Pasal
12 dari Kitab Yohanes berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang penderitaan dan kematian Yesus Kristus.
Secara historis, pasal ini terjadi menjelang Paskah Yahudi, di mana Yesus datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah terakhir-Nya. Budaya pada saat itu sangat dipengaruhi oleh tradisi Yahudi dan kehidupan sehari-hari masyarakat Yahudi.
Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari Injil Yohanes yang ditulis oleh rasul Yohanes. Injil ini memiliki gaya narasi yang khas dan menekankan ajaran-ajaran teologis tentang Yesus sebagai Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan.
Sebelum pasal
12, terdapat beberapa peristiwa penting. Pasal
11 menceritakan tentang kebangkitan Lazarus, yang merupakan mujizat besar yang dilakukan oleh Yesus. Hal ini menyebabkan banyak orang percaya kepada-Nya, tetapi juga memicu reaksi keras dari para pemimpin agama Yahudi yang merencanakan untuk membunuh Yesus.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yesus juga memberikan pengajaran-pengajaran penting kepada murid-murid-Nya, termasuk perumpamaan tentang biji gandum yang mati dan perumpamaan tentang gembala yang baik. Yesus juga mengumumkan kedatangan-Nya sebagai Mesias yang akan mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan umat manusia.
Dalam pasal
12, terdapat beberapa peristiwa penting, antara lain pesta makan di rumah Simon orang kusta, di mana Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak mahal. Pasal ini juga mencatat kedatangan banyak orang Yahudi yang ingin melihat Lazarus yang telah dibangkitkan dari kematian.
Secara teologis, pasal ini menunjukkan pengorbanan Yesus sebagai kurban yang sempurna untuk penebusan dosa manusia. Pasal ini juga menyoroti konflik antara Yesus dan para pemimpin agama Yahudi yang menolak-Nya sebagai Mesias.
Dengan demikian, latar belakang pasal
12 dari Kitab Yohanes mencakup konteks historis, budaya, literatur, dan teologis yang penting untuk memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pasal ini.