Statistik	1 pasal, 25 ayat, 445 kata
Penulis	Rasul Paulus dengan saudara Timotius (ay. File 1:1).
Tema	Perdamaian; Praktekkan pengampunan Kristen.
Waktu	Sekitar 62 M
Tempat	Penjara di Roma; lihat ayat-ayat dalam butir sebelumnya.
Kata Kunci	Menerima (Perantara).
Kristus Di Alkitab	Dia adalah sahabat yang lebih dekat dari saudara

Paulus menulis "surat penjara" ini (ayat File 1:1,9) sebagai surat pribadi kepada seorang bernama Filemon, kemungkinan besar sementara masa penahanan yang pertama di Roma (Kis 28:16-31). Nama-nama sama yang disebut dalam Filemon (ayat File 1:1-2,10,23-24) dan Kolose (Kol 4:9-10,12,14,17) menunjukkan bahwa Filemon tinggal di Kolose, dan kedua surat ini ditulis dan diantarkan pada waktu yang sama.

Filemon menjadi pemilik hamba (ayat File 1:16) dan anggota gereja di Kolose (bd. ayat File 1:1-2 dengan Kol 4:17), mungkin ia bertobat dibawah pelayanan Paulus (ayat File 1:19). Onesimus menjadi hamba Filemon yang telah lari ke Roma; di situ dia kenal Paulus, yang membawa dia kepada Kristus. Suatu ikatan persahabatan yang kuat berkembang di antara mereka (ayat File 1:9-13). Sekarang dengan segan Paulus mengirim Onesimus kembali kepada Filemon, ditemani oleh Tikhikus, teman sekerja Paulus, bersama dengan surat ini (bd. Kol 4:7-9).

1. Salam Kristen
   (File 1:1-3)
   
2. I. Penghargaan Terhadap Filemon
   (File 1:4-7)
   
1. A. Pokok Doa Syukur
   (File 1:4-6)
   
2. B. Saat Kegembiraan Besar
   (File 1:7)
   
3. II. Permohonan untuk Onesimus
   (File 1:8-21)
   
1. A. Permohonan Bukan Perintah
   (File 1:8-11)
   
2. B. Alasan Mengirim Onesimus Kembali
   (File 1:12-16)
   
3. C. Permohonan Bersifat Penggantian
   (File 1:17-19)
   
4. D. Tanggapan Positif Diharapkan dari Filemon
   (File 1:20-21)
   
4. Hal-hal Terakhir
   (File 1:22-25)
   
1. A. Harapan untuk Segera Mengunjungi
   (File 1:22)
   
2. B. Salam dari Sahabat Paulus
   (File 1:23-24)
   
3. C. Pengucapan Berkat
   (File 1:25)
   

Paulus menyurati Filemon untuk mengurus persoalan khusus tentang hambanya Onesimus yang telah melarikan diri. Menurut hukum Romawi, hamba yang melarikan diri dapat dihukum mati. Paulus menjadi perantara untuk Onesimus dengan Filemon dan memohon supaya Onesimus diterima kembali secara ramah sebagai orang percaya dan sahabat Paulus, dengan kasih yang sama sebagaimana dia akan menerima Paulus sendiri.

1. Kata 'semua'.
Pemakaian kata 'semua' yang diulang berkali-kali oleh Paulus merupakan suatu peringatan tentang apa yang ditekankannya mengenai kedewasaan, Kristen yang sepenuh hati. Kata Yunani tersebut diterjemahkan dalam beberapa istilah: selalu, semua orang kudus, seluruh dunia, berkenan kepada-Nya dalam segala hal, setiap perbuatan baik, segala sesuatu. Kata ini muncul sebanyak 38 kali. Telitilah di mana kata-kata itu ditulis dan pelajarilah maknanya dalam pengertian kita tentang siapa Kristus itu, apa yang Kristus telah lakukan dan bagaimana kita harus berperilaku.

2. Peran kita dalam mencapai kedewasaan.
Paulus memakai tiga kata 'perintah yang sangat mendesak' atau untuk menjelaskan apa yang harus kita lakukan untuk menjadi dewasa:

o 'Matikanlah' Kol 3:5
o 'Buanglah' Kol 3:8-9
o 'Kenakanlah' Kol 3:12

Kata 'buanglah' dan 'kenakanlah' dipakai dalam bahasa Yunani yang berarti menanggalkan baju kotor pada malam hari dan mengenakan baju bersih pada pagi hari. Pelajarilah Kol 3:1-14 dengan saksama. Mengapa saya berdosa? Mengapa saya terus melakukan dosa? Bagaimana saya dapat berhenti berdosa?

3. Peran Kristus dalam keselamatan kita.
Untuk memungkinkan kita melakukan peran kita menjadi dewasa, Kristus telah terlebih dahulu mengawali peranannya dalam menyelamatkan kita. Carilah enam langkah dalam penyelamatan kita dalam Kol 2:13-15.

4. Pohon oak yang besar dari bijinya yang kecil.
Filemon merupakan surat pribadi yang sangat pendek, hanya 335 kata Yunani dalam naskah aslinya. Mengapa surat itu dimasukkan ke dalam Alkitab? Ya, oleh karena Tuhan menginginkannya dalam Alkitab! Tetapi, ada alasan manusiawi lainnya yang menarik. Ada kemungkinan Onesimus akan mengakhiri hidupnya bukan sebagai seorang budak, bahkan bukan pula hanya sebagai seorang bebas, tetapi sebagai seorang uskup di Efesus. Pada permulaan abad kedua seorang Kristen yang terkenal bernama Ignatius menulis surat kepada gereja di Efesus dan menyebut nama Uskup Onesimus, bahkan menuliskan juga arti namanya, 'Berguna'! Dari seorang budak pelarian menjadi uskup! Carilah dalam Alkitab dan pelajarilah kehidupan orang-orang lain yang telah dibawa oleh Tuhan dari keadaan tidak dikenal menjadi terkenal... Gideon? Daud? Petrus? Yang lainnya?

Permohonan Paulus adalah sebagai berikut:

1. (1) Dia memohon dengan sangat supaya Filemon, sebagai saudara dalam Kristus (ayat File 1:8-9,20-21) menerima Onesimus kembali, bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara dalam Kristus (ayat File 1:15-16).
2. (2) Paulus menyatakan bahwa Onesimus (yang artinya "berguna") yang dahulu "tidak berguna", tetapi sekarang "berguna" bagi Paulus dan Filemon (ayat File 1:10-12).
3. (3) Paulus ingin Onesimus dapat tinggal di Roma, tetapi sebaliknya mengirimnya kembali kepada tuan yang memilikinya (ayat File 1:13-14).
4. (4) Paulus menawarkan diri sebagai pengganti untuk hutang Onesimus dan mengingatkan Filemon tentang hutang budinya kepada Paulus (ayat File 1:17-19). Surat ditutup dengan salam dari beberapa teman sekerja di Roma (ayat File 1:23-24) dan pengucapan syukur (ayat File 1:25).

Tiga ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini adalah yang terpendek di antara surat-surat Paulus.
2. (2) Lebih dari lain bagian PB, surat ini menjelaskan bagaimana Paulus dan gereja mula-mula menghadapi persoalan perbudakan Roma. Daripada menyerang langsung atau menimbulkan pemberontakan bersenjata, Paulus mengemukakan prinsip Kristen yang menyingkirkan kekerasan dari perbudakan Roma dan akhirnya menghapuskannya sama sekali antara orang Kristen.
3. (3) Surat ini memberikan pengertian unik ke dalam kehidupan Paulus, karena dia begitu erat manunggal dengan seorang hamba sehingga Onesimus disebut "buah hatiku" (ayat File 1:12).

Iman Filemon dipuji

Salam kepada Filemon. Doa syafaat untuk Onesimus.

1:1 Paulus bersukacita mendengar tentang iman dan kasih Filemon, yang dia kehendaki untuk mengampuni hambanya Onesimus, dan dengan kasih menerima dia lagi.

Salam (1:1-3)
Ucapan syukur (1:4-7)
Permintaan Paulus kepada Filemon mengenai Onesimus (1:8-22)
Salam (1:23-25)

Allah, Kristus, Timotius, Filemon, Apfia, Arkhipus, Paulus, Epafras, Markus, Aristarkhus, Demas, Lukas.

Allah, Apfia, Aristarkhus, Arkhipus, Demas, Epafras, Filemon, Injil, Kristus, Lukas, Markus, Onesimus, Paulus, Timotius, Tuhan, Yesus

Para pekerja Kristus yang bijaksana dan baik memiliki perhatian yang sangat baik dan sabar kepada para petobat baru untuk menguatkan dan membesarkan hati mereka, dan membuat mereka diterima ke dalam persekutuan orang-orang kudus. Terdapat persaudaraan rohani di antara semua orang percaya, namun dibedakan dengan lingkungan hidup mereka, dan karena itu kita harus berusaha untuk menguatkan dan menolong mereka yang baru saja disatukan ke dalam keluarga Kristen.

ay. 17, 18. Ayat-ayat ini memperlengkapi ilustrasi sempurna tentang ajaran "pertalian"

Dalam pasal pertama dari Kitab Filemon, Paulus dan Timotius mengirim salam kepada Filemon, Apfia, Arkhipus, dan jemaat yang berkumpul di rumah Filemon. Paulus mengucap syukur kepada Allah karena mendengar tentang iman dan kasih Filemon kepada Tuhan Yesus dan semua orang kudus. Paulus berdoa agar persekutuan iman Filemon menjadi efektif dalam pengetahuan akan hal-hal baik yang ada dalam Kristus. Paulus juga memohon kepada Filemon untuk menerima Onesimus, seorang budak yang telah menjadi berguna bagi Paulus selama ia dipenjara. Paulus ingin Onesimus diterima kembali bukan sebagai budak, tetapi sebagai saudara yang terkasih. Paulus menulis surat ini dengan harapan bahwa Filemon akan melakukannya lebih dari yang diminta. Paulus juga meminta Filemon untuk menyiapkan kamar untuknya karena ia berharap dapat dikembalikan kepadanya melalui doa-doanya. Paulus menyampaikan salam dari Epafras, Markus, Aristarkhus, Demas, dan Lukas. Ia berharap anugerah Tuhan Yesus Kristus menyertai roh Filemon.

Kitab Filemon adalah salah satu surat dalam Perjanjian Baru yang ditulis oleh Rasul Paulus. Surat ini ditujukan kepada Filemon, seorang pemilik budak bernama Onesimus yang melarikan diri.

Konteks historis dari surat ini adalah pada abad pertama Masehi, di mana budak adalah bagian umum dari masyarakat. Surat ini memberikan pandangan tentang bagaimana iman Kristen mempengaruhi hubungan sosial dalam konteks budak dan tuannya.

Dalam konteks budaya, surat ini menggambarkan praktik budak pada saat itu, di mana budak dianggap sebagai properti dan memiliki sedikit hak. Surat ini juga mencerminkan nilai-nilai Kristen yang mengajarkan persamaan di hadapan Allah dan pentingnya kasih dan pengampunan.

Secara literatur, surat ini termasuk dalam genre surat pribadi. Rasul Paulus menggunakan gaya retorika dan persuasif untuk membujuk Filemon agar menerima kembali Onesimus sebagai saudara dalam iman.

Secara teologis, surat ini menekankan pentingnya kasih, pengampunan, dan persatuan dalam Kristus. Paulus mengajarkan bahwa semua orang, terlepas dari status sosial, adalah sama di hadapan Allah dan harus diperlakukan dengan adil dan hormat.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa surat ini bukan hanya tentang hubungan antara Filemon dan Onesimus, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai Kristen yang relevan dalam konteks sosial dan budaya pada saat itu.

- Salam dan pengenalan dari Paulus dan Timotius kepada Filemon, Apfia, Arkhipus, dan jemaat di rumah Filemon (Filemon 1:1-2)
- Rasa syukur dan doa Paulus untuk Filemon karena iman dan kasihnya kepada Tuhan Yesus dan orang-orang kudus (Filemon 1:4-5)
- Permohonan Paulus agar persekutuan iman Filemon efektif dalam pengetahuan akan hal-hal baik demi Kristus (Filemon 1:6)
- Kasih Filemon yang menyegarkan hati orang-orang kudus (Filemon 1:7)
- Permohonan Paulus untuk Onesimus, yang dulunya tidak berguna bagi Filemon, tetapi sekarang sangat berguna baik bagi Filemon maupun bagi Paulus (Filemon 1:10-11)
- Paulus ingin mempertahankan Onesimus untuk melayani dirinya, tetapi dengan persetujuan Filemon (Filemon 1:13-14)
- Paulus meminta Filemon untuk menerima kembali Onesimus sebagai saudara yang terkasih, bukan lagi sebagai budak (Filemon 1:15-16)
- Paulus menawarkan diri untuk melunasi segala utang yang mungkin dimiliki Onesimus terhadap Filemon (Filemon 1:18-19)
- Permohonan Paulus agar Filemon menyambut Onesimus sebagaimana dia menyambut Paulus (Filemon 1:17)
- Permohonan Paulus agar Filemon mempersiapkan kamar untuknya karena dia berharap dapat kembali kepadanya melalui doa Filemon (Filemon 1:22-23)
- Salam dari Epafras, Markus, Aristarkhus, Demas, dan Lukas (Filemon 1:23-24)
- Doa agar anugerah Tuhan Yesus Kristus menyertai roh Filemon (Filemon 1:25)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Paulus: Penulis surat, seorang rasul dan penginjil Kristen yang dipenjara karena Yesus Kristus.
- Timotius: Saudara seiman Paulus.
- Filemon: Sahabat dan rekan pelayan yang dikasihi oleh Paulus.
- Apfia: Saudari seiman yang disebutkan dalam surat ini.
- Arkhipus: Teman seperjuangan Paulus.
- Onesimus: Anak yang dimohonkan oleh Paulus kepada Filemon, yang sebelumnya tidak berguna bagi Filemon, tetapi sekarang sangat berguna bagi Paulus dan Filemon.
- Epafras: Teman sepenjara Paulus dalam Yesus Kristus.
- Markus: Rekan sepelayanan Paulus.
- Aristarkhus: Rekan sepelayanan Paulus.
- Demas: Rekan sepelayanan Paulus.
- Lukas: Rekan sepelayanan Paulus.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Rumah Filemon: Tempat tinggal jemaat yang bersekutu.

Kata kunci dalam Kitab "Filemon" pasal 1 adalah:

1. Paulus: Penulis surat ini, seorang rasul yang dipenjara karena Yesus Kristus.
2. Yesus Kristus: Tuhan dan Juruselamat kita.
3. Timotius: Saudara seiman Paulus yang turut menyampaikan salam.
4. Filemon: Penerima surat ini, sahabat dan rekan pelayan yang dikasihi oleh Paulus.
5. Apfia: Saudari seiman yang juga menerima salam.
6. Arkhipus: Teman seperjuangan yang juga menerima salam.
7. Jemaat: Orang-orang beriman yang berkumpul di rumah Filemon.
8. Anugerah dan damai sejahtera: Doa Paulus untuk Filemon agar diberkati oleh Allah dan Tuhan Yesus Kristus.
9. Iman dan kasih: Sifat-sifat yang dipuji oleh Paulus dalam doanya untuk Filemon.
10. Onesimus: Anak buah hati Paulus yang dikirim kembali kepada Filemon setelah menjadi berguna bagi Paulus.
11. Kasih: Paulus meminta Filemon untuk menerima Onesimus kembali dengan kasih, bukan karena kewajiban.
12. Budak: Onesimus dahulu adalah budak Filemon, tetapi Paulus meminta agar ia diterima kembali sebagai saudara yang terkasih.
13. Rekan kerja: Paulus meminta agar Filemon menerima Onesimus sebagaimana ia menerima Paulus sendiri.
14. Utang: Paulus menawarkan untuk melunasi utang Onesimus kepada Filemon.
15. Epafras, Markus, Aristarkhus, Demas, dan Lukas: Rekan-rekan sepelayanan Paulus yang mengirim salam kepada Filemon.
16. Anugerah: Doa Paulus agar anugerah dari Tuhan Yesus Kristus menyertai roh Filemon.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam mempelajari Kitab Filemon pasal 1:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada Filemon melalui surat ini?
2. Mengapa Paulus menggambarkan dirinya sebagai "orang yang dipenjara karena Yesus Kristus"? Apa arti penting dari pengalaman penjara Paulus dalam konteks surat ini?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kasih dan pengampunan dari hubungan antara Paulus, Filemon, dan Onesimus?
4. Mengapa Paulus mengutus Onesimus kembali kepada Filemon? Apa yang Paulus harapkan terjadi dalam hubungan mereka?
5. Bagaimana surat ini mengajarkan kita tentang pentingnya melayani sesama sebagai saudara dan saudari dalam Kristus?
6. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memperlakukan orang lain dengan kasih dan hormat, terlepas dari status sosial atau latar belakang mereka?
7. Bagaimana surat ini mengajarkan kita tentang pentingnya memaafkan dan memberikan kesempatan kedua kepada orang lain?
8. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memperlakukan orang lain dengan cara yang menghormati dan menghargai mereka sebagai individu yang berharga di mata Allah?
9. Bagaimana surat ini mengajarkan kita tentang pentingnya memperhatikan kebutuhan orang lain dan melayani mereka dengan sukacita?
10. Bagaimana surat ini mengajarkan kita tentang pentingnya hidup dalam persekutuan iman dan saling mendukung dalam komunitas gereja?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Filemon pasal 1.

Dari pasal 1 Kitab Filemon, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kasih dan pengampunan: Paulus meminta Filemon untuk menerima kembali Onesimus, seorang budak yang telah melarikan diri. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya kasih dan pengampunan dalam hubungan kita dengan sesama. Kita harus siap untuk mengampuni orang lain dan memberikan kesempatan kedua kepada mereka.

2. Persatuan dalam iman: Paulus menyebutkan persekutuan iman yang dimiliki oleh Filemon dan jemaat di rumahnya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dalam iman sebagai umat Kristen. Kita harus saling mendukung dan membangun satu sama lain dalam iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.

3. Pelayanan dengan sukacita: Paulus merasa terhibur oleh kasih yang ditunjukkan oleh Filemon kepada orang-orang kudus. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya melayani dengan sukacita dan memberkati orang lain. Pelayanan yang dilakukan dengan kasih akan menyegarkan hati orang-orang yang dilayani.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kasih dan pengampunan: Berdoalah agar kita dapat memiliki hati yang penuh kasih dan siap untuk mengampuni orang lain seperti yang ditunjukkan oleh Paulus dan Filemon.

2. Berdoa untuk persatuan dalam iman: Berdoalah agar gereja dan persekutuan iman kita dapat terus bersatu dan saling mendukung dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

3. Berdoa untuk pelayanan dengan sukacita: Berdoalah agar kita dapat melayani dengan sukacita dan memberkati orang lain seperti yang ditunjukkan oleh Filemon. Berdoalah agar pelayanan kita dapat menyegarkan hati orang-orang yang dilayani.

4. Berdoa untuk pengampunan dan rekonsiliasi: Berdoalah agar kita dapat memiliki hati yang siap untuk mengampuni orang lain dan memberikan kesempatan kedua kepada mereka. Berdoalah agar hubungan yang terputus dapat direkonsiliasi dan dipulihkan.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal 1 Kitab Filemon.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Filemon Pasal 1 :

1. What (Apa):
- Surat dari Paulus dan Timotius kepada Filemon, Apfia, Arkhipus, dan jemaat yang bersekutu di rumah Filemon.
- Surat ini ditulis untuk meminta Filemon menerima kembali Onesimus, seorang budak yang telah melarikan diri dari Filemon dan kemudian bertemu dengan Paulus.

2. Who (Siapa):
- Paulus, seorang yang dipenjara karena Yesus Kristus.
- Timotius, saudara seiman Paulus.
- Filemon, sahabat dan rekan pelayan yang dikasihi oleh Paulus.
- Apfia, saudari seiman.
- Arkhipus, teman seperjuangan.
- Onesimus, budak yang melarikan diri dari Filemon dan bertemu dengan Paulus.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus dan Timotius saat mereka berada dalam penjara.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu penulisan surat ini.

5. Why (Mengapa):
- Surat ini ditulis untuk meminta Filemon menerima kembali Onesimus sebagai saudara yang terkasih, bukan lagi sebagai budak.
- Paulus ingin menunjukkan kasih dan pengampunan kepada Onesimus, serta mengingatkan Filemon tentang persekutuan iman yang efektif dan kasih yang telah Filemon tunjukkan kepada orang-orang kudus.

6. How (Bagaimana):
- Paulus memohon kepada Filemon untuk menerima kembali Onesimus dan menganggapnya seperti menerima Paulus sendiri.
- Paulus menawarkan untuk melunasi segala utang yang mungkin dimiliki Onesimus terhadap Filemon.
- Paulus berharap dapat diperkenankan untuk kembali mengunjungi Filemon melalui doa-doanya.
- Surat ini ditulis dengan tangan Paulus sendiri dan ditandatangani olehnya.
- Paulus menyampaikan salam dari rekan-rekan sepelayanannya, termasuk Epafras, Markus, Aristarkhus, Demas, dan Lukas.