Statistik	16 pasal, 433 ayat, 9.447 kata
Penulis	Rasul Paulus (Rom 1:1).
Tema	Kebenaran Allah telah Dinyatakan; Dibenarkan oleh Iman.
Waktu	Sekitar tahun 57
Tempat	Korintus (Rom 15:25-32; Kis 19:21; 20:1-3)
Kata Kunci	Kebenaran.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang membenarkan kita

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat ini dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta (Kis 2:10). Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain (Rom 15:20).

Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Rom 1:13-15; Rom 15:22). Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga menyatakan rencananya untuk datang dengan segera (Rom 15:23-32).

Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Rom 15:25-26; Kis 20:2-3; 1Kor 16:5-6), Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (Rom 16:23; 1Kor 1:14). Sementara menulis surat ini melalui pembantunya Tertius (Rom 16:22), dia sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta (Kis 20:16; sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem (Rom 15:25-27). Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat (Rom 15:24,28).

1. Pendahuluan
   (Rom 1:1-17)
   
2. I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenaran
   (Rom 1:18-3:20)
   
1. A. Kebutuhan Orang Bukan Yahudi
   (Rom 1:18-32)
   
2. B. Kebutuhan Orang Yahudi
   (Rom 2:1-3:8)
   
3. C. Kebutuhan Semua Orang
   (Rom 3:9-20)
   
3. II. Penyediaan Kebenaran yang Mulia oleh Allah
   (Rom 3:21-5:21)
   
1. A. Pembenaran oleh Iman Diringkaskan
   (Rom 3:21-31)
   
2. B. Pembenaran oleh Iman Digambarkan Dalam Abraham
   (Rom 4:1-25)
   
3. C. Berkat dan Keyakinan yang Menyertai Pembenaran
   (Rom 5:1-11)
   
4. D. Adam dan Kristus Dibandingkan
   (Rom 5:12-21)
   
1. 1. Adam/Dosa/Penjatuhan Hukuman/Kematian
   
2. 2. Kristus/Kasih Karunia/Pembenaran/Hidup
   
4. III.Kebenaran Berkarya Melalui Iman
   (Rom 6:1-8:39)
   
1. A. Kebebasan dari Perbudakan Dosa
   (Rom 6:1-23)
   
1. 1. Mati Bersama Kristus terhadap Dosa
   (Rom 6:1-14)
   
2. 2. Hidup Bersama Kristus sebagai Hamba Kebenaran
   (Rom 6:15-23)
   
2. B. Kebebasan dari Pertentangan di Bawah Hukum Taurat
   (Rom 7:1-25)
   
3. C. Kebebasan Melalui Hukum Roh Kehidupan
   (Rom 8:1-39)
   
5. IV. Kebenaran oleh Iman Berkaitan dengan Israel
   (Rom 9:1-11:36)
   
1. A. Persoalan Penolakan Israel
   (Rom 9:1-10:21)
   
2. B. Kemenangan Rencana Allah
   (Rom 11:1-36)
   
6. V. Penerapan Praktis dari Kebenaran oleh Iman
   (Rom 12:1-15:13)
   
1. A. Orang Percaya dan Penyerahan Diri
   (Rom 12:1-2)
   
2. B. Orang Percaya dan Masyarakat
   (Rom 12:3-21)
   
3. C. Orang Percaya dan Pemerintah
   (Rom 13:1-7)
   
4. D. Orang Percaya dan Hukum Kasih
   (Rom 13:8-15:13)
   
7. Penutup
   (Rom 15:14-16:27)
   

Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke Spanyol. Tujuannya lipat dua.

1. (1) Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus (mis. Rom 3:8; Rom 6:1-2,15), Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua puluh lima tahun.
2. (2) Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi (mis. Rom 2:1-29; Rom 3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi (mis. Rom 11:11-36).

1. Anugerah.
Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan ialah bahwa jika kita dapat menjadi Kristen, Allah yang harus melakukannya. Anugerah Allah itu diberikan dengan cuma-cuma, kita tidak dapat melakukan sendiri. Namun demikian, kita tidak boleh juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma: Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.

2. Iman.
Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17; 3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.

3. Pembebasan (atau Pembenaran).
Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:8-11, 15-21; 10:1-10.

4. Kebersamaan.
Perhatikan apa yang Paulus katakan bahwa kita semua berdosa dan kita diselamatkan bersama-sama. Ia menggunakan gambaran tentang tubuh ketika ia ingin menunjukkan bagaimana kita harus bekerja sama satu dengan yang lain. Walaupun hal-hal yang mengganggu dan memecah belah Kristen pada zaman Paulus berbeda dengan masa kini, apakah ia memberikan pedoman yang dapat kita terapkan saat ini? Khususnya lihat 14:1-15:7.

5. Allah adalah Raja.
Kita mendapat kesan yang jelas bahwa walaupun manusia tidak percaya, Allah tetap mengendalikan dunia, sebagaimana Ia mengatur kehidupan Kristen. Hal ini menjadi jaminan yang sangat berarti bagi mereka yang percaya, walaupun kita tidak dapat mengerti bagaimana Ia melakukannya. Bacalah seluruh pasal 9 dan 10 sekali lagi. Bagaimana keduanya saling mengisi?

Tema Surat Roma diketengahkan dalam Rom 1:16-17, yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah umum (Rom 1:18--3:20). Karena baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus (Rom 3:21--4:25).

Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5; Rom 5:1-21), karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6; Rom 6:1-23), pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat (pasal 7; Rom 7:1-26), pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita "melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Rom 8:1-39). Allah sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan -- sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Rom 12:1--14:23). Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi (pasal 15; Rom 15:1-33) dan ucapan salam pribadi yang panjang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16; Rom 16:1-27).

Tujuh ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat dalam PB.
2. (2) Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).
3. (3) Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.
4. (4) Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil (Rom 1:16-17): Allah membereskan segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus.
5. (5) Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan persediaan Allah di dalam Kristus untuk masing-masing aspek:
1. (a) dosa sebagai pelanggaran pribadi (Rom 1:1--5:11), dan
2. (b) prinsip "dosa" (Yun. _he hamartia_), yaitu kecenderungan bawaan yang alami untuk berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (Rom 5:12--8:39).
6. (6) Roma 8 (Rom 8:1-39) adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
7. (7) Surat Roma berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh orang Yahudi (terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan akhirnya menuju kembali kepada Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

***

Hidup dan pelayanan orang Kristen. Pengabdian kepada Kristus.

12:1 Kemurahan Allah harusnya menggerakkan kita untuk menyenangkan Allah.
12:3 Tidak seorang manusia pun boleh terlalu memikirkan dirinya sendiri;
12:6 tetapi semua orang memiliki karunianya masing-masing.
12:9 Kasih, dan banyak tugas lain dituntut dari kita.
12:19 Balas dendam sangat dilarang.

Persembahan yang benar (12:1-8)
Nasihat untuk hidup dalam kasih (12:9-21)

Allah, Kristus, Paulus.

Allah, Kristus, Tuhan

Karena kita telah dibenarkan melalui anugerah, oleh iman di dalam Kristus, adalah kewajiban utama kita untuk menyerahkan diri kita kepada Allah sebagai persembahan yang hidup, supaya ada perubahan hidup ditempa di dalam kita dan supaya kita bisa melayani dalam segala cara kepada seaama kita manusia. Kita berada di dalam relasi bukan saja dengan Kristus, tetapi dengan satu sama lain di dalam Kristus, dan kita sedang dipakai untuk melakukan segala kebaikan yang kita bisa satu sama lain dan bertindak bersama dengan kebaikan umum.

ay. 1. Menunjuk ke "persembahan"

Dalam pasal ke-12 dari Kitab Roma, Paulus mengajak orang-orang percaya untuk hidup sebagai persembahan yang hidup bagi Allah. Dia menekankan pentingnya untuk tidak terpengaruh oleh dunia ini, tetapi berubah melalui pembaruan pikiran agar dapat mengenali kehendak Allah yang baik dan sempurna. Paulus juga mengingatkan bahwa setiap orang memiliki peran yang berbeda dalam tubuh Kristus, dan mereka harus menggunakan anugerah yang diberikan kepada mereka dengan iman yang proporsional. Dia juga menekankan pentingnya mengasihi sesama, melayani dengan sukacita, dan hidup dalam damai dengan semua orang. Paulus mengajak orang-orang percaya untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.

Kitab Roma adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Surat ini ditulis sekitar tahun 57-58 Masehi. Latar belakang historisnya adalah pada masa pemerintahan Kaisar Nero di Roma, di mana umat Kristen mengalami penganiayaan.

Dalam pasal 12, Paulus mengajak jemaat untuk hidup sebagai persembahan yang hidup bagi Allah. Ia menekankan pentingnya mengubah pola pikir dan hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Paulus juga memberikan petunjuk praktis mengenai bagaimana hidup dalam kasih, menghormati sesama, dan mengatasi kejahatan dengan kebaikan.

Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, Paulus menjelaskan mengenai dosa dan kebutuhan akan keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Ia juga membahas tentang pentingnya hidup dalam Roh Kudus dan mengenai pengharapan yang ada dalam Kristus.

Secara teologis, pasal 12 ini menekankan pentingnya transformasi hidup yang terjadi melalui pertobatan dan iman kepada Kristus. Paulus mengajak jemaat untuk hidup sebagai orang percaya yang taat dan mengasihi sesama, sebagai wujud syukur kepada Allah atas kasih dan anugerah-Nya.

Dalam konteks budaya dan literatur, Roma pada saat itu adalah ibu kota Kekaisaran Romawi yang multikultural. Jemaat di Roma terdiri dari orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, sehingga Paulus memberikan pengajaran yang relevan bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang budaya atau etnis mereka.

Dengan demikian, pasal 12 dari Kitab Roma menekankan pentingnya hidup yang taat dan mengasihi sesama dalam konteks historis yang dihadapi oleh jemaat di Roma pada masa itu.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Roma pasal 12:

1. Persembahan hidup yang kudus kepada Allah (Roma 12:1)
- Mengorbankan tubuh sebagai persembahan yang hidup dan kudus kepada Allah.

2. Transformasi oleh pembaruan akal budi (Roma 12:2)
- Mengubah pola pikir dan perilaku sesuai dengan kehendak Allah.

3. Keragaman dalam tubuh Kristus (Roma 12:4-5)
- Setiap anggota tubuh Kristus memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda.

4. Penggunaan karunia sesuai iman (Roma 12:6)
- Menggunakan karunia yang diberikan oleh Allah sesuai dengan iman yang dimiliki.

5. Kasih yang tulus dan belas kasihan (Roma 12:9-10)
- Menunjukkan kasih persaudaraan, saling mengasihi, dan saling menghormati.

6. Kerendahan hati dan pelayanan dengan sukacita (Roma 12:11)
- Melayani dengan kerendahan hati, sukacita, dan kesungguhan.

7. Bersukacita, tabah, dan bertekun dalam doa (Roma 12:12)
- Menjaga sukacita dalam pengharapan, tabah dalam kesusahan, dan bertekun dalam doa.

8. Menunjukkan keramahan dan kebaikan kepada sesama (Roma 12:13)
- Mencukupi kebutuhan orang-orang kudus dan menunjukkan keramahan.

9. Berbagi sukacita dan dukacita (Roma 12:15)
- Bersukacita bersama yang bersukacita dan menangis bersama yang menangis.

10. Mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:17-21)
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.

11. Hidup dalam damai dengan semua orang (Roma 12:18)
- Berusaha hidup dalam damai dengan semua orang, jika mungkin tergantung pada kita.

12. Tidak membalas dendam, tetapi memberi tempat kepada murka Allah (Roma 12:19)
- Tidak membalas dendam, tetapi membiarkan Allah yang membalas.

13. Memberi makan dan minum kepada musuh (Roma 12:20)
- Berbuat baik kepada musuh, memberi makan dan minum jika mereka membutuhkan.

14. Mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:21)
- Mengatasi kejahatan dengan melakukan kebaikan.

Dalam pasal 12 ini, Paulus mengajarkan tentang hidup yang kudus, pelayanan yang tulus, kasih yang tulus, dan mengatasi kejahatan dengan kebaikan.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Allah: Tuhan yang disembah dan dipuja oleh orang Kristen.
- Saudara-saudara: Merujuk kepada orang-orang Kristen yang menjadi saudara seiman.
- Setiap orang di antara kamu: Merujuk kepada semua orang Kristen yang membaca surat ini.
- Mereka yang menganiaya kamu: Merujuk kepada orang-orang yang memperlakukan orang Kristen dengan kejam atau memusuhi mereka.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.

Berikut adalah kata kunci dalam Kitab Roma pasal 12:

1. Kemurahan Allah: Mengacu pada kasih dan belas kasih Allah yang melimpah kepada umat-Nya.
2. Tubuh: Merujuk pada persekutuan orang percaya yang membentuk satu tubuh dalam Kristus.
3. Persembahan yang hidup: Menggambarkan hidup yang dipersembahkan kepada Allah sebagai bentuk penyembahan yang kudus.
4. Pembaruan akal budi: Mengacu pada perubahan pikiran dan pola pikir yang sesuai dengan kehendak Allah.
5. Anugerah: Merujuk pada karunia-karunia yang diberikan oleh Allah kepada setiap orang dalam tubuh Kristus.
6. Proporsional: Menunjukkan penggunaan karunia-karunia sesuai dengan iman dan kapasitas yang diberikan oleh Allah.
7. Kasih persaudaraan: Menggambarkan kasih yang harus saling diberikan antara sesama anggota tubuh Kristus.
8. Keramahan: Mengacu pada sikap ramah dan murah hati terhadap orang lain.
9. Berkat dan tidak mengutuk: Mengajarkan untuk memberkati dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
10. Damai dengan semua orang: Mengajarkan untuk hidup dalam damai dengan semua orang, jika memungkinkan.
11. Tidak membalas dendam: Mengajarkan untuk tidak membalas dendam, tetapi memberikan tempat kepada murka Allah.
12. Kalahkan kejahatan dengan kebaikan: Mengajarkan untuk mengatasi kejahatan dengan melakukan kebaikan.

Semua kata kunci ini menggambarkan prinsip-prinsip hidup yang dianjurkan dalam pasal 12 Kitab Roma, yaitu hidup yang dipersembahkan kepada Allah, hidup dalam persekutuan yang saling mengasihi, dan hidup dengan mengatasi kejahatan dengan kebaikan.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Roma pasal 12:

1. Apa yang dimaksud dengan "mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup" dalam ayat 1? Bagaimana kita dapat melakukannya dalam kehidupan sehari-hari?
2. Mengapa penting bagi kita untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini? Apa yang harus kita lakukan agar dapat berubah oleh pembaruan akal budi?
3. Bagaimana kita dapat menggunakan anugerah yang telah diberikan kepada kita secara proporsional dengan iman kita? Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan satu tubuh dengan banyak anggota dalam ayat 4-5?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang kasih persaudaraan dan memberi hormat dalam ayat 10? Bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam hubungan kita dengan sesama?
5. Mengapa penting bagi kita untuk bersukacita dalam pengharapan, tabah dalam kesusahan, dan bertekun dalam doa? Bagaimana sikap ini dapat mempengaruhi hidup kita?
6. Apa yang dapat kita pelajari tentang mengasihi musuh kita dan tidak membalas dendam dalam ayat 17-21? Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari?
7. Bagaimana kita dapat mengalahkan kejahatan dengan kebaikan? Apa yang dapat kita lakukan untuk mempraktikkan hal ini dalam kehidupan kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam merenungkan dan memahami pesan yang terkandung dalam Kitab Roma pasal 12.

Dalam pasal 12 dari Kitab Roma, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup: Kita dipanggil untuk hidup sebagai persembahan yang hidup bagi Allah. Artinya, kita harus hidup dengan cara yang kudus dan berkenan kepada-Nya.

2. Tidak menjadi serupa dengan dunia ini: Kita harus berubah dan tidak terpengaruh oleh nilai-nilai dunia yang bertentangan dengan kehendak Allah. Kita harus memperbarui pikiran kita agar dapat membedakan apa yang baik dan berkenan kepada Allah.

3. Menggunakan anugerah yang diberikan kepada kita: Setiap orang memiliki anugerah yang berbeda-beda. Kita harus menggunakan anugerah tersebut dengan proporsional dan sesuai dengan iman yang Allah berikan kepada kita.

4. Mengasihi sesama dengan kasih persaudaraan: Kita dipanggil untuk saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat. Kita juga harus bersukacita bersama dengan mereka yang bersukacita dan menangis bersama dengan mereka yang menangis.

5. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan: Kita harus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Jangan membalas dendam, tetapi berilah tempat kepada murka Allah. Jika mungkin, hiduplah dalam damai dengan semua orang.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk hidup sebagai persembahan yang hidup: Tuhan, aku mohon agar Engkau membantu aku hidup sebagai persembahan yang hidup bagi-Mu. Bantu aku hidup dengan cara yang kudus dan berkenan kepada-Mu.

2. Doa untuk memperbarui pikiran: Tuhan, tolonglah aku agar pikiranku diperbarui oleh Roh-Mu. Bantu aku membedakan apa yang baik dan berkenan kepada-Mu.

3. Doa untuk menggunakan anugerah dengan bijaksana: Tuhan, aku mohon agar Engkau membantu aku menggunakan anugerah yang Engkau berikan dengan proporsional dan sesuai dengan imanku.

4. Doa untuk mengasihi sesama: Tuhan, tolonglah aku agar dapat mengasihi sesama dengan kasih persaudaraan. Bantu aku saling mendahului dalam memberi hormat dan bersukacita bersama dengan mereka yang bersukacita.

5. Doa untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan: Tuhan, bantu aku mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Jangan biarkan aku membalas dendam, tetapi berilah tempat kepada murka-Mu. Bantu aku hidup dalam damai dengan semua orang.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam menerapkan ajaran dari pasal 12 Kitab Roma dalam kehidupan kita sehari-hari.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Roma Pasal 12 :

1. What (Apa):
- Pasal 12 dari Kitab Roma berbicara tentang hidup yang dipersembahkan kepada Allah sebagai persembahan yang hidup dan kudus.
- Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya mengubah pola pikir dan hidup kita agar sesuai dengan kehendak Allah.
- Pasal ini juga membahas tentang berbagai karunia yang diberikan oleh Allah kepada setiap orang dan pentingnya menggunakan karunia tersebut dengan iman yang diberikan oleh Allah.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus.
- Pasal ini ditujukan kepada jemaat di Roma dan juga kepada setiap orang percaya.

3. Where (Dimana):
- Pasal ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma.

4. When (Kapan):
- Pasal ini ditulis pada masa ketika Rasul Paulus sedang melakukan pelayanan dan mengajar jemaat-jemaat di berbagai kota.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk memberikan pengajaran dan bimbingan kepada jemaat di Roma tentang bagaimana hidup yang dipersembahkan kepada Allah dan bagaimana menggunakan karunia yang diberikan oleh Allah.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini mengajarkan agar kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubah oleh pembaruan akal budi kita.
- Kita diminta untuk menggunakan karunia yang diberikan oleh Allah dengan iman yang sesuai dengan ukuran iman yang Allah berikan.
- Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya saling mengasihi, saling menghormati, dan hidup dalam damai dengan semua orang.
- Kita juga diajarkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.

Semoga analisis ini dapat membantu Anda dalam memahami isi dari Kitab Roma Pasal 12.