Dalam Markus 3, Yesus kembali ke rumah ibadat dan menyembuhkan seorang yang tangannya mati sebelah pada hari Sabat, yang membuat para Farisi berusaha mencari alasan untuk mempersalahkan-Nya. Yesus menegaskan pentingnya berbuat baik pada hari Sabat dan, setelah menyembuhkan orang itu, para Farisi bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh-Nya. Banyak orang dari berbagai daerah datang kepada-Nya untuk disembuhkan, dan Yesus meminta murid-murid-Nya menyiapkan perahu agar tidak terdesak oleh kerumunan.

Yesus kemudian memilih dua belas murid untuk menyertai dan mengutus mereka memberitakan Injil serta mengusir setan. Ketika kerumunan datang begitu banyak sehingga Ia tidak bisa makan, keluarga-Nya berusaha menjemput-Nya karena menganggap-Nya tidak waras. Ahli Taurat menuduh-Nya kerasukan Beelzebul, dan Yesus menjelaskan bahwa Iblis tidak dapat mengusir Iblis. Ia juga memperingatkan tentang dosa yang tidak terampuni, yaitu menghujat Roh Kudus, dan menegaskan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 3 Kitab Markus, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 3 Kitab Markus

1. Konteks Historis:

   • Kitab Markus ditulis sekitar tahun 60-70 M, kemungkinan di Roma. Pada masa ini, gereja Kristen sedang mengalami penganiayaan, terutama dari pihak Romawi dan juga dari pemimpin Yahudi.
   • Markus menulis untuk orang-orang yang baru mengenal iman Kristen, menjelaskan siapa Yesus dan misi-Nya.

2. Konteks Budaya:

   • Masyarakat Yahudi pada waktu itu sangat terikat pada hukum Taurat dan tradisi. Ada ketegangan antara Yesus dan para pemimpin agama yang berpegang pada hukum tersebut.
   • Yesus sering kali berinteraksi dengan orang-orang yang dianggap terpinggirkan, seperti orang sakit dan berdosa, yang menunjukkan inklusivitas-Nya.

3. Konteks Literatur:

   • Markus adalah Injil yang paling pendek dan langsung. Ia menggunakan gaya naratif yang cepat dan fokus pada tindakan Yesus.
   • Pasal 3 melanjutkan tema konflik antara Yesus dan para pemimpin agama, serta penegasan identitas-Nya sebagai Mesias.

4. Konteks Teologis:

   • Pasal ini menekankan otoritas Yesus atas hukum dan tradisi, serta menunjukkan bahwa kasih dan belas kasihan lebih penting daripada ritual.
   • Yesus menyembuhkan pada hari Sabat, yang menjadi titik konflik dengan para Farisi, menegaskan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 3, dalam Markus 1 dan 2, kita melihat:

• Markus 1: Yesus memulai pelayanan-Nya, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan. Dia menarik banyak pengikut.
• Markus 2: Yesus mengampuni dosa seorang lumpuh dan menyembuhkan dia, yang memicu kontroversi dengan para ahli Taurat. Dia juga makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa, menunjukkan misi-Nya untuk menyelamatkan yang hilang.

Ringkasan Pasal 3

Di Pasal 3, Yesus menyembuhkan seorang yang tangannya cacat pada hari Sabat, yang menyebabkan kemarahan para Farisi. Mereka mulai merencanakan untuk membunuh-Nya. Yesus juga memilih dua belas murid-Nya, menegaskan pentingnya komunitas pengikut yang akan melanjutkan misi-Nya.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan dan konflik yang ada dalam Injil Markus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Markus pasal 3 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penyembuhan pada Hari Sabat
  Yesus menyembuhkan seorang yang tangannya mati sebelah, menunjukkan bahwa berbuat baik tidak terikat oleh hukum Sabat. (Markus 3:1-6)

• Reaksi Orang Farisi dan Herodian
  Setelah Yesus menyembuhkan orang tersebut, orang Farisi dan Herodian bersekongkol untuk membunuh-Nya, menunjukkan penolakan mereka terhadap otoritas-Nya. (Markus 3:6)

• Kerumunan yang Mengikuti Yesus
  Banyak orang dari berbagai daerah datang kepada Yesus untuk disembuhkan, menunjukkan popularitas-Nya dan kebutuhan mendalam akan pertolongan-Nya. (Markus 3:7-10)

• Pengusiran Setan
  Roh-roh jahat mengenali Yesus sebagai Anak Allah, tetapi Ia melarang mereka untuk memberitahukan siapa Dia, menunjukkan kontrol-Nya atas kekuatan jahat. (Markus 3:11-12)

• Pemilihan Dua Belas Murid
  Yesus memilih dua belas murid untuk menyertai dan mengutus mereka memberitakan Injil, menandakan pentingnya pengajaran dan misi. (Markus 3:13-19)

• Tuduhan dari Ahli Taurat
  Ahli Taurat menuduh Yesus kerasukan Beelzebul, yang menunjukkan ketidakpahaman mereka tentang kuasa-Nya dan menyoroti konflik antara Yesus dan pemimpin agama. (Markus 3:22)

• Pentingnya Melakukan Kehendak Allah
  Yesus menegaskan bahwa hubungan spiritual lebih penting daripada hubungan biologis, menekankan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya. (Markus 3:34-35)

• Dosa Melawan Roh Kudus
  Yesus mengajarkan tentang dosa yang tidak terampuni, yaitu menghujat Roh Kudus, yang menunjukkan keseriusan penolakan terhadap karya-Nya. (Markus 3:28-30)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dalam pelayanan Yesus, konflik dengan otoritas agama, dan penekanan pada hubungan spiritual yang lebih dalam.

Nama Orang

• Yesus: Tokoh utama yang melakukan penyembuhan dan mengajarkan Injil.
• Orang yang mati sebelah tangannya: Individu yang disembuhkan oleh Yesus.
• Orang-orang Farisi: Kelompok religius yang mengamati Yesus untuk mencari kesalahan.
• Orang-orang Herodian: Sekelompok orang yang bersekongkol dengan Farisi untuk membunuh Yesus.
• Murid-murid Yesus: Pengikut Yesus yang menyertainya.
• Simon (Petrus): Salah satu murid yang ditetapkan oleh Yesus.
• Yakobus: Murid yang merupakan anak Zebedeus.
• Yohanes: Saudara Yakobus dan murid Yesus.
• Andreas: Murid Yesus, saudara Simon.
• Filipus: Salah satu murid Yesus.
• Bartolomeus: Salah satu murid Yesus.
• Matius: Salah satu murid Yesus.
• Tomas: Salah satu murid Yesus.
• Yakobus (anak Alfeus): Salah satu murid Yesus.
• Tadeus: Salah satu murid Yesus.
• Simon (orang Zelot): Salah satu murid Yesus.
• Yudas Iskariot: Murid Yesus yang mengkhianati-Nya.
• Ibu Yesus: Keluarga Yesus yang datang untuk menemui-Nya.
• Saudara-saudara Yesus: Keluarga Yesus yang berusaha menemui-Nya.
• Ahli-ahli Taurat: Orang-orang yang datang dari Yerusalem untuk menuduh Yesus.

Nama Lokasi

• Rumah ibadat: Tempat di mana Yesus menyembuhkan orang dengan tangan yang mati.
• Danau: Tempat Yesus dan murid-murid-Nya menyingkir.
• Galilea: Wilayah dari mana banyak orang mengikuti Yesus.
• Yudea: Wilayah lain dari mana orang datang kepada Yesus.
• Yerusalem: Kota yang menjadi tempat datangnya ahli-ahli Taurat.
• Idumea: Wilayah dari mana orang datang kepada Yesus.
• Seberang Yordan: Lokasi lain dari mana orang datang kepada Yesus.
• Daerah Tirus dan Sidon: Wilayah pesisir yang juga menjadi tempat orang datang kepada Yesus.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Markus pasal 3:

1. Hari Sabat

   • Menunjukkan konflik antara Yesus dan para pemimpin agama mengenai hukum Sabat dan tindakan baik yang dapat dilakukan pada hari tersebut.

2. Penyembuhan

   • Yesus menyembuhkan seorang yang mati sebelah tangannya, menunjukkan kuasa-Nya atas penyakit dan keinginan-Nya untuk berbuat baik.

3. Kedegilan Hati

   • Reaksi para pemimpin agama yang diam dan tidak mau menjawab pertanyaan Yesus, mencerminkan ketidakmampuan mereka untuk memahami kebaikan.

4. Roh Jahat

   • Roh-roh jahat yang mengenali Yesus sebagai Anak Allah, menunjukkan pengakuan mereka terhadap otoritas-Nya.

5. Pengutusan Dua Belas Murid

   • Yesus memilih dua belas murid untuk menyertai dan mengutus mereka memberitakan Injil, menandakan pentingnya misi dan pengajaran.

6. Keluarga Yesus

   • Keluarga Yesus datang untuk mengambil-Nya, menunjukkan ketidakpahaman mereka terhadap misi-Nya.

7. Hujatan terhadap Roh Kudus

   • Yesus menjelaskan bahwa menghujat Roh Kudus adalah dosa yang tidak terampuni, menekankan pentingnya pengakuan terhadap karya Roh Kudus.

8. Kehendak Allah

   • Yesus menyatakan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya, menekankan hubungan spiritual di atas hubungan darah.

9. Perumpamaan

   • Penggunaan perumpamaan oleh Yesus untuk menjelaskan konsep spiritual dan moral, seperti tentang kerajaan yang terpecah.

10. Konflik dengan Ahli Taurat

    • Yesus menghadapi tuduhan dari ahli Taurat yang mengklaim bahwa Ia kerasukan Beelzebul, menunjukkan tantangan yang dihadapi-Nya dalam pelayanan-Nya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan konflik dalam pasal ini, serta pengajaran penting yang disampaikan oleh Yesus.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Markus pasal 3:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Penyembuhan pada Hari Sabat: Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Yesus yang menyembuhkan orang dengan tangan yang mati sebelah pada hari Sabat? Bagaimana hal ini mencerminkan pemahaman kita tentang hukum dan kasih?

2. Reaksi Orang Farisi: Mengapa orang Farisi dan Herodian merasa terancam oleh Yesus? Apa yang bisa kita pelajari tentang sikap mereka terhadap otoritas dan kekuasaan?

3. Panggilan Murid-Murid: Apa arti dari pemilihan dua belas murid oleh Yesus? Mengapa penting bagi-Nya untuk memiliki pengikut yang dekat dan terlatih?

4. Hujatan terhadap Roh Kudus: Apa yang dimaksud dengan "menghujat Roh Kudus" dan mengapa Yesus menyatakan bahwa dosa ini tidak akan diampuni? Bagaimana kita dapat memahami konsep pengampunan dalam konteks ini?

5. Keluarga Yesus: Apa yang bisa kita ambil dari reaksi keluarga Yesus yang menganggap-Nya tidak waras? Bagaimana hal ini mencerminkan tantangan yang sering dihadapi oleh orang-orang yang mengikuti panggilan Tuhan?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbedaan antara Hukum dan Kasih: Bagaimana kita dapat menyeimbangkan antara mematuhi hukum agama dan menunjukkan kasih kepada sesama, seperti yang dicontohkan oleh Yesus?

2. Kekuatan Iblis: Dalam konteks perumpamaan Yesus tentang Iblis, bagaimana kita memahami kekuatan dan pengaruh jahat dalam kehidupan kita saat ini? Apa langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk melawan pengaruh tersebut?

3. Identitas sebagai Keluarga Allah: Apa arti dari pernyataan Yesus bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Allah adalah saudara dan ibu-Nya? Bagaimana hal ini mempengaruhi cara kita melihat hubungan kita dengan sesama orang percaya?

4. Tanggapan terhadap Penolakan: Bagaimana kita seharusnya merespons ketika orang-orang di sekitar kita menolak atau tidak memahami iman kita, seperti yang dialami Yesus?

5. Panggilan untuk Melayani: Apa yang dapat kita lakukan untuk lebih aktif dalam melayani orang lain, mengikuti teladan Yesus yang menyembuhkan dan mengusir setan? Bagaimana kita dapat menjadi alat Tuhan dalam kehidupan orang lain?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Markus pasal 3!

Dari Markus pasal 3, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Kepedulian Terhadap Sesama:

   • Yesus menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap orang yang menderita, bahkan pada hari Sabat. Ini mengajarkan kita untuk selalu peduli dan membantu sesama, terlepas dari waktu atau situasi.

2. Menghadapi Penolakan dan Kritikan:

   • Yesus menghadapi penolakan dan kritik dari orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Kita juga mungkin akan menghadapi kritik dalam hidup kita, tetapi penting untuk tetap berpegang pada kebenaran dan misi kita.

3. Kekuatan Iman:

   • Ketika Yesus menyembuhkan orang dengan tangan yang mati, kita melihat kekuatan iman dan ketaatan. Kita diajarkan untuk percaya dan taat kepada Tuhan, meskipun situasi tampak sulit.

4. Pentingnya Komunitas:

   • Yesus memilih dua belas murid untuk menyertai-Nya. Ini menunjukkan pentingnya memiliki komunitas dan rekan dalam perjalanan iman kita. Kita perlu saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.

5. Kehendak Allah:

   • Yesus menekankan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya. Ini mengingatkan kita untuk selalu mencari dan melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

6. Pentingnya Roh Kudus:

   • Yesus memperingatkan tentang menghujat Roh Kudus. Ini mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai karya Roh Kudus dalam hidup kita dan tidak mengabaikan suara-Nya.

Doa Terkait Pasal Alkitab Tersebut:

1. Doa untuk Kepedulian: "Tuhan, ajar aku untuk selalu peduli terhadap sesama, terutama mereka yang menderita. Berikan aku keberanian untuk membantu mereka, bahkan ketika situasi tidak mendukung. Amin."

2. Doa untuk Menghadapi Kritikan: "Ya Tuhan, ketika aku menghadapi kritik dan penolakan, berikan aku keteguhan hati untuk tetap berpegang pada kebenaran-Mu. Bantu aku untuk tidak terpengaruh oleh suara-suara negatif di sekitarku. Amin."

3. Doa untuk Kekuatan Iman: "Tuhan, aku percaya kepada-Mu. Berikan aku iman yang kuat untuk percaya pada janji-janji-Mu, bahkan ketika aku menghadapi tantangan. Ajar aku untuk taat pada perintah-Mu. Amin."

4. Doa untuk Komunitas: "Tuhan, terima kasih untuk komunitas yang Engkau berikan dalam hidupku. Bantu kami untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam iman. Amin."

5. Doa untuk Melakukan Kehendak Allah: "Ya Bapa, aku ingin melakukan kehendak-Mu dalam hidupku. Bimbing aku untuk mengenali dan melaksanakan rencana-Mu. Amin."

6. Doa untuk Menghormati Roh Kudus: "Tuhan, ajar aku untuk menghormati dan mendengarkan suara Roh Kudus dalam hidupku. Jangan biarkan aku mengabaikan petunjuk-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis Pasal 3 dari Kitab Markus menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Yesus menyembuhkan seorang yang tangannya mati sebelah pada hari Sabat.
• Yesus memilih dua belas murid untuk menyertai dan mengutus mereka memberitakan Injil.
• Yesus menghadapi tuduhan dari ahli Taurat bahwa Ia kerasukan Beelzebul.
• Yesus mengajarkan tentang dosa yang tidak terampuni, yaitu menghujat Roh Kudus.
• Yesus mendefinisikan hubungan spiritual dengan menyatakan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya.

2. Who (Siapa)

• Yesus: Tokoh utama yang melakukan penyembuhan dan pengajaran.
• Orang yang mati sebelah tangannya: Dikenal sebagai orang yang disembuhkan oleh Yesus.
• Farisi dan Herodian: Mereka yang bersekongkol untuk membunuh Yesus.
• Murid-murid Yesus: Dua belas orang yang dipilih untuk menyertai dan diutus oleh-Nya.
• Ibu dan saudara-saudara Yesus: Mereka yang datang untuk menemui Yesus.

3. Where (Di mana)

• Rumah ibadat: Tempat Yesus menyembuhkan orang yang tangannya mati sebelah.
• Danau: Tempat Yesus menyingkir bersama murid-murid-Nya karena banyaknya orang yang mengikuti-Nya.
• Rumah: Tempat Yesus berada ketika orang banyak berkerumun dan tidak dapat makan.
• Tempat di sekeliling Yesus: Di mana orang-orang duduk dan mendengarkan ajaran-Nya.

4. When (Kapan)

• Pada hari Sabat: Ketika Yesus menyembuhkan orang yang tangannya mati sebelah.
• Setelah penyembuhan: Ketika Yesus menyingkir ke danau dan banyak orang mengikuti-Nya.
• Ketika Yesus memilih dua belas murid: Pada saat Ia berada di atas bukit.
• Ketika keluarga Yesus datang: Saat orang banyak berkerumun dan tidak dapat makan.

5. Why (Mengapa)

• Yesus menyembuhkan untuk menunjukkan kuasa-Nya dan mengajarkan arti sebenarnya dari hari Sabat.
• Farisi dan Herodian bersekongkol untuk membunuh Yesus karena ketidakpuasan mereka terhadap ajaran-Nya.
• Yesus mengajarkan tentang hubungan spiritual untuk menegaskan bahwa melakukan kehendak Allah adalah yang terpenting.
• Yesus melarang roh-roh jahat memberitahukan siapa Dia untuk menjaga misi-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Yesus memanggil orang yang tangannya mati sebelah untuk berdiri di tengah dan menyuruhnya mengulurkan tangan.
• Yesus memilih dua belas murid dengan memanggil mereka secara langsung.
• Yesus menjelaskan perumpamaan untuk menjawab tuduhan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
• Yesus menegaskan bahwa hubungan dengan-Nya ditentukan oleh ketaatan kepada kehendak Allah.

7. How Much (Seberapa)

• Tidak ada angka spesifik yang disebutkan dalam pasal ini, tetapi banyak orang yang mengikuti Yesus dan berdesak-desakan untuk menjamah-Nya menunjukkan dampak besar dari pelayanan-Nya.
• Yesus memberikan kuasa kepada dua belas murid-Nya untuk mengusir setan, menunjukkan besarnya tanggung jawab yang diberikan kepada mereka.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Pasal 3 dari Kitab Markus!

Dalam Markus 3, Yesus masuk ke sinagoge dan menyembuhkan seorang laki-laki dengan tangan lumpuh pada hari Sabat. Orang-orang Farisi dan Herodian marah dan bersekongkol untuk melawan Yesus. Yesus pergi ke danau dengan murid-murid-Nya karena banyak orang mengikutinya. Banyak orang yang sakit berusaha menyentuh Yesus untuk disembuhkan. Roh-roh najis juga sujud di hadapan-Nya dan mengaku Dia sebagai Anak Allah. Yesus memilih dua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir setan. Namun, keluarga-Nya datang dan berpikir bahwa Yesus tidak waras. Ahli-ahli Taurat mengatakan bahwa Dia kerasukan setan. Yesus menjelaskan bahwa setan tidak akan melawan dirinya sendiri. Dia juga mengingatkan bahwa menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni. Ketika ibu dan saudara-saudara Yesus mencari-Nya, Dia menjelaskan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah adalah keluarganya.

Latar belakang dari pasal ke-3 dari Kitab Markus adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab Markus ditulis sekitar tahun 60-70 Masehi, pada masa pemerintahan Kaisar Nero di Kekaisaran Romawi. Pada saat itu, umat Kristen mengalami penganiayaan dan tekanan dari pemerintah Romawi. Kitab Markus ditulis untuk memberikan dukungan dan pengajaran kepada komunitas Kristen yang sedang menghadapi kesulitan.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, masyarakat Yahudi dan Romawi memiliki perbedaan budaya dan keyakinan yang signifikan. Markus menulis kitab ini dengan tujuan untuk menjelaskan kepada pembaca non-Yahudi tentang kehidupan, pengajaran, dan karya Yesus Kristus.

Konteks Literatur:
Kitab Markus adalah salah satu dari empat kitab Injil dalam Perjanjian Baru. Kitab ini ditulis dalam bentuk naratif, dengan fokus pada tindakan dan perkataan Yesus Kristus. Markus menggunakan gaya penulisan yang sederhana dan langsung, dengan tujuan untuk menyampaikan pesan Injil kepada pembaca dengan jelas dan mudah dimengerti.

Konteks Teologis:
Kitab Markus menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, Anak Allah yang datang untuk menyelamatkan umat manusia. Markus juga menekankan pentingnya iman, pengikut Yesus yang setia, dan pelayanan kepada sesama.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Markus telah menceritakan tentang pelayanan Yesus yang meliputi penyembuhan orang sakit, pengusiran setan, dan pengampunan dosa. Markus juga mencatat pertentangan dan konflik yang muncul antara Yesus dan pemimpin agama Yahudi. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat tentang pemilihan dan pengutusan kedua belas murid oleh Yesus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Markus pasal 3:

1. Yesus menyembuhkan seorang laki-laki dengan tangan lumpuh pada hari Sabat (Markus 3:1-6).
2. Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian bersekongkol untuk melawan Yesus (Markus 3:6).
3. Yesus memilih dua belas murid-Nya untuk menjadi rasul (Markus 3:13-19).
4. Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang, sehingga orang banyak mengikutinya (Markus 3:7-12, 20-21).
5. Roh-roh najis mengakui Yesus sebagai Anak Allah, tetapi Yesus melarang mereka untuk membuat-Nya dikenal (Markus 3:11-12).
6. Yesus menjelaskan bahwa setan tidak akan bertahan jika terpecah-pecah dan mengajarkan tentang dosa yang tidak akan diampuni (Markus 3:22-30).
7. Keluarga Yesus datang untuk mengambil-Nya karena mereka menganggap-Nya tidak waras (Markus 3:20-21, 31-35).
8. Yesus mengajarkan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya (Markus 3:31-35).

Sumber: Kitab Markus Pasal 3

Orang-orang:
- Yesus
- Laki-laki dengan tangan yang lumpuh sebelah
- Orang-orang Farisi
- Orang-orang Herodian
- Murid-murid Yesus
- Orang banyak
- Roh-roh najis
- Simon (dipanggil Petrus)
- Yakobus, anak Zebedeus
- Yohanes, saudara Yakobus (dipanggil Boanerges)
- Andreas
- Filipus
- Bartolomeus
- Matius
- Tomas
- Yakobus, anak Alfeus
- Tadeus
- Simon orang Zelot
- Yudas Iskariot
- Keluarga Yesus
- Ahli-ahli Taurat
- Ibu dan saudara-saudara Yesus

Lokasi:
- Sinagoge
- Danau
- Wilayah Galilea
- Yudea
- Yerusalem
- Idumea
- Daerah seberang Sungai Yordan
- Tirus
- Sidon
- Rumah

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Markus pasal 3:

1. Yesus menyembuhkan seorang laki-laki dengan tangan lumpuh pada hari Sabat.
2. Orang-orang Farisi dan Herodian bersekongkol untuk melawan Yesus.
3. Yesus menarik banyak orang dari berbagai wilayah.
4. Yesus memilih dua belas murid untuk mengikutinya.
5. Orang banyak berkumpul di rumah Yesus sehingga Dia tidak sempat makan.
6. Ahli-ahli Taurat mengatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
7. Yesus menjelaskan bahwa setan tidak akan bertahan jika melawan dirinya sendiri.
8. Yesus mengatakan bahwa dosa terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
9. Ibu dan saudara-saudara Yesus datang mencari-Nya, tetapi Yesus menyatakan bahwa mereka yang melakukan kehendak Allah adalah keluarganya.

Kata kunci: Yesus, penyembuhan, Sabat, Farisi, Herodian, murid, orang banyak, kuasa, setan, dosa, Roh Kudus, keluarga.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab Markus pasal 3:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Yesus ketika Dia menyembuhkan laki-laki yang tangannya lumpuh pada hari Sabat? Bagaimana hal ini mencerminkan kasih dan kuasa-Nya?

2. Mengapa orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian bersekongkol untuk melawan Yesus setelah Dia menyembuhkan orang yang sakit? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka terhadap mujizat-mujizat Yesus?

3. Mengapa Yesus melarang roh-roh najis untuk membuat-Nya dikenal sebagai Anak Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Yesus dalam menghadapi roh-roh najis?

4. Mengapa Yesus memilih dua belas murid untuk bersama-Nya dan mengutus mereka untuk memberitakan Firman dan mengusir setan? Apa yang dapat kita pelajari dari pilihan-Nya ini?

5. Bagaimana reaksi keluarga Yesus dan ahli-ahli Taurat terhadap tindakan dan ajaran Yesus? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka terhadap Yesus?

6. Apa yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa dosa anak-anak manusia dapat diampuni, tetapi menghujat Roh Kudus tidak akan pernah diampuni? Mengapa menghujat Roh Kudus dianggap sebagai dosa yang tidak dapat diampuni?

7. Apa yang dapat kita pelajari dari respons Yesus terhadap ibu dan saudara-saudara-Nya yang mencari-Nya di luar rumah? Bagaimana hal ini mengajarkan tentang pentingnya melakukan kehendak Allah?

8. Bagaimana pasal ini menggambarkan kuasa dan otoritas Yesus sebagai Anak Allah? Apa yang dapat kita pelajari tentang iman dan pengikut Yesus dari narasi ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan lebih dalam Kitab Markus pasal 3. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

Dari pasal 3 Kitab Markus, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kehendak Allah di atas segalanya: Yesus menunjukkan bahwa yang paling penting dalam hidup adalah melakukan kehendak Allah. Kita harus siap untuk mengorbankan kepentingan pribadi kita demi melaksanakan kehendak-Nya.

2. Belas kasihan dan kebaikan: Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh pada hari Sabat, meskipun itu menimbulkan kemarahan orang-orang Farisi. Kita harus selalu siap untuk melakukan kebaikan dan belas kasihan kepada sesama, bahkan jika itu berarti melanggar tradisi atau kebiasaan tertentu.

3. Menghindari kekerasan hati dan kekerasan pikiran: Yesus merasa sedih dan marah melihat hati yang keras dan kekerasan pikiran orang-orang Farisi. Kita harus berusaha untuk memiliki hati yang lembut dan pikiran yang terbuka, serta menghindari sikap yang keras dan kekerasan hati.

4. Mengikut Yesus dengan setia: Yesus memanggil dua belas murid-Nya untuk menjadi pengikut-Nya. Kita juga dipanggil untuk mengikut Yesus dengan setia dan melayani-Nya dalam hidup kita sehari-hari.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan Yesus, kami bersyukur atas pengajaran-Mu dalam pasal 3 Kitab Markus. Ajarkanlah kami untuk selalu mengutamakan kehendak-Mu di atas segalanya dalam hidup kami. Bantulah kami untuk memiliki hati yang lembut dan pikiran yang terbuka, sehingga kami dapat melakukan kebaikan dan belas kasihan kepada sesama. Jauhkanlah kami dari kekerasan hati dan kekerasan pikiran. Bimbinglah kami untuk menjadi pengikut setia-Mu dan melayani-Mu dengan sepenuh hati. Dalam nama-Mu, Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.

Analisis Markus 3 (5W+1H)

Who (Siapa):

• Yesus: Tokoh utama dalam pasal ini, melakukan mukjizat, mengajar, dan menghadapi pertentangan.
• Orang dengan tangan lumpuh: Disembuhkan oleh Yesus pada hari Sabat.
• Orang-orang Farisi: Menentang Yesus dan mencari alasan untuk menyalahkan-Nya.
• Orang-orang Herodian: Bersekongkol dengan orang Farisi untuk melawan Yesus.
• Murid-murid Yesus: Mengikuti Yesus dan belajar dari-Nya.
• Orang banyak: Mencari kesembuhan dan pengajaran dari Yesus.
• Roh-roh najis: Mengenali Yesus sebagai Anak Allah.
• Keluarga Yesus: Khawatir tentang Yesus dan menganggap-Nya tidak waras.
• Ahli-ahli Taurat: Menuduh Yesus kerasukan Beelzebul.

What (Apa):

• Penyembuhan pada hari Sabat: Yesus menyembuhkan orang dengan tangan lumpuh, memicu perdebatan tentang hukum Sabat.
• Pertentangan dari orang Farisi dan Herodian: Mereka merencanakan untuk membunuh Yesus.
• Pengajaran tentang Kerajaan Allah: Yesus menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan bahwa setan tidak dapat mengalahkan dirinya sendiri.
• Pembentukan 12 murid: Yesus memilih 12 orang untuk menjadi murid-Nya dan memberitakan Injil.
• Penghujatan terhadap Roh Kudus: Yesus memperingatkan tentang dosa yang tidak terampuni.
• Definisi keluarga sejati: Yesus menyatakan bahwa mereka yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya.

When (Kapan):

• Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi terjadi selama pelayanan Yesus di bumi.

Where (Di mana):

• Sinagoge: Tempat Yesus menyembuhkan orang dengan tangan lumpuh.
• Danau: Tempat Yesus menyingkir dengan murid-murid-Nya.
• Gunung: Tempat Yesus memilih 12 murid-Nya.
• Rumah: Tempat Yesus mengajar dan menghadapi pertentangan dari keluarga-Nya dan ahli-ahli Taurat.

Why (Mengapa):

• Yesus menyembuhkan orang lumpuh: Untuk menunjukkan kuasa dan belas kasihan-Nya, serta menantang pemahaman hukum Sabat yang kaku.
• Orang Farisi dan Herodian menentang Yesus: Karena merasa terancam oleh ajaran dan tindakan-Nya.
• Yesus memilih 12 murid: Untuk mempersiapkan mereka untuk melanjutkan pekerjaan-Nya.
• Yesus memperingatkan tentang penghujatan terhadap Roh Kudus: Untuk menekankan keseriusan menolak karya Allah.
• Yesus mendefinisikan keluarga sejati: Untuk menunjukkan bahwa hubungan spiritual lebih penting daripada ikatan darah.

How (Bagaimana):

• Yesus menyembuhkan dengan firman-Nya: Dia memerintahkan orang lumpuh untuk mengulurkan tangannya, dan tangan itu disembuhkan.
• Yesus mengajar dengan perumpamaan: Dia menggunakan analogi untuk menjelaskan kebenaran rohani.
• Yesus menghadapi pertentangan dengan berani: Dia tidak takut untuk menantang otoritas agama dan membela kebenaran.

Kesimpulan:

Markus 3 menggambarkan kuasa, belas kasihan, dan otoritas Yesus. Dia menantang tradisi agama, menghadapi pertentangan, dan memilih murid-murid untuk melanjutkan pekerjaan-Nya. Pasal ini juga menekankan pentingnya melakukan kehendak Allah dan bahaya menolak karya Roh Kudus.