Statistik	3 pasal, 61 ayat, 1.559 kata
Penulis	Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus (2Pe 1:1).
Tema	Kebenaran Sejati Lawan Guru-Guru Palsu; Kesucian dan kesetiaan di tengah-tengah kemurtadan dan kebusukan.
Waktu	66-68 M
Tempat	Mungkin di Roma, tempat mati sahidnya Petrus menurut tradisi sejarah gereja.
Kata Kunci	"Berharga."
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Gembala Agung kita, yang akan segera datang dengan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Ketika memberikan salam, Simon Petrus memperkenalkan dirinya sebagai penulis surat ini; kemudian (2Pet 3:1) dia mengatakan bahwa surat ini merupakan suratnya yang kedua yang menunjukkan bahwa dia sedang menulis kepada orang percaya yang sama di Asia Kecil yang telah menerima suratnya yang pertama (1Pet 1:1). Karena Petrus, seperti halnya Paulus, dihukum mati oleh keputusan yang dibuat oleh kaisar Nero yang jahat (yang kemudian wafat pada bulan Juni, 68 M), adalah sangat mungkin bahwa Petrus menulis surat ini di antara tahun 66-68 M, tidak lama sebelum ia mati syahid di Roma (2Pet 1:13-15).

Beberapa sarjana zaman dahulu dan sekarang, yang mengabaikan beberapa persamaan mencolok dari 1 Petrus dan 2 Petrus dan sebaliknya menekankan perbedaan di antara kedua surat itu, telah beranggapan bahwa Petrus bukanlah penulis surat ini. Akan tetapi, perbedaan isi surat, kosakata, penekanan, dan gaya penulisan dari kedua surat ini dapat diterangkan dengan memadai oleh berbedanya situasi Petrus dan penerima suratnya ketika menerima kedua surat itu.

1. (1) Situasi semula para penerima surat telah berubah dari penganiayaan serius yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya menjadi serangan serius dari dalam oleh para guru palsu yang mengancam landasan kebenaran gereja.
2. (2) Situasi yang dihadapi Petrus juga sudah berbeda. Jikalau sebelumnya dia mempunyai seorang penulis yang ahli seperti Silas ketika menulis suratnya yang pertama (1Pet 5:12), kelihatannya Silas tidak ada ketika Petrus menulis surat yang kedua itu. Petrus mungkin memakai bahasa Yunani ala Galilea yang kasar atau mengandalkan juru tulis yang tidak sepandai Silas.

1. Salam Kristen
   (2Pet 1:1-2)
   
2. I. Pujian Atas Pengenalan yang Benar
   (2Pet 1:2-21)
   
1. A. Kuasa Pengenalan Akan Allah yang Mengubah Hidup
   (2Pet 1:2-4)
   
2. B. Sifat Progresif Pertumbuhan Kristen
   (2Pet 1:5-11)
   
3. C. Kesaksian Rasul Terhadap Firman Kebenaran
   (2Pet 1:12-21)
   
1. 1. Motivasinya
   (2Pet 1:12-15)
   
2. 2. Metodenya
   (2Pet 1:16-21)
   
1. a. Saksi Mata dari Firman yang Dinubuatkan
   (2Pet 1:16-19)
   
2. b. Pengilhaman Kitab Suci yang Dinubuatkan
   (2Pet 1:20-21)
   
3. II. Kecaman Terhadap Guru-Guru Palsu
   (2Pet 2:1-22)
   
1. A. Yang Dapat Diharapkan dari Guru Palsu
   (2Pet 2:1-3)
   
2. B. Yang Dapat Mereka Harapkan dari Allah
   (2Pet 2:4-10)
   
3. C. Beberapa Ciri Guru-Guru Palsu
   (2Pet 2:10-19)
   
4. D. Bahaya-Bahaya Kemunduran dari Kebenaran
   (2Pet 2:20-22)
   
4. III.Kepastian Kedatangan Tuhan
   (2Pet 3:1-18)
   
1. A. Penyangkalan Kedatangan-Nya
   (2Pet 3:1-7)
   
2. B. Kepastian Kedatangan-Nya
   (2Pet 3:8-10)
   
3. C. Hidup Menantikan Kedatangan-Nya
   (2Pet 3:11-18)
   
5. Ucapan Berkat
   (2Pet 3:18)
   

Petrus menulis surat ini

1. (1) untuk menasihati orang percaya agar mereka dengan tekun mengejar kesalehan dan pengenalan yang benar akan Kristus, dan
2. (2) untuk membeberkan dan menolak tindakan yang berakal busuk dari para nabi dan guru palsu di kalangan gereja di Asia Kecil yang sedang meruntuhkan kebenaran rasuli.

Petrus meringkaskan maksudnya dalam 2Pet 3:17-18 ketika dia menasihati orang percaya yang sejati

1. (1) untuk waspada supaya mereka tidak "terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum" (2Pet 3:17), dan
2. (2) untuk "bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus" (2Pet 3:18).

1. Alkitab.
Sungguh menakjubkan betapa banyak Petrus menunjuk kepada apa yang kita ketahui saat ini sebagai Alkitab dalam pengajarannya. Ia mengatakan bahwa pengajarannya lebih nyata daripada apa yang telah dilihatnya sendiri. Apa yang Anda temukan tentang:

o Perjanjian Lama (2Pe 1:20-21; 2:4-7, 2:15-16, 22; 3:2; 3:5-6, 8, 13)
o kehidupan dan pengajaran Yesus (2Pe 1:4, 8, 17; 2:1, 20; 3:2, 9, 10, 18)
o pengajaran para rasul 2Pe 1:12-18; 2:21; 3:2,15-16)

2. Bukti para saksI mata.
Seperti halnya dengan beberapa penulis Perjanjian Baru lainnya, Petrus dapat mengatakan bahwa berita tentang Yesus itu benar karena ia pernah bersama-sama dengan Dia dan melihat sendiri apa yang dilakukan-Nya. Ia juga melihat betapa pentingnya memberitahukan semua ini kepada banyak orang sebelum ia meninggal. Injil Markus banyak mengambil kesaksian Petrus. Menurut Anda mengapa Petrus memilih kisah tentang saat mereka melihat Yesus dipermuliakan? (2Pe 1:17-18). Bagaimana menurut Anda kisah ini berkaitan dengan 'kuasa kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus? (2Pe 1:16).

3. Kekeliruan.
Tidak ada tempat dalam pikiran Petrus untuk ajaran sesat atau untuk pertanyaan bodoh yang mempersoalkan firman Allah. Tidak ada ampun bagi orang yang menyebut diri Kristen bila mereka memutarbalikkan apa yang telah mereka ketahui mengenai Kristus dan kehidupan Kristen. Bagaimana Petrus mengambarkan guruguru palsu? Apa risiko yang akan menimpa mereka? Bagaimana hal itu berlaku bagi kita kini?

4. Akhir zaman.
Tidak ada keraguan dalam pikiran Petrus tentang kedatangan Kristus kembali dan tentang akhir zaman. Walaupun tertunda, hal itu pasti terjadi. Apa yang dapat kita pelajari dari surat ini:

O tentang sikap orang Kristenterhadap kematian dan
O tentang akhir zaman serta apa yang akan terjadi? Bagaimana hal ini mempengaruhi cara hidup kita?

Surat yang singkat ini sungguh-sungguh mendorong orang percaya agar mempertahankan kehidupan dan kesalehan melalui pengenalan yang benar akan Kristus. Pasal pertama menekankan pentingnya pertumbuhan Kristen. Setelah mulai dengan iman, orang percaya harus dengan tekun mengejar keunggulan moral, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang, yang akan menghasilkan iman dewasa dan pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus (2Pet 1:3-11).

Pasal berikut dengan sungguh-sungguh mengingatkan mereka tentang para nabi dan guru palsu yang muncul di kalangan gereja. Petrus mengecam guru-guru palsu itu sebagai orang yang tidak mengenal hukum (2Pet 2:1,3; 2Pet 3:17) yang menuruti keinginan jahat dari hawa nafsu (2Pet 2:2,7,10,13-14,18-19), yang serakah (2Pet 2:3,14-15), congkak (2Pet 2:18) dan keras kepala (2Pet 2:10), dan menghina pemerintahan Allah (2Pet 2:10-12). Petrus berusaha untuk melindungi orang percaya sejati terhadap pengajaran sesat yang membinasakan itu (2Pet 2:1) dengan menyingkapkan maksud dan kelakuan mereka yang jahat.

Dalam pasal 3 (2Pet 3:1-18), Petrus membuktikan salahnya keragu-raguan guru-guru ini terhadap kedatangan Tuhan (2Pet 3:3-4). Sebagaimana angkatan Nuh dengan keliru mencemoohkan pikiran tentang hukuman banjir besar dari Allah, para pencemooh ini juga buta rohani tentang janji-janji kedatangan Kristus. Tetapi dengan tindakan menentukan yang sama dengan hukuman air bah tersebut (2Pet 3:5-6), Kristus akan kembali dan menghanguskan bumi ini dengan api (2Pet 3:7-12) lalu menciptakan tatanan baru yang benar (2Pet 3:13). Mengingat semuanya ini, orang percaya harus hidup kudus dan saleh pada zaman ini (2Pet 3:11,14).

Empat ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini berisi pernyataan yang paling kuat dalam Alkitab mengenai pengilhaman, keterandalan, dan kekuasaan Kitab Suci (2Pet 1:19-21).
2. (2) Pasal dua dan surat Yudas sangat mirip dalam pengecaman guru palsu. Mungkin Yudas, yang kemudian menghadapi persoalan yang sama dengan guru-guru palsu, menggunakan bagian-bagian dari ajaran Petrus yang diilhami untuk mengatakan hal yang sama (Lihat "PENDAHULUAN SURAT YUDAS" 08261).
3. (3) Pasal tiga merupakan salah satu pasal PB yang agung tentang kedatangan Kristus yang kedua.
4. (4) Petrus secara tidak langsung menunjuk kepada tulisan Paulus sebagai Firman Allah dengan menyebutkannya dalam hubungan dengan "tulisan-tulisan yang lain" (2Pet 3:15-16).

Pemberitahuan mengenai guru-guru palsu

Peringatan mengenai guru-guru palsu.

2:1 Dia menubuatkan kepada mereka akan munculnya para guru palsu, menunjukkan kebinasaan dan penghukuman kepada mereka dan juga para pengikut mereka;
2:7 yang menyelamatkan orang yang saleh, seperti Lot dikeluarkan dari Sodom;
2:10 dan dengan lebih lengkap menjelaskan cara hidup orang yang mengikuti hawa nafsu dan mencemarkan diri, dengan begitu dengan cepat dikenali, dan dijauhi.

Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu (2:1-22)

Allah, Kristus, Nuh, Lot, Bileam.

Allah, Beor, Bileam, Gomora, Juruselamat, Kristus, Lot, Nuh, Sodom, Tuhan, Yesus

Dimana Allah mengutus pembawa pesan-Nya yang sejati dengan Firman-Nya, iblis selalu mengutus beberapa orang untuk membujuk dan menipu, dan terutama untuk menyangkali karya penebusan Kristus. Orang-orang demikian mendatangkan balik kehancuran atas diri mereka sendiri, meskipun mereka berhasil baik untuk sementara.

ay. 1. Lidah-fasih guru-guru palsu jarang menyangkali Yesus Kristus "yang MENGAJAR"

Dalam pasal ke-2 dari Kitab 2 Petrus, Petrus memperingatkan tentang adanya nabi palsu dan guru palsu di antara umat Allah. Mereka mengajarkan ajaran yang merusak dan menyangkal Tuhan. Mereka hidup dalam kebejatan moral dan mengambil untung dari orang lain dengan tipuan. Petrus mengingatkan bahwa hukuman bagi mereka sudah disiapkan sejak dahulu dan kehancuran mereka tidak akan tertunda. Petrus juga mengingatkan tentang contoh-contoh hukuman Allah terhadap orang-orang jahat di masa lalu, seperti malaikat yang berdosa, kota Sodom dan Gomora, dan orang-orang yang hidup pada zaman Nuh. Petrus menekankan bahwa Allah tahu bagaimana melepaskan orang-orang benar dari pencobaan dan menahan orang-orang jahat untuk dihukum pada hari penghakiman. Petrus juga menggambarkan guru-guru palsu ini sebagai binatang yang tidak berakal dan anak-anak yang terkutuk. Mereka meninggalkan jalan yang lurus dan mengikuti jalan yang sesat. Mereka menjanjikan kebebasan, tetapi sebenarnya mereka sendiri adalah budak dari kebinasaan. Petrus mengingatkan bahwa lebih baik tidak pernah mengenal jalan kebenaran daripada mengenalnya tetapi kemudian berbalik dari hukum suci yang sudah diberikan.

Latar belakang dari pasal ke-2 dari Kitab 2 Petrus adalah sebagai berikut:

1. Konteks Historis: Kitab 2 Petrus ditulis oleh rasul Petrus, salah satu murid Yesus, sekitar tahun 65-68 Masehi. Pada saat itu, gereja menghadapi tantangan dari dalam dan luar, termasuk serangan dari pengajar-pengajar palsu yang menyebarkan ajaran-ajaran sesat.

2. Konteks Budaya: Kitab ini ditulis dalam konteks budaya Romawi pada abad pertama Masehi. Budaya Romawi pada masa itu dipengaruhi oleh kekaisaran yang kuat dan beragam agama dan filosofi.

3. Konteks Literatur: Kitab 2 Petrus termasuk dalam genre surat-surat dalam Perjanjian Baru. Surat ini ditujukan kepada jemaat-jemaat Kristen untuk memberikan pengajaran dan peringatan tentang ancaman ajaran sesat.

4. Konteks Teologis: Tujuan utama dari Kitab 2 Petrus adalah untuk memperingatkan jemaat tentang bahaya pengajar-pengajar palsu dan mengajak mereka untuk bertahan dalam iman yang benar. Surat ini juga menekankan pentingnya kesucian dan ketaatan dalam hidup Kristen.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, yaitu di pasal 1, Petrus mengingatkan jemaat akan kebenaran iman mereka dan pentingnya pertumbuhan rohani. Ia juga mengungkapkan bahwa ia akan segera meninggal dunia dan mengingatkan jemaat untuk tetap teguh dalam ajaran yang benar. Petrus juga menegaskan bahwa nubuat-nubuat dalam Alkitab adalah firman Allah yang dapat dipercaya.

Dengan latar belakang ini, pasal 2 dari Kitab 2 Petrus akan membahas tentang ancaman pengajar-pengajar palsu dan konsekuensi yang akan mereka hadapi. Petrus menggambarkan karakter dan tindakan mereka yang sesat serta akibat yang akan mereka terima. Tujuannya adalah untuk memperingatkan jemaat agar waspada dan bertahan dalam iman yang benar.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Petrus pasal 2:

1. Nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu (ayat 1-3)
- Ada nabi-nabi palsu di antara umat Allah di masa lalu dan guru-guru palsu di antara pembaca saat itu.
- Mereka mengajarkan ajaran-ajaran yang merusak dan menyangkal Tuhan yang telah menebus mereka.
- Mereka mendatangkan kehancuran atas diri mereka sendiri.

2. Pengaruh buruk dari guru-guru palsu (ayat 2-3, 10-14)
- Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang tidak bermoral.
- Jalan kebenaran akan dihujat karena mereka.
- Mereka mengambil untung dengan kata-kata yang penuh tipuan.
- Mereka memuaskan tubuh mereka dalam keinginan cemar dan meremehkan pemerintah.

3. Hukuman terhadap orang-orang jahat (ayat 4-9, 17-22)
- Allah tidak menahan diri ketika para malaikat berdosa, melainkan melempar mereka ke dalam neraka.
- Allah menghukum dunia purba, kota Sodom dan Gomora sebagai contoh tentang apa yang akan terjadi pada orang-orang jahat.
- Allah tahu bagaimana melepaskan orang-orang benar dari pencobaan dan menahan orang-orang jahat untuk dihukum pada hari penghakiman.

4. Peringatan terhadap pengikut guru-guru palsu (ayat 12-16, 20-22)
- Guru-guru palsu ini tidak takut menghina makhluk-makhluk yang mulia.
- Mereka meninggalkan jalan yang lurus dan mengikuti jalan yang sesat.
- Mereka menjanjikan kebebasan, tetapi sebenarnya mereka sendiri adalah budak dari kebinasaan.
- Jika mereka kembali kepada dunia yang jahat setelah mengenal jalan kebenaran, mereka akan menjadi lebih buruk daripada sebelumnya.

Referensi: 2 Petrus 2

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Nabi-nabi palsu
- Guru-guru palsu
- Tuhan
- Malaikat-malaikat
- Nuh
- Lot
- Makhluk-makhluk yang mulia
- Bileam bin Beor
- Keledai yang bisu

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Neraka
- Kota Sodom dan Gomora

Kata kunci dalam Kitab "2 Petrus" pasal "2" adalah sebagai berikut:

1. Nabi palsu: Mengacu pada orang-orang yang mengaku sebagai nabi tetapi sebenarnya menyesatkan umat Allah.
2. Guru palsu: Merujuk kepada orang-orang yang mengajarkan ajaran yang merusak dan menyangkal Tuhan.
3. Kehancuran: Menunjukkan akibat yang akan menimpa nabi dan guru palsu.
4. Cara hidup tidak bermoral: Mengacu pada perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Tuhan.
5. Hukuman: Menunjukkan bahwa hukuman bagi nabi dan guru palsu sudah ditentukan sejak dahulu.
6. Contoh-contoh dari masa lalu: Mengacu pada kisah-kisah tentang hukuman yang diterima oleh orang-orang jahat pada masa lalu.
7. Pencobaan: Menunjukkan bahwa Allah tahu bagaimana melepaskan orang-orang benar dari pencobaan dan menahan orang-orang jahat untuk dihukum pada hari penghakiman.
8. Keserakahan: Merujuk kepada keinginan yang berlebihan dan tidak terpuaskan.
9. Bileam bin Beor: Merupakan contoh dari orang yang menerima upah untuk melakukan perbuatan jahat.
10. Kebebasan palsu: Mengacu pada janji-janji palsu dari guru-guru palsu yang sebenarnya memperbudak orang-orang tersebut.
11. Kembali kepada dunia yang jahat: Menunjukkan bahwa orang-orang yang telah mengenal kebenaran tetapi kembali kepada kehidupan berdosa akan mengalami nasib yang lebih buruk daripada sebelumnya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 2 Petrus Pasal 2:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari peringatan Petrus tentang nabi palsu dan guru palsu di antara umat Allah?
2. Bagaimana kita dapat mengidentifikasi nabi palsu atau guru palsu dalam kehidupan kita sehari-hari?
3. Mengapa nabi palsu atau guru palsu dapat merusak iman dan membawa kehancuran?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari contoh-contoh yang diberikan oleh Petrus tentang hukuman yang menimpa para malaikat berdosa, kota Sodom dan Gomora, dan Nuh?
5. Bagaimana kita dapat membedakan antara jalan kebenaran dan jalan yang sesat?
6. Mengapa para guru palsu menjanjikan kebebasan, tetapi sebenarnya mereka sendiri adalah budak dari kebinasaan?
7. Bagaimana kita dapat menjaga diri kita sendiri agar tidak terjebak oleh ajaran-ajaran palsu dan godaan dunia yang jahat?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan yang dibuat oleh Petrus antara anjing yang kembali kepada muntahannya dan babi yang kembali berkubang di lumpur?
9. Bagaimana kita dapat memperkuat iman kita dan tetap setia kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan dan godaan yang ada di dunia ini?
10. Bagaimana pesan dari Kitab 2 Petrus Pasal 2 ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan merenungkan isi dari Kitab 2 Petrus Pasal 2.

Dari pasal ke-2 Kitab 2 Petrus, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mengenali dan menghindari guru-guru palsu: Pasal ini mengingatkan kita tentang adanya guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran yang merusak dan menyangkal Tuhan. Kita perlu berhati-hati dan memastikan bahwa ajaran yang kita terima sesuai dengan Firman Tuhan. Kita harus mempelajari dan memahami Alkitab dengan baik agar tidak mudah terpengaruh oleh ajaran yang salah.

2. Menjaga kehidupan moral yang benar: Pasal ini juga mengingatkan kita tentang bahaya mengikuti cara hidup yang tidak bermoral. Kita harus hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang diajarkan dalam Alkitab. Kita harus menjauhi dosa dan hidup dalam kekudusan.

3. Menahan diri dari keserakahan dan keinginan duniawi: Pasal ini menekankan pentingnya menahan diri dari keserakahan dan keinginan duniawi. Kita tidak boleh memuaskan tubuh kita dalam keinginan cemar dan harus menjauhi keserakahan. Sebaliknya, kita harus hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan mengutamakan kehendak-Nya dalam hidup kita.

4. Berdoa agar terhindar dari godaan dan terjaga dalam iman: Dalam pasal ini, kita diberitahu bahwa Tuhan tahu bagaimana melepaskan orang-orang benar dari pencobaan dan menahan orang-orang jahat untuk dihukum pada hari penghakiman. Oleh karena itu, kita perlu berdoa agar Tuhan menjaga dan melindungi kita dari godaan dan menguatkan iman kita dalam menghadapi tantangan hidup.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan kepada Tuhan:

1. Meminta hikmat dan pengertian untuk mengenali dan menghindari guru-guru palsu.
2. Memohon pertolongan Tuhan untuk menjaga kehidupan moral yang benar.
3. Meminta kekuatan untuk menahan diri dari keserakahan dan keinginan duniawi.
4. Memohon perlindungan Tuhan dari godaan dan kekuatan untuk tetap setia dalam iman.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan ajaran-ajaran yang terdapat dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab 2 Petrus Pasal 2 :

1. What (Apa):
- Pasal 2 dari Kitab 2 Petrus berbicara tentang nabi palsu dan guru palsu yang merusak ajaran dan menyangkal Tuhan.
- Pasal ini juga menggambarkan hukuman yang akan menimpa mereka dan peringatan tentang kehancuran yang cepat.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Petrus.
- Nabi palsu dan guru palsu yang disebutkan dalam pasal ini adalah orang-orang yang mengajarkan ajaran yang merusak dan menyangkal Tuhan.

3. Where (Di mana):
- Lokasi yang spesifik tidak disebutkan dalam pasal ini.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu terjadinya peristiwa yang disebutkan dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk memperingatkan umat Kristen tentang bahaya nabi palsu dan guru palsu yang dapat merusak iman mereka.
- Tujuan penulisan pasal ini adalah untuk memperkuat iman dan memberikan peringatan tentang konsekuensi yang akan menimpa mereka yang menyangkal Tuhan.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini menjelaskan bahwa nabi palsu dan guru palsu mengajarkan ajaran yang merusak dan menyangkal Tuhan secara sembunyi-sembunyi.
- Mereka menggunakan kata-kata yang penuh tipuan dan serakah untuk mengambil untung dari orang-orang.
- Hukuman bagi mereka sudah disiapkan sejak dahulu dan kehancuran mereka tidak akan tertunda.
- Pasal ini juga menggambarkan karakteristik dan perbuatan jahat dari nabi palsu dan guru palsu tersebut.

Semoga analisis ini dapat membantu Anda dalam memahami isi dari Kitab 2 Petrus Pasal 2.