Pasal 21 dari Kitab 2 Raja-raja menceritakan tentang pemerintahan Raja Manasye di Yehuda, yang mulai memerintah pada usia dua belas tahun dan berlangsung selama lima puluh lima tahun. Manasye melakukan banyak kejahatan di mata Tuhan, termasuk mendirikan tempat-tempat pengorbanan, membangun mezbah untuk Baal, dan mempersembahkan anaknya sebagai korban. Ia menyesatkan bangsa Israel sehingga mereka melakukan kejahatan lebih dari bangsa-bangsa yang telah diusir Tuhan. Tuhan mengumumkan bahwa akibat perbuatan Manasye, Yerusalem akan mengalami malapetaka dan dihukum.

Setelah Manasye, anaknya Amon menjadi raja pada usia dua puluh dua tahun dan memerintah selama dua tahun. Amon mengikuti jejak ayahnya dengan melakukan kejahatan dan menyembah berhala. Namun, pegawai-pegawai Amon berkonspirasi melawannya dan membunuhnya. Rakyat kemudian mengangkat Yosia, anak Amon, sebagai raja menggantikan dia. Riwayat Manasye dan Amon dicatat dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 21 Kitab 2 Raja-raja, serta konteks yang relevan:

Latar Belakang Pasal 21 Kitab 2 Raja-raja

1. Konteks Historis

Pasal 21 dari Kitab 2 Raja-raja mencatat pemerintahan Manasye, raja Yehuda, yang memerintah selama 55 tahun. Manasye dikenal sebagai salah satu raja yang paling jahat dalam sejarah Yehuda, yang mengembalikan praktik penyembahan berhala dan mengabaikan hukum Tuhan. Ini terjadi pada abad ke-7 SM, di tengah-tengah pengaruh besar dari bangsa-bangsa sekitar, termasuk Asyur.

2. Konteks Budaya

Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala yang umum di kalangan bangsa-bangsa tetangga. Manasye terlibat dalam berbagai praktik pagan, termasuk penyembahan kepada dewa-dewa asing dan bahkan pengorbanan anak. Hal ini mencerminkan ketidaksetiaan bangsa Israel terhadap perjanjian mereka dengan Tuhan.

3. Konteks Literatur

Dalam konteks literatur, Kitab 2 Raja-raja merupakan bagian dari narasi sejarah yang lebih besar yang mencakup sejarah Israel dan Yehuda. Penulis kitab ini, yang tradisionalnya dianggap sebagai nabi Yeremia, menekankan akibat dari ketidaktaatan terhadap Tuhan dan pentingnya kesetiaan kepada perjanjian.

4. Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menunjukkan konsekuensi dari penyimpangan dari jalan Tuhan. Manasye menjadi simbol dari penolakan terhadap Tuhan dan hukum-Nya, yang mengarah pada penghakiman dan kehancuran. Ini juga menekankan tema pengampunan, karena setelah pertobatan Manasye, Tuhan memberikan kesempatan untuk kembali kepada-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 21, pasal 20 mencatat akhir pemerintahan Hizkia, raja yang saleh, yang berusaha untuk memulihkan penyembahan kepada Tuhan. Hizkia mengalami kesembuhan dari penyakit dan menerima pesan dari nabi Yesaya tentang masa depan Yehuda. Namun, setelah kematiannya, Manasye mengambil alih dan membawa kembali praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Tuhan.

Kesimpulan

Pasal 21 dari Kitab 2 Raja-raja menggambarkan dampak negatif dari pemerintahan Manasye yang jahat, yang berlawanan dengan raja sebelumnya, Hizkia. Ini menyoroti pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dan konsekuensi dari penyimpangan dari jalan-Nya dalam konteks sejarah dan teologi Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Alkitab untuk Kitab "2 Raja-raja" pasal "21":

• Kekejian Manasye
  Manasye, raja Yehuda, melakukan banyak perbuatan jahat di mata Tuhan, termasuk penyembahan berhala dan pengorbanan anak. Ini menunjukkan betapa jauh ia menyimpang dari jalan Tuhan. (2 Raja-raja 21:1-6)

• Penyembahan Berhala di Rumah Tuhan
  Manasye mendirikan mezbah untuk berhala di dalam rumah Tuhan, yang seharusnya menjadi tempat penyembahan yang suci. Ini mencerminkan pengabaian terhadap perintah Tuhan. (2 Raja-raja 21:4-5)

• Peringatan Tuhan Melalui Para Nabi
  Tuhan mengingatkan bangsa Israel melalui nabi-nabi-Nya tentang konsekuensi dari tindakan Manasye yang jahat, menegaskan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan dosa tanpa hukuman. (2 Raja-raja 21:10-15)

• Malapetaka yang Akan Datang
  Tuhan berjanji akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda sebagai akibat dari dosa-dosa yang dilakukan oleh Manasye, menunjukkan keadilan Tuhan. (2 Raja-raja 21:12-14)

• Darah Orang yang Tidak Bersalah
  Manasye mencurahkan darah orang yang tidak bersalah, yang menambah berat dosanya dan menunjukkan dampak dari kepemimpinannya yang korup. (2 Raja-raja 21:16)

• Pemerintahan Amon
  Amon, anak Manasye, melanjutkan jalan ayahnya dengan melakukan kejahatan di mata Tuhan, yang menunjukkan siklus dosa dalam keluarga raja. (2 Raja-raja 21:19-22)

• Pembunuhan Amon
  Amon dibunuh oleh pegawai-pegawainya, yang menunjukkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahannya yang jahat. (2 Raja-raja 21:23)

• Kenaikan Yosia
  Setelah kematian Amon, rakyat mengangkat Yosia, anak Amon, menjadi raja, yang menandakan harapan baru bagi Yehuda untuk kembali kepada Tuhan. (2 Raja-raja 21:24-26)

Nama Orang

• Manasye: Raja Yehuda yang berumur dua belas tahun saat menjadi raja dan memerintah selama lima puluh lima tahun.
• Hefzibah: Ibu Manasye.
• Hizkia: Ayah Manasye, raja yang sebelumnya memerintah.
• Ahab: Raja Israel yang menjadi contoh buruk bagi Manasye.
• Amon: Anak Manasye yang menjadi raja setelahnya.
• Mesulemet binti Harus: Ibu Amon.
• Yosia: Anak Amon yang diangkat menjadi raja setelah Amon dibunuh.

Nama Lokasi

• Yerusalem: Ibu kota kerajaan Yehuda dan lokasi di mana Manasye dan Amon memerintah.
• Taman Uza: Tempat di mana Manasye dan Amon dikuburkan.
• Yotba: Tempat asal Mesulemet, ibu Amon.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "2 Raja-raja" pasal "21":

1. Manasye

   • Raja Yehuda yang berkuasa selama 55 tahun, dikenal karena perbuatan jahatnya.

2. Hefzibah

   • Ibu Manasye, yang namanya disebutkan sebagai bagian dari latar belakang raja.

3. Kejian

   • Perbuatan jahat yang dilakukan Manasye, termasuk penyembahan berhala dan praktik-praktik yang dilarang.

4. Baal dan Asyera

   • Berhala yang disembah oleh Manasye, mencerminkan pengaruh budaya asing yang merusak iman Israel.

5. Pengorbanan Anak

   • Praktik keji yang dilakukan Manasye dengan mempersembahkan anaknya sebagai korban, menunjukkan tingkat penyimpangan moral.

6. Nabi

   • Perwakilan Tuhan yang memperingatkan Manasye tentang kejahatannya, menekankan pentingnya suara nubuat dalam sejarah Israel.

7. Malapetaka

   • Ancaman hukuman dari Tuhan atas Yerusalem dan Yehuda akibat dosa-dosa Manasye.

8. Yerusalem

   • Kota yang menjadi pusat ibadah dan tempat tinggal raja, yang akan mengalami kehancuran karena dosa.

9. Amon

   • Anak Manasye yang menggantikan posisinya sebagai raja, melanjutkan tradisi penyembahan berhala.

10. Yosia

    • Anak Amon yang diangkat menjadi raja setelah kematian Amon, menandakan perubahan kepemimpinan.

11. Dosa

    • Tindakan yang dilakukan oleh Manasye dan Amon yang menyebabkan Israel berpaling dari Tuhan.

12. Sejarah Raja-raja Yehuda

    • Catatan yang mencatat perbuatan dan riwayat raja-raja, menunjukkan pentingnya dokumentasi sejarah dalam konteks iman.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu penyimpangan dari iman yang benar dan konsekuensi dari tindakan jahat para raja Yehuda.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Raja-raja pasal 21:

Pertanyaan Refleksi

1. Pentingnya Kepemimpinan yang Baik: Apa yang dapat kita pelajari dari kepemimpinan Manasye dan Amon tentang dampak dari tindakan seorang pemimpin terhadap masyarakat? Bagaimana hal ini relevan dengan konteks kepemimpinan saat ini?

2. Penyembahan Berhala: Manasye terlibat dalam banyak praktik penyembahan berhala. Apa yang bisa kita renungkan tentang penyembahan berhala dalam kehidupan kita sehari-hari? Apakah ada hal-hal yang kita anggap lebih penting daripada hubungan kita dengan Tuhan?

3. Dosa dan Pertobatan: Manasye melakukan banyak kejahatan, tetapi kemudian ada kesempatan untuk pertobatan. Apa yang bisa kita pelajari tentang kasih karunia dan pengampunan Tuhan dari kisah ini? Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip ini dalam hidup kita?

4. Dampak dari Keputusan: Bagaimana keputusan Manasye untuk menyimpang dari jalan Tuhan mempengaruhi generasi berikutnya, termasuk anaknya, Amon? Apa yang bisa kita ambil sebagai pelajaran tentang tanggung jawab kita terhadap generasi mendatang?

5. Sikap Terhadap Firman Tuhan: Dalam ayat 10-15, Tuhan menyatakan ketidakpuasan-Nya terhadap tindakan Manasye. Bagaimana kita bisa lebih peka terhadap firman Tuhan dalam hidup kita dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan sakit hati-Nya?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Raja-raja Lain: Bagaimana tindakan Manasye dibandingkan dengan raja-raja lain yang disebutkan dalam Kitab 2 Raja-raja? Apa yang membuatnya berbeda atau serupa dengan mereka?

2. Peran Nabi: Dalam pasal ini, Tuhan berbicara melalui para nabi. Apa peran nabi dalam konteks ini, dan bagaimana kita bisa memahami relevansi suara nabi dalam kehidupan kita saat ini?

3. Konteks Sejarah: Bagaimana konteks sejarah dan budaya pada masa pemerintahan Manasye mempengaruhi praktik penyembahan berhala di Yehuda? Apa yang bisa kita pelajari tentang pengaruh budaya terhadap iman?

4. Reaksi Rakyat: Setelah kematian Amon, rakyat mengangkat Yosia sebagai raja. Apa yang bisa kita pelajari tentang peran masyarakat dalam memilih pemimpin dan dampaknya terhadap kehidupan spiritual bangsa?

5. Tindakan Manasye dan Amon: Mengapa menurut Anda tindakan Amon, yang mengikuti jejak ayahnya, tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti Manasye? Apa yang bisa kita ambil dari perbedaan ini dalam hal pengaruh dan tanggung jawab individu?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari Kitab 2 Raja-raja pasal 21!

Pasal 21 dari Kitab 2 Raja-raja menggambarkan pemerintahan Raja Manasye dan anaknya Amon, yang keduanya melakukan kejahatan di mata Tuhan. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita, serta doa yang relevan.

Pelajaran yang Bisa Dipelajari

1. Pentingnya Kepemimpinan yang Baik:

   • Manasye dan Amon menunjukkan bahwa pemimpin yang tidak takut akan Tuhan dapat membawa bangsa ke dalam dosa dan kehancuran. Sebagai individu, kita harus berusaha menjadi pemimpin yang baik dalam keluarga, komunitas, atau tempat kerja, dengan meneladani nilai-nilai Kristiani.

2. Dampak Dosa:

   • Dosa yang dilakukan oleh Manasye tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga pada seluruh bangsa Yehuda. Ini mengingatkan kita bahwa tindakan kita dapat mempengaruhi orang lain. Kita harus berhati-hati dengan pilihan yang kita buat.

3. Pentingnya Pertobatan:

   • Meskipun Manasye melakukan banyak kejahatan, ada harapan dalam pertobatan. Dalam hidup kita, kita harus selalu siap untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, tidak peduli seberapa jauh kita tersesat.

4. Ketaatan kepada Tuhan:

   • Manasye dan Amon meninggalkan jalan Tuhan dan beribadah kepada berhala. Ini mengingatkan kita untuk tetap setia dan taat kepada Tuhan, serta menjauhi segala bentuk penyembahan yang tidak sesuai dengan ajaran-Nya.

5. Konsekuensi dari Tindakan:

   • Tuhan memperingatkan bahwa ada konsekuensi bagi tindakan yang jahat. Kita harus menyadari bahwa setiap tindakan kita memiliki akibat, baik di dunia ini maupun di hadapan Tuhan.

Doa Terkait Pasal 2 Raja-raja 21

1. Doa untuk Pertobatan: "Tuhan yang Maha Pengasih, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah segala dosaku dan kesalahanku. Bantu aku untuk bertobat dan kembali kepada-Mu, agar aku dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Pemimpin: "Ya Tuhan, aku berdoa untuk para pemimpin di negara ini dan di seluruh dunia. Berikanlah mereka hikmat dan keberanian untuk memimpin dengan adil dan benar. Jauhkan mereka dari jalan yang jahat dan bimbinglah mereka untuk mencari wajah-Mu. Amin."

3. Doa untuk Ketaatan: "Tuhan, ajar aku untuk taat kepada firman-Mu dan menjauhi segala bentuk penyembahan yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Bantu aku untuk tetap setia dalam iman dan hidupku. Amin."

4. Doa untuk Perlindungan dari Dosa: "Ya Tuhan, lindungilah aku dari godaan dan dosa yang dapat menjauhkan aku dari-Mu. Berikanlah aku kekuatan untuk menolak segala bentuk kejahatan dan untuk hidup dalam kebenaran-Mu. Amin."

5. Doa untuk Kesadaran akan Dampak Tindakan: "Tuhan, ingatkan aku akan dampak dari setiap tindakan yang aku ambil. Bantu aku untuk selalu berpikir sebelum bertindak dan untuk memilih jalan yang benar di hadapan-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "2 Raja-raja" pasal 21:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang pemerintahan Raja Manasye dan anaknya Amon di Yehuda. Manasye melakukan banyak kejahatan di mata Tuhan, termasuk penyembahan berhala dan pengorbanan anak. Amon, yang menggantikan Manasye, juga melakukan kejahatan yang sama dan dibunuh oleh pegawainya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Manasye: Raja Yehuda yang berkuasa selama 55 tahun dan melakukan kejahatan di mata Tuhan.
  • Amon: Anak Manasye yang menjadi raja setelahnya dan melanjutkan perbuatan jahat ayahnya.
  • Hefzibah: Ibu Manasye.
  • Mesulemet: Ibu Amon.
  • Tuhan: Yang berfirman melalui para nabi mengenai kejahatan yang dilakukan oleh Manasye dan Amon.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Yerusalem: Tempat di mana Manasye dan Amon memerintah dan melakukan kejahatan.
  • Rumah Tuhan: Di mana Manasye mendirikan mezbah untuk berhala.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Manasye mulai memerintah pada usia 12 tahun dan memerintah selama 55 tahun.
  • Amon menjadi raja pada usia 22 tahun dan memerintah selama 2 tahun.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Manasye dan Amon melakukan kejahatan karena mereka mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa yang telah diusir Tuhan dari tanah Israel. Mereka menolak untuk mendengarkan perintah Tuhan dan menyesatkan rakyat.

6. How (Bagaimana)

• Cara:
  • Manasye mendirikan mezbah untuk Baal, membuat patung Asyera, dan melakukan pengorbanan anak. Ia juga berkomunikasi dengan para pemanggil arwah dan melakukan ramalan.
  • Amon mengikuti jejak ayahnya dan menyembah berhala yang sama.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Dampak:
  • Manasye mencurahkan darah orang yang tidak bersalah di Yerusalem, sehingga kota itu dipenuhi dengan kejahatan. Kejahatan mereka menyebabkan Tuhan marah dan berencana mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari 2 Raja-raja pasal 21, serta membantu dalam memahami peristiwa dan pelajaran yang dapat diambil dari teks tersebut.

Dalam pasal 21 dari Kitab 2 Raja-raja, diceritakan tentang pemerintahan Raja Manasye di Yerusalem. Manasye melakukan banyak kejahatan di mata TUHAN, seperti membangun kembali bukit-bukit pengurbanan yang telah dihancurkan, membangun mazbah-mazbah untuk Baal, dan membuat patung Asyera. Dia juga melakukan praktik-praktik penyembahan berhala dan berhubungan dengan pemanggil arwah. Karena perbuatan-perbuatannya ini, TUHAN murka dan berfirman bahwa Ia akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda. Setelah Manasye meninggal, anaknya Amon menjadi raja dan melanjutkan kejahatan ayahnya. Namun, Amon dibunuh oleh para pegawainya dan digantikan oleh putranya, Yosia.

Latar belakang dari pasal ke-21 dari Kitab 2 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Amon di Kerajaan Yehuda. Amon adalah putra raja Manasye, yang dikenal karena kejahatan dan penyembahan berhala. Amon mengikuti jejak ayahnya dan memerintah selama dua tahun sebelum dibunuh oleh para pembantunya.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, penyembahan berhala dan praktik-praktik pagan sangat umum di antara bangsa-bangsa di sekitar Kerajaan Yehuda. Meskipun ada upaya-upaya reformasi agama yang dilakukan oleh beberapa raja sebelumnya, banyak orang masih terlibat dalam penyembahan berhala dan praktik-praktik yang bertentangan dengan hukum Allah.

Konteks Literatur:
Kitab 2 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi catatan sejarah pemerintahan raja-raja di Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda.

Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Kitab 2 Raja-raja mencatat pemerintahan beberapa raja baik dan jahat di Kerajaan Yehuda. Beberapa raja berusaha memulihkan penyembahan yang benar kepada Allah, sementara yang lain terlibat dalam penyembahan berhala dan dosa-dosa lainnya. Pasal 21 menyoroti kejahatan dan keputusan buruk yang dilakukan oleh raja Amon.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kitab 2 Raja-raja mencatat pemerintahan raja-r

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja Pasal 21:

1. Pemerintahan jahat Manasye (2 Raja-raja 21:1-9)
- Manasye menjadi raja pada usia 12 tahun dan memerintah selama 55 tahun.
- Dia melakukan kejahatan di mata TUHAN dengan membangun kembali bukit pengurbanan yang dihancurkan oleh Hizkia.
- Manasye membangun mazbah untuk Baal, membuat patung Asyera, dan menyembah tentara langit.

2. Penghukuman atas perbuatan Manasye (2 Raja-raja 21:10-15)
- TUHAN berfirman melalui para nabi bahwa karena perbuatan jahat Manasye, Yerusalem dan Yehuda akan mengalami malapetaka.
- TUHAN akan menghapuskan Yerusalem seperti membersihkan pinggan.
- Sisa milik pusaka TUHAN akan diserahkan kepada musuh-musuh mereka.

3. Kekejaman Manasye (2 Raja-raja 21:16)
- Manasye menumpahkan darah orang yang tidak bersalah sehingga Yerusalem dipenuhi darah.

4. Kematian Manasye dan pemerintahan Amon (2 Raja-raja 21:17-26)
- Manasye meninggal dan dikuburkan di taman istananya.
- Amon menggantikan Manasye sebagai raja, tetapi juga melakukan kejahatan di mata TUHAN.

5. Pembunuhan Amon dan pemerintahan Yosia (2 Raja-raja 21:23-26)
- Para pegawai Amon mengadakan persepakatan untuk membunuhnya, tetapi rakyat membunuh mereka dan mengangkat Yosia sebagai raja.

Catatan: Penjelasan singkat ini hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam pasal ini. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal 21 Kitab 2 Raja-raja.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Manasye: Raja Yehuda yang melakukan perbuatan jahat di mata TUHAN.
- Hefzibah: Ibu Manasye.
- Hizkia: Ayah Manasye, yang sebelumnya telah menghancurkan bukit-bukit pengurbanan.
- Ahab: Raja Israel yang melakukan perbuatan jahat dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit.
- Daud: Raja Israel yang telah dipilih oleh TUHAN dan dijanjikan bahwa nama-Nya akan ditempatkan di Yerusalem.
- Salomo: Anak Daud yang juga dijanjikan oleh TUHAN bahwa nama-Nya akan ditempatkan di Yerusalem.
- Musa: Hamba TUHAN yang memberikan perintah dan hukum kepada orang Israel.
- Para pemanggil arwah dan pemanggil roh peramal: Orang-orang yang dipanggil oleh Manasye untuk berhubungan dengan arwah dan roh peramal.
- Para nabi: Hamba-hamba TUHAN yang menyampaikan firman-Nya kepada Manasye.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yerusalem: Kota di Yehuda yang menjadi ibu kota kerajaan.
- Bait TUHAN: Tempat ibadah yang didirikan oleh Salomo di Yerusalem.
- Samaria: Kota di Israel yang menjadi ibu kota kerajaan.
- Taman Uza: Tempat pemakaman raja-raja Yehuda.

Kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal 21 adalah sebagai berikut:

1. Manasye: Raja Yehuda yang melakukan perbuatan jahat di mata TUHAN.
2. Kejahatan: Tindakan yang dilakukan oleh Manasye yang bertentangan dengan kehendak TUHAN.
3. Bukit-bukit pengurbanan: Tempat penyembahan berhala yang dibangun kembali oleh Manasye.
4. Baal: Dewa yang disembah oleh Manasye.
5. Asyera: Patung dewi yang dipuja oleh Manasye.
6. Mazbah-mazbah: Tempat penyembahan yang didirikan oleh Manasye di Bait TUHAN.
7. Tentara langit: Objek penyembahan yang dipuja oleh Manasye.
8. Anaknya sendiri melewati api: Praktik pengorbanan anak yang dilakukan oleh Manasye.
9. Pemanggil arwah dan pemanggil roh peramal: Praktik okultisme yang dilakukan oleh Manasye.
10. Murka TUHAN: Kemarahan TUHAN atas perbuatan jahat Manasye.
11. Firman TUHAN: Nubuat tentang hukuman yang akan ditimpakan kepada Yerusalem dan Yehuda.
12. Malapetaka: Bencana yang akan menimpa Yerusalem dan Yehuda.
13. Darah orang yang tidak bersalah: Tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh Manasye.
14. Amon: Anak Manasye yang menjadi raja setelahnya.
15. Berhala-berhala: Objek penyembahan yang disembah oleh Amon.
16. Yosia: Anak Amon yang menjadi raja setelahnya.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Manasye tentang pentingnya mematuhi perintah-perintah Tuhan?
2. Bagaimana sikap Manasye terhadap ibadah kepada berhala-berhala dan bagaimana hal itu mempengaruhi hubungannya dengan Tuhan?
3. Mengapa Tuhan sangat murka terhadap perbuatan-perbuatan jahat Manasye?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari akibat yang ditanggung oleh Yerusalem dan Yehuda sebagai akibat dari dosa-dosa Manasye?
5. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa-dosa yang serupa dengan Manasye?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam kisah Manasye dalam kehidupan kita sehari-hari?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Amon terhadap ibadah kepada berhala-berhala dan bagaimana hal itu mempengaruhi nasibnya?
3. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa-dosa yang serupa dengan Amon?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari peran rakyat dalam mengangkat Yosia sebagai raja?
5. Bagaimana kita dapat menjadi pemimpin yang baik dan setia kepada Tuhan seperti Yosia?

Hal-hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "21":
1. Manasye adalah salah satu raja Yehuda yang paling jahat dan melakukan banyak kekejian di mata Tuhan.
2. Meskipun Tuhan memberikan peringatan dan hukuman kepada Manasye, dia tetap tidak bertobat.
3. Perbuatan jahat Manasye mempengaruhi seluruh bangsa Yehuda dan menyebabkan murka Tuhan.
4. Amon mengikuti jejak ayahnya dalam beribadah kepada berhala-berhala dan tidak hidup menurut jalan Tuhan.
5. Yosia menjadi raja yang baik dan setia kepada Tuhan, dan rakyat mendukungnya sebagai pemimpin mereka.

Dari pasal 21 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya hidup sesuai dengan kehendak Tuhan: Manasye dan Amon melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dengan menyembah berhala dan melakukan kekejian. Kita harus menghindari segala bentuk penyembahan berhala dan hidup menurut kehendak Tuhan.

2. Konsekuensi dari dosa: Kedua raja ini menimbulkan murka Tuhan dan menyebabkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda. Kita harus menyadari bahwa dosa memiliki konsekuensi yang serius dan dapat membawa malapetaka dalam hidup kita.

3. Pentingnya mengajarkan dan hidupkan iman kepada generasi berikutnya: Manasye menyesatkan orang-orang Yehuda dan membuat mereka berdosa juga dengan berhala-berhalanya. Sebagai orang tua atau pemimpin, kita memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan dan mewariskan iman kepada generasi berikutnya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon ampunan atas dosa-dosa yang kita lakukan dan memohon pertobatan yang tulus kepada Tuhan.

2. Memohon kekuatan dan kebijaksanaan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menghindari segala bentuk penyembahan berhala.

3. Memohon perlindungan dan pengarahan Tuhan dalam mengajarkan dan mewariskan iman kepada generasi berikutnya.

4. Memohon belas kasihan Tuhan agar kita tidak mengalami konsekuensi yang buruk akibat dosa-dosa kita.

5. Memohon agar kita dapat menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan mempengaruhi mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Tuhan.

Analisis 2 Raja-raja 21 (5W+1H)

Who (Siapa): Pasal ini berfokus pada Raja Manasye, putra Raja Hizkia.

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pemerintahan Manasye yang panjang (55 tahun) dan penuh kejahatan di mata Tuhan. Ia menghidupkan kembali penyembahan berhala yang telah dihapuskan oleh ayahnya, Hizkia, bahkan membangun kembali tempat-tempat pemujaan berhala di Bait Allah. Ia juga melakukan praktik-praktik keji seperti mempersembahkan anaknya sebagai korban bakaran dan terlibat dalam ilmu sihir.

When (Kapan): Manasye menjadi raja pada usia 12 tahun dan memerintah selama 55 tahun di Yerusalem. Periode ini terjadi setelah pemerintahan Hizkia yang saleh.

Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di Yerusalem, ibu kota Kerajaan Yehuda.

Why (Mengapa): Pasal ini menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Meskipun Manasye adalah putra dari raja yang saleh, ia memilih untuk mengikuti jalan yang jahat, yang mengakibatkan kemarahan Tuhan dan hukuman atas Yehuda.

How (Bagaimana): Manasye melakukan kejahatannya dengan terang-terangan dan sistematis. Ia tidak hanya menghidupkan kembali penyembahan berhala, tetapi juga membangun mezbah untuk dewa-dewa asing di Bait Allah, tempat yang seharusnya dikhususkan untuk menyembah Tuhan. Ia memimpin rakyatnya untuk berbuat dosa dan mengabaikan peringatan para nabi.

Kesimpulan: Pasal 21 dari 2 Raja-raja merupakan kisah peringatan tentang bahaya penyembahan berhala dan ketidaktaatan kepada Tuhan. Pemerintahan Manasye yang panjang dan penuh dosa menunjukkan bahwa bahkan keturunan dari orang benar pun dapat jatuh ke dalam kejahatan jika mereka tidak mengikuti jalan Tuhan.