihan Tuhan atas dosa-dosa kita.
3. Memohon kekuatan dan perlindungan Tuhan dalam menghadapi musuh dan tantangan hidup.
4. Memohon hikmat dan pengertian untuk membuat pilihan hidup yang bijaksana dan mengikuti kehendak Tuhan.
5. Memohon pertobatan dan perubahan hati bagi mereka yang hidup dalam dosa dan ketidaktaatan.

Doa ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pribadi masing-masing.

Analisis Yeremia 21 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini berisi nubuat Yeremia tentang kejatuhan Yerusalem dan hukuman bagi Raja Zedekia dan rakyat Yehuda.

Who (Siapa):

• Tokoh utama: Nabi Yeremia, Raja Zedekia, Pasyhur (anak Malkia), Imam Zefanya (anak Maaseya), Nebukadnezar (Raja Babel).
• Target nubuat: Raja Zedekia, keluarga Raja Yehuda, penduduk Yerusalem, orang-orang Kasdim.

When (Kapan): Nubuat ini disampaikan ketika Nebukadnezar, Raja Babel, sedang berperang melawan Yerusalem dan mengepung kota tersebut.

Where (Di mana): Yerusalem.

Why (Mengapa):

• Alasan hukuman: Karena kejahatan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Raja Zedekia, keluarga kerajaan, dan penduduk Yerusalem. Mereka tidak mendengarkan peringatan Tuhan dan terus melakukan dosa.
• Tujuan nubuat: Untuk memperingatkan Zedekia dan rakyatnya tentang konsekuensi dari tindakan mereka dan memberi mereka kesempatan untuk bertobat.

How (Bagaimana):

• Metode penyampaian: Tuhan berbicara kepada Yeremia, yang kemudian menyampaikan pesan tersebut kepada Zedekia melalui utusan raja.
• Isi nubuat:
  • Kekalahan Yerusalem di tangan Nebukadnezar.
  • Hukuman bagi Zedekia, keluarga kerajaan, dan penduduk Yerusalem: kematian oleh pedang, kelaparan, dan penyakit sampar.
  • Kesempatan untuk hidup bagi mereka yang menyerah kepada orang Kasdim.
  • Kebakaran yang akan menghanguskan Yerusalem.

Kesimpulan:

Yeremia 21 adalah pasal yang suram dan penuh peringatan. Pesan utamanya adalah bahwa Tuhan menghukum dosa, tetapi Dia juga menawarkan kesempatan untuk bertobat dan menerima pengampunan. Meskipun nubuat ini ditujukan kepada bangsa Yehuda pada zaman dahulu, pesan ini tetap relevan bagi kita saat ini. Kita diingatkan bahwa kita harus hidup dalam kebenaran dan keadilan, dan bahwa kita harus bertobat dari dosa-dosa kita agar terhindar dari hukuman Tuhan.