Statistik	16 pasal, 678 ayat, 15.171 kata
Penulis	Markus, lihat uraiannya dalam \\Markus pasal 1\\.
Tema	Yesus, Sang Putra-Hamba; Yesus adalah hamba.
Waktu	55-65 M
Tempat	Mungkin di kota Roma. Lihat 2Timotius 4:11.
Kata Kunci	Pelayanan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Pekerja yang ajaib

Di antara keempat Injil, Injil Markus merupakan kisah yang paling singkat tentang "permulaan Injil tentang Yesus" (Mr 1:1). Sekalipun nama penulis tidak disebut dalam kitab itu sendiri (berlaku bagi semua Injil), dengan suara bulat gereja yang mula-mula memberi kesaksian bahwa Yohanes Markus adalah penulis Injil ini. Ia dibesarkan di Yerusalem dan termasuk angkatan pertama orang Kristen (Kis 12:12). Markus memiliki kesempatan yang unik karena berhubungan dengan pelayanan tiga orang rasul PB: Paulus (Kis 13:1-13; Kol 4:10; File 1:24), Barnabas (Kis 15:39) dan Petrus (1Pet 5:13). Menurut Papias (sekitar 130 M) dan beberapa bapak gereja abad kedua, Markus memperoleh isi Injilnya dari hubungannya dengan Petrus. Ia menulisnya di Roma untuk orang Romawi yang percaya. Sekalipun saat penulisan Injil ini tidak jelas, sebagian besar sarjana menetapkan tanggalnya sekitar tahun 50-60 M; mungkin Injil ini yang pertama-tama ditulis.

1. I. Persiapan untuk Pelayanan Yesus
   (Mr 1:1-13)
   
1. A. Pelayanan Yohanes Pembaptis
   (Mr 1:2-8)
   
2. B. Pembaptisan Yesus
   (Mr 1:9-11)
   
3. C. Pencobaan Yesus
   (Mr 1:12-13)
   
2. II. Pelayanan yang Mula-Mula di Galilea
   (Mr 1:14-3:6)
   
1. A. Empat Murid yang Pertama
   (Mr 1:14-20)
   
2. B. Hari Sabat di Kapernaum
   (Mr 1:21-34)
   
3. C. Perjalanan Pelayanan yang Pertama
   (Mr 1:35-45)
   
4. D. Pertentangan dengan Orang Farisi
   (Mr 2:1-3:6)
   
3. III.Pelayanan yang Kemudian di Galilea
   (Mr 3:7-7:23)
   
1. A. Menyingkir ke Pantai
   (Mr 3:7-12)
   
2. B. Pengangkatan Dua Belas Murid
   (Mr 3:13-19)
   
3. C. Sahabat dan Musuh
   (Mr 3:20-35)
   
4. D. Mengajar dengan Perumpamaan
   (Mr 4:1-34)
   
5. E. Mengajar Melalui Mukjizat
   (Mr 4:35-5:43)
   
6. F. Yesus di Nazaret
   (Mr 6:1-6)
   
7. G. Pengutusan Dua Belas Murid
   (Mr 6:7-13)
   
8. H. Herodes dan Yohanes Pembaptis
   (Mr 6:14-29)
   
9. I. Berbagai Mukjizat dan Pengajaran di Sekitar Danau Galilea
   (Mr 6:30-56)
   
10. J. Pertentangan dengan Tradisi
    (Mr 7:1-23)
    
4. IV. Pelayanan di Luar Galilea
   (Mr 7:24-9:29)
   
1. A. Penyembuhan Dua Orang Bukan Yahudi
   (Mr 7:24-37)
   
2. B. Mukjizat-Mukjizat Lagi
   (Mr 8:1-26)
   
3. C. Episode Kaisarea Filipi
   (Mr 8:27-9:1)
   
4. D. Episode Pemuliaan
   (Mr 9:2-29)
   
5. V. Menuju ke Yerusalem
   (Mr 9:30-10:52)
   
1. A. Melalui Galilea
   (Mr 9:30-50)
   
2. B. Pelayanan di Perea
   (Mr 10:1-52)
   
6. VI. Minggu Penderitaan
   (Mr 11:1-15:47)
   
1. A. Minggu: Memasuki Yerusalem dengan Jaya
   (Mr 11:1-11)
   
2. B. Senin:
   
1. 1. Mengutuk Pohon Ara
   (Mr 11:12-14)
   
2. 2. Menyucikan Bait Allah
   (Mr 11:15-19)
   
3. C. Selasa:
   
1. 1. Iman dan Ketakutan
   (Mr 11:20-33)
   
2. 2. Perumpamaan dan Pertentangan
   (Mr 12:1-44)
   
3. 3. Khotbah di Betania
   (Mr 13:1-37)
   
4. 4. Pengurapan di Betania
   (Mr 14:1-11)
   
4. D. Kamis: Perjamuan Akhir
   (Mr 14:12-25)
   
5. E. Jumat:
   
1. 1. Yesus di Taman Getsemani
   (Mr 14:26-52)
   
2. 2. Pengadilan Yahudi
   (Mr 14:53-72)
   
3. 3. Pengadilan Romawi
   (Mr 15:1-20)
   
4. 4. Penyaliban dan Penguburan
   (Mr 15:21-47)
   
7. VII.Kebangkitan
   (Mr 16:1-20)
   
1. A. Penemuan Kebangkitan
   (Mr 16:1-8)
   
2. B. Penampilan-Penampilan Pasca-Kebangkitan
   (Mr 16:9-18)
   
3. C. Kenaikan dan Penugasan Para Rasul
   (Mr 16:19-20)
   

Pada tahun 60-an M, orang percaya diperlakukan secara kejam oleh masyarakat dan banyak di antaranya disiksa bahkan dibunuh di bawah pemerintahan kaisar Nero. Menurut tradisi, di antara para syahid Kristen di Roma itu terdapat Rasul Petrus dan Rasul Paulus. Selaku salah seorang pimpinan gereja di Roma, Yohanes Markus digerakkan oleh Roh Kudus untuk menulis Injil ini sebagai suatu antisipasi yang bersifat nubuat atau tanggapan penggembalaan terhadap masa penganiayaan ini. Tujuannya ialah memperkuat dasar iman dalam orang percaya di Roma, dan jikalau diperlukan, mendorong mereka untuk dengan setia menderita demi Injil, dengan memperhadapkan kepada mereka kehidupan, penderitaan, kematian serta kebangkitan Yesus, Tuhan mereka.

1. Mukjizat Yesus. Buatlah daftar mukjizat yang dicatat dalam Injil Markus. Bandingkanlah daftar ini dengan jumlah perumpamaan yang ditulis dalam Injil Markus. Mengapa Markus sangat menekankan mukjizat Yesus? Mengapa Yesus melakukan Mukjizat? Coba temukan paling sedikit tiga alasan yang jelas.

2. Tanggapan orang banyak. Carilah ayat-ayat yang merupakan komentar Markus tentang kekaguman orang banyak ketika mereka menyaksikan mukjizat Yesus (misalnya Mar 1:27; 2:12; 4:41; 5:15; 6:50 dan seterusnya). Tulislah berbagai reaksi orang banyak dan jelaskan mengapa mereka memberikan reaksi yang berbeda-beda.

3. Sebutan istimewa bagi Yesus. Telitilah dalam Injil Markus dan catatlah sebutan-sebutan istimewa bagi Yesus yang dicatat oleh Markus. Berapa kali ia menggunakan sebutan Anak, Anak-Ku, Anak Allah, Anak Manusia? Siapa yang menggunakan sebutan Anak Manusia? Mengapa? (Pelajarilah Dan. Mar 7:13-28 dengan saksama).

4. Kuasa Yesus. Pelajarilah dengan saksama semua pasal yang menunjuk pada kuasa Yesus: Mar 1;22; 1:27; 2:10; 3:15; 6:7;11:27-33 dan Mar 13:34. Perhatikan secara khusus acuan terakhir ini: 'Sama seperti seorang yang bepergian: Ia meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya'. Ungkapan terakhir ini berarti 'memberikan kuasa kepada hamba-hambanya'.

Dalam suatu kisah yang bergerak dengan cepat, Markus memperkenalkan Yesus sebagai Putra Allah dan Mesias, hamba yang menderita. Titik yang menentukan dalam kitab ini adalah episode di Kaisarea Filipi, yang disusul oleh peristiwa pemuliaan Yesus (Mr 8:27--9:10), ketika identitas dan misi penderitaan Yesus dinyatakan dengan jelas kepada kedua belas murid-Nya. Bagian pertama kitab Injil ini memusatkan perhatian terutama kepada mukjizat luar biasa yang dilakukan Yesus dan pada kuasa-Nya atas penyakit dan setan-setan sebagai tanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Akan tetapi, di Kaisarea Filipi itu Yesus memberitahukan dengan terus terang kepada para murid bahwa Dia harus "menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari" (Mr 8:31). Banyak ayat dalam kitab ini menyebut penderitaan sebagai harga kemuridan (mis. Mr 3:21-22,30; Mr 8:34-38; Mr 10:33-34,45; Mr 13:8,11-13). Namun setelah mereka menderita karena Dia maka Allah akan menyatakan bahwa Ia berkenan kepada mereka, sebagaimana ditunjukkan dalam kebangkitan Yesus.

Empat ciri utama menandai Injil Markus:

1. (1) Injil ini penuh kegiatan, yang lebih menekankan apa yang dilakukan Yesus daripada apa yang diajarkan oleh-Nya (Markus mencantumkan 18 mukjizat Yesus dan hanya empat perumpamaan-Nya);
2. (2) Injil ini khususnya untuk orang Romawi, serta menjelaskan adat-istiadat Yahudi, meniadakan semua daftar keturunan Yahudi dan kisah kelahiran, penggunaan istilah Latin dan menerjemahkan kata-kata dalam bahasa Aram;
3. (3) Injil ini bernada mendesak, dimulai dengan tiba-tiba dan bergerak dengan cepat dari episode yang satu kepada episode yang lain, dengan menggunakan 42 kali kata keterangan Yunani yang diterjemahkan dengan "seketika itu juga".
4. (4) Injil ini ditulis dengan hidup, seraya menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus dengan ringkas dan tepat, dengan gamblang dan dengan keahlian dari seorang pujangga.

Para Rasul dipilih

Yesus menyembuhkan orang mati sebelah tangannya di hari Sabat. Banyak orang disembuhkan. Dua belas murid dipilih. Dosa yang tidak bisa diampuni.

3:1 Kristus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya,
3:10 dan banyak penyakit lainnya;
3:11 menegur roh-roh jahat;
3:13 memilih dua belas murid-Nya;
3:22 menjelaskan fitnah tentang pengusiran setan dengan kuasa Beelzebul;
3:31 dan memberitahukan siapa itu saudara-Nya, saudari-Nya, dan ibu-Nya.

Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (3:1-6)
Yesus menyembuhkan banyak orang (3:7-12)
Yesus memanggil kedua belas rasul (3:13-19)
Yesus dan Beelzebul (3:20-30)
Yesus dan sanak saudara-Nya (3:31-35)

Yesus, Roh Kudus, Setan, murid-murid, orang yang mati sebelah tangannya, Maria, saudara Yesus.

Alfeus, Allah, Anak Allah, Andreas, Bartolomeus, Beelzebul, Boanerges, Farisi, Filipus, Galilea, Herodian, Iblis, Idumea, Injil, Iskariot, Matius, Petrus, Roh Kudus, Sabat, Sidon, Simon, Tadeus, Taurat, Tirus, Tomas, Yakobus, Yerusalem, Yesus, Yohanes, Yordan, Yudas, Yudea, Zebedeus, Zelot

Orang-orang yang terikat oleh penyakit dan roh jahat adalah sasaran spesial perhatian Yesus dan mendapatkan pembebasan yang sepenuhnya di dalam Dia, yang mereka lakukan hanyalah merentangkan tangan iman ke arah-Nya. Mereka yang benar-benar keras kepala dalam keyakinan mereka, yang menentang kuasa Kristus dengan berusaha untuk menghilangkannya dengan memberi penjelasan, atau mengaitkannya dengan iblis. Mereka semua itu berdosa menentang pemulihan mereka yang terakhir.

Mengaitkan dengan iblis perbuatan yang dilakukan oleh Kristus dengan kuasa Roh Kudus berarti menghujat Roh Kudus. Banyak orang yang mencaci-maki Kristus di atas kayu salib mendapatkan belas kasihan dan Kristus sendiri berdoa untuk mereka, tetapi bagi mereka yang menghujat Roh Kudus, tidak bisa diampuni.

Dalam Markus 3, Yesus masuk ke sinagoge dan menyembuhkan seorang laki-laki dengan tangan lumpuh pada hari Sabat. Orang-orang Farisi dan Herodian marah dan bersekongkol untuk melawan Yesus. Yesus pergi ke danau dengan murid-murid-Nya karena banyak orang mengikutinya. Banyak orang yang sakit berusaha menyentuh Yesus untuk disembuhkan. Roh-roh najis juga sujud di hadapan-Nya dan mengaku Dia sebagai Anak Allah. Yesus memilih dua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir setan. Namun, keluarga-Nya datang dan berpikir bahwa Yesus tidak waras. Ahli-ahli Taurat mengatakan bahwa Dia kerasukan setan. Yesus menjelaskan bahwa setan tidak akan melawan dirinya sendiri. Dia juga mengingatkan bahwa menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni. Ketika ibu dan saudara-saudara Yesus mencari-Nya, Dia menjelaskan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah adalah keluarganya.

Latar belakang dari pasal ke-3 dari Kitab Markus adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab Markus ditulis sekitar tahun 60-70 Masehi, pada masa pemerintahan Kaisar Nero di Kekaisaran Romawi. Pada saat itu, umat Kristen mengalami penganiayaan dan tekanan dari pemerintah Romawi. Kitab Markus ditulis untuk memberikan dukungan dan pengajaran kepada komunitas Kristen yang sedang menghadapi kesulitan.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, masyarakat Yahudi dan Romawi memiliki perbedaan budaya dan keyakinan yang signifikan. Markus menulis kitab ini dengan tujuan untuk menjelaskan kepada pembaca non-Yahudi tentang kehidupan, pengajaran, dan karya Yesus Kristus.

Konteks Literatur:
Kitab Markus adalah salah satu dari empat kitab Injil dalam Perjanjian Baru. Kitab ini ditulis dalam bentuk naratif, dengan fokus pada tindakan dan perkataan Yesus Kristus. Markus menggunakan gaya penulisan yang sederhana dan langsung, dengan tujuan untuk menyampaikan pesan Injil kepada pembaca dengan jelas dan mudah dimengerti.

Konteks Teologis:
Kitab Markus menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, Anak Allah yang datang untuk menyelamatkan umat manusia. Markus juga menekankan pentingnya iman, pengikut Yesus yang setia, dan pelayanan kepada sesama.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Markus telah menceritakan tentang pelayanan Yesus yang meliputi penyembuhan orang sakit, pengusiran setan, dan pengampunan dosa. Markus juga mencatat pertentangan dan konflik yang muncul antara Yesus dan pemimpin agama Yahudi. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat tentang pemilihan dan pengutusan kedua belas murid oleh Yesus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Markus pasal 3:

1. Yesus menyembuhkan seorang laki-laki dengan tangan lumpuh pada hari Sabat (Markus 3:1-6).
2. Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian bersekongkol untuk melawan Yesus (Markus 3:6).
3. Yesus memilih dua belas murid-Nya untuk menjadi rasul (Markus 3:13-19).
4. Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang, sehingga orang banyak mengikutinya (Markus 3:7-12, 20-21).
5. Roh-roh najis mengakui Yesus sebagai Anak Allah, tetapi Yesus melarang mereka untuk membuat-Nya dikenal (Markus 3:11-12).
6. Yesus menjelaskan bahwa setan tidak akan bertahan jika terpecah-pecah dan mengajarkan tentang dosa yang tidak akan diampuni (Markus 3:22-30).
7. Keluarga Yesus datang untuk mengambil-Nya karena mereka menganggap-Nya tidak waras (Markus 3:20-21, 31-35).
8. Yesus mengajarkan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah adalah keluarga-Nya (Markus 3:31-35).

Sumber: Kitab Markus Pasal 3

Orang-orang:
- Yesus
- Laki-laki dengan tangan yang lumpuh sebelah
- Orang-orang Farisi
- Orang-orang Herodian
- Murid-murid Yesus
- Orang banyak
- Roh-roh najis
- Simon (dipanggil Petrus)
- Yakobus, anak Zebedeus
- Yohanes, saudara Yakobus (dipanggil Boanerges)
- Andreas
- Filipus
- Bartolomeus
- Matius
- Tomas
- Yakobus, anak Alfeus
- Tadeus
- Simon orang Zelot
- Yudas Iskariot
- Keluarga Yesus
- Ahli-ahli Taurat
- Ibu dan saudara-saudara Yesus

Lokasi:
- Sinagoge
- Danau
- Wilayah Galilea
- Yudea
- Yerusalem
- Idumea
- Daerah seberang Sungai Yordan
- Tirus
- Sidon
- Rumah

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Markus pasal 3:

1. Yesus menyembuhkan seorang laki-laki dengan tangan lumpuh pada hari Sabat.
2. Orang-orang Farisi dan Herodian bersekongkol untuk melawan Yesus.
3. Yesus menarik banyak orang dari berbagai wilayah.
4. Yesus memilih dua belas murid untuk mengikutinya.
5. Orang banyak berkumpul di rumah Yesus sehingga Dia tidak sempat makan.
6. Ahli-ahli Taurat mengatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
7. Yesus menjelaskan bahwa setan tidak akan bertahan jika melawan dirinya sendiri.
8. Yesus mengatakan bahwa dosa terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
9. Ibu dan saudara-saudara Yesus datang mencari-Nya, tetapi Yesus menyatakan bahwa mereka yang melakukan kehendak Allah adalah keluarganya.

Kata kunci: Yesus, penyembuhan, Sabat, Farisi, Herodian, murid, orang banyak, kuasa, setan, dosa, Roh Kudus, keluarga.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab Markus pasal 3:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Yesus ketika Dia menyembuhkan laki-laki yang tangannya lumpuh pada hari Sabat? Bagaimana hal ini mencerminkan kasih dan kuasa-Nya?

2. Mengapa orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian bersekongkol untuk melawan Yesus setelah Dia menyembuhkan orang yang sakit? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka terhadap mujizat-mujizat Yesus?

3. Mengapa Yesus melarang roh-roh najis untuk membuat-Nya dikenal sebagai Anak Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Yesus dalam menghadapi roh-roh najis?

4. Mengapa Yesus memilih dua belas murid untuk bersama-Nya dan mengutus mereka untuk memberitakan Firman dan mengusir setan? Apa yang dapat kita pelajari dari pilihan-Nya ini?

5. Bagaimana reaksi keluarga Yesus dan ahli-ahli Taurat terhadap tindakan dan ajaran Yesus? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka terhadap Yesus?

6. Apa yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa dosa anak-anak manusia dapat diampuni, tetapi menghujat Roh Kudus tidak akan pernah diampuni? Mengapa menghujat Roh Kudus dianggap sebagai dosa yang tidak dapat diampuni?

7. Apa yang dapat kita pelajari dari respons Yesus terhadap ibu dan saudara-saudara-Nya yang mencari-Nya di luar rumah? Bagaimana hal ini mengajarkan tentang pentingnya melakukan kehendak Allah?

8. Bagaimana pasal ini menggambarkan kuasa dan otoritas Yesus sebagai Anak Allah? Apa yang dapat kita pelajari tentang iman dan pengikut Yesus dari narasi ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan lebih dalam Kitab Markus pasal 3. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

Dari pasal 3 Kitab Markus, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kehendak Allah di atas segalanya: Yesus menunjukkan bahwa yang paling penting dalam hidup adalah melakukan kehendak Allah. Kita harus siap untuk mengorbankan kepentingan pribadi kita demi melaksanakan kehendak-Nya.

2. Belas kasihan dan kebaikan: Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh pada hari Sabat, meskipun itu menimbulkan kemarahan orang-orang Farisi. Kita harus selalu siap untuk melakukan kebaikan dan belas kasihan kepada sesama, bahkan jika itu berarti melanggar tradisi atau kebiasaan tertentu.

3. Menghindari kekerasan hati dan kekerasan pikiran: Yesus merasa sedih dan marah melihat hati yang keras dan kekerasan pikiran orang-orang Farisi. Kita harus berusaha untuk memiliki hati yang lembut dan pikiran yang terbuka, serta menghindari sikap yang keras dan kekerasan hati.

4. Mengikut Yesus dengan setia: Yesus memanggil dua belas murid-Nya untuk menjadi pengikut-Nya. Kita juga dipanggil untuk mengikut Yesus dengan setia dan melayani-Nya dalam hidup kita sehari-hari.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan Yesus, kami bersyukur atas pengajaran-Mu dalam pasal 3 Kitab Markus. Ajarkanlah kami untuk selalu mengutamakan kehendak-Mu di atas segalanya dalam hidup kami. Bantulah kami untuk memiliki hati yang lembut dan pikiran yang terbuka, sehingga kami dapat melakukan kebaikan dan belas kasihan kepada sesama. Jauhkanlah kami dari kekerasan hati dan kekerasan pikiran. Bimbinglah kami untuk menjadi pengikut setia-Mu dan melayani-Mu dengan sepenuh hati. Dalam nama-Mu, Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan model 5W+1H untuk Kitab Markus Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Yesus masuk ke sinagoge dan bertemu dengan seorang laki-laki yang tangan lumpuh.
- Yesus menyembuhkan laki-laki tersebut pada hari Sabat.
- Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian bersekongkol untuk melawan Yesus.
- Yesus pergi ke danau dengan murid-murid-Nya karena banyak orang mengikutinya.
- Yesus memilih dua belas murid untuk bersama-Nya dan mengutus mereka untuk memberitakan Firman dan mengusir setan.
- Orang banyak berkumpul di rumah Yesus sehingga mereka bahkan tidak sempat makan roti.
- Ahli-ahli Taurat mengatakan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul.

2. Who (Siapa):
- Yesus
- Seorang laki-laki dengan tangan lumpuh
- Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian
- Murid-murid Yesus
- Orang banyak
- Keluarga Yesus
- Ahli-ahli Taurat

3. Where (Di mana):
- Sinagoge
- Danau
- Rumah Yesus
- Yerusalem

4. When (Kapan):
- Tidak disebutkan secara spesifik dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Yesus ingin menyembuhkan laki-laki yang tangan lumpuh dan menunjukkan bahwa berbuat baik pada hari Sabat tidak melanggar hukum.
- Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian ingin menyalahkan Yesus karena menyembuhkan pada hari Sabat.
- Yesus memilih dua belas murid untuk memberitakan Firman dan mengusir setan.
- Orang banyak mengikuti Yesus karena mereka mendengar tentang mujizat-mujizat-Nya.
- Ahli-ahli Taurat ingin mencemarkan nama Yesus dengan mengatakan bahwa Dia kerasukan setan.

6. How (Bagaimana):
- Yesus menyembuhkan laki-laki yang tangan lumpuh dengan menyuruhnya mengulurkan tangannya.
- Yesus memanggil dua belas murid untuk bersama-Nya dan memberitakan Firman serta mengusir setan.
- Orang banyak mendekati Yesus dan saling mendorong agar dapat menyentuh-Nya.
- Yesus menjawab ahli-ahli Taurat dengan perumpamaan untuk menjelaskan bahwa setan tidak akan melawan dirinya sendiri.
- Yesus menegaskan bahwa dosa anak-anak manusia dapat diampuni, tetapi menghujat Roh Kudus tidak akan pernah diampuni.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami isi dari Kitab Markus Pasal 3.