Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal
30 dalam Kitab Keluaran berbicara tentang pembuatan mezbah ukupan dan persembahan yang harus dibawa oleh bangsa Israel.
Secara historis, pasal ini terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan sedang berada di padang gurun Sinai. Mereka telah menerima hukum-hukum Allah dan sedang mempersiapkan diri untuk membangun tempat ibadah yang sesuai dengan perintah Allah.
Dalam konteks budaya, mezbah ukupan adalah tempat di mana persembahan ukupan dibakar sebagai wujud ibadah kepada Allah. Persembahan ini memiliki makna simbolis dalam menghadapkan diri kepada Allah dan memohon pengampunan dosa.
Secara literatur, pasal ini memberikan instruksi rinci tentang bahan-bahan yang digunakan untuk membuat mezbah ukupan, tata letaknya, dan peraturan-peraturan yang harus diikuti dalam penggunaannya. Hal ini menunjukkan pentingnya tata ibadah yang teratur dan sesuai dengan kehendak Allah.
Dalam konteks teologis, pasal ini menekankan pentingnya pengudusan dan penyucian diri dalam beribadah kepada Allah. Mezbah ukupan menjadi simbol pengampunan dosa dan hubungan yang diperbaharui antara Allah dan umat-Nya.
Sebelum pasal
30, dalam pasal-pasal sebelumnya, Allah memberikan perintah kepada Musa untuk membuat tabut perjanjian dan tempat ibadah yang sesuai dengan petunjuk-Nya. Pasal-pasal sebelumnya juga mencakup perintah mengenai pembangunan Kemah Pertemuan dan pengaturan tugas para imam.
Dengan pemahaman latar belakang ini, kita dapat melihat bahwa pasal
30 dalam Kitab Keluaran memiliki konteks historis, budaya, literatur, dan teologis yang kaya. Ini memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana bangsa Israel harus mempersiapkan diri dan beribadah kepada Allah dengan benar.