
Wahyu 17
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 22 pasal, 404 ayat, 12.000 kata Penulis Rasul Yohanes ( Wah 1:1,9 ). Tema Perjuangan dan Penyelesaian; Kemuliaan dan...
Latar Belakang
Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar
biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan ( Wahy...
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan (Wahy 1:1-2,20), suatu nubuat (Wahy 1:3; Wahy 22:7,10,18-19), dan suatu gabungan dari tujuh surat (Wahy 1:4,11; Wahy 2:1--3:22). (Istilah "penyingkapan" (Ing. _apocalypse_) berasal dari kata Yunani _apocalupsis_, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Wahy 1:1-20). Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1 (Wahy 1:1-20).
- (1) "Inilah wahyu Yesus Kristus" (Wahy 1:1).
- (2) Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan (Wahy 1:1,10-18).
- (3) Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes (Wahy 1:1,4,9; Wahy 22:8).
- (4) Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri (Wahy 1:9).
- (5) Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia (Wahy 1:4,11).
Baik bukti sejarah maupun bukti dari isi kitab itu sendiri menunjukkan bahwa rasul Yohaneslah penulisnya. Ireneus menjelaskan bahwa Polikarpus (Ireneus mengenal Polikarpus, dan Polikarpus mengenal rasul Yohanes) telah berbicara tentang Yohanes yang menulis kitab Wahyu mendekati akhir pemerintahan Domitianus selaku kaisar Romawi (81-96 M)
Isi kitab ini mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus ketika dia menuntut agar semua warga negaranya memanggil dia "Tuhan dan Allah". Pastilah, ketetapan Kaisar pada waktu itu telah menciptakan suatu pertentangan antara mereka yang dengan sukarela mau menyembah Kaisar dan orang Kristen setia yang mengakui bahwa Yesus sajalah "Tuhan dan Allah". Jadi, kitab ini telah ditulis pada suatu masa ketika orang percaya sedang mengalami penganiayaan yang hebat oleh karena kesaksian mereka, suatu situasi yang dengan jelas merupakan latar belakang kitab Wahyu itu sendiri (Wahy 1:19; Wahy 2:10,13; Wahy 6:9-11; Wahy 7:14-17; Wahy 11:7; Wahy 12:11,17; Wahy 17:6; Wahy 18:24; Wahy 19:2; Wahy 20:4).
Garis Besar
Garis Besar:
Prolog
( Wahy 1:1-8 )
I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
( Wahy 1:9-3:22 )
A....
- Prolog
(Wahy 1:1-8) - I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
(Wahy 1:9-3:22) - A. Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dian
(Wahy 1:9-20) - B. Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat
(Wahy 2:1-3:22) - II. Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah
(Wahy 4:1-11:19) - A. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga
(Wahy 4:1-5:14) - 1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona
(Wahy 4:1-11) - 2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak
(Wahy 5:1-14) - B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meterai
dan Tujuh Sangkakala
(Wahy 6:1-11:19) - 1. Pembukaan Enam Meterai yang Pertama
(Wahy 6:1-17)
SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak
(Wahy 7:1-17) - 2. Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan Tujuh
Sangkakala
(Wahy 8:1-6) - 3. Enam Sangkakala yang Pertama
(Wahy 8:7-9:21)
SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil
(Wahy 10:1-11)
Dua Orang Saksi
(Wahy 11:1-14) - 4. Sangkakala yang Ketujuh
(Wahy 11:15-19) - III.Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis
(Wahy 12:1-22:5) - A. Perspektif mengenai Konflik Itu
(Wahy 12:1-15:8) - 1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi
(Wahy 12:1-13:18) - a. Naga Besar
(Wahy 12:1-17) - b. Binatang Laut
(Wahy 13:1-10) - c. Binatang Bumi
(Wahy 13:11-18) - 2. Dari Pandangan Sorga
(Wahy 14:1-20)
SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
(Wahy 15:1-8) - B. Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu
(Wahy 16:1-19:10) - 1. Tujuh Cawan Murka Allah
(Wahy 16:1-21) - 2. Hukuman Atas Pelacur Besar
(Wahy 17:1-18) - 3. Jatuhnya Babel yang Besar
(Wahy 18:1-24) - 4. Sorak-Sorai di Sorga
(Wahy 19:1-10) - C. Puncak Konflik Itu
(Wahy 19:11-20:10) - 1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus
(Wahy 19:11-18) - 2. Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya
(Wahy 19:19-21) - 3. Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan
(Wahy 20:1-10) - D. Sesudah Konflik
(Wahy 20:11-22:5) - 1. Penghakiman Takhta Putih yang Besar
(Wahy 20:11-15) - 2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar
(Wahy 20:14-15; 21:8) - 3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru
(Wahy 21:1-22:5) - Epilog
(Wahy 22:6-21)
Tujuan
Tujuan: Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
(1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan
yang parah dari standar...
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
- (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
- (2) Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
- (3) Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Babel. Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19 . Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel....
1. Babel.
Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19. Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel. Mulailah dari Kejadian 11, perhatikan bahwa Babel adalah Babilonia. Terutama perhatikan nubuatan Yesaya mengenai Babilonia. Dalam Wah 18:1-24 tunjukkanlah tujuh ratapan untuk Babel, mulai dengan ratapan malaikat dalam ayat 1-3.
2. Malapetaka.
Bandingkan ketujuh malapetaka dalam pasal 16 dengan sepuluh malapetaka dalam Keluaran 7-11. Perhatikan bagaimana bagian Wahyu ini sengaja dihubungkan dengan kejadian dalam Keluaran (lihat Wah 15:2-4). Mengapa penglihatan mengenai penghakiman dihubungkan dengan Keluaran yang biasanya dianggap sebagai peristiwa penyelamatan?
3. Dua orang saksi.
Ada pasal yang membuat kita penasaran (Wah 11:1-13), yang menggambarkan dua orang saksi yang juga disebut sebagai dua orang nabi, walaupun nama mereka tidak pernah disebut. Beberapa penafsir menafsirkan bahwa dua saksi ini adalah dua jemaat; yang lain lebih cenderung untuk menafsirkan mereka sebagai nabi Perjanjian Lama yang kembali ke bumi. Musa dan Elia dianggap sebagai kedua saksi itu. Mengapa mereka berdua? Apa penjelasan lebih lanjut tentang hal ini yang dikemukakan dalam Zakharia 4?
4. Pohon kehidupan.
Alkitab dimulai dengan sebuah taman (Kej 2:8) dan berakhir dengan sebuah taman (Why 22). Bandingkan dan tunjukkan perbedaannya antara dua pasal pertama dengan dua pasal terakhir Alkitab.
5. Tuhan Yesus Kristus.
Pelajarilah seluruh kitab dan buatlah sebuah daftar dari nama-nama dan julukan bagi Yesus. Alfa dan Omega (huruf pertama dan ter akhir dalam abjad Yunani), keturunan Daud dan lain-lain. Khususnya perhatikan gelar utama: Anak Domba (28 kali). Apa arti penting dari gelar ini (lihat juga Yoh 1:29-37); Ibr 9:1-28; 1 Kor. 5:7; 1 Ptr. 1:18, 19)? Tetapi perhatikan cara indah kitab ini menggambarkan kemuliaan Yesus, ditutup dengan sebuah petunjuk sederhana kepada Tuhan (kemuliaan-Nya) Yesus (kerendahanhati-Nya). Amin.
Datanglah Tuhan Yesus!
Survei
Survei: Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang
penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari...
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih (pasal 5; Wahy 5:1-14) dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Wahy 6:1--19:21). Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog (Wahy 1:1-8), ada tiga bagian utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama (Wahy 1:9--3:22), Yohanes mendapatkan suatu penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (Wahy 1:11,19). Setiap surat (Wahy 2:1--3:22) meliputi suatu gambaran simbolis tentang Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini (Wahy 4:1--11:19) berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak terhampiri (pasal 4; Wahy 4:1-4). Pasal 5 (Wahy 5:1-14) memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6; Wahy 6:1-17) melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 (Wahy 4:1--5:14), kecuali sekarang pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang. "Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 (Wahy 7:1-17), yang menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar (Wahy 7:1-8) dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah kesengsaraan besar (Wahy 7:9-17). Pasal 8-9 (Wahy 8:1--9:21) menyatakan pembukaan meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala. "Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh, yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil (Wahy 10:1-11), dan dua saksi nubuat yang kuat dalam kota besar itu (Wahy 11:1-14). Akhirnya, sangkakala ketujuh (Wahy 11:15-19) berfungsi sebagai pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu (ayat Wahy 1:15) dan pendahuluan adegan-adegan akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22; Wahy 12:1--22:21).
Bagian utama yang ketiga (Wahy 12:1--22:5) memberikan suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 (Wahy 12:1--13:18) menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang terdiri atas
- (1) si naga besar (pasal 12; Wahy 12:1-18),
- (2) binatang laut (Wahy 13:1-10), dan
- (3) binatang bumi (Wahy 13:11-18). Pasal 14-15 (Wahy 14:1--15:8) berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; Wahy 16:1-21), hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; Wahy 17:1-18), dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Wahy 18:1-24). Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan (Wahy 19:1-10).
Akan tetapi, tahap terakhir yang hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya (Wahy 19:11-21). Kekalahan Iblis yang terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun (Wahy 20:1-6). Selama masa itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus (Wahy 20:4) dan sesudah itu Iblis akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat (Wahy 20:7-9) dan kemudian dicampakkan ke dalam "lautan api" untuk selama-lamanya (Wahy 20:10). Nubuat apokaliptis ini ditutup dengan penghakiman di takhta putih yang besar (Wahy 20:11-15), nasib yang tepat bagi orang jahat (Wahy 20:14-15; Wahy 21:8), serta langit yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus (Wahy 21:1--22:5). Kitab ini diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk dalam hidup yang kekal (Wahy 22:6-21).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat
dan wahyu....
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
- (2) Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
- (3) Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
- (4) Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
- (5) Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
- (6) Kitab ini bersifat polemik yang
- (a) menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
- (b) menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi (Wahy 1:5; Wahy 19:16).
- (7) Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
- (8) Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran
Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan. Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat aliran penafsiran yang besar.
- (1) Penafsiran _preterist_ (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 (Wahy 19:1--22:21), yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
- (2) Penafsiran _historicist_ (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
- (3) Penafsiran _idealist_ (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
- (4) Penafsiran _futurist_ (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22 (Wahy 4:1--22:21) sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Pelacur dengan kain kirmizi
Isi Pasal
Isi Pasal: Akhir dari Babel, urutan gerejawi terakhir.
Garis Besar
Garis Besar: 17:1 Seorang perempuan berpakaian ungu dan merah, dengan memegang mangkuk emas duduk di atas binatang; 17:5 yaitu Babel yang besar, ibu dari...
Judul Perikop
Judul Perikop: Penghakiman atas Babel ( 17:1-18 )
Tokoh
Nama dan Tempat
Kesimpulan
Kesimpulan: Akan ada pada periode Kesengsaraan sebuah sistem gerejawi yang sangat murtad di bawah seorang pemimpin agama yang kuat, menyeret di belakangnya...
Fakta
Fakta: Banyak peneliti Alkitab percaya bahwa di sini kita melihat sistem Katolik Roma di bawah pimpinan sebuah keadaan murtad yang mengerikan. Seorang...
Storyboard Wahyu 17
Infografis Wahyu 17
Infografis Wahyu 17

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 17 dari Kitab Wahyu menggambarkan penghukuman terhadap pelacur besar yang duduk di atas banyak air. Seorang malaikat membawa penglihatan...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa...
Konteks historis pada saat itu adalah penganiayaan terhadap umat Kristen yang sedang meningkat. Kaisar Domitianus memerintahkan agar semua orang menyembahnya sebagai dewa, dan orang Kristen yang menolak akan dihukum mati. Kitab Wahyu ditulis untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan pengharapan kepada gereja yang sedang mengalami penganiayaan ini.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 17, Yohanes melihat penglihatan tentang "wanita besar" yang duduk di atas "binatang buas" berwarna merah. Wanita ini melambangkan Babilon yang besar, yaitu simbol dari kekuatan dunia yang melawan Allah dan umat-Nya. Binatang buas merah melambangkan kekuatan jahat yang mendukung Babilon.
Penglihatan ini menggambarkan pertempuran antara kekuatan dunia yang jahat dan umat Allah. Yohanes melihat bahwa Babilon akan dihancurkan oleh binatang buas dan bahwa Allah akan membalas penganiayaan terhadap umat-Nya. Penglihatan ini juga mengajarkan bahwa Allah adalah yang terkuasa dan bahwa akhirnya kebenaran akan menang.
Secara teologis, pasal 17 mengajarkan tentang pertempuran antara kekuatan dunia yang jahat dan kekuatan Allah yang adil. Ini juga mengingatkan umat Kristen untuk tetap setia kepada Allah dan tidak tergoda oleh godaan dunia. Pasal ini juga mengajarkan bahwa Allah akan membalas penganiayaan terhadap umat-Nya dan bahwa akhirnya kebenaran akan menang.
Demikianlah latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 17 Kitab Wahyu.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 17 :
1. Penghukuman terhadap pelacur besar ( Wahyu 17:1-2 )
- Seorang...
1. Penghukuman terhadap pelacur besar (Wahyu 17:1-2)
- Seorang malaikat menunjukkan hukuman untuk pelacur besar yang berdosa.
- Pelacur besar ini mempengaruhi raja-raja di bumi untuk berzina dan membuat mereka mabuk oleh anggur perzinaannya.
2. Deskripsi pelacur besar (Wahyu 17:3-6)
- Pelacur besar ini digambarkan sebagai seorang perempuan duduk di atas binatang berwarna merah.
- Ia memakai pakaian berwarna ungu dan merah yang berhiaskan emas, batu-batu permata, dan mutiara.
- Pelacur besar ini memegang cawan emas yang penuh dengan kekejian dan kenajisan perzinaannya.
- Pada dahinya, tertulis nama "BABEL YANG BESAR, IBU PARA PELACUR DAN SEGALA KEKEJIAN DI BUMI."
- Ia mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.
3. Rahasia perempuan dan binatang yang dinaikinya (Wahyu 17:7-14)
- Malaikat menjelaskan rahasia perempuan dan binatang yang dinaikinya.
- Binatang ini pernah ada, tetapi sekarang sudah tidak ada, dan akan muncul lagi dari jurang maut menuju kebinasaan.
- Tujuh kepala binatang ini adalah tujuh gunung dan tujuh raja.
- Lima raja sudah jatuh, satu raja masih ada, dan satu raja lagi belum datang.
- Binatang yang dahulu pernah ada, tetapi sekarang tidak ada lagi, adalah raja kedelapan tetapi termasuk dalam tujuh raja sebelumnya.
- Kesepuluh tanduk adalah sepuluh raja yang belum menerima pemerintahan, tetapi mereka memberikan kuasa kepada binatang itu.
- Mereka akan berperang melawan Anak Domba, tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka.
4. Penghancuran pelacur besar (Wahyu 17:15-18)
- Air yang di atasnya pelacur itu duduk melambangkan masyarakat, orang banyak, bangsa, dan bahasa.
- Kesepuluh tanduk dan binatang itu akan membenci pelacur besar dan menghancurkannya.
- Allah menaruh hal itu di dalam hati mereka untuk mencapai tujuan-Nya.
5. Identitas pelacur besar (Wahyu 17:18)
- Pelacur besar ini adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.
Referensi:
- Wahyu 17:1-18
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini :
- Malaikat (tidak disebutkan namanya)
- Raja-raja di bumi
- Perempuan pelacur besar
-...
- Malaikat (tidak disebutkan namanya)
- Raja-raja di bumi
- Perempuan pelacur besar
- Orang-orang kudus
- Saksi-saksi Yesus
- Raja kedelapan
- Tujuh raja
- Kesepuluh raja
Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Padang belantara
- Babel yang besar
- Gunung-gunung (tujuh gunung di atasnya perempuan itu duduk)
- Kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi
Kata Kunci
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Wahyu" pasal 17 adalah sebagai berikut:
1. Malaikat : Salah satu dari tujuh malaikat yang memegang tujuh cawan...
1. Malaikat: Salah satu dari tujuh malaikat yang memegang tujuh cawan mendekati penglihatan dan berbicara kepada penglihatan.
2. Pelacur besar: Merujuk kepada perempuan yang duduk di atas banyak air, yang melambangkan kejahatan dan dosa.
3. Binatang: Binatang berwarna merah dengan tujuh kepala dan sepuluh tanduk, yang dinaiki oleh perempuan pelacur.
4. Babel yang besar: Nama yang tertulis pada dahinya, yang merupakan rahasia perempuan pelacur dan melambangkan kejahatan dan dosa.
5. Darah orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus: Perempuan pelacur mabuk oleh darah orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus, yang melambangkan penganiayaan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang setia kepada Yesus.
6. Tujuh kepala: Merujuk kepada tujuh gunung dan tujuh raja, yang melambangkan kekuasaan dan pemerintahan.
7. Kesepuluh tanduk: Merujuk kepada sepuluh raja yang belum menerima pemerintahan, tetapi memberikan kuasa mereka kepada binatang.
8. Anak Domba: Merujuk kepada Yesus Kristus, yang akan mengalahkan binatang dan raja-raja yang melawannya.
9. Air: Melambangkan masyarakat, orang banyak, bangsa, dan bahasa.
10. Kota besar: Merujuk kepada kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi, yang melambangkan kekuasaan dan pengaruh dunia yang jahat.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab...
1. Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran pelacur besar dalam pasal ini? Apakah ada hubungannya dengan kejadian atau tokoh-tokoh dalam sejarah?
2. Mengapa pelacur besar ini digambarkan duduk di atas banyak air? Apa arti dari air dalam konteks ini?
3. Mengapa pelacur besar ini disebut "Babel yang besar"? Apakah ada hubungannya dengan Babel dalam Perjanjian Lama?
4. Mengapa pelacur besar ini mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus? Apa arti dari darah dalam konteks ini?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran binatang yang dinaiki oleh pelacur besar? Apakah ada hubungannya dengan binatang-binatang lain yang disebutkan dalam Kitab Wahyu?
6. Mengapa binatang ini memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk? Apa arti dari tujuh kepala dan sepuluh tanduk dalam konteks ini?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa tujuh kepala adalah tujuh gunung dan tujuh raja? Apakah ada hubungannya dengan sejarah atau tokoh-tokoh dalam Kitab Wahyu?
8. Mengapa binatang ini disebut raja kedelapan tetapi termasuk dalam tujuh raja sebelumnya? Apa arti dari hal ini?
9. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa kesepuluh tanduk adalah sepuluh raja yang belum menerima pemerintahan? Apakah ada hubungannya dengan masa depan atau peristiwa yang akan datang?
10. Mengapa binatang ini dan kesepuluh tanduknya akan berperang melawan Anak Domba? Apa arti dari pertempuran ini?
11. Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran air yang di atasnya pelacur duduk? Mengapa kesepuluh tanduk dan binatang ini akan membenci pelacur?
12. Mengapa Allah menaruh hal ini di dalam hati mereka untuk mencapai tujuan-Nya? Apa tujuan Allah dalam konteks ini?
13. Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran pelacur sebagai kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi? Apakah ada hubungannya dengan kota-kota lain yang disebutkan dalam Kitab Wahyu?
14. Bagaimana pesan-pesan dalam pasal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Wahyu pasal 17. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 17 dari Kitab Wahyu, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:
1. Hati-hati terhadap godaan...
1. Hati-hati terhadap godaan dan pengaruh dunia: Perempuan yang digambarkan dalam pasal ini melambangkan dunia yang jahat dan godaan yang menggoda kita untuk melakukan perbuatan dosa. Kita perlu berhati-hati agar tidak terpengaruh oleh nilai-nilai dunia yang bertentangan dengan ajaran Tuhan.
2. Jaga kesetiaan kepada Tuhan: Pasal ini menggambarkan perempuan tersebut mabuk oleh darah orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus. Ini mengingatkan kita untuk tetap setia kepada Tuhan dan hidup dalam kekudusan, meskipun dunia di sekitar kita mungkin melawan kita.
3. Akhir dari kejahatan dan kebinasaan: Pasal ini juga menggambarkan akhir dari kejahatan dan kebinasaan. Meskipun kejahatan mungkin tampak kuat dan berkuasa, pada akhirnya Tuhan akan menghancurkannya dan membawa keadilan dan kebenaran.
Doa terkait pasal ini dapat mencakup:
1. Berdoa agar kita tetap teguh dalam iman dan tidak terpengaruh oleh godaan dunia.
2. Berdoa agar kita tetap setia kepada Tuhan dan hidup dalam kekudusan.
3. Berdoa agar Tuhan membawa keadilan dan kebenaran dalam dunia ini, dan menghancurkan kejahatan dan kebinasaan.
4. Berdoa agar kita memiliki kebijaksanaan dan pengertian untuk memahami dan menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Kitab Wahyu.
5. Berdoa agar kita dapat mengerti dan menghayati pesan-pesan yang terkandung dalam pasal ini, dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Kitab Wahyu.
5W1H
5W1H: Analisis Wahyu 17 (5W + 1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan penglihatan Yohanes tentang seorang pelacur besar yang duduk di atas seekor...
Analisis Wahyu 17 (5W + 1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan penglihatan Yohanes tentang seorang pelacur besar yang duduk di atas seekor binatang merah, melambangkan sistem dunia yang jahat dan korup yang menentang Allah.
Who (Siapa):
- Pelacur Besar: Simbol sistem dunia yang jahat dan korup, khususnya kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.
- Binatang Merah: Simbol kekuatan politik dan militer yang mendukung sistem dunia yang jahat.
- Tujuh Kepala: Melambangkan tujuh gunung dan tujuh raja, lima sudah jatuh, satu berkuasa saat ini, dan satu lagi akan datang.
- Sepuluh Tanduk: Melambangkan sepuluh raja yang akan berkuasa sebentar dan mendukung binatang itu.
- Malaikat: Membimbing Yohanes dan menjelaskan arti penglihatan.
When (Kapan): Penglihatan ini diberikan kepada Yohanes di masa depan, menunjuk pada akhir zaman.
Where (Di mana): Yohanes dibawa dalam Roh ke padang belantara untuk melihat penglihatan ini.
Why (Mengapa): Penglihatan ini diberikan untuk:
- Menunjukkan hukuman yang akan menimpa sistem dunia yang jahat.
- Mengingatkan orang percaya agar tidak terlibat dalam sistem dunia yang korup.
- Menunjukkan kedaulatan Allah atas segala sesuatu, termasuk kekuatan jahat.
How (Bagaimana):
- Pelacur besar digambarkan dengan simbol-simbol yang menunjukkan kemewahan, dosa, dan kekuasaan.
- Binatang merah digambarkan dengan simbol-simbol yang menunjukkan kekuatan, kebrutalan, dan kehancuran.
- Hukuman atas pelacur besar digambarkan dengan simbol-simbol yang menunjukkan kehancuran dan penghinaan.
Kesimpulan: Wahyu 17 memberikan gambaran yang jelas tentang sistem dunia yang jahat dan hukuman yang akan menimpanya. Pasal ini juga mengingatkan orang percaya untuk tetap setia kepada Allah dan tidak terlibat dalam sistem dunia yang korup.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi