Pasal 15 dari Kitab Lukas menggambarkan bagaimana Yesus menerima pemungut cukai dan orang-orang berdosa, yang membuat orang Farisi dan ahli Taurat bersungut-sungut. Untuk menjelaskan kasih Allah terhadap orang berdosa, Yesus menyampaikan dua perumpamaan: tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang. Dalam kedua perumpamaan ini, Yesus menekankan sukacita di sorga atas satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sembilan puluh sembilan orang yang tidak memerlukan pertobatan.

Selanjutnya, Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang ayah dan dua anaknya, di mana anak bungsu meminta warisan dan menghabiskannya dengan hidup berfoya-foya. Ketika ia kembali dalam keadaan melarat, ayahnya menyambutnya dengan penuh kasih dan merayakan kepulangannya. Namun, anak sulung merasa marah karena merasa tidak dihargai meskipun selalu taat. Ayahnya menjelaskan bahwa mereka seharusnya bersukacita karena adiknya yang hilang telah kembali, menunjukkan bahwa kasih dan pengampunan Allah selalu tersedia bagi mereka yang bertobat.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 15 Kitab Lukas, serta konteks yang relevan:

Latar Belakang Pasal 15 Kitab Lukas

1. Konteks Historis:

   • Kitab Lukas ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 70-90 M. Lukas menulis untuk orang-orang non-Yahudi, menjelaskan ajaran Yesus dan menekankan kasih Allah bagi semua orang, termasuk orang-orang yang terpinggirkan.

2. Konteks Budaya:

   • Pada zaman Yesus, masyarakat Yahudi sangat terikat pada hukum dan tradisi. Ada pemisahan yang jelas antara orang-orang yang dianggap "benar" dan "dosa". Yesus sering berinteraksi dengan orang-orang yang dianggap berdosa, yang menjadi salah satu alasan mengapa Ia ditentang oleh pemimpin agama.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 15 terdiri dari tiga perumpamaan: Perumpamaan tentang Domba yang Hilang, Perumpamaan tentang Uang Drachma yang Hilang, dan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang. Ketiga perumpamaan ini menggambarkan tema penebusan dan kasih Allah yang mencari yang hilang.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi utama dalam pasal ini adalah kasih dan pengampunan Allah. Yesus menunjukkan bahwa Allah bersukacita ketika orang berdosa bertobat. Ini menekankan pentingnya misi Yesus untuk menyelamatkan yang hilang.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 15, dalam Lukas 14, Yesus mengajarkan tentang pentingnya kerendahan hati dan mengajak orang-orang untuk mengundang mereka yang tidak mampu membalas. Dia juga berbicara tentang biaya menjadi pengikut-Nya. Ini mengatur konteks bagi Pasal 15, di mana Yesus menjelaskan lebih lanjut tentang sifat Allah yang penuh kasih dan pengampunan, serta bagaimana Ia menerima orang-orang yang dianggap terpinggirkan oleh masyarakat.

Dengan memahami latar belakang ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan yang disampaikan dalam Pasal 15 dan bagaimana Yesus mengungkapkan kasih Allah yang universal.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Lukas pasal 15 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kasih Allah kepada Orang Berdosa
  Yesus menunjukkan bahwa Allah sangat peduli dan mengasihi orang-orang yang tersesat, seperti yang terlihat dalam perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang. (Lukas 15:1-10)

• Sukacita di Sorga
  Ada sukacita besar di sorga ketika satu orang berdosa bertobat, lebih dari pada sembilan puluh sembilan orang yang tidak memerlukan pertobatan. (Lukas 15:7, 10)

• Perumpamaan Anak yang Hilang
  Perumpamaan ini menggambarkan kasih dan pengampunan seorang ayah kepada anaknya yang telah menyia-nyiakan harta dan kembali dengan penyesalan. (Lukas 15:11-24)

• Belas Kasihan dan Pengampunan
  Ayah dalam perumpamaan menunjukkan belas kasihan yang luar biasa kepada anaknya yang kembali, menggambarkan sifat pengampunan Allah. (Lukas 15:20-24)

• Respon Anak Sulung
  Anak sulung merasa tidak adil dengan perlakuan ayahnya terhadap adiknya, menunjukkan sikap hati yang sering kali ada dalam diri orang yang merasa benar. (Lukas 15:25-30)

• Pentingnya Persatuan Keluarga
  Ayah menekankan bahwa semua yang dimilikinya adalah milik anak sulung, menekankan pentingnya hubungan dan persatuan dalam keluarga. (Lukas 15:31)

• Persepsi Manusia tentang Dosa dan Pengampunan
  Perumpamaan ini juga menggambarkan bagaimana manusia sering kali menilai dosa dan pengampunan, serta tantangan untuk menerima orang yang bertobat. (Lukas 15:29-30)

Topik-topik ini menggambarkan tema utama dari pasal ini, yaitu kasih, pengampunan, dan sukacita Allah terhadap orang-orang yang kembali kepada-Nya.

Nama Orang

• Yesus: Tokoh utama yang mengajarkan perumpamaan.
• Orang-orang Farisi: Kelompok religius yang bersungut-sungut tentang Yesus.
• Ahli-ahli Taurat: Para pengajar hukum yang juga bersungut-sungut.
• Anak bungsu: Salah satu dari dua anak yang meminta bagian harta dari ayahnya.
• Ayah: Orang tua dari dua anak, yang menunjukkan kasih sayang kepada anak bungsunya.
• Anak sulung: Anak pertama yang merasa cemburu terhadap perlakuan ayahnya kepada adiknya.
• Hamba: Pelayan ayah yang memberi tahu anak sulung tentang kembalinya adiknya.

Nama Lokasi

• Padang gurun: Tempat di mana domba yang hilang dicari.
• Negeri yang jauh: Tempat di mana anak bungsu menghabiskan harta miliknya.

Berikut adalah analisis kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 15:

1. Pemungut Cukai dan Orang Berdosa

   • Menunjukkan siapa yang datang kepada Yesus, menggambarkan penerimaan-Nya terhadap mereka yang dianggap berdosa oleh masyarakat.

2. Perumpamaan

   • Yesus menggunakan perumpamaan untuk mengajarkan pelajaran moral dan spiritual, menjelaskan konsep pertobatan dan kasih Allah.

3. Domba yang Hilang

   • Simbol dari satu jiwa yang tersesat, menunjukkan betapa berharganya setiap individu di mata Allah dan sukacita ketika satu orang berdosa bertobat.

4. Dirham yang Hilang

   • Menggambarkan pencarian yang cermat dan usaha untuk menemukan sesuatu yang berharga, mencerminkan perhatian Allah terhadap setiap orang yang tersesat.

5. Anak yang Hilang

   • Mewakili tema pengampunan dan penerimaan, menggambarkan perjalanan seorang anak yang tersesat dan kembali kepada ayahnya.

6. Belas Kasihan

   • Sikap ayah yang menunjukkan kasih dan pengertian, mencerminkan sifat Allah yang penuh kasih terhadap umat-Nya.

7. Pertobatan

   • Proses pengakuan dosa dan kembali kepada Allah, menjadi inti dari pesan Yesus dalam perumpamaan ini.

8. Sukacita

   • Menekankan pentingnya sukacita di surga ketika satu orang berdosa bertobat, menunjukkan nilai setiap jiwa di hadapan Allah.

9. Anak Sulung

   • Mewakili sikap orang-orang yang merasa benar dan tidak menerima kasih karunia yang diberikan kepada orang berdosa, menunjukkan tantangan dalam memahami kasih Allah.

10. Kepunyaan

    • Menyiratkan bahwa segala sesuatu yang dimiliki adalah milik Allah, dan mengingatkan kita akan hubungan kita dengan-Nya sebagai anak-anak-Nya.

Pasal ini secara keseluruhan menekankan tema pengampunan, penerimaan, dan sukacita dalam pertobatan, serta mengajak pembaca untuk memahami kasih Allah yang tidak terbatas.

Lukas pasal 15 adalah salah satu bagian yang sangat kaya akan makna dan pelajaran. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Pertobatan: Apa yang Anda pahami tentang makna pertobatan dari perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang? Mengapa Yesus menekankan sukacita di sorga atas satu orang berdosa yang bertobat?

2. Kasih Bapa: Dalam perumpamaan anak yang hilang, bagaimana Anda melihat karakter kasih Bapa yang digambarkan? Apa yang bisa kita pelajari tentang pengampunan dan penerimaan dari ayah dalam cerita ini?

3. Sikap Anak Sulung: Apa yang bisa Anda ambil dari sikap anak sulung yang merasa tidak dihargai? Bagaimana perasaan dan sikapnya mencerminkan tantangan yang sering kita hadapi dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama?

4. Pencarian yang Aktif: Dalam perumpamaan domba dan dirham, tindakan pencarian yang dilakukan oleh gembala dan perempuan menunjukkan betapa berharganya yang hilang. Apa yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencari dan menjangkau orang-orang yang mungkin merasa terasing atau hilang?

5. Identitas Kita: Dalam konteks perumpamaan ini, bagaimana Anda melihat identitas Anda sebagai anak Tuhan? Apa yang berarti bagi Anda untuk menjadi bagian dari keluarga Allah?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan Perumpamaan: Bagaimana Anda membandingkan ketiga perumpamaan dalam Lukas 15? Apa kesamaan dan perbedaan yang Anda lihat dalam cara Yesus menyampaikan pesan-Nya?

2. Relevansi untuk Masa Kini: Bagaimana ajaran dalam Lukas 15 relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh gereja dan masyarakat saat ini? Apa yang bisa kita lakukan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam konteks modern?

3. Sukacita di Sorga: Apa yang Anda pikirkan tentang konsep sukacita di sorga ketika satu orang berdosa bertobat? Bagaimana hal ini mempengaruhi cara kita melihat orang-orang di sekitar kita yang mungkin belum mengenal Kristus?

4. Persepsi Terhadap Dosa: Bagaimana pandangan Anda tentang dosa dan pengampunan berubah setelah membaca Lukas 15? Apakah ada pengalaman pribadi yang bisa Anda bagikan terkait dengan tema ini?

5. Peran Komunitas: Dalam konteks perumpamaan anak yang hilang, bagaimana peran komunitas (gereja, keluarga, teman) dalam mendukung seseorang yang sedang dalam proses pertobatan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan pelajaran dari Lukas pasal 15!

Pasal 15 dari Kitab Lukas mengandung beberapa pelajaran penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan:

Pelajaran dari Lukas 15

1. Kasih dan Pengampunan Allah:

   • Perumpamaan tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang menunjukkan betapa besar kasih Allah kepada setiap individu. Dia tidak mengabaikan satu pun dari kita, bahkan yang tersesat sekalipun. Kita diajarkan untuk tidak menghakimi orang lain, tetapi untuk menunjukkan kasih dan pengertian.

2. Pentingnya Pertobatan:

   • Yesus menekankan sukacita di sorga atas satu orang berdosa yang bertobat. Ini mengingatkan kita bahwa tidak ada yang terlalu jauh dari kasih Allah. Pertobatan adalah langkah penting dalam hubungan kita dengan Tuhan.

3. Sikap Hati yang Benar:

   • Dalam perumpamaan anak yang hilang, kita melihat dua sikap yang berbeda: anak bungsu yang menyadari kesalahannya dan kembali kepada ayahnya, serta anak sulung yang merasa tidak dihargai. Kita diajarkan untuk memiliki sikap hati yang rendah hati dan bersyukur atas kasih karunia yang kita terima.

4. Kepentingan Komunitas:

   • Ketika domba dan dirham yang hilang ditemukan, ada sukacita bersama. Ini mengajarkan kita pentingnya berbagi sukacita dan mendukung satu sama lain dalam komunitas kita, terutama ketika seseorang kembali kepada Tuhan.

5. Belas Kasihan dan Kerendahan Hati:

   • Ayah dalam perumpamaan menunjukkan belas kasihan yang luar biasa kepada anaknya yang hilang. Kita diajarkan untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, terutama kepada mereka yang telah jatuh atau tersesat.

Doa Terkait Lukas 15

1. Doa untuk Pertobatan: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang penuh penyesalan. Ampunilah segala dosaku dan ajar aku untuk bertobat dengan tulus. Bantu aku untuk kembali kepada-Mu dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Kasih dan Pengampunan: "Tuhan yang penuh kasih, ajar aku untuk mengasihi dan mengampuni seperti Engkau mengasihi dan mengampuni aku. Berikan aku hati yang peka terhadap orang-orang di sekitarku yang membutuhkan kasih-Mu. Amin."

3. Doa untuk Belas Kasihan: "Ya Bapa, berikanlah aku hati yang penuh belas kasihan. Bantu aku untuk melihat orang-orang di sekitarku dengan mata kasih dan untuk membantu mereka yang tersesat. Amin."

4. Doa untuk Sukacita dalam Komunitas: "Tuhan, terima kasih atas komunitas yang Engkau berikan. Ajar kami untuk bersukacita bersama ketika seseorang kembali kepada-Mu. Bantu kami untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Amin."

5. Doa untuk Kerendahan Hati: "Ya Tuhan, ajar aku untuk tidak merasa lebih baik dari orang lain. Berikan aku kerendahan hati untuk mengakui kesalahanku dan untuk bersyukur atas segala berkat yang Engkau berikan. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Lukas pasal 15:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini berisi perumpamaan tentang domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang. Ketiga perumpamaan ini menggambarkan kasih Allah terhadap orang-orang berdosa dan sukacita di sorga ketika satu orang berdosa bertobat.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yesus: Pengajar yang menyampaikan perumpamaan.
  • Pemungut cukai dan orang-orang berdosa: Mereka yang datang kepada Yesus.
  • Orang Farisi dan ahli Taurat: Mereka yang bersungut-sungut tentang Yesus.
  • Ayah dalam perumpamaan anak yang hilang: Melambangkan kasih Allah.
  • Dua anak laki-laki: Anak bungsu yang hilang dan anak sulung yang setia.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Perumpamaan ini disampaikan oleh Yesus di suatu tempat di wilayah pelayanan-Nya, kemungkinan besar di Galilea, di hadapan orang banyak yang terdiri dari pemungut cukai, orang berdosa, dan para Farisi.

4. When (Kapan)

• Waktu: Perumpamaan ini disampaikan dalam konteks pelayanan Yesus, kemungkinan menjelang akhir pelayanan-Nya di bumi, ketika Ia berhadapan dengan penolakan dari pemimpin agama.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan: Yesus menyampaikan perumpamaan ini untuk mengajarkan tentang kasih dan pengampunan Allah, serta untuk menunjukkan bahwa setiap orang yang bertobat sangat berharga di mata-Nya. Ini juga sebagai respons terhadap kritik dari orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak memahami kasih Allah.

6. How (Bagaimana)

• Metode Penyampaian: Yesus menggunakan perumpamaan, yang merupakan cerita sederhana dengan makna yang dalam, untuk mengilustrasikan prinsip-prinsip spiritual. Ia menggambarkan situasi yang relatable (domba, dirham, dan hubungan keluarga) untuk menyampaikan pesan-Nya.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Sukacita di Sorga: Pasal ini menekankan bahwa sukacita di sorga lebih besar karena satu orang berdosa yang bertobat dibandingkan dengan sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Ini menunjukkan nilai setiap jiwa di mata Allah.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Kitab Lukas pasal 15!

Pasal 15 dari Kitab Lukas mengisahkan tentang tiga perumpamaan yang diberikan oleh Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Perumpamaan pertama adalah tentang seekor domba yang hilang dan pemiliknya yang mencarinya dengan penuh kegembiraan ketika ditemukan. Perumpamaan kedua adalah tentang sekeping uang perak yang hilang dan pemiliknya yang bersukacita ketika menemukannya. Perumpamaan ketiga adalah tentang seorang anak yang meminta bagian harta kepada ayahnya, menghamburkan hartanya dengan hidup berfoya-foya, dan kemudian kembali kepada ayahnya yang dengan penuh kasih menyambutnya kembali. Melalui perumpamaan-perumpamaan ini, Yesus ingin mengajarkan tentang kasih dan belas kasihan Allah yang besar terhadap orang berdosa yang bertobat.

Latar belakang dari pasal 15 Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
- Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru yang ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter.
- Injil ini ditulis sekitar tahun 70-80 Masehi, setelah Yesus naik ke surga.
- Lukas menulis Injil ini untuk memberikan laporan yang akurat tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Konteks Budaya:
- Lukas menulis Injil ini dengan tujuan untuk menyampaikan pesan Yesus kepada orang-orang non-Yahudi atau orang-orang bukan dari budaya Yahudi.
- Pasal 15 ini berisi ajaran Yesus tentang pentingnya hati yang bersih dan hubungan yang benar dengan Allah, yang relevan bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang budaya mereka.

Konteks Literatur:
- Pasal 15 Kitab Lukas terletak dalam bagian yang lebih besar yang mencakup pelayanan Yesus di sekitar Galilea dan perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
- Sebelum pasal 15, Lukas mencatat beberapa peristiwa penting seperti Yesus menyembuhkan orang sakit, mengajar tentang Kerajaan Allah, dan melakukan mujizat-mujizat lainnya.

Konteks Teologis:
- Pasal 15 ini berisi tiga perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus: perumpamaan tentang domba yang hilang, perumpamaan tentang uang yang hilang, dan perumpamaan tentang anak yang hilang (dikenal sebagai perumpamaan Anak yang Hilang atau Perumpamaan Anak yang Prodiga).
- Melalui perumpamaan-perumpamaan ini, Yesus menggambarkan kasih Allah yang tak terbatas dan kerinduan-Nya untuk menyelamatkan orang-orang yang tersesat dan berdosa.
- Tujuan Yesus dalam mengajarkan perumpamaan ini adalah untuk menunjukkan bahwa Allah senantiasa mencari dan menyelamatkan orang-orang yang berbalik kepada-Nya dengan tulus.

Dengan demikian, pasal 15 Kitab Lukas mengandung ajaran Yesus tentang kasih Allah yang tak terbatas dan kerinduan-Nya untuk menyelamatkan orang-orang yang tersesat.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Lukas pasal 15:

1. Penerimaan terhadap orang berdosa dan pengampunan (Lukas 15:1-2)
- Yesus menerima orang berdosa dan makan bersama mereka.
- Orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menggerutu tentang hal ini.

2. Perumpamaan domba yang hilang (Lukas 15:3-7)
- Yesus menggambarkan seorang gembala yang mencari domba yang hilang.
- Gembala itu sangat bersukacita ketika menemukan domba yang hilang.
- Sukacita yang lebih besar di surga atas satu orang berdosa yang bertobat.

3. Perumpamaan uang perak yang hilang (Lukas 15:8-10)
- Yesus menggambarkan seorang perempuan yang mencari uang perak yang hilang.
- Perempuan itu sangat bersukacita ketika menemukan uang perak yang hilang.
- Sukacita di antara para malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.

4. Perumpamaan anak yang hilang (Lukas 15:11-32)
- Seorang anak bungsu meminta bagian harta dan hidup berfoya-foya di negeri yang jauh.
- Setelah kehidupannya hancur, ia bertobat dan kembali kepada ayahnya.
- Ayahnya dengan penuh belas kasihan menerima anaknya kembali dengan sukacita.
- Anak sulung marah dan tidak mau masuk ke dalam pesta.

5. Kehadiran sukacita dan pengampunan Allah (Lukas 15:24, 32)
- Ayah berkata, "Mari kita makan dan bergembira, karena anakku ini telah mati, tetapi sekarang hidup kembali! Ia telah hilang, tetapi sekarang telah ditemukan!"
- Ayah menjelaskan bahwa mereka harus bersukacita karena adiknya telah kembali.

6. Pengampunan dan kasih Allah yang melampaui perbuatan manusia (Lukas 15:28-32)
- Anak sulung merasa tidak adil karena ayah memberikan perayaan besar untuk adiknya yang telah berbuat dosa.
- Ayah menjelaskan bahwa semua kepunyaannya adalah milik anak sulung, tetapi mereka harus bersukacita atas kembalinya adiknya yang hilang.

7. Kehadiran sukacita di surga atas pertobatan orang berdosa (Lukas 15:7, 10)
- Yesus mengatakan bahwa ada sukacita yang lebih besar di surga atas satu orang berdosa yang bertobat daripada atas sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak membutuhkan pertobatan.

8. Penerimaan Yesus terhadap orang berdosa (Lukas 15:1-2)
- Para pengumpul pajak dan orang berdosa mendekat kepada Yesus untuk mendengarkan-Nya.
- Yesus menerima mereka dan makan bersama mereka.

9. Pengampunan dan belas kasihan Allah (Lukas 15:20-24)
- Ayah dengan penuh belas kasihan memeluk dan mencium anaknya yang telah kembali.
- Ayah memerintahkan agar anak itu diberi jubah terbaik, cincin, dan sandal.
- Ayah menyelenggarakan perayaan besar karena anaknya yang hilang telah kembali.

10. Kehadiran sukacita di surga atas pertobatan orang berdosa (Lukas 15:7, 10)
- Yesus mengatakan bahwa ada sukacita di antara para malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yesus
- Para pengumpul pajak dan orang berdosa
- Orang-orang Farisi
- Ahli-ahli Taurat
- Para malaikat Allah
- Ayah
- Anak bungsu
- Anak sulung
- Pelayan-pelayan

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Padang belantara
- Rumah
- Negeri yang jauh
- Ladang
- Rumah ayah

Kata kunci dalam Kitab Lukas Pasal 15 adalah sebagai berikut:

1. Pengumpul pajak dan orang berdosa: Merujuk kepada orang-orang yang dianggap berdosa dan dikecam oleh masyarakat pada waktu itu.
2. Yesus: Merupakan tokoh utama dalam cerita ini, yang menerima orang berdosa dan mengajarkan tentang kasih Allah.
3. Farisi dan ahli-ahli Taurat: Merupakan kelompok agama yang mengkritik Yesus karena menerima orang berdosa.
4. Perumpamaan: Yesus menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan kasih Allah dan kegembiraan di surga atas pertobatan orang berdosa.
5. Domba yang hilang: Melambangkan orang berdosa yang tersesat dan dicari oleh Allah.
6. Keping uang perak yang hilang: Melambangkan orang berdosa yang tersesat dan ditemukan kembali oleh Allah.
7. Anak yang bungsu: Merupakan tokoh dalam perumpamaan yang melambangkan orang berdosa yang bertobat dan diterima kembali oleh Allah.
8. Anak yang sulung: Merupakan tokoh dalam perumpamaan yang melambangkan orang benar yang merasa tidak adil karena Allah menerima orang berdosa.
9. Ayah: Melambangkan Allah yang penuh belas kasihan dan menerima kembali orang berdosa yang bertobat.
10. Pesta dan sukacita: Menggambarkan kegembiraan di surga atas pertobatan orang berdosa.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Lukas Pasal 15:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Yesus melalui perumpamaan domba yang hilang dan keping uang yang hilang?
2. Mengapa Yesus menerima dan makan bersama dengan orang berdosa dan pengumpul pajak, dan mengapa hal ini menimbulkan kegeraman dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kasih dan belas kasihan Allah melalui perumpamaan anak yang hilang?
4. Bagaimana sikap ayah dalam perumpamaan anak yang hilang mencerminkan karakter Allah sebagai Bapa yang penuh kasih?
5. Mengapa anak sulung merasa marah dan tidak mau masuk ke dalam rumah saat adiknya kembali? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi anak sulung ini?
6. Bagaimana perumpamaan ini mengajarkan tentang pentingnya pertobatan dan pengampunan?
7. Bagaimana perumpamaan ini menggambarkan sukacita di surga atas satu orang berdosa yang bertobat?
8. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menerima dan mengampuni orang yang telah melakukan kesalahan?
9. Bagaimana perumpamaan ini mengajarkan tentang pentingnya menghargai dan memuliakan hubungan keluarga?
10. Bagaimana perumpamaan ini mengajarkan tentang pentingnya mengasihi dan melayani sesama?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Lukas Pasal 15.

Dari pasal Lukas 15, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kasih dan belas kasihan Allah: Pasal ini menggambarkan bagaimana Allah sangat mengasihi dan merindukan setiap orang yang tersesat. Kita dapat belajar untuk memiliki kasih dan belas kasihan yang sama terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan pertobatan dan pemulihan.

2. Kepedulian terhadap yang hilang: Yesus menggambarkan bagaimana seorang gembala mencari seekor domba yang tersesat dan seorang perempuan mencari sekeping uang yang hilang. Kita diajarkan untuk memiliki kepedulian yang sama terhadap mereka yang tersesat dan hilang dalam hidup ini, dan berusaha untuk membantu mereka menemukan jalan kembali kepada Allah.

3. Pertobatan dan pengampunan: Pasal ini juga mengajarkan pentingnya pertobatan dan pengampunan. Anak yang hilang dalam perumpamaan Anak yang Hilang mengakui kesalahannya dan kembali kepada ayahnya. Ayah dengan penuh kasih menerima anaknya kembali dan memberikan pengampunan. Kita diajarkan untuk selalu siap untuk bertobat dan menerima pengampunan Allah, serta memberikan pengampunan kepada sesama.

Doa terkait pasal Lukas 15:

1. Doa untuk memiliki kasih dan belas kasihan yang sama seperti Allah: Tuhan, ajarilah kami untuk memiliki kasih dan belas kasihan yang sama seperti Engkau. Bantulah kami untuk melihat sesama dengan mata kasih dan berusaha membantu mereka yang membutuhkan pertobatan dan pemulihan.

2. Doa untuk memiliki kepedulian terhadap yang hilang: Tuhan, bukalah hati kami untuk memiliki kepedulian yang sama seperti Engkau terhadap mereka yang tersesat dan hilang. Bantulah kami untuk menjadi alat dalam tangan-Mu untuk membantu mereka menemukan jalan kembali kepada-Mu.

3. Doa untuk pertobatan dan pengampunan: Tuhan, kami bersyukur atas kasih dan pengampunan-Mu yang tak terbatas. Bantulah kami untuk selalu siap untuk bertobat dan menerima pengampunan-Mu. Bantulah kami juga untuk memberikan pengampunan kepada sesama seperti yang Engkau lakukan kepada kami.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran berharga dari pasal Lukas 15 dalam hidup kita sehari-hari.

Analisis Lukas 15 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini berisi tiga perumpamaan yang diajarkan Yesus: perumpamaan domba yang hilang, perumpamaan dirham yang hilang, dan perumpamaan anak yang hilang. Ketiga perumpamaan ini menggambarkan sukacita Allah atas pertobatan orang berdosa.

Who (Siapa):

• Pengajar: Yesus
• Pendengar: Orang Farisi dan ahli Taurat yang menggerutu karena Yesus menerima orang berdosa, serta para pengumpul pajak dan orang berdosa yang datang untuk mendengarkan Yesus.
• Tokoh dalam perumpamaan: Gembala, wanita, ayah, anak bungsu, anak sulung.

When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun terjadi selama pelayanan Yesus di bumi.

Where (Di mana): Tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar terjadi di tempat umum di mana Yesus sedang mengajar.

Why (Mengapa):

• Tujuan Yesus: Mengajarkan tentang kasih dan pengampunan Allah bagi orang berdosa yang bertobat.
• Tujuan orang Farisi dan ahli Taurat: Mencari kesalahan Yesus dan mengkritik tindakan-Nya.

How (Bagaimana):

• Metode: Yesus menggunakan perumpamaan untuk menyampaikan pesan-Nya secara efektif dan mudah dipahami.
• Pesan:
  • Allah sangat bersukacita atas pertobatan satu orang berdosa.
  • Allah selalu mencari dan menyambut orang berdosa yang bertobat.
  • Kita harus meneladani kasih dan pengampunan Allah.

Tambahan:

• Pasal ini menekankan pentingnya pertobatan dan pengampunan.
• Perumpamaan anak yang hilang menunjukkan kasih dan kemurahan hati Allah yang tak terbatas.
• Sikap anak sulung mencerminkan sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak dapat menerima kasih Allah bagi orang berdosa.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami Lukas 15 lebih dalam.