
Wahyu 8
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 22 pasal, 404 ayat, 12.000 kata Penulis Rasul Yohanes ( Wah 1:1,9 ). Tema Perjuangan dan Penyelesaian; Kemuliaan dan...
Latar Belakang
Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar
biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan ( Wahy...
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan (Wahy 1:1-2,20), suatu nubuat (Wahy 1:3; Wahy 22:7,10,18-19), dan suatu gabungan dari tujuh surat (Wahy 1:4,11; Wahy 2:1--3:22). (Istilah "penyingkapan" (Ing. _apocalypse_) berasal dari kata Yunani _apocalupsis_, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Wahy 1:1-20). Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1 (Wahy 1:1-20).
- (1) "Inilah wahyu Yesus Kristus" (Wahy 1:1).
- (2) Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan (Wahy 1:1,10-18).
- (3) Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes (Wahy 1:1,4,9; Wahy 22:8).
- (4) Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri (Wahy 1:9).
- (5) Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia (Wahy 1:4,11).
Baik bukti sejarah maupun bukti dari isi kitab itu sendiri menunjukkan bahwa rasul Yohaneslah penulisnya. Ireneus menjelaskan bahwa Polikarpus (Ireneus mengenal Polikarpus, dan Polikarpus mengenal rasul Yohanes) telah berbicara tentang Yohanes yang menulis kitab Wahyu mendekati akhir pemerintahan Domitianus selaku kaisar Romawi (81-96 M)
Isi kitab ini mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus ketika dia menuntut agar semua warga negaranya memanggil dia "Tuhan dan Allah". Pastilah, ketetapan Kaisar pada waktu itu telah menciptakan suatu pertentangan antara mereka yang dengan sukarela mau menyembah Kaisar dan orang Kristen setia yang mengakui bahwa Yesus sajalah "Tuhan dan Allah". Jadi, kitab ini telah ditulis pada suatu masa ketika orang percaya sedang mengalami penganiayaan yang hebat oleh karena kesaksian mereka, suatu situasi yang dengan jelas merupakan latar belakang kitab Wahyu itu sendiri (Wahy 1:19; Wahy 2:10,13; Wahy 6:9-11; Wahy 7:14-17; Wahy 11:7; Wahy 12:11,17; Wahy 17:6; Wahy 18:24; Wahy 19:2; Wahy 20:4).
Garis Besar
Garis Besar:
Prolog
( Wahy 1:1-8 )
I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
( Wahy 1:9-3:22 )
A....
- Prolog
(Wahy 1:1-8) - I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
(Wahy 1:9-3:22) - A. Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dian
(Wahy 1:9-20) - B. Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat
(Wahy 2:1-3:22) - II. Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah
(Wahy 4:1-11:19) - A. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga
(Wahy 4:1-5:14) - 1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona
(Wahy 4:1-11) - 2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak
(Wahy 5:1-14) - B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meterai
dan Tujuh Sangkakala
(Wahy 6:1-11:19) - 1. Pembukaan Enam Meterai yang Pertama
(Wahy 6:1-17)
SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak
(Wahy 7:1-17) - 2. Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan Tujuh
Sangkakala
(Wahy 8:1-6) - 3. Enam Sangkakala yang Pertama
(Wahy 8:7-9:21)
SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil
(Wahy 10:1-11)
Dua Orang Saksi
(Wahy 11:1-14) - 4. Sangkakala yang Ketujuh
(Wahy 11:15-19) - III.Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis
(Wahy 12:1-22:5) - A. Perspektif mengenai Konflik Itu
(Wahy 12:1-15:8) - 1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi
(Wahy 12:1-13:18) - a. Naga Besar
(Wahy 12:1-17) - b. Binatang Laut
(Wahy 13:1-10) - c. Binatang Bumi
(Wahy 13:11-18) - 2. Dari Pandangan Sorga
(Wahy 14:1-20)
SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
(Wahy 15:1-8) - B. Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu
(Wahy 16:1-19:10) - 1. Tujuh Cawan Murka Allah
(Wahy 16:1-21) - 2. Hukuman Atas Pelacur Besar
(Wahy 17:1-18) - 3. Jatuhnya Babel yang Besar
(Wahy 18:1-24) - 4. Sorak-Sorai di Sorga
(Wahy 19:1-10) - C. Puncak Konflik Itu
(Wahy 19:11-20:10) - 1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus
(Wahy 19:11-18) - 2. Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya
(Wahy 19:19-21) - 3. Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan
(Wahy 20:1-10) - D. Sesudah Konflik
(Wahy 20:11-22:5) - 1. Penghakiman Takhta Putih yang Besar
(Wahy 20:11-15) - 2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar
(Wahy 20:14-15; 21:8) - 3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru
(Wahy 21:1-22:5) - Epilog
(Wahy 22:6-21)
Tujuan
Tujuan: Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
(1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan
yang parah dari standar...
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
- (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
- (2) Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
- (3) Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Babel. Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19 . Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel....
1. Babel.
Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19. Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel. Mulailah dari Kejadian 11, perhatikan bahwa Babel adalah Babilonia. Terutama perhatikan nubuatan Yesaya mengenai Babilonia. Dalam Wah 18:1-24 tunjukkanlah tujuh ratapan untuk Babel, mulai dengan ratapan malaikat dalam ayat 1-3.
2. Malapetaka.
Bandingkan ketujuh malapetaka dalam pasal 16 dengan sepuluh malapetaka dalam Keluaran 7-11. Perhatikan bagaimana bagian Wahyu ini sengaja dihubungkan dengan kejadian dalam Keluaran (lihat Wah 15:2-4). Mengapa penglihatan mengenai penghakiman dihubungkan dengan Keluaran yang biasanya dianggap sebagai peristiwa penyelamatan?
3. Dua orang saksi.
Ada pasal yang membuat kita penasaran (Wah 11:1-13), yang menggambarkan dua orang saksi yang juga disebut sebagai dua orang nabi, walaupun nama mereka tidak pernah disebut. Beberapa penafsir menafsirkan bahwa dua saksi ini adalah dua jemaat; yang lain lebih cenderung untuk menafsirkan mereka sebagai nabi Perjanjian Lama yang kembali ke bumi. Musa dan Elia dianggap sebagai kedua saksi itu. Mengapa mereka berdua? Apa penjelasan lebih lanjut tentang hal ini yang dikemukakan dalam Zakharia 4?
4. Pohon kehidupan.
Alkitab dimulai dengan sebuah taman (Kej 2:8) dan berakhir dengan sebuah taman (Why 22). Bandingkan dan tunjukkan perbedaannya antara dua pasal pertama dengan dua pasal terakhir Alkitab.
5. Tuhan Yesus Kristus.
Pelajarilah seluruh kitab dan buatlah sebuah daftar dari nama-nama dan julukan bagi Yesus. Alfa dan Omega (huruf pertama dan ter akhir dalam abjad Yunani), keturunan Daud dan lain-lain. Khususnya perhatikan gelar utama: Anak Domba (28 kali). Apa arti penting dari gelar ini (lihat juga Yoh 1:29-37); Ibr 9:1-28; 1 Kor. 5:7; 1 Ptr. 1:18, 19)? Tetapi perhatikan cara indah kitab ini menggambarkan kemuliaan Yesus, ditutup dengan sebuah petunjuk sederhana kepada Tuhan (kemuliaan-Nya) Yesus (kerendahanhati-Nya). Amin.
Datanglah Tuhan Yesus!
Survei
Survei: Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang
penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari...
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih (pasal 5; Wahy 5:1-14) dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Wahy 6:1--19:21). Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog (Wahy 1:1-8), ada tiga bagian utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama (Wahy 1:9--3:22), Yohanes mendapatkan suatu penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (Wahy 1:11,19). Setiap surat (Wahy 2:1--3:22) meliputi suatu gambaran simbolis tentang Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini (Wahy 4:1--11:19) berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak terhampiri (pasal 4; Wahy 4:1-4). Pasal 5 (Wahy 5:1-14) memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6; Wahy 6:1-17) melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 (Wahy 4:1--5:14), kecuali sekarang pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang. "Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 (Wahy 7:1-17), yang menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar (Wahy 7:1-8) dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah kesengsaraan besar (Wahy 7:9-17). Pasal 8-9 (Wahy 8:1--9:21) menyatakan pembukaan meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala. "Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh, yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil (Wahy 10:1-11), dan dua saksi nubuat yang kuat dalam kota besar itu (Wahy 11:1-14). Akhirnya, sangkakala ketujuh (Wahy 11:15-19) berfungsi sebagai pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu (ayat Wahy 1:15) dan pendahuluan adegan-adegan akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22; Wahy 12:1--22:21).
Bagian utama yang ketiga (Wahy 12:1--22:5) memberikan suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 (Wahy 12:1--13:18) menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang terdiri atas
- (1) si naga besar (pasal 12; Wahy 12:1-18),
- (2) binatang laut (Wahy 13:1-10), dan
- (3) binatang bumi (Wahy 13:11-18). Pasal 14-15 (Wahy 14:1--15:8) berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; Wahy 16:1-21), hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; Wahy 17:1-18), dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Wahy 18:1-24). Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan (Wahy 19:1-10).
Akan tetapi, tahap terakhir yang hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya (Wahy 19:11-21). Kekalahan Iblis yang terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun (Wahy 20:1-6). Selama masa itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus (Wahy 20:4) dan sesudah itu Iblis akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat (Wahy 20:7-9) dan kemudian dicampakkan ke dalam "lautan api" untuk selama-lamanya (Wahy 20:10). Nubuat apokaliptis ini ditutup dengan penghakiman di takhta putih yang besar (Wahy 20:11-15), nasib yang tepat bagi orang jahat (Wahy 20:14-15; Wahy 21:8), serta langit yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus (Wahy 21:1--22:5). Kitab ini diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk dalam hidup yang kekal (Wahy 22:6-21).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat
dan wahyu....
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
- (2) Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
- (3) Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
- (4) Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
- (5) Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
- (6) Kitab ini bersifat polemik yang
- (a) menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
- (b) menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi (Wahy 1:5; Wahy 19:16).
- (7) Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
- (8) Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran
Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan. Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat aliran penafsiran yang besar.
- (1) Penafsiran _preterist_ (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 (Wahy 19:1--22:21), yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
- (2) Penafsiran _historicist_ (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
- (3) Penafsiran _idealist_ (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
- (4) Penafsiran _futurist_ (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22 (Wahy 4:1--22:21) sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Tujuh malaikat dengan sangkakala
Isi Pasal
Isi Pasal: Dibukanya meterai kerujuh dimana tujuh terompet dibunyikan. Empat terompet penghakiman dibunyikan.
Garis Besar
Garis Besar: 8:1 Pembukaan meterai yang ketujuh, 8:2 Tujuh malaikat diberi tujuh trompet. 8:6 Empat dari mereka meniup trompet mereka dan terjadilah...
Judul Perikop
Tokoh
Tokoh: Yohanes , tujuh malaikat, malaikat dengan pedupaan.
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Allah
Kesimpulan
Kesimpulan: Terkutuklah mereka yang, oleh penolakan mereka terhadap Tuhan Yesus, akan ditinggal di bumi untuk merasakan penderitaan Kesengsaraan Hebat....
Fakta
Fakta: -
Storyboard Wahyu 8
Infografis Wahyu 8
Infografis Wahyu 8

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Pada pasal 8 dari Kitab Wahyu, Anak Domba membuka segel yang ketujuh, dan terjadi kesunyian di surga selama setengah jam. Tujuh malaikat menerima...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa...
Konteks historis pada saat itu adalah penganiayaan terhadap umat Kristen yang sedang meningkat. Kaisar Domitianus memerintahkan agar semua orang menyembahnya sebagai dewa, dan orang Kristen yang menolak akan dihukum mati. Kitab Wahyu ditulis untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan pengharapan kepada gereja yang sedang mengalami penganiayaan ini.
Dalam pasal 8, Yohanes melanjutkan penglihatannya tentang penghakiman Allah yang akan datang. Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yohanes melihat Tuhan Yesus yang berdiri di hadapannya dan memberikan pesan kepada tujuh gereja di Asia Kecil. Setelah itu, Yohanes melihat sebuah kitab gulungan yang tersegel dan hanya dapat dibuka oleh Anak Domba Allah. Ketika Anak Domba itu membuka segel-segel itu, maka dimulailah serangkaian peristiwa penghakiman yang ditampilkan dalam pasal 8.
Dalam pasal 8, Yohanes melihat ketujuh malaikat yang berdiri di hadapan Allah, masing-masing memegang serangkaian bencana dan penghakiman yang akan ditimpakan kepada bumi. Ketika malaikat pertama meniup sangkakala, terjadi guntur, kilat, dan gempa bumi. Kemudian, malaikat kedua meniup sangkakala, dan gunung besar terbakar dan dilemparkan ke laut. Malaikat ketiga meniup sangkakala, dan bintang besar jatuh dari langit dan menimpa sungai-sungai dan mata air. Malaikat keempat meniup sangkakala, dan sepertiga matahari, bulan, dan bintang-bintang menjadi gelap.
Dalam konteks teologis, pasal 8 menggambarkan penghakiman Allah yang akan datang atas dunia yang jahat. Penghakiman ini merupakan bagian dari rencana Allah untuk menghukum dosa dan memulihkan keadilan di dunia. Pasal ini juga mengajarkan bahwa Allah memiliki kuasa penuh atas alam semesta dan bahwa Dia akan membalas setiap perbuatan jahat.
Dengan demikian, pasal 8 dari Kitab Wahyu menggambarkan penghakiman Allah yang akan datang atas dunia yang jahat, sebagai bagian dari rencana-Nya untuk memulihkan keadilan.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 8 :
1. Pembukaan segel ketujuh ( Wahyu 8:1 )
- Kesunyian di surga selama...
1. Pembukaan segel ketujuh (Wahyu 8:1)
- Kesunyian di surga selama setengah jam
- Malaikat-malaikat yang berdiri di hadapan Allah
2. Malaikat dengan pedupaan emas (Wahyu 8:3-4)
- Malaikat lain yang berdiri di altar dengan pedupaan emas
- Dupa dan doa orang-orang kudus dipersembahkan di atas altar emas
- Asap dupa dan doa naik ke hadapan Allah
3. Malaikat melemparkan pedupaan ke bumi (Wahyu 8:5)
- Pedupaan diisi dengan api dari altar dan dilemparkan ke bumi
- Bunyi guntur, kilat, dan gempa bumi terjadi
4. Tujuh malaikat bersiap-siap meniup trompet (Wahyu 8:6)
- Malaikat-malaikat memegang tujuh trompet
5. Trompet pertama: hujan es dan api bercampur darah (Wahyu 8:7)
- Sepertiga bumi, pepohonan, dan rumput hijau terbakar
6. Trompet kedua: gunung terbakar api dilemparkan ke laut (Wahyu 8:8-9)
- Sepertiga laut menjadi darah
- Sepertiga makhluk laut mati, dan sepertiga kapal dihancurkan
7. Trompet ketiga: bintang besar jatuh dan air menjadi pahit (Wahyu 8:10-11)
- Bintang bernama Apsintus jatuh dan menjadikan sepertiga air pahit
- Banyak orang mati karena air yang pahit
8. Trompet keempat: sepertiga matahari, bulan, dan bintang menjadi gelap (Wahyu 8:12)
- Sepertiga dari mereka menjadi gelap, baik siang maupun malam
9. Burung rajawali mengumumkan celaka bagi yang diam di bumi (Wahyu 8:13)
- Bunyi trompet ketiga malaikat lain yang akan ditiup
Sumber: Wahyu 8:1-13
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini :
- Anak Domba
- Tujuh malaikat
- Malaikat lain
- Orang-orang kudus
Lokasi yang...
- Anak Domba
- Tujuh malaikat
- Malaikat lain
- Orang-orang kudus
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Surga
- Altar
- Bumi
- Laut
- Sungai dan mata air
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 8 :
1. Anak Domba : Merujuk kepada Yesus Kristus, yang merupakan pusat...
1. Anak Domba: Merujuk kepada Yesus Kristus, yang merupakan pusat perhatian dalam Kitab Wahyu.
2. Segel ketujuh: Merupakan salah satu dari tujuh segel yang dibuka oleh Anak Domba, menandakan peristiwa penting yang akan terjadi.
3. Kesunyian di surga: Menunjukkan momen ketika segel ketujuh dibuka, dan ada keheningan yang menandakan kehadiran Allah.
4. Malaikat: Terdapat tujuh malaikat yang berdiri di hadapan Allah, masing-masing diberikan trompet untuk meniupnya.
5. Trompet: Merupakan alat yang digunakan oleh malaikat untuk memberikan peringatan atau tanda-tanda penting.
6. Pedupaan emas: Digunakan oleh malaikat lain untuk mempersembahkan dupa bersama doa-doa orang-orang kudus.
7. Asap dupa: Melambangkan doa orang-orang kudus yang naik ke hadapan Allah.
8. Guntur, kilat, dan gempa bumi: Merupakan tanda-tanda kekuatan dan kehadiran Allah yang menakutkan.
9. Hujan es dan api bercampur darah: Salah satu bencana yang terjadi setelah malaikat pertama meniup trompetnya.
10. Bintang besar bernama Apsintus: Merupakan bintang yang jatuh dari langit dan menyebabkan air menjadi pahit.
11. Gelapnya sepertiga matahari, bulan, dan bintang: Merupakan tanda-tanda kehancuran dan kegelapan yang terjadi setelah malaikat keempat meniup trompetnya.
12. Burung rajawali: Merupakan simbol yang mengumumkan kecelakaan yang akan terjadi sebagai akibat dari bunyi trompet ketiga malaikat lain yang akan ditiup.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi :
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kesunyian di surga selama setengah jam ketika Anak Domba membuka segel yang ketujuh?...
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kesunyian di surga selama setengah jam ketika Anak Domba membuka segel yang ketujuh?
2. Mengapa malaikat-malaikat diberikan tujuh trompet? Apa arti simbolik dari trompet dalam konteks ini?
3. Mengapa asap dupa dan doa-doa orang kudus naik ke hadapan Allah? Apa makna spiritual dari ini?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari bunyi guntur, kilat, dan gempa bumi yang terjadi setelah malaikat melemparkan pedupaan ke bumi?
5. Mengapa hujan es dan api bercampur darah ditumpahkan ke atas bumi? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui ini?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah malaikat pertama meniup trompetnya dengan peristiwa-peristiwa dalam Kitab Wahyu secara keseluruhan?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari penghancuran sepertiga bumi, pepohonan, rumput hijau, dan sepertiga laut yang menjadi darah?
3. Mengapa bintang yang jatuh dari langit disebut Apsintus dan apa arti simbolik dari ini?
4. Bagaimana kita dapat memahami makna dari sepertiga matahari, bulan, dan bintang yang menjadi gelap?
5. Apa pesan yang ingin disampaikan melalui burung rajawali yang terbang di tengah-tengah langit dan mengumumkan celaka bagi mereka yang diam di bumi?
Hal menarik terkait Kitab Wahyu pasal 8:
1. Pasal ini menggambarkan serangkaian peristiwa yang terjadi setelah Anak Domba membuka segel yang ketujuh.
2. Trompet yang diberikan kepada malaikat-malaikat memiliki peran penting dalam mengumumkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.
3. Penghancuran yang terjadi setelah malaikat meniup trompetnya menggambarkan hukuman dan kehancuran yang akan menimpa bumi.
4. Simbol-simbol seperti asap dupa, guntur, kilat, dan gempa bumi digunakan untuk menggambarkan kehadiran Allah dan kuasa-Nya.
5. Pesan-pesan yang terkandung dalam pasal ini mengajak kita untuk merenungkan keadilan dan kuasa Allah serta pentingnya hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 8 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:
1. Kesunyian di surga : Ketika Anak Domba...
1. Kesunyian di surga: Ketika Anak Domba membuka segel yang ketujuh, ada kesunyian di surga selama setengah jam. Ini mengajarkan kita pentingnya kesunyian dan refleksi dalam hidup kita. Dalam kesunyian, kita dapat mendengarkan suara Tuhan dan merenungkan Firman-Nya.
2. Persembahan doa: Dalam pasal ini, malaikat memegang sebuah pedupaan emas dan banyak dupa dipersembahkan bersama doa-doa orang-orang kudus. Ini mengingatkan kita akan pentingnya doa sebagai persembahan kepada Allah. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan dan mengungkapkan kebutuhan dan pujian kita kepada-Nya.
3. Efek dari bunyi trompet: Ketika malaikat meniup trompet mereka, terjadi berbagai bencana dan kehancuran di bumi. Ini mengingatkan kita akan konsekuensi dari dosa dan pentingnya hidup yang taat kepada Tuhan. Kita harus hidup dengan takut akan Tuhan dan menghindari dosa.
Doa terkait pasal ini dapat mencakup:
1. Doa untuk kesunyian dan refleksi: Tuhan, ajarkanlah kami untuk mencari kesunyian dan merenungkan Firman-Mu. Bantu kami mendengarkan suara-Mu dalam kesunyian dan mengerti kehendak-Mu dalam hidup kami.
2. Doa persembahan: Tuhan, terima persembahan doa kami. Jadikanlah doa-doa kami sebagai wangi yang menyenangkan di hadapan-Mu. Terima pujian dan permohonan kami, dan berikanlah jawaban atas doa-doa kami.
3. Doa untuk hidup yang taat: Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan bantulah kami hidup dengan taat kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari godaan dan bantu kami menghindari dosa. Berikanlah kami kekuatan untuk hidup yang kudus dan berkenan di hadapan-Mu.
Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.
5W1H
5W1H: Analisis Wahyu 8 (5W+1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan pembukaan segel ketujuh oleh Anak Domba, yang diikuti dengan kesunyian di surga...
Analisis Wahyu 8 (5W+1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan pembukaan segel ketujuh oleh Anak Domba, yang diikuti dengan kesunyian di surga dan munculnya tujuh malaikat dengan tujuh trompet. Malaikat lain mempersembahkan dupa dan doa orang-orang kudus di altar, lalu melemparkan api ke bumi, memicu bencana alam. Empat malaikat pertama meniup trompet mereka, mendatangkan berbagai malapetaka di bumi.
Who (Siapa):
- Anak Domba (Yesus)
- Tujuh malaikat dengan trompet
- Malaikat lain dengan pedupaan emas
- Orang-orang kudus yang doanya dipersembahkan
- Burung rajawali yang mengumumkan celaka
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan bagian dari rangkaian peristiwa akhir zaman yang digambarkan dalam Kitab Wahyu.
Where (Di mana):
- Surga
- Bumi
Why (Mengapa):
- Kesunyian di surga menandakan peristiwa penting akan terjadi.
- Doa orang-orang kudus dipersembahkan kepada Allah.
- Api yang dilemparkan ke bumi merupakan simbol penghakiman Allah.
- Bunyi trompet menandakan datangnya malapetaka dan penghakiman atas dosa manusia.
How (Bagaimana):
- Anak Domba membuka segel ketujuh.
- Malaikat mempersembahkan dupa dan doa.
- Malaikat melemparkan api ke bumi.
- Malaikat meniup trompet, memicu bencana alam:
- Hujan es dan api yang membakar bumi
- Gunung berapi yang dilemparkan ke laut
- Bintang jatuh yang mencemari air
- Kegelapan yang menyelimuti matahari, bulan, dan bintang
Tambahan:
- Pasal ini menekankan kedaulatan Allah dan kuasa-Nya atas alam semesta.
- Bencana yang digambarkan merupakan simbol penghakiman Allah atas dosa dan kejahatan.
- Burung rajawali yang mengumumkan celaka merupakan peringatan bagi mereka yang masih hidup untuk bertobat.
Kesimpulan:
Wahyu 8 menggambarkan peristiwa dramatis yang menandai dimulainya penghakiman Allah atas bumi. Pasal ini mengajak pembaca untuk merenungkan kedaulatan Allah, konsekuensi dosa, dan pentingnya pertobatan.Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi