Dalam Pasal 19 Kitab Yohanes, Yesus diserahkan kepada Pilatus, yang tidak menemukan kesalahan pada-Nya. Meskipun Pilatus berusaha membebaskan-Nya, tekanan dari orang-orang Yahudi membuatnya menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Yesus dipakaikan mahkota duri dan jubah ungu, lalu disalibkan di Golgota bersama dua penjahat lainnya. Di atas kayu salib, Pilatus menuliskan "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi," yang ditentang oleh imam-imam kepala.

Setelah disalibkan, Yesus mengucapkan kata-kata terakhir-Nya, "Sudah selesai," dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika prajurit-prajurit memeriksa mayat-Nya, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, sesuai dengan nubuat dalam Kitab Suci. Setelah itu, Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya di sebuah kubur baru dekat tempat penyaliban, karena hari itu adalah hari persiapan untuk Paskah.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 19 Kitab Yohanes, serta konteks sebelumnya:

Latar Belakang Pasal 19 Kitab Yohanes

1. Konteks Historis:

   • Kitab Yohanes ditulis pada akhir abad pertama Masehi, kemungkinan sekitar tahun 90-100 M. Pada masa ini, gereja Kristen sedang menghadapi penganiayaan, terutama dari pihak Romawi dan juga dari orang-orang Yahudi yang menolak Yesus sebagai Mesias.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam konteks budaya, masyarakat Yahudi sangat terikat pada hukum Taurat dan tradisi. Penyaliban adalah hukuman yang dipandang sangat memalukan dan dianggap sebagai kutukan. Di sisi lain, masyarakat Romawi memiliki pandangan yang berbeda tentang kekuasaan dan otoritas, di mana penyaliban sering digunakan sebagai cara untuk menegakkan kekuasaan.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 19 melanjutkan narasi tentang penyaliban Yesus. Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, Yohanes menggambarkan penangkapan Yesus, pengadilan-Nya di hadapan Pilatus, dan penolakan orang-orang Yahudi terhadap-Nya. Penekanan pada identitas Yesus sebagai Raja dan Mesias sangat kuat dalam narasi ini.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menekankan pengorbanan Yesus sebagai pemenuhan nubuat dan rencana keselamatan Allah. Penyaliban Yesus bukan hanya sebuah peristiwa tragis, tetapi juga merupakan bagian dari rencana ilahi untuk menebus umat manusia.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 19, dalam pasal 18, kita melihat:

• Penangkapan Yesus di Taman Getsemani.
• Pengadilan awal di hadapan Anas dan kemudian Kaifas, di mana Yesus diinterogasi.
• Penyangkalan Petrus, di mana Petrus tiga kali menyangkal mengenal Yesus.
• Pengadilan di hadapan Pilatus, di mana Yesus dihadapkan pada tuduhan yang dibuat oleh pemimpin Yahudi.

Pasal 19 dimulai dengan Yesus yang disiksa dan kemudian dijatuhi hukuman mati melalui penyaliban, yang merupakan puncak dari penolakan dan penganiayaan yang dialami-Nya.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai kedalaman dan makna dari peristiwa yang terjadi dalam Pasal 19 Kitab Yohanes.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 19 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penyiksaan Yesus
  Yesus disiksa dan dihina oleh prajurit-prajurit, yang mengenakan mahkota duri dan jubah ungu sebagai bentuk ejekan terhadap klaim-Nya sebagai Raja.
  (Yohanes 19:1-3)

• Pernyataan Pilatus
  Pilatus menyatakan bahwa ia tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tetapi tetap menghadapi tekanan dari orang-orang Yahudi untuk menyalibkan-Nya.
  (Yohanes 19:4-6)

• Kekuasaan dan Tanggung Jawab
  Yesus menjelaskan kepada Pilatus bahwa kekuasaan yang dimilikinya berasal dari Allah, dan menekankan bahwa pengkhianat-Nya memiliki dosa yang lebih besar.
  (Yohanes 19:10-11)

• Penolakan oleh Orang Yahudi
  Orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai raja dan memilih Kaisar sebagai raja mereka, menunjukkan penolakan mereka terhadap Mesias.
  (Yohanes 19:15)

• Penyaliban Yesus
  Yesus disalibkan di Golgota, dan di atas salib-Nya dipasang tulisan yang menyatakan identitas-Nya sebagai Raja orang Yahudi.
  (Yohanes 19:17-19)

• Pembagian Pakaian Yesus
  Prajurit membagi pakaian Yesus dan membuang undi untuk jubah-Nya, yang menggenapi nubuat dalam Kitab Suci.
  (Yohanes 19:23-24)

• Perhatian Yesus kepada Ibu-Nya
  Yesus memberikan perhatian kepada ibunya dan murid yang dikasihi-Nya, menunjukkan kasih dan tanggung jawab meskipun dalam penderitaan.
  (Yohanes 19:26-27)

• Kematian Yesus
  Yesus mengucapkan "Sudah selesai" sebelum menyerahkan nyawa-Nya, menandakan penyelesaian misi-Nya di bumi.
  (Yohanes 19:30)

• Pemeriksaan Kematian
  Prajurit memeriksa kematian Yesus dan tidak mematahkan kaki-Nya, yang juga menggenapi nubuat tentang Dia.
  (Yohanes 19:31-36)

• Penguburan Yesus
  Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus menguburkan Yesus di kubur baru, menunjukkan penghormatan mereka meskipun mereka sebelumnya takut untuk mengakui iman mereka.
  (Yohanes 19:38-42)

Nama Orang

• Yesus: Tokoh utama yang disalibkan.
• Pilatus: Gubernur Romawi yang memerintahkan penyaliban Yesus.
• Imam-imam kepala: Pemimpin agama Yahudi yang menuntut penyaliban Yesus.
• Orang-orang Yahudi: Kelompok yang menyerukan penyaliban Yesus.
• Yusuf dari Arimatea: Murid Yesus yang meminta izin untuk menurunkan mayat-Nya.
• Nikodemus: Murid Yesus yang membawa rempah-rempah untuk penguburan.
• Maria: Ibu Yesus.
• Maria Magdalena: Salah satu pengikut Yesus.
• Saudara ibu Yesus: Tidak disebutkan namanya, tetapi berdiri dekat Maria.

Nama Lokasi

• Litostrotos: Tempat di mana Pilatus duduk di kursi pengadilan.
• Gabata: Nama dalam bahasa Ibrani untuk Litostrotos.
• Tempat Tengkorak (Golgota): Lokasi di mana Yesus disalibkan.
• Taman: Dekat tempat di mana Yesus disalibkan, terdapat kubur baru.
• Kubur baru: Tempat di mana mayat Yesus diletakkan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yohanes pasal 19:

1. Pilatus

   • Pejabat Romawi yang memerintahkan penyaliban Yesus, berusaha membebaskan-Nya tetapi terpaksa menyerah pada tekanan orang-orang Yahudi.

2. Yesus

   • Tokoh utama yang disalibkan, dianggap sebagai Raja orang Yahudi, dan yang mengorbankan diri untuk keselamatan umat manusia.

3. Mahkota duri

   • Simbol penghinaan yang dikenakan pada Yesus, menunjukkan penolakan dan ejekan terhadap klaim-Nya sebagai raja.

4. Salib

   • Alat eksekusi yang digunakan untuk menyalibkan Yesus, melambangkan penderitaan dan pengorbanan-Nya.

5. Hukum

   • Orang-orang Yahudi mengacu pada hukum mereka yang menyatakan bahwa Yesus harus mati karena menganggap diri-Nya Anak Allah.

6. Kaisar

   • Referensi kepada otoritas Romawi yang menjadi alasan bagi Pilatus untuk tidak membebaskan Yesus, menunjukkan konflik antara kekuasaan politik dan kebenaran.

7. Pengorbanan

   • Tindakan Yesus yang menyerahkan nyawa-Nya, memenuhi nubuat dan rencana keselamatan Allah.

8. Pakaian

   • Pakaian Yesus dibagi-bagi oleh prajurit, menggenapi nubuat dalam Kitab Suci tentang pembagian pakaian-Nya.

9. Ibu Yesus

   • Maria, yang hadir di dekat salib, menunjukkan kasih dan kesedihan seorang ibu.

10. Kesaksian

    • Kesaksian dari orang yang melihat peristiwa penyaliban, menekankan kebenaran dan pentingnya peristiwa tersebut bagi iman.

11. Kubur baru

    • Tempat pemakaman Yesus yang disediakan oleh Yusuf dari Arimatea, menandakan pemenuhan nubuat dan persiapan untuk kebangkitan.

12. Rempah-rempah

    • Digunakan untuk menguburkan mayat Yesus sesuai dengan tradisi Yahudi, menunjukkan penghormatan terhadap-Nya.

13. Genapnya nubuat

    • Banyak peristiwa dalam pasal ini menggenapi nubuat yang ada dalam Kitab Suci, menegaskan kedaulatan Allah dalam rencana-Nya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal 19 dari Kitab Yohanes.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Yohanes pasal 19:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Penderitaan Yesus: Apa yang Anda rasakan ketika membaca tentang penderitaan Yesus di pasal ini? Bagaimana penderitaan-Nya mempengaruhi pemahaman Anda tentang kasih dan pengorbanan?

2. Peran Pilatus: Mengapa Anda pikir Pilatus merasa takut ketika mendengar bahwa Yesus menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah? Apa yang bisa kita pelajari dari sikap Pilatus dalam menghadapi kebenaran?

3. Identitas Yesus: Dalam pasal ini, Yesus disebut sebagai "Raja orang Yahudi." Apa arti sebutan ini bagi Anda? Bagaimana Anda melihat Yesus sebagai Raja dalam hidup Anda?

4. Reaksi Orang Banyak: Mengapa orang-orang Yahudi bersikeras untuk menyalibkan Yesus meskipun Pilatus tidak menemukan kesalahan pada-Nya? Apa yang bisa kita pelajari tentang tekanan sosial dan pengaruhnya terhadap keputusan kita?

5. Kepatuhan Terhadap Kitab Suci: Dalam ayat-ayat tertentu, dikatakan bahwa peristiwa-peristiwa ini terjadi untuk menggenapi Kitab Suci. Bagaimana Anda memahami pentingnya penggenapan nubuatan dalam konteks iman Kristen?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Injil Lain: Bagaimana narasi penyaliban Yesus dalam Yohanes 19 berbeda dari narasi dalam Injil Matius, Markus, dan Lukas? Apa yang unik dari perspektif Yohanes?

2. Simbolisme Mahkota Duri: Apa makna simbolis dari mahkota duri yang dikenakan Yesus? Bagaimana hal ini mencerminkan sifat kerajaan-Nya yang berbeda dari yang dipahami oleh orang-orang pada waktu itu?

3. Peran Maria dan Murid yang Dikasi-Nya: Apa yang bisa kita pelajari dari interaksi Yesus dengan ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di salib? Bagaimana hal ini menunjukkan pentingnya hubungan keluarga dan persahabatan dalam iman?

4. Kematian Yesus: Dalam ayat 30, Yesus berkata, "Sudah selesai." Apa yang Anda pahami dari pernyataan ini? Apa artinya bagi Anda secara pribadi dan bagi keselamatan umat manusia?

5. Tindakan Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus: Apa yang bisa kita pelajari dari keberanian Yusuf dan Nikodemus dalam mengurus tubuh Yesus setelah penyaliban? Bagaimana tindakan mereka mencerminkan iman yang berani di tengah ketakutan?

Hal-Hal Menarik

• Tulisan di Kayu Salib: Tulisan "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi" ditulis dalam tiga bahasa. Mengapa Anda pikir hal ini penting? Apa yang bisa kita ambil dari cara Allah menyampaikan pesan-Nya kepada berbagai bangsa?

• Penggenapan Nubuatan: Perhatikan bagaimana banyak peristiwa dalam pasal ini menggenapi nubuatan dari Perjanjian Lama. Apa dampaknya bagi iman kita ketika kita melihat kebenaran nubuatan yang terwujud?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Yohanes pasal 19!

Pasal 19 dari Kitab Yohanes menggambarkan peristiwa penyaliban Yesus Kristus, yang merupakan inti dari iman Kristen. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita dari pasal ini:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Kesabaran dan Ketahanan dalam Penderitaan:

   • Yesus menghadapi penyiksaan dan penyaliban dengan ketenangan. Ini mengajarkan kita untuk tetap sabar dan kuat dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan dalam hidup kita.

2. Kepatuhan kepada Kehendak Allah:

   • Yesus tahu bahwa penderitaan-Nya adalah bagian dari rencana keselamatan Allah. Kita juga diajak untuk mencari dan mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup kita, meskipun itu mungkin sulit.

3. Kasih dan Pengorbanan:

   • Melalui pengorbanan-Nya, Yesus menunjukkan kasih yang luar biasa. Kita dipanggil untuk mencintai dan melayani orang lain, bahkan dalam situasi yang sulit.

4. Identitas dan Pengakuan:

   • Yesus disebut sebagai "Raja orang Yahudi" meskipun Ia ditolak. Ini mengingatkan kita untuk tetap teguh dalam identitas kita sebagai pengikut Kristus, meskipun dunia mungkin tidak mengakui atau menerima kita.

5. Pentingnya Komunitas:

   • Yesus mempercayakan ibunya kepada murid yang dikasihi-Nya. Ini menunjukkan pentingnya dukungan dan hubungan dalam komunitas kita, terutama dalam masa-masa sulit.

6. Kepastian Keselamatan:

   • Dengan kematian Yesus, kita mendapatkan jaminan keselamatan. Kita harus hidup dengan keyakinan bahwa melalui iman kepada-Nya, kita diselamatkan.

Doa Terkait Pasal Yohanes 19

1. Doa untuk Ketahanan dalam Penderitaan: "Tuhan yang penuh kasih, ajar aku untuk bersabar dan kuat dalam menghadapi setiap tantangan dan penderitaan dalam hidupku. Bantu aku untuk melihat setiap kesulitan sebagai kesempatan untuk lebih dekat kepada-Mu. Amin."

2. Doa untuk Mengikuti Kehendak Allah: "Ya Tuhan, berikan aku hikmat untuk mengenali kehendak-Mu dalam hidupku. Bantu aku untuk taat dan mengikuti jalan yang Engkau tetapkan, meskipun itu sulit. Amin."

3. Doa untuk Mencintai dan Melayani: "Tuhan Yesus, ajar aku untuk mencintai dan melayani orang lain seperti Engkau mencintai kami. Berikan aku hati yang penuh kasih dan pengorbanan. Amin."

4. Doa untuk Memperkuat Identitas sebagai Pengikut Kristus: "Bapa di surga, teguhkan identitasku sebagai pengikut-Mu. Bantu aku untuk tidak terpengaruh oleh penilaian dunia, tetapi tetap setia kepada-Mu. Amin."

5. Doa untuk Komunitas dan Dukungan: "Tuhan, terima kasih untuk komunitas yang Engkau berikan. Ajar kami untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain, terutama dalam masa-masa sulit. Amin."

6. Doa untuk Keselamatan: "Ya Tuhan, terima kasih atas pengorbanan Yesus yang memberikan keselamatan bagi kami. Bantu aku untuk hidup dalam keyakinan dan syukur atas anugerah-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Yohanes pasal 19:

1. What (Apa)

• Peristiwa: Penyaliban Yesus Kristus.
• Isi: Yesus disiksa, dihina, dan akhirnya disalibkan. Pilatus berusaha membebaskan-Nya tetapi terpaksa menyerahkan-Nya kepada orang-orang Yahudi. Yesus disalibkan di Golgota, dan berbagai peristiwa terjadi di sekitar penyaliban-Nya, termasuk pembagian pakaian-Nya dan pernyataan terakhir-Nya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yesus Kristus: Subjek utama yang disalibkan.
  • Pilatus: Gubernur Romawi yang memutuskan untuk menyerahkan Yesus.
  • Imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi: Mereka yang menuntut penyaliban Yesus.
  • Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus: Murid Yesus yang terlibat dalam penguburan-Nya.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Gedung pengadilan Pilatus.
  • Tempat Tengkorak (Golgota): Tempat di mana Yesus disalibkan.
  • Taman dengan kubur baru: Tempat di mana Yesus dimakamkan.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas siang.
  • Peristiwa ini terjadi menjelang hari Sabat, yang merupakan hari besar bagi orang Yahudi.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Penyaliban:
  • Yesus dianggap melanggar hukum Yahudi dengan mengklaim diri-Nya sebagai Anak Allah.
  • Pilatus tidak menemukan kesalahan pada-Nya, tetapi tekanan dari orang-orang Yahudi dan ancaman terhadap posisinya sebagai sahabat Kaisar memaksanya untuk menyerahkan Yesus.

6. How (Bagaimana)

• Proses Penyaliban:
  • Yesus disiksa dan dihina oleh prajurit Romawi.
  • Ia dipakaikan mahkota duri dan jubah ungu sebagai ejekan.
  • Setelah penyaliban, Yesus mengucapkan kata-kata terakhir-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
  • Mayat-Nya diturunkan dan dimakamkan dengan cara yang sesuai dengan tradisi Yahudi.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Detail Tambahan:
  • Pakaian Yesus dibagi menjadi empat bagian oleh prajurit.
  • Jubah-Nya yang tidak berjahit dibuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkannya.
  • Nikodemus membawa campuran minyak mur dan minyak gaharu seberat kira-kira lima puluh kati untuk menguburkan Yesus.

Analisis ini memberikan gambaran yang lebih dalam mengenai pasal 19 dari Kitab Yohanes, membantu untuk memahami konteks dan makna dari peristiwa penyaliban Yesus.

Pasal 19 dari Kitab Yohanes menceritakan tentang penyaliban Yesus oleh Pilatus. Pilatus awalnya mencoba membebaskan Yesus karena tidak menemukan kesalahan apa pun pada-Nya, tetapi tekanan dari orang-orang Yahudi membuatnya menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Yesus disalibkan di Golgota bersama dengan dua orang lainnya. Setelah Yesus meninggal, mayat-Nya diambil oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus, yang membungkusnya dengan kain linen dan meletakkannya di sebuah kuburan baru.

Pasal 19 dari Kitab Yohanes berisi tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah pada masa itu, bangsa Yahudi berada di bawah kekuasaan Romawi. Yesus telah diadili oleh otoritas Yahudi dan dihukum mati oleh penyaliban, yang merupakan hukuman yang umum digunakan oleh Romawi pada waktu itu.

Secara budaya, penyaliban adalah hukuman yang sangat kejam dan memalukan. Orang yang disalibkan dianggap sebagai penjahat dan dihina oleh masyarakat. Penyaliban Yesus menjadi peristiwa yang sangat penting dalam sejarah kekristenan karena melambangkan pengorbanan-Nya untuk penebusan dosa umat manusia.

Secara literatur, pasal 19 ini merupakan bagian dari narasi tentang penyaliban Yesus yang dimulai sejak pasal 18. Pasal-pasal sebelumnya mengisahkan penangkapan Yesus, pengadilan-Nya di hadapan Pontius Pilatus, dan penolakan orang Yahudi untuk membebaskan-Nya.

Secara teologis, penyaliban Yesus adalah bagian dari rencana keselamatan Allah bagi umat manusia. Yesus mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia dan membuka jalan bagi keselamatan dan pengampunan dosa. Penyaliban-Nya juga merupakan pemenuhan dari nubuat-nubuat dalam Alkitab tentang Mesias yang akan menderita dan mati untuk keselamatan umat manusia.

Dengan demikian, pasal 19 dari Kitab Yohanes menggambarkan peristiwa penyaliban Yesus Kristus dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 19:

1. Penyaliban Yesus
- Pilatus memerintahkan penyaliban Yesus (Yohanes 19:1-16)
- Yesus disalibkan bersama dengan dua orang lainnya (Yohanes 19:17-18)
- Tulisan di atas kayu salib: "Yesus Orang Nazaret, Raja Orang Yahudi" (Yohanes 19:19-22)
- Pakaian Yesus dibagi-bagikan oleh para prajurit (Yohanes 19:23-24)
- Yesus menyerahkan nyawa-Nya dan meninggal (Yohanes 19:28-30)
- Salah seorang prajurit menusukkan tombak ke lambung Yesus (Yohanes 19:31-37)

2. Perhatian terhadap ibu Yesus
- Yesus mempercayakan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya (Yohanes 19:25-27)

3. Penguburan Yesus
- Yusuf dari Arimatea meminta izin untuk mengambil mayat Yesus (Yohanes 19:38)
- Yusuf dan Nikodemus menguburkan Yesus dengan menggunakan kain linen dan rempah-rempah (Yohanes 19:39-42)

4. Penggenapan Kitab Suci
- Tindakan-tindakan yang terjadi pada Yesus sesuai dengan apa yang telah tertulis dalam Kitab Suci (Yohanes 19:24, 28, 36-37)

5. Peran Pilatus
- Pilatus mencoba membebaskan Yesus tetapi akhirnya menyerahkan-Nya untuk disalibkan (Yohanes 19:4-16)

6. Reaksi orang-orang Yahudi
- Orang-orang Yahudi menuntut penyaliban Yesus dan menolak pengakuannya sebagai Anak Allah (Yohanes 19:6-7, 12, 15)

7. Tempat penyaliban
- Penyaliban Yesus terjadi di tempat yang disebut "Golgota" atau "Tempat Tengkorak" (Yohanes 19:17)

8. Kesaksian tentang kematian Yesus
- Darah dan air mengalir keluar ketika salah seorang prajurit menusukkan tombak ke lambung Yesus (Yohanes 19:34)

9. Peran Nikodemus
- Nikodemus membantu Yusuf dari Arimatea dalam menguburkan Yesus dengan membawa campuran minyak mur dan gaharu (Yohanes 19:39)

10. Hari persiapan
- Penyaliban dan penguburan Yesus terjadi pada hari persiapan sebelum Paskah (Yohanes 19:14, 31, 42)

Orang-orang:
- Yesus
- Pilatus
- Prajurit
- Imam-imam kepala
- Perwira
- Ibu Yesus
- Saudara perempuan ibu Yesus
- Maria istri Klopas
- Maria Magdalena
- Murid yang dikasihi-Nya
- Yusuf dari Arimatea
- Nikodemus

Lokasi:
- Tempat Tengkorak (Golgota) - tempat Yesus disalibkan
- Litostrotos (Gabata) - tempat Pilatus duduk di kursi pengadilan
- Kursi pengadilan - tempat Pilatus duduk
- Tempat Yesus disalibkan - dekat kota
- Taman - di dekat tempat Yesus disalibkan
- Kuburan baru - tempat di mana mayat Yesus diletakkan

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Yohanes pasal 19:

1. Pilatus: Gubernur Romawi yang memerintahkan penyaliban Yesus.
2. Yesus: Anak Allah yang disalibkan.
3. Mahkota duri: Mahkota yang ditempatkan di kepala Yesus sebagai tanda ejekan.
4. Jubah ungu: Jubah yang dikenakan kepada Yesus sebagai tanda ejekan.
5. Salib: Tempat di mana Yesus disalibkan bersama dengan dua orang lainnya.
6. Raja orang Yahudi: Gelar yang diberikan oleh para prajurit kepada Yesus dengan maksud mengolok-olok.
7. Kuasa: Pilatus mengklaim memiliki kuasa untuk membebaskan atau menyalibkan Yesus.
8. Golgota: Tempat di mana Yesus disalibkan.
9. Tulisan di atas kayu salib: Tulisan yang menyatakan bahwa Yesus adalah Raja Orang Yahudi.
10. Maria: Ibu Yesus yang berdiri di dekat salib-Nya.
11. Murid yang dikasihi: Murid yang Yesus percayakan untuk menjaga ibu-Nya.
12. Anggur asam: Anggur yang diberikan kepada Yesus sebelum Dia meninggal.
13. Kaki dipatahkan: Permintaan orang-orang Yahudi agar kaki orang-orang yang disalibkan dipatahkan agar mereka mati lebih cepat.
14. Tombak: Tombak yang menusuk lambung Yesus setelah Dia meninggal.
15. Yusuf dari Arimatea: Murid Yesus yang meminta izin untuk mengambil mayat Yesus.
16. Nikodemus: Orang yang membantu Yusuf dari Arimatea dalam menguburkan mayat Yesus.
17. Kuburan baru: Tempat di mana mayat Yesus diletakkan setelah disalibkan.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Yohanes pasal 19:

1. Bagaimana Pilatus bereaksi terhadap tuntutan orang-orang Yahudi untuk menyalibkan Yesus? Mengapa dia merasa takut?
2. Mengapa Pilatus mengatakan bahwa dia memiliki kuasa untuk membebaskan atau menyalibkan Yesus? Apa yang Yesus jawab?
3. Mengapa orang-orang Yahudi menolak Pilatus menulis "Raja orang Yahudi" di atas kayu salib Yesus? Apa yang mereka ingin ditulis?
4. Mengapa Yesus mempercayakan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya? Apa arti dari pernyataan ini?
5. Mengapa darah dan air mengalir keluar ketika prajurit menusukkan tombak ke lambung Yesus? Apa arti dari peristiwa ini?
6. Mengapa Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengambil mayat Yesus dan menguburkannya dengan cara yang layak? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui tindakan mereka?

Hal-hal menarik terkait pasal ini:
1. Peristiwa penyaliban Yesus adalah bagian penting dari penebusan dosa dan keselamatan manusia. Bagaimana peristiwa ini menggambarkan kasih dan pengorbanan Yesus bagi umat manusia?
2. Tulisan di atas kayu salib, "Yesus Orang Nazaret, Raja Orang Yahudi," menunjukkan bahwa Yesus adalah raja yang memerintah atas segala sesuatu, termasuk hidup dan kematian. Bagaimana hal ini relevan dengan iman kita?
3. Peristiwa penyaliban Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Anak Allah yang mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa manusia. Bagaimana pemahaman ini mempengaruhi hubungan kita dengan Allah dan panggilan kita sebagai pengikut Kristus?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pasal 19 Kitab Yohanes dengan lebih dalam.

Dari pasal 19 Kitab Yohanes, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Keadilan dan keberanian: Pilatus menemukan bahwa Yesus tidak bersalah, namun karena tekanan dari orang-orang Yahudi, ia menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Meskipun ia tahu bahwa itu tidak adil, ia tidak berani melawan tekanan tersebut. Dalam hidup kita, penting untuk memiliki keberanian untuk berdiri teguh dalam kebenaran dan keadilan, bahkan jika itu berarti menghadapi tekanan atau konsekuensi negatif.

2. Kesetiaan dan pengorbanan: Maria, ibu Yesus, dan murid yang dikasihi-Nya tetap berada di samping Yesus saat disalibkan. Mereka menunjukkan kesetiaan dan pengorbanan mereka dengan tetap berada di samping-Nya dalam saat-saat sulit. Dalam hidup kita, kita juga dipanggil untuk tetap setia dan mengorbankan diri kita untuk Tuhan dan sesama, terutama dalam saat-saat sulit.

3. Kehendak Allah: Yesus dengan rela hati menyerahkan nyawa-Nya dan menyelesaikan misi-Nya untuk menebus dosa umat manusia. Dalam hidup kita, penting untuk mengikuti kehendak Allah dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk keberanian: Tuhan, berikanlah kami keberanian untuk berdiri teguh dalam kebenaran dan keadilan, bahkan jika itu berarti menghadapi tekanan atau konsekuensi negatif. Bantu kami untuk tidak takut dan tetap setia kepada-Mu.

2. Doa untuk kesetiaan dan pengorbanan: Tuhan, kuatkanlah kami untuk tetap setia dan mengorbankan diri kami untuk-Mu dan sesama, terutama dalam saat-saat sulit. Bantu kami untuk tidak berpaling dari-Mu dan tetap berada di sisi-Mu.

3. Doa untuk mengikuti kehendak Allah: Tuhan, bimbinglah kami untuk mengikuti kehendak-Mu dalam hidup kami. Bantu kami untuk menyerahkan hidup kami sepenuhnya kepada-Mu dan hidup sesuai dengan rencana-Mu.

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk mengambil pelajaran dari pasal ini dan menerapkannya dalam hidup kita sehari-hari.

Analisis Yohanes 19 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penyaliban Yesus, mulai dari penyiksaan hingga kematian dan pemakaman-Nya.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus. Tokoh lain yang terlibat adalah Pilatus, para prajurit Romawi, imam-imam kepala Yahudi, orang-orang Yahudi, Maria (ibu Yesus), Maria Magdalena, Maria istri Klopas, Yohanes (murid yang dikasihi Yesus), Yusuf dari Arimatea, dan Nikodemus.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada hari persiapan Paskah Yahudi, sekitar jam keenam (siang hari).

Where (Di mana): Penyaliban terjadi di "Tempat Tengkorak" (Golgota dalam bahasa Ibrani), yang terletak di dekat kota Yerusalem. Yesus kemudian dimakamkan di sebuah kuburan baru di taman yang letaknya tidak jauh dari tempat penyaliban.

Why (Mengapa): Yesus disalibkan karena dianggap menghujat Allah dengan menyebut diri-Nya Anak Allah. Para pemimpin Yahudi juga merasa terancam oleh popularitas Yesus dan takut kehilangan kekuasaan mereka. Pilatus, meskipun tidak menemukan kesalahan pada Yesus, akhirnya menyerah pada tekanan orang banyak dan menyerahkan Yesus untuk disalibkan.

How (Bagaimana): Yesus disiksa, dicambuk, dimahkotai duri, dan dipaksa memikul salib-Nya sendiri ke Golgota. Ia disalibkan di antara dua penjahat. Para prajurit membagi pakaian-Nya dan membuang undi untuk jubah-Nya. Yesus mati setelah beberapa jam di kayu salib. Yusuf dari Arimatea meminta izin kepada Pilatus untuk mengambil jenazah Yesus dan memakamkannya di kuburan baru miliknya.

Tambahan:

• Pasal ini menunjukkan penderitaan Yesus yang luar biasa demi menebus dosa manusia.
• Pasal ini juga menunjukkan pemenuhan nubuat-nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias yang menderita.
• Pasal ini menekankan kasih Allah yang besar bagi manusia, yang rela menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi kita.

Semoga analisis ini membantu Anda memahami Yohanes 19 dengan lebih baik.