Pada pasal 6 Kitab Kisah Para Rasul, terjadi pertikaian di antara murid-murid karena janda-janda dari orang Yahudi yang berbahasa Yunani diabaikan dalam pembagian makanan. Untuk mengatasi masalah ini, para rasul meminta jemaat untuk memilih tujuh orang yang penuh iman dan Roh Kudus untuk melayani kebutuhan tersebut. Mereka memilih Stefanus, Filipus, dan lima orang lainnya, yang kemudian diangkat oleh para rasul melalui doa dan penumpangan tangan. Dengan demikian, pelayanan Firman Allah semakin berkembang dan banyak orang, termasuk imam, yang percaya.

Namun, Stefanus kemudian menghadapi perlawanan dari beberapa anggota jemaat Yahudi yang tidak dapat mengalahkan hikmat dan kuasa yang ada padanya. Mereka menghasut orang-orang untuk menuduhnya menghujat Musa dan Allah, serta mengklaim bahwa ia berbicara tentang merobohkan tempat kudus dan mengubah adat istiadat Musa. Stefanus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama, di mana wajahnya terlihat seperti wajah seorang malaikat, menunjukkan ketenangan dan keyakinan di tengah ancaman yang dihadapinya.

Berikut adalah latar belakang dari Kisah Para Rasul pasal 6, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Latar Belakang Pasal 6 Kisah Para Rasul

1. Konteks Historis:

   • Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 63 M. Pasal ini terjadi di Yerusalem, di mana gereja mula-mula sedang berkembang pesat setelah kebangkitan Yesus.
   • Pada saat itu, banyak orang Yahudi dan non-Yahudi (Hellenis) yang menjadi pengikut Kristus, menciptakan keragaman dalam komunitas gereja.

2. Konteks Budaya:

   • Ada ketegangan antara orang Yahudi yang berbicara bahasa Ibrani dan orang Hellenis (Yunani) yang juga merupakan orang Yahudi. Ketegangan ini muncul karena ketidakpuasan orang Hellenis terhadap distribusi makanan yang dianggap tidak adil.
   • Budaya Hellenis sangat mempengaruhi cara orang berpikir dan berinteraksi, sehingga penting untuk memahami perbedaan ini dalam konteks pelayanan gereja.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 6 berfungsi sebagai jembatan antara pertumbuhan gereja dan tantangan yang dihadapi. Ini adalah bagian dari narasi yang lebih besar tentang penyebaran Injil dan pengorganisasian gereja.
   • Dalam pasal ini, kita melihat pengenalan diaken sebagai solusi untuk masalah yang muncul, yang menunjukkan pentingnya pelayanan dan pengelolaan sumber daya dalam gereja.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menekankan pentingnya pelayanan dan pengabdian dalam gereja. Ini juga menunjukkan bahwa gereja harus responsif terhadap kebutuhan anggotanya.
   • Penunjukan diaken (seperti Stefanus) menunjukkan bahwa pelayanan bukan hanya tugas para rasul, tetapi juga melibatkan anggota gereja lainnya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 6, dalam pasal 5, kita melihat peristiwa Ananias dan Safira, yang menunjukkan konsekuensi dari kebohongan dan ketidaktaatan dalam komunitas gereja. Ini menekankan kesucian dan integritas dalam gereja. Selain itu, pasal 5 juga mencatat pertumbuhan gereja yang pesat dan tantangan yang dihadapi oleh para rasul, termasuk penangkapan dan penganiayaan.

Dengan memahami konteks ini, kita dapat lebih menghargai bagaimana pasal 6 berfungsi untuk mengatasi masalah yang muncul dalam gereja mula-mula dan bagaimana hal itu berkontribusi pada pertumbuhan dan pengorganisasian gereja.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 6 beserta penjelasan singkat dan referensinya:

• Pertumbuhan Jemaat
  Pertumbuhan jumlah murid menunjukkan perkembangan gereja awal dan tantangan yang dihadapi. (Kisah Para Rasul 6:1)

• Pelayanan dan Pembagian Tugas
  Para rasul menyadari pentingnya membagi tugas agar mereka dapat fokus pada doa dan pelayanan Firman. (Kisah Para Rasul 6:2-4)

• Pemilihan Diaken
  Pemilihan tujuh orang diaken yang penuh Roh dan hikmat untuk melayani janda-janda menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang melayani dalam gereja. (Kisah Para Rasul 6:3)

• Doa dan Penumpangan Tangan
  Praktik doa dan penumpangan tangan oleh para rasul menandakan pengakuan dan pengutusan untuk pelayanan. (Kisah Para Rasul 6:6)

• Penyebaran Firman Allah
  Setelah penunjukan diaken, firman Allah semakin tersebar dan banyak orang yang percaya, menunjukkan dampak positif dari pengorganisasian pelayanan. (Kisah Para Rasul 6:7)

• Mujizat dan Tanda-tanda
  Stefanus melakukan mujizat dan tanda-tanda, menegaskan kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui dia. (Kisah Para Rasul 6:8)

• Perlawanan terhadap Stefanus
  Munculnya perlawanan dari orang-orang Yahudi menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh para pengikut Kristus dalam menyebarkan Injil. (Kisah Para Rasul 6:9)

• Saksi Palsu
  Penggunaan saksi-saksi palsu untuk menuduh Stefanus mencerminkan konflik antara ajaran Yesus dan tradisi Yahudi. (Kisah Para Rasul 6:13)

• Muka Seperti Malaikat
  Penampilan Stefanus yang seperti malaikat saat dihadapkan di Mahkamah Agama menunjukkan kehadiran dan kuasa Tuhan dalam situasi sulit. (Kisah Para Rasul 6:15)

Topik-topik ini mencerminkan dinamika awal gereja Kristen, tantangan yang dihadapi, serta cara Tuhan bekerja melalui para rasul dan diaken.

Nama Orang

• Stefanus: Salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk melayani, dikenal penuh iman dan Roh Kudus.
• Filipus: Salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk melayani.
• Prokhorus: Salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk melayani.
• Nikanor: Salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk melayani.
• Timon: Salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk melayani.
• Parmenas: Salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk melayani.
• Nikolaus: Seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia, salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk melayani.
• Rasul-rasul: Dua belas rasul yang memimpin jemaat dan mengangkat tujuh orang untuk tugas pelayanan.
• Orang-orang Yahudi dari jemaat Libertini: Kelompok yang berdebat dengan Stefanus.
• Ahli-ahli Taurat: Anggota yang terlibat dalam persidangan Stefanus.

Nama Lokasi

• Yerusalem: Tempat di mana jumlah murid bertambah dan pelayanan berlangsung.
• Antiokhia: Asal Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi.
• Kirene: Salah satu lokasi asal anggota jemaat Libertini.
• Aleksandria: Salah satu lokasi asal anggota jemaat Libertini.
• Kilikia: Salah satu lokasi asal beberapa orang Yahudi yang berdebat dengan Stefanus.
• Asia: Salah satu lokasi asal beberapa orang Yahudi yang berdebat dengan Stefanus.

Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 6:

1. Jumlah Murid

   • Menunjukkan pertumbuhan jemaat Kristen yang semakin banyak, menandakan keberhasilan misi penginjilan.

2. Sungut-sungut

   • Menggambarkan adanya ketidakpuasan dan konflik internal di antara jemaat, khususnya antara orang Yahudi berbahasa Yunani dan Ibrani.

3. Pembagian Janda

   • Menunjukkan perhatian jemaat terhadap kebutuhan sosial, khususnya janda-janda yang mungkin terabaikan.

4. Rasul

   • Merujuk kepada dua belas rasul yang memimpin jemaat dan bertanggung jawab atas pengajaran dan pelayanan.

5. Pilihlah Tujuh Orang

   • Menandakan pentingnya pengorganisasian dalam pelayanan dan penunjukan pemimpin baru untuk tugas tertentu.

6. Stefanus

   • Salah satu dari tujuh yang dipilih, dikenal karena iman dan kuasa, serta menjadi tokoh penting dalam kisah ini.

7. Doa dan Pelayanan Firman

   • Menekankan prioritas rasul dalam berdoa dan mengajarkan firman Allah, menunjukkan pentingnya spiritualitas dalam pelayanan.

8. Mujizat dan Tanda-tanda

   • Menunjukkan kuasa Tuhan yang bekerja melalui Stefanus, memperkuat iman jemaat dan menarik perhatian banyak orang.

9. Hikmat dan Roh

   • Menekankan bahwa Stefanus berbicara dengan hikmat yang berasal dari Roh Kudus, menunjukkan pentingnya bimbingan ilahi dalam berbicara.

10. Saksi Palsu

    • Menggambarkan konflik dan penentangan yang dihadapi Stefanus, serta cara-cara tidak adil yang digunakan untuk melawannya.

11. Mahkamah Agama

    • Menunjukkan proses hukum yang dihadapi Stefanus, mencerminkan tantangan yang dihadapi jemaat awal dari otoritas agama.

12. Muka Seperti Malaikat

    • Menggambarkan keadaan spiritual dan ketenangan Stefanus di tengah tekanan, menunjukkan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dalam pasal ini, yaitu pertumbuhan jemaat, tantangan yang dihadapi, dan pentingnya pelayanan yang terorganisir.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul pasal 6:

Pertanyaan Refleksi

1. Peran Pelayanan: Apa yang dapat kita pelajari dari keputusan para rasul untuk memilih tujuh orang diaken? Bagaimana hal ini mencerminkan pentingnya pembagian tugas dalam pelayanan gereja saat ini?

2. Pentingnya Roh Kudus: Mengapa penting bagi para rasul untuk memilih orang-orang yang "penuh Roh dan hikmat"? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita juga dipenuhi oleh Roh Kudus dalam pelayanan kita sehari-hari?

3. Tantangan dalam Pelayanan: Apa yang bisa kita ambil dari pengalaman Stefanus ketika ia menghadapi penentangan? Bagaimana kita dapat bersikap ketika menghadapi tantangan atau penolakan dalam iman kita?

4. Kesaksian Hidup: Stefanus digambarkan memiliki "muka seperti malaikat". Apa yang membuat kesaksian hidup seseorang dapat memancarkan karakter Kristus? Bagaimana kita dapat mencerminkan Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari?

5. Pentingnya Komunitas: Bagaimana peran komunitas dalam mendukung satu sama lain dalam pelayanan? Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih mendukung satu sama lain dalam gereja?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbedaan Budaya: Dalam pasal ini, terdapat ketegangan antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani dan orang-orang Ibrani. Bagaimana kita dapat mengatasi perbedaan budaya dan bahasa dalam gereja kita saat ini?

2. Saksi Palsu: Apa yang bisa kita pelajari dari tindakan orang-orang yang mengajukan saksi palsu terhadap Stefanus? Bagaimana kita dapat melindungi diri kita dari fitnah dan tuduhan yang tidak benar?

3. Mujizat dan Tanda-tanda: Stefanus melakukan mujizat dan tanda-tanda. Apa peran mujizat dalam konteks pelayanan gereja saat ini? Apakah kita masih melihat mujizat terjadi di zaman modern ini?

4. Kepemimpinan dalam Gereja: Apa yang dapat kita pelajari tentang kepemimpinan dari cara para rasul menangani masalah yang muncul di jemaat? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kepemimpinan kita sendiri?

5. Reaksi terhadap Penolakan: Bagaimana reaksi kita seharusnya ketika iman kita ditantang atau ketika kita menghadapi penolakan? Apa yang bisa kita pelajari dari sikap Stefanus dalam menghadapi situasi sulit?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kisah Para Rasul pasal 6!

Dari Kisah Para Rasul pasal 6, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Pentingnya Pelayanan yang Adil:

   • Ketika ada ketidakpuasan dalam pembagian sumber daya, para rasul menunjukkan pentingnya mendengarkan suara jemaat dan mengatasi masalah tersebut. Ini mengajarkan kita untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan berusaha untuk menciptakan keadilan dalam komunitas kita.

2. Pilih Pemimpin yang Berkualitas:

   • Para rasul meminta jemaat untuk memilih tujuh orang yang terkenal baik, penuh Roh, dan hikmat. Ini mengingatkan kita untuk memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi juga karakter yang baik dan spiritualitas yang kuat.

3. Fokus pada Tugas Utama:

   • Para rasul menyadari bahwa mereka harus memusatkan perhatian pada doa dan pelayanan Firman. Ini mengajarkan kita untuk mengenali prioritas dalam hidup kita dan tidak teralihkan oleh hal-hal yang kurang penting.

4. Kekuatan Roh Kudus:

   • Stefanus yang penuh dengan iman dan Roh Kudus melakukan mujizat dan tanda-tanda. Ini menunjukkan bahwa kita perlu bergantung pada kuasa Roh Kudus dalam hidup kita untuk melakukan pekerjaan Tuhan.

5. Menghadapi Tantangan dengan Bijaksana:

   • Ketika Stefanus menghadapi penentangan, dia tidak membalas dengan kemarahan, tetapi tetap berpegang pada kebenaran. Ini mengajarkan kita untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi tantangan dan penentangan.

6. Kesaksian yang Kuat:

   • Muka Stefanus yang bersinar seperti malaikat menunjukkan bahwa hidup yang dipenuhi dengan Roh Kudus akan memancarkan cahaya Kristus. Kita dipanggil untuk menjadi saksi yang baik bagi iman kita.

Doa Terkait Pasal Ini:

1. Doa untuk Keadilan dan Pelayanan: "Tuhan, ajar kami untuk peka terhadap kebutuhan sesama kami. Berikan kami hikmat untuk melayani dengan adil dan setia, seperti yang dilakukan oleh para rasul. Amin."

2. Doa untuk Pemimpin yang Bijaksana: "Ya Tuhan, kami berdoa agar Engkau mengangkat pemimpin-pemimpin yang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat di tengah-tengah kami. Biarkan mereka memimpin dengan integritas dan kasih. Amin."

3. Doa untuk Fokus pada Tugas Utama: "Tuhan, bantu kami untuk tetap fokus pada tugas utama kami dalam melayani Engkau. Jauhkan kami dari gangguan yang tidak perlu dan kuatkan kami dalam doa dan pelayanan Firman. Amin."

4. Doa untuk Kekuatan Roh Kudus: "Roh Kudus, penuhi kami dengan kuasa-Mu agar kami dapat melakukan pekerjaan-Mu dengan efektif. Berikan kami iman yang kuat seperti Stefanus. Amin."

5. Doa untuk Menghadapi Tantangan: "Tuhan, ketika kami menghadapi tantangan dan penentangan, berikan kami ketenangan dan kebijaksanaan untuk tetap setia pada kebenaran-Mu. Amin."

6. Doa untuk Menjadi Saksi yang Baik: "Ya Tuhan, biarkan hidup kami memancarkan cahaya-Mu. Bantu kami untuk menjadi saksi yang baik bagi nama-Mu di mana pun kami berada. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam pertumbuhan iman dan pelayanan Anda.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 6:

1. Apa (What)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang pertumbuhan jumlah murid Yesus dan masalah yang muncul terkait pembagian makanan kepada janda-janda. Para rasul memutuskan untuk memilih tujuh orang untuk melayani kebutuhan tersebut, termasuk Stefanus yang kemudian mengalami penolakan dan dituduh oleh orang-orang Yahudi.

2. Siapa (Who)

• Tokoh Utama:
  • Rasul-rasul: Mereka yang memimpin dan mengambil keputusan untuk memilih tujuh pelayan.
  • Stefanus: Salah satu dari tujuh yang dipilih, dikenal karena iman dan kuasanya.
  • Jemaat Yahudi: Mereka yang menentang Stefanus dan mengajukan tuduhan terhadapnya.

3. Di mana (Where)

• Lokasi: Peristiwa ini terjadi di Yerusalem, di tengah komunitas jemaat awal Kristen.

4. Kapan (When)

• Waktu: Peristiwa ini terjadi pada masa awal gereja Kristen, ketika jumlah murid semakin bertambah, setelah kebangkitan Yesus dan pengutusan Roh Kudus.

5. Mengapa (Why)

• Alasan:
  • Pembagian Makanan: Ada keluhan dari orang-orang Yahudi berbahasa Yunani karena janda-janda mereka diabaikan dalam pembagian makanan.
  • Pemisahan Tugas: Para rasul ingin fokus pada doa dan pelayanan Firman, sehingga perlu ada pelayan yang mengurus kebutuhan praktis.

6. Bagaimana (How)

• Proses Pemilihan:
  • Para rasul meminta jemaat untuk memilih tujuh orang yang baik, penuh Roh dan hikmat.
  • Setelah pemilihan, rasul-rasul berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka untuk mengangkat mereka dalam tugas tersebut.

7. Seberapa Banyak (How Much)

• Jumlah yang Dipilih: Tujuh orang dipilih untuk melayani, termasuk Stefanus dan Filipus, serta lima orang lainnya.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang konteks, tokoh, dan peristiwa yang terjadi dalam Kisah Para Rasul pasal 6, serta membantu untuk memahami lebih dalam tentang dinamika awal gereja Kristen.

Pada pasal 6 dari Kitab Kisah Para Rasul, jumlah murid terus bertambah dan keluhan muncul dari orang-orang Helenis terhadap orang-orang Ibrani asli karena janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan makanan. Kedua belas rasul memilih tujuh orang yang terbukti baik, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, untuk melayani dalam hal ini. Firman Allah terus tersebar dan jumlah murid di Yerusalem semakin bertambah. Namun, beberapa orang dari sinagoge yang disebut orang-orang Libertini berdebat dengan Stefanus, salah satu dari tujuh orang yang dipilih. Mereka menghasut orang banyak dan membawa Stefanus ke hadapan Sanhedrin dengan tuduhan menghujat Musa dan Allah. Ketika memandang wajah Stefanus, semua orang dalam Sanhedrin melihat wajahnya seperti wajah malaikat.

Latar belakang dari pasal 6 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 6 terjadi setelah kisah-kisah awal gereja Kristen yang dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul. Pada saat ini, gereja sedang berkembang pesat di Yerusalem setelah peristiwa Pentakosta di mana Roh Kudus turun dan banyak orang menjadi percaya. Namun, ada juga ketegangan dan konflik yang muncul di antara anggota gereja.

Konteks Budaya:
Yerusalem pada saat itu adalah pusat kehidupan agama dan budaya Yahudi. Orang-orang Yahudi yang tinggal di sana memiliki tradisi dan praktik keagamaan yang kuat. Gereja Kristen yang baru muncul di tengah-tengah mereka menghadapi tantangan untuk mempertahankan identitas mereka sebagai pengikut Yesus Kristus.

Konteks Literatur:
Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Ini adalah catatan sejarah gereja awal dan perjalanan para rasul setelah kebangkitan Yesus Kristus. Pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Kisah Para Rasul mencatat pertumbuhan gereja, mukjizat yang dilakukan oleh para rasul, dan penganiayaan yang mereka alami.

Konteks Teologis:
Pasal 6 menyoroti pentingnya pelayanan di dalam gereja. Ada pertentangan antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Ibrani dan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani dalam pelayanan gereja. Para rasul memutuskan untuk mengangkat tujuh orang yang penuh Roh Kudus dan kebijaksanaan untuk mengurus pelayanan praktis, sehingga para rasul dapat fokus pada pelayanan firman dan doa.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kitab Kisah Para Rasul mencatat pertumbuhan gereja yang pesat setelah peristiwa Pentakosta. Para rasul melakukan mukjizat dan mengajar orang-orang tentang Yesus Kristus. Mereka juga menghadapi penganiayaan dari pihak berwenang Yahudi. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat bahwa banyak orang yang percaya dan bergabung dengan gereja, sehingga muncul kebutuhan untuk mengatur pelayanan gereja dengan lebih baik.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 6:

1. Pertumbuhan Jumlah Murid (Kisah Para Rasul 6:1)
- Jumlah murid terus bertambah dalam gereja awal.

2. Keluhan Orang-orang Helenis (Kisah Para Rasul 6:1)
- Orang-orang Helenis mengeluh karena janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan makanan.

3. Pemilihan Tujuh Orang (Kisah Para Rasul 6:2-6)
- Kedua belas rasul memilih tujuh orang yang baik, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, untuk melayani meja.

4. Pertumbuhan Gereja (Kisah Para Rasul 6:7)
- Firman Allah terus tersebar dan jumlah murid di Yerusalem semakin bertambah.

5. Perlawanan terhadap Stefanus (Kisah Para Rasul 6:8-10)
- Beberapa orang dari sinagoge menentang Stefanus dan berdebat dengannya, tetapi tidak mampu membantah kebijaksanaan dan Roh yang ada padanya.

6. Fitnah terhadap Stefanus (Kisah Para Rasul 6:11-14)
- Orang-orang menghasut dan memfitnah Stefanus dengan tuduhan menghujat Musa dan Allah.

7. Penangkapan Stefanus (Kisah Para Rasul 6:12-15)
- Stefanus ditangkap dan dibawa ke hadapan Sanhedrin karena tuduhan yang diajukan terhadapnya.

8. Wajah Stefanus yang Seperti Malaikat (Kisah Para Rasul 6:15)
- Ketika memandang wajah Stefanus, semua orang dalam Sanhedrin melihat wajahnya seperti wajah malaikat.

Catatan: Ayat referensi yang diberikan hanya mencakup pasal dan ayat, bukan isi ayat.

Orang-orang:
- Orang-orang Helenis
- Orang-orang Ibrani asli
- Janda-janda mereka
- Kedua belas rasul
- Murid-murid
- Stefanus
- Filipus
- Prokhorus
- Nikanor
- Timon
- Parmenas
- Nikolaus
- Seorang proselit dari Antiokhia
- Sejumlah besar imam
- Orang-orang Libertini
- Orang-orang Kirene
- Orang-orang Aleksandria
- Beberapa orang dari Kilikia dan Asia
- Orang banyak
- Tua-tua
- Ahli-ahli Taurat
- Saksi-saksi palsu

Lokasi:
- Yerusalem
- Sinagoge
- Sanhedrin

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 6:

1. Murid-murid bertambah: Pasal ini menggambarkan pertumbuhan gereja awal dan peningkatan jumlah pengikut Yesus.

2. Orang-orang Helenis dan orang-orang Ibrani: Terdapat perbedaan dan ketidakpuasan antara dua kelompok ini terkait pelayanan makanan kepada janda-janda mereka.

3. Janda-janda diabaikan: Orang-orang Helenis merasa bahwa janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan makanan sehari-hari.

4. Kedua belas rasul: Para rasul memanggil semua murid untuk menyelesaikan masalah ini.

5. Pemilihan tujuh orang: Para rasul meminta murid-murid untuk memilih tujuh orang yang baik, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, untuk bertanggung jawab atas pelayanan makanan.

6. Stefanus dan tujuh orang lainnya: Stefanus dipilih bersama enam orang lainnya untuk tugas ini.

7. Pertumbuhan gereja: Firman Allah terus tersebar dan jumlah murid di Yerusalem semakin bertambah.

8. Perdebatan dengan Stefanus: Beberapa orang dari sinagoge mulai berdebat dengan Stefanus, tetapi mereka tidak mampu membantah kebijaksanaan dan Roh yang ada pada Stefanus.

9. Fitnah terhadap Stefanus: Orang-orang menghasut dan menyebarkan fitnah bahwa Stefanus mengucapkan kata-kata hujatan terhadap Musa dan Allah.

10. Penangkapan Stefanus: Stefanus ditangkap dan dibawa ke hadapan Sanhedrin, badan pengadilan Yahudi.

11. Saksi-saksi palsu: Saksi-saksi palsu diperhadapkan dan mengklaim bahwa Stefanus menghina tempat kudus dan Hukum Taurat.

12. Wajah Stefanus: Ketika memandang wajah Stefanus, semua orang dalam Sanhedrin melihat wajahnya seperti wajah malaikat.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari respons para rasul terhadap keluhan orang-orang Helenis?
2. Bagaimana pelayanan makanan sehari-hari menjadi penting dalam kehidupan gereja?
3. Mengapa para rasul memilih tujuh orang yang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat untuk tugas pelayanan ini?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari keberhasilan penyebaran firman Allah dan pertumbuhan jumlah murid di Yerusalem?
5. Apa yang membuat Stefanus menjadi penuh dengan anugerah dan kuasa?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip pelayanan yang adil dan inklusif dalam gereja kita?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan orang-orang yang menghasut dan menentang Stefanus?
3. Bagaimana kita dapat menghadapi tuduhan palsu dan penentangan dalam pelayanan kita?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari ketekunan Stefanus dalam menghadapi perdebatan dan penentangan?
5. Bagaimana kita dapat mengembangkan kebijaksanaan dan kekuatan Roh Kudus dalam berbicara dan bertindak dalam pelayanan kita?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 6:
1. Pasal ini menunjukkan pentingnya pelayanan sosial dalam gereja, seperti pelayanan makanan kepada janda-janda.
2. Pemilihan tujuh orang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat menunjukkan pentingnya pemilihan pemimpin yang berkualitas dalam gereja.
3. Pertumbuhan gereja di Yerusalem yang pesat menunjukkan keberhasilan penyebaran firman Allah dan pengaruh yang kuat dari Roh Kudus.
4. Penentangan dan penindasan terhadap Stefanus menunjukkan bahwa pelayanan Kristiani tidak selalu diterima dengan baik oleh semua orang.
5. Wajah Stefanus yang terlihat seperti wajah malaikat menunjukkan kehadiran Allah yang kuat dalam hidupnya.

Dari pasal 6 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya pelayanan yang adil: Dalam pasal ini, terdapat keluhan dari orang-orang Helenis terhadap orang-orang Ibrani asli karena janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan makanan. Dari sini, kita dapat belajar untuk memperhatikan dan memperlakukan semua orang dengan adil dalam pelayanan kita.

2. Pentingnya pemilihan pemimpin yang baik: Para rasul meminta murid-murid untuk memilih tujuh orang yang terbukti baik, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, untuk melayani dalam pelayanan makanan. Dari sini, kita dapat belajar untuk memilih pemimpin yang memiliki karakter yang baik dan dipenuhi oleh Roh Kudus dalam pelayanan gereja.

3. Pentingnya doa dan pelayanan firman: Para rasul memilih untuk bertekun dalam doa dan pelayanan firman, sementara tujuh orang yang dipilih bertugas dalam pelayanan makanan. Dari sini, kita dapat belajar untuk selalu mengutamakan doa dan pelayanan firman dalam hidup kita.

4. Pentingnya kesaksian dan keberanian dalam iman: Stefanus, salah satu dari tujuh orang yang dipilih, melakukan tanda-tanda ajaib dan berbicara dengan kebijaksanaan dan Roh Kudus. Meskipun dihadapkan dengan penentangan dan tuduhan palsu, Stefanus tetap teguh dalam imannya. Dari sini, kita dapat belajar untuk menjadi saksi yang berani dan teguh dalam iman kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk keadilan dalam pelayanan gereja, agar semua orang diperlakukan dengan adil dan dihormati.

2. Berdoa untuk pemimpin gereja, agar mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan hikmat dalam memimpin dan melayani.

3. Berdoa untuk kekuatan dan keberanian dalam iman, agar kita dapat menjadi saksi yang teguh dan berani dalam menghadapi penentangan dan tantangan.

4. Berdoa untuk kesatuan dan pertumbuhan gereja, agar firman Allah terus tersebar dan jumlah murid bertambah.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan pasal ini dalam kehidupan sehari-hari.

Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 6

What (Apa): Terjadi perselisihan antara orang-orang Kristen Yahudi yang berbahasa Yunani (orang Helenis) dengan orang-orang Kristen Yahudi yang berbahasa Ibrani.

Who (Siapa):

• Orang Helenis: Orang Yahudi yang berbahasa Yunani dan terbiasa dengan budaya Yunani.
• Orang Ibrani: Orang Yahudi yang berbahasa Ibrani dan memegang teguh tradisi Yahudi.
• Janda-janda Helenis: Kelompok yang merasa diabaikan dalam pembagian makanan harian.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada masa awal pertumbuhan gereja, ketika jumlah murid terus bertambah.

Where (Dimana): Tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar terjadi di Yerusalem, pusat kegiatan gereja mula-mula.

Why (Mengapa): Orang-orang Helenis mengeluh karena janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan makanan harian. Hal ini menunjukkan adanya ketidakadilan dan diskriminasi dalam pembagian bantuan kepada jemaat.

How (Bagaimana):

• Para rasul menanggapi keluhan ini dengan bijaksana.
• Mereka meminta jemaat untuk memilih tujuh orang yang penuh Roh dan hikmat untuk bertanggung jawab atas pelayanan kepada janda-janda.
• Langkah ini menunjukkan pentingnya organisasi dan pembagian tugas dalam gereja yang sedang bertumbuh.

Kesimpulan:

Pasal 6 Kisah Para Rasul menggambarkan tantangan yang dihadapi gereja mula-mula dalam menghadapi pertumbuhan dan keragaman jemaat. Peristiwa ini mengajarkan pentingnya keadilan, organisasi, dan kepemimpinan yang bijaksana dalam membangun komunitas Kristen yang sehat dan harmonis.