Latar belakang dari pasal ke-4 dari Kitab Yosua adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal ke-4 terjadi setelah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan memasuki tanah Kanaan. Mereka telah melintasi sungai itu dengan bantuan Tuhan yang memisahkan air sungai itu seperti yang pernah terjadi di Laut Merah pada masa keluar dari Mesir. Pasal ini mencatat peristiwa ini dan tindakan Tuhan yang luar biasa dalam membawa bangsa Israel ke tanah yang dijanjikan.
Konteks Budaya:
Bangsa Israel pada saat itu adalah bangsa yang baru keluar dari perbudakan di Mesir dan sedang dalam perjalanan menuju tanah Kanaan. Mereka mengikuti perintah Tuhan dan dipimpin oleh Yosua, pengganti Musa. Budaya pada masa itu masih sangat dipengaruhi oleh tradisi dan kepercayaan bangsa-bangsa sekitarnya.
Konteks Literatur:
Kitab Yosua adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan perjalanan bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua untuk merebut dan menduduki tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Tuhan kepada nenek moyang mereka.
Konteks Teologis:
Pasal ke-4 menunjukkan kuasa dan kebesaran Tuhan dalam membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan. Tuhan memerintahkan Yosua untuk memilih 12 orang dari setiap suku Israel untuk mengambil 12 batu dari tengah sungai Yordan sebagai tanda peringatan atas perbuatan Tuhan yang ajaib. Tuhan ingin agar bangsa Israel selalu mengingat dan menceritakan perbuatan-Nya kepada generasi berikutnya.
Peristiwa sebelumnya:
Sebelum pasal ke-4, dalam pasal
3, bangsa Israel telah mempersiapkan diri untuk menyeberangi sungai Yordan. Yosua menerima perintah dari Tuhan untuk memimpin bangsa Israel dan Tuhan menjanjikan bahwa Dia akan menyertai mereka seperti yang Dia lakukan kepada Musa. Ketika para imam yang membawa tabut perjanjian Tuhan menginjakkan kaki mereka di air sungai, air itu terbelah dan bangsa Israel dapat melintas ke tanah Kanaan dengan selamat.
Dengan demikian, pasal ke-4 melanjutkan narasi tentang perjalanan bangsa Israel menuju tanah Kanaan dan menekankan pentingnya mengingat perbuatan Tuhan dalam hidup mereka.