Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Wahyu Pasal
21 :
1. What (Apa):
- Pasal
21 Kitab Wahyu menggambarkan penglihatan Yohanes tentang langit yang baru, bumi yang baru, dan kota suci, Yerusalem Baru, yang turun dari langit.
2. Who (Siapa):
- Yohanes, seorang rasul dan penglihatan ini diberikan kepadanya oleh Allah.
- Ada suara yang keras dari takhta yang berkata-kata.
3. Where (Di mana):
- Penglihatan ini terjadi di langit baru dan bumi baru.
- Yerusalem Baru turun dari langit.
4. When (Kapan):
- Waktu penglihatan ini tidak secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.
5. Why (Mengapa):
- Tujuan dari penglihatan ini adalah untuk memberikan pengharapan dan penghiburan kepada orang-orang percaya tentang masa depan yang indah di hadapan mereka.
6. How (Bagaimana):
- Yohanes melihat langit yang baru dan bumi yang baru, serta laut yang tidak ada lagi.
- Yohanes melihat kota suci, Yerusalem Baru, yang turun dari langit dan telah disiapkan seperti pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
- Ada suara yang keras dari takhta yang berkata bahwa kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Allah akan tinggal di antara mereka.
- Allah akan menghapus setiap air mata dan tidak akan ada lagi maut, perkabungan, tangisan, atau rasa sakit.
- Allah menjadikan segala sesuatu menjadi baru.
- Allah adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.
- Allah akan memberikan minum kepada setiap orang yang haus dari mata air kehidupan secara cuma-cuma.
- Mereka yang menang akan mewarisi semuanya ini dan menjadi anak-anak Allah.
- Mereka yang takut, tidak percaya, dan keji akan mendapat bagian mereka dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang, yaitu kematian kedua.
- Yohanes dibawa oleh salah satu dari tujuh malaikat yang memegang tujuh cawan bencana terakhir untuk melihat pengantin perempuan, istri Anak Domba.
- Yohanes dibawa dalam Roh ke sebuah gunung yang sangat besar dan tinggi untuk melihat kota suci, Yerusalem, yang turun dari langit.
- Kota suci itu memiliki tembok yang besar dan tinggi dengan dua belas pintu gerbang, dan nama-nama kedua belas suku Israel tertulis di atasnya.
- Kota suci itu berbentuk segi empat, dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi yang sama.
- Tembok kota itu terbuat dari permata yaspis dan kota itu terbuat dari emas murni, sebening kaca.
- Kota suci itu tidak memerlukan matahari atau bulan untuk meneranginya karena kemuliaan Allah menerangi kota itu dan Anak Domba adalah lampunya.
- Pintu-pintu gerbangnya tidak akan pernah ditutup pada siang hari, dan tidak akan ada malam hari di sana.
- Tidak ada yang najis atau melakukan hal-hal keji atau kebohongan yang akan masuk ke dalam kota itu, hanya yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.