Dalam Pasal 31 Kitab 2 Tawarikh, setelah Hizkia mengakhiri pemulihan ibadah di Yehuda, seluruh orang Israel yang hadir meremukkan tugu-tugu berhala dan menghancurkan mezbah-mezbah di seluruh wilayah Yehuda, Benyamin, Efraim, dan Manasye. Hizkia kemudian menetapkan para imam dan orang Lewi untuk melayani di rumah Tuhan, mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, serta mengucap syukur. Ia juga memberikan sumbangan dari harta miliknya untuk korban-korban tersebut dan memerintahkan rakyat untuk memberikan persembahan agar para imam dan orang Lewi dapat melaksanakan tugas mereka.

Orang Israel membawa banyak hasil bumi dan persembahan persepuluhan, yang kemudian ditimbun di rumah Tuhan. Hizkia dan para pemimpin memuji Tuhan atas berkat yang diberikan kepada umat-Nya. Hizkia juga mengatur pembagian persembahan kepada para imam dan orang Lewi sesuai dengan tugas dan rombongan mereka. Ia melakukan segala sesuatu dengan setia dan sepenuh hati, mencari Tuhan dalam setiap usaha yang dilakukannya, sehingga semua usahanya berhasil.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal ke-31 Kitab 2 Tawarikh dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 31 Kitab 2 Tawarikh

1. Konteks Historis:

   • Kitab 2 Tawarikh ditulis setelah masa pembuangan bangsa Israel, kemungkinan besar pada abad ke-5 SM. Penulisnya, yang diyakini sebagai seorang imam atau penulis yang terinspirasi, berfokus pada sejarah kerajaan Yehuda, terutama mengenai raja-raja yang setia kepada Tuhan.
   • Pasal 31 berfokus pada pemerintahan Raja Hizkia, yang dikenal karena reformasi keagamaan yang dilakukannya, termasuk pemulihan ibadah yang benar kepada Tuhan.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, bangsa Israel dan Yehuda terpengaruh oleh budaya sekitarnya, termasuk penyembahan berhala. Reformasi Hizkia bertujuan untuk mengembalikan bangsa kepada penyembahan yang murni dan menghapus praktik-praktik yang tidak sesuai dengan hukum Tuhan.
   • Dalam konteks ini, pemulihan ibadah dan pengaturan sistem perpuluhan serta persembahan menjadi sangat penting untuk menjaga identitas dan kesetiaan kepada Tuhan.

3. Konteks Literatur:

   • Kitab Tawarikh ditulis dengan gaya naratif yang menekankan aspek-aspek positif dari sejarah Israel, terutama yang berkaitan dengan ibadah dan kesetiaan kepada Tuhan.
   • Pasal 31 mencatat tindakan Hizkia dalam mengatur pelayanan di Bait Allah dan mengumpulkan persembahan, yang menunjukkan pentingnya ibadah kolektif dan dukungan terhadap pelayanan Tuhan.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi dalam pasal ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan pemulihan hubungan yang benar dengan-Nya. Hizkia berusaha untuk mengembalikan bangsa kepada hukum Tuhan dan menghapuskan segala bentuk penyembahan yang tidak sesuai.
   • Ini mencerminkan tema keseluruhan dari Kitab Tawarikh, yaitu pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dan konsekuensi dari ketidaktaatan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 31, dalam pasal 30, Hizkia mengadakan Paskah yang besar dan mengundang seluruh Israel dan Yehuda untuk merayakannya. Meskipun banyak orang dari Israel awalnya menolak undangan tersebut, beberapa dari mereka datang dan berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Ini menunjukkan upaya Hizkia untuk menyatukan kembali bangsa dan mengembalikan mereka kepada ibadah yang benar.

Setelah perayaan Paskah, pasal 31 melanjutkan dengan tindakan Hizkia untuk mengatur pelayanan di Bait Allah dan memastikan bahwa persembahan dan perpuluhan dikumpulkan dengan baik, yang merupakan langkah penting dalam reformasi keagamaan yang dilakukannya.

Dengan demikian, pasal 31 mencerminkan hasil dari upaya Hizkia untuk memulihkan ibadah yang benar dan menegakkan hukum Tuhan di tengah tantangan budaya dan spiritual yang dihadapi oleh bangsa Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 31 beserta penjelasan singkat dan referensinya:

• Pembersihan Penyembahan
  Hizkia memimpin umat Israel dalam meremukkan tugu berhala dan menghancurkan tempat-tempat penyembahan yang tidak sesuai dengan ajaran Tuhan, menunjukkan komitmen untuk kembali kepada penyembahan yang benar. (2 Tawarikh 31:1)

• Penetapan Pelayanan Imam dan Lewi
  Hizkia menetapkan para imam dan orang Lewi untuk melayani di rumah Tuhan, mempertegas pentingnya peran mereka dalam ibadah dan pengorbanan. (2 Tawarikh 31:2)

• Korban dan Persembahan
  Raja Hizkia memberikan sumbangan dari harta miliknya untuk korban bakaran dan memerintahkan rakyat untuk memberikan persembahan, menunjukkan pentingnya pengorbanan dalam ibadah kepada Tuhan. (2 Tawarikh 31:3-4)

• Persembahan Pertama dan Persepuluhan
  Umat Israel membawa hasil pertama dan persembahan persepuluhan dalam jumlah besar, menandakan ketaatan mereka dalam memberikan kepada Tuhan. (2 Tawarikh 31:5-6)

• Berkat Tuhan atas Umat-Nya
  Azarya, imam kepala, menyatakan bahwa Tuhan telah memberkati umat-Nya sehingga mereka memiliki sisa yang banyak dari persembahan yang dibawa, menunjukkan hubungan antara ketaatan dan berkat. (2 Tawarikh 31:10)

• Pengaturan Pembagian Persembahan
  Hizkia mengatur bilik-bilik di rumah Tuhan untuk menyimpan persembahan dan memastikan distribusi yang adil kepada para imam dan Lewi, mencerminkan pengelolaan yang baik dalam pelayanan. (2 Tawarikh 31:11-12)

• Pencatatan dan Pengorganisasian
  Pencatatan para imam dan Lewi menurut puak dan rombongan mereka menunjukkan pentingnya organisasi dalam pelayanan dan ibadah. (2 Tawarikh 31:15-17)

• Ketaatan dan Keberhasilan Hizkia
  Hizkia melakukan segala sesuatu dengan segenap hati untuk melayani Tuhan, yang berujung pada keberhasilan dalam semua usahanya, menekankan pentingnya ketaatan dan dedikasi dalam pelayanan. (2 Tawarikh 31:20-21)

Nama Orang

• Hizkia: Raja yang memimpin pemulihan ibadah di Yehuda.
• Azarya: Imam kepala keturunan Zadok yang menjelaskan tentang timbunan persembahan.
• Konanya: Seorang Lewi yang mengawasi persembahan khusus.
• Simei: Saudaranya Konanya, orang kedua dalam pengawasan.
• Yehiel: Salah satu penilik di bawah Konanya dan Simei.
• Azazya: Kepala rumah Allah yang bekerja sama dengan Hizkia.
• Kore bin Yimna: Lewi yang mengawasi pemberian sukarela untuk Allah.
• Eden: Membantu dalam pembagian persembahan di kota-kota imam.
• Minyamin: Membantu dalam pembagian persembahan.
• Yesua: Membantu dalam pembagian persembahan.
• Semaya: Membantu dalam pembagian persembahan.
• Amarya: Membantu dalam pembagian persembahan.
• Sekhanya: Membantu dalam pembagian persembahan.

Nama Lokasi

• Yehuda: Wilayah tempat Hizkia memimpin pemulihan ibadah.
• Benyamin: Wilayah yang juga terlibat dalam pemulihan ibadah.
• Efraim: Wilayah yang terlibat dalam pemulihan ibadah.
• Manasye: Wilayah yang terlibat dalam pemulihan ibadah.
• Yerusalem: Kota tempat penduduk memberikan sumbangan untuk para imam dan Lewi.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "2 Tawarikh" pasal "31":

1. Pemusnahan Berhala

   • Seluruh orang Israel meremukkan tugu berhala dan menghancurkan tiang berhala, menunjukkan komitmen mereka untuk menghapuskan penyembahan berhala.

2. Penetapan Imam dan Lewi

   • Hizkia menetapkan rombongan imam dan orang Lewi untuk melayani di rumah Tuhan, menekankan pentingnya pelayanan yang terorganisir.

3. Korban Bakaran

   • Korban bakaran diatur untuk berbagai waktu, menunjukkan kepatuhan terhadap Taurat dan pentingnya pengorbanan dalam ibadah.

4. Sumbangan Rakyat

   • Rakyat memberikan sumbangan besar untuk mendukung pelayanan imam dan Lewi, mencerminkan semangat kebersamaan dan dukungan terhadap rumah Tuhan.

5. Timbunan Persembahan

   • Persembahan yang dikumpulkan diletakkan dalam timbunan, menunjukkan berkat Tuhan yang melimpah kepada umat-Nya.

6. Pujian kepada Tuhan

   • Hizkia dan para pemimpin memuji Tuhan atas berkat yang diterima, menekankan pentingnya pengakuan dan syukur kepada Tuhan.

7. Pengaturan Pembagian Persembahan

   • Pembagian persembahan dilakukan dengan sistematis oleh para Lewi, menunjukkan pentingnya keteraturan dalam pelayanan.

8. Kesetiaan dan Pengudusan

   • Para imam dan Lewi menguduskan diri untuk pelayanan, menekankan pentingnya kesetiaan dan komitmen dalam ibadah.

9. Ketaatan kepada Taurat

   • Hizkia melakukan segala sesuatu sesuai dengan Taurat, menunjukkan pentingnya ketaatan kepada perintah Allah.

10. Keberhasilan Usaha

    • Semua usaha Hizkia berhasil karena ia mencari Tuhan dengan segenap hati, menekankan hubungan antara iman dan keberhasilan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu pemulihan ibadah yang benar dan komitmen umat kepada Tuhan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Tawarikh pasal 31:

Pertanyaan Refleksi

1. Pentingnya Penyembahan: Mengapa Hizkia merasa perlu untuk meremukkan tugu berhala dan menghancurkan tempat-tempat penyembahan yang tidak benar? Apa makna dari tindakan ini bagi kita saat ini dalam konteks penyembahan yang benar kepada Tuhan?

2. Persembahan dan Sumbangan: Apa yang dapat kita pelajari dari sikap umat Israel yang dengan sukarela membawa persembahan dan sumbangan untuk rumah Tuhan? Bagaimana sikap ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari?

3. Peran Pemimpin: Bagaimana peran Hizkia sebagai raja dalam memimpin umatnya untuk kembali kepada Tuhan? Apa yang bisa kita ambil dari kepemimpinan Hizkia dalam konteks kepemimpinan kita sendiri, baik di rumah, gereja, maupun masyarakat?

4. Berkat Tuhan: Dalam ayat 10, Azarya menyatakan bahwa Tuhan telah memberkati umat-Nya. Bagaimana kita dapat melihat dan mengakui berkat Tuhan dalam hidup kita, terutama ketika kita setia dalam memberikan persembahan dan melayani?

5. Kesungguhan Hati: Hizkia melakukan segala sesuatu dengan segenap hati (ayat 21). Apa artinya bagi kita untuk melayani Tuhan dengan segenap hati? Apa tantangan yang mungkin kita hadapi dalam hal ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Praktik Saat Ini: Bagaimana praktik persembahan dan pelayanan di gereja saat ini dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Hizkia dan umat Israel? Apa yang bisa kita pelajari dari perbandingan ini?

2. Tanggung Jawab Umat: Dalam konteks komunitas gereja, bagaimana kita dapat mendorong satu sama lain untuk lebih aktif dalam memberikan sumbangan dan pelayanan kepada Tuhan?

3. Pentingnya Pengaturan: Hizkia mengatur para imam dan orang Lewi untuk melayani di rumah Tuhan. Mengapa pengaturan dan struktur dalam pelayanan itu penting? Bagaimana kita dapat menerapkannya dalam pelayanan kita saat ini?

4. Dampak Tindakan Kolektif: Apa dampak dari tindakan kolektif umat Israel dalam mengembalikan penyembahan yang benar kepada Tuhan? Bagaimana tindakan kolektif kita sebagai gereja dapat mempengaruhi masyarakat di sekitar kita?

5. Mencari Tuhan: Dalam ayat 21, dikatakan bahwa Hizkia mencari Allahnya. Apa arti mencari Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita? Bagaimana kita dapat lebih aktif dalam pencarian ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab 2 Tawarikh pasal 31!

Dari Kitab 2 Tawarikh pasal 31, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Dapat Dipelajari dan Diterapkan:

1. Pentingnya Penyembahan yang Murni:

   • Hizkia memimpin umat Israel untuk meremukkan tugu berhala dan menghancurkan tempat-tempat penyembahan yang tidak sesuai dengan ajaran Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk menjaga penyembahan kita tetap murni dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan iman kita.

2. Kepemimpinan yang Baik:

   • Hizkia menunjukkan contoh kepemimpinan yang baik dengan mengatur para imam dan orang Lewi untuk melayani di rumah Tuhan. Sebagai pemimpin, kita juga dipanggil untuk mengatur dan memimpin dengan bijaksana, serta memberikan dukungan kepada mereka yang melayani.

3. Memberi dengan Sukacita:

   • Rakyat Israel memberikan persembahan dengan sukacita dan dalam jumlah yang besar. Ini mengajarkan kita untuk memberi dengan hati yang tulus dan sukacita, bukan karena terpaksa.

4. Menghargai dan Mendukung Pelayanan:

   • Hizkia memerintahkan rakyat untuk memberikan sumbangan bagi para imam dan orang Lewi agar mereka dapat fokus pada pelayanan. Kita juga perlu mendukung pelayanan gereja dan mereka yang melayani di dalamnya.

5. Berkat dari Tuhan:

   • Azarya, imam kepala, menyatakan bahwa Tuhan telah memberkati umat-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa ketika kita setia dalam memberi dan melayani, Tuhan akan memberkati kita dengan berlimpah.

6. Kesungguhan dalam Melayani:

   • Hizkia melakukan segala sesuatu dengan segenap hati. Ini mengajarkan kita untuk melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati, tanpa setengah-setengah.

Doa Terkait Pasal 31:

1. Doa untuk Penyembahan yang Murni: "Tuhan, ajar kami untuk menyembah Engkau dengan hati yang murni. Jauhkan kami dari segala bentuk penyembahan yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Biarlah hidup kami menjadi persembahan yang menyenangkan bagi-Mu."

2. Doa untuk Pemimpin: "Ya Tuhan, kami berdoa untuk para pemimpin di gereja dan masyarakat. Berikan mereka hikmat dan keberanian untuk memimpin dengan baik, seperti Hizkia. Semoga mereka dapat mengarahkan orang-orang kepada-Mu."

3. Doa untuk Hati yang Dermawan: "Tuhan, berikan kami hati yang dermawan dan sukacita dalam memberi. Ajar kami untuk tidak hanya memberi dari kelebihan kami, tetapi juga dari apa yang kami miliki, agar kami dapat mendukung pelayanan-Mu."

4. Doa untuk Berkat Tuhan: "Tuhan, kami bersyukur atas berkat-Mu yang melimpah. Kami berdoa agar kami dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain, dan agar kami selalu ingat untuk bersyukur atas segala yang Engkau berikan."

5. Doa untuk Kesungguhan dalam Melayani: "Ya Tuhan, bantu kami untuk melayani dengan segenap hati. Berikan kami semangat dan kekuatan untuk melakukan setiap tugas yang Engkau percayakan kepada kami, agar kami dapat memuliakan nama-Mu."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati!

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "2 Tawarikh" pasal 31:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menggambarkan tindakan Raja Hizkia dan seluruh orang Israel dalam membersihkan Yehuda dari berhala, serta pengaturan kembali pelayanan di rumah Tuhan. Hizkia menetapkan para imam dan orang Lewi untuk melayani dan mempersembahkan korban, serta mengumpulkan persembahan dari umat untuk mendukung pelayanan tersebut.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Hizkia: Raja Yehuda yang memimpin pemulihan ibadah kepada Tuhan.
  • Orang Israel: Umat yang berpartisipasi dalam membersihkan berhala dan memberikan persembahan.
  • Azarya: Imam kepala yang menjelaskan tentang timbunan persembahan.
  • Konanya: Seorang Lewi yang mengawasi persembahan.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Yehuda dan Benyamin: Tempat di mana orang Israel meremukkan tugu berhala dan menghancurkan mezbah.
  • Rumah Tuhan: Tempat di mana persembahan dan pelayanan dilakukan.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Setelah pemulihan ibadah: Tindakan ini dilakukan setelah Hizkia mengakhiri semua persiapan untuk ibadah yang benar kepada Tuhan.
  • Bulan ketiga hingga bulan ketujuh: Proses pengumpulan persembahan berlangsung dari bulan ketiga hingga bulan ketujuh.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Tindakan:
  • Mengembalikan ibadah yang benar: Hizkia ingin memulihkan ibadah yang sesuai dengan Taurat Tuhan dan menghilangkan penyembahan berhala.
  • Memberkati umat: Dengan mengumpulkan persembahan, Hizkia ingin memastikan para imam dan Lewi dapat melayani dengan baik dan umat diberkati.

6. How (Bagaimana)

• Proses Pelaksanaan:
  • Meremukkan berhala: Orang Israel secara kolektif menghancurkan semua simbol penyembahan berhala.
  • Pengaturan pelayanan: Hizkia mengatur para imam dan Lewi untuk melayani di rumah Tuhan dan mempersembahkan korban.
  • Pengumpulan persembahan: Umat membawa hasil bumi dan persembahan persepuluhan dalam jumlah besar.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah Persembahan:
  • Besar: Umat membawa hasil pertama dari gandum, anggur, minyak, madu, dan persembahan persepuluhan dalam jumlah yang besar, sehingga ada banyak sisa yang dikumpulkan.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari 2 Tawarikh pasal 31, serta tindakan dan motivasi yang mendasarinya. Semoga ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Alkitab!

Dalam pasal 31 dari Kitab 2 Tawarikh, setelah Hizkia menjadi raja, semua orang Israel yang hadir pergi ke kota-kota Yehuda dan menghancurkan berhala-berhala serta mazbah-mazbah penyembahan palsu. Hizkia juga menetapkan kelompok para imam dan orang Lewi sesuai dengan tugas mereka dalam ibadah. Raja memberikan sumbangan dari hartanya untuk kurban bakaran dan persembahan-persembahan lainnya. Orang-orang Israel juga membawa persembahan persepuluhan dan hasil pertama dari hasil bumi mereka. Hizkia memerintahkan agar disediakan kamar-kamar di Bait Allah untuk menyimpan persembahan-persembahan ini. Semua ini dilakukan dengan setia dan berhasil, dan Hizkia berlaku baik, jujur, dan benar di hadapan TUHAN, Allahnya.

Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini merupakan catatan sejarah Israel yang meliputi periode pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Pasal 31 dari Kitab 2 Tawarikh berbicara tentang reformasi agama yang dilakukan oleh raja Hizkia di Kerajaan Yehuda. Hizkia adalah seorang raja yang saleh dan berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar.

Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, terutama pasal 29 dan 30, Hizkia telah mengadakan perayaan Paskah yang besar dan mengundang seluruh umat Israel untuk kembali kepada Allah. Ia juga menghancurkan berhala-berhala dan memulihkan ibadah di Bait Suci.

Dalam pasal 31, Hizkia melanjutkan reformasi agama dengan mengatur ulang tugas-tugas para imam dan orang-orang Lewi. Ia memastikan bahwa mereka menerima bagian yang adil dari persembahan-persembahan yang diberikan oleh umat Israel. Hizkia juga memerintahkan umat Israel untuk memberikan persembahan dengan sukarela dan melimpah.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah masa pemerintahan Hizkia, yang merupakan salah satu raja yang saleh di Kerajaan Yehuda. Budaya pada saat itu dipengaruhi oleh agama Yahudi dan persembahan-persembahan yang dilakukan di Bait Suci. Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya penyembahan yang benar dan memberikan perhatian kepada para imam dan orang-orang Lewi.

Dengan melakukan reformasi agama ini, Hizkia berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada Allah dan memulihkan hubungan mereka dengan-Nya. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang saleh dan pengaruh yang dapat dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi umatnya untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh Pasal 31:

1. Penghancuran berhala dan patung Dewi Asyera (2 Tawarikh 31:1)
- Orang Israel menghancurkan tiang-tiang berhala dan patung Dewi Asyera.

2. Penghancuran bukit pengurbanan dan mazbah (2 Tawarikh 31:1)
- Orang Israel merobohkan bukit-bukit pengurbanan dan mazbah di seluruh Yehuda, Benyamin, Efraim, dan Manasye.

3. Penetapan kelompok para imam dan orang Lewi (2 Tawarikh 31:2)
- Hizkia menetapkan kelompok para imam dan orang Lewi sesuai dengan tugas mereka.

4. Persembahan kurban dan ibadah di Bait Allah (2 Tawarikh 31:2-3)
- Para imam dan orang Lewi mempersembahkan kurban bakaran dan kurban pendamaian, menyelenggarakan ibadah, mengucap syukur, dan menyanyikan puji-pujian di pintu gerbang tenda TUHAN.

5. Sumbangan dari harta milik raja dan rakyat (2 Tawarikh 31:3-6)
- Raja Hizkia memberikan sumbangan dari harta miliknya untuk kurban bakaran, dan rakyat juga memberikan sumbangan yang menjadi bagian para imam dan orang Lewi.

6. Persembahan persepuluhan dan hasil pertama (2 Tawarikh 31:5-6)
- Orang Israel membawa sejumlah besar hasil pertama dari gandum, anggur, minyak, madu, dan segala macam hasil bumi. Mereka juga membawa persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dengan jumlah yang melimpah.

7. Pembagian tugas dan pengawasan (2 Tawarikh 31:12-14)
- Hizkia menyuruh agar disediakan kamar-kamar di Bait TUHAN dan menetapkan pengawas-pengawas untuk mengatur persembahan khusus, persembahan persepuluhan, dan persembahan kudus.

8. Daftar keturunan imam dan orang Lewi (2 Tawarikh 31:15-19)
- Para imam dan orang Lewi didaftarkan menurut kaum keluarga mereka, dan orang-orang Lewi yang berumur dua puluh tahun ke atas didaftarkan menurut tugas jabatan dan kelompok mereka.

9. Kehidupan Hizkia yang saleh (2 Tawarikh 31:20-21)
- Hizkia berlaku baik, jujur, dan benar di hadapan TUHAN, Allahnya. Dia dengan setia melaksanakan pelayanan bagi Bait Allah dan Taurat serta perintah untuk mencari Allahnya.

Referensi: 2 Tawarikh 31:1-21

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Orang Israel
- Hizkia (raja)
- Para imam dan orang-orang Lewi
- Azarya (imam kepala dari keturunan Zadok)
- Konanya (pengawas)
- Simei (saudara Konanya)
- Yehiel
- Azazya
- Nahat
- Asael
- Yerimot
- Yozabad
- Eliel
- Yismakhya
- Mahat
- Benaya
- Kore (anak Yimna, penjaga pintu gerbang sebelah timur)
- Eden
- Minyamin
- Yesua
- Semaya
- Amarya
- Sekhanya

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Kota-kota Yehuda
- Bukit-bukit pengurbanan
- Mazbah-mazbah
- Kota-kota mereka dan tanah milik masing-masing
- Kota-kota Yehuda
- Bait TUHAN
- Pintu gerbang tenda TUHAN
- Yerusalem
- Bait TUHAN
- Padang-padang penggembalaan di sekitar kota-kota mereka
- Seluruh Yehuda

Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal 31 adalah sebagai berikut:

1. Menghancurkan berhala dan patung Dewi Asyera: Orang Israel menghancurkan tiang-tiang berhala dan menebang patung-patung Dewi Asyera sebagai bagian dari upaya mereka untuk menyucikan diri dan menghilangkan penyembahan berhala.

2. Merobohkan bukit pengurbanan dan mazbah: Mereka juga merobohkan bukit-bukit pengurbanan dan mazbah-mazbah di seluruh Yehuda, Benyamin, Efraim, dan Manasye. Ini dilakukan untuk menghentikan penyembahan berhala dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada TUHAN.

3. Persembahan kurban dan ibadah: Hizkia menetapkan kelompok para imam dan orang Lewi untuk mempersembahkan kurban bakaran dan kurban pendamaian, menyelenggarakan ibadah, mengucap syukur, dan menyanyikan puji-pujian di pintu gerbang tenda TUHAN.

4. Sumbangan dari harta milik: Raja Hizkia memberikan sumbangan dari harta miliknya untuk kurban bakaran dan memberi perintah kepada rakyat untuk memberi sumbangan kepada para imam dan orang Lewi, agar mereka kuat dalam melaksanakan Taurat TUHAN.

5. Persembahan persepuluhan: Orang Israel membawa sejumlah besar hasil pertama dari gandum, anggur, minyak, madu, dan segala macam hasil bumi. Mereka juga membawa persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dengan jumlah yang melimpah.

6. Pembagian tugas dan tanggung jawab: Hizkia dan para pemimpin menetapkan pengawas dan pembagian tugas bagi para imam dan orang Lewi sesuai dengan petunjuk Taurat TUHAN.

7. Kesetiaan dan keberhasilan Hizkia: Hizkia berlaku baik, jujur, dan benar di hadapan TUHAN, Allahnya. Dia dengan segenap hati melaksanakan pelayanan bagi bait Allah, pelaksanaan Taurat, dan perintah untuk mencari Allahnya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 31:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan orang-orang Israel yang menghancurkan tiang-tiang berhala dan menebang patung-patung Dewi Asyera?
2. Mengapa Hizkia memerintahkan penghancuran bukit-bukit pengurbanan dan mazbah-mazbah di seluruh Yehuda?
3. Bagaimana Hizkia menetapkan kelompok para imam dan orang-orang Lewi sesuai dengan tugas mereka? Mengapa ini penting dalam ibadah?
4. Mengapa Hizkia memberikan sumbangan dari hartanya untuk kurban bakaran dan kurban pendamaian?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap murid-murid Hizkia yang membawa persembahan persepuluhan dengan sukarela dan melimpah?
6. Mengapa Hizkia menyuruh agar disediakan kamar-kamar di Bait TUHAN? Apa tujuan dari ini?
7. Bagaimana Hizkia dan para pemimpin merespons tumpukan hasil persembahan yang melimpah?
8. Mengapa Hizkia memerintahkan pembagian persembahan kepada saudara-saudara mereka menurut kelompok dan tugas jabatan?
9. Apa yang dapat kita pelajari dari kesetiaan Hizkia dalam melaksanakan pelayanan bagi Bait Allah dan mencari Allahnya?

Hal-hal menarik terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 31:

1. Pasal ini menunjukkan pentingnya penghancuran berhala dan penyembahan yang salah dalam kehidupan beragama.
2. Hizkia menunjukkan teladan kepemimpinan yang baik dengan memberikan sumbangan dari hartanya untuk keperluan ibadah.
3. Persembahan persepuluhan yang melimpah menunjukkan kemurahan hati umat Allah.
4. Pembagian persembahan kepada saudara-saudara mereka menunjukkan pentingnya kerja sama dan tanggung jawab dalam pelayanan.
5. Kesetiaan Hizkia dalam melaksanakan pelayanan dan mencari Allahnya menjadi contoh bagi kita dalam hidup beragama.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Tawarikh pasal 31.

Dari pasal 31 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghancurkan berhala dan patung-patung Dewi Asyera: Kita harus menghindari penyembahan kepada berhala atau hal-hal yang menggantikan tempat Allah dalam hidup kita. Kita harus memprioritaskan hubungan kita dengan Allah dan menghindari segala bentuk penyembahan yang salah.

2. Melaksanakan perintah-perintah Allah: Seperti yang dilakukan oleh Hizkia, kita juga harus taat dalam melaksanakan perintah-perintah Allah yang terdapat dalam Firman-Nya. Kita harus hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang Dia ajarkan.

3. Memberikan sumbangan dan persembahan: Hizkia memberikan sumbangan dari hartanya untuk mendukung para imam dan orang Lewi dalam melaksanakan tugas mereka. Kita juga dapat memberikan sumbangan dan persembahan kita untuk mendukung pekerjaan Tuhan dan pelayanan gereja.

4. Menguduskan diri: Orang-orang Israel yang setia menguduskan diri mereka sendiri. Kita juga harus hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa, sehingga kita dapat hidup setia kepada Tuhan.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,

Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui pasal ini. Ajarilah kami untuk menghindari penyembahan berhala dan patung-patung yang dapat menggantikan tempat-Mu dalam hidup kami. Bantu kami untuk hidup taat dalam melaksanakan perintah-perintah-Mu dan hidup dalam kekudusan. Berikanlah kami hati yang murah hati untuk memberikan sumbangan dan persembahan kami untuk mendukung pekerjaan-Mu di dunia ini. Jadikanlah hidup kami sebagai persembahan yang kudus bagi-Mu.

Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Analisis 2 Tawarikh 31 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penghancuran tempat-tempat penyembahan berhala di Yehuda dan sekitarnya setelah perayaan Paskah yang dipimpin oleh Raja Hizkia.

Who (Siapa):

• Subjek: Seluruh orang Israel yang hadir dalam perayaan Paskah di Yerusalem.
• Objek: Tiang-tiang berhala, patung-patung Dewi Asyera, bukit-bukit pengurbanan, dan mazbah-mazbah.

When (Kapan): Setelah perayaan Paskah yang dipimpin oleh Raja Hizkia selesai.

Where (Dimana): Di seluruh Yehuda, Benyamin, Efraim, dan Manasye.

Why (Mengapa): Untuk membersihkan tanah itu dari penyembahan berhala dan mengembalikan umat kepada penyembahan Yahweh, Allah yang benar.

How (Bagaimana):

• Menghancurkan tiang-tiang berhala.
• Menebang patung-patung Dewi Asyera.
• Merobohkan bukit-bukit pengurbanan dan mazbah-mazbah.

Tambahan:

• Pasal ini menunjukkan semangat pembaharuan agama yang diprakarsai oleh Raja Hizkia.
• Penghancuran tempat-tempat penyembahan berhala merupakan simbol komitmen umat untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada Allah.
• Tindakan ini juga menunjukkan persatuan bangsa Israel dalam menjalankan reformasi agama.

Sebagai seorang Kristen yang cinta Alkitab, Anda dapat merenungkan hal-hal berikut:

• Bagaimana Anda dapat menerapkan semangat pembaharuan agama dalam hidup Anda?
• Apakah ada "berhala" dalam hidup Anda yang perlu disingkirkan?
• Bagaimana Anda dapat mendukung upaya untuk membersihkan dunia dari penyembahan berhala dan membawa orang kepada Kristus?