 BaDeNo
 BaDeNo
Wahyu 16
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

 buka semuaAlkiPEDIA Kitab
buka semuaAlkiPEDIA Kitab
         Fakta
Fakta
             Fakta:    Statistik  22 pasal, 404 ayat, 12.000 kata    Penulis  Rasul Yohanes ( Wah 1:1,9 ).    Tema  Perjuangan dan Penyelesaian; Kemuliaan dan...
                  Fakta:    Statistik  22 pasal, 404 ayat, 12.000 kata    Penulis  Rasul Yohanes ( Wah 1:1,9 ).    Tema  Perjuangan dan Penyelesaian; Kemuliaan dan...
                
                
               Latar Belakang
Latar Belakang
             Latar Belakang:  Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar
biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan ( Wahy...
                  Latar Belakang:  Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar
biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan ( Wahy...
                
                Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan (Wahy 1:1-2,20), suatu nubuat (Wahy 1:3; Wahy 22:7,10,18-19), dan suatu gabungan dari tujuh surat (Wahy 1:4,11; Wahy 2:1--3:22). (Istilah "penyingkapan" (Ing. _apocalypse_) berasal dari kata Yunani _apocalupsis_, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Wahy 1:1-20). Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1 (Wahy 1:1-20).
- (1) "Inilah wahyu Yesus Kristus" (Wahy 1:1).
- (2) Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan (Wahy 1:1,10-18).
- (3) Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes (Wahy 1:1,4,9; Wahy 22:8).
- (4) Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri (Wahy 1:9).
- (5) Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia (Wahy 1:4,11).
Baik bukti sejarah maupun bukti dari isi kitab itu sendiri menunjukkan bahwa rasul Yohaneslah penulisnya. Ireneus menjelaskan bahwa Polikarpus (Ireneus mengenal Polikarpus, dan Polikarpus mengenal rasul Yohanes) telah berbicara tentang Yohanes yang menulis kitab Wahyu mendekati akhir pemerintahan Domitianus selaku kaisar Romawi (81-96 M)
Isi kitab ini mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus ketika dia menuntut agar semua warga negaranya memanggil dia "Tuhan dan Allah". Pastilah, ketetapan Kaisar pada waktu itu telah menciptakan suatu pertentangan antara mereka yang dengan sukarela mau menyembah Kaisar dan orang Kristen setia yang mengakui bahwa Yesus sajalah "Tuhan dan Allah". Jadi, kitab ini telah ditulis pada suatu masa ketika orang percaya sedang mengalami penganiayaan yang hebat oleh karena kesaksian mereka, suatu situasi yang dengan jelas merupakan latar belakang kitab Wahyu itu sendiri (Wahy 1:19; Wahy 2:10,13; Wahy 6:9-11; Wahy 7:14-17; Wahy 11:7; Wahy 12:11,17; Wahy 17:6; Wahy 18:24; Wahy 19:2; Wahy 20:4).
 Garis Besar
Garis Besar
             Garis Besar:  
     Prolog 
( Wahy 1:1-8 )  
     I.  Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya 
              ( Wahy 1:9-3:22 )  
     
         A....
                  Garis Besar:  
     Prolog 
( Wahy 1:1-8 )  
     I.  Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya 
              ( Wahy 1:9-3:22 )  
     
         A....
                
                - Prolog
 (Wahy 1:1-8)
- I.  Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
 (Wahy 1:9-3:22)
- A. Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dian
 (Wahy 1:9-20)
- B. Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat
 (Wahy 2:1-3:22)
- II. Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah
 (Wahy 4:1-11:19)
- A. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga
 (Wahy 4:1-5:14)
- 1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona
 (Wahy 4:1-11)
- 2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak
 (Wahy 5:1-14)
- B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meterai
 dan Tujuh Sangkakala
 (Wahy 6:1-11:19)
- 1. Pembukaan Enam Meterai yang Pertama
 (Wahy 6:1-17)
 SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak
 (Wahy 7:1-17)
- 2. Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan Tujuh
 Sangkakala
 (Wahy 8:1-6)
- 3. Enam Sangkakala yang Pertama
 (Wahy 8:7-9:21)
 SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil
 (Wahy 10:1-11)
 Dua Orang Saksi
 (Wahy 11:1-14)
- 4. Sangkakala yang Ketujuh
 (Wahy 11:15-19)
- III.Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis
 (Wahy 12:1-22:5)
- A. Perspektif mengenai Konflik Itu
 (Wahy 12:1-15:8)
- 1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi
 (Wahy 12:1-13:18)
- a. Naga Besar
 (Wahy 12:1-17)
- b. Binatang Laut
 (Wahy 13:1-10)
- c. Binatang Bumi
 (Wahy 13:11-18)
- 2. Dari Pandangan Sorga
 (Wahy 14:1-20)
 SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
 (Wahy 15:1-8)
- B. Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu
 (Wahy 16:1-19:10)
- 1. Tujuh Cawan Murka Allah
 (Wahy 16:1-21)
- 2. Hukuman Atas Pelacur Besar
 (Wahy 17:1-18)
- 3. Jatuhnya Babel yang Besar
 (Wahy 18:1-24)
- 4. Sorak-Sorai di Sorga
 (Wahy 19:1-10)
- C. Puncak Konflik Itu
 (Wahy 19:11-20:10)
- 1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus
 (Wahy 19:11-18)
- 2. Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya
 (Wahy 19:19-21)
- 3. Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan
 (Wahy 20:1-10)
- D. Sesudah Konflik
 (Wahy 20:11-22:5)
- 1. Penghakiman Takhta Putih yang Besar
 (Wahy 20:11-15)
- 2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar
 (Wahy 20:14-15; 21:8)
- 3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru
 (Wahy 21:1-22:5)
- Epilog
 (Wahy 22:6-21)
 Tujuan
Tujuan
             Tujuan:  Kitab ini mempunyai tiga tujuan. 
 
     (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan
    yang parah dari standar...
                  Tujuan:  Kitab ini mempunyai tiga tujuan. 
 
     (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan
    yang parah dari standar...
                
                Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
- (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
- (2) Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
- (3) Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
 Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci
             Tema-tema Kunci:   1. Babel.   Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal  18, 19 . Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel....
                  Tema-tema Kunci:   1. Babel.   Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal  18, 19 . Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel....
                
                1. Babel.
 Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19. Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel. Mulailah dari Kejadian 11, perhatikan bahwa Babel adalah Babilonia. Terutama perhatikan nubuatan Yesaya mengenai Babilonia. Dalam Wah 18:1-24 tunjukkanlah tujuh ratapan untuk Babel, mulai dengan ratapan malaikat dalam ayat 1-3.
2. Malapetaka.
 Bandingkan ketujuh malapetaka dalam pasal 16 dengan sepuluh malapetaka dalam Keluaran 7-11. Perhatikan bagaimana bagian Wahyu ini sengaja dihubungkan dengan kejadian dalam Keluaran (lihat Wah 15:2-4). Mengapa penglihatan mengenai penghakiman dihubungkan dengan Keluaran yang biasanya dianggap sebagai peristiwa penyelamatan?
3. Dua orang saksi.
 Ada pasal yang membuat kita penasaran (Wah 11:1-13), yang menggambarkan dua orang saksi yang juga disebut sebagai dua orang nabi, walaupun nama mereka tidak pernah disebut. Beberapa penafsir menafsirkan bahwa dua saksi ini adalah dua jemaat; yang lain lebih cenderung untuk menafsirkan mereka sebagai nabi Perjanjian Lama yang kembali ke bumi. Musa dan Elia dianggap sebagai kedua saksi itu. Mengapa mereka berdua? Apa penjelasan lebih lanjut tentang hal ini yang dikemukakan dalam Zakharia 4?
4. Pohon kehidupan.
 Alkitab dimulai dengan sebuah taman (Kej 2:8) dan berakhir dengan sebuah taman (Why 22). Bandingkan dan tunjukkan perbedaannya antara dua pasal pertama dengan dua pasal terakhir Alkitab.
5. Tuhan Yesus Kristus.
 Pelajarilah seluruh kitab dan buatlah sebuah daftar dari nama-nama dan julukan bagi Yesus. Alfa dan Omega (huruf pertama dan ter akhir dalam abjad Yunani), keturunan Daud dan lain-lain. Khususnya perhatikan gelar utama: Anak Domba (28 kali). Apa arti penting dari gelar ini (lihat juga Yoh 1:29-37); Ibr 9:1-28; 1 Kor. 5:7; 1 Ptr. 1:18, 19)? Tetapi perhatikan cara indah kitab ini menggambarkan kemuliaan Yesus, ditutup dengan sebuah petunjuk sederhana kepada Tuhan (kemuliaan-Nya) Yesus (kerendahanhati-Nya). Amin.
Datanglah Tuhan Yesus!
 Survei
Survei
             Survei:  Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang
penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari...
                  Survei:  Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang
penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari...
                
                Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih (pasal 5; Wahy 5:1-14) dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Wahy 6:1--19:21). Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog (Wahy 1:1-8), ada tiga bagian utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama (Wahy 1:9--3:22), Yohanes mendapatkan suatu penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (Wahy 1:11,19). Setiap surat (Wahy 2:1--3:22) meliputi suatu gambaran simbolis tentang Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini (Wahy 4:1--11:19) berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak terhampiri (pasal 4; Wahy 4:1-4). Pasal 5 (Wahy 5:1-14) memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6; Wahy 6:1-17) melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 (Wahy 4:1--5:14), kecuali sekarang pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang. "Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 (Wahy 7:1-17), yang menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar (Wahy 7:1-8) dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah kesengsaraan besar (Wahy 7:9-17). Pasal 8-9 (Wahy 8:1--9:21) menyatakan pembukaan meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala. "Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh, yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil (Wahy 10:1-11), dan dua saksi nubuat yang kuat dalam kota besar itu (Wahy 11:1-14). Akhirnya, sangkakala ketujuh (Wahy 11:15-19) berfungsi sebagai pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu (ayat Wahy 1:15) dan pendahuluan adegan-adegan akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22; Wahy 12:1--22:21).
Bagian utama yang ketiga (Wahy 12:1--22:5) memberikan suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 (Wahy 12:1--13:18) menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang terdiri atas
- (1) si naga besar (pasal 12; Wahy 12:1-18),
- (2) binatang laut (Wahy 13:1-10), dan
- (3) binatang bumi (Wahy 13:11-18). Pasal 14-15 (Wahy 14:1--15:8) berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; Wahy 16:1-21), hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; Wahy 17:1-18), dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Wahy 18:1-24). Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan (Wahy 19:1-10).
Akan tetapi, tahap terakhir yang hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya (Wahy 19:11-21). Kekalahan Iblis yang terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun (Wahy 20:1-6). Selama masa itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus (Wahy 20:4) dan sesudah itu Iblis akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat (Wahy 20:7-9) dan kemudian dicampakkan ke dalam "lautan api" untuk selama-lamanya (Wahy 20:10). Nubuat apokaliptis ini ditutup dengan penghakiman di takhta putih yang besar (Wahy 20:11-15), nasib yang tepat bagi orang jahat (Wahy 20:14-15; Wahy 21:8), serta langit yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus (Wahy 21:1--22:5). Kitab ini diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk dalam hidup yang kekal (Wahy 22:6-21).
 Ciri Khas
Ciri Khas
             Ciri Khas:  Delapan ciri utama menandai kitab ini. 
 
     (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat
    dan wahyu....
                  Ciri Khas:  Delapan ciri utama menandai kitab ini. 
 
     (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat
    dan wahyu....
                
                Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
- (2) Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
- (3) Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
- (4) Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
- (5) Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
- (6) Kitab ini bersifat polemik yang
- (a) menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
- (b) menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi (Wahy 1:5; Wahy 19:16).
- (7) Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
- (8) Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran
Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan. Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat aliran penafsiran yang besar.
- (1) Penafsiran _preterist_ (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 (Wahy 19:1--22:21), yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
- (2) Penafsiran _historicist_ (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
- (3) Penafsiran _idealist_ (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
- (4) Penafsiran _futurist_ (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22 (Wahy 4:1--22:21) sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.

 buka semuaAlkiPEDIA Pasal
buka semuaAlkiPEDIA Pasal
         Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat
             Penjelasan Singkat: Cawan Murka
                  Penjelasan Singkat: Cawan Murka
                
                 Isi Pasal
Isi Pasal
             Isi Pasal: Cawan-cawan murka Allah ditumpahkan.
                  Isi Pasal: Cawan-cawan murka Allah ditumpahkan.
                
                 Garis Besar
Garis Besar
             Garis Besar:  16:1  Malaikat-malaikat menumpahkan mangkuk murka mereka.  16:6  Bencana yang terjadi.  16:15  Kristus datang seperti pencuri. Berbahagialah...
                  Garis Besar:  16:1  Malaikat-malaikat menumpahkan mangkuk murka mereka.  16:6  Bencana yang terjadi.  16:15  Kristus datang seperti pencuri. Berbahagialah...
                
                
               Judul Perikop
Judul Perikop
             Judul Perikop: Ketujuh malapetaka ( 16:1-21 )
                  Judul Perikop: Ketujuh malapetaka ( 16:1-21 )
                
                 Tokoh
Tokoh
             Nama dan Tempat
Nama dan Tempat
             Kesimpulan
Kesimpulan
             Kesimpulan: Di sana akan, di masa Kesengsaraan hebat, dicurahkan semacam perwujudan murka Allah terhadap setan dan orang-orang berdosa seperti yang belum...
                  Kesimpulan: Di sana akan, di masa Kesengsaraan hebat, dicurahkan semacam perwujudan murka Allah terhadap setan dan orang-orang berdosa seperti yang belum...
                
                 Fakta
Fakta
             Fakta: ay.  15 . Bahkan di tengah Kesengsaraan hebat ada pengharapan kedatangan kembali yang dipegang untuk dipandang terus oleh orang-orang yang tersisa....
                  Fakta: ay.  15 . Bahkan di tengah Kesengsaraan hebat ada pengharapan kedatangan kembali yang dipegang untuk dipandang terus oleh orang-orang yang tersisa....
                
                 Storyboard Wahyu 16
Storyboard Wahyu 16
            
                
                                 Infografis Wahyu 16
Infografis Wahyu 16
             Infografis Wahyu 16
                  Infografis Wahyu 16
                
                
 buka semuaAI-PEDIA
buka semuaAI-PEDIA
         Ringkasan
Ringkasan
             Ringkasan:  Pasal  16  dari Kitab Wahyu menggambarkan tujuh malaikat yang diperintahkan untuk menumpahkan cawan murka Allah ke atas bumi. Setiap cawan yang...
                  Ringkasan:  Pasal  16  dari Kitab Wahyu menggambarkan tujuh malaikat yang diperintahkan untuk menumpahkan cawan murka Allah ke atas bumi. Setiap cawan yang...
                
                Pasal 16 dari Kitab Wahyu menggambarkan tujuh malaikat yang diperintahkan untuk menumpahkan cawan murka Allah ke atas bumi. Setiap cawan yang ditumpahkan membawa malapetaka yang mengerikan: bisul yang menyakitkan bagi mereka yang menyembah binatang, laut yang berubah menjadi darah, sungai-sungai yang juga menjadi darah, dan panas yang membakar manusia. Meskipun mengalami penderitaan, manusia tetap tidak bertobat dan terus menghujat Allah.
Selanjutnya, malaikat kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang, menyebabkan kegelapan dan kesakitan. Malaikat keenam menyiapkan jalan bagi raja-raja dari timur dengan mengeringkan sungai Efrat. Di akhir pasal, malaikat ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa, mengakibatkan gempa bumi yang dahsyat dan kehancuran kota-kota, serta hujan es yang besar. Semua ini menunjukkan penghakiman Allah yang adil terhadap umat manusia yang menolak-Nya.
 Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang
             Pengantar & Latar Belakang:  Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal  16  Kitab Wahyu dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari...
                  Pengantar & Latar Belakang:  Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal  16  Kitab Wahyu dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari...
                
                Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 16 Kitab Wahyu dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.
Latar Belakang Pasal 16 Kitab Wahyu
- 
Konteks Historis: - Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes sekitar akhir abad pertama Masehi, pada masa ketika gereja Kristen mengalami penganiayaan yang intens, terutama di bawah pemerintahan Kaisar Domitian. Pasal ini menggambarkan penghakiman Allah terhadap dunia yang menolak-Nya.
 
- 
Konteks Budaya: - Pada masa itu, masyarakat Romawi sangat terikat pada praktik penyembahan dewa-dewa dan kekaisaran. Banyak orang Kristen menghadapi tekanan untuk menyembah dewa-dewa Romawi, yang menciptakan ketegangan antara iman Kristen dan budaya pagan.
 
- 
Konteks Literatur: - Kitab Wahyu termasuk dalam genre apokaliptik, yang menggunakan simbolisme dan gambaran yang kuat untuk menyampaikan pesan tentang akhir zaman dan kemenangan Allah. Pasal 16 berfokus pada tujuh cawan murka Allah yang ditumpahkan ke bumi, melambangkan penghakiman terakhir.
 
- 
Konteks Teologis: - Teologi dalam pasal ini menekankan keadilan dan kekudusan Allah. Penghakiman yang dijelaskan menunjukkan bahwa Allah tidak akan membiarkan kejahatan dan penolakan terhadap-Nya tanpa konsekuensi. Ini juga menegaskan harapan bagi orang percaya bahwa Allah akan mengakhiri penderitaan dan kejahatan.
 
Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya
Sebelum Pasal 16, dalam Pasal 15, Yohanes menggambarkan visi tentang para pemenang yang berdiri di tepi laut kaca, menyanyikan pujian kepada Allah. Ini menunjukkan kemenangan orang-orang percaya atas musuh mereka. Pasal ini juga memperkenalkan tujuh malaikat yang memegang tujuh cawan murka Allah, yang akan dituangkan ke bumi sebagai bagian dari penghakiman terakhir.
Dengan demikian, Pasal 16 melanjutkan tema penghakiman yang dimulai sebelumnya, menekankan bahwa waktu untuk penghakiman telah tiba dan bahwa Allah akan menegakkan keadilan-Nya.
 Topik
Topik
             Topik:  Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal  16  beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya: 
 
 
  Murka Allah...
                  Topik:  Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal  16  beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya: 
 
 
  Murka Allah...
                
                Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 16 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:
- 
Murka Allah 
 Menunjukkan tindakan Allah yang adil dalam menghukum umat manusia yang menolak-Nya dan menyembah berhala. (Wahyu 16:1)
- 
Bisul yang Jahat 
 Menggambarkan konsekuensi dari penyembahan berhala, di mana mereka yang menerima tanda binatang mengalami penderitaan fisik. (Wahyu 16:2)
- 
Air Menjadi Darah 
 Simbolisasi dari penghakiman Allah terhadap mereka yang telah menumpahkan darah orang-orang kudus, menunjukkan keadilan Allah. (Wahyu 16:3-6)
- 
Panas Api 
 Menggambarkan hukuman yang datang dari Allah yang menghanguskan manusia, tetapi mereka tetap tidak bertobat. (Wahyu 16:8-9)
- 
Kegelapan Kerajaan Binatang 
 Menunjukkan bahwa meskipun mengalami penderitaan, mereka yang menyembah binatang tetap tidak mau bertobat. (Wahyu 16:10-11)
- 
Persiapan untuk Peperangan Akhir 
 Menggambarkan pengumpulan raja-raja untuk menghadapi Allah pada hari terakhir, yang dikenal sebagai Harmagedon. (Wahyu 16:12-14)
- 
Kedatangan Kristus 
 Peringatan akan kedatangan Kristus yang tiba-tiba, menyerukan umat-Nya untuk tetap berjaga-jaga. (Wahyu 16:15)
- 
Gempa Bumi yang Dahsyat 
 Menggambarkan penghakiman terakhir yang akan menghancurkan kota-kota dan pulau-pulau, menandakan akhir dari segala sesuatu. (Wahyu 16:18-20)
- 
Hujan Es sebagai Penghakiman 
 Menunjukkan bahwa meskipun mengalami malapetaka, manusia tetap menghujat Allah, menunjukkan ketidaktaatan mereka. (Wahyu 16:21)
Topik-topik ini mencerminkan tema besar dari penghakiman, keadilan, dan panggilan untuk pertobatan dalam konteks akhir zaman.
 Nama dan Tempat
Nama dan Tempat
             Nama dan Tempat:  Nama Orang 
 
  Malaikat : Makhluk surgawi yang diberi tugas untuk menumpahkan cawan murka Allah. 
  Naga : Simbol dari kejahatan, sering...
                  Nama dan Tempat:  Nama Orang 
 
  Malaikat : Makhluk surgawi yang diberi tugas untuk menumpahkan cawan murka Allah. 
  Naga : Simbol dari kejahatan, sering...
                
                Nama Orang
- Malaikat: Makhluk surgawi yang diberi tugas untuk menumpahkan cawan murka Allah.
- Naga: Simbol dari kejahatan, sering diidentifikasi dengan Iblis.
- Binatang: Merujuk pada kekuatan jahat atau sistem yang menentang Allah.
- Nabi palsu: Tokoh yang menyesatkan dan berbohong atas nama Allah.
Nama Lokasi
- Bait Suci: Tempat suci di surga dari mana suara Allah terdengar.
- Bumi: Tempat tinggal manusia yang terkena murka Allah.
- Laut: Tempat yang menjadi darah akibat cawan yang ditumpahkan.
- Sungai-sungai dan mata-mata air: Sumber air yang juga berubah menjadi darah.
- Takhta binatang: Simbol kekuasaan jahat yang menjadi gelap.
- Sungai Efrat: Sungai besar yang kering untuk mempersiapkan jalan bagi raja-raja dari timur.
- Harmagedon: Tempat yang disebut dalam bahasa Ibrani, lokasi pertempuran akhir.
- Kota besar: Merujuk pada kota yang runtuh sebagai akibat dari murka Allah.
- Babel: Simbol dari kebangkitan dan kejatuhan kekuatan jahat.
- Pulau: Tempat yang hilang akibat malapetaka.
- Gunung-gunung: Tempat yang tidak ditemukan lagi setelah bencana.
 Kata Kunci
Kata Kunci
             Kata Kunci:  Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab "Wahyu" pasal  16 : 
 
 
  Cawan Murka Allah    
 
 Menggambarkan hukuman Allah yang ditumpahkan...
                  Kata Kunci:  Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab "Wahyu" pasal  16 : 
 
 
  Cawan Murka Allah    
 
 Menggambarkan hukuman Allah yang ditumpahkan...
                
                Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab "Wahyu" pasal 16:
- 
Cawan Murka Allah - Menggambarkan hukuman Allah yang ditumpahkan melalui malaikat kepada bumi sebagai respons terhadap dosa manusia.
 
- 
Bisul Jahat - Simbol dari penderitaan yang dialami oleh mereka yang menyembah binatang dan patungnya, menunjukkan konsekuensi dari pilihan mereka.
 
- 
Darah - Air laut dan sungai-sungai berubah menjadi darah, melambangkan kemarahan Allah dan pembalasan terhadap penumpahan darah orang-orang kudus.
 
- 
Penghakiman - Menekankan keadilan Allah dalam menghukum mereka yang menolak-Nya dan melakukan kejahatan.
 
- 
Api - Menggambarkan penderitaan yang dialami manusia akibat panas yang dahsyat, simbol dari penghakiman yang tidak dapat dihindari.
 
- 
Kegelapan - Kerajaan binatang menjadi gelap, melambangkan ketidakberdayaan dan penderitaan akibat penolakan terhadap Allah.
 
- 
Raja-raja dari Timur - Menunjukkan persiapan untuk peperangan akhir, simbol dari konflik spiritual dan fisik yang akan datang.
 
- 
Roh Najis - Menggambarkan pengaruh setan yang menghasut raja-raja untuk berperang melawan Allah, menunjukkan penipuan dan kekuatan jahat.
 
- 
Harmagedon - Tempat pertempuran akhir antara kebaikan dan kejahatan, simbol dari konflik eskatologis.
 
- 
Gempa Bumi - Menggambarkan kekuatan dan otoritas Allah dalam mengakhiri sejarah, menunjukkan perubahan besar dalam tatanan dunia.
 
- 
Babel - Simbol dari kebangkitan kejahatan dan penolakan terhadap Allah, yang akan menerima hukuman dari-Nya.
 
- 
Hujan Es - Melambangkan malapetaka yang dahsyat, menunjukkan bahwa meskipun manusia mengalami penderitaan, mereka tetap tidak bertobat.
 
Kata-kata kunci ini mencerminkan tema besar dari penghakiman, keadilan, dan konsekuensi dari pilihan manusia dalam konteks eskatologis.
 Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
             Pertanyaan Refleksi dan Diskusi:  Kitab Wahyu pasal  16  adalah bagian yang sangat dramatis dan penuh dengan simbolisme. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi...
                  Pertanyaan Refleksi dan Diskusi:  Kitab Wahyu pasal  16  adalah bagian yang sangat dramatis dan penuh dengan simbolisme. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi...
                
                Kitab Wahyu pasal 16 adalah bagian yang sangat dramatis dan penuh dengan simbolisme. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:
Pertanyaan Refleksi
- 
Apa makna dari "cawan murka Allah" yang ditumpahkan oleh ketujuh malaikat? - Bagaimana Anda memahami konsep murka Allah dalam konteks kasih dan keadilan-Nya?
 
- 
Mengapa bisul yang jahat dan berbahaya hanya menimpa mereka yang memakai tanda binatang? - Apa yang bisa kita pelajari tentang konsekuensi dari pilihan dan tindakan kita dalam hidup sehari-hari?
 
- 
Dalam ayat 9, manusia menghujat nama Allah meskipun mengalami penderitaan. Apa yang bisa kita ambil dari sikap ini? - Bagaimana kita dapat menghindari sikap yang sama ketika menghadapi kesulitan dalam hidup?
 
- 
Apa arti dari pernyataan "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri"? - Bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk kedatangan Kristus yang kedua kali?
 
- 
Apa yang Anda pikirkan tentang penggambaran Harmagedon sebagai tempat pertempuran akhir? - Apa relevansi dari pertempuran ini dalam konteks spiritual kita saat ini?
 
Pertanyaan Diskusi
- 
Bagaimana Anda memahami simbolisme dari air yang berubah menjadi darah? - Apa yang bisa kita pelajari tentang keadilan Allah dan perlunya pertobatan?
 
- 
Mengapa Allah memilih untuk menggunakan malaikat untuk menumpahkan cawan murka-Nya? - Apa peran malaikat dalam rencana keselamatan dan penghakiman Allah?
 
- 
Dalam konteks modern, bagaimana kita dapat melihat "binatang" dan "naga" yang disebutkan dalam Wahyu? - Siapa atau apa yang bisa dianggap sebagai simbol dari kekuatan jahat di dunia saat ini?
 
- 
Apa yang bisa kita pelajari dari reaksi manusia terhadap malapetaka yang terjadi? - Bagaimana kita dapat membantu orang lain untuk melihat kasih dan keadilan Allah di tengah kesulitan?
 
- 
Bagaimana kita dapat menerapkan pelajaran dari Wahyu 16 dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang Kristen? - Apa tindakan konkret yang bisa kita ambil untuk hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai pengikut Kristus?
 
Hal-Hal Menarik
- Simbolisme Angka Tujuh: Dalam banyak bagian Kitab Wahyu, angka tujuh melambangkan kesempurnaan. Apa yang bisa kita pelajari dari penggunaan angka ini dalam konteks penghakiman?
- Perbandingan dengan Perjanjian Lama: Banyak tema dalam Wahyu 16 dapat ditemukan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, seperti penghakiman Allah di Mesir. Bagaimana hal ini memperkaya pemahaman kita tentang sifat Allah?
- Konteks Sejarah: Memahami konteks sejarah dan budaya pada saat kitab ini ditulis dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang pesan yang ingin disampaikan.
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab Wahyu pasal 16!
 Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa
             Pelajaran dan Doa:  Pasal  16  dari Kitab Wahyu menggambarkan serangkaian hukuman yang ditimpakan kepada bumi sebagai bagian dari murka Allah. Berikut adalah beberapa...
                  Pelajaran dan Doa:  Pasal  16  dari Kitab Wahyu menggambarkan serangkaian hukuman yang ditimpakan kepada bumi sebagai bagian dari murka Allah. Berikut adalah beberapa...
                
                Pasal 16 dari Kitab Wahyu menggambarkan serangkaian hukuman yang ditimpakan kepada bumi sebagai bagian dari murka Allah. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita, serta doa yang relevan.
Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:
- 
Keadilan Allah: - Allah adalah adil dalam penghakimannya. Dia tidak hanya menghukum, tetapi juga memberikan alasan di balik setiap tindakan-Nya. Kita diajak untuk memahami bahwa keadilan-Nya adalah bagian dari karakter-Nya.
- Aplikasi: Dalam hidup sehari-hari, kita perlu berusaha untuk berlaku adil dan jujur dalam setiap tindakan kita, serta mempercayakan keadilan kepada Allah.
 
- 
Pentingnya Pertobatan: - Meskipun mengalami berbagai malapetaka, orang-orang yang dihukum tidak bertobat. Ini menunjukkan betapa kerasnya hati manusia.
- Aplikasi: Kita harus selalu membuka hati untuk pertobatan dan tidak mengabaikan panggilan Allah untuk kembali kepada-Nya, terutama ketika kita menghadapi kesulitan.
 
- 
Kesadaran akan Akhir Zaman: - Pasal ini mengingatkan kita akan realitas akhir zaman dan pentingnya bersiap-siap untuk kedatangan Kristus.
- Aplikasi: Kita perlu hidup dengan kesadaran akan waktu yang terbatas dan mempersiapkan diri secara rohani, serta membagikan iman kita kepada orang lain.
 
- 
Kekuatan Doa: - Dalam situasi sulit, kita melihat bahwa doa dan pengakuan kepada Allah sangat penting. Mezbah bersaksi tentang keadilan Allah.
- Aplikasi: Kita harus mengandalkan doa dalam setiap aspek kehidupan kita, terutama ketika menghadapi tantangan.
 
- 
Pentingnya Memperhatikan Tanda-tanda Zaman: - Kita diajak untuk waspada dan memperhatikan tanda-tanda yang menunjukkan kedatangan Kristus.
- Aplikasi: Selalu berdoa dan mencari hikmat dari Tuhan untuk memahami zaman yang kita jalani.
 
Doa Terkait Pasal 16:
- 
Doa untuk Keadilan: "Ya Tuhan, Engkau yang adil dan kudus, kami bersyukur atas keadilan-Mu. Ajari kami untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan, serta mempercayakan setiap penghakiman kepada-Mu. Amin." 
- 
Doa untuk Pertobatan: "Tuhan, kami datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Tolong kami untuk tidak mengeraskan hati kami, tetapi selalu siap untuk bertobat dan kembali kepada-Mu. Amin." 
- 
Doa untuk Kesadaran Akhir Zaman: "Ya Allah, ingatkan kami akan kedatangan-Mu yang kedua kali. Bantu kami untuk hidup dengan bijaksana dan mempersiapkan diri untuk hari itu. Amin." 
- 
Doa untuk Kekuatan dalam Doa: "Tuhan, ajar kami untuk berdoa dengan tekun dan percaya bahwa setiap doa kami didengar oleh-Mu. Berikan kami kekuatan untuk tetap setia dalam iman. Amin." 
- 
Doa untuk Kebijaksanaan: "Ya Tuhan, berikan kami hikmat untuk memahami tanda-tanda zaman dan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Bimbing kami dalam setiap langkah hidup kami. Amin." 
Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan hubungan Anda dengan Tuhan.
 5W2H
5W2H
             5W2H:  Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Wahyu" pasal  16 : 
 1.  What (Apa)  
 
  Isi Pasal:  Pasal ini menggambarkan tujuh...
                  5W2H:  Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Wahyu" pasal  16 : 
 1.  What (Apa)  
 
  Isi Pasal:  Pasal ini menggambarkan tujuh...
                
                Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Wahyu" pasal 16:
1. What (Apa)
- Isi Pasal: Pasal ini menggambarkan tujuh cawan murka Allah yang ditumpahkan oleh ketujuh malaikat. Setiap cawan membawa malapetaka yang berbeda ke atas bumi, laut, sungai, dan manusia, serta mengungkapkan penghakiman Allah terhadap mereka yang menolak-Nya.
2. Who (Siapa)
- Tokoh Utama:- Malaikat: Tujuh malaikat yang ditugaskan untuk menumpahkan cawan murka Allah.
- Allah: Yang mengeluarkan perintah dan menghakimi umat manusia.
- Manusia: Mereka yang menerima hukuman karena menyembah binatang dan menolak pertobatan.
- Naga, binatang, dan nabi palsu: Yang mengeluarkan roh-roh najis untuk mengumpulkan raja-raja untuk peperangan.
 
3. Where (Di mana)
- Lokasi: - Bait Suci (tempat suara Allah terdengar).
- Bumi, laut, sungai, dan tempat yang disebut Harmagedon (tempat pengumpulan raja-raja untuk peperangan).
 
4. When (Kapan)
- Waktu: - Pasal ini menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada akhir zaman, menjelang kedatangan Allah dan penghakiman terakhir.
 
5. Why (Mengapa)
- Alasan Penghakiman:- Karena manusia telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, serta menolak untuk bertobat meskipun mengalami malapetaka. Ini menunjukkan keadilan Allah dalam menghukum kejahatan.
 
6. How (Bagaimana)
- Proses Penghakiman:- Setiap malaikat menumpahkan cawannya secara berurutan, yang menyebabkan berbagai malapetaka seperti bisul, air menjadi darah, panas yang membakar, kegelapan, dan gempa bumi yang dahsyat.
- Suara dari Bait Suci menyatakan bahwa semua ini adalah bagian dari rencana Allah yang telah terlaksana.
 
7. How Much (Seberapa besar)
- Dampak:- Malapetaka yang ditimbulkan sangat besar, termasuk kematian makhluk hidup di laut, kegelapan yang menyiksa, dan gempa bumi yang memecah kota besar menjadi tiga bagian. Hujan es yang sangat berat juga menimpa manusia, menunjukkan betapa dahsyatnya murka Allah.
 
Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab "Wahyu" pasal 16!
 Ringkasan
Ringkasan
             Ringkasan: Pasal  16  dari Kitab Wahyu menggambarkan serangkaian tujuh cawan murka yang ditumpahkan oleh malaikat-malaikat. Setiap cawan menyebabkan bencana...
                  Ringkasan: Pasal  16  dari Kitab Wahyu menggambarkan serangkaian tujuh cawan murka yang ditumpahkan oleh malaikat-malaikat. Setiap cawan menyebabkan bencana...
                
                 Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang
             Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa...
                  Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa...
                
                Konteks historis pada saat itu adalah penganiayaan terhadap umat Kristen yang sedang meningkat. Kaisar Domitianus meminta penghormatan sebagai dewa dan mengharuskan semua orang menyembahnya. Umat Kristen yang menolak menyembahnya menghadapi penganiayaan dan penindasan.
Dalam Kitab Wahyu, Yohanes menerima wahyu dari Allah saat ia sedang diasingkan di pulau Patmos. Wahyu ini berisi penglihatan-penglihatan tentang masa depan dan akhir zaman. Pasal 16 berbicara tentang tujuh cawan murka yang akan dituangkan oleh malaikat-malaikat sebagai hukuman atas dosa-dosa dunia.
Sebelum pasal 16, terdapat beberapa peristiwa penting dalam Kitab Wahyu. Pasal 1 berisi pengenalan dan penglihatan pertama Yohanes. Pasal 2-3 berisi surat-surat kepada tujuh gereja di Asia Kecil. Pasal 4-5 menggambarkan penglihatan tentang takhta Allah di surga. Pasal 6-15 berisi penglihatan-penglihatan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi selama masa penghakiman Allah.
Dalam pasal-pasal sebelumnya, terdapat penggambaran tentang pembukaan meterai, bunyi sangkakala, dan penghakiman Allah terhadap dosa-dosa dunia. Pasal 16 melanjutkan tema ini dengan menggambarkan tujuh cawan murka yang dituangkan sebagai hukuman atas dosa-dosa manusia.
Secara teologis, Kitab Wahyu mengajarkan tentang kemenangan akhir Allah dan penghakiman-Nya terhadap dosa. Kitab ini juga menguatkan iman umat Kristen yang sedang menghadapi penganiayaan dengan mengingatkan mereka bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu dan akan membalas setiap perbuatan yang tidak benar.
Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 16 Kitab Wahyu dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
 Topik
Topik
             Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu  pasal 16 : 
 1.  Tujuh cawan murka Allah ditumpahkan ke bumi ( Wahyu 16:1 )  2.  Bisul...
                  Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu  pasal 16 : 
 1.  Tujuh cawan murka Allah ditumpahkan ke bumi ( Wahyu 16:1 )  2.  Bisul...
                
                1. Tujuh cawan murka Allah ditumpahkan ke bumi (Wahyu 16:1)
2. Bisul yang menjijikkan dan menyakitkan pada orang-orang yang memakai tanda binatang dan menyembah patungnya (Wahyu 16:2)
3. Laut berubah menjadi darah dan semua yang hidup di dalamnya mati (Wahyu 16:3)
4. Sungai-sungai dan mata-mata air menjadi darah (Wahyu 16:4-6)
5. Manusia dihanguskan oleh panas matahari yang luar biasa (Wahyu 16:8-9)
6. Kerajaan binatang menjadi gelap dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan (Wahyu 16:10-11)
7. Sungai Efrat menjadi kering untuk mempersiapkan jalan bagi raja-raja dari Timur (Wahyu 16:12)
8. Tiga roh najis keluar dari mulut naga, binatang, dan nabi palsu (Wahyu 16:13-14)
9. Mereka mengumpulkan raja-raja di tempat yang disebut Harmagedon (Wahyu 16:16)
10. Suara keras dari dalam Bait Allah menyatakan bahwa sudah selesai (Wahyu 16:17)
11. Kilat, suara gemuruh guntur, dan gempa bumi yang hebat terjadi (Wahyu 16:18-19)
12. Kota besar terbelah menjadi tiga bagian dan kota-kota bangsa-bangsa runtuh (Wahyu 16:19)
13. Setiap pulau lenyap dan gunung-gunung tidak ditemukan (Wahyu 16:20)
14. Hujan es yang besar menimpa manusia dan mereka menghujat Allah (Wahyu 16:21)
Ini adalah beberapa topik penting yang dapat ditemukan dalam Kitab Wahyu pasal 16.
 Nama dan Tempat
Nama dan Tempat
             Nama dan Tempat:  Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini : 
- Ketujuh malaikat 
- Orang-orang yang memakai tanda binatang dan menyembah patungnya 
- Malaikat...
                  Nama dan Tempat:  Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini : 
- Ketujuh malaikat 
- Orang-orang yang memakai tanda binatang dan menyembah patungnya 
- Malaikat...
                
                - Ketujuh malaikat
- Orang-orang yang memakai tanda binatang dan menyembah patungnya
- Malaikat yang berkuasa atas air
- Altar
- Manusia yang dihanguskan oleh panas matahari
- Raja-raja dari Timur
- Naga
- Binatang
- Nabi palsu
- Orang-orang yang dikumpulkan oleh roh-roh jahat
- Orang-orang yang tetap terjaga dan memelihara pakaiannya
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Bait Allah
- Bumi
- Laut
- Sungai-sungai dan mata-mata air
- Matahari
- Takhta binatang
- Sungai besar, yaitu Efrat
- Tempat yang disebut Harmagedon
- Udara
- Kota besar
- Kota-kota bangsa-bangsa
- Babel
- Pulau-pulau
- Gunung-gunung
- Langit
 Kata Kunci
Kata Kunci
             Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal  16 : 
 1.  Suara keras dari dalam Bait Allah (ayat  1 ) : Suara yang memerintahkan...
                  Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal  16 : 
 1.  Suara keras dari dalam Bait Allah (ayat  1 ) : Suara yang memerintahkan...
                
                1. Suara keras dari dalam Bait Allah (ayat 1): Suara yang memerintahkan ketujuh malaikat untuk menumpahkan ketujuh cawan murka Allah ke bumi.
2. Ketujuh cawan murka Allah (ayat 1): Cawan-cawan yang berisi hukuman dan bencana yang ditumpahkan ke bumi sebagai hukuman atas dosa-dosa manusia.
3. Bisul yang menjijikkan dan menyakitkan (ayat 2): Salah satu hukuman yang muncul setelah cawan pertama ditumpahkan, menimpa orang-orang yang memakai tanda binatang dan menyembah patungnya.
4. Laut berubah menjadi darah (ayat 3): Hukuman yang muncul setelah cawan kedua ditumpahkan, menyebabkan laut berubah menjadi darah dan semua yang hidup di dalamnya mati.
5. Sungai-sungai dan mata-mata air menjadi darah (ayat 4): Hukuman yang muncul setelah cawan ketiga ditumpahkan, menyebabkan sungai-sungai dan mata-mata air menjadi darah.
6. Matahari diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api (ayat 8): Hukuman yang muncul setelah cawan keempat ditumpahkan, menyebabkan matahari memberikan panas yang luar biasa dan menghanguskan manusia.
7. Kerajaan binatang menjadi gelap (ayat 10): Hukuman yang muncul setelah cawan kelima ditumpahkan, menyebabkan kerajaan binatang menjadi gelap dan menyebabkan kesakitan dan bisul pada mereka yang menghujat Allah.
8. Sungai besar Efrat menjadi kering (ayat 12): Hukuman yang muncul setelah cawan keenam ditumpahkan, menyebabkan sungai Efrat menjadi kering untuk mempersiapkan jalan bagi raja-raja dari Timur.
9. Tiga roh najis yang tampak seperti katak (ayat 13): Roh-roh jahat yang keluar dari mulut naga, binatang, dan nabi palsu, yang mengadakan tanda-tanda ajaib dan mengumpulkan raja-raja untuk peperangan pada hari Allah.
10. Harmagedon (ayat 16): Tempat di mana roh-roh jahat mengumpulkan raja-raja untuk peperangan pada hari Allah.
11. Suara keras dari dalam Bait Allah (ayat 17): Suara yang mengumumkan bahwa semua hukuman telah selesai.
12. Kilat, suara gemuruh guntur, dan gempa bumi yang hebat (ayat 18): Tanda-tanda yang terjadi setelah suara keras dari dalam Bait Allah, menunjukkan kehebatan gempa bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
13. Kota besar terbelah menjadi tiga bagian (ayat 19): Salah satu akibat dari gempa bumi yang hebat, kota besar terbelah menjadi tiga bagian.
14. Hujan es yang besar (ayat 21): Salah satu bencana yang terjadi setelah gempa bumi, hujan es yang sangat besar jatuh dari langit dan menimpa manusia.
 Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
             Pertanyaan Refleksi dan Diskusi:  Pertanyaan refleksi : 
1. Bagaimana perasaanmu ketika membaca tentang murka Allah yang ditumpahkan melalui ketujuh cawan ini? 
2. Apa yang dapat...
                  Pertanyaan Refleksi dan Diskusi:  Pertanyaan refleksi : 
1. Bagaimana perasaanmu ketika membaca tentang murka Allah yang ditumpahkan melalui ketujuh cawan ini? 
2. Apa yang dapat...
                
                1. Bagaimana perasaanmu ketika membaca tentang murka Allah yang ditumpahkan melalui ketujuh cawan ini?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap orang-orang yang tetap tidak bertobat meskipun mengalami penderitaan yang luar biasa?
3. Bagaimana kita dapat memahami keadilan dan kebenaran Allah dalam penghakiman-Nya terhadap umat manusia?
Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan malaikat pertama yang menumpahkan cawan murka Allah ke bumi?
2. Mengapa laut dan sungai-sungai berubah menjadi darah setelah cawan murka ditumpahkan ke dalamnya? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui ini?
3. Mengapa orang-orang tetap tidak bertobat meskipun mengalami penderitaan yang luar biasa? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?
Hal-hal menarik terkait Kitab Wahyu pasal 16:
1. Pasal ini menggambarkan penghakiman Allah yang luar biasa terhadap orang-orang yang tetap tidak bertobat dan memuliakan-Nya.
2. Cawan-cawan murka Allah yang ditumpahkan melalui malaikat-malaikat menunjukkan kekuasaan dan keadilan-Nya dalam menghakimi dunia.
3. Pasal ini juga menggambarkan betapa keras kepala dan keras hati manusia yang tetap tidak mau bertobat meskipun mengalami penderitaan yang dahsyat.
4. Penggambaran tentang Harmagedon, tempat di mana roh-roh jahat mengumpulkan raja-raja untuk peperangan pada hari Allah, menunjukkan pertempuran antara kekuatan baik dan jahat yang akan terjadi pada akhir zaman.
5. Gempa bumi yang hebat dan bencana alam lainnya menggambarkan kekuatan dan kebesaran Allah yang tak terbatas.
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Wahyu pasal 16.
 Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa
             Pelajaran dan Doa: Dari pasal  16  Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup: 
  1. Mengakui keadilan dan kekudusan Allah :...
                  Pelajaran dan Doa: Dari pasal  16  Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup: 
  1. Mengakui keadilan dan kekudusan Allah :...
                
                1. Mengakui keadilan dan kekudusan Allah: Pasal ini mengajarkan kita untuk mengakui bahwa Allah adalah adil dan kudus dalam segala penghakiman-Nya. Kita harus menghormati dan memuliakan-Nya dalam segala hal.
2. Bertobat dan memuliakan Allah: Meskipun terjadi bencana dan penderitaan, manusia dalam pasal ini tidak mau bertobat dan memuliakan Allah. Kita harus belajar dari kesalahan mereka dan selalu siap untuk bertobat dan memuliakan Allah dalam segala situasi.
3. Tetap terjaga dan memelihara pakaiannya: Dalam pasal ini, diberkatilah orang yang tetap terjaga dan memelihara pakaiannya sehingga ia tidak akan berjalan dengan telanjang dan orang-orang tidak melihat kemaluannya. Ini mengajarkan kita untuk tetap setia dan menjaga integritas kita sebagai orang percaya.
4. Menghadapi peperangan pada hari Allah: Pasal ini menggambarkan pertempuran besar pada hari Allah, yang disebut Harmagedon. Ini mengingatkan kita untuk selalu siap menghadapi peperangan rohani dan memperjuangkan iman kita dalam Kristus.
Doa terkait pasal ini dapat mencakup:
1. Berdoa untuk pengampunan dan pertobatan: Berdoalah agar kita selalu siap untuk bertobat dan memuliakan Allah dalam segala situasi, dan memohon pengampunan-Nya atas dosa-dosa kita.
2. Berdoa untuk kekuatan dan ketekunan: Berdoalah agar kita tetap terjaga dan memelihara integritas kita sebagai orang percaya, dan memohon kekuatan dan ketekunan dalam menghadapi godaan dan tantangan.
3. Berdoa untuk kesiapan menghadapi peperangan rohani: Berdoalah agar kita selalu siap menghadapi peperangan rohani dan memperjuangkan iman kita dalam Kristus, memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah.
4. Berdoa untuk kesadaran akan keadilan dan kekudusan Allah: Berdoalah agar kita selalu mengakui keadilan dan kekudusan Allah dalam segala penghakiman-Nya, dan memohon pengertian dan kesadaran akan hal ini dalam hidup kita.
Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan pasal 16 Kitab Wahyu.
 5W1H
5W1H
             5W1H:  Analisis  Wahyu 16  (5W+1H) 
  What (Apa):  Pasal ini menggambarkan pencurahan tujuh cawan murka Allah ke atas bumi. Setiap cawan membawa bencana...
                  5W1H:  Analisis  Wahyu 16  (5W+1H) 
  What (Apa):  Pasal ini menggambarkan pencurahan tujuh cawan murka Allah ke atas bumi. Setiap cawan membawa bencana...
                
                Analisis Wahyu 16 (5W+1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan pencurahan tujuh cawan murka Allah ke atas bumi. Setiap cawan membawa bencana dan penderitaan bagi mereka yang telah memilih untuk mengikuti binatang itu dan menolak Allah.
Who (Siapa):
- Tujuh malaikat: Menjalankan perintah Allah untuk menumpahkan cawan murka.
- Orang-orang yang memakai tanda binatang dan menyembah patungnya: Mereka adalah target utama dari murka Allah.
- Malaikat yang berkuasa atas air: Memuji keadilan Allah dalam penghakiman-Nya.
- Altar: Memuji kebenaran dan keadilan penghakiman Allah.
- Manusia: Meskipun ditimpa bencana, mereka tetap menghujat Allah dan menolak untuk bertobat.
- Binatang itu: Penguasa duniawi yang jahat yang ditentang oleh Allah.
- Naga, binatang, dan nabi palsu: Memancarkan roh-roh jahat untuk mengumpulkan raja-raja dunia untuk melawan Allah.
- Raja-raja dari Timur: Dipanggil untuk bergabung dalam pertempuran terakhir melawan Allah di Harmagedon.
When (Kapan): Pasal ini tidak memberikan waktu yang spesifik, tetapi merupakan bagian dari rangkaian peristiwa akhir zaman yang mengarah pada penghakiman terakhir Allah.
Where (Di mana):
- Bumi: Tempat di mana cawan murka Allah dicurahkan.
- Laut, sungai, dan mata air: Terkena dampak cawan murka Allah.
- Kerajaan binatang itu: Ditimpa kegelapan dan penderitaan.
- Sungai Efrat: Dikeringkan untuk mempersiapkan jalan bagi raja-raja dari Timur.
- Harmagedon: Tempat berkumpulnya pasukan dunia untuk melawan Allah.
Why (Mengapa): Murka Allah dicurahkan sebagai penghakiman atas dosa dan pemberontakan manusia, khususnya mereka yang telah memilih untuk mengikuti binatang itu dan menolak Allah.
How (Bagaimana): Murka Allah dicurahkan melalui tujuh cawan yang masing-masing membawa bencana yang berbeda-beda, seperti bisul, darah, panas terik, kegelapan, dan gempa bumi dahsyat.
Tambahan:
- Pasal ini menekankan keadilan dan kebenaran Allah dalam penghakiman-Nya.
- Meskipun ditimpa bencana, manusia tetap mengeraskan hati dan menolak untuk bertobat.
- Pasal ini merupakan peringatan bagi kita untuk memilih untuk mengikuti Allah dan menjauhi kejahatan.
- Pertempuran di Harmagedon menandakan puncak dari konflik antara Allah dan kekuatan jahat.
Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami Wahyu 16 lebih dalam.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi
 
                       
                       
                      

