Statistik	6 pasal, 155 ayat, 3.039 kata
Penulis	Rasul Paulus (Efe 1:1).
Tema	Kristus dan Gereja; Gereja adalah tubuh Kristus.
Waktu	Sekitar 62 M
Tempat	Roma, tempat Paulus dipenjarakan (Efe 3:1; 4:1; 6:20; Kis 28:30).
Kata Kunci	Satu Dalam Kristus.
Kristus Di Alkitab	Dialah kekayaan Kristus yang tidak terduga

Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef 6:21; bd. Kol 4:7).

Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1, sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus dalam Kol 4:16.

1. Salam Kristen
   (Ef 1:1-2)
   
2. I. Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang Percaya
   (Ef 1:3-3:21)
   
1. A. Keutamaan Kristus dalam Penebusan
   (Ef 1:3-14)
   
1. 1. Keutamaan-Nya Dalam Rencana Bapa
   (Ef 1:3-6)
   
2. 2. Keutamaan-Nya Dalam Partisipasi Orang Percaya
   (Ef 1:7-12)
   
3. 3. Keutamaan-Nya Dalam Penerapan Roh Kudus
   (Ef 1:13-14)
   Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh Penerangan Rohani
   (Ef 1:15-23)
   
2. B. Hasil-Hasil Penebusan Dalam Kristus
   (Ef 2:1-3:21)
   
1. 1. Membebaskan Kita dari Dosa dan Kematian kepada Hidup Baru
   di Dalam Kristus
   (Ef 2:1-10)
   
2. 2. Memperdamaikan Kita dengan Orang Lain yang Sedang Diselamatkan
   (Ef 2:11-15)
   
3. 3. Mempersatukan Kita Dalam Kristus di Dalam Satu Rumah Tangga
   (Ef 2:16-22)
   
4. 4. Menyatakan Hikmat Allah Melalui Gereja
   (Ef 3:1-13)
   Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh Kepuasan Rohani
   (Ef 3:14-21)
   
3. II. Pengarahan-Pengarahan Praktis -- Kehidupan Orang Percaya
   (Ef 4:1-6:20)
   
1. A. Hidup Baru Orang Percaya
   (Ef 4:1-5:21)
   
1. 1. Selaras dengan Maksud Allah bagi Gereja
   (Ef 4:1-16)
   
2. 2. Hidup Baru yang Kudus
   (Ef 4:17-5:7)
   
3. 3. Hidup Sebagai Anak-Anak Terang
   (Ef 5:8-14)
   
4. 4. Hati-Hati dan Penuh dengan Roh
   (Ef 5:15-21)
   
2. B. Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya
   (Ef 5:22-6:9)
   
1. 1. Suami dan Istri
   (Ef 5:22-33)
   
2. 2. Anak-Anak dan Orang-Tua
   (Ef 6:1-4)
   
3. 3. Hamba dan Tuan
   (Ef 6:5-9)
   
3. C. Peperangan Rohani Orang Percaya
   (Ef 6:10-20)
   
1. 1. Sekutu Kita -- Allah
   (Ef 6:10-11a)
   
2. 2. Musuh Kita -- Iblis dan Pasukannya
   (Ef 6:11-12)
   
3. 3. Perlengkapan Kita -- Senjata Allah
   (Ef 6:13-20)
   
4. Penutup
   (Ef 6:21-24)
   

Tujuan Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam Ef 1:15-17. Dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus (mis. Ef 4:1-3; Ef 5:1-2). Oleh karena itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam Kristus"(Ef 1:3-14; Ef 3:10-12) untuk gereja (Ef 1:22-23; Ef 2:11-22; Ef 3:21; Ef 4:11-16; Ef 5:25-27) dan untuk setiap orang (Ef 1:15-21; Ef 2:1-10; Ef 3:16-20; Ef 4:1-3,17-32; Ef 5:1--6:20).

1. Kasih karunia.
Kasih karunia merupakan kata kunci dalam Alkitab, sebab hal itu memperlihatkan sifat Allah yang memungkinkan adanya keselamatan bagi kita. Oleh karena dosa manusia, jika tidak ada kasih karunia, tidak akan ada pengharapan. Kasih karunia berarti hadiah yang diberikan cuma-cuma. Respons manusia terhadap kasih karunia ialah iman, tetapi ini pun diberikan oleh Allah kepada kita. Lihatlah khususnya Efe 2:1-10. Perhatikan bahwa kasih karunia selalu dipertentangkan dengan hukum Taurat (Rom 6:14). Pembenaran dimungkinkan oleh dua alasan, yaitu kasih karunia Allah (Rom 3:24) dan kematian Kristus (Rom 5:9).

2. Keesaan.
Paulus telah menjelaskan bahwa umat Allah di bawah perjanjian baru mengikutsertakan baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi, dan sekarang ia menekankan perlunya kita memelihara keesaan sejati ini. Sebagai Kristen kita tidak dapat menciptakan keesaan oleh karena hal ini adalah pekerjaan Roh Kudus, tetapi kita diminta untuk memeliharanya. Kesatuan yang kita punyai tidaklah sama dengan keseragaman. Ada keanekaragaman karunia di antara umat Allah, tetapi hanya ada satu dasar kesatuan. Lihat juga pada perikop lain yang terbaik yang menekankan pentingnya kesatuan - Yohanes pasal 17.

3. Hubungan.
Kita tidak hidup di dalam suatu ruangan hampa, tetapi di dalam serentetan hubungan - di dalam rumah, dalam pekerjaan, di dalam gereja dan di dalam masyarakat pada umumnya. Iman Kristen kita terutama menyangkut hubungan-hubungan tersebut. Kita sering menemukan bahwa pada suatu saat, standar kehidupan menurut ajaran Alkitab bertentangan dengan standar kehidupan yang sementara ini diterima dalam masyarakat. Dalam kasus seperti itu kita harus lebih menaati Allah daripada manusia. Bandingkan perikop dalam Efesus tentang masalah ini dengan ayat-ayat yang serupa dalam Kolose. Juga perhatikan bagaimana dalam memilih pemimpin Kristen, masalah hubungan kekeluargaan sangat mendapat perhatian (1Tim 3:1-5; Tit 1:6-8).

4. Konflik.
Paulus menyebut seorang Kristen sebagai prajurit (2 Tim. 2:3, 4). Baginya selalu berlangsung peperangan, dan Kristen benar-benar terlibat di dalamnya. Alkitab tidak pernah meragukan keberadaan setan. Setan begitu nyata dalam pengalaman Tuhan Yesus,dan nyata juga bagi para murid.Dalam Efesus Paulus mengingatkan kita tentang kecerdikan musuh itu.Kita tidak dapat menghadapinya tanpa senjata atau tanpa perlindungan. Carilah hal-hal yang berhubungan dengan Iblis yang ditunjukkan oleh Kristus - Matius 4:1-11; 12:24; 13:39; 25:41; Lukas 8:12; 10:18; Yohanes 8:44.

Secara paling sederhana PB terdiri atas dua tema dasar:

1. (1) bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan
2. (2) bagaimana kita harus hidup sebagai umat tertebus itu.

Pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal 4-6 (Ef 4:1--6:24) difokuskan pada yang kedua.

1. (1) Pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) dimulai dengan suatu paragraf pembukaan yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab (Ef 1:3-14). Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya (Ef 1:3-6), karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya (Ef 1:7-12), dan karena Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita (Ef 1:13-14). Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya (Ef 2:1-10) dan dengan sesama umat tertebus (Ef 2:11-15), dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja (Ef 2:16-22). Tujuan penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi," (Ef 1:10).
2. (2) Pasal 4-6 (Ef 4:1--6:24) pada umumnya terdiri atas arahan-arahan praktis bagi gereja mengenai tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita.

Di antara 35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang tertebus harus hidup, ditekankan tiga kategori luas.

1. (1) Orang percaya dipanggil kepada suatu kehidupan baru yang murni dan terpisah dari dunia. Mereka dipanggil untuk "kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Ef 1:4), "menjadi bait Allah yang kudus" (Ef 2:21), "hidup ... berpadanan dengan panggilan (mereka) itu" (Ef 4:1), "mencapai ... kedewasaan penuh" (Ef 4:13), hidup "di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24), "hiduplah di dalam kasih" (Ef 5:2; bd. Ef 3:17-19), dan menjadi kudus "dengan ... firman" (Ef 5:26) agar Kristus bisa memperoleh "jemaat ... tanpa cacat atau kerut ... kudus dan tidak bercela" (Ef 5:27).
2. (2) Orang percaya dipanggil kepada suatu cara hidup baru dalam hubungan keluarga dan kerja (Ef 5:22--6:9). Semua hubungan ini hendaknya dikuasai oleh prinsip-prinsip yang menandai orang percaya berbeda sekali dari masyarakat sekular di mana mereka hidup.
3. (3) Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali (Ef 6:10-20).

Lima ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Penyingkapan kebenaran teologis akbar dalam pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) dihentikan sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang pertama memohon hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah (Ef 1:15-23); yang kedua berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah (Ef 3:14-21).
2. (2) "Di dalam Kristus", sebuah istilah Paulus yang sangat berbobot (dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan perihal berada "di dalam Kristus".
3. (3) Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat Efesus.
4. (4) Beraneka segi dari peranan Roh Kudus di dalam kehidupan Kristen ditekankan (Ef 1:13-14,17; Ef 2:18; Ef 3:5,16,20; Ef 4:3-4,30; Ef 5:18; Ef 6:17-18).
5. (5) Surat Efesus kadang-kadang dianggap sebagai "surat kembar" dengan Kolose, karena persamaan dalam isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar kedua surat itu).

Kristus damai sejahtera kita

Metode keselamatan orang bukan Yahudi. Orang Yahudi dan bukan Yahudi menjadi satu tubuh di dalam Kristus, tempat kediaman Allah di dalam Roh Kudus.

2:1 Dengan membandingkan siapa diri kita dengan alam, dengan siapa diri kita oleh kasih karunia,
2:10 dia menyatakan bahwa kita diciptakan untuk pekerjaan yang baik: dan dibawa mendekat kepada Kristus, tidak hidup sebagai orang non-Yahudi atau orang asing, seperti di masa lalu, tetapi sebagai warga negara bersama dengan orang kudus, dan sebagai keluarga Allah.

Semuanya adalah kasih karunia (2:1-10)
Dipersatukan di dalam Kristus (2:11-22)

Allah, Kristus.

Allah, Israel, Kristus, Taurat, Tuhan, Yahudi, Yesus

Keadaan dosa terpisah dari Kristus, adalah keadaan kematian rohani dan perbudakan oleh Setan. Perubahan besar dan bahagia dimungkinkan dengan dasar penebusan Kristus yang sempurna dimana manusia dinaikkan ke hidup yang kekal oleh iman di luar kelayakan mereka. Allah, Bapa, adalah Perancang rencana, Kristus, Anak, meletakkan dasar, dan Roh Kudus membangun bagian atasnya.

ay. 7. Satu tujuan besar keselamatan Kristus adalah untuk menyatakan di zaman yang akan datang perluasan kekayaan kasih karunia Allah. Jika semua manusia diselamatkan, tidak akan pernah bisa tampak bahwa kita benar-benar pantas untuk mati. Selain salib, kita, para malaikat, dan alam semesta akan meragukannya. Hilangnya beberapa jiwa melalui penolakan Kristus menghentikan keraguan itu dan membuktikan kepada semua orang kekekalan bahwa mereka yang diselamatkan adalah secara natur anak-anak murka, bahkan seperti orang lain.

Dalam pasal 2 dari Kitab Efesus, Paulus mengingatkan umat Kristen bahwa mereka dulunya hidup dalam dosa dan mengikuti dunia yang jahat. Namun, karena kasih dan anugerah Allah, mereka telah diselamatkan dan hidup bersama dengan Kristus. Melalui iman, mereka telah dibangkitkan dan duduk bersama dengan Kristus di tempat surgawi. Paulus juga mengingatkan mereka bahwa mereka dulunya adalah orang kafir, terpisah dari Allah dan tanpa pengharapan. Tetapi sekarang, melalui darah Kristus, mereka telah didekatkan kepada Allah dan menjadi bagian dari keluarga Allah. Mereka bukan lagi orang asing, tetapi sesama warga dengan orang-orang kudus. Dalam Kristus, mereka sedang dibangun menjadi tempat tinggal Allah dalam Roh.

Latar belakang dari pasal 2 Kitab Efesus adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab Efesus ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 60-62 Masehi saat ia dipenjara di Roma. Efesus sendiri adalah sebuah kota di Asia Kecil yang pada saat itu merupakan pusat kebudayaan dan perdagangan. Kota ini juga terkenal karena kuil dewi Artemis yang menjadi salah satu tujuan ziarah yang penting.

Konteks Budaya:
Efesus adalah kota yang multikultural dengan berbagai agama dan kepercayaan. Masyarakatnya terdiri dari orang Yahudi, orang Yunani, dan orang-orang dari berbagai suku bangsa. Budaya dan kebiasaan mereka sangat mempengaruhi kehidupan gereja di Efesus.

Konteks Literatur:
Efesus adalah salah satu gereja yang menerima surat dari Rasul Paulus. Surat ini ditulis dalam bentuk surat pastoral yang berisi nasihat dan pengajaran untuk gereja di Efesus. Surat ini juga mengandung ajaran teologis yang penting bagi gereja pada waktu itu.

Konteks Teologis:
Pasal 2 Kitab Efesus berbicara tentang keselamatan oleh anugerah melalui iman kepada Yesus Kristus. Rasul Paulus menjelaskan bahwa semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, dapat diselamatkan melalui iman kepada Kristus. Ia juga menekankan pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus dan pentingnya hidup yang kudus.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal 2, dalam pasal 1, Rasul Paulus memulai suratnya dengan memberikan pujian kepada Allah dan mengungkapkan doanya bagi gereja di Efesus. Ia juga menjelaskan bahwa Allah telah memilih dan mengutus Kristus untuk menyelamatkan umat-Nya. Paulus juga berbicara tentang peran Roh Kudus dalam hidup orang percaya.

Dengan demikian, pasal 2 Kitab Efesus berbicara tentang pentingnya keselamatan oleh anugerah melalui iman kepada Kristus dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Pasal ini juga merupakan kelanjutan dari pengajaran dan nasihat yang diberikan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada gereja di Efesus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Efesus pasal 2:

1. Kehidupan sebelum pertobatan (Efesus 2:1-3)
- Manusia hidup dalam pelanggaran dan dosa
- Mengikuti jalan dunia dan penguasa kerajaan udara
- Hidup dalam nafsu kedagingan dan keinginan daging

2. Kasih dan anugerah Allah (Efesus 2:4-7)
- Allah mengasihi kita meskipun kita berdosa
- Allah menghidupkan kita bersama dengan Kristus
- Allah membangkitkan kita dan mendudukkan kita di tempat surgawi
- Allah menunjukkan kekayaan anugerah-Nya kepada kita

3. Keselamatan oleh anugerah melalui iman (Efesus 2:8-9)
- Keselamatan bukan hasil usaha sendiri, tetapi karunia Allah
- Keselamatan diperoleh melalui iman, bukan perbuatan
- Tujuan keselamatan adalah agar tidak ada yang menyombongkan diri

4. Pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah (Efesus 2:10)
- Kita diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik
- Pekerjaan baik ini telah dipersiapkan Allah sebelumnya

5. Perubahan status dari orang kafir menjadi warga Allah (Efesus 2:11-13)
- Kita dahulu hidup tanpa Kristus dan terpisah dari kewargaan Israel
- Melalui darah Kristus, kita dibawa dekat dengan Allah
- Kita bukan lagi orang asing, tetapi sesama warga dengan orang-orang kudus

6. Perdamaian dan persatuan dalam Kristus (Efesus 2:14-18)
- Kristus adalah damai sejahtera kita
- Kristus menghancurkan tembok permusuhan dan mematikan permusuhan
- Melalui Kristus, kita memiliki jalan masuk kepada Bapa dan damai sejahtera

7. Bangunan rohani dalam Kristus (Efesus 2:19-22)
- Kita adalah sesama warga dan anggota keluarga Allah
- Kita dibangun bersama menjadi tempat tinggal Allah dalam Roh
- Kita sedang dipersatukan dan bertumbuh menjadi Bait Suci dalam Tuhan

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Allah
- Kristus
- Penguasa kerajaan udara
- Anak-anak yang tidak taat
- Manusia lainnya
- Yesus Kristus
- Orang kafir
- Orang bersunat
- Orang-orang Israel
- Bapa
- Orang-orang kudus
- Para rasul
- Para nabi

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Surga
- Dunia ini
- Salib
- Bait Suci
- Tempat tinggal Allah dalam Roh

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Efesus pasal 2:

1. Pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu: Mengacu pada keadaan manusia sebelum bertobat dan menerima kasih karunia Allah.

2. Jalan dunia: Merujuk pada cara hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.

3. Penguasa kerajaan udara: Merujuk pada roh jahat yang mempengaruhi dan mempengaruhi orang-orang yang tidak taat.

4. Nafsu kedagingan: Mengacu pada keinginan duniawi dan kepuasan daging yang tidak sejalan dengan kehendak Allah.

5. Anak-anak durhaka: Menggambarkan keadaan manusia sebelum menerima kasih karunia Allah.

6. Belas kasih dan kasih-Nya yang besar: Menunjukkan kasih Allah yang melimpah dan anugerah-Nya kepada umat manusia.

7. Diselamatkan oleh anugerah: Menekankan bahwa keselamatan datang melalui iman dan anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia.

8. Pekerjaan baik: Mengacu pada tindakan yang sesuai dengan kehendak Allah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

9. Orang kafir: Mengacu pada keadaan manusia sebelum menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

10. Darah Kristus: Merujuk pada pengorbanan Kristus yang membawa keselamatan dan perdamaian bagi umat manusia.

11. Tembok permusuhan: Merujuk pada pemisahan antara orang-orang Yahudi dan non-Yahudi yang dihapuskan oleh Kristus.

12. Damai sejahtera: Mengacu pada perdamaian dan kesatuan yang diberikan oleh Kristus kepada umat manusia.

13. Bait Suci: Mengacu pada gereja sebagai tempat tinggal Allah dalam Roh.

14. Yesus Kristus sebagai Batu Penjuru: Mengacu pada peran Kristus sebagai dasar dan landasan gereja.

15. Tempat tinggal Allah dalam Roh: Mengacu pada kehadiran Allah yang tinggal di dalam hati setiap orang percaya melalui Roh Kudus.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Efesus pasal 2:

1. Apa yang dimaksud dengan "jalan dunia" yang disebutkan dalam pasal ini? Bagaimana kita bisa menghindari mengikuti jalan dunia tersebut?
2. Bagaimana kita bisa memahami konsep "anugerah" dalam konteks keselamatan yang disebutkan dalam pasal ini? Mengapa penting bagi kita untuk mengakui bahwa keselamatan kita bukan hasil usaha kita sendiri?
3. Apa arti dari "kedua belah pihak" yang disebutkan dalam pasal ini? Bagaimana Kristus menghancurkan tembok permusuhan dan membawa perdamaian?
4. Bagaimana kita bisa mengalami damai sejahtera melalui Kristus? Apa peran Roh Kudus dalam membawa kita dekat kepada Bapa?
5. Apa arti dari kita menjadi "sesama warga dengan orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah" dalam konteks pasal ini? Bagaimana kita bisa membangun persekutuan dan persatuan dengan sesama orang percaya?

Hal-hal menarik terkait Kitab Efesus pasal 2:

1. Pasal ini menggambarkan perubahan yang luar biasa dalam hidup kita ketika kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita. Dari keadaan mati dalam dosa, kita dibangkitkan dan duduk bersama dengan Kristus di tempat surgawi.
2. Pasal ini menekankan pentingnya anugerah Allah dalam keselamatan kita. Kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri melalui usaha atau prestasi kita sendiri, tetapi hanya melalui iman dan anugerah Allah.
3. Pasal ini juga menyoroti pentingnya persekutuan dan persatuan dalam tubuh Kristus. Kita tidak lagi menjadi orang asing atau pendatang, tetapi kita adalah bagian dari keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus sebagai Batu Penjuru.
4. Pasal ini mengajarkan bahwa Kristus adalah sumber damai sejahtera kita. Melalui Dia, kita bisa mengalami perdamaian dengan Allah dan dengan sesama orang percaya.
5. Pasal ini mengajak kita untuk hidup dalam kesadaran bahwa kita adalah tempat tinggal Allah dalam Roh. Kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan identitas kita sebagai anak-anak Allah dan untuk membangun persekutuan dengan Allah melalui Roh Kudus.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dan hal-hal menarik terkait pasal ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam Kitab Efesus pasal 2.

Dari pasal 2 Kitab Efesus, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Keselamatan oleh anugerah: Pasal ini mengajarkan bahwa keselamatan kita bukanlah hasil dari usaha atau prestasi kita sendiri, tetapi murni anugerah Allah. Kita diselamatkan melalui iman kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu, kita tidak boleh menyombongkan diri, tetapi harus hidup dengan rendah hati dan bersyukur atas kasih karunia Allah.

2. Persatuan dalam Kristus: Pasal ini menekankan pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus. Kita yang dahulu jauh dari Allah telah dibawa dekat oleh darah Kristus. Kita bukan lagi orang asing, tetapi sesama warga dengan orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah. Oleh karena itu, kita harus hidup dalam persatuan, saling mengasihi, dan membangun satu sama lain.

3. Damai sejahtera dalam Kristus: Pasal ini mengajarkan bahwa Kristus adalah damai sejahtera kita. Ia telah menghapus permusuhan dan mempersatukan kita dengan Allah melalui salib-Nya. Oleh karena itu, kita harus hidup dalam damai sejahtera, menjauhi permusuhan dan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama.

Doa terkait pasal ini:

1. Doa untuk bersyukur atas anugerah keselamatan: "Tuhan, terima kasih atas anugerah keselamatan yang Engkau berikan kepada kami melalui Yesus Kristus. Kami sadar bahwa keselamatan ini bukanlah hasil usaha kami, tetapi murni anugerah-Mu. Ampuni kami jika pernah menyombongkan diri dan bantu kami hidup dengan rendah hati dan bersyukur atas kasih karunia-Mu."

2. Doa untuk persatuan dalam tubuh Kristus: "Tuhan, bantu kami hidup dalam persatuan dan saling mengasihi di dalam tubuh Kristus. Jadikan kami alat-Mu untuk membangun satu sama lain dan memuliakan nama-Mu melalui persatuan yang kami miliki. Ampuni kami jika pernah terlibat dalam permusuhan atau perpecahan, dan bantu kami untuk memperbaiki hubungan yang rusak."

3. Doa untuk hidup dalam damai sejahtera: "Tuhan, kami bersyukur karena Kristus adalah damai sejahtera kami. Bantu kami untuk menjauhi permusuhan dan hidup dalam damai yang datang dari-Mu. Bantu kami untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama dan menjadikan hidup kami sebagai saksi damai-Mu di dunia ini."

Semoga hal-hal ini dapat memberkati dan menguatkan hidupmu dalam iman.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Efesus Pasal 2 :

1. What (Apa):
- Pasal 2 dari Kitab Efesus menjelaskan tentang perubahan yang terjadi dalam hidup orang-orang percaya.
- Pasal ini juga mengungkapkan kasih dan anugerah Allah yang besar kepada umat-Nya.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus.
- Pasal ini ditujukan kepada jemaat gereja di Efesus, yaitu orang-orang percaya yang tinggal di kota Efesus.

3. Where (Di mana):
- Pasal ini ditulis oleh Rasul Paulus dari penjara di Roma.
- Ditujukan kepada jemaat gereja di Efesus, yang berada di kota Efesus, Asia Kecil (sekarang Turki).

4. When (Kapan):
- Pasal ini ditulis pada masa ketika gereja di Efesus mengalami tantangan dan penganiayaan.
- Tepatnya, pasal ini ditulis pada awal abad pertama Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk menguatkan dan mengajar jemaat gereja di Efesus tentang pentingnya hidup dalam Kristus.
- Tujuannya adalah agar mereka memahami anugerah dan kasih Allah yang besar, serta hidup dalam persatuan dengan Kristus dan sesama percaya.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini menjelaskan bahwa sebelum mengenal Kristus, umat percaya di Efesus hidup dalam dosa dan keinginan daging.
- Namun, melalui anugerah Allah dan iman kepada Kristus, mereka telah diselamatkan dan diberikan hidup yang baru.
- Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus dan perdamaian yang diberikan melalui salib.

Dengan memahami konteks dan pesan yang terkandung dalam pasal ini, kita dapat menggali lebih dalam mengenai kasih dan anugerah Allah, serta hidup dalam persatuan dengan Kristus dan sesama percaya.