Teks -- Kejadian 30:25 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kej 30:25-36
Matthew Henry: Kej 30:25-36 - Tawaran Yakub dengan Laban Tawaran Yakub dengan Laban (Kejadian 30:25-36)
Di sini kita mendapati,
I. Kerinduan Yakub akan rumahnya. Ia dengan setia sudah menghabiskan ...
Tawaran Yakub dengan Laban (Kejadian 30:25-36)
- Di sini kita mendapati,
- I. Kerinduan Yakub akan rumahnya. Ia dengan setia sudah menghabiskan waktunya untuk melayani Laban, bahkan ia memberikan pelayanan yang kedua. Dan, meskipun sudah tua, ia mempunyai keluarga besar untuk dinafkahi, dan sudah tiba waktunya bagi dia untuk hidup mapan. Meskipun pekerjaan melayani Laban itu keras, dan Laban sudah berbuat curang terhadap dia dalam tawaran pertama yang dibuatnya, namun Yakub dengan jujur melaksanakan tugas-tugasnya. Perhatikanlah, orang baik, meskipun ia bersumpah sehingga merugikan dirinya sendiri, tidak akan berubah. Dan meskipun orang lain sudah menipu kita, ini tidak akan membenarkan kita dalam menipu mereka. Pedoman kita adalah perbuat kepada orang lain seperti kita ingin orang lain perbuat kepada kita, bukan seperti apa yang benar-benar diperbuat orang lain kepada kita. Karena masa kerja Yakub sudah selesai, ia minta pamit untuk pergi (ay. 25). Amatilah,
- 1. Ia masih menyimpan hati untuk negeri Kanaan, bukan hanya karena itu adalah tanah kelahirannya, dan ayah serta ibunya tinggal di sana, yang rindu untuk dilihatnya, melainkan juga karena itu adalah tanah perjanjian. Dan, sebagai tanda dari kebergantungannya pada janji akan negeri itu, meskipun ia berdiam sebagai pendatang di Haran, ia sama sekali tidak bisa berpikir untuk menetap di Haran. Demikian pulalah kita harus menyimpan hati untuk negeri sorgawi kita, dengan melihat diri kita sebagai orang asing di sini. Dengan pikiran ini, kita memandang negeri sorgawi kita sebagai rumah kita, dan rindu untuk berada di sana, segera setelah hari-hari kita menjalankan pelayanan di bumi ini sudah genap dan selesai. Kita tidak boleh berpikir untuk berakar di sini, sebab ini bukanlah tempat dan negeri kita (Ibr. 13:14).
- 2. Ia ingin pergi ke Kanaan, meskipun ia mempunyai keluarga besar untuk dibawa bersamanya, dan belum ada persediaan yang dibuat untuk mereka. Ia sudah mendapatkan istri-istri dan anak-anak dari Laban, tetapi selain itu tidak ada apa-apa lagi. Namun, ia tidak memohon kepada Laban untuk memberinya entah bagian untuk istri-istrinya atau pemeliharaan terhadap sebagian dari anak-anaknya. Tidak, yang dimintanya hanyalah, berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, dan izinkanlah aku pergi (ay. 25-26). Perhatikanlah, orang-orang yang percaya kepada Allah, kepada pemeliharaan dan janji-Nya, meskipun mempunyai keluarga besar dan pendapatan kecil, bisa berharap dengan gembira bahwa Dia yang menciptakan mulut akan memberi makan. Dia yang memberi makan anak-anak elang tidak akan membiarkan kelaparan keturunan orang benar.
- II. Keinginan Laban agar Yakub tinggal (ay. 27). Karena cinta pada dirinya sendiri, dan bukan pada Yakub atau istri-istrinya, atau anak-anaknya, Laban berusaha membujuk Yakub untuk terus menjadi kepala gembalanya, dengan memohon dia, meminta perhatian Yakub kepadanya, untuk tidak meninggalkannya: Sekiranya aku mendapat kasihmu, tinggallah. Perhatikanlah, orang yang mementingkan diri sendiri dan tidak tahu aturan pandai mengucapkan kata-kata yang baik apabila itu bisa memenuhi tujuan-tujuan mereka sendiri. Laban mendapati bahwa hewan ternaknya sudah bertambah secara menakjubkan setelah diurus Yakub dengan baik, dan ia mengakuinya, dengan ungkapan-ungkapan penghormatan yang sangat baik kepada Allah dan juga kepada Yakub: Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau. Amatilah,
- 1. Pembelajaran Laban: Telah nyata kepadaku (KJV: Aku telah belajar – pen.). Perhatikanlah, ada banyak pelajaran yang menguntungkan dan baik yang bisa dipelajari melalui pengalaman. Kita akan menjadi murid-murid yang sangat lamban jika kita belum juga belajar dari pengalaman tentang jahatnya dosa, pengkhianatan hati kita sendiri, sia-sianya dunia, kebaikan Allah, keuntungan hidup saleh, dan sejenisnya.
- 2. Pelajaran Laban. Ia mengakui,
- (1) Bahwa kemakmurannya terjadi karena berkat Allah: TUHAN memberkati aku. Perhatikanlah, orang-orang duniawi, yang memilih hidup ini sebagai bagian mereka, sering kali diberkati dengan kelimpahan harta dunia ini. Berkat-berkat umum diberikan secara berlimpah kepada banyak orang yang tidak mempunyai hak atas berkat-berkat kovenan.
- (2) Bahwa kesalehan Yakub telah mendatangkan berkat itu kepadanya: TUHAN memberkati aku, bukan demi diriku sendiri (janganlah orang seperti Laban, yang hidup tanpa Allah di dalam dunia, mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan, Yak. 1:7), melainkan karena engkau. Perhatikanlah,
- [1] Orang baik adalah berkat bagi tempat di mana mereka tinggal, sekalipun di situ mereka hidup dengan hina dan terasing, seperti Yakub di padang, dan Yusuf di penjara ( Kejadian 39:23).
- [2] Allah sering kali memberkati orang-orang jahat dengan rahmat-rahmat lahiriah demi saudara-saudara mereka yang saleh, meskipun jarang terjadi bahwa mereka mempunyai pengertian untuk melihatnya atau anugerah untuk mengakuinya, seperti dengan Laban di sini.
- III. Tawaran baru yang mereka sepakati. Kelicikan dan ketamakan Laban mengambil keuntungan dari kepolosan, kejujuran, dan sifat baik Yakub. Dan, menyadari bahwa Yakub mulai terpikat oleh kata-katanya yang manis, bukannya memberi Yakub tawaran yang tinggi dan royal, seperti yang seharusnya dilakukannya, dengan mempertimbangkan segala segi, ia membiarkan Yakub menawarkan tuntutan-tuntutannya sendiri (ay. 28): Tentukanlah upahmu, dengan mengetahui bahwa Yakub akan meminta jumlah yang sangat seadanya, dan oleh karena malu ia akan meminta lebih sedikit dari yang bisa ditawarkannya. Maka Yakub pun mengajukan suatu usulan kepada dia, yang di dalamnya,
- 1. Ia menunjukkan alasan apa yang dimilikinya untuk bersikeras menuntut jumlah yang banyak, dengan mempertimbangkan,
- (1) Bahwa Laban karena utang budi terikat kewajiban untuk berbuat baik kepadanya, sebab dia sudah melayaninya bukan saja dengan setia, melainkan juga dengan sangat berhasil (ay. 30). Tetapi di sini amatilah bagaimana ia berbicara, sesuai dengan jati dirinya sendiri, dengan amat bersahaja. Laban sudah berkata, TUHAN memberkati aku karena engkau. Yakub tidak mau berkata demikian, sebaliknya,TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini.Perhatikanlah, orang-orang kudus yang rendah hati akan merasa lebih senang berbuat baik daripada mendengar perbuatan baiknya diulangi lagi.
- (2) Bahwa Yakub sendiri terikat kewajiban untuk mengurus keluarganya sendiri: Jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri? Perhatikanlah, iman dan amal, meskipun merupakan hal yang mulia, janganlah sampai membuat kita lalai memberikan nafkah yang penting untuk menopang diri kita sendiri dan keluarga kita. Kita harus, seperti Yakub, percaya kepada TUHAN dan melakukan yang baik, namun juga kita harus, seperti dia, menafkahi rumah tangga kita sendiri. Siapa yang tidak menafkahi rumah tangganya sendiri berarti lebih buruk dari orang yang tidak beriman (1Tim. 5:8).
- 2. Ia bersedia untuk menyerahkan dirinya kepada pemeliharaan Allah, yang ia tahu, meluas sampai ke hal-hal yang terkecil, bahkan kepada warna hewan ternak. Dan ia akan puas mendapat upah berupa kambing domba yang mempunyai suatu jenis warna tertentu, berbintik-bintik, berbelang-belang, dan hitam, yang akan dilahirkan setelah itu (ay. 32-33). Hal ini, pikirnya, akan menjadi cara yang paling mujarab baik untuk mencegah Laban berbuat curang terhadapnya maupun untuk melindungi dirinya sendiri agar tidak dicurigai berbuat curang terhadap Laban. Sebagian orang berpikir bahwa ia memilih warna ini karena di Kanaan pada umumnya warna itu adalah warna yang paling digemari dan disenangi orang. Gembala-gembala di Kanaan disebut nekohim (Am. 1:1), kata yang di sini digunakan untuk berbintik-bintik. Laban pun bersedia untuk memenuhi tawaran ini, karena ia berpikir bahwa jika sedikit kambing domba yang berbintik-bintik dan berbelang-belang yang dimilikinya sekarang dipisahkan dari yang lain, yang sesuai persetujuan harus dilakukan dengan segera, maka kawanan domba yang harus dijaga Yakub, karena mempunyai satu warna, entah semuanya hitam atau semuanya putih, akan menghasilkan sedikit yang berwarna campuran atau tidak sama sekali. Dengan demikian, Yakub akan melayaninya dengan cuma-cuma, atau nyaris cuma-cuma. Sesuai dengan tawaran ini, sedikit kambing domba yang berwarna-warni itu dipisahkan, dan diserahkan ke tangan anak-anak Laban, dan ditempatkan di sebuah tempat yang berjarak tiga hari perjalanan jauhnya. Begitu besarnya iri hati Laban supaya jangan ada satu pun dari antara kawanan itu yang bercampur baur dengan yang lainnya bagi keuntungan Yakub. Dan sekarang, Yakub pasti sudah membuat tawaran yang baik bagi dirinya sendiri! Inikah cara Yakub untuk menafkahi rumah tangganya sendiri, dengan cara yang tidak pasti seperti itu? Jika hewan ternak ini melahirkan anak-anak yang berwarna sama dengan induknya, seperti yang biasanya begitu, maka ia tetap harus melayani dengan cuma-cuma, dan terpaksa bekerja sampai bosan dan menjadi pengemis seumur hidupnya. Tetapi Yakub tahu Siapa yang dipercayainya, dan kenyataan menunjukkan,
- (1) Bahwa ia mengambil cara terbaik yang bisa diambil untuk berurusan dengan Laban, yang jika tidak demikian pasti akan terlalu sulit dihadapinya. Dan,
- (2) Bahwa tidak sia-sialah mengandalkan pemeliharaan ilahi, yang mengakui dan memberkati orang rajin yang jujur dan rendah hati. Siapa yang mendapati bahwa orang-orang yang sedang berurusan dengan mereka ternyata tidak adil dan tidak baik, tidak akan mendapati Allah seperti itu, sebaliknya, dengan satu atau lain cara, Ia akan membalaskan yang terluka, dan akan menjadi Tuan yang membayar dengan baik orang-orang yang mempercayakan perkara mereka kepada Dia.
SH: Kej 30:25-43 - Fokus pada panggilan (Senin, 28 Juni 2010) Fokus pada panggilan
Empat belas tahun Yakub harus bekerja mati-matian tanpa upah karena ia telah berjanji untuk mengabdi demi mendapatkan istrinya. ...
Fokus pada panggilan
Empat belas tahun Yakub harus bekerja mati-matian tanpa upah karena ia telah berjanji untuk mengabdi demi mendapatkan istrinya. Selama itu ia telah memperkaya Laban. Apabila ternak peliharaan yang Yakub urus beranak tiap tahun, dan karena berkat Allah masing-masing yang beranak menghasilkan banyak anak, entah sudah berapa puluh kali lipat jumlah ternak Laban berkembang. Namun tak ada laporan bahwa Yakub mengeluh atau tergoda untuk mengganggu pertambahan ternak Laban. Pengabdian yang berat dan tidak adil dia tanggung dengan tekun karena memenuhi janji. Dari seorang yang menggunakan tipu daya untuk beroleh hasrat secara cepat, Yakub jadi pekerja keras yang jujur.
Diakhir masa pengabdian, Yakub memohon pergi ke tanah asalnya. Banyak orang yang sesudah pergi ke perantauan lupa tanah asal leluhurnya. Apalagi bila alasan merantau adalah menghindari kemalangan atau ada sesuatu yang ia takuti seperti kasus Yakub ini atau apabila di perantauan ia telah mendapatkan masa depan menjanjikan. Namun Yakub tidak demikian. Tanah kelahirannya adalah tanah yang Allah janjikan. Janji Allah yang telah ia terima tidak menjadi pupus selama masa yang lama itu. Bukan saja karakternya menga-lami pemurnian, panggilan Ilahi pun semakin mengakar. Ini mendorong ia kembali ke sasaran yang telah Allah tetapkan.
Laban berusaha menahan Yakub. Ketika akhirnya ia menawarkan upah yang boleh Yakub minta, itu hanya basa basi atau karena terdesak. Permintaan Yakub bagai orang yang mempertaruhkan nasib pada kebetulan. Trik apa yang akan ia buat? Apakah batang-batang kayu terkupas yang ia taruh di tempat minum ternak dan menyebabkan ternak melahirkan anak-anak berbintik-bintik adalah trik? Namun permintaannya bukan nasib-nasiban. "Trik" yang ia buat pun bukan tindakan magis atau tipuan. Jawabnya hanya satu, ia meminta sesuatu yang dia pasrahkan penuh pada penyelenggaraan Ilahi. Allah, sumber berkat dan yang mempunyai rencana besar untuknya, membuat hal mustahil jadi kenyataan.
SH: Kej 30:25-43 - Usaha manusia dan berkat Allah (Jumat, 6 Juli 2012) Usaha manusia dan berkat Allah
Alkitab mengatakan bahwa manusia merencanakan, tetapi Allah yang menentukan. Apa pun yang kita lakukan, berhasil atau ...
Usaha manusia dan berkat Allah
Alkitab mengatakan bahwa manusia merencanakan, tetapi Allah yang menentukan. Apa pun yang kita lakukan, berhasil atau tidak, bukan berada di bawah kendali kita, tetapi di tangan Allah.
Setelah mendapat Rahel dan selesai membayar Laban, lewat pekerjaannya, Yakub berpamitan. Namun Laban yang melihat bahwa Tuhan memberkati Yakub (27) meminta dia untuk bekerja lagi untuknya dengan perjanjian tentang upah yang disepakati bersama. Yakub sudah mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi karena diminta bekerja lagi maka ia pun kembali memutar otaknya agar kali ini pekerjaannya memberi hasil yang lebih banyak (37, 39, 42). Permintaannya sederhana, yaitu kambing yang lahir dengan bintik/belang dan domba dengan warna hitam/gelap adalah ternak yang akan menjadi bagian yang dia miliki (33). Umumnya, kambing memiliki warna coklat tua/hitam sedangkan domba umumnya berwarna putih. Hanya sedikit kambing yang memiliki corak bintik/belang. Demikian pula hanya sedikit domba yang memiliki warna hitam/gelap. Laban jelas gembira dengan tawaran Yakub, sebab Laban melihat bahwa dirinya tentu akan lebih diuntungkan dalam perjanjian ini. Tak ayal lagi, Laban pun dengan cepat menyetujui apa yang diminta oleh Yakub (34). Namun apa yang terjadi kemudian? Yakub malah memperoleh banyak kambing dan domba sehingga harta Yakub menjadi semakin banyak, entah itu kambing, domba, budak perempuan, budak laki-laki, unta, maupun keledai (43).
Pertanyaan yang muncul di benak kita adalah, apakah keberhasilan Yakub dalam memperoleh kekayaan tersebut semata-semata disebabkan oleh kepintarannya, atau ada faktor lain? Ternyata Yakub pun tahu dan percaya bahwa bukan karena kemampuan dirinya ia berhasil, tetapi karena ada Allah yang telah memberkati dirinya dengan keberhasilan (31:7-9). Belajar dari peristiwa yang terjadi pada Yakub ini, hendaknya kita pun tidak menjadi sombong bila kita berhasil, sebab keberhasilan itu kita peroleh karena Allah berkenan untuk memberkati usaha kita.
SH: Kej 30:25-43 - Bersyukurlah (Sabtu, 30 Juni 2018) Bersyukurlah
Saat kita ditanya siapakah yang mengendalikan hidup kita? Apa jawaban yang kita berikan? Apakah kekuasaan, harta, akal budi, ilmu penget...
Bersyukurlah
Saat kita ditanya siapakah yang mengendalikan hidup kita? Apa jawaban yang kita berikan? Apakah kekuasaan, harta, akal budi, ilmu pengetahuan, gadget, dan lainnya? Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa Tuhan adalah pengendali hidupnya. Jika pernyataan itu benar, seberapa besar rasa syukur kita kepada Allah?
Dalam kisah ini, kita melihat bahwa Laban adalah orang yang tidak tahu bersyukur kepada Allah. Ia bukan hanya berhitung soal untung rugi, tetapi juga manipulatif. Selama ini ia telah memanipulasi dan melakukan pemerasaan terhadap Yakub. Lagi pula Laban berupaya menahan Yakub berada di bawah kekuasaannya selama mungkin. Sebab, Laban menyadari bahwa sejak kehadiran Yakub di rumahnya, kekayaannya berlipat ganda. Tetapi apa imbalan atau upah yang diterima Yakub selama ini? Yakub sama sekali tidak memiliki kekayaan. Harta satu-satunya adalah kedua istri dan anak-anaknya.
Memang ironis saat kita melihat kehidupan Yakub. Puluhan tahun bekerja di rumah Laban berujung pada kesia-siaan. Mungkinkah ini penyebab utama yang memicu Yakub berniat pulang ke rumah orangtuanya? Namun, Allah tidak buta. Ia selalu memelihara umat-Nya. Hal itu tampak saat Laban mencoba menahan Yakub dengan berbagai cara. Kesempatan itu dipakai Yakub untuk mengumpulkan harta kekayaan sebagai modal sebelum ia pulang ke tanah kelahirannya.
Awalnya Yakub mengira strategi kawin silang yang diterapkannya merupakan hasil dari kecerdasannya. Padahal semuanya itu adalah perlindungan dan pemeliharaan Allah atas Yakub, saat ia bernazar kepada Allah di Betel (bdk. Kej. 31:10-13). Di sini terlihat bahwa keberhasilan seseorang bukan hanya terletak pada kerja kerasnya, tetapi pada Allah yang adalah sumber berkat.
Kadang hidup kita juga seperti Yakub. Namun, kita tak perlu kecewa. Belajarlah bersyukur dan percayalah bahwa Allah peduli atas kesusahan umat-Nya. Ia mampu mengubah air mata menjadi mata air kegirangan. [KA]
Utley -> Kej 30:25-36
Utley: Kej 30:25-36 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kej 30:25-3625 Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban: "Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempa...
NASKAH NASB (UPDATED): Kej 30:25-36
25 Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban: "Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku. 26 Berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, yang menjadi upahku selama aku bekerja padamu, supaya aku pulang, sebab engkau tahu, betapa keras aku bekerja padamu." 27 Tetapi Laban berkata kepadanya: "Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau." 28 Lagi katanya: "Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku akan memberikannya." 29 Sahut Yakub kepadanya: "Engkau sendiri tahu, bagaimana aku bekerja padamu, dan bagaimana keadaan ternakmu dalam penjagaanku, 30 sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?" 31 Kata Laban: "Apakah yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab Yakub: "Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi menggembalakan kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau mengizinkan hal ini kepadaku: 32 Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku. 33 Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku: Segala yang tidak berbintik-bintik atau berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang tidak hitam di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku." 34 Kemudian kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu." 35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga. 36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.
Kej 30:25-26 "Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku." Rupanya norma budaya zaman itu mencakup Laban menyuruh/merestui Yakub pergi bukannya Yakub pergi begitu saja. Dia tampaknya telah berusaha untuk pergi beberapa kali selalu dengan hasil negatif yang sama. Laban ingin agar Yakub tinggal karena itu menguntungkan dia (lih. Kej 30:27). Ayat Kej 30:25,26 memiliki beberapa bahasa yang intens.
- 1. "izinkanlah aku pergi," Kej 30:25, BDB 1018, KB 1511, Piel IMPERATIVE
- 2. "supaya aku pulang ke tempat kelahiranku," Kej 30:25, BDB 229, KB 246, Qal COHORTATIVE
- 3. "berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku," Kej 30:26, BDB 678, KB 733, Qal IMPERATIVE
- 4. "supaya aku pulang," BDB 229, KB 246, Qal COHORTATIVE KATA KERJA "bekerja" ini (BDB 712, KB 773) digunakan dua kali (lih. Kej 30:29), menunjukkan sikap Yakub bahwa dia telah melunasi semua utangnya pada Laban (dan lebih, Kej 30:30)!
Kej 30:27 "Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau." Kata "nyata/meramal" ini berasal dari akar "mendesis" atau "berbisik" (BDB 638 II). Ini merupakan suatu upaya untuk mengetahui dan mengontrol masa depan melalui sarana-sarana fisik selain memercayai YHWH. Hal ini dikutuk dalam Im 19:26; Bil 23:23-24, dan Ul 18:10.
Sulitlah untuk mengetahui mengapa orang-orang mula-mula di Kejadian ini menggunakan hal-hal yang di kemudian dari dikutuk dalam hukum Musa.
- 1. batu-batu yang disusun tinggi
- 2. ramalan, di sini dan 44:5,15 (Yusuf)
- 3. sihir imitasi (yaitu, cabang bergaris menghasilkan hewan bergaris)
- 4. penggunaan tanaman obat dudaim untuk kesuburan
- 5. berhala keluarga (terafim)
- 6. sunat orang kafir (sebagai suatu senjata)
Para pengikut YHWH awal ini dipengaruhi oleh budaya-budaya mereka. Mereka memang bergerak menuju ke sebuah monoteisme yang lebih murni, lebih lengkap, tapi itu merupakan perjalanan yang panjang!
Kej 30:28 "Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku akan memberikannya." Laban sepenuhnya mengakui bahwa kemakmurannya didasarkan pada Yakub dan dia ingin mempertahankan dia atas biaya apapun.
Kata kerja "tentukan/sebutkan" ini (BDB 666, KB 718, Qal IMPERATIVE) memiliki bidang semantik yang bervariasi. Ini biasanya berarti "melubangi" atau "mengebor." Di sini itu menunjukkan Yakub yang menentukan kompensasinya agar tetap dengan Laban. KATA KERJA yang kedua "memberikan" (BDB 678, KB 733, Qal COHORTATIVE) memberi sinyal pada pembaca bahwa Laban mengakui kebutuhannya akan kehadiran dan bantuan Yakub (lih. Kej 30:30). Laban pasti merupakan ayah mertua yang suka menuntut (lih. Kej 31:11-12). Naskah ini bahkan menyiratkan bahwa Yakub dipandang dan diperlakukan sebagai pekerja harian (lih. Kej 31:14-16).
Kej 30:30 "TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini;" Yakub tahu sumber berkat Laban ada dalam dirinya dan hubungannya dengan YHWH. Namun, seiring berlanjutnya Kej 30:30, nyatalah bahwa Yakub juga mengakui kebutuhan rumah tangganya sendiri.
Kej 30:31 "Kata Laban: "Apakah yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab Yakub: "Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku" Yakub tahu bahwa sumber berkat itu bukanlah Laban melainkan Allah.
Kej 30:32 Yakub akan mengambil hewan yang berwarna tidak lazim (BDB 378, KB 375, digunakan lima kali dalam Kej 30:32-35) dari domba dan kambing tersebut. Hewan-hewan berwarna tak lazim dari domba akan berwarna gelap dan hewan berwarna tak lazim dari kambing akan berupa berbintik-bintik atau belang-belang. Hewan yang berwarna tidak lazim ini biasanya akan langka. Ini adalah untuk alasan yang jelas bahwa Yakub pada saat ini mengenal Laban dan dia tidak menginginkan adanya pertanyaan tentang milik siapa yang mana di masa depan (lih. Kej 30:33).
Kej 30:35-36 "Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga." Ada dua hal yang sangat menarik dalam ayat ini dan dalam Kej 30:36. Kata "dia" di awal Kej 30:35 jelas menunjuk pada Laban. Ini adalah penyebutan pertama akan anak-anak laki- lakinya sendiri. Rupanya, Laban membagi ternaknya dan memberikan hewan-hewan Yakub ke bawah pemeliharaan anak-anaknya (Laban). Dari Kej 30:36 kita melihat bahwa Laban mengirimkan hewan-hewan Yakub tiga hari perjalanan jauhnya sehingga mereka tidak bisa berkembang biak dengan hewannya. Ini juga memaksa Yakub untuk mengurus hewan Laban untuk menjamin berkat mereka. Meskipun Laban memiliki segala sesuatu di sisinya, Allah menyertai Yakub. Saya pribadi tidak percaya bahwa trik Yakub yang disebutkan dalam Kej 30:37 dst. adalah sumber dari hewan tutul dan berbintik yang berkembang biak lebih cepat, tetapi kehadiran supernatural dari Allah.
Catatan kaki Alkitab Belajar NIV menyatakan bahwa Kej 30:35 dilakukan diam-diam oleh Laban dan anak- anaknya untuk mengurangi atau menghilangkan semua binatang yang berwarna tidak lazim. Jika demikian, maka klaim Yakub hanyalah merujuk pada kelahiran-kelahiran di masa depan. Ketika saya membaca ini saya tidak melihat Kej 30:35 sebagai secara pasti memiliki konotasi ini, tapi itu tidak akan mengejutkan saya dengan mengetahui sifat manipulatif dari Laban.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian La...
Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."
Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).
Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.
Tujuan
Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.
Survai
Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.
- (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
- (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
- (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
- (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
- (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
- (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
- (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Kejadian.
- (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
- (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
- (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
- (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
- (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
- (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
- (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).
Full Life: Kejadian (Garis Besar) Garis Besar
I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26)
A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Ke...
Garis Besar
- I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26) - A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Kej 1:1-2:25) - 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
(Kej 1:1-2:4) - 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
(Kej 2:5-25) - B. Asal Mula Dosa
(Kej 3:1-24) - 1. Pencobaan dan Kejatuhan
(Kej 3:1-6) - 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
(Kej 3:7-24) - C. Asal Mula Peradaban
(Kej 4:1-5:32) - 1. Kain: Kebudayaan Kafir
(Kej 4:1-24) - 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
(Kej 4:25-26) - 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
(Kej 5:1-32) - D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
(Kej 6:1-8:19) - 1. Kebejatan Universal
(Kej 6:1-8,11-12) - 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
(Kej 6:9-22) - 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
(Kej 7:1-8:19) - E. Permulaan Baru bagi Manusia
(Kej 8:20-11:26) - 1. Keturunan Nuh
(Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26) - 2. Menara Babel
(Kej 11:1-9) - 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
(Kej 11:10-26) - II. Permulaan Bangsa Ibrani
(Kej 11:27-50:26) - A. Abraham
(Kej 11:27-25:18) - 1. Latar Belakang Keluarga Abram
(Kej 11:27-32) - 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
(Kej 12:1-14:24) - 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
(Kej 15:1-21) - 4. Hagar dan Ismael
(Kej 16:1-16) - 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
(Kej 17:1-27) - 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
(Kej 18:1-19:38) - 7. Abraham dan Abimelekh
(Kej 20:1-18) - 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
(Kej 21:1-24:67) - 9. Keturunan Abraham
(Kej 25:1-18) - B. Ishak
(Kej 25:19-28:9) - 1. Kelahiran Esau dan Yakub
(Kej 25:19-26) - 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
(Kej 25:27-34) - 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
(Kej 26:1-17) - 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
(Kej 26:18-33) - 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
(Kej 26:34-28:9) - C. Yakub
(Kej 28:10-37:2) - 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
(Kej 28:10-22) - 2. Yakub dengan Laban di Haran
(Kej 29:1-31:55) - 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
(Kej 32:1-33:17) - 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
(Kej 33:18-35:20) - 5. Keturunan Yakub dan Esau
(Kej 35:21-37:2) - D. Yusuf
(Kej 37:2-50:26) - 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
(Kej 37:2-36) - 2. Yehuda dan Tamar
(Kej 38:1-30) - 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
(Kej 39:1-41:57) - 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
(Kej 42:1-45:28) - 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
(Kej 46:1-47:26) - 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
(Kej 47:27-50:14) - 7. Ringkasan Yusuf
(Kej 50:15-26)
Matthew Henry: Kejadian (Pendahuluan Kitab)
Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab...
- Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab ini adalah kitab terbaik yang pernah ditulis dan yang tiada bandingannya, kitab segala kitab, yang bersinar seperti matahari dalam cakrawala pembelajaran. Buku-buku lain yang berharga dan berguna, seperti halnya bulan dan bintang, meminjam cahaya mereka darinya. Kita menyebutnya Kitab Suci, sebab kitab itu ditulis oleh orang-orang suci, dan digubah oleh Roh Kudus. Kitab itu secara sempurna bebas dari segala kesalahan dan niat jahat. Tujuannya yang nyata-nyata bisa disaksikan oleh pikiran adalah memajukan kekudusan di tengah-tengah manusia. Perkara-perkara besar dari hukum dan Injil Allah di sini dituliskan untuk kita, agar semua perkara itu bisa diringkas dalam kepastian yang lebih besar, agar bisa menyebar lebih luas, bertahan lebih lama, dan bisa diteruskan ke tempat-tempat yang jauh dan masa-masa ke depan dengan lebih murni dan utuh daripada yang mungkin dilakukan melalui laporan mulut dan tradisi. Karena itu, sangat besarlah pertanggungjawaban kita jika sampai perkara-perkara yang perlu untuk damai sejahtera kita ini, setelah diserahkan kepada kita dalam hitam di atas putih seperti itu, kita abaikan begitu saja sebagai perkara yang aneh dan asing (Hos. 8:12). Naskah-naskah atau tulisan-tulisan dari beberapa penulis yang terilhami, mulai dari Musa sampai Rasul Yohanes, digabung bersama-sama dalam Alkitab yang terberkati ini. Di dalam tulisan-tulisan ini cahaya ilahi bersinar secara perlahan-lahan, seperti cahaya pagi, sampai seluruh kumpulan suci ini menjadi lengkap seperti sekarang ini. Syukur kepada Allah, sekarang kita memilikinya di tangan kita, dan tulisan-tulisan itu membuat hari benar-benar cerah, sebagaimana yang kita harapkan terjadi di sisi seberang sorga ini. Setiap bagiannya adalah baik, tetapi semua bagian secara keseluruhan amatlah baik. Inilah pelita yang bercahaya di tempat yang gelap itu (2Ptr. 1:19), dan tanpa Alkitab, dunia ini menjadi tempat yang gelap.
- Di hadapan kita ada bagian dari Alkitab yang kita sebut Perjanjian Lama, yang berisi berbagai perbuatan dan segala kenangan tentang jemaat Allah mulai dari penciptaan sampai mendekatnya kedatangan Kristus dalam rupa daging, yang kira-kira empat ribu tahun lamanya. Kebenaran-kebenaran yang diwahyukan pada waktu itu, hukum-hukum yang ditetapkan pada waktu itu, ibadah-ibadah yang dijalankan pada waktu itu, nubuatan-nubuatan yang diberikan pada waktu itu, dan peristiwa-peristiwa yang menyangkut jemaat khusus itu, pengetahuan tentang semuanya ini disimpan bagi kita sejauh itu dipandang sesuai oleh Allah. Kitab ini disebut perjanjian, atau wasiat (diatheke), sebab kitab itu merupakan pernyataan tetap akan kehendak Allah berkenaan dengan manusia dalam bentuk persetujuan, dan akan berlaku apabila si pemberi wasiat sudah mati, Anak Domba yang telah disembelih sejak dunia dijadikan (Why. 13:8). Kitab ini disebut Perjanjian Lama, dalam hubungannya dengan Perjanjian Baru, yang tidak membatalkan dan menggantikannya, tetapi memahkotai dan menyempurnakannya, dengan mendatangkan pengharapan yang lebih baik itu, yang diperlambangkan dan dinubuatkan di dalamnya. Perjanjian Lama masih tetap mulia, walaupun Perjanjian Baru jauh melampauinya dalam kemuliaan (2Kor. 3:9).
- Di hadapan kita ada bagian dari Perjanjian Lama itu yang kita sebut Pentateukh, atau kelima kitab Musa, hamba Tuhan yang mengungguli semua nabi lain itu, dan yang memperlambangkan Sang Nabi Besar itu. Kitab-kitab Perjanjian Lama ini dibagi oleh Juruselamat kita ke dalam hukum, kitab-kitab para nabi, dan mazmur, atau hagiograf (tulisan-tulisan – pen.), dan kelima kitab ini adalah hukum. Sebab, kelima-limanya tidak saja berisi hukum-hukum yang diberikan kepada Israel, dalam empat kitab terakhir, tetapi juga hukum-hukum yang diberikan kepada Adam, kepada Nuh, dan kepada Abraham, dalam kitab pertama. Kelima kitab ini, sejauh yang kita ketahui, adalah kitab-kitab pertama yang pernah ditulis. Sebab, tidak disebutkan sedikit pun tentang tulisan lain dalam seluruh Kitab Kejadian, tidak pula sampai Allah menyuruh Musa untuk menulis (Kel. 17:14). Dan sebagian orang berpendapat bahwa Musa sendiri tidak pernah belajar menulis sampai Allah menunjukkan kepadanya salinan tulisan-Nya dalam Sepuluh Perintah Allah pada loh-loh batu. Bagaimanapun juga, kita yakin bahwa kelima kitab ini adalah tulisan-tulisan paling kuno yang masih ada sekarang, dan oleh sebab itu yang paling baik dalam memberi kita penjelasan yang memuaskan tentang perkara-perkara yang paling kuno.
- Di hadapan kita ada kitab yang pertama dan terpanjang dari kelima kitab itu, yang kita sebut Kejadian, yang ditulis, menurut sebagian orang, ketika Musa berada di Midian, untuk mengajar dan menghibur saudara-saudaranya yang menderita di Mesir. Tetapi saya lebih berpendapat bahwa ia menulisnya di padang gurun, setelah ia berada di gunung bersama Allah, di mana, ada kemungkinan, ia menerima pengajaran-pengajaran secara penuh dan khusus untuk menuliskannya. Dan, sama seperti Musa membentuk Kemah Suci, demikian pula ia membentuk bangunan yang lebih unggul dan lebih bertahan lama untuk kitab ini, persis seperti rancangan yang ditunjukkan kepadanya di gunung. Rancangan yang diperolehnya di gunung itu lebih baik dalam memastikan kebenaran segala perkara yang termuat di sini daripada yang bisa dipastikan di dalam tradisi-tradisi lain yang kemungkinan diteruskan dari Adam ke Metusalah, dari Metusalah ke Sem, dari Sem ke Abraham, dan seterusnya sampai kepada keluarga Yakub. Kejadian atau Genesis adalah nama yang dipinjam dari bahasa Yunani. Kata itu berarti asal-usul, atau silsilah. Tepatlah kitab ini disebut demikian, sebab kitab ini adalah sejarah asal-usul, mengenai penciptaan dunia, masuknya dosa dan maut ke dalamnya, penemuan-penemuan berbagai keterampilan, munculnya bangsa-bangsa, dan terutama penanaman jemaat Allah, dan keadaannya pada masa-masa awal. Kitab ini juga merupakan sejarah keturunan, yakni keturunan Adam, Nuh, Abraham, dan seterusnya. Ini silsilah tanpa akhir, tetapi berguna. Permulaan Perjanjian Baru juga disebut Kejadian (Mat. 1:1), Biblos geneseos, kitab kejadian, atau silsilah, dari Yesus Kristus. Terpujilah Allah untuk kitab Perjanjian Baru itu, yang menunjukkan kepada kita obat penyembuh, sementara kitab Perjanjian Lama ini membuka luka kita. Tuhan, bukakanlah mata kami, agar kami dapat melihat perkara-perkara yang ajaib baik dari Taurat-Mu maupun dari Injil-Mu!