Statistik	31 pasal, 810 ayat, 25.061 kata
Penulis	Tidak Diketahui
Tema	Kerajaan Teokratis; Kedudukan dan kuasa doa dalam Kehidupan.
Waktu	Akhir abad ke-10 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Rama, Mispa, Gibea*, Filistin
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi kita yang terpercaya

Di PL Ibrani, 1 dan 2 Samuel merupakan satu kitab. Keduanya diberi nama menurut nabi Samuel, tokoh yang sangat dihormati sebagai seorang pemimpin rohani Israel yang tangguh dan yang dipakai Allah untuk mengatur kerajaan teokratis. 1 Samuel meliputi hampir seratus tahun sejarah Israel -- dari kelahiran Samuel hingga wafatnya Saul (sekitar 1105-1010 SM) -- dan merupakan mata rantai sejarah yang utama di antara masa para hakim dengan raja Israel yang pertama. 2 Samuel terutama membahas raja Daud sedangkan 1 Samuel meliput tiga peralihan utama dalam kepemimpinan nasional: dari Eli ke Samuel, dari Samuel ke Saul, dan dari Saul ke Daud.

Masalah kepenulisan mencakup 1 dan 2 Samuel sebagai satu karya tunggal. Karena sebagian 1 Samuel dan seluruh 2 Samuel ditulis setelah kematiannya, Samuel hanya menjadi salah satu penulis penyumbang (bd. 1Sam 10:25). Karya terakhir ditulis oleh seorang sejarahwan dan nabi yang terilham yang memakai beberapa sumber, termasuk catatan-catatan Samuel (bd. 2Sam 1:18; 1Taw 27:24; 1Taw 29:29); identitas sejarahwan terilham ini tidak kita kenal. Kemungkinan besar kitab ini diselesaikan tidak lama sesudah tahun 930 SM, karena 1 Samuel tampaknya menunjuk kepada pecahnya kerajaan (1Sam 27:6) dan 2 Samuel berakhir dengan hari-hari terakhir Daud.

1. I. Samuel: Seorang Nabi yang Menjadi Pemimpin Israel
   (1Sam 1:1-8:22)
   
1. A. Kelahiran Seorang Nabi yang Menjadi Pemimpin
   (1Sam 1:1-2:11)
   
1. 1. Kesusahan dan Permohonan Hana
   (1Sam 1:1-18)
   
2. 2. Putra Hana yang Menjadi Nabi
   (1Sam 1:19-28)
   
3. 3. Nyanyian Hana yang Bersifat Nubuat
   (1Sam 2:1-11)
   
2. B. Keburukan Kepemimpinan yang Lama
   (1Sam 2:12-36)
   
3. C. Peralihan dari Eli ke Samuel
   (1Sam 3:1-6:21)
   
1. 1. Panggilan Samuel Sebagai Nabi
   (1Sam 3:1-21)
   
2. 2. Hukuman atas Keluarga dan Pelayanan Eli
   (1Sam 4:1-22)
   
3. 3. Tabut Dirampas dan Dikembalikan
   (1Sam 5:1-6:21)
   
4. D. Kebangunan Rohani di Bawah Pimpinan Samuel
   (1Sam 7:1-17)
   
5. E. Israel Menuntut Seorang Raja
   (1Sam 8:1-22)
   
1. 1. Israel Menolak Putra-Putra Samuel Sebagai Pemimpin
   (1Sam 8:1-5)
   
2. 2. Israel Menolak Allah sebagai Raja
   (1Sam 8:6-22)
   
2. II. Saul: Raja Pertama Israel
   (1Sam 9:1-15:35)
   
1. A. Peralihan dari Samuel ke Saul
   (1Sam 9:1-12:25)
   
1. 1. Pemilihan Saul
   (1Sam 9:1-27)
   
2. 2. Samuel Mengurapi Saul
   (1Sam 10:1-27)
   
3. 3. Kemenangan Saul atas Orang Amon
   (1Sam 11:1-11)
   
4. 4. Samuel Membaharui Jabatan Raja di Gilgal
   (1Sam 11:12-15)
   
5. 5. Amanat Perpisahan Samuel
   (1Sam 12:1-25)
   
2. B. Pemerintahan-Saul yang Mula-Mula
   (1Sam 13:1-15:35)
   
1. 1. Peperangan dan Kebodohan Saul
   (1Sam 13:1-14:52)
   
2. 2. Ketidaktaatan dan Penolakan Saul
   (1Sam 15:1-35)
   
3. III.Daud: Penantian Orang yang Diurapi
   (1Sam 16:1-31:13)
   
1. A. Samuel Mengurapi Daud
   (1Sam 16:1-13)
   
2. B. Allah Mengangkat Roh-Nya dari Saul
   (1Sam 16:14-23)
   
3. C. Daud Bertempur Melawan Goliat
   (1Sam 17:1-58)
   
4. D. Daud di Istana Saul
   (1Sam 18:1-19:17)
   
1. 1. Daud dan Yonatan
   (1Sam 18:1-4)
   
2. 2. Daud Melayani Saul
   (1Sam 18:5-16)
   
3. 3. Daud Menikahi Mikhal
   (1Sam 18:17-28)
   
4. 4. Saul Takut akan Daud dan Berusaha Membunuhnya
   (1Sam 18:29-19:17)
   
5. E. Daud Dalam Pengasingan
   (1Sam 19:18-31:13)
   
1. 1. Daud dengan Samuel
   (1Sam 19:18-24)
   
2. 2. Daud Dilindungi Yonatan
   (1Sam 20:1-42)
   
3. 3. Daud Dibantu Imam Ahimelekh
   (1Sam 21:1-9)
   
4. 4. Daud di Gat
   (1Sam 21:10-15)
   
5. 5. Sejumlah Orang Buangan Berpihak Kepada Daud
   (1Sam 22:1-26:25)
   
6. 6. Daud Bersembunyi di Filistia
   (1Sam 27:1-30:31)
   
7. 7. Kematian Saul
   (1Sam 31:1-13)
   

1 Samuel menguraikan titik peralihan yang kritis dalam sejarah Israel dari kepemimpinan para hakim kepada pemerintahan seorang raja. Kitab ini menyatakan ketegangan di antara pengharapan bangsa itu akan seorang raja (seorang pemimpin yang lalim, "seperti pada segala bangsa-bangsa lain," 1Sam 8:5) dan pola teokratis Allah, dengan Allah sebagai Raja mereka. Kitab ini menunjukkan dengan jelas bahwa ketidaktaatan Saul dan pelanggarannya terhadap tuntutan-tuntutan teokratis jabatannya membuat Allah menolak dan menggantikannya sebagai raja.

1. Doa dan pujian
Kitab ini banyak bercerita tentang doa dan pujian. Khususnya, kita melihat bagaimana orang pilihan Allah mencari pimpinan-Nya sebelum mengambil keputusan-keputusan besar. Lihat 1Sa 1:10-18; 2:1-10; 7:5,6,12; 8:6,21; 12:18,19,23; 15:11; 22:15; 23:2-4, 9-12; 30:7,8.

2. Syarat-syarat pengabdian
Ada beberapa persyaratan pokok yang tidak boleh dilupakan jika kita ingin mengenal berkat-berkat Allah. Lihat 1Sa 2:30; 7:3,4; 12:14,15,20-25; 15:22,23,26; 16:7; 26:23. Bandingkanlah dengan ketakhayulan orang Israel yang menganggap bahwa mereka dapat memanipulasi Allah untuk melakukan sesuatu bagi mereka (1Sa 4:1-11). Camkanlah bahwa mereka mempunyai reputasi, tetapi tidak mempunyai kuasa.

3. Karunia roh
Seperti halnya dalam kitab Hakim-hakim, kita melihat bahwa Allah secara khusus mengaruniakan kuasa roh kepada mereka yang melayani Dia. Apabila Roh Allah turun atas mereka, mereka dapat melakukan apa yang pada umumnya tidak dapat mereka lakukan sebelumnya. Lihat 1Sa 10:6,7,9-13; 11:6; 6:13 (Bandingkan 1Sa 19:23,24 Allah seakan-akan mengendalikannya, tetapi tidak memberikan kuasa kepada Saul). Pada saat yang sama kita mendapat bukti bahwa hal ini tidak perlu terjadi secara permanen, juga tidak berarti bahwa mereka seterusnya hidup dalam kekudusan. Tidak ada yang dapat menggantikan hubungan yang berkesinambungan dengan Allah.

Isi 1 Samuel berfokus pada tiga pemimpin penting nasional: Samuel, Saul, dan Daud.

1. (1) Samuel adalah hakim terakhir dan yang pertama memegang jabatan nabi (sekalipun dia bukan nabi yang pertama, bd. Ul 34:10; Hak 4:4). Sebagai seorang yang amat saleh dan berkarunia nubuat, Samuel
1. (a) dengan bijaksana memimpin Israel kepada kebangunan ibadah yang sejati (pasal 7; 1Sam 7:1-17),
2. (b) meletakkan landasan yang memberikan para nabi kedudukan yang layak di Israel (1Sam 19:20; bd. Kis 3:24; Kis 13:20; Ibr 11:32), dan
3. (c) dengan jelas mendirikan kerajaan itu sebagai suatu kerajaan teokratis (1Sam 15:1,12,28; 1Sam 16:1). Pentingnya Samuel sebagai pemimpin rohani umat Allah selama masa perubahan besar dalam sejarah Israel digolongkan sebagai nomor dua setelah pentingnya Musa pada masa keluaran.
2. (2) Saul menjadi raja pertama Israel karena bangsa itu menuntut seorang raja "seperti pada segala bangsa-bangsa lain" (1Sam 8:5,20). Saul dengan cepat menunjukkan bahwa secara rohani ia tidak cocok untuk memangku jabatan teokratis itu; karena itu dia kemudian ditolak oleh Allah (pasal 13, 15; 1Sam 13:1-22; 1Sam 15:1-35).
3. (3) Daud, pilihan berikutnya untuk mewakili Allah sebagai raja, diurapi oleh Samuel (pasal 16; 1Sam 16:1-23). Daud menolak untuk merebut takhta Saul dengan kekerasan atau pemberontakan melainkan menyerahkan kenaikan pangkatnya kepada Allah. Sebagian besar pasal 19-30 (1Sam 19:1--30:31) menguraikan baik pelarian Daud dari Saul yang iri secara membabi buta maupun kesabaran Daud dalam menantikan Allah untuk bertindak pada waktu yang ditentukan-Nya. Kitab ini diakhiri dengan kematian Saul yang menyedihkan (pasal 31; 1Sam 31:1-13).

Enam ciri utama menandai 1 Samuel.

1. (1) Kitab ini dengan jelas menyajikan standar-standar kudus Allah bagi kerajaan Israel. Para raja Israel harus menjadi pemimpin yang tunduk kepada Allah selaku Raja sesungguhnya atas bangsa itu, menaati hukum-hukum-Nya dan membiarkan dirinya dibimbing dan ditegur oleh penyataan-Nya melalui para nabi.
2. (2) Kitab ini mencatat dasar bagi permulaan pentingnya jabatan nabi di Israel sebagai sederajat secara rohani dengan jabatan imam. Kitab ini memuat beberapa rujukan pertama dalam PL kepada sekelompok nabi (1Sam 10:5; 1Sam 19:18-24).
3. (3) Pertama Samuel menekankan pentingnya doa dan kuasanya (1Sam 1:10-28; 1Sam 2:1-10; 1Sam 7:5-10; 1Sam 8:5-6; 1Sam 9:15; 1Sam 12:19-23), Firman Allah (1Sam 1:23; 1Sam 9:27; 1Sam 15:1,10,23), dan Roh nubuat (1Sam 2:27-36; 1Sam 3:20; 1Sam 10:6,10; 1Sam 19:20-24; 1Sam 28:6).
4. (4) Kitab ini berisi informasi biografis yang kaya dan wawasan mengenai tiga pemimpin penting Israel -- Samuel (pasal 1-7; 1Sam 1:1--7:17), Saul (pasal 8-31; 1Sam 8:1--31:13), dan Daud (pasal 16-31; 1Sam 16:1--31:13).
5. (5) Kitab ini penuh dengan kisah-kisah Alkitab yang terkenal, misalnya Allah berbicara kepada Samuel muda (pasal 3; 1Sam 3:1-21), Daud dan Goliat (pasal 17; 1Sam 17:1-58), Daud dan Yonatan (pasal 18-20; 1Sam 18:1--20:43), iri hati dan ketakutan Saul akan Daud (pasal 18-30; 1Sam 18:1--30:31), dan Saul serta perempuan pemanggil arwah di En-Dor (pasal 28; 1Sam 28:1-25).
6. (6) Kitab ini merupakan sumber dari istilah-istilah yang sering kali dipakai: "Ikabod" yang artinya "tanpa kemuliaan," karena "telah lenyap kemuliaan dari Israel" (1Sam 4:21); "Eben-Haezer" yang artinya "batu pertolongan," karena "Sampai di sini Tuhan menolong kita" (1Sam 7:12); dan "Hidup raja!" (1Sam 10:24). Kitab ini juga merupakan kitab PL pertama yang memakai istilah "Tuhan semesta alam" (mis. 1Sam 1:3).

Penggenapan dalam Perjanjian Baru

1 Samuel mencatat dua lambang kenabian tentang pelayanan Yesus sebagai nabi, imam, dan raja.

1. (1) Sebagai nabi dan imam yang menjadi wakil utama Allah kepada Israel, Samuel melambangkan pelayanan Yesus yang sebagai nabi dan imam menjadi wakil terutama Allah kepada Israel.
2. (2) Daud -- lahir di Betlehem, seorang gembala dan raja yang diurapi Allah dan yang mengabdi kepada maksud-maksud Allah bagi angkatannya (Kis 13:36) -- menjadi lambang utama PL dan pendahulu raja Mesias Israel. PB menyebut Yesus Kristus sebagai "Anak Daud" (mis. Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 21:9), "keturunan Daud" (Rom 1:3), dan "tunas, yaitu keturunan Daud" (Wahy 22:16).

Puji-pujian Hana

Doa nubuat Hana. Anak-anak Eli yang jahat. Samuel di dalam Kemah Suci. Peringatan kepada Eli.

2:1 Nyanyian ucapan syukur Hana.
2:12 Dosa anak-anak Eli.
2:18 Pelayanan Samuel.
2:20 Melalui doa Eli, Hanna melahirkan anak lagi.
2:22 Eli menegur anak-anaknya.
2:27 Sebuah nubuatan tentang keluarga Eli.

Puji-pujian Hana (2:1-10)
Kejahatan anak-anak Eli (2:11-26)
Nubuat tentang Eli dan kaum keluarganya (2:27-36)

Allah, Hana, Eli, Samuel, Hofni, Pinehas, Elkana, seorang nabi.

Allah, Eli, Elkana, Firaun, Hana, Hofni, Israel, Kemah Pertemuan, Mesir, Pinehas, Rama, Samuel, Silo, TUHAN

Tidak ada hal lain yang lebih menjengkelkan Allah daripada kenajisan hal-hal yang suci dan manusia yang mengikuti nafsu mereka sendiri terhadap persembahan untuk Tuhan. Mereka yang mengijinkan dan menyetujui anak-anak mereka dengan cara yang jahat dan bukannya memakai otoritas mereka untuk mengendalikan dan menghukum mereka, diri mereka juga bersalah dan mungkin akan dikeluarkan dari pelayanan Allah.

ay. 35. Ini digenapi di dalam keimaman Kristus, bahwa Imam Besar yang setia diangkat Allah ketika keimamam Lewi ditolak, yang dalam segala sesuatu melakukan pikiran Bapa-Nya, dan yang bagi-Nya Allah membangun rumah yang pasti, mendirikan di atas batu sehingga pintu neraka tidak dapat menang melawannya.

Dalam pasal ke-2 dari Kitab 1 Samuel, Hana bersyukur kepada TUHAN karena ditinggikan-Nya tanduknya dan menyanyikan pujian atas keselamatan-Nya. Hana juga mengakui bahwa hanya TUHAN yang kudus dan kuat, dan bahwa Dia memiliki kuasa untuk mengangkat dan merendahkan. Namun, anak-anak Eli, imam yang jahat, melakukan dosa besar di hadapan TUHAN dengan memandang hina kurban persembahan. Samuel, anak Hana, melayani TUHAN di bawah pengawasan Imam Eli, dan TUHAN memperhatikan Hana dengan memberinya lima anak. Eli mendengar tentang perbuatan jahat anak-anaknya, tetapi mereka tidak mendengarkan teguran ayah mereka. Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan menyampaikan firman TUHAN bahwa keluarganya akan dihukum dan bahwa TUHAN akan mengangkat imam yang setia.

Latar belakang dari pasal ke-2 dari Kitab 1 Samuel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa Israel kuno, sekitar abad ke-11 SM. Pada saat itu, Israel masih berada dalam periode kehakiman, di mana para hakim memimpin bangsa ini. Pasal ini mengisahkan tentang kelahiran dan pelayanan nabi Samuel, yang menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Israel.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, masyarakat Israel masih sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan praktik agama pagan yang ada di sekitar mereka. Mereka juga menghadapi ancaman dari bangsa-bangsa tetangga, seperti orang Filistin.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Samuel adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini termasuk dalam kategori kitab sejarah, yang menceritakan tentang periode awal kerajaan Israel.

Konteks Teologis:
Pasal ini menunjukkan bagaimana Allah memilih dan mempersiapkan Samuel untuk menjadi nabi dan pemimpin Israel. Allah juga menunjukkan kuasa-Nya dalam menghukum orang-orang yang tidak setia kepada-Nya dan memberkati mereka yang taat.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal ke-2, pasal ke-1 menceritakan tentang Elkanah, suami dari seorang perempuan bernama Hanna, yang memiliki dua istri. Hanna sangat sedih karena tidak memiliki anak, tetapi ia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Allah mendengar doanya dan memberikan anak laki-laki yang bernama Samuel kepada Hanna. Hanna kemudian memenuhi janjinya untuk mengabdikan anaknya kepada Allah.

Dengan demikian, pasal ke-2 dimulai dengan doa syukur Hanna kepada Allah atas anugerah-Nya. Doa ini juga berisi pujian kepada Allah yang kuasa dan adil. Pasal ini juga menggambarkan bagaimana Allah menghukum orang-orang yang tidak setia dan memberkati mereka yang taat kepada-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Samuel Pasal 2:

1. Doa dan pujian Hana kepada TUHAN (1 Samuel 2:1-10)
- Hana bersyukur dan bergembira karena TUHAN.
- Hana mengakui bahwa tidak ada yang kudus seperti TUHAN.
- Hana menyatakan bahwa TUHAN menghancurkan dan mengangkat, membuat miskin dan menjadikan kaya.

2. Kelakuan jahat anak-anak Eli (1 Samuel 2:12-17)
- Anak-anak Eli tidak mengenal TUHAN dan melanggar peraturan para imam.
- Mereka memandang hina kurban persembahan untuk TUHAN.
- Mereka memaksa orang-orang untuk memberikan daging yang belum dimasak kepada mereka.

3. Pelayanan Samuel di hadapan TUHAN (1 Samuel 2:18-21)
- Samuel melayani TUHAN di bawah pengawasan Imam Eli.
- Samuel mengenakan baju efod dari kain linen.
- Hana membuat jubah kecil untuk Samuel saat pergi mempersembahkan kurban tahunan.

4. Peringatan dan hukuman terhadap keluarga Eli (1 Samuel 2:22-36)
- Eli mendengar tentang kelakuan jahat anak-anaknya dan mengingatkan mereka.
- TUHAN ingin membunuh anak-anak Eli karena dosa mereka.
- TUHAN berjanji untuk mematahkan tangan kekuatan keluarga Eli dan mengangkat imam yang setia.

5. Penggenapan nubuat terhadap keluarga Eli (1 Samuel 2:34-36)
- Hofni dan Pinehas, anak-anak Eli, akan mati pada waktu yang sama.
- TUHAN akan mengangkat imam yang setia dan membangun keluarga yang kukuh.
- Orang-orang yang tersisa dari keluarga Eli akan datang bersujud kepada imam yang setia.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Hana: Ibu dari Samuel, melayani TUHAN di bawah pengawasan Imam Eli.
- Elkana: Suami Hana, pulang ke rumahnya di Rama.
- Imam Eli: Pengawas Hana dan Samuel, memiliki anak-anak yang berkelakuan jahat.
- Samuel: Anak Hana, melayani di hadapan TUHAN, mengenakan baju efod dari kain linen.
- Anak-anak Eli: Anak-anak Imam Eli yang berkelakuan jahat, tidak mengenal TUHAN dan peraturan para imam.
- Abdi Allah: Orang yang datang kepada Eli dengan firman TUHAN.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Rama: Tempat tinggal Elkana dan Hana.
- Silo: Tempat di mana orang-orang Israel mempersembahkan kurban sembelihan.
- Tempat kediaman TUHAN: Tempat di mana kurban persembahan dan kurban sajian TUHAN dipersembahkan.

Kata kunci dalam Kitab "1 Samuel" pasal "2" adalah sebagai berikut:

1. Hana - Ibu dari Samuel yang berdoa dan bersukacita karena TUHAN.
2. TUHAN - Allah yang ditinggikan dan kudus, yang memiliki kuasa untuk menghancurkan dan mengangkat.
3. Elkana - Suami Hana yang pulang ke rumahnya di Rama.
4. Imam Eli - Imam yang memimpin di Silo, memiliki anak-anak yang berkelakuan jahat.
5. Kurban persembahan - Kurban yang dipersembahkan oleh umat Israel, tetapi pelayan imam melakukan penyelewengan terhadap kurban tersebut.
6. Samuel - Anak Hana yang melayani TUHAN di bawah pengawasan Imam Eli.
7. Dosa anak-anak Eli - Anak-anak Eli melakukan dosa yang sangat besar di hadapan TUHAN.
8. Eli - Imam yang sudah tua dan mendengar tentang perbuatan jahat anak-anaknya.
9. Firman TUHAN - Pesan dari TUHAN kepada Eli melalui seorang abdi Allah.
10. Hofni dan Pinehas - Anak-anak Eli yang akan mati pada waktu yang sama.
11. Imam yang setia - TUHAN akan mengangkat imam yang setia dan membangun keluarga yang kukuh untuknya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam Kitab 1 Samuel pasal 2:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari doa Hana dalam pasal ini? Bagaimana sikap dan penghormatan Hana terhadap TUHAN tercermin dalam doanya?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara orang-orang yang kuat dan orang-orang yang lemah dalam pasal ini? Bagaimana Allah membalikkan keadaan dan mengangkat yang rendah?
3. Bagaimana perbuatan dosa anak-anak Eli mempengaruhi persepsi orang terhadap kurban persembahan untuk TUHAN? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka terhadap kurban persembahan?
4. Bagaimana karakter Samuel tergambar dalam pasal ini? Apa yang membuatnya disukai baik oleh TUHAN maupun oleh manusia?
5. Apa pesan yang disampaikan oleh abdi Allah kepada Eli? Bagaimana Eli dan keluarganya telah menghina TUHAN dan mengabaikan tugas mereka sebagai imam?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari hukuman yang diberikan oleh TUHAN kepada keluarga Eli? Bagaimana hal ini menggambarkan pentingnya menghormati dan menghormati TUHAN?
7. Bagaimana janji dan anugerah TUHAN terhadap keluarga Eli berhubungan dengan janji dan anugerah-Nya terhadap keluarga Daud?
8. Bagaimana pasal ini mengajarkan kita tentang pentingnya setia dan taat kepada TUHAN? Apa yang dapat kita pelajari dari imam yang setia yang akan diangkat oleh TUHAN?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Samuel pasal 2.

Dari pasal 2 Kitab 1 Samuel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Bersyukur kepada Tuhan: Hana mengucapkan syukur kepada Tuhan karena ditinggikan-Nya tanduknya dan atas keselamatan-Nya. Kita juga harus belajar untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala berkat dan keselamatan yang diberikan-Nya kepada kita.

2. Mengakui kebesaran Tuhan: Hana menyatakan bahwa tidak ada yang kudus seperti Tuhan dan tidak ada gunung batu seperti Allah. Kita harus mengakui kebesaran Tuhan dan mengangkat-Nya sebagai satu-satunya Allah yang layak disembah.

3. Menjaga hati dan ucapan: Hana mengingatkan agar tidak berbicara terlalu tinggi dan tidak membiarkan kesombongan keluar dari mulut. Kita harus menjaga hati dan ucapan kita agar tidak terjatuh dalam kesombongan dan keangkuhan.

4. Mengandalkan Tuhan: Hana menyatakan bahwa Tuhan mematikan dan menghidupkan, Dia merendahkan dan meninggikan. Kita harus belajar untuk mengandalkan Tuhan dalam segala hal, baik dalam kesulitan maupun dalam keberhasilan.

5. Menghormati persembahan kepada Tuhan: Pasal ini juga menggambarkan bagaimana anak-anak Eli memandang rendah persembahan kepada Tuhan dan melakukan pelanggaran terhadap peraturan imam. Kita harus belajar untuk menghormati dan mempersembahkan segala yang kita miliki kepada Tuhan dengan tulus dan ikhlas.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan keselamatan yang diberikan-Nya kepada kita.

2. Doa untuk mengakui kebesaran Tuhan dan mengangkat-Nya sebagai satu-satunya Allah yang layak disembah.

3. Doa untuk meminta pertolongan Tuhan agar kita dapat menjaga hati dan ucapan kita, sehingga tidak terjatuh dalam kesombongan dan keangkuhan.

4. Doa untuk mengandalkan Tuhan dalam segala hal, baik dalam kesulitan maupun dalam keberhasilan.

5. Doa untuk meminta pengampunan atas segala pelanggaran dan ketidakpatuhan kita terhadap peraturan Tuhan.

6. Doa untuk meminta bimbingan Tuhan agar kita dapat menghormati dan mempersembahkan segala yang kita miliki kepada-Nya dengan tulus dan ikhlas.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari dan dapat mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan dengan tulus dan ikhlas.