Statistik	5 pasal, 105 ayat, 2.482 kata
Penulis	Petrus, rasul Yesus Kristus (1Pe 1:1).
Tema	Menderita bagi Kristus; Bagaimana kita dapat menderita untuk kemuliaan Allah.
Waktu	60-63 M
Tempat	Babilon di Efrat (dalam ps. 5).
Kata Kunci	"Berharga."
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Gembala Agung kita, yang akan segera datang dengan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Surat ini merupakan yang pertama dari dua surat PB yang ditulis oleh rasul Petrus (1Pet 1:1; 2Pet 1:1). Petrus mengakui bahwa surat pertama ini ditulis dengan bantuan Silas (Yun. _Silvanus_) sebagai juru tulisnya (1Pet 5:12). Kemahiran Silas dalam bahasa Yunani dan gaya menulis tercermin di dalam surat ini, sedangkan bahasa Petrus yang kurang halus tampak dalam surat 2 Petrus. Nada dan isi surat ini cocok dengan apa yang kita ketahui tentang Simon Petrus. Persekutuannya yang akrab dengan Tuhan Yesus selama bertahun-tahun melandasi ingatannya kembali akan kematian (1Pet 1:11,19; 1Pet 2:21-24; 1Pet 3:18; 1Pet 5:1) dan kebangkitan Yesus (1Pet 1:3,21; 1Pet 3:21); secara tidak langsung Petrus tampaknya juga menunjuk kepada penampakan diri Yesus kepadanya di Galilea setelah kebangkitan (1Pet 2:25; 1Pet 5:2a; bd. Yoh 21:15-23). Tambahan lagi, terdapat banyak persamaan di antara surat ini dengan khotbah-khotbah Petrus yang tercatat dalam Kisah Para Rasul.

Petrus mengalamatkan surat ini kepada "orang-orang pendatang yang tersebar" di seluruh propinsi Asia Kecil kekaisaran Romawi (1Pet 1:1). Beberapa di antara mereka ini mungkin adalah orang bertobat yang menanggapi khotbahnya pada hari Pentakosta dan telah kembali ke kota masing-masing dengan iman yang baru (bd. Kis 2:9-11). Orang percaya ini disebut "pendatang dan perantau" (1Pet 2:11) untuk mengingatkan mereka bahwa perziarahan mereka sebagai orang Kristen adalah di dalam dunia yang membenci Yesus Kristus dan mereka dapat mengalami penganiayaan darinya. Mungkin Petrus menulis surat ini sebagai tanggapan terhadap laporan dari orang percaya di Asia Kecil tentang peningkatan perlawanan (1Pet 4:12-16) yang belum didukung resmi oleh pemerintah (1Pet 2:12-17).

Petrus menulis dari "Babilon" (1Pet 5:13). Kata ini dapat ditafsirkan secara harfiah sebagai negara Babilon di Mesopotamia atau sebagai ungkapan kiasan untuk Roma, pusat tertinggi dari kefasikan abad pertama. Walaupun Petrus mungkin satu kali berkunjung ke tempat penampungan golongan Yahudi-ortodoks yang besar di Babilon, kita dapat lebih mudah menerangkan bahwa Petrus, Silas (1Pet 5:12), dan Markus (1Pet 5:13) sedang bersama-sama di Roma (Kol 4:10; bd. pernyataan Papias mengenai Petrus dan Markus di Roma) pada awal dasawarsa 60-an dan bukan di Babilonia. Kemungkinan besar Petrus menulis dari Roma pada tahun 60-63 M, pasti sebelum pertumpahan darah yang mengerikan oleh Nero dimulai (th. 64 M).

1. Salam Kristen
   (1Pet 1:1-2)
   
2. I. Hubungan Orang Percaya dengan Allah
   (1Pet 1:3-2:10)
   
1. A. Keselamatan oleh Iman
   (1Pet 1:3-12)
   
2. B. Kekudusan Karena Ketaatan
   (1Pet 1:13-2:10)
   
3. II. Hubungan Orang Percaya dengan Sesamanya
   (1Pet 2:11-3:12)
   
1. A. Tanggung Jawab Umum
   (1Pet 2:11-17)
   
2. B. Tanggung Jawab Rumah Tangga
   (1Pet 2:18-3:7)
   
1. 1. Tanggung Jawab Budak Terhadap Tuannya
   (1Pet 2:18-25)
   
2. 2. Tanggung Jawab Istri Terhadap Suaminya
   (1Pet 3:1-6)
   
3. 3. Tanggung Jawab Suami Terhadap Istrinya
   (1Pet 3:7)
   
3. C. Ringkasan Prinsip-Prinsip yang Mengatur Hubungan Orang Percaya
   dengan Sesamanya
   (1Pet 3:8-12)
   
4. III.Hubungan Orang Percaya dengan Penderitaan
   (1Pet 3:13-5:11)
   
1. A. Ketabahan Menghadapi Penderitaan
   (1Pet 3:13-4:11)
   
1. 1. Karena Berbahagia dari Menderita dengan Tidak Adil
   (1Pet 3:13-17)
   
2. 2. Karena Teladan Kristus yang Berkuasa
   (1Pet 3:18-4:6)
   
3. 3. Karena Urgensi pada Akhir Zaman
   (1Pet 4:7-11)
   
2. B. Bersukacita dalam Menghadapi Penderitaan
   (1Pet 4:12-19)
   
1. 1. Karena Menguji Realitas Iman Kita
   (1Pet 4:12)
   
2. 2. Karena Ikut Mengambil Bagian dalam Penderitaan Kristus
   (1Pet 4:13,14-16)
   
3. 3. Karena Mempersiapkan Kita untuk Kemuliaan Kedatangan-Nya
   (1Pet 4:13,17-19)
   
3. C. Nasihat dalam Menghadapi Penderitaan
   (1Pet 5:1-11)
   
1. 1. Kepada Penatua -- Gembalakan Domba
   (1Pet 5:1-4)
   
2. 2. Kepada Orang yang Lebih Muda
   (1Pet 5:5-11)
   
5. Penutup
   (1Pet 5:12-14)
   

Petrus menulis surat pengharapan yang penuh dengan sukacita ini untuk memberikan kepada orang percaya pandangan yang ilahi dan abadi bagi kehidupan di bumi dan untuk memberikan bimbingan praktis kepada mereka yang mulai mengalami penderitaan yang berat sebagai orang Kristen di dalam masyarakat kafir. Petrus khawatir kalau-kalau orang percaya membangkitkan ketidaksenangan pemerintah dan menasihatkan mereka untuk mengikuti teladan Yesus dalam menderita dengan tidak bersalah, benar, dan luhur.

Petrus selalu mengulang beberapa kata tertentu yang meringkaskan apa yang dipikirkannya. Carilah ayat-ayat referensi yang berhubungan dan buatlah ringkasan ajarannya. Berikut ini adalah kesepuluh kata-kata Petrus yang paling penting.

1. Pengharapan.
1Pe 1:3,13,21;3:15

2. Kasih karunia dan belas kasihan.
1Pe 1:2, 3, 10, 13; 2:10; 3:7; 4:10; 5:5, 10, 12

3. Keselamatan.
1Pe 1:5, 9, 10; 2:2

4. Kasih.
1Pe 1:8, 22; 2:17; 3:8, 10;4:8; 5:14

5. Sukacita.
1Pe 1 6, 8; 4:13

6. Penguasaan diri.
1Pe 1:1 3; 4:7; 5:8

7. Takut.
1Pe 1:17; 2:16, 17; 3:14

8. Kerendahan hati.
1Pe 3:8; 5:5, 6

9. Berharga.
1Pe 1 7, 19; 2:4, 6, 7; 3:4

10. Kemuliaan.
1Pe 1:7, 11, 21, 24; 4:11, 13, 14; 5:1, 4, 10

Untuk pemahaman selanjutnya:

o Buatlah daftar tentang semua gambara yang dapat Anda temukan tentang
Kristen, misalnya: pendatang dan perantau (1Pe 2:11).
o Buatlah daftar dari semua perintah Petrus kepada para pembacanya. Kebanyakan
perintah itu singkat misalnya: takut kepada kepada Allah (2:17). Anda harus
mendapatkan paling sedikir 30 perintah.

1 Petrus mulai dengan mengingatkan orang percaya

1. (1) bahwa mereka mempunyai suatu panggilan yang mulia dan warisan sorgawi di dalam Yesus Kristus (1Pet 1:2-5);
2. (2) bahwa iman dan kasih mereka di dalam hidup ini akan diuji dan dimurnikan sehingga akan mengakibatkan pujian, hormat, dan kemuliaan pada saat kedatangan Tuhan (1Pet 1:6-9);
3. (3) bahwa keselamatan yang besar ini sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi PL (1Pet 1:10-12); dan
4. (4) bahwa orang percaya harus hidup kudus, jelas berbeda dari dunia yang tidak selamat di sekitar mereka (1Pet 1:13-21). Orang percaya, yang terpilih dan dikuduskan (1Pet 1:2) merupakan bayi-bayi yang bertumbuh yang memerlukan susu murni Firman Allah (1Pet 2:1-3), batu-batu hidup yang sedang dibangun menjadi suatu rumah rohani (1Pet 2:4-10), dan orang asing yang mengembara melewati negara asing (1Pet 2:11-12); mereka harus hidup dengan hormat dan rendah hati dalam hubungan mereka dengan setiap orang selama perjalanan ini (1Pet 2:13--3:12).

Amanat 1 Petrus terutama berkaitan dengan sikap patuh dan menderita karena kebenaran bagi Kristus dan menurut teladan-Nya sendiri (1Pet 2:18-24; 1Pet 3:9--5:11). Petrus meyakinkan orang percaya bahwa apabila mereka menderita karena kebenaran, maka mereka akan disenangi oleh Tuhan dan mendapat pahala. Di dalam konteks pengajaran mengenai menderita karena Kristus ini, Petrus menekankan tema-tema yang saling berhubungan dari keselamatan, pengharapan, kasih, sukacita, iman, kekudusan, kerendahan hati, takut akan Allah, ketaatan, dan ketundukan.

Lima ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Bersama dengan surat Ibrani dan kitab Wahyu, berita surat ini berkisar pada orang percaya yang menghadapi kemungkinan penganiayaan yang berat karena persatuan mereka dengan Yesus Kristus.
2. (2) Surat ini memberikan pengarahan praktis bagaimana orang Kristen harus menanggapi penganiayaan dan penderitaan yang tidak adil, lebih daripada kitab lainnya dalam PB (1Pet 3:9--5:11).
3. (3) Petrus menekankan kebenaran bahwa orang percaya adalah pendatang dan perantau di dunia ini (1Pet 1:1; 1Pet 2:11).
4. (4) Banyak nama untuk umat Allah dari PL digunakan untuk orang percaya PB (mis. 1Pet 2:5,9-10).
5. (5) Surat ini berisi ayat PB yang paling sulit ditafsirkan: kapan, di mana, dan bagaimana Yesus "memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, ... pada waktu Nuh" (1Pet 3:19-20).

Kristus batu penjuru

Nasihat untuk kekudusan dan pertumbuhan di dalam pemahaman akan pengorbanan Kristus yang besar. Penderitaan Kristus yang dilakukan untuk manusia.

2:1 Dia menasihati mereka tentang pelanggaran kemurahan hati;
2:4 menunjukkan bahwa Kristus adalah dasar yang di atasnya mereka dibangun.
2:11 Dia memohon agar mereka menghilangkan keinginan daging;
2:13 untuk taat kepada pemerintah;
2:18 dan mengajarkan kepada para hamba untuk mematuhi tuan mereka;
2:20 dengan sabar menderita untuk pekerjaan baik, mengikuti teladan Kristus.

Yesus Kristus batu penjuru (2:1-10)
Peringatan untuk hidup sebagai hamba Allah (2:11-17)
Penderitaan Kristus sebagai teladan (2:18-25)

Allah, Kristus, Petrus.

Allah, Kitab Suci, Kristus, Sion, Tuhan, Yahudi, Yesus

Firman Allah adalah makanan yang tepat dan penting bagi jiwa, yang, jika dengan benar dipakai, tidak akan membuat seseorang dalam keadaan yang sama, tetapi membuat dia berkembang, membuat dia menyadari posisi rohaninya di dunia, tugas untuk patuh dengan sabar dan serupa dengan Kristus, dan pentingnya menyingkirkan hal-hal dalam hidup yang bertentangan dengan Kristus.

ay. 8. Kristus yang disalib adalah Batu Penjuru. Bagi gereja Dia adalah dasar dan batu penjuru (Ef 2:20). Bagi orang Yahudi, di waktu kedatangan-Nya yang pertama, batu sandungan (Rm 9:32, 33; 1 Kor 1:23). Bagi Israel kedatangan-Nya yang kedua dia akan dijadikan batu penjuru (Zak 6:7). Bagi orang bukan Yahudi kekuasaan dunia ketika kedatangan-Nya yang kedua. Dia akan menjadi batu yang menimpa (Dan 2:34).

Dalam pasal ke-2 dari Kitab 1 Petrus, Petrus mengingatkan umat Kristen untuk menjauhkan diri dari kebencian, tipu daya, kemunafikan, iri hati, dan fitnah. Ia mengajak mereka untuk merindukan susu rohani yang murni agar dapat bertumbuh dalam keselamatan dan merasakan kebaikan Tuhan. Petrus juga menggambarkan umat Kristen sebagai batu hidup yang dibangun menjadi rumah rohani, imamat yang kudus, dan bangsa yang terpilih. Ia menekankan pentingnya hidup dengan baik di hadapan orang yang belum percaya, tunduk kepada pemerintahan manusia, dan hidup sebagai hamba-hamba Allah. Petrus juga mengingatkan umat Kristen untuk menderita dengan tabah jika itu karena berbuat baik, mengikuti teladan Kristus yang tidak berdosa dan menyerahkan diri-Nya kepada Allah. Ia menyatakan bahwa Kristus telah menanggung dosa kita di kayu salib agar kita mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran. Petrus mengakhiri pasal ini dengan mengingatkan umat Kristen bahwa mereka telah kembali kepada Sang Gembala dan Pelindung jiwamu.

Latar belakang dari pasal ke-2 dari Kitab 1 Petrus adalah sebagai berikut:

1. Konteks Historis: Kitab 1 Petrus ditulis oleh Rasul Petrus, salah satu murid Yesus, sekitar tahun 60-64 Masehi. Pada saat itu, umat Kristen mengalami penganiayaan dan tekanan dari pemerintahan Romawi di bawah Kaisar Nero.

2. Konteks Budaya: Surat ini ditujukan kepada umat Kristen yang tinggal di Asia Kecil, yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan non-Yahudi. Mereka hidup di tengah-tengah masyarakat yang berbeda keyakinan dan budaya.

3. Konteks Literatur: Surat ini termasuk dalam genre surat apostolik, yang ditulis oleh seorang rasul kepada jemaat-jemaat Kristen untuk memberikan pengajaran, nasihat, dan dorongan.

4. Konteks Teologis: Kitab 1 Petrus menekankan pentingnya hidup yang kudus dan setia dalam menghadapi penderitaan dan penganiayaan. Rasul Petrus mengingatkan umat Kristen tentang identitas mereka sebagai umat pilihan Allah dan panggilan mereka untuk hidup sebagai saksi Kristus di dunia.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Petrus mengawali suratnya dengan memberikan pengenalan diri dan memberikan berkat kepada umat Kristen. Ia juga mengingatkan mereka tentang harapan hidup yang baru melalui kebangkitan Yesus Kristus. Petrus juga menekankan pentingnya iman dan kesetiaan dalam menghadapi penderitaan dan penganiayaan.

Sekian penjelasan singkat mengenai latar belakang pasal ke-2 dari Kitab 1 Petrus. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan ditanyakan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Petrus pasal 2:

1. Panggilan untuk menghindari kejahatan dan hidup dalam kebenaran (1 Petrus 2:1-3)
- Menghindari kebencian, tipu daya, kemunafikan, iri hati, dan fitnah
- Menginginkan susu rohani yang murni untuk pertumbuhan dalam keselamatan

2. Yesus Kristus sebagai Batu Hidup yang ditolak oleh manusia (1 Petrus 2:4-8)
- Yesus dipilih oleh Allah dan sangat berharga bagi-Nya
- Orang percaya juga menjadi batu hidup yang dibangun menjadi rumah rohani
- Bagi yang percaya, Yesus adalah batu penjuru yang mulia, tetapi bagi yang tidak percaya, Dia menjadi batu sandungan

3. Orang percaya sebagai bangsa yang terpilih dan imamat yang rajani (1 Petrus 2:9-10)
- Orang percaya adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, dan umat yang kudus
- Tujuan mereka adalah untuk memberitakan kebaikan-kebaikan Allah yang telah memanggil mereka keluar dari kegelapan menuju terang-Nya

4. Hidup sebagai orang yang merdeka dan hamba-hamba Allah (1 Petrus 2:11-17)
- Menghindari keinginan hawa nafsu duniawi dan hidup sebagai hamba-hamba Allah
- Tunduk kepada lembaga pemerintahan yang ditetapkan oleh manusia
- Berbuat baik untuk membungkam ketidaktahuan orang-orang bodoh

5. Mengikuti teladan Kristus dalam penderitaan dan hidup yang benar (1 Petrus 2:18-25)
- Tunduk kepada tuan dengan segala hormat, baik yang baik maupun yang tidak adil
- Menderita karena berbuat baik adalah berkenan di hadapan Allah
- Kristus adalah teladan yang sempurna dalam penderitaan-Nya dan hidup yang benar

Ini adalah beberapa topik penting yang dapat ditemukan dalam Kitab 1 Petrus Pasal 2. Kitab ini menekankan pentingnya hidup dalam kebenaran, mengikuti teladan Kristus, dan hidup sebagai umat yang terpilih dan kudus.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tuhan
- Kristus Yesus
- Allah
- Tukang-tukang bangunan
- Raja
- Gubernur
- Orang-orang bodoh
- Saudara-saudara seiman
- Raja
- Tuan

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Sion

Berikut adalah kata kunci dalam Kitab 1 Petrus Pasal 2:

1. Kebencian, tipu daya, kemunafikan, iri hati, dan fitnah - Mengajak untuk menjauhkan diri dari perilaku negatif dan berdosa.
2. Susu rohani - Menginginkan pertumbuhan rohani melalui kebutuhan akan Firman Tuhan.
3. Batu Hidup - Mengacu kepada Kristus yang ditolak oleh manusia tetapi dipilih oleh Allah sebagai batu penjuru yang berharga.
4. Bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus - Menggambarkan identitas umat Allah yang dipilih untuk memberitakan kebaikan-Nya.
5. Kehidupan sebagai orang asing - Mengingatkan untuk menjauhkan diri dari keinginan duniawi dan hidup dengan integritas di hadapan orang-orang yang belum percaya.
6. Tunduk kepada pemerintahan manusia - Mengajak untuk menghormati dan tunduk kepada otoritas pemerintah.
7. Hidup sebagai hamba-hamba Allah - Mengajak untuk hidup dengan rendah hati dan mengasihi sesama.
8. Menderita karena berbuat baik - Mengajak untuk bertahan dalam penderitaan karena kesetiaan kepada Allah.
9. Teladan Kristus - Mengajak untuk mengikuti jejak Kristus yang hidup tanpa dosa dan menyerahkan diri kepada Allah.
10. Kembali kepada Sang Gembala - Menggambarkan pemulihan dan perlindungan yang diberikan oleh Kristus kepada umat-Nya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab 1 Petrus pasal 2:

1. Apa yang dimaksud dengan "menginginkan susu rohani yang murni" dalam ayat 2? Mengapa penting bagi kita untuk menginginkan dan mencari pertumbuhan rohani?
2. Bagaimana gambaran "batu hidup" digunakan untuk menggambarkan Kristus dalam ayat 4-8? Mengapa Kristus dianggap sangat berharga bagi Allah?
3. Apa arti dari pernyataan bahwa orang percaya adalah "bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus" dalam ayat 9? Bagaimana hal ini mempengaruhi tanggung jawab kita sebagai orang percaya?
4. Mengapa penting bagi kita untuk hidup dengan baik di antara orang-orang yang belum percaya, seperti yang disebutkan dalam ayat 12? Bagaimana perbuatan baik kita dapat memuliakan Allah?
5. Apa yang dimaksud dengan "hidup sebagai orang-orang yang merdeka" dalam ayat 16? Bagaimana kita dapat menggunakan kemerdekaan kita dengan benar dan tidak menyalahgunakannya?
6. Bagaimana teladan Kristus dalam menderita dan tidak membalas dengan ejekan atau ancaman dapat menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi penderitaan atau ketidakadilan? Mengapa penting bagi kita untuk mengikuti jejak-Nya?
7. Apa yang dimaksud dengan "kembali kepada Sang Gembala dan Pelindung jiwamu" dalam ayat 25? Bagaimana kita dapat mengalami pemulihan dan perlindungan dari Kristus?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan lebih dalam Kitab 1 Petrus pasal 2.

Dalam pasal 2 dari Kitab 1 Petrus, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Membuang kebencian, tipu daya, kemunafikan, iri hati, dan fitnah. Kita harus berusaha untuk hidup jujur, tulus, dan saling mengasihi.

2. Menginginkan susu rohani yang murni. Seperti bayi yang baru lahir yang menginginkan susu, kita juga harus menginginkan dan mencari pertumbuhan rohani yang murni melalui Firman Tuhan.

3. Menyadari bahwa kita adalah batu hidup yang dibangun menjadi rumah rohani. Kita adalah bagian dari gereja yang kudus dan memiliki tanggung jawab untuk mempersembahkan kurban rohani yang berkenan kepada Allah melalui Kristus Yesus.

4. Menjadi umat yang terpilih, imamat yang rajani, dan umat yang kudus. Kita adalah umat Allah yang dipanggil untuk memberitakan kebaikan-Nya dan hidup dalam terang-Nya.

5. Menjauhkan diri dari keinginan hawa nafsu duniawi. Kita harus berjuang melawan godaan dan menjaga tingkah laku yang baik di hadapan orang-orang yang belum percaya, sehingga mereka dapat melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah.

6. Tunduk kepada lembaga pemerintahan yang ditetapkan oleh manusia. Kita harus menghormati dan patuh kepada pemerintah serta menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik.

7. Hidup sebagai hamba-hamba Allah. Kita harus hidup dengan penuh hormat, mengasihi sesama, takut akan Allah, dan menghormati otoritas yang ada.

8. Bertahan dalam penderitaan karena ketidakadilan. Jika kita menderita karena berbuat baik, kita harus menerima dengan tabah dan mengikuti teladan Kristus yang juga menderita bagi kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk:

1. Kemampuan untuk membuang kebencian, tipu daya, kemunafikan, iri hati, dan fitnah dari hidup kita.

2. Kelapangan hati untuk menginginkan dan mencari pertumbuhan rohani yang murni melalui Firman Tuhan.

3. Kekuatan untuk hidup sebagai batu hidup yang dibangun menjadi rumah rohani dan mempersembahkan kurban rohani yang berkenan kepada Allah.

4. Kesadaran akan panggilan kita sebagai umat yang terpilih, imamat yang rajani, dan umat yang kudus.

5. Kekuatan untuk menjauhkan diri dari keinginan hawa nafsu duniawi dan hidup dengan tingkah laku yang baik di hadapan orang-orang yang belum percaya.

6. Kebijaksanaan dan kesabaran dalam menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik dan patuh kepada pemerintah.

7. Kemampuan untuk hidup sebagai hamba-hamba Allah dengan penuh hormat, mengasihi sesama, takut akan Allah, dan menghormati otoritas yang ada.

8. Ketabahan dalam menghadapi penderitaan karena ketidakadilan dan kemampuan untuk mengikuti teladan Kristus dalam menerima penderitaan dengan tabah.

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam pasal 2 dari Kitab 1 Petrus.

Analisis 5W+1H dari 1 Petrus Pasal 2 :

1. What (Apa):
- Pasal 2 dari Kitab 1 Petrus berbicara tentang panggilan umat percaya untuk hidup sebagai orang-orang yang kudus dan mengikuti teladan Kristus.
- Pasal ini juga menekankan pentingnya menghindari keinginan duniawi dan hidup dengan hormat kepada pemerintah dan otoritas yang ditetapkan.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Petrus, salah satu dari dua belas murid Yesus dan seorang pemimpin gereja awal.
- Pasal ini ditujukan kepada umat percaya yang tinggal sementara dan orang asing di dunia ini.

3. Where (Di mana):
- Lokasi penulisan pasal ini tidak secara spesifik disebutkan, tetapi ditujukan kepada umat percaya yang tersebar di berbagai wilayah.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu penulisan pasal ini, tetapi dapat diketahui bahwa ini adalah surat yang ditulis oleh Petrus setelah Yesus naik ke surga.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk memberikan nasihat dan pengajaran kepada umat percaya agar mereka hidup dengan benar dan mengikuti teladan Kristus.
- Tujuan utama dari pasal ini adalah untuk memperkuat iman dan memberikan bimbingan praktis bagi umat percaya dalam menghadapi tantangan dan penganiayaan.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini menjelaskan bahwa umat percaya harus menjauhkan diri dari keinginan duniawi dan hidup sebagai hamba-hamba Allah yang mengasihi dan menghormati semua orang.
- Umat percaya juga diingatkan untuk tunduk kepada pemerintah dan otoritas yang ditetapkan, serta menerima penderitaan dengan tabah jika itu terjadi karena berbuat baik.

Dengan memahami konteks dan pesan dari pasal ini, umat percaya dapat diberdayakan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menjadi saksi yang baik bagi dunia.