Statistik	13 pasal, 257 ayat, 6.092 kata
Penulis	Rasul Paulus (2Ko 1:1).
Tema	Kemuliaan Melalui Penderitaan; Penghiburan merupakan perbuatan pelayanan.
Waktu	Tahun 55/56
Tempat	Makedonia (2Ko 2:13; 7:5-6; 8:1; 9:2,4).
Kata Kunci	Sukacita.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang menguduskan kita

Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya di seluruh Akhaya (2Kor 1:1), dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali (2Kor 1:1; 2Kor 10:1). Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu sering berhubungan karena masalah dalam jemaat (Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1KORINTUS" 08185).

Urutan hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai berikut:

1. (1) Setelah beberapa kali berhubungan dan surat-menyurat yang awal di antara Paulus dengan jemaat itu (misalnya: 1Kor 1:11; 1Kor 5:9; 1Kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus (awal tahun 55/56).
2. (2) Berikut, Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk menangani masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini di antara 1 dan 2 Korintus (bd. 2Kor 13:1-2) merupakan suatu kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat itu (2Kor 2:1-2).
3. (3) Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus bahwa para penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan wewenang rasulinya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak Paulus.
4. (4) Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat 2 Korintus dari Makedonia (akhir tahun 55/56).
5. (5) Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi (2Kor 13:1), dan tinggal di situ selama lebih kurang tiga bulan (bd. Kis 20:1-3a). Dari situ ia menulis kitab Roma.

1. Pendahuluan
   (2Kor 1:1-11)
   
2. I. Pembelaan Paulus Demi Kepentingan Mayoritas Jemaat yang Setia
   (2Kor 1:12-7:16)
   
1. A. Penyangkalan atas Tuduhan Bahwa Ia Plinplan
   (Berpendirian Tidak Tetap)
   (2Kor 1:12-22)
   
2. B. Penjelasan Mengenai Perubahan Rencana Perjalanannya
   (2Kor 1:23-2:17)
   
3. C. Penjelasan Mengenai Sifat Pelayanannya
   (2Kor 3:1-6:10)
   
1. 1. Pelayanan Terhadap Suatu Perjanjian Baru
   (2Kor 3:1-18)
   
2. 2. Pelayanan yang Terbuka dan Dalam Kebenaran
   (2Kor 4:1-6)
   
3. 3. Pelayanan Dalam Penderitaan Pribadi
   (2Kor 4:7-5:10)
   
4. 4. Pelayanan Dalam Penyerahan yang Penuh Belas Kasihan
   (2Kor 5:11-6:10)
   
4. D. Permintaan Pribadi dan Rasa Hormat yang Penuh Kasih Sayang bagi
   Orang Korintus
   (2Kor 6:11-7:16)
   
3. II. Pengumpulan Uang bagi Orang Kristen di Yerusalem yang Membutuhkan
   Bantuan
   (2Kor 8:1-9:15)
   
1. A. Sifat Kemurahan Hati Kristen
   (2Kor 8:1-15)
   
2. B. Titus Mengepalai Urusan Pengumpulan Uang Itu
   (2Kor 8:16-24)
   
3. C. Imbauan untuk Tanggapan yang Segera
   (2Kor 9:1-5)
   
4. D. Imbauan untuk Tanggapan yang Berkemurahan Hati
   (2Kor 9:6-15)
   
4. III.Jawaban Paulus kepada Minoritas Jemaat yang Melawan
   (2Kor 10:1-13:10)
   
1. A. Jawaban Terhadap Tuntutan Sifat Pengecut dan Kelemahan
   (2Kor 10:1-18)
   
2. B. Keengganan Paulus untuk Membela Kerasulannya
   (2Kor 11:1-12:18)
   
1. 1. Minta Maaf Terhadap Nada Menyombongkan Diri
   (2Kor 11:1-15)
   
2. 2. Menegaskan bahwa Ia Tidak Lebih Rendah daripada Para Penganut
   Yudaisme (2Kor 11:16-12:10)
   
3. 3. Menuntut Pengakuan yang Sah atas Kerasulannya
   (2Kor 12:11-18)
   
3. C. Kunjungan Ketiga yang Mendatang Disebut Sebagai Suatu Peringatan
   (2Kor 12:19-13:10)
   
1. 1. Kekuatiran Terhadap Jemaat Korintus
   (2Kor 12:19-21)
   
2. 2. Ketetapan Hati untuk Bersikap Teguh
   (2Kor 13:1-10)
   
5. Penutup
   (2Kor 13:11-14)
   

Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.

1. (1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
2. (2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
3. (3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.

Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk kunjungannya yang akan datang.

1. Penderitaan.
Pelajari dua perikop utama tentang penderitaan dalam pasal 6 dan 11. Berapa banyak dari peristiwa yang diceritakan dalam pasal-pasal ini yang dapat Anda hubungkan dengan biografi Paulus dalam Kisah para Rasul?

2. Kristen dan pelayanan sosial.
Paulus sangat prihatin tentang perlunya gereja-gereja di Asia membantu orang-orang Kristen di Yudea yang sangat menderita akibat kelaparan (Kis. 11:27-30). Pelajari Kis 4:32-5:11 dan 2Kor 8:1-9:15 bersama-sama dengan 1Kor 16:1-4, Rom 15:24-29 dan Kis 24:17 untuk melihat prinsip-prinsip umum apa yang dapat dijadikan pedoman oleh orang Kristen dalam hal memberi. Perhatikan juga perkataan Yesus sendiri mengenai hal ini: Mat 6:1-4.

3. Kematian.
2 Korintus 4:7-5:10 menyangkut masalah kelemahan tubuh manusia dan tidak terluputnya tubuh tersebut dari kematian. Pelajari perikop ini dan bandingkan dengan I Korintus 15:35-58. Kedua perikop tersebut berhubungan dengan 'kemuliaan'. Apakah kemuliaan itu (Kel 24:15-17; Yeh. 1:26-28)? Kemuliaan menantikan kita, mengapa kita masih takut akan kematian? Bagaimana dengan Paulus (2Kor 5:8 dan 2 Tim. 4:6-8)?

4. Wewenang kerasulan.
Pakailah konkordansi untuk mempelajari setiap penjelasan tentang 'para rasul'. Buatlah sebuah daftar dari semua orang yang dipanggil rasul.

Perhatikan secara khusus:
- Yesus (Ibr 3:1)
- kedua belas rasul (Mat 10:2)
- Andronikus (Rom 16:7)
- Paulus (1Kor 1:1)

Kedua belas rasul merupakan suatu kelompok yang unik, yang dipakai untuk menyatakan hubungan antara kedua belas suku Israel dalam Perjanjian Lama dan gereja dalam Perjanjian Baru (Gal 6:16, 'Israel milik Allah').

Apa kesalahan 'para rasul yang hebat' itu, padahal sebenarnya mereka adalah rasul-rasul palsu. (2Kor 11:1-21)?

Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.

1. (1) Pada bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan-Nya di tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya. Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling luas dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah menentang wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).
2. (2) Di pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihati jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yang dengan sepenuh hati telah menyumbangkan persembahan yang telah dikumpulkannya untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.
3. (3) Pada pasal 10, 13; (2Kor 10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya dengan menguraikan panggilannya, kualifikasi, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat yang menyinggung Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).

Empat ciri utama menandai surat ini:

1. (1) Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat hidup Paulus. Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan rendah hati, minta maaf dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di Korintus.
2. (2) Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak rohaninya.
3. (3) Kitab ini berisi teologi yang paling lengkap dalam PB mengenai penderitaan Kristen (2Kor 1:3-11; 2Kor 4:7-18; 2Kor 6:3-10; 2Kor 11:23-30; 2Kor 12:1-10) dan mengenai hal memberi secara kristiani (pasal 8-9; 2Kor 8:1--9:15).
4. (4) Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya, kesukaran, penderitaan, penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan, dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik dari surat ini.

Kedermawanan(jemaat)dipuji

Persembahan untuk orang-orang kudus di Yerusalem. Dorongan bagi orang-orang yang memberi.

9:1 Dia memberi alasan mengapa, meskipun dia tahu kemajuan mereka, namun dia mengutus Titus dan saudaranya sebelumnya.
9:6 dan dia melanjutkan menggerakkan mereka untuk memberi sedekah yang berlimpah, sebagai hal semacam menabur benih,
9:10 yang akan memberikan hasil yang baik bagi mereka,
9:13 dan sebagai persembahan ucapan syukur kepada Allah.

Pengumpulan uang untuk Yerusalem (9:1-5)
Memberi dengan sukacita membawa berkat (9:6-15)

Allah, Kristus, Paulus.

Akhaya, Allah, Injil, Kristus, Makedonia

Imbalan berkat kita akan sebanding dengan apa yang kita tabur. Karena itu kiranya pemberian sukarela kita dilakukan dengan pikiran dan doa, daripada melalui ketidaksengajaan, memberi dengan sukarela, bukan dengan segan, senang bahwa kita memiliki kemampuan dan kesempatan untuk bermurah hati. Allah mengasihi orang-orang yang memberi dengan sukarela, karena itu tidak ada seorang pun yang menjadi lebih miskin dengan melakukan apa yang Allah sukai karena Dia sanggup memberikan anugerah-Nya lebih melimpah kepada kita.

ay. 15. Pemberian itu, Kristus, melampaui segalanya dan kemudian memberikan semua karunia ilahi lainnya (Rm. 8:32). Bagaimana mungkin seseorang yang memiliki "karunia yang tak terkatakan"

Dalam pasal ke-9 dari Kitab 2 Korintus, Paulus berbicara tentang pemberian sukarela untuk orang-orang kudus. Dia memuji gereja di Makedonia karena kerelaan mereka dalam memberikan, dan mengirim saudara-saudara untuk mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan oleh gereja di Korintus. Paulus mengingatkan bahwa siapa yang menabur sedikit akan menuai sedikit, dan siapa yang menabur banyak akan menuai banyak. Dia juga mengatakan bahwa Allah akan melimpahkan berkat-Nya kepada mereka yang memberi dengan sukacita, dan bahwa pemberian mereka tidak hanya mencukupi kebutuhan orang-orang kudus, tetapi juga memuliakan Allah dan membangkitkan ucapan syukur kepada-Nya. Paulus mengakhiri pasal ini dengan bersyukur atas pemberian yang tak terkatakan dari Allah.

Kitab 2 Korintus adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Surat ini ditulis sebagai tanggapan terhadap situasi yang rumit dan sulit di antara Paulus dan jemaat di Korintus.

Latar belakang historis dari pasal 9 ini adalah bahwa Paulus sedang mengumpulkan sumbangan dari jemaat-jemaat di Makedonia dan Akaia untuk membantu jemaat-jemaat miskin di Yerusalem. Paulus ingin menunjukkan kepada jemaat di Korintus pentingnya memberikan sumbangan ini sebagai tanda kasih dan persatuan dalam tubuh Kristus.

Dalam konteks budaya, jemaat di Korintus hidup dalam masyarakat yang kaya dan materialistik. Paulus ingin mengajarkan kepada mereka pentingnya memberikan secara sukarela dan murah hati, bukan hanya untuk membantu jemaat miskin, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Allah.

Dalam konteks literatur, pasal 9 ini merupakan kelanjutan dari pembahasan Paulus tentang sumbangan sukarela. Paulus telah mengutip contoh dari jemaat-jemaat di Makedonia yang memberikan sumbangan dengan sukarela dan melampaui kemampuan mereka sendiri. Dia mengharapkan jemaat di Korintus untuk mengikuti contoh ini.

Dalam konteks teologis, pasal 9 ini menekankan pentingnya memberikan dengan sukarela dan sukacita, bukan karena paksaan atau kewajiban. Paulus mengajarkan bahwa Allah memberkati orang yang memberikan dengan sukarela dan melimpahkan berkat-Nya kepada mereka yang murah hati.

Sebelum pasal 9, dalam pasal 8, Paulus telah mengajarkan tentang sumbangan sukarela dan memberikan contoh dari jemaat-jemaat di Makedonia yang memberikan dengan sukarela meskipun mereka dalam kesulitan sendiri. Paulus juga mengingatkan jemaat di Korintus tentang kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang menjadi teladan bagi mereka dalam memberikan.

Dengan latar belakang ini, pasal 9 dari Kitab 2 Korintus mengajarkan pentingnya memberikan dengan sukarela dan murah hati sebagai bentuk ibadah kepada Allah dan sebagai tanda persatuan dalam tubuh Kristus. Paulus ingin menginspirasi jemaat di Korintus untuk mengikuti contoh jemaat-jemaat lain yang memberikan dengan sukarela dan melimpahkan berkat-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Korintus pasal 9:

1. Pelayanan kepada orang-orang kudus (ayat 1)
- Paulus menyampaikan tentang pelayanan yang dilakukan untuk orang-orang kudus.

2. Kesiapan dalam memberikan (ayat 2-5)
- Paulus mengutus saudara-saudara untuk mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan oleh jemaat di Korintus.

3. Memberi dengan sukacita (ayat 6-7)
- Setiap orang harus memberi dengan sukacita dan sukarela, bukan karena terpaksa atau dengan dukacita.

4. Prinsip penaburan dan menuai (ayat 6)
- Siapa yang menabur sedikit akan menuai sedikit, dan siapa yang menabur banyak akan menuai banyak.

5. Allah melimpahkan berkat (ayat 8-11)
- Allah sanggup melimpahkan semua anugerah kepada kita, sehingga kita memiliki kecukupan dalam segala hal dan berkelimpahan dalam setiap pekerjaan baik.

6. Ucapan syukur kepada Allah (ayat 12-15)
- Pemberian yang dilakukan tidak hanya mencukupi kebutuhan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah melalui banyak orang.

7. Kasih karunia Allah yang berlimpah (ayat 14-15)
- Orang-orang merindukan dan bersyukur atas kasih karunia Allah yang melimpah kepada kita.

Referensi: 2 Korintus 9:1-15

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Paulus: Penulis surat ini, yang mengutus saudara-saudara untuk mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan oleh jemaat Korintus.
- Orang-orang Makedonia: Orang-orang yang telah memberikan pelayanan dan pemberian dengan semangat kepada orang-orang kudus.
- Akhaya: Sebuah wilayah di Yunani, yang telah siap sejak tahun lalu untuk memberikan pelayanan dan pemberian kepada orang-orang kudus.
- Saudara-saudara: Orang-orang yang dikirim oleh Paulus untuk mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan oleh jemaat Korintus.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Makedonia: Sebuah wilayah di Yunani, dari mana orang-orang telah memberikan pelayanan dan pemberian kepada orang-orang kudus.
- Akhaya: Sebuah wilayah di Yunani, yang telah siap sejak tahun lalu untuk memberikan pelayanan dan pemberian kepada orang-orang kudus.

Kata kunci dalam Kitab "2 Korintus" pasal 9 adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan kepada orang-orang kudus: Pasal ini membahas tentang pelayanan yang dilakukan oleh jemaat di Korintus kepada orang-orang kudus, yaitu para pengikut Kristus.

2. Kerelaan: Paulus mengetahui kerelaan jemaat di Korintus dalam memberikan pelayanan kepada orang-orang kudus.

3. Kebanggaan: Paulus bangga dengan semangat dan kerelaan jemaat di Korintus dalam memberikan pelayanan kepada orang-orang kudus.

4. Persiapan pemberian: Paulus mengutus saudara-saudara untuk mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan oleh jemaat di Korintus.

5. Pemberian sukarela: Paulus mengingatkan jemaat di Korintus untuk memberikan pemberian dengan sukarela, bukan karena terpaksa.

6. Menabur dan menuai: Paulus mengajarkan prinsip bahwa siapa yang menabur sedikit akan menuai sedikit, dan siapa yang menabur banyak akan menuai banyak.

7. Memberi dengan sukacita: Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita, bukan dengan dukacita atau di bawah paksaan.

8. Kecukupan dan berkelimpahan: Allah sanggup melimpahkan semua anugerah kepada jemaat di Korintus, sehingga mereka memiliki kecukupan dalam segala hal dan berkelimpahan dalam setiap pekerjaan baik.

9. Ucapan syukur: Pemberian yang dilakukan oleh jemaat di Korintus tidak hanya mencukupkan keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

10. Kasih karunia: Jemaat di Korintus merindukan Paulus karena kasih karunia Allah yang berlimpah atas mereka.

11. Pemberian-Nya yang tak terkatakan: Pasal ini mengakhiri dengan syukur kepada Allah atas pemberian-Nya yang tak terkatakan.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab 2 Korintus pasal 9:

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan dan pemberian dari pasal ini?
2. Mengapa Paulus mengutus saudara-saudara untuk mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan sebelumnya? Apa artinya pemberian sukarela?
3. Apa yang Paulus maksudkan dengan "siapa yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga"?
4. Bagaimana Allah melimpahkan anugerah kepada kita dan mengapa kita harus memberi dengan sukacita?
5. Apa yang dapat kita pelajari tentang kemurahan hati dan berbagi kepada sesama dari pasal ini?
6. Bagaimana pemberian kita dapat memuliakan Allah dan membangkitkan ucapan syukur kepada-Nya?
7. Mengapa doa-doa orang lain untuk kita dapat menjadi bukti kasih karunia Allah yang berlimpah?

Hal-hal menarik terkait Kitab 2 Korintus pasal 9:

1. Pasal ini menekankan pentingnya pemberian sukarela dan kemurahan hati dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
2. Paulus mengajarkan bahwa Allah akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita ketika kita memberi dengan sukacita dan kemurahan hati.
3. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan sebelumnya agar tidak mengecewakan orang lain.
4. Paulus mengingatkan kita bahwa pemberian kita tidak hanya mencukupkan keperluan orang-orang kudus, tetapi juga memuliakan Allah dan membangkitkan ucapan syukur kepada-Nya.
5. Doa-doa orang lain untuk kita adalah bukti kasih karunia Allah yang berlimpah dan dapat memperkuat hubungan kita dengan sesama Kristen.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam Kitab 2 Korintus pasal 9.

Dalam pasal 9 dari Kitab 2 Korintus, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Memberi dengan sukacita: Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita, bukan karena terpaksa. Oleh karena itu, saat kita memberi, kita harus melakukannya dengan hati yang gembira dan sukacita, bukan dengan paksaan atau dukacita.

2. Memberi secara sukarela: Pemberian yang kita berikan haruslah sukarela, bukan karena terpaksa. Allah menghargai pemberian yang kita berikan dengan sukarela, karena itu menjadi tanda kerelaan hati kita untuk berbagi dengan orang lain.

3. Memberi dengan hati yang baik: Setiap orang harus memberi sesuai dengan apa yang telah ia putuskan dalam hatinya. Saat kita memberi, kita harus melakukannya dengan hati yang baik dan penuh kasih, tanpa ada rasa paksaan atau keberatan.

4. Memberi dengan keyakinan: Allah sanggup melimpahkan semua anugerah kepada kita, sehingga kita selalu memiliki kecukupan dalam segala hal dan berkelimpahan dalam setiap pekerjaan baik. Saat kita memberi, kita harus memiliki keyakinan bahwa Allah akan memberkati kita dan melipatgandakan hasil kebenaran kita.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berdoa agar kita dapat memberi dengan sukacita dan hati yang baik, tanpa ada rasa paksaan atau keberatan.

2. Berdoa agar kita dapat memberi secara sukarela, dengan kerelaan hati yang tulus untuk berbagi dengan orang lain.

3. Berdoa agar kita memiliki keyakinan bahwa Allah akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita saat kita memberi.

4. Berdoa agar kita selalu memiliki kecukupan dalam segala hal dan berkelimpahan dalam setiap pekerjaan baik, sehingga kita dapat terus memberi kepada orang lain.

5. Berdoa agar pemberian kita dapat memuliakan Allah dan menjadi bukti ketaatan kita kepada pengakuan kita akan Injil Kristus.

6. Berdoa agar orang-orang yang menerima bantuan pelayanan kita dapat merasakan kasih karunia Allah melalui kita.

7. Berdoa untuk rindu dan kerinduan orang-orang yang mendoakan kita, agar kita dapat terus hidup dalam kasih karunia Allah yang berlimpah.

Doa-doa ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pribadi masing-masing.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab 2 Korintus Pasal 9 :

1. What (Apa):
- Pasal 9 ini berbicara tentang pemberian sukarela yang dilakukan oleh jemaat di Korintus kepada orang-orang kudus.

2. Who (Siapa):
- Penulis surat ini adalah rasul Paulus.
- Penerima surat ini adalah jemaat di Korintus.

3. Where (Di mana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus dari suatu tempat yang tidak disebutkan secara spesifik.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu penulisan surat ini.

5. Why (Mengapa):
- Paulus menulis surat ini untuk mengingatkan jemaat di Korintus tentang pentingnya memberikan pemberian sukarela kepada orang-orang kudus.
- Tujuan dari pemberian ini adalah untuk memenuhi kebutuhan orang-orang kudus dan untuk memuliakan Allah.

6. How (Bagaimana):
- Paulus mengutus saudara-saudara untuk mempersiapkan pemberian yang telah dijanjikan oleh jemaat di Korintus sebelumnya.
- Paulus mengingatkan bahwa pemberian harus dilakukan dengan sukacita dan sukarela, bukan karena terpaksa.
- Paulus mengatakan bahwa Allah akan melimpahkan berkat dan kecukupan kepada mereka yang memberi dengan sukacita.
- Paulus juga mengingatkan bahwa pemberian sukarela ini akan membangkitkan ucapan syukur kepada Allah dan memuliakan-Nya.

Dengan demikian, pasal 9 dari Kitab 2 Korintus mengajarkan tentang pentingnya memberikan pemberian sukarela dengan sukacita kepada orang-orang kudus dan bagaimana pemberian ini dapat memuliakan Allah.