Statistik	6 pasal, 133 ayat, 2.269 kata
Penulis	Rasul Paulus (1Ti 1:1).
Tema	Doktrin yang Benar dan Kesalehan; Tujuan untuk mencapai dan menyelesaikan 1Tim 4:12.
Waktu	Sekitar tahun 65 M
Tempat	Mungkin di Makedonia (1Ti 1:3).
Kata Kunci	Ajaran.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah perantara antara Tuhan dan manusia

Surat 1 dan 2 Timotius dan Titus -- biasanya disebut sebagai "Surat-Surat Penggembalaan", adalah surat-surat dari Paulus (1Tim 1:1; 2Tim 1:1; Tit 1:1) kepada Timotius (di Efesus) dan Titus (di Kreta) mengenai pelayanan pastoral di gereja. Beberapa pengeritik telah mempersoalkan kepenulisan Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas menempatkannya sebagai surat-surat Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-Surat Penggembalaan dibanding dengan surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi Paulus terhadap pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan cukup menyakinkan.

Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma (Kis 28:1-30) rupanya berakhir dengan kebebasan (2Tim 4:16-17). Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari Roma (sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-citakannya (bd. Rom 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67\68 M (lihat 2Tim 4:6-8; juga Lihat "PENDAHULUAN SURAT 2TIMOTIUS" 08221).

1. Pendahuluan
   (1Tim 1:1-20)
   
2. I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
   (1Tim 2:1-4:5)
   
1. A. Pentingnya Doa
   (1Tim 2:1-8)
   
2. B. Perilaku Wanita yang Sopan
   (1Tim 2:9-15)
   
3. C. Syarat-Syarat bagi Penilik Jemaat
   (1Tim 3:1-7)
   
1. 1. Pribadi
   
1. a. Tak Bercacat
   (1Tim 3:2)
   
2. b. Dapat Menahan Diri
   (1Tim 3:2)
   
3. c. Bijaksana
   (1Tim 3:2)
   
4. d. Sopan
   (1Tim 3:2)
   
5. e. Suka Memberi Tumpangan
   (1Tim 3:2)
   
6. f. Cakap Mengajar
   (1Tim 3:2)
   
7. g. Bukan Peminum
   (1Tim 3:3)
   
8. h. Bukan Pemarah
   (1Tim 3:3)
   
9. i. Peramah
   (1Tim 3:3)
   
10. j. Pendamai
    (1Tim 3:3)
    
11. k. Bukan Hamba Uang
    (1Tim 3:3)
    
12. m. Mempunyai Nama Baik
    (1Tim 3:7)
    
13. l. Jangan Orang Baru Bertobat
    (1Tim 3:6)
    
2. 2. Keluarga
   
1. a. Suami dari Satu Istri
   (1Tim 3:2)
   
2. b. Kepala Keluarga yang Baik
   (1Tim 3:4-5)
   
3. c. Disegani dan Dihormati oleh Anak-Anaknya
   (1Tim 3:4)
   
4. D. Syarat-syarat bagi Diaken
   (1Tim 3:8-12)
   
1. 1. Pribadi
   
1. a. Orang Terhormat
   (1Tim 3:8)
   
2. b. Jangan Bercabang Lidah
   (1Tim 3:8)
   
3. c. Jangan Penggemar Anggur
   (1Tim 3:8)
   
4. d. Jangan Serakah
   (1Tim 3:8)
   
5. e. Orang yang Memelihara Rahasia Iman Dalam Hati Nurani
   yang Suci
   (1Tim 3:9)
   
6. f. Diuji dan Tak Bercacat
   (1Tim 3:10)
   
2. 2. Keluarga
   
1. a. Suami dari Satu Istri
   (1Tim 3:12)
   
2. b. Istri Adalah Orang Terhormat
   (1Tim 3:11)
   
3. c. Mengurus Anak-Anak dan Keluarga dengan Baik
   (1Tim 3:12)
   
5. E. Alasan Gereja Memerlukan Syarat Tinggi bagi Pemimpin
   (1Tim 3:13-4:5)
   
3. II. Pengarahan Tentang Pelayanan Timotius
   (1Tim 4:6-6:19)
   
1. A. Kehidupan Pribadinya
   (1Tim 4:6-16)
   
2. B. Hubungan dengan Orang Dalam Gereja
   (1Tim 5:1-6:19)
   
1. 1. Orang yang Tua dan Orang Muda
   (1Tim 5:1)
   
2. 2. Perempuan Tua dan Perempuan Muda
   (1Tim 5:2)
   
3. 3. Janda-Janda
   (1Tim 5:3-16)
   
4. 4. Penatua dan Calon Penatua
   (1Tim 5:17-25)
   
5. 5. Budak-Budak
   (1Tim 6:1-2)
   
6. 6. Guru-Guru Palsu
   (1Tim 6:3-10)
   Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
   (1Tim 6:11-16)
   
7. 7. Orang-Orang Kaya
   (1Tim 6:17-19)
   
4. Penutup
   (1Tim 6:20-21)
   

Paulus mempunyai tiga maksud ketika menulis surat ini:

1. (1) menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya;
2. (2) mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan
3. (3) memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.

1. Ajaran sesat.
Perjanjian Baru penuh dengan peringatan terhadap ajaran sesat. Dunia dewasa ini sedang ditantang oleh berbagai macam 'isme' dan 'ideologi'. Dalam zaman yang mudah bertoleransi ini, peringatan para rasul perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketulusan saja tidak cukup: kita harus 'menguji roh-roh itu' (1 Yoh. 4:1). Perhatikan berbagai petunjuk dalam Perjanjian Baru tentang guru-guru palsu - (misalnya, Kis 20:28-30; Mat 24:4, 5, 23, 24; 2Yoh 1:7-11). Kegagalan untuk mengerti siapa dan apa yang dilakukan oleh Kristus merupakan akar dari hampir semua ajaran palsu - mengenai hal ini - lihat 1Timotius 3:16.

2. Doa.
Seringkali doa-doa kita hanya terbatas untuk lingkungan keluarga dekat saja, tetapi di sini kita didorong untuk berdoa jauh lebih luas lagi. Para penguasa harus mendapat tempat yang istimewa dalam doa-doa kita. Perlu juga diingat bahwa penguasa pada masa itu adalah Kaisar Nero! Di dalam doa kita berhubungan langsung dengan Allah, tetapi jika doa-doa kita ingin berhasil maka doa-doa itu harus didukung dengan kehidupan yang 98 sepadan. Tangan yang kita angkat untuk berdoa haruslah 'tangan-tangan yang kudus'. Perhatikanlah sikap praktis dan cara-cara untuk memastikan bahwa doa-doa kita tidak menjadi picik. Kapan kita terakhir berdoa untuk para pemimpin pemerintah kita?

3. Kepemimpinan.
Jika gereja ingin memuliakan Allah, maka gereja itu harus mempunyai pola kepemimpinan yang benar. Perhatikan persyaratan rohani dan moral yang ditekankan oleh Rasul Paulus. Perhatikan juga bahaya mengangkat petobat baru untuk menduduki posisi yang menuntut tanggung jawab (1Tim 3:6). Bandingkan persyaratan bagi para penatua dan diaken. Perhatikan penekanan pada kehidupan rumah tangga yang baik dan juga pada reputasi pemimpin itu dalam dunia sekuler. Apakah kelemahan gereja merupakan sebagian pencerminan dari kepemimpinannya? Apakah kita cukup berhati-hati dalam memastikan bahwa para pemimpin itu memenuhi persyaratan yang dituntut dalam Perjanjian Baru? Apakah metode pengangkatan pemimpin gereja kita cukup mampu untuk menetapkan orang-orang yang tepat?

Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah supaya Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan (1Tim 1:3-7; 1Tim 4:1-8; 1Tim 6:3-5,20-21). Paulus juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin gereja dan memberikan gambaran tersusun dari macam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja (lih. daftar syarat terperinci di garis besar).

Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok dalam jemaat, seperti perempuan (1Tim 2:9-15; 1Tim 5:2), janda-janda (1Tim 5:3-16), orang laki-laki tua dan muda (1Tim 5:1), para penatua (1Tim 5:17-25), budak (1Tim 6:1-2), guru palsu (1Tim 6:3-10) dan orang kaya (1Tim 6:17-19). Paulus memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya (1Tim 1:18-20; 1Tim 3:14-16; 1Tim 4:11-16; 1Tim 5:21-25; 1Tim 6:20-21). Di dalam surat ini Paulus menyatakan kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.

Empat ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
2. (2) Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan tanggung jawab pendeta untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
3. (3) Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para pemimpinnya.
4. (4) Surat ini memberikan pedoman yang paling lengkap dalam PB mengenai bagaimana seorang gembala harus berhubungan secara patut dengan pria dan wanita serta dengan semua kelompok usia dan sosial dalam gereja.

Mengenai janda-janda dan penatua-penatua

Pekerjaan dari pelayan Kristus yang baik.

5:1 Aturan-aturan diamati untuk dikritik.
5:3 Tentang janda.
5:17 Tentang penatua.
5:23 Nasihat untuk kesehatan Timotius.
5:24 Dosa beberapa orang terlihat sebelum penghakiman, dan beberapa baru nyata kemudian.

Mengenai saudara-saudara seiman (5:1-2)
Mengenai janda (5:3-16)
Beberapa petunjuk dan nasihat lagi (5:17--6:2)

Allah, Kristus, Paulus, Timotius, Setan.

Allah, Iblis, Kitab Suci, Kristus, Yesus

Para pelayan Yesus Kristus adalah orang-orang yang pekerjaannya menegur, karena mereka tidak hanya mengajarkan Firman, namun mengoreksi mereka yang tidak konsisten. Perbedaan harus dibuat di dalam teguran sesuai dengan masa dan keadaan orang yang ditegur. Beritahukan bahwa mereka bertanggung jawab kepada Allah dan Tuhan Yesus Kristus bagaimana mereka menjalankan pekerjaan mereka, dan mengutuk mereka jika mereka berat sebelah/memihak dalam pekerjaan pelayanan mereka.

-

Dalam pasal 5 dari Kitab 1 Timotius, Paulus memberikan petunjuk mengenai perlakuan terhadap orang tua, janda-janda, dan penatua gereja. Dia menekankan pentingnya menghormati dan memperlakukan mereka dengan baik. Paulus juga memberikan kriteria bagi janda-janda yang layak untuk menerima bantuan gereja. Selain itu, dia menegaskan pentingnya memberikan penghormatan kepada penatua gereja yang bekerja keras dalam pelayanan. Paulus juga mengingatkan agar tidak terburu-buru menuduh seseorang tanpa bukti yang cukup, dan untuk menjaga kesucian diri. Dia juga menekankan bahwa perbuatan baik dan dosa seseorang akan terlihat pada akhirnya.

Kitab 1 Timotius adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda. Surat ini ditulis pada abad pertama Masehi dan memiliki tujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk kepada Timotius dalam memimpin gereja di Efesus.

Pasal 5 dari Kitab 1 Timotius membahas tentang perlakuan yang baik terhadap berbagai kelompok dalam gereja, termasuk janda-janda, orang tua, dan hamba sahaya. Rasul Paulus memberikan instruksi kepada Timotius tentang bagaimana seharusnya gereja memperlakukan mereka dengan hormat dan kasih.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 4, Paulus memperingatkan Timotius tentang ajaran-ajaran palsu yang muncul di tengah-tengah jemaat. Ia menekankan pentingnya memegang teguh ajaran yang benar dan menjauhi ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Secara historis, surat ini ditulis pada masa ketika gereja-gereja muda sedang menghadapi tantangan dan pergumulan dalam mempertahankan iman mereka. Budaya pada saat itu juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap gereja, sehingga Paulus memberikan petunjuk tentang bagaimana gereja harus berperilaku dalam konteks budaya tersebut.

Dalam konteks teologis, surat ini menekankan pentingnya iman yang teguh, kesucian hidup, dan pelayanan yang baik dalam gereja. Paulus juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang baik dan pengajaran yang benar dalam gereja.

Dengan memahami latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari Kitab 1 Timotius, kita dapat lebih memahami pesan dan petunjuk yang terkandung dalam pasal 5 dan ayat-ayat sebelumnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Timotius pasal 5:

1. Perlakuan terhadap orang tua dan saudara dalam gereja (ayat 1-2)
- Perlakukan laki-laki yang lebih tua sebagai bapa dan laki-laki yang lebih muda sebagai saudara.
- Perlakukan perempuan yang lebih tua sebagai ibu dan perempuan yang lebih muda sebagai saudara perempuan.

2. Tanggung jawab terhadap janda-janda (ayat 3-8)
- Hormati janda-janda yang betul-betul janda.
- Jika janda memiliki anak atau cucu, mereka harus belajar menunjukkan bakti kepada keluarga mereka sendiri.
- Janda yang hidup seorang diri harus menaruh harapannya kepada Allah dan terus berdoa.

3. Peringatan terhadap perilaku janda-janda (ayat 9-13)
- Janda yang hidup hanya berfoya-foya dianggap mati walaupun masih hidup.
- Janda yang lebih muda tidak boleh dimasukkan dalam daftar janda-janda yang menerima dukungan gereja jika mereka cenderung ingin menikah lagi.

4. Tanggung jawab gereja terhadap janda-janda (ayat 14-16)
- Jika ada wanita percaya yang memiliki sanak keluarga yang janda, mereka harus memelihara janda-janda itu sehingga gereja tidak harus memberikan dukungan.
- Gereja harus membantu janda-janda yang betul-betul membutuhkan bantuan.

5. Penghormatan terhadap penatua gereja (ayat 17-18)
- Penatua gereja yang mengurus jemaat dengan baik layak menerima penghormatan dua kali lipat.
- Penatua yang bekerja keras dalam berkhotbah dan mengajar berhak mendapatkan upahnya.

6. Teguran dan disiplin dalam gereja (ayat 19-21)
- Tuduhan terhadap penatua gereja harus didasarkan pada bukti dari dua atau tiga orang saksi.
- Mereka yang berbuat dosa harus ditegur di hadapan semua orang agar yang lain menjadi takut berbuat dosa.

7. Petunjuk hidup yang benar dalam gereja (ayat 22-25)
- Menuruti petunjuk-petunjuk tanpa berprasangka atau pilih kasih.
- Jagalah agar diri tetap suci dan hindari dosa.
- Gunakan sedikit anggur demi kesehatan tubuh yang sering sakit.

8. Pengakuan dan penghukuman dosa (ayat 24-25)
- Dosa beberapa orang sangat jelas terlihat dan akan membawa mereka ke pengadilan.
- Dosa beberapa orang lain baru akan terlihat kemudian.
- Perbuatan baik yang jelas terlihat dan yang tidak terlihat akan terungkap pada akhirnya.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Laki-laki yang lebih tua
- Laki-laki yang lebih muda
- Perempuan yang lebih tua
- Perempuan yang lebih muda
- Janda-janda yang betul-betul janda
- Janda yang memiliki anak atau cucu
- Janda yang betul-betul janda dan hidup seorang diri
- Janda yang hidup hanya berfoya-foya
- Jemaat
- Seseorang yang tidak memelihara sanak keluarganya sendiri
- Janda yang dimasukkan dalam daftar
- Janda-janda yang lebih muda
- Wanita percaya yang mempunyai sanak keluarga yang janda
- Penatua-penatua yang mengurus jemaat dengan baik
- Yesus Kristus
- Para malaikat yang terpilih

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Rumah tangga

Kata kunci dalam Kitab "1 Timotius" pasal 5 adalah sebagai berikut:

1. Menegur laki-laki yang lebih tua dengan keras - Mengajarkan perlunya menghormati dan memperlakukan laki-laki yang lebih tua dengan hormat dan kasih sayang.

2. Perlakukan laki-laki yang lebih muda sebagai saudara - Mengajarkan pentingnya memperlakukan laki-laki yang lebih muda sebagai saudara seiman dengan penuh kesucian.

3. Perlakukan perempuan yang lebih tua sebagai ibu - Mengajarkan pentingnya menghormati dan memperlakukan perempuan yang lebih tua sebagai ibu dengan penuh kesucian.

4. Perlakukan perempuan yang lebih muda sebagai saudara perempuan - Mengajarkan pentingnya memperlakukan perempuan yang lebih muda sebagai saudara seiman dengan penuh kesucian.

5. Hormatilah janda-janda yang betul-betul janda - Mengajarkan pentingnya menghormati dan membantu janda-janda yang benar-benar janda.

6. Janda yang hidup seorang diri harus menaruh harapannya kepada Allah - Mengajarkan pentingnya janda yang hidup sendiri untuk mengandalkan Allah dan terus berdoa.

7. Janda yang hidup hanya berfoya-foya sudah mati walaupun masih hidup - Mengajarkan pentingnya janda hidup dengan penuh tanggung jawab dan tidak hidup dalam kemewahan semata.

8. Jangan memelihara sanak keluarga sendiri - Mengajarkan pentingnya memelihara dan mengurus keluarga sendiri, terutama keluarga dekat.

9. Janda yang dimasukkan dalam daftar harus memiliki kriteria tertentu - Mengajarkan kriteria yang harus dipenuhi oleh janda yang ingin dimasukkan dalam daftar gereja.

10. Janda-janda yang lebih muda tidak boleh dimasukkan dalam daftar - Mengajarkan bahwa janda-janda yang lebih muda harus menikah lagi dan mengurus rumah tangga mereka sendiri.

11. Penatua yang mengurus jemaat dengan baik layak menerima penghormatan - Mengajarkan pentingnya menghormati dan menghargai penatua yang bekerja keras dalam pelayanan gereja.

12. Jangan menerima tuduhan tanpa bukti yang cukup - Mengajarkan pentingnya memiliki bukti yang cukup sebelum menerima tuduhan terhadap seseorang.

13. Jagalah agar dirimu tetap suci - Mengajarkan pentingnya menjaga kesucian dan kekudusan diri.

14. Jangan hanya minum air putih, tetapi gunakan sedikit anggur - Mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari kebiasaan yang berlebihan.

15. Dosa dan perbuatan baik akan terlihat pada akhirnya - Mengajarkan bahwa dosa dan perbuatan baik akan terungkap pada akhirnya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Timotius pasal 5:

1. Bagaimana kita seharusnya memperlakukan orang yang lebih tua dalam komunitas gereja? Mengapa penting untuk menghormati dan memperlakukan mereka dengan hormat?

2. Apa yang dapat kita pelajari dari instruksi Paulus tentang bagaimana memperlakukan janda-janda? Mengapa penting bagi gereja untuk memperhatikan dan membantu janda-janda?

3. Mengapa Paulus menyarankan agar janda-janda muda menikah lagi? Apa implikasinya bagi mereka yang memilih untuk tetap hidup sendiri?

4. Bagaimana kita dapat menghormati dan menghargai penatua gereja yang bekerja keras dalam berkhotbah dan mengajar? Mengapa penting untuk memberikan penghormatan kepada mereka?

5. Apa pesan yang ingin disampaikan Paulus tentang menjaga kesucian dan menghindari dosa? Mengapa penting bagi kita untuk hidup dalam kesucian?

6. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya?

7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memiliki bukti yang kuat sebelum menuduh seseorang dalam konteks gereja?

8. Bagaimana kita dapat menghargai dan mendukung pekerjaan yang tidak terlihat atau tidak terlihat oleh orang lain dalam gereja?

9. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan spiritual kita dalam pelayanan gereja?

10. Bagaimana pesan-pesan dalam pasal ini dapat mempengaruhi cara kita memandang dan berinteraksi dengan sesama anggota gereja?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Timotius pasal 5.

Dari pasal 5 Kitab 1 Timotius, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghormati dan memperlakukan sesama dengan penuh kasih sayang: Pasal ini mengajarkan kita untuk memperlakukan orang yang lebih tua dengan hormat seperti ayah, orang yang lebih muda seperti saudara, perempuan yang lebih tua seperti ibu, dan perempuan yang lebih muda seperti saudara perempuan. Ini mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai semua orang tanpa memandang usia atau jenis kelamin.

2. Menghormati janda-janda: Pasal ini mengingatkan kita untuk menghormati janda-janda yang benar-benar janda. Jika mereka memiliki anak atau cucu, mereka harus belajar menunjukkan bakti kepada keluarga mereka sendiri. Jika mereka hidup sendiri, mereka harus menaruh harapan mereka kepada Allah dan terus berdoa.

3. Menjaga keluarga dan memberi perhatian kepada mereka: Pasal ini mengingatkan kita untuk memelihara keluarga kita sendiri, terutama keluarga dekat kita. Jika seseorang tidak memelihara keluarganya sendiri, itu dianggap sebagai penyangkalan iman dan lebih buruk daripada orang yang tidak percaya.

4. Menghormati penatua dan pemimpin gereja: Pasal ini mengajarkan kita untuk menghormati dan memberikan penghormatan kepada penatua dan pemimpin gereja yang bekerja keras dalam berkhotbah dan mengajar. Mereka yang mengurus jemaat dengan baik layak menerima penghormatan dua kali lipat.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk:

1. Memiliki sikap hormat dan kasih sayang terhadap sesama, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
2. Menghormati dan mendukung janda-janda yang benar-benar janda.
3. Memelihara dan memberikan perhatian kepada keluarga kita sendiri.
4. Menghormati dan mendukung penatua dan pemimpin gereja yang bekerja keras dalam pelayanan mereka.

Doa ini juga dapat mencakup permohonan untuk kekuatan dan kebijaksanaan dalam menjalankan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini, serta permohonan untuk hidup yang kudus dan setia kepada Tuhan.

Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur atas ajaran yang Engkau berikan melalui Kitab Suci. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kemampuan untuk menghormati dan memperlakukan sesama dengan penuh kasih sayang, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Bantu kami untuk menghormati dan mendukung janda-janda yang benar-benar janda, serta memberikan perhatian kepada keluarga kami sendiri. Berikan kami kekuatan dan kebijaksanaan untuk menghormati dan mendukung penatua dan pemimpin gereja yang bekerja keras dalam pelayanan mereka. Bimbinglah kami untuk hidup kudus dan setia kepada-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Analisis 5W+1H dari 1 Timotius Pasal 5 :

1. What (Apa):
- Pasal 5 dari Kitab 1 Timotius berbicara tentang perlakuan yang harus diberikan kepada orang-orang dalam gereja, termasuk laki-laki yang lebih tua, laki-laki yang lebih muda, perempuan yang lebih tua, perempuan yang lebih muda, dan janda-janda.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus, yang menulis surat ini kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus kepada Timotius, yang saat itu berada di Efesus.

4. When (Kapan):
- Surat ini ditulis oleh Paulus pada masa pelayanannya di gereja awal, sekitar tahun 62-64 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk memberikan petunjuk kepada Timotius tentang bagaimana ia harus memperlakukan berbagai kelompok orang dalam gereja, termasuk laki-laki yang lebih tua, laki-laki yang lebih muda, perempuan yang lebih tua, perempuan yang lebih muda, dan janda-janda.

6. How (Bagaimana):
- Paulus memberikan petunjuk kepada Timotius agar memperlakukan laki-laki yang lebih tua sebagai bapa, laki-laki yang lebih muda sebagai saudara, perempuan yang lebih tua sebagai ibu, perempuan yang lebih muda sebagai saudara perempuan dengan penuh kesucian, dan janda-janda dengan hormat. Dia juga memberikan kriteria bagi janda-janda yang dapat dimasukkan dalam daftar gereja, serta mengingatkan agar janda-janda muda menikah lagi dan mengurus rumah tangga mereka. Paulus juga memberikan petunjuk tentang perlakuan terhadap penatua gereja, tata cara menangani tuduhan terhadap mereka, dan pentingnya menjaga kesucian dan kedisiplinan dalam gereja.

Ini adalah hasil analisis 5W+1H dari 1 Timotius Pasal 5. Semoga ini membantu Anda untuk memahami isi dari pasal ini dengan lebih baik.