Statistik	3 pasal, 46 ayat, 921 kata
Penulis	Rasul Paulus (Tit 1:1).
Tema	Ajaran yang Benar dan Kebajikan; Cita-cita Tuhan untuk gereja Kristen.
Waktu	Sekitar 65-66 M
Tempat	Nikopolis; lihat ayat-ayat dalam butir terdahulu.
Kata Kunci	Menguntungkan/Berguna.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah gembala kita yang setia

Seperti halnya 1 dan 2 Timotius, Titus adalah surat pribadi dari Paulus kepada salah seorang pembantu mudanya. Surat ini disebut "Surat Penggembalaan" karena membahas masalah yang berkaitan dengan peraturan gereja dan pelayanannya. Titus, seorang bertobat bukan Yahudi (Gal 2:3), menjadi pendamping dekat Paulus dalam pelayanan rasuli. Walaupun namanya tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul (mungkin karena ia saudara Lukas) hubungan erat dengan Paulus ditunjukkan dengan

1. (1) disebutnya Titus sebanyak 13 kali dalam surat-surat Paulus,
2. (2) dia adalah orang yang bertobat dalam pelayanan Paulus dan anak rohaninya (Tit 1:4) dan seperti Timotius menjadi teman sekerja Paulus yang terpercaya dalam pelayanan (2Kor 8:23),
3. (3) dijadikannya wakil Paulus setidaknya untuk satu tugas penting ke Korintus selama perjalanan misi ketiga Paulus (2Kor 2:12-13; 2Kor 7:6-15; 2Kor 8:6,16-24), dan
4. (4) pelayanannya sebagai teman sekerja Paulus di Kreta (Tit 1:5).

Paulus dan Titus bekerja bersama-sama dalam waktu singkat di Kreta (barat daya Asia Kecil di Laut Tengah) antara pemenjaraan Paulus yang pertama dengan yang kedua (Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS" 08217).

Paulus menugaskan Titus untuk melanjutkan pelayanannya di antara orang Kreta (Tit 1:5), sedangkan dia sendiri melanjutkan perjalanan ke Makedonia (bd. 1Tim 1:3). Tidak lama sesudah peristiwa itu, Paulus menulis surat ini kepada Titus, menginstruksikan dia untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka awali bersama. Mungkin surat ini dititipkan kepada Zenas dan Apolos yang akan melewati Kreta (Tit 3:13).

Dalam surat ini Paulus meyampaikan rencananya untuk mengirim Artemas atau Tikhikus dengan segera untuk menggantikan Titus, karena setelah itu Titus harus ikut serta dengan Paulus di Nikopolis (Yunani), tempat yang direncanakan menjadi tempat tinggal Paulus selama musim dingin (Tit 3:12). Kita mengetahui bahwa rencana ini terlaksana (bd. 2Tim 4:10) karena Paulus kemudian menugaskan Titus di Dalmatia (Yugoslavia sebelum pecah).

1. Pendahuluan
   (Tit 1:1-4)
   
2. I. Pengarahan Mengenai Penugasan Penatua
   (Tit 1:5-9)
   
1. A. Tetapkan Penatua di Tiap Kota
   (Tit 1:5)
   
2. B. Berbagai Syarat bagi Penatua
   (Tit 1:6-9)
   
1. 1. Pribadi
   
1. a. Tak Bercacat
   (Tit 1:6)
   
2. b. Pelayan yang Dapat Dipercayai
   (Tit 1:7)
   
3. c. Tidak Angkuh
   (Tit 1:7)
   
4. d. Bukan Pemberang
   (Tit 1:7)
   
5. e. Bukan Peminum
   (Tit 1:7)
   
6. f. Bukan Pemarah
   (Tit 1:7)
   
7. g. Tidak Serakah
   (Tit 1:7)
   
8. h. Suka Memberi Tumpangan
   (Tit 1:8)
   
9. i. Suka Akan yang Baik
   (Tit 1:8)
   
10. j. Bijaksana
    (Tit 1:8)
    
11. k. Adil
    (Tit 1:8)
    
12. l. Saleh
    (Tit 1:8)
    
13. m. Berpegang Kepada Perkataan yang Benar
    (Tit 1:9)
    
14. n. Sanggup Menasihati berdasarkan Ajaran
    (Tit 1:9)
    
15. o. Sanggup Meyakinkan Para Penentang
    (Tit 1:9)
    
2. 2. Keluarga
   
1. a. Mempunyai Hanya Satu Istri
   (Tit 1:6)
   
2. b. Anak-Anaknya Hidup Beriman
   (Tit 1:6)
   
3. c. Anak-Anaknya Hidup Senonoh dan Tertib
   (Tit 1:6)
   
3. II. Pengarahan Mengenai Guru Palsu
   (Tit 1:10-16)
   
1. A. Tabiat Mereka
   (Tit 1:10)
   
2. B. Kelakuan Mereka
   (Tit 1:11-12)
   
3. C. Penegoran Mereka
   (Tit 1:13-16)
   
4. III.Pengarahan Mengenai Aneka Kelompok Dalam Gereja
   (Tit 2:1-15)
   
1. A. Lingkup Pengarahan
   (Tit 2:1-10)
   
2. B. Dasar Pengarahan
   (Tit 2:11-14)
   
3. C. Tanggung Jawab Titus
   (Tit 2:15)
   
5. IV. Nasihat Tentang Kebajikan
   (Tit 3:1-11)
   
1. A. Kelakuan Terhadap Sesama
   (Tit 3:1-2)
   
2. B. Kemurahan Allah Kepada Kita
   (Tit 3:3-7)
   
3. C. Membedakan yang Berguna dan Mana yang Tidak
   (Tit 3:8-11)
   
6. Penutup
   (Tit 3:12-15)
   

Paulus menulis surat ini kepada Titus terutama untuk menugaskan Titus

1. (1) menata apa yang ditinggalkan Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua (Tit 1:5);
2. (2) membantu jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan akan kebenaran, dan kesalehan (Tit 1:1);
3. (3) membungkam guru-guru palsu (Tit 1:11); dan
4. (4) datang kepada Paulus setelah ia diganti oleh Artemas atau Tikhikus (Tit 3:12).

1. Pentingnya kehidupan keluarga.
Perlu diperhatikan bahwa dalam daftar syarat-syarat bagi para penatua terdapat kalimat-kalimat yang berhubungan dengan kehidupan keluarga. Seorang penatua haruslah 'seorang suami dari satu istri'. Anak-anaknya harus memberikan dukungan penuh pada jabatan gerejawinya. Ia harus seorang yang 'senang memberi tumpangan'. Kesaksian dari keluarga Kristen pada dunia purba sangat penting, dan para pemimpin Kristen harus memperlihatkan cara hidup itu pada mereka. Ini juga tetap penting untuk masa kini. Perhatikan syarat-syarat bagi istri-istri para penatua gereja (1 Tim. 3:11). Seberapa jauh gereja masa kini memberlakukan syarat-syarat ini dengan serius agar para pemimpin gereja yang dipilih adalah mereka yang memiliki keluarga yang bahagia.

2. Tingkah laku yang sepadan.
Fakta bahwa keyakinan dan sikap, pengakuan iman dan tingkah laku, tidak selalu berjalan selaras, adalah topik yang sering dimunculkan Alkitab. Ini merupakan dasar pertentangan Tuhan kita dengan orang Farisi (lihat Mat. Tit 23:1- 39 ). Yakobus membuat pernyataan yang serupa ketika ia menekankan bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yak. Tit 2:14-26 ). Dalam suratnya, Paulus sering menunjukkan pendapat yang sama. Dalam Titus 1: 16, Paulus berkata tentang mereka 'yang mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia'. Tuhan kita berkata: 'dari buahnyalah kamu akan mengenali mereka' (Mat. 7:20). Pengakuan iman dan kelakuan harus serasi, jika tidak demikian maka kita layak dicap, digolongkan orang munafik. Dengan cara bagaimana mereka yang mengaku mengenal Allah menyangkal Dia dalam hidup mereka? Coba kumpulkan fakta yang menunjukkan bahwa pengakuan iman Kristen dan tingkah laku Kristen seringkali tampak terpisah jauh satu dengan yang lain. Coba pelajari Matius 23, temukan beberapa kegagalan total orang Farisi.

3. Pentingnya doktrin yang benar.
Dengan membaca Perjanjian Baru jelaslah bahwa dalam gereja mula-mula, mereka tahu apa yang dimaksud dengan 'iman'. Mereka dapat menyimpulkan apa yang bagi mereka merupakan unsur-unsur dasar dari pengakuan iman mereka. Paulus menjelaskannya dengan sangat baik dalam Titus Tit 2:11-14. Di sini kita berjumpa dengan suatu pernyataan terjelas mengenai anugerah Allah dalam Perjanjian Baru. Gereja yang sehat dibangun di atas dasar doktrin yang benar. Iman Kristen kita bukan hanya bersangkutan dengan karya-karya Allah pada masa tertentu dalam sejarah, tetapi juga dengan yang sedang Ia lakukan dalam kehidupan umat-Nya dan yang akan Ia lakukan di masa yang akan datang. Harapan orang percaya ialah kedatangan Kristus kembali secara pribadi dan ia hidup di bawah terang pengharapan kedatangan-Nya itu. Maksud dari kasih karunia Allah di dalam Kristus ialah 'untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik' (Tit 2:14). Seberapa jauh Kristen dewasa ini melihat diri mereka di bawah terang firman ini? Apa makna menjadi 'umat kepunyaan Allah' bagi kita? (Lihat 1Pet 2:9; 1Kor 6:19).

Paulus membahas empat pokok utama di dalam surat ini.

1. (1) Dia menginstruksikan Titus mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka yang akan dipilih menjadi penatua (penilik jemaat) di dalam gereja. Penatua haruslah orang saleh yang sifatnya terbukti, berhasil menuntun keluarganya sendiri (Tit 1:5-9).
2. (2) Paulus menyuruh Titus mengajarkan doktrin yang benar serta membungkam dan menegur para guru palsu (Tit 1:10--2:1). Di dalam surat ini Paulus memberikan dua rangkuman tentang ajaran yang sehat (Tit 2:11-14; Tit 3:4-7).
3. (3) Paulus menggambarkan untuk Titus (bd. 1Tim 5:1--6:2) peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia (Tit 2:1-2), wanita yang sudah tua (Tit 2:3-4), wanita yang masih muda (Tit 2:4-5), para pemuda (Tit 2:6-8), dan para budak (Tit 2:9-10).
4. (4) Akhirnya, Paulus menekankan bahwa kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang perlu dari iman yang sejati (Tit 1:16; Tit 2:7,14; Tit 3:1,8,14; bd. Yak 2:14-26).

Tiga ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini berisi dua ringkasan klasik mengenai sifat sesungguhnya dari keselamatan dalam Kristus Yesus (Tit 2:11-14; Tit 3:4-7).
2. (2) Surat ini menekankan bahwa gereja dan pelayanannya harus dibangun di atas landasan rohani, teologis dan etis yang sangat kuat.
3. (3) Surat ini berisi salah satu dari dua daftar panjang yang menyebutkan syarat yang harus dipenuhi pemimpin dalam pelayanan gerejani (Tit 1:5-9; bd. 1Tim 3:1-13).

Paulus memberi petunjuk apa yang boleh diajarkan dan apa yang harus dihindari

Perintah lebih lanjut mengenai tugas pastoral seorang pekerja yang sejati

3:1 Titus kemudian dibimbing oleh Paulus, baik mengenai hal-hal yang harus diajarkan dan yang tidak boleh diajarkan.
3:10 Dia harus menjauhi bidat yang keras kepala.
3:12 Dia menentukan waktu dan tempat dia harus datang kepadanya.

Pesan-pesan penutup (3:1-14)
Salam (3:15-15)

Allah, kristus, Roh Kudus, Paulus, Titus, Artemas, Tikhikus, Zenas, Apolos.

Allah, Apolos, Artemas, Juruselamat, Kristus, Nikopolis, Roh Kudus, Taurat, Tikhikus, Yesus, Zenas

Para pekerja Kristus adalah orang-orang yang dikenang oleh orang-orang atas tugas mereka sebagai anak-anak Allah. Mereka seharusnya mendorong orang Kristen akan kewajiban untuk patuh pada pemerintah, kebenaran anugerah Allah di dalam Kristus, dan perlunya memelihara pekerjaan baik untuk kemuliaan-Nya.

ay. 5, 8. Kita tidak bisa melayani agar diselamatkan. Keselamatan kita hanya didasarkan pada karya sempurna Kristus yang menghapuskan dosa, dan karya kelahiran baru dari Roh Kudus yang membasuh natur yang berdosa (ay. 5) Kita tidak diselamatkan melalui pelayanan, tetapi kita diselamatkan untuk melayani (ay. 8, 14) yang merupakan perwujudan dari keselamatan yang dikerjakan/ditempa di dalam kita oleh Roh Kudus.

Dalam pasal 3 dari Kitab Titus, Paulus memberikan petunjuk kepada Titus tentang bagaimana umat Kristen harus hidup dalam masyarakat. Mereka harus tunduk kepada pemerintah dan penguasa, taat, dan melakukan perbuatan baik. Mereka juga harus menghindari fitnah, pertengkaran, dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Paulus mengingatkan bahwa sebelum mereka mengenal kasih Allah, mereka hidup dalam kejahatan dan iri hati. Namun, melalui kasih dan kemurahan Allah, mereka telah diselamatkan dan dibenarkan. Oleh karena itu, mereka harus yakin dan tekun dalam melakukan perbuatan baik. Paulus juga menasihati untuk menghindari perdebatan yang tidak berguna tentang hukum Taurat. Dia juga memberikan instruksi kepada Titus tentang beberapa hal praktis, seperti mengutus orang-orang tertentu dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Paulus mengakhiri suratnya dengan menyampaikan salam dan anugerah kepada umat Kristen di sana.

Kitab Titus adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Titus, seorang rekan sekaligus pengikutnya. Surat ini termasuk dalam kategori surat pastoral, yang ditujukan untuk memberikan nasihat dan petunjuk kepada seorang pemimpin gereja.

Latar belakang historis dari surat ini adalah pada saat itu, gereja-gereja di Kreta mengalami tantangan dan masalah dalam hal kepemimpinan dan pengajaran yang benar. Oleh karena itu, Paulus menugaskan Titus untuk memperbaiki situasi tersebut dan menetapkan pemimpin gereja yang kompeten.

Dalam konteks budaya, Kreta adalah pulau di Laut Tengah yang dikenal dengan kehidupan yang tidak teratur dan moralitas yang rendah. Oleh karena itu, gereja-gereja di Kreta juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan kekudusan dan integritas dalam kehidupan mereka.

Secara literatur, surat ini tergolong dalam genre surat pastoral, yang berisi nasihat dan petunjuk praktis bagi gereja. Surat ini juga mengandung pengajaran teologis yang penting, seperti pentingnya hidup yang saleh dan pengajaran yang benar.

Sebelum pasal 3, dalam pasal 2, Paulus memberikan petunjuk kepada Titus tentang bagaimana gereja harus berperilaku dan hidup yang saleh. Dia juga menekankan pentingnya pengajaran yang benar dan mengingatkan umat Kristen untuk hidup dengan hormat dan ketaatan.

Dalam pasal 3, Paulus melanjutkan dengan mengingatkan umat Kristen tentang pentingnya untuk hidup dalam ketaatan dan berbuat baik. Dia juga menekankan pentingnya untuk menghindari perdebatan yang sia-sia dan memperingatkan tentang orang-orang yang menyebabkan perpecahan dalam gereja.

Secara teologis, pasal 3 menekankan pentingnya kasih karunia Allah yang menyelamatkan umat manusia. Paulus mengingatkan umat Kristen bahwa mereka juga dulunya hidup dalam kejahatan dan kebencian, tetapi oleh kasih karunia Allah, mereka telah diselamatkan dan dibenarkan oleh iman dalam Yesus Kristus.

Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 3 Kitab Titus adalah penting untuk dipahami agar kita dapat mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada gereja di Kreta melalui surat ini.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Titus pasal 3:

1. Ketaatan kepada pemerintah dan penguasa (Titus 3:1)
- Mengingatkan umat untuk tunduk kepada pemerintah dan penguasa.

2. Belas kasih Allah sebagai dasar keselamatan (Titus 3:4-7)
- Menjelaskan bahwa keselamatan bukan karena perbuatan baik, melainkan karena belas kasih Allah melalui pembasuhan kelahiran kembali dan pembaruan Roh Kudus.

3. Kehidupan sebelum bertobat (Titus 3:3)
- Menggambarkan kehidupan yang tidak taat, tersesat, diperbudak oleh nafsu dan kesenangan, hidup dalam kejahatan dan iri hati.

4. Pentingnya melakukan perbuatan baik (Titus 3:8)
- Mendorong umat untuk tekun melakukan perbuatan baik setelah percaya kepada Allah.

5. Hindari perdebatan dan perselisihan yang tidak berguna (Titus 3:9)
- Mengingatkan untuk menghindari perdebatan, silsilah, perselisihan, dan pertengkaran yang tidak berguna tentang Hukum Taurat.

6. Peringatan terhadap orang yang menyebabkan perpecahan (Titus 3:10-11)
- Mengingatkan untuk memperingatkan orang yang menyebabkan perpecahan, memberikan kesempatan untuk bertobat, dan jika tidak, menjauhinya.

7. Bantuan kepada sesama (Titus 3:13)
- Mendorong untuk membantu dan memberikan dukungan kepada sesama, seperti Zenas dan Apolos.

8. Salam dan anugerah (Titus 3:15)
- Mengakhiri surat dengan menyampaikan salam kepada mereka yang mengasihi dalam iman dan berdoa agar anugerah menyertai semua orang.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Pemerintah dan penguasa (tidak disebutkan nama spesifik)
- Artemas atau Tikhikus (orang yang akan diutus kepadamu)
- Zenas (si ahli hukum)
- Apolos

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Nikopolis (tempat di mana penulis memutuskan untuk tinggal selama musim dingin)

Kata kunci dalam Kitab "Titus" pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah dan penguasa: Mengingatkan umat Kristen untuk tunduk kepada pemerintah dan penguasa yang berwenang.
2. Taat: Menekankan pentingnya ketaatan terhadap perintah Allah dan otoritas yang ditetapkan.
3. Perbuatan baik: Mendorong umat Kristen untuk melakukan perbuatan baik sebagai bukti iman mereka.
4. Memfitnah: Dilarang memfitnah atau menyebabkan kerusakan reputasi orang lain.
5. Bertengkar: Ditegaskan agar umat Kristen tidak terlibat dalam pertengkaran atau konflik yang tidak perlu.
6. Ramah: Mengajarkan pentingnya sikap ramah dan penuh kasih terhadap semua orang.
7. Lemah lembut: Mengajarkan sikap lemah lembut dan rendah hati dalam berinteraksi dengan sesama.
8. Belas kasih Allah: Menekankan bahwa keselamatan kita bukan karena perbuatan kita sendiri, tetapi karena belas kasih Allah melalui Yesus Kristus.
9. Pembasuhan kelahiran kembali: Mengacu pada baptisan dan pembaruan Roh Kudus yang membawa keselamatan.
10. Ahli waris: Mengajarkan bahwa kita menjadi ahli waris hidup yang kekal melalui anugerah Allah.
11. Perdebatan, silsilah, perselisihan, dan pertengkaran: Ditegaskan untuk menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat dan pertengkaran yang tidak perlu.
12. Peringatan dan jauhi: Jika seseorang menyebabkan perpecahan, harus diberi peringatan dan dijauhi jika tidak mau bertobat.
13. Bantuan dan kebutuhan: Mendorong umat Kristen untuk saling membantu dan memenuhi kebutuhan sesama.
14. Bertekun dalam pekerjaan yang baik: Mengajarkan pentingnya ketekunan dalam melakukan pekerjaan yang baik untuk memenuhi kebutuhan hidup.
15. Salam: Mengirimkan salam kepada mereka yang mengasihi kita dalam iman.
16. Anugerah: Doa agar anugerah Tuhan menyertai semua orang.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab Titus pasal 3:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kreta melalui surat ini?
2. Mengapa penting bagi orang percaya untuk tunduk kepada pemerintah dan penguasa?
3. Apa yang dimaksud dengan "pembasuhan kelahiran kembali dan pembaruan Roh Kudus" dalam ayat 5?
4. Bagaimana anugerah dan kasih Allah mempengaruhi hidup kita sebagai orang percaya?
5. Mengapa penting bagi orang percaya untuk melakukan perbuatan baik? Apa dampaknya bagi kita dan orang lain?
6. Mengapa Paulus menekankan pentingnya menghindari perdebatan, perselisihan, dan pertengkaran yang bodoh tentang Hukum Taurat?
7. Bagaimana kita dapat membantu orang yang menyebabkan perpecahan dalam jemaat?
8. Mengapa Paulus mengirim Artemas atau Tikhikus ke Kreta? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya ini?
9. Mengapa penting bagi kita untuk belajar bertekun dalam melakukan pekerjaan yang baik?
10. Apa pesan terakhir yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Kreta melalui surat ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam mempelajari dan merenungkan Kitab Titus pasal 3 dengan lebih mendalam.

Dari pasal 3 Kitab Titus, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Tunduk kepada pemerintah dan penguasa: Kita harus menghormati dan patuh kepada pemerintah dan otoritas yang ada, selama perintah mereka tidak bertentangan dengan ajaran Allah.

2. Melakukan perbuatan baik: Kita harus siap untuk melakukan perbuatan baik kepada sesama, tanpa memandang suku, ras, atau agama mereka.

3. Tidak memfitnah dan tidak bertengkar: Kita harus menjaga lidah kita agar tidak menyebabkan fitnah atau pertengkaran. Sebaliknya, kita harus berbicara dengan ramah dan lemah lembut terhadap semua orang.

4. Menghindari perdebatan yang sia-sia: Kita harus menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat, seperti perdebatan tentang hukum atau hal-hal yang tidak penting. Sebaliknya, kita harus fokus pada hal-hal yang membangun dan bermanfaat bagi semua orang.

5. Mengingatkan orang yang menyebabkan perpecahan: Jika ada orang yang menyebabkan perpecahan dalam gereja atau komunitas, kita harus memberikan peringatan kepadanya. Jika dia tidak mau bertobat, kita harus menjauhinya.

6. Bertekun dalam melakukan pekerjaan yang baik: Kita harus belajar untuk bekerja dengan tekun dan bertanggung jawab, sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memberikan buah yang baik dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk:

1. Mendapatkan kebijaksanaan dan kekuatan untuk tunduk kepada pemerintah dan otoritas yang ada.

2. Memiliki hati yang rendah hati dan siap melakukan perbuatan baik kepada sesama.

3. Meminta pertolongan Roh Kudus untuk menjaga lidah kita agar tidak memfitnah atau bertengkar.

4. Meminta pengampunan dan pertobatan bagi mereka yang menyebabkan perpecahan dalam gereja atau komunitas.

5. Meminta kekuatan dan ketekunan dalam pekerjaan kita, sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memberikan buah yang baik dalam hidup kita.

6. Meminta kasih dan persatuan di antara sesama orang percaya, serta kesempatan untuk saling memberkati dan melayani satu sama lain.

Tuhan, kami memohon agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan dan kekuatan untuk hidup sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam pasal 3 Kitab Titus. Bantu kami untuk tunduk kepada pemerintah dan otoritas yang ada, siap melakukan perbuatan baik, menjaga lidah kami agar tidak memfitnah atau bertengkar, dan menghindari perdebatan yang sia-sia. Bimbing kami untuk mengingatkan mereka yang menyebabkan perpecahan, dan berikan kami ketekunan dalam pekerjaan kami sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan memberikan buah yang baik dalam hidup kami. Jadikan kami sebagai saluran kasih dan persatuan di antara sesama orang percaya, dan berikan kami kesempatan untuk saling memberkati dan melayani satu sama lain. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Titus Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Pasal 3 ini berbicara tentang nasihat Paulus kepada Titus mengenai tindakan yang harus diambil oleh orang-orang percaya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah rasul Paulus.
- Penerima nasihat ini adalah Titus, seorang pemimpin gereja di Kreta.

3. Where (Dimana):
- Nasihat ini ditujukan kepada gereja di Kreta.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi spesifik mengenai waktu penulisan pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Tujuan dari nasihat ini adalah untuk membimbing orang-orang percaya agar hidup taat kepada pemerintah, melakukan perbuatan baik, dan menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat.

6. How (Bagaimana):
- Orang-orang percaya diminta untuk tunduk kepada pemerintah dan penguasa, taat, dan melakukan perbuatan baik.
- Mereka juga harus menghindari memfitnah, bertengkar, dan saling membenci.
- Paulus mengingatkan bahwa sebelum mereka bertobat, mereka juga hidup dalam kejahatan dan tersesat.
- Keselamatan mereka bukan karena perbuatan baik yang mereka lakukan, tetapi karena kemurahan dan kasih Allah melalui Yesus Kristus.
- Orang-orang percaya harus yakin akan anugerah Allah dan tekun melakukan perbuatan baik.
- Mereka juga harus menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat tentang Hukum Taurat.
- Jika ada orang yang menyebabkan perpecahan, dia harus diberi peringatan dan dijauhi.
- Paulus juga memberikan instruksi kepada Titus mengenai rencana perjalanan dan bantuan yang harus diberikan kepada Zenas dan Apolos.
- Dia juga menyampaikan salam kepada gereja dan memohon anugerah Allah bagi mereka semua.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami isi dari Kitab Titus Pasal 3.