Dalam Pasal 3 Kitab Yehezkiel, Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk makan gulungan kitab yang berisi firman-Nya, yang terasa manis seperti madu. Yehezkiel diutus untuk berbicara kepada kaum Israel, yang dikenal sebagai bangsa yang keras kepala dan tidak mau mendengarkan. Tuhan memperingatkan bahwa meskipun mereka tidak akan mendengarkan, Yehezkiel harus tetap menyampaikan pesan-Nya, dan Tuhan akan menguatkan hatinya untuk menghadapi penolakan tersebut.

Selanjutnya, Tuhan menetapkan Yehezkiel sebagai penjaga bagi kaum Israel, dengan tanggung jawab untuk memperingatkan orang jahat dan orang benar. Jika Yehezkiel gagal memperingatkan mereka, ia akan bertanggung jawab atas nyawa mereka. Yehezkiel juga diberitahu bahwa ia akan mengalami pembatasan dalam berbicara, menjadi bisu di hadapan mereka, kecuali jika Tuhan berbicara kepadanya. Pesan terakhir menegaskan bahwa orang yang mau mendengar akan mendengar, dan yang tidak mau, akan tetap menolak.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 3 Kitab Yehezkiel:

Latar Belakang Pasal 3 Kitab Yehezkiel

1. Konteks Historis

Kitab Yehezkiel ditulis pada masa pembuangan bangsa Israel di Babel, sekitar tahun 597-586 SM. Yehezkiel adalah seorang nabi yang diangkat oleh Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel yang terasing. Pada saat itu, Israel mengalami kehancuran akibat penaklukan oleh Babilonia, dan banyak orang Israel yang hidup dalam keadaan putus asa dan kehilangan identitas.

2. Konteks Budaya

Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh kepercayaan pagan dan praktik penyembahan berhala di kalangan bangsa-bangsa sekitar. Yehezkiel berfungsi sebagai suara Tuhan yang menyerukan pertobatan dan pengembalian kepada penyembahan yang benar. Dia juga berhadapan dengan tantangan untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat yang telah terpengaruh oleh budaya Babel.

3. Konteks Literatur

Pasal 3 melanjutkan tema dari pasal sebelumnya, di mana Yehezkiel menerima panggilan dari Tuhan. Dalam pasal ini, Yehezkiel diangkat sebagai "penjaga" bagi bangsa Israel, yang berarti dia bertanggung jawab untuk menyampaikan peringatan dari Tuhan. Gaya penulisan Yehezkiel seringkali simbolis dan penuh dengan visi, yang mencerminkan pengalaman spiritualnya.

4. Konteks Teologis

Teologi dalam pasal ini menekankan pentingnya tanggung jawab nabi untuk menyampaikan firman Tuhan. Yehezkiel diingatkan bahwa jika dia tidak menyampaikan pesan peringatan, maka dia akan bertanggung jawab atas kematian orang-orang yang tidak mendengarkan. Ini menunjukkan konsep keadilan dan kasih Tuhan, di mana Tuhan memberikan kesempatan untuk bertobat.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 3, dalam pasal 2, Yehezkiel menerima panggilan dari Tuhan dan diperintahkan untuk pergi kepada bangsa Israel yang memberontak. Tuhan memberitahunya bahwa mereka akan menolak pesan-Nya, tetapi Yehezkiel harus tetap setia dalam menyampaikan firman Tuhan. Dalam pasal 1, Yehezkiel juga mengalami penglihatan yang megah tentang kemuliaan Tuhan, yang menegaskan otoritas dan kuasa Tuhan yang mengutusnya.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan yang disampaikan dalam pasal 3 dan konteks yang melatarbelakanginya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yehezkiel pasal 3 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Panggilan untuk Menerima Firman
  Yehezkiel diperintahkan untuk makan gulungan kitab yang berisi firman Tuhan, yang menunjukkan pentingnya menerima dan merenungkan firman-Nya sebelum menyampaikannya kepada orang lain. (Yehezkiel 3:1-3)

• Tugas sebagai Penjaga
  Yehezkiel diangkat menjadi penjaga bagi kaum Israel, yang berarti ia bertanggung jawab untuk memperingatkan mereka tentang dosa dan konsekuensinya. (Yehezkiel 3:17)

• Tanggung Jawab dalam Peringatan
  Jika Yehezkiel tidak memperingatkan orang jahat, ia akan bertanggung jawab atas kematian orang tersebut. Ini menekankan pentingnya peran seorang nabi dalam menyampaikan peringatan dari Tuhan. (Yehezkiel 3:18)

• Peringatan kepada Orang Benar
  Yehezkiel juga diingatkan untuk memperingatkan orang benar agar tidak berbalik dari kebenarannya, menunjukkan bahwa semua orang, baik jahat maupun benar, perlu mendengarkan peringatan Tuhan. (Yehezkiel 3:20)

• Kesulitan dalam Misi
  Yehezkiel dihadapkan pada kenyataan bahwa kaum Israel akan menolak pesan yang disampaikannya, yang menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh para nabi dalam melaksanakan tugas mereka. (Yehezkiel 3:7)

• Kekuasaan Roh Kudus
  Yehezkiel mengalami kuasa Tuhan yang meliputinya dan membawanya untuk berbicara, menekankan pentingnya bimbingan Roh Kudus dalam pelayanan. (Yehezkiel 3:22-23)

• Keterbatasan dalam Penyampaian Pesan
  Yehezkiel akan mengalami bisu dan tidak dapat menempelak mereka, yang menunjukkan bahwa ada waktu-waktu tertentu ketika Tuhan membatasi komunikasi untuk tujuan tertentu. (Yehezkiel 3:26)

• Penerimaan Pesan
  Pesan Tuhan disampaikan dengan tegas bahwa orang yang mau mendengar akan mendengar, dan yang tidak mau, tidak akan mendengar, menekankan kebebasan memilih dalam menerima firman Tuhan. (Yehezkiel 3:27)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dalam Kitab Yehezkiel, yaitu panggilan untuk menyampaikan firman Tuhan, tanggung jawab sebagai nabi, dan tantangan yang dihadapi dalam misi tersebut.

Nama Orang

• Anak Manusia: Sebutan untuk Yehezkiel, yang menerima wahyu dari Tuhan.
• Kaum Israel: Bangsa yang menjadi sasaran pesan Tuhan melalui Yehezkiel.
• Orang-orang buangan: Mereka yang diasingkan, teman sebangsa Yehezkiel.

Nama Lokasi

• Sungai Kebar: Lokasi di mana Yehezkiel berada saat menerima wahyu.
• Tel-Abib: Tempat di mana orang-orang buangan tinggal dan di mana Yehezkiel duduk tertegun.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yehezkiel pasal 3:

1. Makan Gulungan Kitab

   • Yehezkiel diperintahkan untuk "makan" gulungan kitab, yang melambangkan penerimaan firman Tuhan ke dalam dirinya.

2. Perut Manis Seperti Madu

   • Rasanya yang manis menunjukkan bahwa firman Tuhan membawa sukacita dan pengharapan, meskipun juga mengandung pesan yang sulit.

3. Kaum Israel

   • Yehezkiel diutus khusus kepada bangsa Israel, yang menunjukkan fokus misi dan tanggung jawabnya.

4. Kepala Batu dan Teguh Hati

   • Menggambarkan ketidakmauan dan penolakan bangsa Israel untuk mendengarkan firman Tuhan.

5. Penjaga Kaum Israel

   • Yehezkiel diangkat menjadi penjaga, menekankan tanggung jawabnya untuk memperingatkan orang-orang tentang dosa dan konsekuensinya.

6. Peringatan kepada Orang Jahat dan Orang Benar

   • Menyiratkan pentingnya peringatan dan tanggung jawab moral dalam menyampaikan pesan Tuhan.

7. Kekuasaan Tuhan

   • Menunjukkan bahwa Yehezkiel dipenuhi oleh Roh Tuhan, yang memberinya kekuatan dan otoritas dalam pelayanannya.

8. Bisu dan Pemberontakan

   • Yehezkiel akan menjadi bisu sebagai simbol penolakan bangsa Israel, yang menunjukkan bahwa mereka tidak mau mendengar.

9. Pesan Terbuka

   • Pesan Tuhan yang disampaikan kepada Yehezkiel untuk disampaikan kepada orang-orang, menekankan kebebasan memilih untuk mendengarkan atau tidak.

10. Tali dan Belenggu

    • Simbolisasi keterikatan Yehezkiel, yang menunjukkan tantangan dalam pelayanannya di tengah masyarakat yang menolak.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu panggilan, penolakan, tanggung jawab, dan kekuatan Tuhan dalam pelayanan.

Kitab Yehezkiel pasal 3 adalah bagian yang sangat menarik dan kaya makna. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Makan Gulungan Kitab: Apa makna simbolis dari tindakan Yehezkiel yang memakan gulungan kitab? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen yang harus "makan" firman Tuhan?

2. Panggilan untuk Menyampaikan Pesan: Yehezkiel diutus untuk berbicara kepada kaum Israel yang keras kepala. Apa tantangan yang Anda hadapi ketika harus menyampaikan kebenaran kepada orang lain, terutama kepada mereka yang mungkin tidak mau mendengarkan?

3. Ketegaran Hati: Dalam pasal ini, Tuhan menyebutkan bahwa kaum Israel memiliki "kepala batu" dan "ketegaran hati". Apa yang dapat kita pelajari tentang ketegaran hati dalam konteks iman kita sendiri? Apakah ada area dalam hidup kita di mana kita mungkin bersikap keras kepala terhadap firman Tuhan?

4. Tanggung Jawab Seorang Penjaga: Yehezkiel diberikan tanggung jawab sebagai penjaga bagi kaum Israel. Apa arti menjadi "penjaga" dalam konteks komunitas Kristen saat ini? Bagaimana kita dapat lebih bertanggung jawab dalam memperingatkan satu sama lain tentang dosa dan kebenaran?

5. Reaksi terhadap Peringatan: Bagaimana perasaan Anda tentang konsekuensi yang dihadapi Yehezkiel jika ia tidak memperingatkan orang jahat atau orang benar? Apa yang ini ajarkan kita tentang tanggung jawab kita terhadap sesama?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Nabi Lain: Bagaimana panggilan Yehezkiel berbeda atau mirip dengan panggilan nabi-nabi lain dalam Alkitab, seperti Yeremia atau Yesaya? Apa yang membuat panggilan Yehezkiel unik?

2. Peran Roh Kudus: Dalam pasal ini, kita melihat peran Roh Kudus yang mengangkat dan menguatkan Yehezkiel. Bagaimana kita dapat lebih peka terhadap bimbingan Roh Kudus dalam hidup kita sehari-hari?

3. Konteks Sejarah: Mengapa penting untuk memahami konteks sejarah dan budaya saat membaca Kitab Yehezkiel? Bagaimana konteks ini mempengaruhi pemahaman kita tentang pesan yang disampaikan?

4. Relevansi untuk Masa Kini: Apa relevansi pesan dalam Yehezkiel 3 untuk gereja dan masyarakat saat ini? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam konteks modern?

5. Kepatuhan dan Ketidakpatuhan: Diskusikan tentang tema kepatuhan dan ketidakpatuhan dalam pasal ini. Bagaimana kita dapat mendorong satu sama lain untuk lebih taat kepada firman Tuhan dalam komunitas kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab Yehezkiel pasal 3!

Dari Kitab Yehezkiel pasal 3, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Pentingnya Menerima Firman Tuhan:

   • Yehezkiel diperintahkan untuk "makan" gulungan kitab, yang melambangkan penerimaan penuh terhadap firman Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya membaca Alkitab, tetapi juga merenungkan dan menginternalisasi ajaran-Nya dalam hidup kita.
   • Aplikasi: Luangkan waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Cobalah untuk menerapkan ajaran tersebut dalam tindakan sehari-hari.

2. Tanggung Jawab Sebagai Penjaga:

   • Yehezkiel diangkat menjadi penjaga bagi kaum Israel, yang berarti dia memiliki tanggung jawab untuk memperingatkan mereka tentang dosa dan konsekuensinya. Ini menunjukkan pentingnya peran kita dalam komunitas untuk saling mengingatkan dan menegur dengan kasih.
   • Aplikasi: Jadilah seorang teman atau anggota komunitas yang peduli. Jika melihat seseorang berbuat salah, beranilah untuk memberikan peringatan dengan cara yang penuh kasih.

3. Keteguhan Hati di Tengah Penolakan:

   • Yehezkiel diingatkan bahwa kaum Israel akan menolak pesannya. Ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman dan panggilan kita, meskipun kita menghadapi penolakan atau kesulitan.
   • Aplikasi: Ketika menghadapi tantangan atau penolakan dalam berbagi iman, ingatlah bahwa kita tidak sendirian dan tetaplah berpegang pada kebenaran.

4. Kepatuhan kepada Panggilan Tuhan:

   • Yehezkiel diminta untuk tetap diam dan tidak menempelak orang-orang yang memberontak. Ini menunjukkan bahwa kadang-kadang kita perlu mendengarkan dan mengikuti petunjuk Tuhan, meskipun itu sulit.
   • Aplikasi: Berdoalah agar Tuhan memberi kita kebijaksanaan untuk tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam.

5. Pentingnya Doa dan Komunikasi dengan Tuhan:

   • Yehezkiel berkomunikasi dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Ini menunjukkan pentingnya hubungan pribadi dengan Tuhan melalui doa.
   • Aplikasi: Luangkan waktu untuk berdoa dan mendengarkan suara Tuhan dalam hidupmu. Jadikan doa sebagai bagian penting dari rutinitas harianmu.

Doa Terkait Pasal Yehezkiel 3

1. Doa untuk Menerima Firman Tuhan: "Tuhan, aku bersyukur atas firman-Mu yang hidup. Bantu aku untuk selalu membuka hatiku dan pikiranku agar dapat menerima dan menginternalisasi ajaran-Mu. Ajar aku untuk hidup sesuai dengan firman-Mu setiap hari. Amin."

2. Doa untuk Menjadi Penjaga yang Setia: "Ya Tuhan, berikanlah aku keberanian dan kebijaksanaan untuk menjadi penjaga bagi orang-orang di sekitarku. Bantu aku untuk memperingatkan mereka dengan kasih ketika mereka tersesat. Amin."

3. Doa untuk Keteguhan Hati: "Tuhan, ketika aku menghadapi penolakan atau kesulitan, kuatkanlah hatiku. Bantu aku untuk tetap teguh dalam iman dan panggilanku, meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Amin."

4. Doa untuk Kebijaksanaan dalam Berbicara: "Ya Tuhan, ajar aku untuk tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Berikan aku hikmat dalam setiap kata yang kuucapkan, agar dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin."

5. Doa untuk Hubungan yang Lebih Dekat dengan Tuhan: "Tuhan, aku ingin lebih dekat dengan-Mu. Bantu aku untuk meluangkan waktu dalam doa dan mendengarkan suara-Mu. Ajar aku untuk mengenali petunjuk-Mu dalam hidupku. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan hubungan dengan Tuhan.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Yehezkiel pasal 3:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Yehezkiel menerima perintah dari Tuhan untuk makan gulungan kitab yang berisi firman-Nya dan kemudian menyampaikan pesan tersebut kepada kaum Israel. Dia diangkat menjadi penjaga bagi bangsa Israel dan diingatkan tentang tanggung jawabnya untuk memperingatkan orang jahat dan orang benar.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama: Yehezkiel, sebagai nabi dan anak manusia yang diutus oleh Tuhan.
• Kaum yang Dituju: Kaum Israel, yang digambarkan sebagai pemberontak dan berkepala batu.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Yehezkiel berada di tepi sungai Kebar di Tel-Abib, tempat di mana dia duduk tertegun di tengah-tengah orang-orang buangan.

4. When (Kapan)

• Waktu: Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi konteksnya adalah setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel, ketika Yehezkiel diangkat menjadi nabi.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan: Tuhan mengutus Yehezkiel untuk memperingatkan kaum Israel tentang kejahatan mereka dan untuk menyampaikan firman-Nya, meskipun mereka tidak mau mendengarkan. Ini menunjukkan kasih dan keadilan Tuhan yang ingin memberikan kesempatan untuk bertobat.

6. How (Bagaimana)

• Proses: Yehezkiel diperintahkan untuk makan gulungan kitab yang rasanya manis seperti madu, yang melambangkan penerimaan firman Tuhan. Dia kemudian diangkat menjadi penjaga dan diberi perintah untuk berbicara kepada orang-orang buangan, meskipun dia akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan karena ketidaktaatan mereka.

7. How Much (Seberapa)

• Tanggung Jawab: Yehezkiel memiliki tanggung jawab besar sebagai penjaga, di mana jika dia tidak memperingatkan orang jahat atau orang benar, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas nyawa mereka. Ini menunjukkan betapa seriusnya peran seorang nabi dalam menyampaikan firman Tuhan.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab Yehezkiel pasal 3!

Dalam pasal 3 dari Kitab Yehezkiel, Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk makan gulungan yang berisi firman-Nya dan kemudian menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Tuhan menjelaskan bahwa bangsa Israel keras kepala dan tidak akan mendengarkan Yehezkiel, tetapi Yehezkiel harus tetap memberikan peringatan kepada mereka. Tuhan juga memberikan peringatan kepada Yehezkiel bahwa jika dia tidak memperingatkan orang jahat, dia akan bertanggung jawab atas kematian mereka, tetapi jika dia memperingatkan mereka dan mereka tidak bertobat, mereka akan bertanggung jawab atas dosa mereka sendiri. Tuhan mengikat Yehezkiel dengan tali-tali dan membuatnya bisu, tetapi ketika Tuhan berbicara kepadanya, mulutnya akan terbuka dan dia harus menyampaikan firman-Nya kepada bangsa Israel, baik mereka mendengarkan atau tidak.

Latar belakang dari pasal 3 dalam Kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:

1. Konteks Historis: Pasal 3 terjadi pada masa pembuangan bangsa Israel ke Babel pada abad ke-6 SM. Yehezkiel adalah seorang nabi yang hidup di tengah-tengah umat Israel yang diasingkan di Babel. Tujuan utama Yehezkiel adalah untuk menyampaikan pesan dari Allah kepada umat-Nya yang sedang mengalami hukuman karena dosa-dosa mereka.

2. Konteks Budaya: Pada masa itu, Babel adalah sebuah kerajaan yang kuat dan menguasai wilayah Timur Tengah. Umat Israel yang diasingkan hidup dalam budaya Babel yang berbeda dan dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan iman mereka dalam lingkungan yang asing.

3. Konteks Literatur: Kitab Yehezkiel termasuk dalam genre nubuat, di mana Yehezkiel menerima wahyu dan pesan-pesan dari Allah untuk disampaikan kepada umat Israel. Kitab ini juga mengandung simbol-simbol dan gambaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan rohani.

4. Konteks Teologis: Pasal 3 berbicara tentang panggilan dan tugas Yehezkiel sebagai seorang nabi. Allah memberikan Yehezkiel tugas untuk menjadi "pengintai" bagi umat Israel dan menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada mereka, baik yang menyenangkan maupun yang sulit untuk diterima.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yehezkiel menerima panggilan dari Allah untuk menjadi seorang nabi. Allah memberikan visi yang menakjubkan kepada Yehezkiel dan mengutusnya untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada umat Israel yang memberontak. Yehezkiel juga diberi peringatan bahwa tugasnya tidak akan mudah, karena umat Israel yang keras kepala dan keras hati.

Dengan latar belakang ini, pasal 3 menggambarkan peran dan tanggung jawab Yehezkiel sebagai seorang nabi yang harus menyampaikan pesan-pesan Allah kepada umat Israel yang sedang mengalami hukuman. Yehezkiel diberi kuasa dan keberanian oleh Allah untuk melaksanakan tugasnya, meskipun umat Israel mungkin tidak akan menerima pesan-pesan tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yehezkiel Pasal 3:

1. Misi dan panggilan Yehezkiel (Yehezkiel 3:1-11)
- Yehezkiel diberi tugas untuk menyampaikan firman Tuhan kepada keturunan Israel.
- Tuhan memberikan gulungan yang harus dimakan oleh Yehezkiel sebagai simbol penerimaan dan pemahaman firman-Nya.

2. Keras kepala dan keras hati keturunan Israel (Yehezkiel 3:4-7)
- Tuhan menyatakan bahwa keturunan Israel tidak akan mendengarkan Yehezkiel karena mereka keras kepala dan keras hati.
- Yehezkiel diingatkan bahwa tugasnya tidak akan mudah dan bahwa dia harus tetap teguh dalam menghadapi penolakan mereka.

3. Tanggung jawab Yehezkiel sebagai pengawas (Yehezkiel 3:16-21)
- Yehezkiel diberi tanggung jawab untuk memperingatkan orang jahat agar mereka berbalik dari kejahatan mereka.
- Jika Yehezkiel tidak memperingatkan orang jahat, darah mereka akan dituntut dari tangannya.

4. Pembatasan dan keterikatan Yehezkiel (Yehezkiel 3:22-27)
- Yehezkiel diikat dan dibelenggu sebagai simbol bahwa dia tidak dapat keluar masuk di antara bangsa itu.
- Lidah Yehezkiel akan melekat pada langit-langit mulutnya, tetapi Tuhan akan membuka mulutnya saat berbicara kepada mereka.

5. Kehendak Tuhan dan tanggung jawab pendengar (Yehezkiel 3:27)
- Tuhan menegaskan bahwa mereka yang mau mendengar akan mendengar firman-Nya, tetapi mereka yang tidak mau mendengar akan tetap memberontak.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang disebutkan di sini adalah contoh dan tidak mencakup seluruh pasal 3 Kitab Yehezkiel.

Orang-orang:
- Yehezkiel: Nabi yang menerima firman Tuhan dan menjadi pengawas keturunan Israel.
- Keturunan Israel: Bangsa yang dituju oleh Tuhan untuk diberikan firman-Nya, tetapi mereka keras kepala dan tidak mau mendengarkan.
- Orang-orang buangan: Orang-orang Israel yang tinggal di Tel-Abib, dekat Sungai Kebar.
- Orang jahat: Orang yang melakukan kejahatan dan tidak mau berbalik dari jalannya yang jahat.
- Orang benar: Orang yang hidup dalam kebenaran dan berbalik dari kebenarannya untuk melakukan kejahatan.

Lokasi:
- Tel-Abib: Tempat tinggal orang-orang buangan Israel.
- Sungai Kebar: Sungai di dekat Tel-Abib, tempat tinggal orang-orang buangan Israel.
- Lembah: Tempat di mana Tuhan berfirman kepada Yehezkiel.

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Yehezkiel" pasal "3" dari Alkitab:

1. Anak manusia: Merujuk kepada Yehezkiel sebagai nabi yang menerima wahyu dari Tuhan.
2. Makan gulungan: Yehezkiel diminta untuk menerima dan memakan gulungan yang berisi firman Tuhan sebagai simbol untuk mengerti dan menyampaikan pesan Tuhan.
3. Ketidakpatuhan keturunan Israel: Tuhan mengirim Yehezkiel kepada keturunan Israel yang keras kepala dan keras hati yang tidak mau mendengarkan pesan-Nya.
4. Pengawas keturunan Israel: Yehezkiel diangkat menjadi pengawas atau penjaga atas keturunan Israel, bertugas untuk memberikan peringatan dan nasihat dari Tuhan.
5. Konsekuensi dari ketidakpatuhan: Jika Yehezkiel tidak memperingatkan orang jahat, darah mereka akan dituntut dari tangannya. Namun, jika dia memperingatkan orang jahat dan mereka tidak bertobat, mereka akan mati karena kejahatan mereka sendiri.
6. Pembatasan dan keterikatan: Yehezkiel diikat dan dibelenggu sebagai simbol bahwa dia tidak dapat keluar masuk di antara bangsa itu dan lidahnya akan melekat pada langit-langit mulutnya, kecuali ketika Tuhan membuka mulutnya untuk berbicara.
7. Keturunan yang memberontak: Tuhan menyatakan bahwa ada keturunan yang memberontak yang tidak akan mendengarkan pesan-Nya.

Kata kunci: Anak manusia, makan gulungan, ketidakpatuhan, pengawas keturunan Israel, konsekuensi, pembatasan, keterikatan, keturunan yang memberontak.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Yehezkiel dalam menerima dan memakan gulungan yang diberikan oleh Tuhan?
2. Mengapa Tuhan mengirim Yehezkiel kepada keturunan Israel yang keras kepala dan keras hati? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab seorang pengawas yang diberikan kepada Yehezkiel? Apakah ada aplikasi yang relevan dalam kehidupan Kristen saat ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter Tuhan dari bagaimana Dia memperlakukan Yehezkiel dan keturunan Israel?
2. Mengapa Tuhan memberikan peringatan kepada Yehezkiel tentang konsekuensi tidak memperingatkan orang jahat? Bagaimana hal ini relevan dalam kehidupan Kristen saat ini?
3. Bagaimana kita dapat mengidentifikasi dan menghindari menjadi keras kepala dan keras hati seperti keturunan Israel? Apa yang dapat kita lakukan untuk tetap terbuka terhadap firman Tuhan?

Hal-hal menarik terkait Kitab Yehezkiel pasal 3:
1. Gulungan yang dimakan oleh Yehezkiel terasa semanis madu di dalam mulutnya. Ini menunjukkan bahwa firman Tuhan adalah sesuatu yang manis dan menyenangkan bagi mereka yang menerimanya dengan hati yang terbuka.
2. Yehezkiel diberitahu bahwa dia akan diikat dan dibelenggu, dan lidahnya akan melekat pada langit-langit mulutnya. Hal ini menunjukkan bahwa Yehezkiel akan menghadapi kesulitan dan tantangan dalam menyampaikan firman Tuhan kepada keturunan Israel yang keras kepala.
3. Yehezkiel mengalami pengalaman yang kuat dengan kemuliaan Tuhan di lembah. Ini menunjukkan bahwa Tuhan hadir dan memberikan kuasa-Nya kepada Yehezkiel dalam tugasnya sebagai pengawas keturunan Israel.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan Kitab Yehezkiel pasal 3.

Dari pasal 3 Kitab Yehezkiel, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Ketaatan kepada panggilan Tuhan: Yehezkiel menerima panggilan Tuhan untuk menjadi pengawas keturunan Israel. Dia dengan setia menerima tugas ini dan berbicara kepada bangsa itu sesuai dengan firman Tuhan. Kita juga dipanggil untuk taat kepada panggilan Tuhan dalam hidup kita, baik itu dalam pelayanan, pekerjaan, atau hubungan dengan sesama.

2. Kekerasan hati dan keras kepala umat Israel: Yehezkiel diberitahu bahwa bangsa Israel tidak akan mendengarkan pesan Tuhan karena mereka keras kepala dan keras hati. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap setia menyampaikan pesan Tuhan meskipun mungkin tidak semua orang akan menerimanya. Kita harus tetap teguh dalam iman dan berbicara kebenaran dengan kasih.

3. Tanggung jawab sebagai pengawas: Yehezkiel diberi tanggung jawab untuk memperingatkan orang jahat agar mereka berbalik dari kejahatan mereka. Hal ini mengajarkan kita untuk bertanggung jawab dalam memperingatkan orang lain tentang konsekuensi dosa dan mengajak mereka untuk bertobat.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa untuk ketaatan: Berdoalah agar kita dapat taat kepada panggilan Tuhan dalam hidup kita dan menerima tugas yang Dia berikan dengan setia.

2. Doa untuk ketabahan: Berdoalah agar kita tetap teguh dalam iman dan berbicara kebenaran dengan kasih, meskipun mungkin tidak semua orang akan menerimanya.

3. Doa untuk tanggung jawab: Berdoalah agar kita dapat bertanggung jawab dalam memperingatkan orang lain tentang konsekuensi dosa dan mengajak mereka untuk bertobat.

4. Doa untuk hati yang lembut: Berdoalah agar hati kita menjadi lembut dan terbuka untuk menerima pesan Tuhan, serta mampu mengasihi dan melayani sesama dengan kasih.

5. Doa untuk kekuatan: Berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan kepada kita dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang Dia berikan, serta memberikan hikmat dan pengertian dalam menyampaikan pesan-Nya.

Analisis Yehezkiel Pasal 3 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang panggilan Yehezkiel sebagai nabi bagi bangsa Israel dan instruksi awal yang diterimanya dari Tuhan.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yehezkiel, seorang nabi yang dipanggil Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, namun Yehezkiel hidup dan bernubuat pada masa pembuangan bangsa Israel di Babel, sekitar abad ke-6 SM.

Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di tempat pembuangan bangsa Israel, di dekat Sungai Kebar, dan kemudian di lembah tempat Yehezkiel menerima penglihatan.

Why (Mengapa): Yehezkiel dipanggil Tuhan untuk memperingatkan bangsa Israel yang keras kepala dan memberontak agar bertobat dari dosa-dosa mereka. Tuhan ingin menyelamatkan mereka dari hukuman yang akan datang.

How (Bagaimana): Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk memakan gulungan yang berisi firman-Nya, melambangkan penyerapan pesan Tuhan ke dalam dirinya. Yehezkiel kemudian diperintahkan untuk menyampaikan pesan tersebut kepada bangsa Israel, baik mereka mau mendengar atau tidak. Tuhan juga menunjukkan kuasa-Nya melalui penglihatan dan Roh Kudus yang menguatkan Yehezkiel.

Tambahan:

• Pasal ini menekankan tanggung jawab Yehezkiel sebagai pengawas bagi bangsa Israel. Ia harus menyampaikan peringatan Tuhan, terlepas dari respon mereka.
• Yehezkiel menghadapi tugas yang berat karena bangsa Israel keras kepala dan tidak mau mendengarkan. Namun, Tuhan menguatkan dan menjanjikan untuk membukakan mulutnya pada waktu yang tepat.
• Pasal ini menunjukkan kasih dan kesabaran Tuhan yang ingin menyelamatkan umat-Nya, meskipun mereka berdosa.

Semoga analisis ini membantu Anda memahami Yehezkiel pasal 3 dengan lebih baik.