Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari persembahan penebus salah yang dijelaskan dalam pasal ini?
2. Mengapa persembahan pendamaian harus dimakan pada hari yang sama ketika dipersembahkan?
3. Apa arti dari larangan memakan lemak dari hewan yang dipersembahkan sebagai kurban?
4. Mengapa darah dianggap suci dan tidak boleh dimakan?
5. Bagaimana peraturan-peraturan ini mencerminkan pentingnya kekudusan dan pengudusan dalam ibadah kepada TUHAN?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana persembahan penebus salah dalam Kitab Imamat berhubungan dengan pengampunan dosa dalam iman Kristen?
2. Apa perbedaan antara persembahan pendamaian yang dipersembahkan sebagai ucapan syukur dan persembahan pendamaian yang merupakan nazar atau persembahan sukarela?
3. Mengapa orang yang memakan daging persembahan pendamaian dalam keadaan kenajisan harus dilenyapkan dari bangsanya?
4. Bagaimana peraturan-peraturan ini dapat diterapkan dalam konteks kehidupan Kristen saat ini?
5. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui peraturan-peraturan ini kepada umat Israel pada waktu itu, dan bagaimana pesan tersebut relevan bagi kita sebagai orang percaya saat ini?
Hal-
hal menarik terkait Kitab Imamat pasal 7:
1. Pasal ini menjelaskan tentang berbagai jenis persembahan yang harus dipersembahkan kepada TUHAN, termasuk persembahan penebus salah, persembahan pendamaian, dan persembahan penghapus dosa.
2. Persembahan-persembahan ini memiliki aturan yang ketat mengenai bagaimana mereka harus disajikan dan dimakan, menunjukkan pentingnya kekudusan dalam ibadah kepada TUHAN.
3. Pasal ini juga menjelaskan tentang bagian yang harus diberikan kepada imam, termasuk dada binatang yang menjadi milik imam sebagai persembahan unjukan kepada TUHAN.
4. Peraturan-peraturan ini diberikan oleh TUHAN kepada Musa di Gunung Sinai sebagai bagian dari perintah-Nya kepada bangsa Israel untuk membawa persembahan kepada TUHAN di padang gurun Sinai.