Setelah tiba di pulau Malta, Paulus dan rombongannya disambut dengan ramah oleh penduduk setempat. Saat Paulus memungut ranting untuk menyalakan api, seekor ular beludak menggigit tangannya, tetapi ia tidak menderita apa-apa. Penduduk pulau itu awalnya mengira Paulus adalah pembunuh, namun setelah melihat ia tidak terluka, mereka beranggapan bahwa ia adalah dewa. Paulus kemudian menyembuhkan ayah gubernur pulau, Publius, yang sakit, dan banyak orang sakit lainnya juga disembuhkan. Setelah tiga bulan, mereka melanjutkan perjalanan ke Roma, di mana Paulus tinggal di rumah sendiri dengan pengawalan.

Di Roma, Paulus memanggil pemimpin Yahudi untuk menjelaskan situasinya. Ia menyatakan bahwa ia tidak bersalah, tetapi terpaksa mengajukan banding kepada Kaisar. Para pemimpin Yahudi tidak menerima laporan buruk tentang Paulus, tetapi ingin mendengar lebih lanjut tentang ajarannya. Paulus mengajarkan tentang Kerajaan Allah dan Yesus, meskipun ada yang percaya dan ada yang tidak. Akhirnya, Paulus tinggal dua tahun di rumahnya, memberitakan Injil dengan bebas tanpa halangan.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Kisah Para Rasul pasal 28, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Latar Belakang Kisah Para Rasul Pasal 28

1. Konteks Historis: Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 63-70 M. Pasal 28 adalah bagian akhir dari narasi yang menggambarkan perjalanan misi Paulus, terutama setelah ia ditangkap di Yerusalem dan dibawa ke Roma untuk diadili. Pada pasal ini, Paulus tiba di Pulau Malta setelah kapal yang membawanya terdampar.

2. Konteks Budaya: Pada masa itu, Malta adalah pulau yang dihuni oleh orang-orang Fenisia dan Romawi. Masyarakatnya memiliki kepercayaan pagan dan budaya yang beragam. Ketika Paulus tiba, ia berinteraksi dengan penduduk lokal, menunjukkan bagaimana Injil dapat menjangkau berbagai latar belakang budaya.

3. Konteks Literatur: Kisah Para Rasul adalah bagian dari narasi yang lebih besar yang dimulai dengan Injil Lukas. Dalam pasal-pasal sebelumnya, Lukas menekankan perjalanan misi dan penyebaran Injil. Pasal 28 menekankan ketahanan iman Paulus dan bagaimana Tuhan melindunginya dalam situasi sulit.

4. Konteks Teologis: Teologi dalam pasal ini berfokus pada penyebaran Injil dan kuasa Tuhan yang bekerja melalui Paulus. Meskipun menghadapi banyak rintangan, termasuk penangkapan dan perjalanan yang berbahaya, Tuhan tetap setia dan melindungi hamba-Nya. Ini menunjukkan bahwa misi Allah tidak terhalang oleh keadaan manusia.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 28, dalam pasal 27, Paulus dan rombongannya mengalami badai saat dalam perjalanan ke Roma. Kapal mereka terdampar di Pulau Malta setelah mengalami kerusakan. Dalam pasal 27:22-25, Paulus memberikan pengharapan kepada para penumpang bahwa tidak ada yang akan binasa, karena Tuhan telah memberitahunya bahwa ia akan berdiri di hadapan Kaisar.

Setelah terdampar di Malta, pasal 28 dimulai dengan Paulus dan para penumpang yang disambut oleh penduduk lokal. Di sini, Paulus melakukan mujizat dengan menyembuhkan orang sakit, yang semakin memperkuat penyebaran Injil di pulau tersebut.

Dengan demikian, pasal 28 menutup kisah perjalanan misi Paulus dengan penekanan pada kuasa Tuhan dan penyebaran Injil di tengah tantangan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 28 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kedatangan di Malta
  Paulus dan rombongannya tiba di pulau Malta setelah terdampar, menunjukkan perlindungan Tuhan atas mereka dalam perjalanan yang berbahaya. (Kisah Para Rasul 28:1)

• Tindakan Ramah Penduduk Malta
  Penduduk pulau Malta menunjukkan keramahan dengan menyalakan api dan mengundang mereka untuk bergabung, mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan persahabatan. (Kisah Para Rasul 28:2)

• Mukjizat Paulus
  Paulus digigit ular beludak tetapi tidak menderita apa-apa, menunjukkan kuasa Tuhan yang melindungi hamba-Nya dari bahaya. (Kisah Para Rasul 28:3-5)

• Persepsi Penduduk tentang Paulus
  Penduduk awalnya menganggap Paulus sebagai pembunuh karena ular yang menggigitnya, tetapi setelah melihat dia tidak terluka, mereka menganggapnya sebagai dewa, mencerminkan kesalahpahaman tentang kekuatan ilahi. (Kisah Para Rasul 28:4-6)

• Penyembuhan di Rumah Gubernur
  Paulus menyembuhkan ayah Gubernur Publius yang sakit, menunjukkan kuasa Allah melalui pelayanan Paulus dan memperkuat kesaksian Injil. (Kisah Para Rasul 28:8)

• Penyembuhan Lain di Malta
  Banyak orang sakit dari pulau itu disembuhkan oleh Paulus, yang menunjukkan dampak pelayanan dan pengaruh Injil di kalangan penduduk. (Kisah Para Rasul 28:9)

• Perjalanan ke Roma
  Setelah tiga bulan di Malta, Paulus melanjutkan perjalanannya ke Roma, menunjukkan ketekunan dan komitmennya untuk memberitakan Injil. (Kisah Para Rasul 28:11)

• Pertemuan dengan Jemaat di Roma
  Paulus disambut oleh anggota jemaat di Roma, yang menunjukkan bahwa meskipun dalam keadaan terikat, dia tetap terhubung dengan komunitas iman. (Kisah Para Rasul 28:14)

• Kesaksian Paulus kepada Orang Yahudi
  Paulus menjelaskan situasinya kepada orang-orang Yahudi di Roma, menekankan bahwa dia tidak bersalah dan berbagi harapannya untuk Israel. (Kisah Para Rasul 28:17-20)

• Pemberitaan Injil kepada Bangsa Lain
  Paulus menekankan bahwa keselamatan dari Allah akan disampaikan kepada bangsa-bangsa lain, menunjukkan misi universal Injil. (Kisah Para Rasul 28:28)

• Kebebasan untuk Memberitakan Injil
  Paulus tinggal di Roma selama dua tahun, memberitakan Kerajaan Allah dengan bebas, menunjukkan bahwa meskipun dalam penahanan, dia tetap melaksanakan panggilannya. (Kisah Para Rasul 28:30-31)

Nama Orang

• Paulus: Tokoh utama yang mengalami perjalanan dan misi di pulau Malta dan Roma.
• Publius: Gubernur pulau Malta yang menjamu Paulus dan rombongannya.
• Ayah Publius: Sakit demam dan disentri, disembuhkan oleh Paulus.
• Orang-orang Yahudi: Kelompok yang Paulus ajak bicara di Roma.

Nama Lokasi

• Malta: Pulau tempat Paulus dan rombongannya tiba setelah terdampar.
• Sirakusa: Tempat singgah Paulus selama tiga hari setelah meninggalkan Malta.
• Regium: Lokasi yang dikunjungi Paulus setelah Sirakusa.
• Putioli: Tempat di mana Paulus bertemu dengan anggota jemaat.
• Roma: Kota tujuan akhir Paulus, tempat ia tinggal dan memberitakan Injil.
• Forum Apius: Tempat di mana saudara-saudara dari Roma datang menjumpai Paulus.
• Tres Taberne: Lokasi lain di mana saudara-saudara dari Roma bertemu Paulus.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 28:

1. Malta

   • Pulau tempat Paulus dan rombongannya terdampar setelah perjalanan laut yang berbahaya.

2. Kebaikan Penduduk

   • Penduduk pulau Malta menunjukkan keramahan dengan menyalakan api dan mengundang Paulus serta rombongannya.

3. Ular Beludak

   • Simbol ujian dan tantangan; Paulus digigit tetapi tidak menderita, menunjukkan perlindungan Tuhan.

4. Penyembuhan

   • Paulus menyembuhkan ayah gubernur Publius dan banyak orang sakit lainnya, menunjukkan kuasa Allah melalui Paulus.

5. Gubernur Publius

   • Tokoh penting di Malta yang menjamu Paulus dan rombongannya, serta menjadi saksi atas mukjizat yang terjadi.

6. Perjalanan ke Roma

   • Menggambarkan perjalanan Paulus yang berlanjut ke Roma, menunjukkan ketekunan dan misi yang tidak terputus.

7. Pertemuan dengan Jemaat

   • Paulus bertemu dengan anggota jemaat di Putioli, menunjukkan adanya komunitas Kristen yang sudah ada di sana.

8. Pengharapan Israel

   • Paulus menjelaskan bahwa ia terikat karena pengharapan akan keselamatan bagi Israel, menekankan identitas dan misinya.

9. Kesaksian tentang Kerajaan Allah

   • Paulus mengajarkan tentang Kerajaan Allah dan Yesus Kristus, menunjukkan fokus utama dari pelayanannya.

10. Penolakan dan Penerimaan

    • Ada yang percaya dan ada yang tidak, mencerminkan respons beragam terhadap Injil.

11. Nabi Yesaya

    • Kutipan dari Yesaya menekankan penolakan bangsa Israel dan pengalihan keselamatan kepada bangsa-bangsa lain.

12. Kebebasan Berkhotbah

    • Paulus tinggal dua tahun di rumah sewa, memberitakan Injil tanpa rintangan, menunjukkan keberanian dan komitmennya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal 28 dari Kisah Para Rasul.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul pasal 28:

Pertanyaan Refleksi

1. Pengalaman Paulus di Malta: Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus ketika ia digigit ular beludak? Bagaimana kita dapat menerapkan keteguhan iman dan keberanian dalam menghadapi situasi sulit dalam hidup kita?

2. Sikap Penduduk Malta: Bagaimana sikap ramah penduduk Malta terhadap Paulus dan rombongannya mencerminkan nilai-nilai Kristen? Apa arti penting dari keramahtamahan dalam konteks komunitas Kristen saat ini?

3. Penyembuhan oleh Paulus: Apa makna dari penyembuhan yang dilakukan Paulus terhadap ayah Gubernur Publius? Bagaimana hal ini menunjukkan kuasa Allah dan peran kita sebagai alat-Nya dalam menyebarkan kasih dan kesembuhan?

4. Reaksi Orang-orang di Malta: Mengapa orang-orang di Malta awalnya menganggap Paulus sebagai pembunuh dan kemudian menganggapnya sebagai dewa? Apa yang bisa kita pelajari tentang penilaian manusia dan bagaimana kita seringkali cepat mengambil kesimpulan?

5. Panggilan Paulus di Roma: Apa yang bisa kita ambil dari keputusan Paulus untuk memanggil orang-orang terkemuka Yahudi di Roma? Bagaimana kita dapat berani berbagi iman kita dengan orang-orang di sekitar kita, meskipun dalam situasi yang sulit?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Kisah Lain: Bagaimana peristiwa di Malta dibandingkan dengan pengalaman lain yang dialami Paulus dalam perjalanan misinya? Apa tema yang konsisten yang dapat kita lihat dalam perjalanan iman Paulus?

2. Peran Roh Kudus: Dalam konteks ayat yang mengutip Yesaya, bagaimana kita memahami peran Roh Kudus dalam membimbing dan mengarahkan kita untuk berbagi Injil? Apa tantangan yang kita hadapi dalam mendengarkan dan mengikuti bimbingan-Nya?

3. Kesaksian dan Perlawanan: Mengapa penting bagi kita untuk tetap bersaksi tentang iman kita meskipun ada perlawanan? Bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi penolakan atau skeptisisme dari orang lain?

4. Kesempatan untuk Mengajar: Paulus mengajarkan tentang Kerajaan Allah dengan terus terang. Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih aktif dalam mengajarkan dan berbagi tentang iman kita di lingkungan kita sendiri?

5. Dua Tahun di Roma: Apa yang bisa kita pelajari dari dua tahun Paulus tinggal di rumah sewa dan memberitakan Injil? Bagaimana kita dapat memanfaatkan waktu dan sumber daya kita untuk melayani Tuhan di tempat kita berada?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari Kisah Para Rasul pasal 28!

Pasal 28 dari Kitab Kisah Para Rasul memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dan Aplikasi

1. Sikap Terhadap Orang Lain:

   • Paulus dan rekan-rekannya disambut dengan ramah oleh penduduk Malta. Ini mengajarkan kita pentingnya keramahan dan keterbukaan terhadap orang lain, terutama kepada mereka yang mungkin asing bagi kita.
   • Aplikasi: Cobalah untuk lebih ramah dan terbuka kepada orang-orang di sekitar kita, terutama kepada mereka yang membutuhkan bantuan.

2. Ketahanan dalam Menghadapi Ujian:

   • Meskipun Paulus digigit ular, ia tetap tenang dan tidak panik. Ini menunjukkan ketahanan dan iman yang kuat dalam menghadapi situasi sulit.
   • Aplikasi: Ketika menghadapi tantangan atau kesulitan, ingatlah untuk tetap tenang dan percaya bahwa Tuhan menyertai kita.

3. Kekuatan Doa:

   • Paulus berdoa dan menumpangkan tangan kepada ayah Gubernur Publius yang sakit, dan ia disembuhkan. Ini menunjukkan kekuatan doa dan iman dalam tindakan.
   • Aplikasi: Luangkan waktu untuk berdoa bagi orang lain yang sakit atau dalam kesulitan, dan percayalah bahwa Tuhan dapat melakukan mujizat.

4. Pentingnya Kesaksian:

   • Paulus tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga memberitakan Kerajaan Allah kepada orang-orang di Roma. Ini mengingatkan kita akan pentingnya bersaksi tentang iman kita.
   • Aplikasi: Berbagilah tentang iman dan pengalaman spiritual kita kepada orang lain, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam situasi yang lebih formal.

5. Menghadapi Penolakan:

   • Meskipun ada yang percaya kepada Paulus, ada juga yang menolak. Ini mengajarkan kita bahwa tidak semua orang akan menerima pesan kita, tetapi kita tetap harus setia dalam menyampaikan kebenaran.
   • Aplikasi: Jangan putus asa ketika menghadapi penolakan. Teruslah bersaksi dan berdoa bagi mereka yang belum percaya.

Doa Terkait Pasal 28

1. Doa untuk Keramahan: "Tuhan, ajarilah aku untuk menjadi pribadi yang ramah dan terbuka kepada orang lain. Bantu aku untuk menyambut mereka yang membutuhkan dengan kasih dan perhatian, seperti yang dilakukan penduduk Malta kepada Paulus dan rekan-rekannya. Amin."

2. Doa untuk Ketahanan: "Ya Tuhan, dalam setiap ujian dan tantangan yang aku hadapi, berikanlah aku ketahanan dan iman yang kuat seperti Paulus. Bantu aku untuk tetap tenang dan percaya bahwa Engkau selalu menyertai dan melindungiku. Amin."

3. Doa untuk Penyembuhan: "Tuhan yang Maha Kuasa, aku berdoa untuk semua orang yang sakit dan menderita. Kirimkanlah penyembuhan dan penghiburan kepada mereka, seperti yang Engkau lakukan melalui Paulus. Amin."

4. Doa untuk Kesaksian: "Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk bersaksi tentang kasih dan kebenaran-Mu. Bantu aku untuk berbagi iman dengan orang lain dan menjadi terang di tengah kegelapan. Amin."

5. Doa untuk Menghadapi Penolakan: "Ya Tuhan, ketika aku menghadapi penolakan atau ketidakpercayaan, ingatkanlah aku untuk tetap setia dalam menyampaikan pesan-Mu. Berikanlah aku ketekunan dan kasih untuk terus berdoa bagi mereka yang belum mengenal-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 28:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang kedatangan Paulus dan rombongannya di pulau Malta setelah terdampar. Di sana, Paulus mengalami serangan ular beludak tetapi tidak terluka. Ia juga menyembuhkan ayah gubernur pulau, Publius, dan banyak orang sakit lainnya. Setelah tiga bulan, mereka melanjutkan perjalanan ke Roma, di mana Paulus mengundang orang-orang Yahudi untuk mendengarkan kesaksiannya tentang Yesus dan Kerajaan Allah.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Paulus: Rasul yang ditangkap dan dibawa ke Roma.
  • Publius: Gubernur pulau Malta yang menjamu Paulus dan rombongannya.
  • Penduduk Malta: Orang-orang yang ramah dan membantu Paulus dan rombongannya.
  • Orang-orang Yahudi di Roma: Yang diundang Paulus untuk mendengarkan kesaksiannya.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Pulau Malta: Tempat di mana Paulus dan rombongannya terdampar.
  • Roma: Tujuan akhir perjalanan Paulus, di mana ia tinggal di rumah sewa.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Setelah terdampar di Malta, Paulus tinggal di sana selama tiga bulan sebelum melanjutkan perjalanan ke Roma.
  • Di Roma, Paulus tinggal selama dua tahun di rumah sewa.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Paulus ingin memberitakan Injil dan kesaksian tentang Yesus kepada orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain.
  • Ia terpaksa naik banding kepada Kaisar karena penolakan orang-orang Yahudi terhadap pembebasannya.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Paulus disambut dengan baik oleh penduduk Malta dan melakukan mukjizat penyembuhan.
  • Ia mengundang orang-orang Yahudi di Roma untuk mendengarkan ajarannya, menggunakan kitab-kitab suci untuk meyakinkan mereka tentang Yesus.
  • Meskipun ada yang percaya dan ada yang tidak, Paulus tetap memberitakan Kerajaan Allah dengan berani.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Dukungan:
  • Penduduk Malta menyediakan segala sesuatu yang diperlukan Paulus dan rombongannya saat mereka berangkat.
  • Paulus tinggal dua tahun di Roma, menerima semua orang yang datang kepadanya.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 28!

Dalam Kisah Para Rasul pasal 28, Paulus dan para penumpang kapal yang selamat tiba di pulau Malta. Mereka disambut dengan baik oleh penduduk setempat dan Paulus menyembuhkan orang sakit di sana. Setelah tiga bulan, mereka melanjutkan perjalanan ke Roma. Di Roma, Paulus tinggal sendirian dengan seorang prajurit yang mengawalnya. Ia bertemu dengan pemimpin-pemimpin Yahudi setempat dan menjelaskan tentang imannya kepada Yesus Kristus. Beberapa orang percaya, tetapi yang lain menolak. Paulus tinggal di Roma selama dua tahun penuh, memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Yesus tanpa rintangan.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 28 merupakan akhir dari kitab ini dan berfokus pada peristiwa-peristiwa setelah kebangkitan Yesus Kristus dan sebelum penyebaran Injil ke seluruh dunia.

Secara historis, Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Kitab ini ditulis sekitar tahun 80-90 Masehi dan berfungsi sebagai catatan sejarah awal gereja Kristen.

Dalam konteks budaya, Kisah Para Rasul mencerminkan kehidupan masyarakat Yahudi dan Romawi pada abad pertama. Kisah ini juga menunjukkan bagaimana pengikut Yesus menghadapi tantangan dan persekusi dari pemerintah dan agama-agama lain.

Secara literatur, Kisah Para Rasul adalah narasi yang menggambarkan perjalanan dan pelayanan para rasul, terutama Petrus dan Paulus. Kitab ini juga mengandung berbagai pidato dan pengajaran yang diberikan oleh para rasul kepada orang-orang Yahudi dan non-Yahudi.

Secara teologis, Kisah Para Rasul menekankan pentingnya Roh Kudus dalam memampukan para rasul untuk memberitakan Injil dan membangun gereja. Kitab ini juga menunjukkan bagaimana Yesus Kristus adalah Mesias yang telah bangkit dan memberikan kuasa-Nya kepada para pengikut-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat berbagai peristiwa penting seperti kebangkitan Yesus, penampakan-Nya kepada para murid, dan perintah-Nya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Pasal 28 sendiri berfokus pada penampakan terakhir Yesus kepada para murid-Nya sebelum Dia naik ke surga dan memberikan perintah penyebaran Injil kepada mereka.

Dengan demikian, pasal 28 dari Kitab Kisah Para Rasul menandai akhir dari perjalanan dan pelayanan para rasul serta menekankan pentingnya penyebaran Injil ke seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 28:

1. Kebaikan hati penduduk Malta (ayat 1-2)
- Penduduk asli Malta menunjukkan kebaikan hati yang luar biasa kepada Paulus dan rombongan.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 28:1-2

2. Keajaiban penyembuhan Paulus (ayat 3-9)
- Paulus digigit oleh ular berbisa, tetapi tidak mengalami luka apa pun setelah melemparkan ular itu ke dalam api.
- Penduduk Malta menganggap Paulus sebagai dewa karena kejadian ini.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 28:3-9

3. Penyembuhan orang sakit di Malta (ayat 8-9)
- Setelah Paulus menyembuhkan ayah Publius, orang-orang lain yang sakit di pulau itu datang kepada Paulus dan disembuhkan.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 28:8-9

4. Perjalanan Paulus ke Roma (ayat 11-16)
- Paulus berlayar dari Malta ke Sirakusa, Regium, dan akhirnya tiba di Putioli sebelum perjalanan ke Roma.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 28:11-16

5. Paulus di Roma (ayat 16-31)
- Paulus diperbolehkan tinggal sendirian di Roma dengan seorang prajurit yang mengawalnya.
- Paulus bertemu dengan pemimpin-pemimpin Yahudi setempat dan menjelaskan situasinya kepada mereka.
- Paulus memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus selama dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 28:16-31

Orang-orang:
- Paulus: Seorang rasul yang menjadi tokoh utama dalam kisah ini. Dia mengalami berbagai peristiwa ajaib, termasuk diserang oleh ular beludak dan menyembuhkan orang sakit.
- Penduduk asli Malta: Mereka menunjukkan kebaikan hati kepada Paulus dan rombongannya ketika mereka tiba di pulau itu. Mereka juga menganggap Paulus sebagai dewa setelah melihatnya selamat dari serangan ular beludak.
- Publius: Pemimpin di pulau Malta yang menyambut dan menjamu Paulus dan rombongannya selama tiga hari. Ayah Publius juga disembuhkan oleh Paulus.
- Pemimpin-pemimpin Yahudi setempat: Mereka datang untuk bertemu dengan Paulus dan mendengar pengakuannya sebagai tahanan dari Yerusalem yang ingin berbicara dengan mereka.

Lokasi:
- Malta: Pulau di mana Paulus dan rombongannya tiba setelah melewati badai laut. Penduduk asli Malta menunjukkan kebaikan hati kepada mereka.
- Sirakusa: Tempat di mana Paulus dan rombongannya tinggal selama tiga hari setelah berlayar dari Malta.
- Regium: Tempat di mana Paulus dan rombongannya tiba setelah berlayar dari Sirakusa.
- Putioli: Tempat di mana Paulus dan rombongannya tiba setelah berlayar dari Regium. Mereka bertemu dengan beberapa saudara seiman dan tinggal bersama mereka selama tujuh hari.
- Roma: Tempat di mana Paulus dan rombongannya akhirnya tiba setelah berlayar dari Putioli. Paulus diperbolehkan tinggal sendirian dengan seorang prajurit yang mengawalnya. Di Roma, Paulus bertemu dengan saudara-saudara seiman yang datang dari berbagai tempat untuk menjumpainya.
- Forum Apius dan Tres Taberne: Tempat di mana saudara-saudara seiman di Roma bertemu dengan Paulus ketika dia tiba di Roma.
- Tempat penginapan Paulus: Tempat di mana Paulus tinggal selama dua tahun penuh di Roma. Dia menyambut semua orang yang datang kepadanya dan memberitakan Kerajaan Allah serta mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 28 adalah:

1. Pulau Malta: Tempat di mana Paulus dan para awak kapal mendarat setelah melewati badai laut.
2. Kebaikan hati: Penduduk asli Malta menunjukkan kebaikan hati kepada Paulus dan para awak kapal yang selamat.
3. Paulus: Tokoh utama dalam cerita ini, mengalami serangan ular beludak tetapi tidak terluka.
4. Sembuh: Paulus menyembuhkan ayah Publius dan orang-orang sakit di pulau Malta.
5. Roma: Tujuan akhir perjalanan Paulus, di mana ia tinggal selama dua tahun penuh dan memberitakan Kerajaan Allah.
6. Yahudi: Paulus berbicara dengan pemimpin-pemimpin Yahudi di Roma dan menjelaskan tentang Yesus dan Kerajaan Allah.
7. Perbedaan pendapat: Orang-orang Yahudi memiliki perbedaan pendapat setelah mendengar perkataan Paulus.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap penduduk asli Malta terhadap Paulus dan rekan-rekannya? Bagaimana sikap mereka mencerminkan kasih dan keramahan?
2. Bagaimana Paulus menunjukkan iman dan kepercayaannya kepada Allah dalam situasi yang sulit ketika dia digigit oleh ular berbisa?
3. Bagaimana Paulus menggunakan kesempatan untuk menyembuhkan orang sakit di pulau Malta? Apa arti tindakan ini dalam konteks pelayanan Kristen?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa penduduk asli Malta awalnya menganggap Paulus sebagai pembunuh, tetapi kemudian menganggapnya sebagai dewa setelah melihatnya tidak terluka oleh gigitan ular berbisa? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh penulis Kisah Para Rasul melalui peristiwa ini?
2. Mengapa Paulus merasa perlu untuk mengumpulkan pemimpin-pemimpin Yahudi di Roma dan menjelaskan situasinya kepada mereka? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Paulus dalam menghadapi tuduhan dan penentangan?
3. Bagaimana Paulus menggunakan kesempatan untuk memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus selama dua tahun di Roma? Apa yang dapat kita pelajari dari ketekunan dan keberanian Paulus dalam menyebarkan Injil?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 28:
1. Peristiwa di pulau Malta menunjukkan bagaimana Allah melindungi dan memampukan Paulus dalam pelayanannya meskipun menghadapi berbagai tantangan dan bahaya.
2. Kedatangan Paulus di Roma menandai pemenuhan janji Allah bahwa Paulus akan membawa Injil ke hadapan Kaisar. Ini menunjukkan betapa kuatnya kehendak Allah dalam memenuhi rencana-Nya.
3. Kisah Para Rasul pasal 28 menggambarkan ketekunan dan keberanian Paulus dalam menyebarkan Injil, bahkan dalam situasi yang sulit dan penuh tantangan. Ini menjadi teladan bagi kita sebagai orang percaya untuk tidak gentar dalam memberitakan Kristus kepada orang lain.

Dari pasal 28 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Kebaikan hati: Pelajaran pertama yang dapat kamu ambil adalah tentang kebaikan hati penduduk asli pulau Malta. Mereka menunjukkan keramahan dan menyambut Paulus dan rekan-rekannya dengan baik. Kamu dapat belajar untuk menjadi orang yang ramah dan membantu orang lain dengan tulus.

2. Kepercayaan kepada Tuhan: Ketika Paulus digigit oleh ular berbisa, ia tidak takut dan percaya bahwa Tuhan akan melindunginya. Ia melemparkan ular itu ke dalam api dan tidak mengalami luka apa pun. Kamu dapat belajar untuk memiliki kepercayaan yang kuat kepada Tuhan dalam menghadapi situasi yang sulit dalam hidupmu.

3. Pengobatan dan penyembuhan: Paulus menyembuhkan ayah Publius yang sakit dan juga orang-orang lain yang sakit di pulau itu. Kamu dapat belajar untuk menggunakan karunia penyembuhan yang diberikan Tuhan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

4. Kesabaran dan ketekunan: Paulus tinggal selama dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri di Roma. Meskipun ia berada dalam situasi yang sulit sebagai tahanan, ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus tanpa rintangan. Kamu dapat belajar untuk tetap sabar dan tekun dalam melayani Tuhan dan orang lain, meskipun dalam situasi yang sulit.

Berikut beberapa doa yang dapat kamu doakan terkait dengan pasal ini:

1. Berdoa untuk kebaikan hati: Doakan agar Tuhan memberikanmu hati yang baik dan kemampuan untuk membantu dan melayani orang lain dengan tulus.

2. Berdoa untuk kepercayaan yang kuat: Doakan agar Tuhan menguatkan imanmu dan memberikanmu kepercayaan yang kuat kepada-Nya dalam menghadapi situasi yang sulit dalam hidupmu.

3. Berdoa untuk karunia penyembuhan: Doakan agar Tuhan memberikanmu karunia penyembuhan untuk membantu orang-orang yang sakit di sekitarmu.

4. Berdoa untuk kesabaran dan ketekunan: Doakan agar Tuhan memberikanmu kesabaran dan ketekunan dalam melayani-Nya dan orang lain, meskipun dalam situasi yang sulit.

Semoga hal-hal ini dapat memberkati hidupmu dan membantumu tumbuh dalam imanmu kepada Tuhan.

Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul 28

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pengalaman Paulus dan rombongannya setelah kapal karam di Malta. Mereka disambut baik oleh penduduk pulau, mengalami mukjizat penyembuhan, dan akhirnya melanjutkan perjalanan ke Roma.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Paulus, para tawanan lain, Publius (pemimpin pulau), dan penduduk Malta.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi setelah kapal karam yang diceritakan di akhir pasal 27, kemungkinan pada musim dingin sekitar tahun 60 Masehi.

Where (Dimana): Lokasi utama adalah pulau Malta, yang terletak di Laut Mediterania.

Why (Mengapa): Pasal ini menunjukkan bagaimana Tuhan melindungi Paulus dan menggunakannya untuk memberitakan Injil bahkan dalam situasi sulit. Keramahan penduduk Malta dan mukjizat yang terjadi menunjukkan kuasa Allah dan membuka jalan bagi penyebaran Injil.

How (Bagaimana):

• Kapal Karam dan Penyelamatan: Semua orang di kapal selamat meskipun kapal hancur.
• Keramahan Penduduk Malta: Penduduk Malta menyambut Paulus dan rombongannya dengan ramah, menyalakan api, dan memberi mereka makanan.
• Mukjizat Penyembuhan: Paulus menyembuhkan ayah Publius dan orang-orang sakit lainnya di pulau itu.
• Perjalanan ke Roma: Setelah tiga bulan di Malta, Paulus dan rombongannya melanjutkan perjalanan ke Roma dengan kapal lain.

Kesimpulan: Pasal 28 menunjukkan kesetiaan Tuhan dalam melindungi Paulus dan menggunakannya untuk menyebarkan Injil. Kisah ini juga menunjukkan pentingnya menunjukkan kasih dan keramahan kepada orang lain, seperti yang dilakukan oleh penduduk Malta.