Statistik	12 pasal, 357 ayat, 11.606 kata
Penulis	Daniel
Tema	Kedaulatan Allah Dalam Sejarah; Kedaulatan Allah yang universal.
Waktu	Sekitar 536-530 SM
Tempat	Babel
Kata Kunci	Rahasia Yang Dinyatakan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah manusia keempat dalam tungku perapian yang menyala-menyala dalam kehidupan

Daniel, yang namanya berarti "Allah adalah Hakim(ku)," adalah tokoh utama dan penulis kitab dengan namanya ini. Kepenulisan oleh Daniel bukan hanya dinyatakan secara tegas dalam Dan 12:4, tetapi juga tersirat dengan banyak petunjuk riwayat hidupnya sendiri dalam pasal 7-12 (Dan 7:1--12:13). Yesus menghubungkan kitab ini dengan "nabi Daniel" (Mat 24:15) ketika mengutip Dan 9:27.

Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan pertama Nebukadnezar ke Yerusalem (tahun 605 SM) hingga tahun ketiga pemerintahan Koresy (tahun 536 SM); jadi latar belakang sejarah kitab ini ialah Babel selama 70 tahun pembuangan yang dinubuatkan oleh Yeremia (bd. Yer 25:11). Daniel adalah seorang remaja ketika peristiwa dalam pasal 1 (Dan 1:1-21) terjadi dan sudah mencapai akhir usia 80-an ketika menerima berbagai penglihatan dalam pasal 9-12 (Dan 9:1--12:13). Ia mungkin hidup sampai sekitar tahun 530 SM, menyelesaikan kitab ini dalam usia lanjutnya (bd. Yohanes dan kitab Wahyu). Para pengeritik modern yang menganggap kitab ini ditulis sekitar abad ke-2 SM dengan nama samaran Daniel telah berkesimpulan demikian lebih karena dibimbing praduga filsafat mereka dan bukan oleh fakta-fakta.

Pengetahuan kita tentang nabi Daniel ini diperoleh hampir sepenuhnya dari kitab ini (bd. Yeh 14:14,20). Daniel mungkin menjadi keturunan Raja Hizkia (bd. 2Raj 20:17-18; Yes 39:6-7); dia pasti berasal dari keluarga terdidik kalangan atas Yerusalem (Dan 1:3-6), karena Nebukadnezar pasti tidak akan memilih pemuda asing dari kalangan bawah untuk istananya (Dan 1:4,17). Daniel mungkin dijadikan sida-sida di Babel seperti kebiasaan ketika itu bagi pegawai laki-laki di istana (bd. Dan 1:3; 2Raj 20:18; Mat 19:12). Keberhasilan Daniel di Babel disebabkan oleh integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah yang mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan penting dan penuh tanggung jawab (Dan 2:46-49; Dan 6:1-3).

Secara kronologis, Daniel termasuk salah satu nabi PL yang terakhir. Hanya Hagai, Zakharia, dan Maleakhi mengikutinya dalam aliran nubuat PL. Dia adalah rekan sezaman yang lebih muda dari Yeremia dan mungkin sama umurnya dengan Yehezkiel.

1. I. Latar Belakang Sejarah Daniel
   (Dan 1:1-21)
   
1. A. Daniel dan Teman-Teman Diangkut ke Babel
   (Dan 1:1-7)
   
2. B. Kesetiaan Daniel dan Teman-Teman di Babel
   (Dan 1:8-16)
   
3. C. Kenaikan Pangkat Daniel dan Teman-Teman di Istana Raja
   (Dan 1:17-21)
   
2. II. Pesan Daniel Tentang Kedaulatan Allah atas Bangsa-Bangsa
   (Dan 2:1-7:28)
   
1. A. Mimpi Bersifat Nubuat dari Nebukadnezar dan Penjelasan Daniel
   Tentang Mimpi Itu
   (Dan 2:1-49)
   
2. B. Patung Emas dan Perapian yang Menyala-Nyala
   (Dan 3:1-30)
   
3. C. Mimpi Bersifat Nubuat Tentang Kegilaan Nebukadnezar
   dan Penggenapannya
   (Dan 4:1-37)
   
4. D. Pesta Belsyazar dan Keruntuhan Babel
   (Dan 5:1-30)
   
5. E. Surat Perintah Darius dan Pelepasan Daniel
   (Dan 6:1-28)
   
6. F. Mimpi Bersifat Nubuat dari Daniel Tentang Empat Kerajaan Dunia
   dan Yang Lanjut Usianya
   (Dan 7:1-28)
   
3. III.Berbagai Penglihatan Daniel Tentang Bangsa Israel
   (Dan 8:1-12:13)
   
1. A. Penglihatan Daniel Tentang Domba Jantan, Kambing Jantan,
   dan Tanduk Kecil
   (Dan 8:1-27)
   
2. B. Syafaat Daniel Memohon Pemulihan dan Penglihatannya Tentang
   Tujuh Puluh Kali Tujuh Masa
   (Dan 9:1-27)
   
3. C. Penglihatan Daniel Tentang Masa Depan Israel
   (Dan 10:1-12:13)
   
1. 1. Penyataan Daniel dan Perjumpaan dengan Malaikat
   (Dan 10:1-11:1)
   
2. 2. Penyataan Bersifat Nubuat Tentang Persia dan Yunani
   (Dan 11:2-4),
   Mesir dan Aram
   (Dan 11:5-35),
   Antikristus yang Akan Datang
   (Dan 11:36-45)
   
3. 3. Penyataan Bersifat Nubuat Tentang Peristiwa-Peristiwa Akhir Zaman
   Lainnya
   (Dan 12:1-13)
   

Ada dua maksud untuk penulisan kitab Daniel:

1. (1) untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan
2. (2) untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai penglihatan bersifat nubuat tentang kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa dan kemenangan terakhir kerajaan-Nya di bumi.

Kedua maksud ini ditunjukkan sepanjang kitab ini dalam kehidupan Daniel dan ketiga sahabatnya dan dilukiskan dalam nubuat dan pelayanan Daniel. Kitab ini menegaskan bahwa janji-janji Allah untuk memelihara dan mengembalikan umat perjanjian-Nya adalah sama pastinya dengan kerajaan Mesias yang akan datang yang akan bertahan selama-lamanya.

Akhir zaman
o Kitab Daniel merupakan kitab nubuatan, tetapi dalam bentuk yang lain daripada yang lain, berisi gambar-gambar dan lambang. Kitab itu terutama berkenaan dengan akhir zaman. Dalam hal ini serupa dengan Wahyu, tetapi harus juga dibandingkan dengan Markus 13, Matius 24 dan Lukas 21.
o Dari kata-kata Tuhan Yesus sendiri (Markus 13:32-4) timbul suatu prinsip yang penting, yaitu kita tidak diperkenankan untuk mengetahui dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba. Informasi yang kita dapat dari kitab Daniel tidaklah cukup bagi kita untuk menentukan dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba.
o Namun demikian, kita bukan tidak diberi petunjuk. Ada orang yang menertawakan nubuatan dan menolak pendapat mengenai Wahyu, akhir zaman yang penuh bencana. Segala sesuatu berjalan seperti sedia kala (2Pe 3:1-13). Ada pula yang ingin tahu lebih banyak daripada yang diperbolehkan, dan mencoba untuk menentukan waktu yang tepat kapan akhir zaman itu akan terjadi.
o Banyak usaha penjelasan arti misteri "tujuh" telah diusulkan. Periode pertama dari tujuh kali tujuh masa bisa jadi menunjuk kepada periode pembuangan dari 587 SM ketika Yerusalem jatuh, sampai 538/7 SM ketika Xerxes memerintahkan pembangunan kembali Yerusalem. Ada kesepakatan meluas bahwa Yang Diurapi (arti dari istilah bahasa Ibrani: Mesias) pasti menunjuk kepada Kristus. Namun diusulkan pula bahwa antara 69 minggu dan minggu terakhir yaitu antara kedatangan Kristus pertama dan kedua, terjadi masa "diam" yang lama yang di dalamnya kabar baik diberitakan.
o Kejadian-kejadian yang terjadi dalam Dan 9:27 dan acuan kepada "pertengahan masa" sering dibandingkan dengan Wahyu 11:1-13, dan sudah jelas bahwa perkataan-perkataan Daniel tidak dapat ditafsirkan tanpa mengacu kepada ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya dalam Wahyu. Pelajari dan bandingkan: Daniel 9:20-27; Matius 24:1-44; 2Pe 3; dan Wahyu 11. Perhatikan mengapa angka tujuh merupakan lambang penting dalam Alkitab. Telusuri berapa banyak angka tujuh yang ada dalam kitab Wahyu. Nubuatan-nubuatan itu akan lebih mudah dimengerti jika angka tujuh diartikan secara simbolis dan tidak secara harafiah, untuk melambangkan "kesempurnaan".
o Daftarkan apa saja yang kita ketahui mengenai akhir zaman. Apakah kita perlu mengetahui lebih banyak lagi? Dengan apa yang kita ketahui, harus menjadi manusia macam apakah kita ini (2Pe 3:11-15)?

Isi kitab Daniel adalah paduan riwayat hidup, sejarah, dan nubuat. Bentuk tulisannya ialah sastra apokalips, yang artinya bahwa berita nubuatnya menyingkapkan penyataan Allah

1. (1) melalui berbagai penglihatan, mimpi, dan lambang,
2. (2) untuk memberikan semangat kepada umat Allah pada masa krisis dalam sejarah, dan
3. (3) untuk membayangkan pengharapan Israel mengenai kemenangan akhir kerajaan Allah dan kebenarannya di bumi (Lihat "PENDAHULUAN WAHYU" 08265).

Kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi tiga bagian utama.

1. (1) Pasal 1 (Dan 1:1-21) ditulis dalam bahasa Ibrani dan memberikan latar belakang sejarah kitab ini.
2. (2) Pasal 2-7 (Dan 2:1--7:28), dimulai Dan 2:4, ditulis dalam bahasa Aram, menggambarkan kebangkitan dan keruntuhan empat kerajaan yang kuat di dunia yang berturut-turut dan diikuti oleh penetapan Kerajaan Allah sebagai kerajaan yang kekal (khususnya pasal 2, 7; Dan 2:1-49; Dan 7:1-28). Pasal-pasal ini menekankan kedaulatan Allah atas dan campur tangan-Nya dalam hal ihwal manusia dan bangsa-bangsa dengan menguraikan:
1. (a) naiknya Daniel hingga kedudukan tinggi di istana Nebukadnezar (pasal 2; Dan 2:1-49);
2. (b) seseorang seperti "anak dewa" di dalam perapian yang menyala-nyala bersama ketiga kawan Daniel (pasal 3; Dan 3:1-30);
3. (c) kegilaan sementara Nebukadnezar sebagai hukuman Allah (pasal 4; Dan 4:1-37);
4. (d) peranan Daniel dalam perjamuan Belsyazar, yang menyatakan akhir kerajaan Babel (pasal 5; Dan 5:1-30);
5. (e) pembebasan ajaib Daniel dari gua singa (pasal 6; Dan 6:1-29); dan
6. (f) penglihatan mengenai empat kerajaan dunia berturut-turut yang dihakimi oleh "Yang Lanjut Usia" (pasal 7; Dan 7:1-28).
3. (3) Dalam pasal 8-12 (Dan 8:1--12:13), Daniel kembali menulis dalam bahasa Ibrani dan menguraikan berbagai penyataan yang luar biasa dan kunjungan malaikat dari Allah mengenai
1. (a) umat Yahudi di bawah pemerintahan kafir kelak (pasal 8-11; Dan 8:1--11:45),
2. (b) periode "tujuh puluh kali tujuh" sebagai waktu yang ditetapkan Allah untuk menyelesaikan misi Mesias demi mereka (pasal 9; Dan 9:1-27), dan
3. (c) pembebasan akhir mereka dari semua penganiayaan pada akhir zaman (pasal 12; Dan 12:1-13).

Berita nubuat Daniel ini mencakup dua dimensi:

1. (1) masa depan yang dekat dan
2. (2) masa depan yang jauh, sekalipun sering kali keduanya terpadu.

Misalnya, dalam pasal 8,11 (Dan 8:1-27) dan (Dan 11:1-45), Daniel menubuatkan tentang lambang "antikristus" yaitu Antiokhus IV Epifanes, yang menajiskan Bait Suci Yerusalem pada tahun 168 SM, sedangkan ia juga bernubuat tentang antikristus akhir zaman (Dan 8:23-26; Dan 11:36-45; bd. Wahy 13:1-10). Hal saling mempengaruhi di antara dua masa depan ini secara umum menandai nubuat alkitabiah dan secara khusus nubuat Daniel. Allah menyatakan kepada Daniel bahwa nubuat tentang masa depan yang jauh adalah berita terselubung "sampai pada akhir zaman" (Dan 12:4,9), ketika pengertian akan diberikan kepada umat Allah yang di dalam kesucian dan hikmat mencari Dia untuk memperoleh pengertian sama seperti Daniel (Dan 12:3,10).

Delapan ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Kitab ini adalah kitab nabi besar terpendek dan kitab nabi PL yang paling banyak dibaca dan dikaji.
2. (2) Di bagian-bagian nubuat PB, Daniel disebut atau dikutip lebih sering daripada kitab PL lainnya.
3. (3) Kitab ini merupakan kitab "Apokalips" PL, sebagaimana Wahyu untuk PB, yang menyatakan tema-tema nubuat akbar yang sangat penting bagi gereja akhir zaman.
4. (4) Kitab ini berisi ringkasan sejarah nubuat paling terinci dalam PL. Dalamnya terdapat satu-satunya nubuat PL yang menetapkan waktu kedatangan pertama Mesias (Dan 9:24-27).
5. (5) Kitab ini menerangkan lebih banyak tentang penulisnya daripada kitab nubuat PL lainnya (mungkin terkecuali Yeremia). Perhatikan khususnya bahwa Daniel ditandai sifat integritas yang tinggi, hikmat nubuat yang besar, dan ketekunan dalam doa dan berpuasa.
6. (6) Kitab ini berisi teladan terpenting di Alkitab tentang doa syafaat untuk pemulihan umat Allah berlandaskan janji-janji diilhamkan dari firman Allah (lih. pasal 9; Dan 9:1-27, diilhamkan oleh Yer 25:11-16; Yer 29:7,10-14).
7. (7) Kisah-kisah tentang Daniel dan kawan-kawannya termasuk kisah yang paling digemari dalam Alkitab (khususnya pasal 3, 6; Dan 3:1-30; Dan 6:1-29).
8. (8) Drama "tulisan di dinding" pada perjamuan Belsyazar menjadikan frasa itu sebagian dari pepatah bahasa Inggris hingga hari ini.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Pengaruh Daniel terhadap PB jauh melampaui lima atau enam kali kitab ini dikutip langsung. Banyak dari sejarah dan nubuat Daniel muncul kembali dalam bagian-bagian nubuat di Injil-Injil, Surat-Surat, dan kitab Wahyu. Nubuat Daniel tentang kedatangan Mesias meliputi penggambaran diri-Nya sebagai

1. (1) batu besar yang akan meremukkan kerajaan dunia (Dan 2:34-35,45),
2. (2) Anak Manusia, yang akan diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan suatu kerajaan oleh Yang Lanjut Usia (Dan 7:13-14), dan
3. (3) "Yang diurapi, seorang raja" yang akan datang lalu disingkirkan (Dan 9:25-26).

Beberapa penafsir percaya bahwa penglihatan Daniel dalam Dan 10:5-9 merupakan penampakan Kristus sebelum penjelmaan (bd. Wahy 1:12-16).

Daniel berisi banyak tema nubuat yang secara lengkap dikembangkan dalam PB; mis. kesengsaraan besar dan antikristus, kedatangan Tuhan kita kali kedua, kemenangan kerajaan Allah, kebangkitan orang benar dan orang fasik, dan hari penghakiman. Kehidupan Daniel dan ketiga kawannya menunjukkan ajaran PB tentang pemisahan pribadi dari dosa dan dunia, yaitu hidup di dunia yang tidak percaya tanpa ikut serta dalam suasana dan cara-caranya. (Dan 1:8; Dan 3:12; Dan 6:10; bd. Yoh 17:6,15-16,18; 2Kor 6:14--7:1).

Daniel ditinggikan

Penglihatan tentang Nebukadnezar dan hasil/akibatnya. Mimpi yang terlupakan dan kegagalan para ahli nujum. Penafsiran Daniel setelah berdoa memohon hikmat.

2:1 Nebukadnezar, tidak bisa melupakan mimpinya, menuntut para Kasdim, dengan janji dan ancaman.
2:10 Mereka mengakui ketidakmampuan mereka dan diputuskan untuk dibunuh.
2:14 Daniel meminta kelonggaran untuk mengetahui mimpi itu.
2:19 Dia memuliakan TUHAN.
2:24 Dia menahan keputusan minta dibawa menghadap raja.
2:31 Mimpi.
2:36 Penafsirannya.
2:46 Daniel ditinggikan.

Mimpi Nebukadnezar (2:1-49)

Nebukadnezar, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abedego, Ariokh, Para ahli nujum.

Abednego, Allah, Aram, Ariokh, Azarya, Babel, bahasa Aram, Beltsazar, Daniel, Hananya, Kasdim, Mesakh, Misael, Nebukadnezar, Sadrakh, Yehuda

Orang-orang paling bijaksana tertutup dengan selubung kedagingan yang membaurkan pemahaman mereka akan hal-hal ilahi. Hal-hal yang suci adalah milik Tuhan Allah kita, namun orang percaya melalui doa diperbolehkan masuk ke dalam misteri-Nya tentang zaman akhir. Raja-raja dunia tidak memiliki kuasa namun apa yang diberikan kepada mereka dari atas, dan pada waktunya semua kerajaan dunia akan lenyap dan digantikan dengan kerajaan Kristus yang kekal di dunia.

Penglihatan berkaitan dengan perihal masa orang Yahudi, dimana empat kerajaan dunia yang besar akan saling menggantikan. Yang terakhir dari keempat (Roma) akan terpecah menjadi kaki-kaki dan kemudian menjadi sepuluh jari kaki (7:27). (kekuasaan dunia orang bukan Yahudi di zaman akhir). smiting stone Batu yang memukul (2:34-35) adalah untuk menghancurkan sistem kerajaan ini dalam bentuk akhirnya dengan serangan mendadak dari surga (bukan melalui proses yang bertahap). (Lihat Dan 7:1-28; Why 13-19). Ketika kehancuran ini terjadi akan segera diikuti dengan kerajaan Kristus, yang memenuhi seluruh bumi saat itu juga. Kristus adalah batu yang terungkit lepas tanpa tangan manusia, yang akan menimpa bangsa-bangsa, dan kemudian menjadi gunung yang besar, memenuhi bumi dengan kemuliaan-Nya.

Pada tahun kedua pemerintahan Nebukadnezar, raja bermimpi dan meminta para ahli ilmu gaib untuk menjelaskan mimpinya. Namun, mereka tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Raja marah dan memerintahkan untuk membunuh semua orang bijaksana di Babel, termasuk Daniel dan teman-temannya. Tetapi Daniel memohon kepada raja untuk memberi waktu agar dia dapat menunjukkan makna mimpi tersebut. Allah memberikan penglihatan kepada Daniel dan dia berhasil menjelaskan mimpi raja tentang sebuah patung besar yang terdiri dari emas, perak, tembaga, besi, dan tanah liat. Daniel mengatakan bahwa patung itu melambangkan kerajaan-kerajaan yang akan datang, dan bahwa Allah akan mendirikan kerajaan-Nya yang kekal. Raja mengakui kebenaran kata-kata Daniel dan memuliakan dia serta teman-temannya. Daniel diangkat menjadi pembesar di Babel dan memerintah bersama dengan teman-temannya.

Latar belakang dari pasal ke-2 dari Kitab Daniel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ke-2 terjadi pada masa pemerintahan Raja Nebukadnezar dari Babel, sekitar abad ke-6 SM. Nebukadnezar adalah raja yang kuat dan ambisius, dan ia memerintah kerajaan Babel yang merupakan salah satu kekuatan besar pada saat itu. Pasal ini terjadi setelah Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem dan membawa orang-orang Yahudi ke dalam pembuangan di Babel.

Konteks Budaya:
Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan praktik agama. Babel adalah pusat kebudayaan dan keagamaan yang maju, dengan banyak dewa-dewa yang disembah. Raja Nebukadnezar sendiri juga memiliki keyakinan kuat dalam kekuatan dewa-dewa dan sering meminta petunjuk dari para ahli astrologi, tukang sihir, dan orang bijak.

Konteks Literatur:
Kitab Daniel termasuk dalam genre apokaliptik, yang banyak ditemukan dalam literatur Yahudi pada periode tersebut. Apokaliptik adalah genre yang menggunakan simbol-simbol dan gambaran untuk menyampaikan pesan-pesan rohani dan nubuat mengenai masa depan.

Konteks Teologis:
Kitab Daniel mengajarkan bahwa meskipun umat Allah mengalami penderitaan dan penindasan, Allah tetap berkuasa dan akan memenuhi janji-Nya. Kitab ini juga menekankan pentingnya setia kepada Allah dan menolak untuk menyembah dewa-dewa palsu.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Daniel dan tiga temannya, Hananya, Misael, dan Azarya, telah dipilih oleh raja Nebukadnezar untuk menerima pelatihan di istana Babel. Mereka menolak untuk makan makanan yang melanggar hukum agama mereka dan meminta makanan yang sesuai dengan hukum Taurat. Allah memberkati mereka dan memberikan mereka kebijaksanaan dan pemahaman yang luar biasa.

Dalam pasal ke-2, Nebukadnezar mengalami mimpi yang mengganggu dan meminta para ahli astrologi dan tukang sihir untuk mengartikannya. Namun, mereka tidak dapat mengungkapkan makna mimpi tersebut. Raja kemudian memerintahkan agar semua ahli astrologi dan tukang sihir dibunuh. Daniel dan teman-temannya juga termasuk dalam daftar orang-orang yang akan dibunuh.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Daniel pasal 2:

1. Mimpi Nebukadnezar dan pencarian maknanya (Daniel 2:1-13)
- Nebukadnezar bermimpi dan mencari penjelasan tentang mimpinya.
- Para ahli ilmu gaib, ahli nujum, ahli ilmu sihir, dan orang-orang Kasdim dipanggil untuk menjelaskan mimpinya.

2. Kekesalan Nebukadnezar dan ancaman terhadap para ahli (Daniel 2:14-18)
- Nebukadnezar marah dan mengancam akan membunuh semua orang bijaksana di Babel.
- Daniel memohon agar diberi waktu untuk menunjukkan makna mimpinya.

3. Penyingkapan rahasia dan pujian kepada Allah (Daniel 2:19-23)
- Allah menyingkapkan rahasia mimpinya kepada Daniel.
- Daniel memuji dan memuliakan Allah atas pemberian hikmat dan kekuatan-Nya.

4. Penjelasan tentang patung dan kerajaan (Daniel 2:31-45)
- Daniel menjelaskan mimpi Nebukadnezar tentang patung yang terdiri dari emas, perak, tembaga, besi, dan tanah liat.
- Patung tersebut melambangkan kerajaan-kerajaan yang akan datang, dengan kerajaan Allah yang akan berkuasa selamanya.

5. Penghormatan Nebukadnezar kepada Daniel (Daniel 2:46-49)
- Nebukadnezar menyembah Daniel dan mengakui kebesaran Allah.
- Nebukadnezar memuliakan Daniel dan memberikan kekuasaan kepadanya di Babel.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup bagian-bagian penting dalam pasal 2. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, disarankan untuk membaca seluruh pasal 2 Kitab Daniel.

Orang-orang:
- Nebukadnezar (raja Babel)
- Para ahli ilmu gaib, ahli nujum, ahli ilmu sihir, dan orang-orang Kasdim (dipanggil oleh raja Nebukadnezar)
- Orang-orang Kasdim (berbicara kepada raja Nebukadnezar)
- Daniel (seorang buangan dari Yehuda)
- Hananya, Misael, dan Azarya (teman-teman Daniel)
- Ariokh (kepala pengawal raja)
- Orang-orang bijaksana di Babel

Lokasi:
- Babel (kota di Kerajaan Babel)
- Surga (Allah di surga menyingkapkan rahasia-rahasia)
- Yehuda (tempat asal Daniel)

Kata kunci dalam Kitab Daniel pasal 2 adalah sebagai berikut:

1. Nebukadnezar: Raja Babel pada tahun kedua pemerintahannya.
2. Mimpi: Nebukadnezar bermimpi dan ingin tahu maknanya.
3. Ahli ilmu gaib, ahli nujum, ahli ilmu sihir, dan orang-orang Kasdim: Orang-orang yang dipanggil oleh raja untuk menjelaskan mimpinya.
4. Makna: Raja ingin tahu makna dari mimpinya.
5. Daniel: Seorang pemuda Yahudi yang memiliki hikmat dan kekuatan dari Allah.
6. Patung: Patung yang terdiri dari emas, perak, tembaga, besi, dan tanah liat.
7. Batu: Batu yang terlepas dan meremukkan patung.
8. Kerajaan: Kerajaan-kerajaan yang muncul dan berkuasa di masa depan.
9. Allah semesta langit: Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia dan memberikan hikmat kepada Daniel.
10. Penyingkap rahasia-rahasia: Allah yang memberitahukan makna mimpi Nebukadnezar kepada Daniel.
11. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego: Teman-teman Daniel yang ditunjuk untuk memerintah atas wilayah Babel.

Pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana reaksi Nebukadnezar terhadap mimpi yang membuatnya gelisah? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya?
2. Mengapa Nebukadnezar meminta para ahli ilmu gaib untuk menjelaskan mimpinya? Apakah ini menunjukkan kepercayaan dan ketergantungannya pada kekuatan manusia?
3. Mengapa para ahli ilmu gaib tidak dapat memberitahukan mimpi Nebukadnezar? Apa yang hal ini ungkapkan tentang kekuatan dan keterbatasan manusia?
4. Bagaimana Daniel menunjukkan kebijaksanaan dan kecerdikan dalam menghadapi ancaman pembunuhan terhadap dirinya dan orang-orang bijaksana lainnya?
5. Mengapa Daniel memuji Allah semesta langit setelah menerima penglihatan dan memahami makna mimpi Nebukadnezar? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya?

Pertanyaan Diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari patung dalam mimpi Nebukadnezar? Bagaimana patung tersebut mencerminkan kerajaan-kerajaan dunia?
2. Mengapa kerajaan yang terakhir, yang ditegakkan oleh Allah, tidak akan binasa? Apa yang membuat kerajaan ini berbeda dari kerajaan-kerajaan sebelumnya?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi Nebukadnezar setelah mendengar penjelasan Daniel? Bagaimana sikap Nebukadnezar berubah setelah mengalami pengalaman ini?
4. Bagaimana pengalaman Daniel dalam memahami dan menafsirkan mimpi Nebukadnezar menggambarkan pentingnya memiliki hubungan yang erat dengan Allah?
5. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini tentang kebijaksanaan dan kekuasaan Allah dalam mengendalikan masa depan?

Hal Menarik:
1. Perhatikan bagaimana Daniel dan teman-temannya memohon belas kasih Allah dan berdoa agar rahasia mimpi dapat diungkapkan. Bagaimana doa dan kepercayaan mereka kepada Allah memainkan peran penting dalam pengungkapan rahasia tersebut?
2. Daniel menunjukkan sikap rendah hati dan memberikan pujian kepada Allah setelah menerima penglihatan dan memahami makna mimpi. Bagaimana sikap rendah hati ini menjadi contoh bagi kita dalam menghadapi kebijaksanaan dan pengetahuan Allah?
3. Perhatikan bagaimana Nebukadnezar awalnya mengandalkan kekuatan manusia untuk memahami mimpi, tetapi akhirnya mengakui kekuasaan Allah dan memuliakan Daniel. Bagaimana pengalaman ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengakui dan menghormati kekuasaan Allah dalam hidup kita?
4. Daniel dan teman-temannya diberikan kekuasaan dan tanggung jawab atas wilayah Babel setelah pengungkapan rahasia mimpi. Bagaimana pengalaman ini menggambarkan bagaimana Allah memperhatikan dan memuliakan orang yang setia kepada-Nya?
5. Perhatikan bagaimana Daniel tetap tinggal di istana raja setelah menerima kehormatan dan kekuasaan. Bagaimana sikap Daniel ini menunjukkan kesetiaan dan integritasnya sebagai seorang hamba Allah?

Dari pasal 2 Kitab Daniel, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Ketergantungan pada Allah: Daniel dan teman-temannya memohon belas kasih Allah untuk menyatakan rahasia mimpi raja. Mereka menyadari bahwa hanya Allah yang dapat memberikan hikmat dan penyingkapan rahasia. Oleh karena itu, kita juga perlu mengandalkan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

2. Kebijaksanaan dan kerendahan hati: Daniel menunjukkan kebijaksanaan dan kerendahan hati dalam berbicara dengan Ariokh, kepala pengawal raja. Dia tidak langsung menunjukkan kemampuannya, tetapi bertanya dengan bijaksana mengapa titah raja begitu mendesak. Kita juga perlu belajar untuk bijaksana dan rendah hati dalam berinteraksi dengan orang lain.

3. Pujian dan syukur kepada Allah: Setelah menerima penyingkapan rahasia, Daniel memuji dan memuliakan Allah semesta langit. Dia mengakui bahwa segala hikmat dan kekuatan berasal dari Allah. Kita juga perlu mengembangkan sikap pujian dan syukur kepada Allah dalam setiap situasi.

4. Kepatuhan dan kesetiaan kepada Allah: Daniel dan teman-temannya tetap setia kepada Allah dan memohon belas kasih-Nya ketika mereka dihadapkan pada ancaman kematian. Mereka tidak mengorbankan prinsip-prinsip iman mereka demi menyelamatkan nyawa mereka. Kita juga perlu memiliki keteguhan iman dan kesetiaan kepada Allah dalam menghadapi tantangan hidup.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon hikmat dan penyingkapan rahasia dari Allah dalam menghadapi situasi yang sulit.
2. Memuji dan memuliakan Allah atas segala hikmat dan kekuatan-Nya.
3. Memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam menghadapi ancaman dan tantangan hidup.
4. Memohon kesetiaan dan keteguhan iman untuk tetap setia kepada Allah dalam segala situasi.

Tuhan, kami memohon agar Engkau memberikan hikmat dan penyingkapan rahasia kepada kami dalam menghadapi situasi yang sulit. Kami memuji dan memuliakan Engkau atas segala hikmat dan kekuatan-Mu. Tolonglah kami dalam menghadapi ancaman dan tantangan hidup, dan berikanlah kami kesetiaan dan keteguhan iman untuk tetap setia kepada-Mu. Amin.