Statistik	21 pasal, 878 ayat, 19.099 kata
Penulis	Rasul Yohanes ( Yoh 21:20, 24), anak Zebedeus ( Mat 10:2), saudaranya bernama Yakobus dan ibunya bernama Salome ( Mat 27:56; Mar 15:40).
Tema	Yesus, Putra Allah; Yesus adalah anak Allah.
Waktu	80-95 M
Tempat	Mungkin di Efesus.
Kata Kunci	Kehidupan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Allah

Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil. Injil ini mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh ketiga Injil yang lain, dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia tentang kepribadian Yesus. Penulis diidentifikasikan secara tidak langsung sebagai "murid yang dikasihi-Nya" (Yoh 13:23; Yoh 19:26; Yoh 20:2; Yoh 21:7,20). Kesaksian tradisi Kekristenan serta bukti yang terkandung dalam Injil ini sendiri menunjukkan bahwa penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus, salah satu di antara dua belas murid dan anggota kelompok inti Kristus (Petrus, Yohanes, dan Yakobus).

Menurut beberapa sumber kuno, Yohanes, rasul yang sudah lanjut usianya, sementara tinggal di Efesus, diminta oleh para penatua di Asia untuk menulis "Injil yang rohani" ini untuk menyangkal suatu ajaran sesat mengenai sifat, kepribadian dan keilahian Yesus yang dipimpin oleh seorang Yahudi berpengaruh bernama Cerinthus. Injil Yohanes tetap melayani gereja sebagai suatu pernyataan teologis yang sangat dalam tentang "kebenaran" yang menjelma di dalam diri Yesus Kristus.

1. Prolog tentang Logos
   (Yoh 1:1-18)
   
2. I. Memperkenalkan Kristus kepada Israel
   (Yoh 1:19-51)
   
1. A. Oleh Yohanes Pembaptis
   (Yoh 1:19-36)
   
2. B. Kepada Murid-Murid Pertama
   (Yoh 1:37-51)
   
3. II. Tanda-Tanda dan Ajaran-Ajaran Kristus kepada Israel dan Penolakan-Nya
   (Yoh 2:1-12:50)
   
1. A. Penyataan Kristus kepada Israel
   (Yoh 2:1-11:46)
   
1. 1. Tanda Pertama -- Air Menjadi Air Anggur
   (Yoh 2:1-11)
   Selang Waktu
   (Yoh 2:12)
   
2. 2. Kesaksian Mula-Mula kepada Orang Yahudi di Yerusalem
   (Yoh 2:13-25)
   Hari Raya di Yerusalem (Paskah)
   (Yoh 2:23-25)
   
3. 3. Ajaran Pertama: Kelahiran dan Kehidupan Baru
   (Yoh 3:1-21)
   Selang Waktu: Tentang Yohanes Pembaptis dan Yesus
   (Yoh 3:22-4:3)
   
4. 4. Ajaran Kedua: Air Kehidupan
   (Yoh 4:4-42)
   Selang Waktu di Galilea
   (Yoh 4:43-45)
   
5. 5. Tanda Kedua: Penyembuhan Anak Pegawai Istana
   (Yoh 4:46-54)
   Hari Raya di Yerusalem
   (Yoh 5:1)
   
6. 6. Tanda Ketiga: Penyembuhan Orang di Betesda pada Hari Sabat
   (Yoh 5:2-18)
   
7. 7. Ajaran Ketiga: Keilahian Kristus
   (Yoh 5:19-47)
   
8. 8. Tanda Keempat: Memberi Makan Lima Ribu Orang
   (Yoh 6:1-15)
   
9. 9. Tanda Kelima: Berjalan di Atas Air
   (Yoh 6:16-21)
   
10. 10. Ajaran Keempat: Roti Hidup
    (Yoh 6:22-59)
    
11. 11. Penyaringan Murid-Murid
    (Yoh 6:60-71)
    Selang Waktu
    (Yoh 7:1)
    
12. 12. Hari Raya di Yerusalem (Pondok Daun)
    (Yoh 7:2-36)
    
13. 13. Ajaran Kelima: Roh yang Memberi Hidup
    (Yoh 7:37-52)
    (Wanita yang Tertangkap dalam Perzinaan)
    (Yoh 7:53-8:11)
    
14. 14. Ajaran Keenam: Terang Dunia
    (Yoh 8:12-30)
    
15. 15. Perdebatan dengan Orang Yahudi
    (Yoh 8:31-59)
    
16. 16. Tanda Keenam: Penyembuhan Orang Buta Sejak Lahirnya
    (Yoh 9:1-41)
    
17. 17. Ajaran Ketujuh: Gembala yang Baik
    (Yoh 10:1-21)
    Hari Raya di Yerusalem (Penahbisan)
    (Yoh 10:22-42)
    
18. 18. Tanda Ketujuh: Kebangkitan Lazarus
    (Yoh 11:1-46)
    
2. B. Penolakan Kristus oleh Israel
   (Yoh 11:47-12:50)
   
4. III.Kristus dan Permulaan Umat Perjanjian Baru
   (Yoh 13:1-20:29)
   
1. A. Perjamuan Terakhir
   (Yoh 13:1-14:31)
   
1. 1. Mencuci Kaki Murid-Murid dan Lanjutan Percakapan
   (Yoh 13:1-38)
   
2. 2. Yesus, Jalan kepada Bapa
   (Yoh 14:1-31)
   
2. B. Ajaran Tentang Pokok Anggur yang Benar dan Manfaat Persekutuan
   dengan Kristus
   (Yoh 15:1-16:33)
   
3. C. Doa Penyerahan bagi Diri-Nya dan Umat Perjanjian Baru
   (Yoh 17:1-26)
   
4. D. Hamba yang Menderita
   (Yoh 18:1-19:42)
   
1. 1. Penangkapan
   (Yoh 18:1-12)
   
2. 2. Pengadilan Yahudi
   (Yoh 18:13-27)
   
3. 3. Pengadilan Romawi
   (Yoh 18:28-19:16)
   
4. 4. Penyaliban
   (Yoh 19:17-37)
   
5. 5. Penguburan
   (Yoh 19:38-42)
   
5. E. Tuhan yang Bangkit
   (Yoh 20:1-29)
   
5. Pernyataan Tentang Tujuan Penulis
   (Yoh 20:30-31)
   
6. Epilog
   (Yoh 21:1-25)
   

Yohanes menyatakan tujuannya untuk tulisannya dalam Yoh 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk kata Yunani yang diterjemahkan "percaya" (Yoh 20:31): yaitu _aorist subjunctive_ ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan _present subjunctive_ ("sehingga kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes bermaksud yang pertama, ia menulis untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan. Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan dasar iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu, dan dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bd. Yoh 17:3). Walaupun kedua tujuan ini didukung dalam kitab Yohanes, isi dari Injil ini pada umumnya mendukung yang kedua sebagai tujuan utama.

1. Yesus dan Bapa.
Injil Yohanes penuh dengan hal-hal yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ia terlibat dalam penciptaan, Ia datang ke dalam dunia ini dan ketika Ia naik ke surga, Ia kembali kepada kemuliaan yang adalah hakNya. Gambarkanlah arti semua ini bagi Anda sendiri: Yoh 1:1-18; 3:13, 31, 35; 5:17-23, 26-27, 30; 6:38, 46, 57; 7:16-17, 29; 8:28-29, 38, 42; 10: 15, 29-30, 38; 11:41-42; 12:44-45, 49-50; 13:3, 31-32; 14:7-11, 20, 28, 31; 15:23-24; 16:15, 28, 32; 17:1-2, 4-5, 10-11, 21-23; 20:17.

2. Kematian Kristus bagi orang berdosa.
Lebih daripada yang diceritakan dalam Injil-injil lain, Yohanes memberitahukan kepada kita mengapa Yesus harus mati dan mengenai kasih yang mendorong-Nya untuk rela melakukan itu. Lihat Yoh 1:29, 36; 2:19-22; 3:14-17; 6:51, 53-56; 8:28; 10:11, 15, 18; 11:50-52; 12:24, 27, 32-34; 15:13.

3. Roh Kudus.
o Terdapat lebih banyak uraian mengenai Roh Kudus dalam Injil ini dibandingkan dengan Injil-injil lain. Roh Kudus digambarkan sebagai Pribadi yang akan menggantikan Yesus apabila Ia pergi kepada Bapa. Yoh 1:32-33; 3:5-6, 8, 34; 4:23-24; 6:63; 7:37-39, lihat Yoh 4:13-14; 14:16-17, 25-26; 15:26; 16:7-15; 20:22.

4. Kehidupan kekal.
Inilah yang digambarkan oleh Matius, Markus dan Lukas sebagai Kerajaan Allah. Kehidupan kekal ini dihubungkan dengan kelahiran baru atau kelahiran untuk yang kedua kalinya. Lihat Yoh 1:4, 12-13; 3:3-7, 16, 36; 4:14, 36; 5:21, 24-29; 6:27, 40, 47, 54, 57-58, 68; 10:28; 11:25; 12:25, 50; 17:2-3.

5. Jadwal Allah.
Yohanes memberikan kepada kita gambaran tentang Yesus yang mengendalikan segala sesuatu dari awal sampai akhir. Yesus tahu bahwa Ia sedang mengerjakan suatu rencana induk, oleh karenanya tidak ada sesuatu apa pun, bahkan tidak juga kematian-Nya yang mengejutkan Dia. Pelajarilah ayat-ayat berikut: Yoh 2:4; 7:6-8; 12:23; 13:1; 18:4.

Injil keempat ini menyajikan bukti-bukti yang terpilih dengan cermat bahwa Yesus adalah Mesias Israel dan Putra Allah yang menjelma dan bukan anak angkat. Bukti-bukti yang mendukung termasuk:

1. (1) tujuh tanda (Yoh 2:1-11; Yoh 4:46-54; Yoh 5:2-18; Yoh 6:1-15; Yoh 6:16-21; Yoh 9:1-41; Yoh 11:1-46) dan tujuh ajaran (Yoh 3:1-21; Yoh 4:4-42; Yoh 5:19-47; Yoh 6:22-59; Yoh 7:37-44; Yoh 8:12-30; Yoh 10:1-21) sebagai penyingkapan Yesus tentang identitas-Nya yang sebenarnya;
2. (2) tujuh pernyataan "Aku adalah" (Yoh 6:35; Yoh 8:12; Yoh 10:7; Yoh 10:11; Yoh 11:25; Yoh 14:6; Yoh 15:1). Dengan pernyataan ini Yesus menyatakan secara kiasan peranan-Nya dalam penebusan umat manusia.
3. (3) Kebangkitan tubuh-Nya dari antara orang mati sebagai tanda terakhir dan puncak pembuktian bahwa Dia memang "Kristus, Anak Allah" (Yoh 20:31).

Injil Yohanes mempunyai dua bagian besar.

1. (1) Pasal 1-12 (Yoh 1:1--12:50)yang menyajikan kisah penjelmaan dan pelayanan umum Yesus. Sekalipun tujuh tanda yang meyakinkan, tujuh ajaran yang berbobot, dan tujuh pernyataan "Aku adalah" yang menakjubkan, orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias mereka.
2. (2) Setelah ditolak oleh umat perjanjian yang lama yaitu Israel, Yesus (pasal 13-21; Yoh 13:1--21:25) memusatkan perhatian pada murid-murid-Nya sebagai inti dari umat perjanjian yang baru (yaitu: gereja yang didirikan oleh-Nya). Pasal-pasal ini mencantumkan perjamuan terakhir (pasal 13; Yoh 13:1-20), ajaran terakhir (pasal 14-16; Yoh 14:1--16:33), dan doa-Nya yang terakhir (pasal 17; Yoh 17:1-25) untuk murid-murid-Nya dan semua orang percaya. Kemudian perjanjian baru diresmikan dan ditegakkan oleh kematian (pasal 18-19; Yoh 18:1--19:42) dan kebangkitan-Nya (pasal 20-21; Yoh 20:1--21:25).

Delapan penekanan utama menandai Injil ini.

1. (1) Keilahian Yesus sebagai "Anak Allah" ditekankan. Dari prolog Yohanes dengan pernyataan yang luar biasa, "kita telah melihat kemuliaan-Nya" (Yoh 1:14) sampai akhirnya dengan pengakuan Tomas, "Ya Tuhanku dan Allahku" (Yoh 20:28), Yesus adalah Putra Allah yang menjadi manusia.
2. (2) Kata "percaya" yang dipakai sebanyak 98 kali adalah sama dengan menerima Kristus (Yoh 1:12) dan meliputi tanggapan hati (bukan saja mental) yang menghasilkan suatu komitmen dari seluruh kehidupan kepada Dia.
3. (3) "Hidup kekal" adalah konsep kunci dari Yohanes. Konsep ini bukan hanya menunjuk kepada suatu keberadaan tanpa akhir, tetapi lebih mengarah kepada perubahan mutu kehidupan yang datang melalui persatuan dengan Kristus. Hal ini mengakibatkan baik kebebasan dari perbudakan dosa dan setan-setan maupun pengenalan dan persekutuan yang makin bertumbuh dengan Allah.
4. (4) Pertemuan pribadi dengan Yesus diutamakan dalam Injil ini (tidak kurang dari 27).
5. (5) Pelayanan Roh Kudus memungkinkan orang percaya mengalami kehidupan dan kuasa Yesus secara terus-menerus setelah kematian dan kebangkitan Kristus.
6. (6) Injil ini menekankan "kebenaran" -- Yesus adalah kebenaran, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, dan Firman Allah adalah kebenaran. Kebenaran membebaskan orang (Yoh 8:32), menyucikan mereka (Yoh 15:3) serta berlawanan dengan kegiatan dan sifat Iblis (Yoh 8:44-47,51).
7. (7) Angka tujuh sangat menonjol: tujuh tanda, tujuh ajaran, dan tujuh pernyataan "Aku adalah" menegaskan siapa Yesus itu (bd. menonjolnya angka tujuh di dalam kitab Wahyu oleh penulis yang sama).
8. (8) Kata-kata dan konsep lainnya yang utama dari Yohanes adalah: "firman", "terang", "daging", "kasih", "kesaksian", "tahu", "kegelapan", dan "dunia".

Kristus Pokok anggur yang benar

Percakapan Yesus tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya. Orang percaya dan orang dunia.

15:1 Kesatuan antara Kristus dan anggota-Nya ditunjukkan dalam perumpamaan tentang pokok anggur.
15:18 Kebencian dunia.
15:26 Peran Roh Kudus.

Pokok anggur yang benar (15:1-8)
Perintah supaya saling mengasihi (15:9-17)
Dunia membenci Yesus dan murid-murid-Nya (15:18-27)

Allah, Yesus, murid-murid.

Taurat

Yesus adalah Pokok anggur yang benar, yang di dalam-Nya kehidupan orang percaya, seperti ranting-ranting yang menempel/tinggal, bersembunyi. Tinggal pada-Nya, orang-orang percaya mampu berjalan di dalam hidup yang murni, dengan Kristus ikut ambil bagian di dalam semua kepentingan hidupnya, menanggungkan segala beban kepada-Nya, dan memperolah segala hikmat dan kekuatan dari-Nya. Hanya hidup yang tinggal di dalam-Nya itulah yang menghasilkan buah bagi kemuliaan Bapa.

Kristus membuktikan kasih-Nya kepada dunia dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia (Yoh 3:16) dalam karya penebusan. Kasih-Nya kepada kita seharusnya selalu menjadi standar kasih kita kepada orang lain di dalam melayani Dia.

Dalam pasal ke-15 dari Kitab Yohanes, Yesus mengajarkan tentang hubungan antara diri-Nya sebagai pokok anggur yang sejati dan para pengikut-Nya sebagai ranting-ranting. Ia mengatakan bahwa setiap ranting yang tidak berbuah akan dipotong-Nya, tetapi yang berbuah akan dibersihkan-Nya agar berbuah lebih banyak. Yesus mengajak para pengikut-Nya untuk tinggal di dalam-Nya dan membiarkan perkataan-Nya tinggal di dalam mereka, sehingga mereka dapat berbuah banyak. Ia juga mengajarkan tentang pentingnya saling mengasihi dan menaati perintah-Nya. Yesus menjelaskan bahwa dunia akan membenci mereka karena mereka bukan dari dunia, tetapi Ia telah memilih mereka untuk keluar dari dunia. Ia mengingatkan mereka bahwa jika dunia menganiaya-Nya, maka dunia juga akan menganiaya mereka. Yesus menjanjikan bahwa Roh Kebenaran akan datang sebagai Penolong dan bersaksi tentang-Nya, dan para pengikut-Nya juga akan bersaksi karena mereka telah bersama dengan-Nya sejak awal.

Pasal 15 dari Kitab Yohanes berbicara tentang Yesus sebagai pokok anggur dan murid-murid-Nya sebagai ranting-ranting yang harus tetap bersatu dengan-Nya agar berbuah.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah saat Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya menjelang penyaliban-Nya. Konteks budaya pada saat itu adalah masyarakat Yahudi yang mengenal tradisi pertanian dan penggunaan anggur sebagai simbol kehidupan rohani.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa penting. Pada pasal 13, Yesus mencuci kaki murid-murid-Nya sebagai contoh pelayanan dan kasih. Pada pasal 14, Yesus berbicara tentang persiapan tempat di rumah Bapa-Nya dan menjanjikan Roh Kudus sebagai Pembimbing dan Penghibur.

Dalam konteks teologis, pasal 15 mengajarkan pentingnya tetap bersatu dengan Kristus sebagai sumber kehidupan rohani. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok anggur yang memberikan kehidupan dan murid-murid-Nya sebagai ranting-ranting yang harus tetap bersatu dengan-Nya agar berbuah. Yesus juga mengajarkan pentingnya kasih dan ketaatan kepada-Nya sebagai tanda murid-murid-Nya yang sejati.

Dengan demikian, pasal 15 dari Kitab Yohanes mengajarkan tentang hubungan yang erat dengan Kristus, pentingnya kasih, dan kebutuhan akan Roh Kudus dalam kehidupan rohani.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 15:

1. Yesus sebagai pokok anggur yang sejati (ayat 1)
- Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok anggur yang sejati, dan Bapa sebagai pengusahanya.

2. Pentingnya berbuah dalam hidup Kristen (ayat 2)
- Setiap ranting yang tidak berbuah akan dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah akan dibersihkan-Nya, supaya ranting itu berbuah lebih banyak.

3. Pentingnya tinggal di dalam Yesus (ayat 4-5)
- Seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, demikian juga kita tidak dapat berbuah kecuali kita tinggal di dalam Yesus.

4. Kasih dan ketaatan sebagai bukti tinggal dalam Yesus (ayat 9-10)
- Tinggal dalam kasih Yesus berarti menaati semua perintah-Nya, sama seperti Yesus menaati perintah Bapa dan tinggal dalam kasih-Nya.

5. Perintah untuk saling mengasihi (ayat 12-13)
- Yesus memerintahkan kita untuk saling mengasihi, dan kasih yang paling besar adalah kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

6. Penganiayaan karena nama Yesus (ayat 18-21)
- Yesus mengingatkan bahwa jika dunia membenci kita, itu karena dunia telah membenci-Nya terlebih dahulu. Pengikut Yesus dapat mengalami penganiayaan karena nama-Nya.

7. Kesaksian Roh Kebenaran (ayat 26-27)
- Yesus berjanji bahwa Roh Kebenaran yang akan diutus-Nya akan bersaksi tentang-Nya, dan kita juga akan bersaksi karena kita telah bersama-Nya sejak semula.

Referensi: Yohanes 15:1-27

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yesus
- Bapa-Ku (Allah)
- Murid-murid Yesus

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.

Kata kunci dalam Kitab Yohanes pasal 15 adalah sebagai berikut:

1. Pokok anggur: Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok anggur yang sejati, yang melambangkan hubungan yang erat antara Yesus dan pengikut-Nya.

2. Ranting: Ranting-ranting melambangkan pengikut-pengikut Yesus yang harus tetap tinggal di dalam-Nya agar dapat berbuah.

3. Berbuah: Berbuah melambangkan hasil dari hubungan yang erat dengan Yesus, yaitu menghasilkan buah rohani seperti kasih, sukacita, dan ketaatan.

4. Dibersihkan: Dibersihkan melambangkan proses pemurnian dan pertumbuhan rohani yang dilakukan oleh Allah dalam kehidupan pengikut-Nya.

5. Tinggal di dalam Aku: Tinggal di dalam Yesus berarti hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Nya, mengandalkan-Nya, dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

6. Kasih: Yesus menekankan pentingnya kasih dalam hubungan dengan sesama pengikut-Nya, seperti kasih yang diberikan-Nya kepada mereka.

7. Mengasihi: Yesus memerintahkan pengikut-Nya untuk saling mengasihi, seperti kasih yang diberikan-Nya kepada mereka.

8. Menganiaya: Yesus memperingatkan bahwa pengikut-Nya mungkin akan mengalami penganiayaan karena iman mereka, seperti yang dialami-Nya sendiri.

9. Roh Kebenaran: Yesus berjanji akan mengutus Roh Kebenaran, yaitu Roh Kudus, yang akan memberikan kesaksian tentang-Nya dan memberdayakan pengikut-Nya untuk memberikan kesaksian juga.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan Yesus tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya?
2. Mengapa Yesus mengatakan bahwa kita harus tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam kita agar kita dapat berbuah?
3. Apa arti sebenarnya dari "berbuah" dalam konteks ini? Bagaimana kita dapat berbuah lebih banyak bagi Kerajaan Allah?
4. Bagaimana kita dapat tetap tinggal dalam kasih Yesus? Apa yang harus kita lakukan untuk menaati perintah-Nya dan tinggal dalam kasih-Nya?
5. Mengapa Yesus menyebut kita sahabat-Nya dan bukan hamba-Nya? Apa implikasinya bagi hubungan kita dengan Yesus?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat mengidentifikasi ranting-ranting yang tidak berbuah dalam kehidupan kita? Apa yang harus kita lakukan terhadap ranting-ranting tersebut?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Yesus yang menghadapi kebencian dunia? Bagaimana kita dapat menghadapi kebencian atau penolakan karena iman kita?
3. Bagaimana peran Roh Kudus dalam membantu kita bersaksi tentang Yesus? Apa yang dapat kita lakukan untuk memperkuat hubungan kita dengan Roh Kudus?
4. Bagaimana kita dapat menggenapi perintah Yesus untuk saling mengasihi? Apa yang harus kita lakukan untuk menunjukkan kasih kepada sesama Kristen dan kepada dunia di sekitar kita?
5. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa dan menjaga kesetiaan kita kepada Yesus? Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman para murid Yesus yang menghadapi penganiayaan?

Hal-hal menarik terkait Kitab Yohanes pasal 15:
1. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok anggur yang sejati dan Bapa sebagai pengusahanya. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai umat-Nya harus bergantung sepenuhnya pada Yesus dan hidup dalam persekutuan dengan-Nya.
2. Yesus menekankan pentingnya tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam kita. Ini menunjukkan bahwa hubungan pribadi dengan Yesus adalah kunci untuk menghasilkan buah yang berkelimpahan.
3. Yesus mengajarkan tentang pentingnya saling mengasihi sebagai tanda bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Kasih yang kita tunjukkan kepada sesama Kristen dan kepada dunia adalah bukti nyata dari hubungan kita dengan Yesus.
4. Yesus memperingatkan bahwa dunia akan membenci kita karena kita bukan dari dunia. Ini mengingatkan kita bahwa sebagai pengikut Kristus, kita mungkin menghadapi penolakan atau penganiayaan, tetapi kita harus tetap teguh dalam iman kita.
5. Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai Penolong yang akan datang untuk membantu kita bersaksi tentang-Nya. Roh Kudus adalah sumber kekuatan dan hikmat bagi kita dalam menghadapi tantangan dan kesaksian kita tentang Yesus.

Dari pasal 15 Kitab Yohanes, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Tinggal dalam Kristus: Yesus mengajarkan pentingnya tinggal dalam Dia seperti ranting yang tinggal pada pokok anggur. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap bergantung pada Kristus dan hidup dalam persekutuan dengan-Nya.

2. Berbuah: Yesus mengatakan bahwa setiap ranting yang berbuah akan dibersihkan-Nya. Ini mengajarkan kita untuk menghasilkan buah Roh, seperti kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23).

3. Mengasihi sesama: Yesus memerintahkan kita untuk saling mengasihi seperti Dia telah mengasihi kita. Ini mengajarkan kita untuk mengasihi dan melayani sesama dengan kasih yang tulus dan tanpa pamrih.

4. Menaati perintah-Nya: Yesus mengatakan bahwa jika kita menaati semua perintah-Nya, kita akan tinggal dalam kasih-Nya. Ini mengajarkan kita untuk hidup dalam ketaatan terhadap firman-Nya dan melakukan kehendak-Nya.

5. Bersaksi tentang Kristus: Yesus mengatakan bahwa Roh Kebenaran akan datang dan bersaksi tentang-Nya, dan kita juga akan bersaksi karena telah bersama dengan-Nya. Ini mengajarkan kita untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini dan membagikan kabar baik tentang keselamatan melalui Dia.

Berikut beberapa doa yang dapat kamu doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk tetap tinggal dalam Kristus: "Tuhan Yesus, aku berdoa agar Engkau membantu aku untuk tetap tinggal dalam Engkau setiap hari. Bantu aku untuk bergantung pada-Mu sepenuhnya dan hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Mu."

2. Doa untuk menghasilkan buah Roh: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau membantu aku untuk menghasilkan buah Roh dalam hidupku. Bantu aku untuk hidup dalam kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri."

3. Doa untuk mengasihi sesama: "Tuhan Yesus, aku berdoa agar Engkau mengisi hatiku dengan kasih-Mu yang tulus. Bantu aku untuk mengasihi sesama dengan kasih yang tanpa pamrih dan melayani mereka dengan kerendahan hati."

4. Doa untuk taat kepada firman-Nya: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau memberikan aku kekuatan dan kehendak untuk menaati semua perintah-Mu. Bantu aku untuk hidup dalam ketaatan terhadap firman-Mu dan melakukan kehendak-Mu."

5. Doa untuk menjadi saksi Kristus: "Tuhan Yesus, aku berdoa agar Engkau memberikan aku kesempatan dan keberanian untuk bersaksi tentang Engkau di dunia ini. Bantu aku untuk menjadi saksi yang setia dan membagikan kabar baik tentang keselamatan melalui-Mu."

Semoga doa-doa ini membantu kamu dalam mengaplikasikan ajaran dari pasal 15 Kitab Yohanes dalam hidupmu.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Yohanes Pasal 15 :

1. What (Apa):
- Yesus mengajarkan tentang hubungan antara Dia sebagai pokok anggur yang sejati dan murid-murid-Nya sebagai ranting-ranting-Nya.
- Yesus mengajarkan tentang pentingnya tinggal di dalam Dia dan membiarkan perkataan-Nya tinggal di dalam diri mereka.
- Yesus mengajarkan tentang pentingnya mengasihi sesama dan menaati perintah-Nya.

2. Who (Siapa):
- Yesus, sebagai pokok anggur yang sejati dan pengusahanya.
- Murid-murid Yesus, sebagai ranting-ranting pada-Nya.

3. Where (Di mana):
- Tempat pengajaran ini tidak secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi spesifik mengenai waktu pengajaran ini dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Yesus mengajarkan hal ini untuk memperkuat hubungan antara Dia dan murid-murid-Nya.
- Yesus ingin murid-murid-Nya mengerti bahwa mereka harus tinggal di dalam Dia agar dapat berbuah banyak.
- Yesus ingin murid-murid-Nya mengerti bahwa mereka harus saling mengasihi dan menaati perintah-Nya.

6. How (Bagaimana):
- Yesus menggunakan perumpamaan pokok anggur dan ranting-ranting untuk menjelaskan hubungan antara Dia dan murid-murid-Nya.
- Yesus mengajarkan bahwa hanya dengan tinggal di dalam Dia, murid-murid-Nya dapat berbuah banyak.
- Yesus mengajarkan bahwa dengan saling mengasihi dan menaati perintah-Nya, murid-murid-Nya akan tetap tinggal dalam kasih-Nya.

Demikianlah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Yohanes Pasal 15. Semoga ini dapat membantu Anda dalam memahami isi dari pasal ini dengan lebih baik.