
Amsal 12
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat Penulis Salomo dan Orang Lain Tema Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat...
Statistik | 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat |
Penulis | Salomo dan Orang Lain |
Tema | Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat dipraktekkan. |
Waktu | Sekitar 970-700 SM |
Tempat | Yerusalem di Yehuda |
Kata Kunci | Hikmat |
Kristus Di Alkitab | Dia adalah hikmat kita |
Latar Belakang
Latar Belakang: PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi,
dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44 ). Termasuk dalam bagian ketiga...
PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi, dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44). Termasuk dalam bagian ketiga ialah kitab-kitab Syair dan Hikmat seperti Ayub, Mazmur, Amsal, dan Pengkhotbah. Demikian pula, Israel kuno mempunyai tiga golongan hamba Tuhan: para imam, para nabi, dan para bijak ("orang berhikmat"). Kelompok orang bijak khususnya dikaruniai hikmat dan nasihat ilahi mengenai masalah-masalah kehidupan yang praktis dan filosofis. Amsal merupakan hikmat para bijak yang terilhamkan.
Istilah Ibrani _mashal_, yang diterjemahkan "amsal", bisa berarti "ucapan" orang bijak, "perumpamaan", atau "peribahasa berhikmat". Karena itu ada beberapa ajaran (ucapan orang bijak) yang agak panjang dalam kitab ini (mis. Ams 1:20-33; Ams 2:1-22; Ams 5:1-14), dan juga aneka pernyataan ringkas yang menggugah berisi hikmat untuk hidup dengan bijaksana dan benar. Sedangkan kitab Amsal menyajikan suatu bentuk pengajaran berupa amsal yang umum dipakai di Timur Dekat zaman dahulu, hikmatnya itu khusus karena disajikan dalam konteks Allah dan semua standar kebenaran-Nya bagi umat perjanjian Allah. Alasan-alasan popularitas pengajaran berupa amsal pada zaman kuno ialah kejelasannya dan sifat mudah dihafalkan dan disampaikan kepada angkatan berikutnya.
Sebagaimana Daud menjadi sumber tradisi bermazmur di Israel, demikian Salomo menjadi sumber tradisi hikmat (lih. Ams 1:1; Ams 10:1; Ams 25:1). Menurut 1Raj 4:32, Salomo menghasilkan 3000 amsal dan 1005 kidung semasa hidupnya. Penulis lain yang disebutkan dalam Amsal adalah Agur (Ams 30:1-33) dan Raja Lemuel (Ams 31:1-9), keduanya tidak kita kenal. Penulis-penulis lain disebut secara tak langsung dalam Ams 22:17 dan Ams 24:23. Sekalipun sebagian besar Amsal ini digubah pada abad ke-10 SM, waktu terdini yang mungkin bagi selesainya penyusunan kitab ini adalah masa pemerintahan Hizkia (yaitu sekitar 700 SM). Keterlibatan para pegawai Hizkia dalam menyusun amsal-amsal Salomo (Ams 25:1--29:27) dapat diberi tanggal tahun 715-686 SM sementara masa kebangunan rohani yang dipimpin raja yang takut akan Allah ini. Sangat mungkin amsal-amsal gubahan Agur, Lemuel, dan "amsal-amsal dari orang bijak" lainnya terkumpul juga pada waktu itu.
Garis Besar
Garis Besar:
I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
( Ams 1:1-7 )
II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
( Ams...
- I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
(Ams 1:1-7) - II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
(Ams 1:8-9:18) - A. Hormatilah Orang-Tua dan Perhatikan Nasihat Mereka
(Ams 1:8-9) - B. Katakan "Tidak" kepada Semua Bujukan Orang Berdosa
(Ams 1:10-19) - C. Tunduklah pada Hikmat dan Takut akan Tuhan
(Ams 1:20-33) - D. Carilah Hikmat dengan Pengertian dan Kebajikannya
(Ams 2:1-22) - E. Ciri-Ciri Khas dan Manfaat Hikmat Sejati
(Ams 3:1-35) - F. Hikmat Sebagai Harta Keluarga
(Ams 4:1-13,20-27) - G. Hikmat dan Dua Jalan Hidup Ini
(Ams 4:14-19) - H. Bujukan dan Kebodohan Kebejatan Seksual
(Ams 5:1-14) - I. Nasihat Mengenai Kesetiaan Dalam Pernikahan
(Ams 5:15-23) - J. Hindari Tanggungan Utang Orang Lain, Kemalasan dan Penipuan
(Ams 6:1-19) - K. Kebodohan yang Sangat dari Semua Bentuk Kebejatan Seksual
(Ams 6:20-7:27) - L. Imbauan Hikmat
(Ams 8:1-36) - M. Hikmat dan Kebebalan Diperbandingkan
(Ams 9:1-18) - III.Himpunan Utama Amsal-Amsal Salomo
(Ams 10:1-22:16) - A. Amsal-Amsal yang Membandingkan Orang Benar dengan Orang Fasik
(Ams 10:1-15:33) - B. Amsal-Amsal yang Mendorong Hidup Benar
(Ams 16:1-22:16) - IV. Perkataan Tambahan Orang Bijak
(Ams 22:17-24:34) - V. Amsal-Amsal Salomo yang Dikumpulkan Para Pegawai Hizkia
(Ams 25:1-29:27) - A. Amsal-Amsal Tentang Bermacam-Macam Orang
(Ams 25:1-26:28) - B. Amsal-Amsal Tentang Berbagai Kegiatan
(Ams 27:1-29:27) - VI. Kata-Kata Hikmat Terakhir
(Ams 30:1-31:31) - A. Oleh Agur
(Ams 30:1-33) - B. Oleh Lemuel
(Ams 31:1-9) - C. Mengenai Istri yang Bersifat Mulia
(Ams 31:10-31)
Tujuan
Tujuan: Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7 : memberi hikmat
dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan...
Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7: memberi hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan kejujuran (Ams 1:2-3) sehingga
- (1) orang yang tidak berpengalaman dapat menjadi orang bijak (Ams 1:4),
- (2) kaum muda dapat memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan (Ams 1:4), dan
- (3) orang bijak bisa menjadi lebih bijak lagi (Ams 1:5-6).
Sekalipun Amsal pada hakikatnya adalah buku pedoman hikmat untuk hidup dengan benar dan bijaksana, landasan yang diperlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai "takut akan Tuhan" (Ams 1:7).
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Kerja Teks kunci: Ams 6:6-11 . Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa ( Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26 )....
1. Kerja
Teks kunci: Ams 6:6-11. Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa (Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26). Perhatikan akibat dari kemalasan (Ams 10:4,5; 12:24; 13:4; 19:15).
Orang yang rajin mengumpulkan kekayaan dengan menggunakan kesempatan yang ada (Ams 10:4,5). Ia diberi tanggung jawab (Ams 12:27) dan menjadi makmur. (Bandingkan Mat 25:24-30; Yoh 9:4; Gal 6:9,10; Efe 5:16).
2. Faedah lidah
Teks kunci: Ams 10:11,13,18-21,31,32. Orang bijaksana berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, sedangkan orang bodoh kurang dapat menenggang rasa sehingga menimbulkan sakit hati dan kerugian. (Lihat juga Ams 6:16,18,19; 10:11,19; 11:13; 12:18; 14:23; 15:1; 16:28; 17:9,22; 18:6-8; 20:19; 24:2; 25:11,15,23; 26:20,22,29:11; 31:26. Bandingkan dengan Ams Mat 7:1-1; 12:34-36;15:11,17,18; Yak 3:5-8).
3. Persahabatan
Pasal kunci: Ams 18. sedikit teman akrab lebih baik daripada banyak kenalan. Persahabatan harus dimenangkan; menjalin persahabatan memerlukan temperamen yang baik (Ams 3:29; 25:8,9, 21,22; 24:17,19; 11:12;14:21;21:10;12:26). Seorang sahabat yang baik itu setia dan takpernah meninggalkan (Ams 14:20; 19:4,6,7; 17: 17). Dia juga jujur (Ams 27:6; 29:5). Dia meyakinkan dan mendorong semangat (Ams 17:9,17). Persahabatan sejati memerlukan hikmat dan tenggang rasa (Ams 25:17; 27:14; 26:18,19). Namun demikian, hubungan persahabatan antar manusia selalu mengandung risiko (Ams 2:17; 16:28; 17:9).
4. Kekayaan dan kemiskinan
Pasal kunci: Ams 19. Kekayaan memberikan ke-ntungan-keuntungan yang nyata. Kekayaan memberikan perasaan aman (Ams 10:15; 18:11); membuka berbagai jalan (Ams 18:16); menarik banyak teman (Ams 14:20; 19:4,6). Bersama dengan itu, kekayaan cenderung membuat orang menjadi keras (Ams 18:23) dan memberikannya kekuasaan yang sewenang-wenang (Ams 22:7). Kekayaan menimbulkan percaya diri (Ams 30:8-9). Namun demikian, kekayaan dunia tidaklah kekal (Ams 23:4,5; 27:24). Kekayaan sama sekali tidak dapat membantu pada saat Hari Penghakiman datang (Ams 11:4), sedangkan kocek yang kosong membantu seseorang untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam kebenaran (Ams 15:16; 28:6). Seorang miskin mungkin saja mempunyai kekayaan yang besar (Ams 13:7; bandingkan dengan Mat 6:19-24; 2Ko 6:10).
Survei
Survei: Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar",
sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah...
Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar", sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah dan kemudian mengalir kepada semua bidang kehidupan. Hikmat dalam Amsal ini
- (1) memberi nasihat mengenai keluarga, kaum muda, kemurnian seksual, kesetiaan hubungan pernikahan, kejujuran, kerja keras, kemurahan, persahabatan, keadilan, kebenaran, dan disiplin;
- (2) memperingatkan mengenai bodohnya dosa, pertengkaran, bahaya lidah, kebebalan, minuman keras, kerakusan, nafsu, kebejatan, kebohongan, kemalasan, teman-teman yang tidak baik;
- (3) membandingkan kebijaksanaan dengan kebodohan, orang benar dengan orang fasik, kesombongan dengan kerendahan hati, kemalasan dengan kerajinan, kemiskinan dan kekayaan, kasih dan hawa nafsu, benar dan salah, serta kematian dan kehidupan.
Walaupun kitab ini, seperti Mazmur, tidak dapat diringkas dengan mudah seperti kitab lainnya dalam Alkitab, terdapat struktur yang jelas (lih. Garis Besar); secara khusus hal ini berlaku dalam pasal 1-9 (Ams 1:1--9:18) yang berisi 13 ajaran sebagaimana akan diberikan oleh seorang ayah kepada putranya bila memasuki usia remaja. Terkecuali tiga ajaran (lih. Ams 1:30; Ams 8:1; Ams 9:1), masing-masing diawali dengan "hai, anakku" atau "hai, anak-anakku." Ke-13 ajaran ini berisi banyak titah hikmat yang penting bagi kaum muda. Mulai dengan pasal 10 (Ams 10:1-32) Amsal berisi pengarahan penting mengenai hubungan keluarga (mis. Ams 10:1; Ams 12:4; Ams 17:21,25; Ams 18:22; Ams 19:14,26; Ams 20:7; Ams 21:9,19; Ams 22:6,28; Ams 23:13-14,22,24-25; Ams 25:24; Ams 27:15-16; Ams 29:15-17; Ams 30:11; Ams 31:10-31). Sekalipun Amsal adalah kitab yang isinya sangat praktis, kitab ini juga berisi pandangan yang dalam tentang Allah. Allah adalah perwujudan hikmat (mis. Ams 8:22-31) dan Pencipta (mis. Ams 3:19-20; Ams 8:22-31; Ams 14:31; Ams 22:2); Allah digambarkan sebagai mahatahu (mis. Ams 5:21; Ams 15:3,11; Ams 21:2), adil (mis. Ams 11:1; Ams 15:25-27,29; Ams 19:17; Ams 21:2-3), dan berdaulat (mis Ams 16:9,33; Ams 19:21; Ams 21:1). Amsal ditutup dengan sebuah pujian mengesankan bagi seorang istri yang berbudi luhur (Ams 31:10-31).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas,
tetapi...
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas, tetapi dihubungkan langsung dengan "takut akan Tuhan" (Ams 1:7); jadi orang berhikmat adalah mereka yang mengenal Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Takut akan Tuhan ditekankan berulang-ulang dalam kitab ini (Ams 1:7,29; Ams 2:5; Ams 3:7; Ams 8:13; Ams 9:10; Ams 10:27; Ams 14:26-27; Ams 15:16,33; Ams 16:6; Ams 19:23; Ams 22:4; Ams 23:17; Ams 24:21).
- (2) Sebagian besar nasihat bijaksana dalam Amsal ini adalah dalam bentuk nasihat seorang ayah yang saleh kepada anak atau anak-anaknya.
- (3) Inilah kitab yang paling praktis dalam PL karena menyentuh lingkup prinsip-prinsip dasar yang luas untuk hubungan dan perilaku hidup sehari-hari yang benar -- prinsip-prinsip yang dapat diterapkan kepada semua angkatan dan kebudayaan.
- (4) Hikmat praktis, ajaran saleh, dan prinsip-prinsip hidup mendasar disajikan dalam bentuk pernyataan singkat dan mengesankan yang mudah dihafalkan dan diingat oleh kaum muda sebagai garis pedoman bagi hidup mereka.
- (5) Keluarga menduduki tempat penting yang menentukan dalam Amsal, bahkan seperti dalam perjanjian Allah dengan Israel (bd. Kel 20:12,14,17; Ul 6:1-9). Dosa-dosa yang melanggar maksud Allah bagi keluarga disingkapan secara khusus dan diberi peringatan.
- (6) Ciri sastra yang menonjol dalam amsal-amsal ialah banyak menggunakan bahasa kiasan yang hidup (mis. simile dan metafora), perbandingan dan perbedaan, ajaran singkat, dan pengulangan.
- (7) Istri dan ibu bijaksana yang digambarkan pada akhir kitab (pasal 31; Ams 31:1-31) adalah unik dalam sastra kuno karena
pandangannya yang tinggi dan mulia tentang seorang wanita bijak.
- (8) Nasihat berhikmat dalam Amsal merupakan pendahulu PL bagi banyak nasihat praktis yang terdapat dalam surat-surat PB.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Hikmat diwujudkan dalam pasal 8 (Ams 8:1-36) dengan cara yang mirip dengan perwujudan _logos_ ("Firman") dalam kitab Yohanes (Yoh 1:1-18). Hikmat itu
- (1) ikut terlibat dalam penciptaan (Ams 3:19-20; Ams 8:22-31),
- (2) terkait dengan asal-usul kehidupan biologis dan rohani (Ams 3:19; Ams 8:35),
- (3) dapat diterapkan pada hidup yang benar dan bermoral (Ams 8:8-9), dan
- (4) tersedia bagi mereka yang mencarinya (Ams 2:1-10; Ams 3:13-18; Ams 4:7-9; Ams 8:35-36). Hikmat Amsal diungkapkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus, yang "lebih daripada Salomo" (Luk 11:31), yang "telah menjadi hikmat bagi kita" (1Kor 1:30) dan yang "di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kol 2:3).

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Lanjutan ... Kebaikan dan keburukan dipertentangkan
Isi Pasal
Isi Pasal: Amsal mengontraskan kebaikan dan kejahatan.
Garis Besar
Garis Besar: 12:1
Judul Perikop
Judul Perikop:
Tokoh
Tokoh: Allah .
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: TUHAN
Kesimpulan
Kesimpulan: Di dalam hidup orang benar, terdapat segala penghiburan dan kepuasan yang sejati dan di akhir hidup terdapat sukacita yang kekal. Orang yang...
Fakta
Fakta: -
Storyboard Amsal 12
Infografis Amsal 12
Infografis Amsal 12

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 12 dari Kitab Amsal berisi berbagai ajaran hikmat mengenai kehidupan yang benar dan bijaksana. Pasal ini mengajarkan tentang pentingnya...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Amsal adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang tergolong dalam genre sastra hikmat. Kitab ini dikaitkan dengan Raja Salomo, meskipun...
Pasal 12 dari Kitab Amsal berisi berbagai ajaran hikmat yang berkaitan dengan kehidupan yang benar dan bijaksana. Ayat-ayat sebelumnya dalam pasal ini juga mengandung nasihat-nasihat yang serupa. Misalnya, ayat :1" context="true">1 menyatakan bahwa siapa yang mencintai peringatan, mencintai pengetahuan, sedangkan ayat 4 mengingatkan bahwa istri yang baik adalah mahkota bagi suaminya.
Dalam konteks historis, Kitab Amsal ditulis pada zaman Kerajaan Israel dan Yehuda, sekitar abad ke-10 hingga ke-6 SM. Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh hikmat Timur Dekat kuno dan tradisi Yahudi. Kitab Amsal juga mencerminkan kehidupan masyarakat pada masa itu, termasuk nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi.
Secara teologis, Kitab Amsal mengajarkan pentingnya takut akan Tuhan dan hidup yang benar di hadapan-Nya. Ajaran-ajaran dalam kitab ini juga menekankan pentingnya kebijaksanaan, pengendalian diri, dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pasal 12 dari Kitab Amsal merupakan bagian dari kumpulan ajaran hikmat yang ditujukan untuk membimbing orang-orang dalam hidup yang bijaksana dan benar di hadapan Tuhan. Ayat-ayat sebelumnya dalam pasal ini juga mengandung nasihat-nasihat yang serupa.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amsal Pasal 12 :
1. Kebijaksanaan dan pengetahuan (ayat 1 ) - Mencintai didikan dan...
1. Kebijaksanaan dan pengetahuan (ayat 1) - Mencintai didikan dan pengetahuan adalah tanda kebijaksanaan.
2. Perkenanan TUHAN (ayat 2) - Orang baik memperoleh perkenanan dari TUHAN, sementara orang jahat akan dihukum.
3. Hidup yang benar (ayat 3) - Kehidupan orang benar akan kokoh dan tidak tergoyahkan.
4. Kebijaksanaan dalam pernikahan (ayat 4) - Istri yang berbudi mulia adalah mahkota suaminya, sementara istri yang membuat malu adalah seperti kebusukan bagi tulang suaminya.
5. Perencanaan yang adil (ayat 5) - Rencana orang benar adil, sementara nasihat orang jahat menipu.
6. Kuasa kata-kata (ayat 6) - Perkataan orang jahat mengadang darah, tetapi mulut orang yang lurus hati menyelamatkan.
7. Kehancuran orang jahat (ayat 7) - Orang jahat akan digulingkan, sementara rumah orang benar akan tetap berdiri.
8. Kebijaksanaan dan penghormatan (ayat 9) - Lebih baik memiliki pelayan tetapi tidak terhormat daripada menghormati diri sendiri tetapi kekurangan makanan.
9. Belas kasihan dan keadilan (ayat 10) - Orang benar memperhatikan nyawa hewan-hewannya, tetapi belas kasihan orang jahat itu kejam.
10. Kerja keras dan kebijaksanaan (ayat 11) - Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar kesia-siaan kekurangan akal budi.
11. Akar orang benar (ayat 12) - Akar orang benar menghasilkan buah yang baik, sementara orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya.
12. Kebenaran dan keadilan (ayat 17) - Siapa mengucapkan kebenaran memberitahukan keadilan, sementara saksi dusta menyatakan tipu daya.
13. Lidah yang bijaksana (ayat 18) - Bibir yang benar tegak selamanya, tetapi lidah dusta hanya sekejap mata.
14. Kekhawatiran dan perkataan baik (ayat 25) - Kekhawatiran akan membungkukkan hati orang, tetapi perkataan baik membuatnya senang.
15. Hidup dalam kebenaran (ayat 28) - Di jalan kebenaran terdapat kehidupan, dan di jalan itu tidak terdapat maut.
(Sumber: Amsal 12)
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini :
- TUHAN : Merujuk kepada Allah dalam agama Kristen.
- Orang baik : Orang yang memperoleh...
- TUHAN: Merujuk kepada Allah dalam agama Kristen.
- Orang baik: Orang yang memperoleh perkenanan dari TUHAN.
- Orang yang merencanakan kejahatan: Orang yang akan dihukum oleh TUHAN.
- Istri yang berbudi mulia: Istri yang memiliki sifat-sifat yang baik dan membanggakan suaminya.
- Orang benar: Orang yang memiliki rencana yang adil dan bertindak dengan kebenaran.
- Orang fasik: Orang yang memiliki rencana jahat dan berbicara dengan kebohongan.
- Orang yang tidak terpandang: Orang yang rendah hati dan tidak dihormati oleh orang lain.
- Orang yang menghormati dirinya: Orang yang memiliki harga diri yang tinggi.
- Orang fasik: Orang yang kejam dan tidak memiliki belas kasihan.
- Orang yang mengejar kesia-siaan: Orang yang mencari hal-hal yang tidak berarti dan tidak memberikan manfaat.
- Orang jahat: Orang yang terjerat oleh pelanggaran bibirnya dan tidak bisa melepaskan diri dari kesusahan.
- Orang bodoh: Orang yang tidak bijaksana dan tidak memperhatikan nasihat.
- Orang bijaksana: Orang yang memperhatikan nasihat dan menutupi aib.
- Saksi dusta: Orang yang memberikan kesaksian palsu dan menipu.
- Lidah orang berhikmat: Orang yang berbicara dengan bijaksana dan membawa kesembuhan.
- Lidah dusta: Orang yang berbicara dengan kebohongan.
- Orang yang merencanakan kejahatan: Orang yang memiliki tipu daya dalam hatinya.
- Orang yang menasihatkan kedamaian: Orang yang memberikan nasihat untuk menciptakan kedamaian.
- Orang malas: Orang yang tidak rajin bekerja.
- Orang rajin: Orang yang bekerja dengan tekun.
- Orang yang khawatir: Orang yang memiliki kekhawatiran yang membebani hatinya.
- Orang yang memperhatikan sesamanya: Orang yang peduli dan memperhatikan orang lain.
- Orang yang fasik: Orang yang tersesat dalam jalan kehidupannya.
- Orang yang memanggang buruan: Orang yang bekerja keras untuk mencapai keberhasilan.
- Orang yang rajin: Orang yang memperoleh kekayaan yang berharga.
- Orang yang hidup di jalan kebenaran: Orang yang hidup dengan prinsip-prinsip kebenaran dan menghindari maut.
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Amsal pasal 12 :
1. Cinta akan didikan dan pengetahuan (ayat 1 ) : Menunjukkan pentingnya...
1. Cinta akan didikan dan pengetahuan (ayat 1): Menunjukkan pentingnya mencintai dan menghargai pengetahuan serta belajar dari teguran.
2. Orang baik dan perkenanan TUHAN (ayat 2): Menunjukkan bahwa orang baik akan mendapatkan perkenanan dari TUHAN, sementara orang yang merencanakan kejahatan akan dihukum.
3. Akar orang benar (ayat 3): Menunjukkan bahwa orang benar memiliki kestabilan dan keteguhan, sementara kefasikan tidak akan bertahan lama.
4. Istri yang berbudi mulia (ayat 4): Menunjukkan pentingnya memiliki istri yang memiliki sifat-sifat baik dan memuliakan suaminya.
5. Rencana-rencana orang benar (ayat 5): Menunjukkan bahwa rencana orang benar adil, sementara nasihat orang fasik menipu.
6. Mulut orang yang lurus hati (ayat 6): Menunjukkan bahwa perkataan orang yang lurus hati dapat menyelamatkan orang lain, sementara perkataan orang fasik dapat mengadang darah.
7. Orang fasik dan rumah orang benar (ayat 7): Menunjukkan bahwa orang fasik akan digulingkan dan tidak akan bertahan lama, sementara rumah orang benar akan tetap berdiri.
8. Akal budi dan penghormatan diri (ayat 9): Menunjukkan bahwa lebih baik memiliki akal budi daripada menghormati diri sendiri namun kekurangan makanan.
9. Belas kasihan orang fasik (ayat 10): Menunjukkan bahwa belas kasihan orang fasik cenderung kejam, sementara orang benar memperhatikan nyawa hewan-hewannya.
10. Mengerjakan tanah dan kesia-siaan (ayat 11): Menunjukkan bahwa orang yang bekerja keras akan kenyang dengan makanan, sementara mereka yang mengejar kesia-siaan akan kekurangan akal budi.
11. Akar orang benar dan buah (ayat 12): Menunjukkan bahwa akar orang benar akan menghasilkan buah yang baik, sementara orang jahat akan terjerat oleh pelanggaran bibirnya.
12. Kebenaran dan kesembuhan (ayat 18): Menunjukkan bahwa mengucapkan kebenaran akan membawa keadilan, sementara saksi dusta akan menyebabkan tipu daya.
13. Lidah orang berhikmat (ayat 18): Menunjukkan bahwa lidah orang berhikmat dapat membawa kesembuhan, sementara bibir dusta hanya sekejap mata.
14. Tipu daya dan kedamaian (ayat 20): Menunjukkan bahwa orang yang merencanakan kejahatan akan terjerat oleh tipu daya, sementara mereka yang menasihatkan kedamaian akan bersukacita.
15. Orang benar dan bahaya (ayat 21): Menunjukkan bahwa orang benar tidak akan menjumpai bahaya apa pun, sementara orang fasik akan dipenuhi dengan kesusahan.
16. Bibir dusta dan kesetiaan (ayat 22): Menunjukkan bahwa bibir dusta adalah kekejian bagi TUHAN, sementara mereka yang berlaku setia adalah kesenangan-Nya.
17. Pengetahuan dan kebodohan (ayat 23): Menunjukkan bahwa orang bijak menyimpan pengetahuan, sementara hati orang bodoh menyerukan kebodohan.
18. Tangan orang rajin dan orang malas (ayat 24): Menunjukkan bahwa tangan orang rajin akan memerintah, sementara orang malas akan menjadi pekerja paksa.
19. Kekhawatiran dan perkataan baik (ayat 25): Menunjukkan bahwa kekhawatiran akan membungkukkan hati orang, sementara perkataan baik membuatnya senang.
20. Perhatian terhadap sesama (ayat 26): Menunjukkan pentingnya orang benar memperhatikan sesamanya, sementara jalan orang fasik akan menyesatkannya.
21. Kerja keras dan kekayaan (ayat 27): Menunjukkan bahwa orang malas tidak akan memanggang buruannya, sementara orang rajin akan memperoleh kekayaan yang berharga.
22. Jalan kebenaran dan kehidupan (ayat 28): Menunjukkan bahwa di jalan kebenaran terdapat kehidupan, dan di jalan itu tidak terdapat maut.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kitab Amsal pasal 12 :
1. Apa arti sebenarnya dari...
1. Apa arti sebenarnya dari mencintai didikan dan pengetahuan? Bagaimana sikap kita terhadap teguran dan pengajaran?
2. Bagaimana kita dapat memperoleh perkenanan dari TUHAN? Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan perkenanan-Nya?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memiliki pasangan hidup yang berbudi mulia? Bagaimana peran seorang istri dalam mempengaruhi suaminya?
4. Mengapa penting bagi kita untuk memiliki rencana yang adil dan mengikuti nasihat yang benar? Bagaimana nasihat orang fasik dapat menipu kita?
5. Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuatan kata-kata? Bagaimana perkataan kita dapat menyelamatkan atau menghancurkan?
6. Mengapa penting bagi kita untuk hidup dengan integritas dan kejujuran? Bagaimana integritas kita dapat mempengaruhi reputasi kita?
7. Bagaimana kita dapat menunjukkan belas kasihan dan kebaikan kepada hewan-hewan? Mengapa belas kasihan itu penting?
8. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya bekerja keras dan menghindari kesia-siaan? Bagaimana kerja keras dapat mempengaruhi kehidupan kita?
9. Mengapa penting bagi kita untuk berbicara kebenaran dan menghindari kebohongan? Bagaimana kebohongan dapat merusak hubungan kita dengan orang lain?
10. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan? Bagaimana pengetahuan dan kebijaksanaan dapat mempengaruhi kehidupan kita?
11. Bagaimana kita dapat menghindari kekhawatiran dan menemukan sukacita dalam perkataan yang baik? Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga hati kita tetap senang?
12. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memperhatikan sesama dan menghindari jalan-jalan yang sesat? Bagaimana kita dapat membantu orang lain dalam hidup kita?
13. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya kerja keras dan bagaimana hal itu dapat membawa kekayaan? Bagaimana kerja keras dapat mempengaruhi kehidupan kita secara finansial?
14. Apa yang dapat kita pelajari tentang jalan kebenaran dan jalan yang mengarah pada maut? Bagaimana kita dapat hidup sesuai dengan jalan kebenaran?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Amsal pasal 12.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 12 Kitab Amsal, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:
1. Mencintai didikan dan pengetahuan :...
1. Mencintai didikan dan pengetahuan: Menunjukkan rasa cinta terhadap pengetahuan dan kebijaksanaan adalah tanda kebijaksanaan dan kecerdasan.
2. Menerima teguran: Menerima teguran dengan rendah hati dan terbuka akan membantu kita tumbuh dan berkembang.
3. Berencana dengan adil: Rencana-rencana orang benar didasarkan pada keadilan dan kebenaran.
4. Menggunakan perkataan yang baik: Perkataan yang baik dan jujur dapat menyelamatkan dan memberkati orang lain.
5. Menghindari kejahatan: Merencanakan kejahatan akan berakibat pada hukuman dari Tuhan.
6. Menjaga perkataan: Perkataan yang benar dan jujur adalah tanda kebaikan hati.
7. Menghormati diri sendiri: Lebih baik menjadi rendah hati dan memiliki kebutuhan yang terpenuhi daripada sombong dan kekurangan.
8. Memperhatikan hewan-hewan: Orang benar memperhatikan dan memperlakukan hewan-hewan dengan belas kasihan.
9. Bekerja dengan tekun: Bekerja keras dan tekun akan membawa hasil dan kepuasan.
10. Menjaga lidah: Lidah yang jujur dan bijaksana dapat membawa kesembuhan dan kebaikan.
Berikut adalah beberapa doa yang terkait dengan pasal ini:
1. Doa untuk menerima teguran dengan rendah hati: Tuhan, ajarilah kami untuk menerima teguran dengan rendah hati dan terbuka. Bantu kami untuk tumbuh dan berkembang melalui teguran-Mu.
2. Doa untuk menggunakan perkataan yang baik: Tuhan, bantulah kami untuk menggunakan perkataan yang baik dan jujur. Jadikanlah mulut kami sebagai alat untuk menyelamatkan dan memberkati orang lain.
3. Doa untuk menjaga hati dan pikiran yang adil: Tuhan, bantulah kami untuk memiliki rencana-rencana yang adil dan pikiran yang benar. Jadikanlah kami sebagai orang yang hidup dengan keadilan dan kebenaran.
4. Doa untuk menjaga lidah: Tuhan, bantulah kami untuk menjaga lidah kami agar hanya mengucapkan kebenaran dan keadilan. Jadikanlah perkataan kami sebagai saksi yang jujur dan setia.
5. Doa untuk bekerja dengan tekun: Tuhan, berkatilah pekerjaan tangan kami. Bantulah kami untuk bekerja dengan tekun dan memberikan hasil yang berarti.
6. Doa untuk menjaga hati yang rendah hati: Tuhan, bantulah kami untuk menjaga hati yang rendah hati dan rendah diri. Jauhkanlah kami dari keangkuhan dan kesombongan.
7. Doa untuk menjaga perkataan yang baik: Tuhan, bantulah kami untuk menjaga perkataan kami agar selalu baik dan jujur. Jadikanlah mulut kami sebagai alat untuk menyembuhkan dan memberkati orang lain.
Semoga doa-doa ini membantu kamu dalam mengaplikasikan ajaran dari pasal 12 Kitab Amsal dalam kehidupanmu sehari-hari.
5W1H
5W1H: Analisis Amsal 12 (5W+1H)
What (Apa): Amsal 12 berisi kumpulan peribahasa yang membandingkan jalan orang benar dan orang fasik, menekankan...
Analisis Amsal 12 (5W+1H)
What (Apa): Amsal 12 berisi kumpulan peribahasa yang membandingkan jalan orang benar dan orang fasik, menekankan pentingnya kebijaksanaan, kejujuran, kerja keras, dan takut akan Tuhan.
Who (Siapa): Penulis Amsal 12 secara tradisional dianggap Raja Salomo, yang dikenal karena kebijaksanaannya. Namun, beberapa sarjana percaya bahwa pasal ini mungkin merupakan kumpulan peribahasa dari berbagai sumber.
Whom (Kepada Siapa): Amsal 12 ditujukan kepada semua orang, terutama kaum muda, untuk membimbing mereka dalam menjalani kehidupan yang benar dan bijaksana.
When (Kapan): Waktu penulisan Amsal 12 tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan ditulis pada masa pemerintahan Raja Salomo (sekitar 970-931 SM).
Where (Di Mana): Amsal 12 kemungkinan besar ditulis di Israel, tempat Raja Salomo memerintah.
How (Bagaimana): Amsal 12 menyampaikan pesannya melalui perbandingan yang jelas antara orang benar dan orang fasik, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Beberapa tema utama yang dibahas dalam Amsal 12:
- Kebijaksanaan vs. Kebodohan: Pasal ini menekankan pentingnya mencintai didikan dan menerima teguran sebagai tanda kebijaksanaan, sementara membenci teguran adalah tanda kebodohan.
- Kebenaran vs. Kefasikan: Jalan orang benar diberkati Tuhan, sementara orang fasik akan menghadapi hukuman.
- Ketekunan vs. Kemalasan: Kerja keras dan ketekunan menghasilkan kemakmuran, sementara kemalasan menyebabkan kemiskinan.
- Kejujuran vs. Tipu Daya: Orang benar berbicara jujur dan adil, sementara orang fasik menggunakan tipu daya dan kebohongan.
- Kepedulian vs. Kekejaman: Orang benar menunjukkan belas kasihan kepada semua makhluk, sementara orang fasik bersikap kejam.
Kesimpulan: Amsal 12 memberikan panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang bermoral dan bijaksana, menekankan pentingnya takut akan Tuhan, kejujuran, kerja keras, dan kepedulian terhadap sesama.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi