Statistik	4 pasal, 83 ayat, 1.703 kata
Penulis	Rasul Paulus (2Ti 1:1).
Tema	Bertekun dengan Ketabahan; Kesetiaan kepada Tuhan dan kebenaran.
Waktu	Sekitar tahun 67
Tempat	Penjara Roma (2Ti 1:16-17).
Kata Kunci	Ajaran.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah perantara antara Tuhan dan manusia

Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma (2Tim 1:16). Dia menderita kekurangan sebagai seorang penjahat biasa (2Tim 2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya (2Tim 1:15), dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir dan kematiannya sudah dekat (2Tim 4:6-8,18; Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS"

1. Pendahuluan
   (2Tim 1:1-4)
   
2. I. Pesan Paulus kepada Timotius
   (2Tim 1:5-18)
   
1. A. Mengobarkan Karunia Allah
   (2Tim 1:5-7)
   
2. B. Bersedia Menderita untuk Injil
   (2Tim 1:8-10)
   
3. C. Teladan Paulus
   (2Tim 1:11-12)
   
4. D. Peganglah dan Pelihara Kebenaran
   (2Tim 1:13-14)
   
5. E. Sahabat-sahabat Paulus di Roma yang Setia dan Tidak Setia
   (2Tim 1:15-18)
   
3. II. Tuntutan-Tuntutan Terhadap Hamba Tuhan yang Setia
   (2Tim 2:1-26)
   
1. A. Jadilah Kuat oleh Kasih Karunia
   (2Tim 2:1)
   
2. B. Percayakan Berita kepada Orang yang Dapat Dipercayai
   (2Tim 2:2)
   
3. C. Bertahan Dalam Kesukaran
   (2Tim 2:3-7)
   
1. 1. Sebagai Prajurit yang Baik
   (2Tim 2:3-4)
   
2. 2. Sebagai Olahragawan yang Berdisiplin
   (2Tim 2:5)
   
3. 3. Sebagai Petani yang Bekerja Keras
   (2Tim 2:6-7)
   
4. D. Mati dan Menderita dengan Yesus Kristus
   (2Tim 2:8-13)
   
5. E. Hindarilah Soal-soal yang Bodoh dan Mempertahankan Injil Dalam
   Cara yang Tidak Tercela
   (2Tim 2:14-26)
   
4. III.Peningkatan Kejahatan Terakhir yang Mendekat
   (2Tim 3:1-9)
   
5. IV. Ketekunan Dalam Kebenaran
   (2Tim 3:10-17)
   
1. A. Yang Dipelajari dari Paulus
   (2Tim 3:10-14)
   
2. B. Yang Dipelajari dari Alkitab
   (2Tim 3:15-17)
   
6. V. Beritakanlah Firman Allah
   (2Tim 4:1-5)
   
7. VI. Kesaksian dan Pengarahan Paulus
   (2Tim 4:6-18)
   
1. A. Kesaksian Perpisahan Paulus
   (2Tim 4:6-8)
   
2. B. Pengarahan Pribadi untuk Timotius
   (2Tim 4:9-13)
   
3. C. Sebuah Kata Peringatan
   (2Tim 4:14-15)
   
4. D. Keyakinan tentang Kesetiaan Allah
   (2Tim 4:16-18)
   
8. Penutup
   (2Tim 4:19-22)
   

Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.

1. Penderitaan (2Ti 1:8, 12; 2:9; 3:11).
Pada saat surat ini ditulis, penulisnya sedang menderita karena imannya dalam sebuah penjara di Roma. Timotius, anak rohaninya, harus dipersiapkan bila perlu mengalami penderitaan yang sama (2Ti 1:8). Penderitaan itu tidak selalu bersifat fisik, tetapi mungkin dapat berupa kekecewaan dan kesepian. Teman-teman yang terdahulu seperti Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Paulus (2Ti 1:15). Demas adalah salah seorang teman lainnya yang kepergiannya membuat Rasul Paulus menderita (2Ti 4:10). Pikirkan penderitaan yang dialami dalam kehidupan seorang Kristen. Tuhan kita sendiri telah menjelaskan bahwa jalannya tidaklah mudah. Petrus juga menjelaskan bahwa menderita sebagai seorang Kristen bukanlah haI yang memalukan (1Pe 4:16). Bukankah benar bahwa sebagian orang Kristen yang terbaik adalah mereka yang telah menderita karena iman mereka?

2. Pelayanan (2Ti 2:2-6, 15, 20-21).
Jelaslah bahwa empat kata yang menggambarkan pekerja-pekerja Kristen dalam pasal 2 memperlihatkan pekerjaan yang melibatkan kegiatan yang menguras tenaga. Lebih dari itu, dalam ilustrasi tentang bejana, tekanannya bukan pada kesediaan tetapi pada kegunaannya. Kristen sesungguhnya adalah orang yang 'diselamatkan untuk melayani'. Pikirkan ketepatan kata-kata kiasan yang dipakai dalam pasal 2 dan khususnya perhatikan tentang gambaran mengenai seorang prajurit dan implikasinya. Apa yang dimaksud dengan 'memusingkan diri dengan soal-soal penghidupannya'?

3. Murtad.
Jelas bahwa ciri-ciri yang disebutkan dalam 2Ti 3:1-9 menandai setiap generasi; kalau begitu bagaimana hal-hal ini merupakan ciri khusus 'akhir zaman'? Kitab Suci terus menerus memperingatkan kita tentang keadaan-keadaan yang akan kita hadapi sebelum 'kedatangan Tuhan' (Mat 24:1-51). Pelajari pesan dan cara-cara yang dipakai oleh guru-guru palsu dewasa ini jika dibandingkan dengan II Timotius 3:5-9.

4. Kitab Suci.
Timotius beruntung, karena mempunyai nenek moyang yang saleh (2Tim 1:5). Perhatikan peran Kitab Suci dalam kehidupan masa kecilnya (2Ti 3:14, 15). Perhatikan sifat istimewa Kitab Suci 'diilhamkan oleh Allah' dan kegunaannya yang luas (2Ti 3:16, 17). Pikirkan contoh-contoh dari pengalaman Anda sendiri, bagaimana Kitab Suci berguna untuk 'mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran'. Apa pengertian Anda tentang 'diilhamkan oleh Allah'?

Dalam pasal 1; (2Tim 1:1-18) Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan mengikuti teladannya.

Dalam pasal 2; (2Tim 2:1-26) Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain (2Tim 2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggung kesukaran seperti prajurit yang baik (2Tim 2:3), melayani Allah dengan rajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2Tim 2:15), memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli (2Tim 2:18-21), memelihara kemurniannya (2Tim 2:22) dan bekerja dengan tekun sebagai guru (2Tim 2:23-26).

Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan kemurtadan akan meningkat (2Tim 3:1-9), tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab (2Tim 3:10-17).

Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (2Tim 4:1-5). Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat (2Tim 4:6-22).

Lima ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
2. (2) Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (2Tim 3:16-17): Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman (2Tim 2:15) dan mendorong penyerahan Firman Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain (2Tim 2:2).
3. (3) Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya, "mengobarkan karunia Allah" (2Tim 1:6), "janganlah malu" (2Tim 1:8), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "Peganglah ... ajaran yang sehat" (2Tim 1:13), "peliharalah harta yang indah" (2Tim 1:14), "jadilah kuat oleh kasih karunia" (2Tim 2:1), "ikutlah menderita" (2Tim 2:3), "memberitakan perkataan kebenaran" (2Tim 2:15), "hindarilah" (2Tim 2:16), "jauhilah ... kejarlah" (2Tim 2:22), berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat (2Tim 3:1-9), "tetap berpegang kepada kebenaran" (2Tim 3:14), "beritakanlah Firman" (2Tim 4:2), "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (2Tim 4:5), "tunaikanlah tugas pelayananmu" (2Tim 4:5).
4. (4) Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.
5. (5) Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti (2Tim 4:6-8).

Nasihat kepda Timotius

Hidup prajurit Kristus yang baik di dalam masa kemurtadan.

2:1 Timotius dinasihati lagi agar setia dan tekun, dan mengerjakan tugas sebagai hamba Allah dengan setia di dalam memilah ajaran firman yang benar, dari antara omongan yang kotor dan sia-sia.
2:17 Tentang Himeneus dan Filetus.
2:19 Dasar Tuhan adalah teguh.
2:22 Dia diajarkan untuk waspada, dan tentang apa yang dikejar, dan bagaimana seharusnya seorang hamba Allah berperilaku.

Panggilan untuk ikut menderita (2:1-13)
Nasihat dalam menghadapi pengajar yang sesat (2:14-26)

Kristus, Paulus, Timotius, Daud, Himeneus, Filetus, Setan.

Allah, Daud, Filetus, Himeneus, Iblis, Injil, Kristus, Tuhan, Yesus

Mereka yang bekerja untuk Kristus harus mengusahakan diri mereka sendiri menjadi seperti prajurit dalam melakukannya, dan menguatkan diri mereka sendiri untuk itu di dalam kuasa-Nya. Mereka harus mengandalkan penderitaan, bahkan sampai kematian, dan karena itu harus bersungguh-sungguh melatih orang lain di dalam iman untuk membuat mereka berhasil yang akan mengakui bahwa mereka adalah prajurit-prajurit yang baik.

ay. 8. "Ingat Yesus Kristus"

Dalam pasal ke-2 dari Kitab 2 Timotius, Paulus memberikan nasihat kepada Timotius untuk tetap kuat dalam anugerah yang ada dalam Yesus Kristus. Dia mengingatkan Timotius untuk mempercayakan ajaran yang telah diajarkan kepadanya kepada orang-orang yang setia dan mampu mengajarkannya kepada orang lain. Paulus juga mengingatkan Timotius untuk menderita sebagai prajurit Kristus yang baik dan untuk menghindari perdebatan yang tidak berguna. Dia menekankan pentingnya bertekun dan setia dalam iman, karena jika kita menyangkal Kristus, Ia juga akan menyangkali kita. Paulus juga memperingatkan tentang orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dan merusak iman orang lain. Dia menekankan pentingnya menjauhi hawa nafsu dan mengejar kebenaran, iman, kasih, dan damai sejahtera. Paulus berharap agar Allah memberikan pertobatan kepada mereka yang telah terjebak oleh Iblis, sehingga mereka dapat melepaskan diri dan mengenal kebenaran.

Kitab 2 Timotius adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang rekan dan muridnya. Surat ini ditulis saat Paulus sedang dipenjara dan ditujukan untuk memberikan nasihat dan bimbingan kepada Timotius dalam pelayanannya sebagai pemimpin gereja.

Latar belakang historis dari pasal 2 ini adalah bahwa gereja-gereja pada saat itu menghadapi tantangan dan penganiayaan yang serius. Paulus ingin mempersiapkan Timotius untuk menghadapi situasi ini dengan teguh dan setia kepada ajaran Kristus.

Dalam konteks budaya, pada saat itu, perbudakan adalah hal yang umum. Paulus menggunakan gambaran tentang seorang prajurit, seorang petani, dan seorang pelari untuk menggambarkan sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelayanan gereja.

Secara literatur, pasal 2 dimulai dengan nasihat Paulus kepada Timotius untuk menjadi guru yang setia dan bertekun dalam mengajar Firman Tuhan. Paulus juga mengingatkan Timotius tentang pentingnya hidup yang kudus dan menghindari percakapan yang sia-sia.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus mengingatkan Timotius tentang iman yang diterimanya dari nenek moyangnya dan dorongan untuk tetap teguh dalam iman tersebut. Paulus juga menyebutkan beberapa orang yang telah meninggalkannya, seperti Figelus dan Hermogenes, serta Onesiforus yang setia mendukungnya.

Secara teologis, pasal 2 menekankan pentingnya kesetiaan dan ketekunan dalam pelayanan gereja. Paulus mengajarkan bahwa pelayanan yang baik membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan ketaatan kepada ajaran Kristus. Paulus juga mengingatkan Timotius tentang pentingnya menghindari perpecahan dan berpegang pada kebenaran Injil.

Dengan latar belakang ini, pasal 2 dari Kitab 2 Timotius mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan, ketekunan, dan ketaatan dalam pelayanan gereja, serta menghadapi tantangan dan penganiayaan dengan iman yang teguh.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Timotius pasal 2:

1. Kuat dalam anugerah Kristus (ayat 1) - Paulus mendorong Timotius untuk tetap teguh dalam anugerah yang ada dalam Yesus Kristus.

2. Menyerahkan ajaran kepada orang setia (ayat 2) - Paulus mengingatkan Timotius untuk mempercayakan ajaran yang telah diajarkan kepadanya kepada orang-orang yang setia dan mampu mengajar orang lain.

3. Menderita sebagai prajurit Kristus (ayat 3-4) - Paulus mengajak Timotius untuk bersedia menderita sebagai prajurit Kristus yang baik, tidak terlibat dalam urusan dunia, dan bertanding menurut peraturan yang berlaku.

4. Mengingat kebangkitan Kristus (ayat 8) - Paulus mengingatkan Timotius untuk selalu mengingat kebangkitan Kristus dari antara orang mati, yang merupakan inti Injil yang diajarkan oleh Paulus.

5. Setia kepada Kristus (ayat 11-13) - Paulus mengingatkan Timotius bahwa jika kita setia kepada Kristus, Dia juga akan setia kepada kita. Namun, jika kita menyangkal Dia, Ia juga akan menyangkali kita.

6. Hindari perdebatan yang tidak berguna (ayat 14) - Paulus menasihati Timotius untuk menghindari perdebatan yang hanya akan menghancurkan orang-orang yang mendengarnya.

7. Menjadi pekerja yang tidak perlu malu (ayat 15-16) - Paulus mengajak Timotius untuk mempersembahkan dirinya dengan layak di hadapan Allah sebagai pekerja yang tidak perlu malu, mengajarkan perkataan kebenaran dengan tepat, dan menjauhi omong kosong yang sia-sia.

8. Menghindari pengajaran yang menyesatkan (ayat 17-18) - Paulus memperingatkan tentang Himeneus dan Filetus yang telah menyimpang dari kebenaran dan merusak iman beberapa orang.

9. Menjadi perabot yang berguna bagi Tuhan (ayat 20-21) - Paulus mengajak Timotius untuk menjauhi hal-hal yang hina dan menjadi perabot yang berguna bagi Tuhan, dikhususkan dan dipersiapkan untuk setiap pekerjaan yang baik.

10. Menghindari perdebatan yang tidak berpengetahuan (ayat 23) - Paulus mengingatkan Timotius untuk menghindari perdebatan yang bodoh dan tidak berpengetahuan yang hanya akan mendatangkan pertengkaran.

11. Pelayan Tuhan yang ramah dan sabar (ayat 24-25) - Paulus menggambarkan bagaimana seorang pelayan Tuhan harus bersikap ramah dengan semua orang, terampil mengajar, sabar, dan lembut mengoreksi lawannya.

12. Pertobatan yang dipimpin oleh Allah (ayat 25-26) - Paulus berdoa agar Allah memberikan pertobatan kepada mereka yang telah ditawan oleh Iblis untuk menjalankan keinginannya.

Referensi:
- 2 Timotius 2:1
- 2 Timotius 2:2
- 2 Timotius 2:3-4
- 2 Timotius 2:8
- 2 Timotius 2:11-13
- 2 Timotius 2:14
- 2 Timotius 2:15-16
- 2 Timotius 2:17-18
- 2 Timotius 2:20-21
- 2 Timotius 2:23
- 2 Timotius 2:24-25
- 2 Timotius 2:25-26

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Yesus Kristus: Tuhan dan Juruselamat kita.
- Paulus: Penulis surat ini, seorang rasul dan pengikut Kristus.
- Orang-orang yang setia: Orang-orang yang dapat dipercaya dan mampu mengajar orang lain.
- Daud: Keturunan Daud, yang disebutkan sebagai leluhur Kristus.
- Himeneus dan Filetus: Orang-orang yang telah menyimpang dari kebenaran dan merusak iman beberapa orang.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Penjara: Tempat di mana Paulus sedang dipenjara sebagai seorang kriminal.
- Rumah yang megah: Tempat di mana terdapat perabot dari berbagai bahan, baik yang terhormat maupun yang hina.

Kata kunci dalam Kitab "2 Timotius" pasal 2 adalah:

1. Anugerah dalam Yesus Kristus - Pasal ini menekankan pentingnya menjadi kuat dalam anugerah yang ada dalam Yesus Kristus.

2. Percayakan kepada orang-orang setia - Timotius diajarkan untuk mempercayakan ajaran yang telah didengarnya kepada orang-orang yang setia dan mampu mengajar orang lain.

3. Menderita sebagai prajurit Yesus Kristus yang baik - Timotius diingatkan untuk ikut menderita sebagai prajurit Yesus Kristus yang baik, tidak terlibat dalam urusan dunia yang dapat menghalangi pelayanan.

4. Bertanding menurut peraturan yang berlaku - Timotius dianjurkan untuk bertanding menurut peraturan yang berlaku, seperti seorang olahragawan yang bertanding untuk memperoleh mahkota kemenangan.

5. Ingatlah Kristus Yesus yang telah bangkit - Timotius diingatkan untuk selalu mengingat Kristus Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati, sebagai sumber pengharapan dan kekuatan dalam pelayanan.

6. Jika kita mati bersama Dia, kita juga akan hidup bersama Dia - Pasal ini mengajarkan tentang pentingnya setia dan bertekun dalam iman, karena jika kita mati bersama Kristus, kita juga akan hidup bersama-Nya.

7. Hindarilah omong kosong yang sia-sia - Timotius dianjurkan untuk menghindari omong kosong yang sia-sia, yang dapat menuntun kepada ketidaksalehan yang lebih parah.

8. Himeneus dan Filetus - Pasal ini menyebutkan tentang Himeneus dan Filetus, yang telah menyimpang dari kebenaran dan merusak iman sebagian orang.

9. Jauhilah hawa nafsu orang muda dan kejarlah kebenaran - Timotius diajarkan untuk menjauhi hawa nafsu orang muda dan mengkejar kebenaran, iman, kasih, dan damai sejahtera.

10. Pelayan Tuhan haruslah tidak bertengkar, tetapi ramah dengan semua orang - Pasal ini mengajarkan tentang sikap yang harus dimiliki oleh seorang pelayan Tuhan, yaitu tidak bertengkar, tetapi ramah dengan semua orang.

11. Lepaskan diri dari jebakan Iblis - Timotius diingatkan untuk melepaskan diri dari jebakan Iblis yang dapat menawan dan menghalangi pelayanan.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam mempelajari Kitab 2 Timotius pasal 2:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh rasul Paulus kepada Timotius dalam pasal ini?
2. Mengapa penting bagi Timotius untuk menjadi kuat dalam anugerah yang ada dalam Yesus Kristus?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan prajurit, olahragawan, dan petani yang digunakan oleh Paulus untuk menggambarkan kehidupan Kristen?
4. Bagaimana kita dapat menghindari terjebak dalam perdebatan yang tidak bermanfaat dan hanya menghancurkan orang-orang yang mendengarnya?
5. Mengapa penting bagi kita untuk menghindari omong kosong yang sia-sia dan berpegang pada perkataan kebenaran?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari contoh Himeneus dan Filetus yang telah menyimpang dari kebenaran dan merusak iman sebagian orang?
7. Apa arti dari perumpamaan tentang perabot dalam rumah yang megah?
8. Mengapa penting bagi kita untuk menjauhi hawa nafsu orang muda dan mengikuti kebenaran, iman, kasih, dan damai sejahtera?
9. Bagaimana kita dapat menjadi pelayan Tuhan yang ramah, terampil mengajar, dan sabar dalam mengoreksi lawan kita?
10. Apa yang dapat kita pelajari tentang jebakan Iblis dan bagaimana kita dapat melepaskan diri dari pengaruhnya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam pesan yang terkandung dalam Kitab 2 Timotius pasal 2.

Dalam pasal ke-2 dari Kitab 2 Timotius, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Berikut adalah beberapa hal tersebut:

1. Jadilah kuat dalam anugerah yang ada dalam Yesus Kristus. Kita perlu mengandalkan dan memperkuat diri kita dalam anugerah yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada kita. Anugerah ini adalah sumber kekuatan dan penghiburan bagi kita dalam menghadapi tantangan hidup.

2. Percayakan ajaran yang benar kepada orang-orang yang setia. Kita perlu mempercayakan ajaran yang telah kita terima kepada orang-orang yang setia dan mampu mengajar orang lain. Hal ini penting agar ajaran yang kita terima dapat terus berkembang dan diteruskan kepada generasi berikutnya.

3. Ikutlah menderita sebagai prajurit Yesus Kristus yang baik. Kita perlu siap untuk menderita dan menghadapi tantangan dalam hidup kita sebagai pengikut Yesus Kristus. Seperti seorang prajurit yang tidak menyibukkan diri dengan urusan dunia, kita juga harus fokus dan berjuang untuk kepentingan Kerajaan Allah.

4. Bertekunlah dan setia dalam iman. Kita perlu bertekun dan setia dalam iman kita kepada Yesus Kristus. Meskipun kita mungkin menghadapi cobaan dan godaan, kita harus tetap setia kepada-Nya.

5. Hindarilah perdebatan yang tidak berguna. Kita perlu menghindari perdebatan yang tidak berguna dan hanya akan menghancurkan orang-orang yang mendengarnya. Sebagai gantinya, kita harus fokus pada hal-hal yang membangun dan menguatkan iman kita.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berdoa untuk memperoleh kekuatan dalam anugerah Yesus Kristus.
2. Berdoa untuk mendapatkan kebijaksanaan dalam memilih orang-orang yang setia untuk mempercayakan ajaran yang benar.
3. Berdoa untuk ketekunan dan kesetiaan dalam iman.
4. Berdoa untuk kebijaksanaan dalam menghindari perdebatan yang tidak berguna.
5. Berdoa untuk kekuatan untuk menghindari godaan dan tetap setia kepada Yesus Kristus.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan ajaran-ajaran ini dalam hidup kita sebagai orang percaya.

Analisis 5W+1H dari 2 Timotius Pasal 2 :

1. What (Apa):
- Pasal 2 dari Kitab 2 Timotius adalah bagian dari surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda.
- Pasal ini berisi nasihat dan pengajaran tentang kekuatan dalam anugerah Kristus, penderitaan sebagai prajurit Kristus yang baik, dan pentingnya mengajarkan dan mempertahankan kebenaran iman.

2. Who (Siapa):
- Penulis surat ini adalah Rasul Paulus.
- Penerima surat ini adalah Timotius, seorang pemimpin gereja muda.

3. Where (Di mana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus saat ia dipenjara, tetapi tempat penulisan yang spesifik tidak disebutkan.

4. When (Kapan):
- Surat ini ditulis oleh Paulus pada masa pelayanannya sebagai rasul, kemungkinan antara tahun 62-64 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Tujuan surat ini adalah untuk memberikan nasihat, pengajaran, dan dorongan kepada Timotius dalam pelayanannya sebagai pemimpin gereja.
- Paulus ingin memperkuat iman dan keberanian Timotius, serta mengingatkannya tentang pentingnya mengajarkan dan mempertahankan kebenaran iman Kristen.

6. How (Bagaimana):
- Paulus menggunakan kata-kata yang kuat dan gambaran yang jelas untuk menggambarkan pentingnya hidup dalam anugerah Kristus, menderita sebagai prajurit Kristus yang baik, dan mengajarkan kebenaran iman dengan tepat.
- Ia juga mengingatkan Timotius untuk menjauhi perdebatan yang tidak berguna dan menghindari godaan dosa.
- Paulus memberikan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari seperti prajurit, olahragawan, dan petani untuk mengilustrasikan prinsip-prinsip spiritual yang ingin diajarkan.

Dengan memahami konteks dan pesan yang terkandung dalam 2 Timotius Pasal 2, kita dapat menggali lebih dalam mengenai kebenaran iman Kristen dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.