Dalam Lukas 17, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya tentang pentingnya tidak menyesatkan orang lain, terutama yang lemah, dan menekankan perlunya saling mengampuni. Ia mengajarkan bahwa meskipun seseorang berbuat dosa berulang kali, kita harus siap untuk mengampuni jika mereka bertobat. Yesus juga menegaskan bahwa iman, meskipun sekecil biji sesawi, memiliki kekuatan yang besar.

Selanjutnya, Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur, yaitu seorang Samaria. Ia menjelaskan bahwa Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda yang terlihat, melainkan ada di antara mereka. Yesus memperingatkan tentang kedatangan-Nya yang akan datang, yang akan terjadi seperti pada zaman Nuh dan Lot, di mana banyak orang akan terjebak dalam kehidupan sehari-hari dan tidak siap menghadapi hari itu. Ia menekankan pentingnya untuk siap dan waspada, karena saat itu tiba, akan ada pemisahan antara yang diselamatkan dan yang ditinggalkan.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Lukas 17 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Lukas 17

1. Konteks Historis:

   • Kitab Lukas ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 70-90 M. Lukas menulis untuk orang-orang non-Yahudi, menjelaskan ajaran Yesus dengan cara yang dapat dipahami oleh mereka.
   • Pada masa itu, masyarakat Yahudi berada di bawah kekuasaan Romawi, dan ada ketegangan antara tradisi Yahudi dan pengaruh budaya Helenistik.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya Yahudi, ada penekanan pada hukum dan tradisi. Yesus sering kali menantang norma-norma ini, mengajarkan tentang kasih, pengampunan, dan kerendahan hati.
   • Dalam Lukas 17, Yesus berbicara tentang iman, pengampunan, dan tanggung jawab moral, yang sangat relevan dalam konteks masyarakat yang terpecah.

3. Konteks Literatur:

   • Lukas 17 melanjutkan tema yang ada dalam pasal sebelumnya, di mana Yesus mengajarkan tentang kerajaan Allah dan bagaimana pengikut-Nya seharusnya hidup.
   • Pasal ini juga berisi perumpamaan dan ajaran yang menunjukkan sifat kerajaan Allah dan pentingnya iman.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi Lukas menekankan kasih Allah dan inklusivitas, di mana Yesus datang untuk menyelamatkan semua orang, bukan hanya orang Yahudi.
   • Dalam Lukas 17, ada penekanan pada iman yang kecil, pengampunan, dan tanggung jawab moral, yang menunjukkan bagaimana pengikut Yesus seharusnya hidup dalam hubungan dengan satu sama lain dan dengan Allah.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Lukas 17, dalam Lukas 16, Yesus memberikan perumpamaan tentang pengelola yang tidak jujur dan mengajarkan tentang penggunaan harta duniawi. Dia juga berbicara tentang pentingnya setia dalam hal-hal kecil dan bagaimana harta duniawi tidak dapat dibandingkan dengan kekayaan rohani.

Di akhir Lukas 16, Yesus menekankan bahwa "tidak ada seorang pun yang dapat mengabdi kepada dua tuan," yang mengarah pada tema pengabdian yang tulus kepada Allah. Ini menjadi latar belakang penting untuk ajaran yang akan disampaikan dalam Lukas 17, di mana Yesus melanjutkan untuk mengajarkan tentang iman dan pengampunan.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai konteks dan makna dari ajaran Yesus dalam Lukas 17.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 17 beserta penjelasan singkat dan referensinya:

• Penyesatan dan Tanggung Jawab
  Yesus mengingatkan bahwa penyesatan tidak dapat dihindari, tetapi orang yang menyesatkan akan menghadapi konsekuensi berat. (Lukas 17:1-2)

• Pentingnya Pengampunan
  Yesus mengajarkan pentingnya mengampuni saudara yang berdosa, bahkan jika mereka berulang kali meminta ampun. (Lukas 17:3-4)

• Iman yang Kecil
  Yesus menekankan bahwa iman sekecil biji sesawi dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. (Lukas 17:5-6)

• Sikap Hamba
  Yesus mengajarkan tentang sikap hamba yang seharusnya tidak mengharapkan pujian setelah melakukan tugasnya, melainkan menyadari bahwa mereka hanya melakukan kewajiban. (Lukas 17:7-10)

• Kesembuhan Sepuluh Orang Kusta
  Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur, menunjukkan pentingnya rasa syukur. (Lukas 17:11-19)

• Kerajaan Allah
  Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda yang terlihat, melainkan ada di antara mereka. (Lukas 17:20-21)

• Hari Kedatangan Anak Manusia
  Yesus memperingatkan tentang kedatangan-Nya yang akan datang dengan tiba-tiba, dan pentingnya kesiapan. (Lukas 17:22-24)

• Perbandingan dengan Zaman Nuh dan Lot
  Yesus menggunakan contoh zaman Nuh dan Lot untuk menunjukkan bahwa banyak orang akan terjebak dalam kehidupan sehari-hari dan tidak siap saat hari kedatangan-Nya. (Lukas 17:26-30)

• Pentingnya Melepaskan Diri dari Dunia
  Yesus mengingatkan bahwa mereka yang berusaha menyelamatkan hidup mereka akan kehilangan, tetapi yang kehilangan hidupnya demi Dia akan diselamatkan. (Lukas 17:31-33)

• Pemisahan pada Hari Kedatangan
  Yesus menjelaskan bahwa pada hari kedatangan-Nya, akan ada pemisahan antara orang-orang, di mana beberapa akan diambil dan yang lain ditinggalkan. (Lukas 17:34-36)

• Tanda-tanda Akhir
  Yesus menutup dengan pernyataan bahwa di mana ada mayat, di situ burung nasar akan berkumpul, menunjukkan bahwa ada tanda-tanda yang akan terlihat pada akhir zaman. (Lukas 17:37)

Nama Orang

• Yesus: Tokoh utama yang berbicara kepada murid-murid dan menyembuhkan orang kusta.
• Rasul-rasul: Para pengikut Yesus yang meminta tambahan iman.
• Orang kusta: Sepuluh orang yang menemui Yesus untuk meminta belas kasihan.
• Imam-imam: Orang yang diperintahkan Yesus untuk diperlihatkan oleh orang kusta.
• Orang Samaria: Salah satu dari sepuluh orang kusta yang kembali untuk mengucap syukur kepada Yesus.
• Orang Farisi: Kelompok yang bertanya kepada Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah.

Nama Lokasi

• Yerusalem: Tujuan perjalanan Yesus.
• Samaria: Wilayah yang dilalui Yesus dalam perjalanan-Nya.
• Galilea: Wilayah yang juga dilalui Yesus.
• Sodom: Kota yang disebutkan dalam konteks peringatan tentang kehancuran.
• Bahtera Nuh: Tempat yang terkait dengan kisah Nuh dan air bah.

Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab Lukas pasal 17:

1. Penyesatan

   • Yesus memperingatkan tentang bahaya menyesatkan orang lain, terutama yang lemah.

2. Pengampunan

   • Mengajarkan pentingnya mengampuni saudara yang berdosa, bahkan berulang kali.

3. Iman

   • Rasul meminta tambahan iman, dan Yesus menjelaskan bahwa iman kecil dapat melakukan hal besar.

4. Hamba

   • Menggambarkan sikap hamba yang melayani tanpa mengharapkan pujian, menekankan kerendahan hati.

5. Kesembuhan

   • Sepuluh orang kusta disembuhkan, tetapi hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur.

6. Syukur

   • Pentingnya mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat dan kesembuhan yang diterima.

7. Kerajaan Allah

   • Menjelaskan bahwa Kerajaan Allah tidak terlihat secara fisik, tetapi ada di antara mereka.

8. Hari Anak Manusia

   • Menyatakan bahwa kedatangan-Nya akan terjadi dengan cara yang tidak terduga.

9. Zaman Nuh dan Lot

   • Menggunakan contoh dari sejarah untuk memperingatkan tentang ketidakpedulian manusia sebelum datangnya hukuman.

10. Penyelamatan

    • Menekankan bahwa mereka yang kehilangan nyawa demi keselamatan akan diselamatkan.

11. Isteri Lot

    • Mengingatkan untuk tidak menoleh ke belakang saat menghadapi penghakiman.

12. Perpisahan

    • Menyatakan bahwa akan ada pemisahan antara orang-orang, yang satu diambil dan yang lain ditinggalkan.

13. Burung nasar

    • Menggambarkan tempat di mana mayat berada, menunjukkan konsekuensi dari kehidupan yang tidak taat.

Kata-kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu peringatan, pengampunan, iman, dan kedatangan Kerajaan Allah.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Lukas pasal 17:

Pertanyaan Refleksi

1. Penyesatan dan Tanggung Jawab: Apa yang Yesus maksud dengan pernyataan bahwa "tidak mungkin tidak akan ada penyesatan"? Bagaimana kita dapat menjaga diri kita dan orang lain dari penyesatan dalam kehidupan sehari-hari?

2. Pengampunan: Yesus mengajarkan pentingnya mengampuni, bahkan jika seseorang berbuat dosa terhadap kita berulang kali. Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam mengampuni orang lain? Bagaimana Anda bisa mengatasi tantangan tersebut?

3. Iman Seukuran Biji Sesawi: Yesus mengatakan bahwa iman sekecil biji sesawi dapat melakukan hal-hal besar. Apa arti iman bagi Anda, dan bagaimana Anda dapat memperkuat iman Anda dalam kehidupan sehari-hari?

4. Peran Hamba: Dalam perumpamaan tentang hamba, Yesus mengingatkan kita untuk tidak mengharapkan pujian setelah melakukan tugas kita. Bagaimana sikap ini dapat diterapkan dalam pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama?

5. Kesembuhan Sepuluh Kusta: Mengapa hanya satu dari sepuluh orang kusta yang kembali untuk mengucap syukur kepada Yesus? Apa yang bisa kita pelajari tentang sikap syukur dari kisah ini?

6. Kerajaan Allah: Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Allah ada di antara kita. Apa yang Anda pahami tentang keberadaan Kerajaan Allah dalam konteks kehidupan sehari-hari?

7. Hari Kedatangan Anak Manusia: Apa yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri kita menyambut kedatangan Yesus kembali? Apa yang Yesus ajarkan tentang pentingnya kewaspadaan?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Zaman Nuh dan Lot: Bagaimana perbandingan antara zaman Nuh dan Lot dengan kondisi dunia saat ini? Apa yang bisa kita pelajari dari kisah-kisah tersebut?

2. Tindakan dan Respons: Dalam konteks mengampuni dan menegur, bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara kasih dan kebenaran dalam hubungan kita dengan orang lain?

3. Persepsi tentang Kerajaan Allah: Bagaimana pandangan Anda tentang Kerajaan Allah berbeda dari pandangan umum masyarakat saat ini? Apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan keberadaan Kerajaan Allah kepada orang lain?

4. Peran Syukur dalam Kehidupan: Mengapa syukur menjadi tema penting dalam kehidupan Kristen? Bagaimana kita bisa lebih aktif dalam mengucap syukur setiap hari?

5. Kesiapan untuk Hari Kedatangan: Apa yang Anda anggap sebagai tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kita harus lebih siap untuk kedatangan Yesus? Bagaimana kita bisa mendiskusikan hal ini dalam komunitas gereja?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Lukas pasal 17 dalam kehidupan Anda!

Dari Lukas pasal 17, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Hati-hati terhadap Penyesatan (ayat 1-2):

   • Yesus mengingatkan kita untuk tidak menjadi penyebab penyesatan bagi orang lain, terutama bagi yang lemah. Kita harus hidup dengan integritas dan menjadi teladan yang baik.
   • Aplikasi: Selalu periksa tindakan dan kata-kata kita. Apakah kita membangun orang lain atau justru menjatuhkan mereka?

2. Pentingnya Pengampunan (ayat 3-4):

   • Yesus mengajarkan kita untuk selalu siap mengampuni, bahkan jika seseorang berbuat salah berulang kali. Ini menunjukkan betapa pentingnya sikap hati yang penuh kasih dan pengertian.
   • Aplikasi: Latih diri kita untuk mengampuni orang lain, meskipun itu sulit. Cobalah untuk tidak menyimpan dendam.

3. Iman yang Kecil Dapat Melakukan Hal yang Besar (ayat 5-6):

   • Iman yang kecil, seperti biji sesawi, dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Ini mengingatkan kita bahwa tidak perlu memiliki iman yang besar untuk melihat mujizat.
   • Aplikasi: Percayalah bahwa iman kita, sekecil apapun, dapat membawa perubahan. Berdoalah dengan iman, meskipun dalam situasi yang sulit.

4. Kesadaran akan Tugas dan Pelayanan (ayat 7-10):

   • Yesus mengajarkan bahwa kita adalah hamba yang seharusnya melayani tanpa mengharapkan pujian. Kita melakukan tugas kita sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.
   • Aplikasi: Lakukan tugas dan pelayanan kita dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan dari orang lain.

5. Kesembuhan dan Syukur (ayat 11-19):

   • Dari sepuluh orang kusta, hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur. Ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas berkat yang kita terima.
   • Aplikasi: Luangkan waktu setiap hari untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas segala hal, sekecil apapun.

6. Kedatangan Kerajaan Allah (ayat 20-21):

   • Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda yang mencolok, tetapi ada di antara kita. Kita harus menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
   • Aplikasi: Cari dan temukan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, dan hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.

7. Kesiapan untuk Hari Kedatangan-Nya (ayat 22-37):

   • Yesus mengingatkan kita untuk selalu siap menghadapi kedatangan-Nya. Kita tidak boleh terjebak dalam rutinitas duniawi.
   • Aplikasi: Hidup dengan kesadaran akan kedatangan Kristus. Prioritaskan hubungan kita dengan Tuhan dan persiapkan diri kita secara rohani.

Doa Terkait Pasal Lukas 17

1. Doa untuk Menghindari Penyesatan: "Tuhan, bantu aku untuk hidup dengan integritas dan menjadi teladan bagi orang lain. Jauhkan aku dari tindakan yang dapat menyesatkan orang lain. Amin."

2. Doa untuk Pengampunan: "Ya Tuhan, berikan aku hati yang penuh kasih untuk mengampuni mereka yang telah menyakiti aku. Ajari aku untuk tidak menyimpan dendam dan selalu siap memaafkan. Amin."

3. Doa untuk Iman: "Tuhan, aku percaya bahwa iman sekecil apapun dapat melakukan hal-hal besar. Bantu aku untuk mempercayai-Mu dalam setiap aspek kehidupanku. Amin."

4. Doa untuk Pelayanan: "Ya Tuhan, ajar aku untuk melayani dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan pujian. Biarkan aku menjadi hamba-Mu yang setia. Amin."

5. Doa untuk Syukur: "Tuhan, terima kasih atas segala berkat yang Engkau berikan. Ajar aku untuk selalu bersyukur dan tidak melupakan kebaikan-Mu dalam hidupku. Amin."

6. Doa untuk Kesadaran akan Kerajaan Allah: "Ya Tuhan, buka mataku untuk melihat kehadiran-Mu dalam hidupku. Biarkan aku hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan-Mu. Amin."

7. Doa untuk Kesiapan: "Tuhan, bantu aku untuk selalu siap menyambut kedatangan-Mu. Ajar aku untuk hidup dengan kesadaran akan hari-hari terakhir dan memprioritaskan hubungan dengan-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu kita dalam memperdalam iman dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Lukas pasal 17:

1. What (Apa)

• Yesus mengajarkan tentang penyesatan, pengampunan, iman, dan kedatangan Kerajaan Allah.
• Dia menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur.
• Yesus menjelaskan tentang tanda-tanda kedatangan-Nya dan perbandingan dengan zaman Nuh dan Lot.

2. Who (Siapa)

• Yesus: Tokoh utama yang berbicara dan mengajarkan.
• Murid-murid-Nya: Yang mendengarkan ajaran Yesus.
• Sepuluh orang kusta: Mereka yang disembuhkan oleh Yesus.
• Orang Farisi: Yang bertanya tentang kedatangan Kerajaan Allah.

3. Where (Di mana)

• Perbatasan Samaria dan Galilea: Tempat Yesus berada saat menyembuhkan orang kusta.
• Dalam perjalanan menuju Yerusalem: Lokasi di mana Yesus memberikan ajaran-Nya.

4. When (Kapan)

• Saat Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem.
• Pada waktu Yesus mengajarkan murid-murid-Nya tentang iman dan pengampunan.

5. Why (Mengapa)

• Untuk mengingatkan murid-murid dan orang-orang tentang pentingnya tidak menyesatkan orang lain.
• Untuk mengajarkan tentang pengampunan yang harus diberikan kepada sesama.
• Untuk menunjukkan bahwa iman yang kecil pun dapat melakukan hal-hal besar.
• Untuk memperingatkan tentang kedatangan-Nya yang akan datang dan pentingnya kesiapan.

6. How (Bagaimana)

• Yesus menggunakan perumpamaan dan contoh untuk mengajarkan prinsip-prinsip spiritual.
• Dia menyembuhkan orang kusta dengan perintah untuk menunjukkan diri kepada imam.
• Menggunakan perbandingan dengan hamba untuk menjelaskan sikap yang benar setelah melakukan tugas.

7. How Much (Seberapa)

• Tidak ada ukuran kuantitatif yang spesifik dalam pasal ini, tetapi Yesus menekankan bahwa bahkan iman sekecil biji sesawi dapat menghasilkan hasil yang besar.
• Pengampunan yang harus diberikan tidak terbatas, bahkan jika seseorang berbuat dosa berulang kali.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Kitab Lukas pasal 17!

Dalam Lukas 17, Yesus mengajarkan beberapa prinsip penting kepada murid-murid-Nya. Pertama, Ia mengingatkan mereka untuk berhati-hati agar tidak menjadi penyebab kesalahan bagi orang lain. Ia juga mengajarkan tentang pentingnya memberikan teguran dan pengampunan kepada saudara yang berbuat dosa terhadap mereka. Yesus menekankan pentingnya iman dan mengatakan bahwa iman sebesar biji sesawi sudah cukup kuat untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Ia juga menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk berterima kasih. Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah yang datang tanpa tanda-tanda yang terlihat dan bahwa Anak Manusia akan menderita dan ditolak sebelum kedatangan-Nya. Ia juga mengingatkan murid-murid-Nya untuk tetap setia dan tidak terpengaruh oleh orang-orang yang mengklaim bahwa Kerajaan Allah ada di tempat tertentu. Yesus menggambarkan kedatangan-Nya seperti kilat yang memancar dan mengingatkan orang-orang untuk siap sedia ketika itu terjadi.

Latar belakang dari pasal 17 Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
- Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru yang ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter.
- Injil ini ditulis sekitar tahun 70-80 Masehi, setelah Yesus naik ke surga.
- Lukas menulis Injil ini untuk memberikan catatan yang akurat tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Konteks Budaya:
- Pasal 17 berisi ajaran Yesus kepada murid-murid-Nya dan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
- Pada waktu itu, masyarakat Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi dan ada ketegangan politik dan agama yang tinggi.
- Yesus mengajar dan melakukan mujizat-mujizat di tengah-tengah masyarakat Yahudi yang memiliki tradisi agama dan budaya yang kaya.

Konteks Literatur:
- Pasal 17 terletak dalam bagian yang lebih besar dari Injil Lukas, yang mencakup perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem.
- Injil Lukas juga berisi kisah-kisah tentang mujizat-mujizat Yesus, ajaran-Nya, dan hubungan-Nya dengan murid-murid-Nya.

Konteks Teologis:
- Injil Lukas menekankan kasih Allah yang meluas kepada semua orang, termasuk orang-orang yang dianggap terpinggirkan oleh masyarakat pada waktu itu.
- Yesus mengajarkan tentang kerajaan Allah dan pentingnya iman, pertobatan, dan hidup yang saleh.
- Pasal 17 juga mencakup ajaran tentang pengampunan, iman yang kuat, dan pentingnya bersyukur kepada Allah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa dan ajaran yang terjadi sebelum pasal 17, antara lain:
- Yesus mengutus 70 murid untuk memberitakan Kerajaan Allah (Lukas 10:1-24).
- Yesus mengajar tentang siapa yang tetap setia kepada-Nya akan menerima pahala (Lukas 10:25-37).
- Yesus mengunjungi rumah Marta dan Maria, di mana Maria memilih duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan ajaran-Nya (Lukas 10:38-42).

Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami latar belakang dan konteks pasal 17 Kitab Lukas.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 17:

1. Peringatan terhadap penyebab jatuhnya orang lain (Lukas 17:1-2)
- Yesus mengingatkan murid-muridnya untuk berhati-hati dalam menyebabkan orang lain terjatuh dalam dosa.

2. Pengampunan yang tak terbatas (Lukas 17:3-4)
- Yesus mengajarkan pentingnya memberikan teguran kepada saudara yang berbuat dosa dan memberikan pengampunan yang tak terbatas jika orang tersebut menyesali dosanya.

3. Kekuatan iman yang kecil (Lukas 17:5-6)
- Yesus mengajarkan bahwa iman sekecil biji sesawi pun memiliki kekuatan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.

4. Kehidupan sebagai hamba yang tidak berharga (Lukas 17:7-10)
- Yesus mengajarkan tentang sikap rendah hati dan pelayanan yang tulus sebagai hamba Allah.

5. Kesembuhan sepuluh orang kusta (Lukas 17:11-19)
- Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk memuliakan Allah dan diberkati dengan keselamatan.

6. Kerajaan Allah yang tidak terlihat (Lukas 17:20-21)
- Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah hadir di tengah-tengah mereka dan tidak dapat dilihat dengan tanda-tanda yang terlihat.

7. Kedatangan Anak Manusia (Lukas 17:22-37)
- Yesus memberikan peringatan tentang kedatangan-Nya yang akan datang secara tiba-tiba dan membandingkannya dengan peristiwa-peristiwa di zaman Nuh dan zaman Lot.

8. Kehati-hatian dalam menghadapi kedatangan-Nya (Lukas 17:34-37)
- Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk tetap setia dan tidak terpengaruh oleh orang-orang yang mengklaim kedatangan-Nya.

9. Perumpamaan tentang burung elang (Lukas 17:37)
- Yesus menggunakan perumpamaan burung elang untuk menggambarkan tempat di mana kehancuran akan terjadi.

Sumber: Kitab Lukas Pasal 17

Orang-orang:
- Yesus
- Para murid-Nya
- Rasul-rasul
- Sepuluh orang kusta
- Imam-imam
- Orang Samaria
- Orang-orang Farisi
- Anak Manusia
- Nuh
- Lot
- Istri Lot

Lokasi:
- Yerusalem
- Perbatasan antara Samaria dan Galilea
- Sebuah desa
- Langit
- Bahtera
- Kota Sodom

Analisis dan kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 17 adalah sebagai berikut:

1. Batu sandungan (ayat 1-2): Yesus mengingatkan agar tidak menjadi penyebab orang lain jatuh dalam dosa.
2. Tegur sapa (ayat 3-4): Yesus mengajarkan untuk tegur sapa dan memberikan pengampunan kepada saudara yang berbuat dosa.
3. Iman (ayat 5-6): Yesus mengajarkan bahwa iman yang kecil sekalipun dapat memiliki kuasa yang besar.
4. Hamba yang setia (ayat 7-10): Yesus mengajarkan tentang sikap kerendahan hati dan ketaatan sebagai hamba Allah.
5. Kesembuhan sepuluh orang kusta (ayat 11-19): Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk memuliakan Allah.
6. Kerajaan Allah (ayat 20-21): Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah hadir di tengah-tengah mereka.
7. Kedatangan Anak Manusia (ayat 22-37): Yesus mengajarkan tentang kedatangan-Nya yang akan datang secara tiba-tiba dan perlu kesiapan.
8. Dua orang yang dibawa dan ditinggalkan (ayat 34-36): Yesus menggambarkan bahwa pada saat kedatangan-Nya, ada yang akan dibawa dan ada yang akan ditinggalkan.
9. Burung elang (ayat 37): Yesus memberikan gambaran bahwa di tempat yang ada bangkai, burung elang akan berkumpul.

Kata kunci dalam pasal ini antara lain: batu sandungan, tegur sapa, iman, hamba yang setia, kesembuhan, Kerajaan Allah, kedatangan Anak Manusia, dibawa dan ditinggalkan, burung elang.

Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk menggali lebih dalam mengenai Alkitab. Berikut ini beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan terkait dengan pasal 17 dari Kitab Lukas:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Yesus kepada para murid-Nya dalam pasal ini?
2. Mengapa Yesus mengatakan bahwa lebih baik bagi seseorang untuk memiliki batu kilangan diikatkan pada lehernya dan dilemparkan ke dalam laut daripada menjadi sandungan bagi anak-anak kecil?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus? Mengapa hanya satu dari mereka yang kembali untuk memuji Allah dan berterima kasih kepada-Nya?
4. Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata bahwa Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kita? Bagaimana kita dapat mengalami Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari?
5. Mengapa Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk tidak mengikuti orang-orang yang mengatakan bahwa Kerajaan Allah ada di sini atau di sana?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan Yesus antara hari-hari Anak Manusia dengan hari-hari di zaman Nuh dan zaman Lot?
7. Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia mengatakan bahwa siapa pun yang berusaha memelihara nyawanya akan kehilangan nyawanya, dan siapa pun yang kehilangan nyawanya akan menyelamatkannya?
8. Mengapa Yesus menggunakan gambaran tentang dua orang yang tidur di satu tempat tidur dan dua perempuan yang menggiling gandum bersama sebagai ilustrasi tentang kedatangan-Nya?
9. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan terakhir Yesus bahwa di mana ada bangkai, di situlah burung elang akan berkumpul?

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat menjadi titik awal untuk refleksi pribadi dan diskusi kelompok mengenai pesan dan pengajaran yang terkandung dalam pasal 17 dari Kitab Lukas. Selamat mempelajari Alkitab dengan lebih dalam!

Dari pasal 17 Kitab Lukas, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Jaga dirimu agar tidak menjadi penyebab sandungan bagi orang lain. Lebih baik menjadi batu kilangan yang dilemparkan ke dalam laut daripada menjadi penghalang bagi pertumbuhan dan perkembangan orang lain.

2. Jika seseorang berbuat dosa terhadapmu, tegurlah dia. Namun, jika dia menyesali dosanya, ampunilah dia. Kita harus siap untuk memberikan maaf kepada orang lain, bahkan jika mereka berbuat dosa terhadap kita berkali-kali.

3. Miliki iman yang kuat. Yesus mengatakan bahwa jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, kita dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Percayalah bahwa Allah dapat melakukan segala sesuatu melalui iman kita.

4. Jadilah hamba yang rendah hati. Ketika kita melakukan semua yang diperintahkan kepada kita, kita tidak boleh sombong atau mengharapkan pujian dari orang lain. Sebaliknya, kita harus mengakui bahwa kita hanyalah hamba yang tidak berharga yang melakukan apa yang wajib kita lakukan.

5. Bersyukur dan memuliakan Allah. Sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus, hanya satu yang kembali untuk memuji Allah dan berterima kasih kepada-Nya. Kita harus selalu bersyukur dan memuliakan Allah atas segala berkat dan penyertaan-Nya dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk:

1. Memiliki hati yang rendah hati dan tidak menjadi penyebab sandungan bagi orang lain.
2. Kemampuan untuk memberikan maaf kepada mereka yang berbuat dosa terhadap kita.
3. Memiliki iman yang kuat dan percaya bahwa Allah dapat melakukan hal-hal yang luar biasa melalui iman kita.
4. Rendah hati dalam melayani dan tidak mencari pengakuan dari orang lain.
5. Bersyukur dan memuliakan Allah atas segala berkat dan penyertaan-Nya dalam hidup kita.

Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 17 Kitab Lukas.

Analisis Lukas 17 dengan 5W+1H

What (Apa): Pasal 17 dari Kitab Lukas membahas berbagai topik, termasuk:

• Pengampunan: Yesus menekankan pentingnya mengampuni orang lain, bahkan jika mereka berulang kali berbuat salah kepada kita.
• Iman: Yesus mengajarkan bahwa iman sekecil apapun dapat menghasilkan keajaiban.
• Kerendahan hati: Yesus mengingatkan para murid bahwa mereka adalah hamba yang tidak berharga dan hanya melakukan apa yang wajib mereka lakukan.
• Kasih karunia Allah: Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk berterima kasih, menunjukkan bahwa kasih karunia Allah tersedia bagi semua orang, bahkan orang asing.
• Kedatangan Kerajaan Allah: Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda yang mencolok, tetapi sudah ada di tengah-tengah kita.
• Kedatangan Anak Manusia: Yesus memperingatkan tentang kedatangan Anak Manusia yang tiba-tiba dan tak terduga, seperti pada zaman Nuh dan Lot.

Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Yesus: Guru yang mengajar para murid tentang pengampunan, iman, kerendahan hati, dan kedatangan Kerajaan Allah.
• Para murid: Mereka yang belajar dari Yesus dan mengajukan pertanyaan kepadanya.
• Sepuluh orang kusta: Mereka yang disembuhkan oleh Yesus, tetapi hanya satu yang kembali untuk berterima kasih.
• Orang Samaria: Satu-satunya orang kusta yang kembali untuk berterima kasih kepada Yesus.
• Beberapa orang Farisi: Mereka yang bertanya kepada Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu yang spesifik, tetapi terjadi selama perjalanan Yesus menuju Yerusalem.

Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di berbagai tempat, termasuk:

• Di antara para murid.
• Di perbatasan antara Samaria dan Galilea.
• Di sebuah desa.
• Di jalan menuju Yerusalem.

Why (Mengapa): Yesus mengajarkan hal-hal ini untuk:

• Mempersiapkan para murid untuk menghadapi tantangan di masa depan.
• Menekankan pentingnya pengampunan, iman, dan kerendahan hati.
• Memperingatkan tentang kedatangan Anak Manusia yang tiba-tiba dan tak terduga.
• Menunjukkan bahwa kasih karunia Allah tersedia bagi semua orang.

How (Bagaimana): Yesus mengajar dengan menggunakan:

• Perumpamaan: Seperti perumpamaan tentang hamba yang tidak berharga dan perumpamaan tentang pohon murbei.
• Contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari: Seperti contoh tentang orang kusta yang disembuhkan.
• Peringatan: Seperti peringatan tentang kedatangan Anak Manusia.

Kesimpulan: Lukas 17 merupakan pasal yang kaya akan pengajaran tentang iman, pengampunan, kerendahan hati, dan kedatangan Kerajaan Allah. Pasal ini menantang kita untuk hidup sesuai dengan ajaran Yesus dan mempersiapkan diri untuk kedatangan-Nya.