Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana perasaanmu setelah membaca narasi ini? Apakah ada hal yang membuatmu terkejut atau bingung?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari respons Allah terhadap kejahatan yang dilakukan oleh umat-Nya?
3. Bagaimana pendapatmu tentang peran orang yang berpakaian linen dalam narasi ini? Mengapa dia diberi tugas untuk memberi tanda pada dahi orang-orang yang mengeluh atas kekejian yang dilakukan di kota?
4. Bagaimana kamu memahami konsep keadilan dan belas kasihan Allah dalam konteks narasi ini?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana pendapatmu tentang tindakan Allah yang memerintahkan pembunuhan orang-orang di kota? Apakah ini sesuai dengan karakter Allah yang kita kenal?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari narasi ini tentang konsekuensi dosa dan kejahatan?
3. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang terungkap dalam narasi ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
4. Bagaimana narasi ini menggambarkan pentingnya keadilan dan kekudusan dalam hubungan manusia dengan Allah?
Hal menarik terkait Kitab Yehezkiel pasal 9:
1. Pasal ini menggambarkan penghukuman Allah atas kejahatan yang dilakukan oleh umat-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan tinggal diam terhadap dosa dan kejahatan.
2. Peran orang yang berpakaian linen dalam memberi tanda pada dahi orang-orang yang mengeluh atas kekejian menunjukkan pentingnya pengenalan dan penghormatan terhadap mereka yang setia kepada Allah di tengah-tengah kejahatan.
3. Narasi ini juga menggambarkan betapa seriusnya dosa dan kejahatan di mata Allah. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup yang benar dan setia kepada-Nya.
4. Meskipun narasi ini menggambarkan hukuman yang keras, kita juga melihat bahwa Allah tidak melupakan sisa-sisa umat-Nya yang setia. Dia memberikan tanda pada mereka untuk melindungi mereka dari hukuman-Nya. Ini menunjukkan belas kasihan dan keadilan-Nya yang sempurna.