Teks -- Kejadian 31:16 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Kej 31:1-21
Jerusalem: Kej 31:1-21 - -- Kisah ini berasal dari tradisi Elohista dengan beberapa sisipan dari tradisi Yahwista,Kej 31:1,3,21. Ceritera ini bermaksud memperlihatkan bahwa Yakub...
Kisah ini berasal dari tradisi Elohista dengan beberapa sisipan dari tradisi Yahwista,Kej 31:1,3,21. Ceritera ini bermaksud memperlihatkan bahwa Yakub berhak bertindak demikian dan juga bahwa ia dilindungi oleh Allah. Unsur keagamaan itu tidak ada dalam ceritera yang tercantum dalam bab 30.
Ref. Silang FULL -> Kej 31:16
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kej 31:1-16
Matthew Henry: Kej 31:1-16 - Tekad Yakub untuk Pulang
Yakub adalah seorang yang sangat jujur dan baik, seorang yang penuh pengabdian dan kelurusan hati. Namun, ia mendapat lebih banyak masalah dan kes...
- Yakub adalah seorang yang sangat jujur dan baik, seorang yang penuh pengabdian dan kelurusan hati. Namun, ia mendapat lebih banyak masalah dan kesusahan daripada bapa-bapa leluhur yang lain. Ia meninggalkan rumah ayahnya dalam ketakutan, pergi ke rumah pamannya dalam kesusahan, perlakuan yang keras ditemuinya di sana, dan sekarang ia akan kembali pulang dengan dikelilingi oleh ketakutan. Inilah,
- I. Tekadnya untuk kembali pulang (ay. 1-16).
- II. Keberangkatannya secara diam-diam (ay. 17-21).
- III. Tindakan Laban yang mengejar-ngejar dia dalam kemarahan (ay. 22-25).
- IV. Kata-kata panas yang terlontar di antara mereka (ay. 26-42).
- V. Persetujuan yang membahagiakan di antara mereka pada akhirnya (ay. 43, dst.).
Tekad Yakub untuk Pulang (Kejadian 31:1-16)
- Yakub di sini bertekad untuk segera berhenti melayani pamannya, untuk mengambil apa yang dimilikinya dan kembali pulang ke Kanaan. Tekad ini diambilnya karena ada hal yang wajar saja membuatnya marah, karena bimbingan ilahi, dan berdasarkan nasihat serta persetujuan dari istri-istrinya.
- I. Hal yang wajar membuatnya marah. Sebab Laban dan anak-anaknya sudah menjadi sangat jahat dan kejam terhadap dia, sehingga ia tidak bisa tinggal bersama mereka dengan aman atau tenang.
- 1. Anak-anak Laban menunjukkan niat jahat mereka dalam apa yang mereka katakan (ay. 1). Tampaknya mereka mengatakan itu untuk didengar Yakub, dengan niat untuk membuatnya kesal. Pasal terakhir dimulai dengan Rahel yang cemburu pada Lea. Pasal ini dimulai dengan anak-anak Laban yang cemburu pada Yakub. Amatilah,
- (1) Betapa sangat berlebihannya mereka membesar-besarkan kemakmuran Yakub: Ia membangun segala kekayaannya (KJV: Ia memperoleh segala kemuliaan ini – pen.). Dan apa kemuliaan yang begitu mereka ribut-ributkan ini? Kemuliaan itu hanyalah sekawanan domba hitam dan kambing yang berbintik-bintik (dan mungkin warna-warna yang indah itu membuat mereka tampak lebih mulia), dan beberapa ekor unta dan keledai, serta hewan-hewan angkutan sejenisnya. Inilah segala kemuliaannya itu. Perhatikanlah, kekayaan adalah sesuatu yang mulia di mata orang yang bersifat kedagingan, sementara bagi semua orang yang mengenal baik perkara-perkara sorgawi, mereka tidak mempunyai kemuliaan yang sebanding dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu. Perbuatan manusia yang terlalu menghargai kekayaan duniawi merupakan kesalahan mendasar yang menjadi akar dari ketamakan, iri hati, dan segala kejahatan.
- (2) Betapa dengan rendah mereka menghina kesalehan Yakub, seolah-olah apa yang dimilikinya itu tidak dia peroleh dengan jujur: Yakub telah mengambil segala harta milik ayah kita. Tidak semua, tentunya. Bagaimana dengan ternak-ternak yang diserahkan ke dalam pengawasan anak-anak Laban itu, dan yang dilepas ke tempat yang berjarak tiga hari perjalanan jauhnya (30:35-36). Yang mereka maksudkan adalah segala sesuatu yang diserahkan kepada Yakub. Tetapi, karena berbicara dengan nada iri, mereka mengungkapkannya dengan memukul rata seperti itu. Perhatikanlah,
- [1] Orang yang senantiasa begitu berhati-hati menjaga hati nurani yang baik tidak bisa selalu yakin akan mendapat nama baik.
- [2] Ini merupakan salah satu kesia-siaan dan kesusahan yang menyertai kemakmuran lahiriah, bahwa kemakmuran lahiriah itu membuat orang dicemburui oleh tetangga-tetangganya (Pkh. 4:4), dan siapa dapat tahan terhadap cemburu? (Ams. 27:4). Siapa yang diberkati Sorga dikutuk oleh neraka dan oleh semua anaknya di bumi.
- 2. Laban sendiri hanya sedikit berbicara, tetapi mukanya tidak melihat Yakub seperti biasanya. Dan Yakub tidak bisa tidak pasti memperhatikan itu (ay. 2, 5). Sebaik-baiknya Laban, dia hanyalah seorang petani udik, tetapi sekarang ia bersikap lebih kasar daripada sebelum-sebelumnya. Perhatikanlah, iri hati adalah dosa yang sering kali tampak pada wajah. Dari sinilah kita membaca tentang mata yang jahat (Ams. 23:6, KJV; TB: orang yang kikir – pen.). Wajah yang masam besar pengaruhnya dalam membawa kehancuran terhadap kedamaian dan kasih dalam sebuah keluarga, dan dalam menggelisahkan orang-orang yang seharusnya kita perlakukan dengan lembut. Wajah Laban yang marah membuat dia kehilangan berkat terbesar yang pernah dimiliki oleh keluarganya, dan itu pantas baginya.
- II. Melalui bimbingan ilahi dan dengan kawalan sebuah janji: Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: Pulanglah, dan Aku akan menyertai engkau (ay. 3). Meskipun Yakub sudah mendapat perlakuan yang amat keras di sini, ia tidak mau meninggalkan tempatnya sebelum Allah menyuruhnya. Ia datang ke sana karena diberi perintah dari Sorga, dan di sanalah ia akan tinggal sampai ia diperintah untuk kembali. Perhatikanlah, adalah kewajiban kita untuk menetapkan diri kita, dan akan menjadi penghiburan bagi kita untuk melihat diri kita, di bawah bimbingan Allah, baik pada saat kita keluar maupun pada saat kita masuk. Perintah yang didapatkannya dari Sorga diceritakan lebih lengkap dalam cerita yang disampaikannya kepada istri-istrinya (ay. 10-13). Ia memberitahukan mereka tentang sebuah mimpi yang dialaminya tentang hewan-hewan ternak itu, dan pertambahan yang menakjubkan dari hewan-hewan ternak yang mempunyai warna seperti yang sudah ditentukannya. Diceritakannya juga bagaimana malaikat Tuhan, dalam mimpi itu (sebab saya menduga bahwa mimpi yang dibicarakan dalam ayat 10 dan ayat 11 adalah mimpi yang sama), memperhatikan apa yang diimpi-impikannya dalam tidurnya, dan memberinya perintah. Karena itu, bukan karena kebetulan atau karena kecerdikannya sendiri, ia memperoleh keuntungan yang besar itu. Melainkan,
- 1. Karena pemeliharaan Allah, yang sudah memperhatikan kesusahan-kesusahan yang diperbuat Laban terhadap dia, dan yang mengambil jalan ini untuk memberinya imbalan: “Sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu kepadamu, dan dalam melakukan hal ini, mata-Ku tertuju pada masalah itu.” Perhatikanlah, ada lebih banyak keadilan dalam pembagian-pembagian pemeliharaan ilahi daripada yang kita sadari, dan melalui pembagian-pembagian itu, pihak yang dirugikan benar-benar mendapat gantinya, meskipun mungkin tanpa disadari. Juga bukan hanya karena keadilan pemeliharaan ilahi sehingga Yakub dibuat menjadi kaya seperti itu, melainkan,
- 2. Dalam menggenapi janji yang sudah ditunjukkan dalam apa yang sudah dikatakan (ay. 13), Akulah Allah yang di Betel itu. Ini adalah tempat di mana kovenan itu diperbaharui dengan dia. Perhatikanlah, kemakmuran dan keberhasilan duniawi menjadi dua kali lipat lebih manis dan menghibur apabila kita melihatnya mengalir bukan dari pemeliharaan umum, melainkan dari kovenan-kasih, untuk menggenapi rahmat yang dijanjikan – apabila kita mendapatkannya dari Allah sebagai Allah yang di Betel, dan mendapatkannya dari janji-janji kehidupan saat ini, yang menjadi milik orang-orang saleh. Yakub, sekalipun mempunyai harapan yang cerah ini untuk bertambah kaya dengan Laban, harus berpikir untuk kembali pulang. Ketika dunia mulai tersenyum kepada kita, kita harus ingat bahwa dunia bukanlah rumah kita. Sekarang, bersiaplah engkau (ay. 13) dan pulanglah,
- (1) Kepada ibadah-ibadahmu di Kanaan, yang upacara-upacaranya mungkin sudah banyak terhenti selama ia tinggal dengan Laban. Masa-masa pelayanan ini diabaikan Allah sebelumnya. Tetapi sekarang, “Pulanglah ke tempat di mana engkau sudah mengurapi tugu dan membuat nazar. Karena sekarang engkau mulai bertambah kaya, sudah waktunya untuk memikirkan mezbah dan korban-korban lagi.”
- (2) Kepada penghiburan-penghiburanmu di Kanaan: Pulanglah ke negeri sanak saudaramu. Di sini ia berada di antara saudara-saudara dekatnya. Tetapi hanya mereka yang di Kanaanlah yang harus dipandangnya sebagai sanak saudaranya dalam arti yang sebaik-baiknya, sanak saudara yang dengan mereka ia harus hidup dan mati, yang turut ambil bagian dalam kovenan. Perhatikanlah, ahli-ahli waris Kanaan tidak boleh menganggap diri sudah berada di rumah sebelum mereka tiba di Kanaan, betapa pun mereka tampak sudah betah di sini.
- III. Dengan sepengetahuan dan persetujuan istri-istrinya. Amatilah,
- 1. Yakub menyuruh Rahel dan Leah untuk datang menemuinya di padang (ay. 4), supaya ia bisa bercakap-cakap dengan mereka secara lebih pribadi, atau karena yang satu tidak mau datang ke kamar yang lain, sementara ia ingin berbicara dengan mereka bersama-sama, atau karena ada pekerjaan yang harus dilakukannya di padang, yang tidak mau ditinggalkannya. Perhatikanlah, suami yang mengasihi istrinya akan menyampaikan segala maksud dan tujuannya kepada istrinya. Di mana ada rasa saling mengasihi, di situ akan ada rasa saling percaya. Dan kebijaksanaan seorang istri haruslah menggugah hati suaminya untuk percaya kepadanya (Ams. 31:11). Yakub memberi tahu istri-istrinya,
- (1) Betapa dengan setia ia sudah melayani ayah mereka (ay. 6).Perhatikanlah, walaupun orang lain tidak melakukan kewajiban mereka terhadap kita, kita akan mendapat penghiburan apabila sudah melakukan kewajiban kita terhadap mereka.
- (2) Betapa dengan tidak setia ayah mereka sudah memperlakukan dia (ay. 7). Ayah mereka tidak pernah memegang perjanjian apa pun yang sudah ia buat dengannya, tetapi, setelah tahun pertama, karena ayah mereka tetap melihat Allah Sang Pemelihara berkenan pada Yakub tentang warna yang sudah disepakati, maka setiap setengah tahun dari lima tahun yang tersisa, ia mengubahnya dengan suatu warna lain, jadi ia mengubah-ubah warna itu sebanyak sepuluh kali. Seolah-olah ia bermaksud bukan hanya untuk menipu Yakub, melainkan juga Allah Sang Pemelihara, yang jelas-jelas tersenyum pada Yakub. Perhatikanlah, orang-orang yang berlaku jujur tidak selalu mendapat perlakuan yang jujur.
- (3) Bagaimanapun Allah sudah menyertainya. Allah sudah melindungi dia dari niat jahat Laban: Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku. Perhatikanlah, orang-orang yang tetap dekat dengan Allah akan tetap dijaga dengan aman oleh-Nya. Ia juga sudah menyimpan persediaan yang berlimpah untuknya, sekalipun dengan rencana Laban untuk menghancurkannya: Allah mengambil ternak ayahmu dan memberikannya kepadaku (ay. 9). Demikianlah Allah yang benar memberikan imbalan kepada Yakub dari harta Laban atas pelayanannya yang keras. Seperti sesudahnya Ia memberikan imbalan kepada keturunan Yakub karena sudah melayani orang-orang Mesir, dengan jarahan dari harta benda mereka. Perhatikanlah, Allah bukan tidak adil sehingga Ia lupa akan pekerjaan dan kasih umat-Nya, sekalipun manusia lupa (Ibr. 6:10). Allah Sang Pemelihara mempunyai cara-cara untuk membuat orang menjadi jujur dalam perbuatan, walaupun tidak dalam rancangan. Perhatikanlah, terlebih jauh, kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar (Ams. 13:22).
- (4) Ia memberi tahu mereka tentang perintah yang diberikan Allah kepadanya, dalam sebuah mimpi, untuk kembali pulang ke negerinya (ay. 13), agar mereka tidak curiga bahwa tekadnya untuk pulang timbul karena ia tidak teguh pendirian, atau karena ia tidak suka dengan bangsa atau keluarga mereka. Sebaliknya, supaya mereka dapat melihatnya sebagai sesuatu yang timbul dari asas ketaatan terhadap Allahnya, dan kebergantungan kepada-Nya.
- 2. Istri-istrinya dengan gembira menyetujui tekadnya. Mereka juga mengungkapkan penderitaan-penderitaan mereka, dengan mengeluh bahwa ayah mereka bukan saja sudah berlaku tidak baik, tetapi juga tidak adil, terhadap mereka (ay. 14-16), bahwa ia memandang mereka sebagai orang asing, dan tidak mengasihi mereka sebagaimana layaknya seorang ayah. Dan, sementara Yakub melihat kekayaan yang sudah dipindahkan Allah dari Laban kepada dia sebagai upahnya, mereka melihatnya sebagai bagian mereka. Dengan demikian, dilihat dari kedua sisi, Allah memaksa Laban untuk membayar utang-utangnya baik kepada hambanya maupun kepada anak-anak perempuannya. Jadi, tampak bahwa,
- (1) Mereka lelah dengan bangsa mereka sendiri dan dengan keluarga ayah mereka, dan bisa dengan mudah melupakan mereka. Perhatikanlah, kita juga harus memanfaatkan dengan baik perlakuan buruk yang kita terima dari dunia. Kita harus merasa bebas dengan dunia itu, rela meninggalkannya, dan rindu berada di rumah.
- (2) Mereka bersedia pergi menyertai suami mereka, dan menempatkan diri mereka bersamanya di bawah bimbingan ilahi: Perbuatlah segala yang difirmankan Allah kepadamu. Perhatikanlah, istri-istri yang menjadi penolong suami mereka tidak akan pernah menjadi penghalang bagi mereka dalam melakukan apa yang menjadi panggilan Allah untuk mereka.
SH: Kej 31:1-21 - Allah terus mengikuti (Selasa, 29 Juni 2010) Allah terus mengikuti
Jika Anda adalah Yakub yang mengalami empat belas tahun masa sulit dalam kerja keras tanpa upah, apa yang akan Anda pikirkan te...
Allah terus mengikuti
Jika Anda adalah Yakub yang mengalami empat belas tahun masa sulit dalam kerja keras tanpa upah, apa yang akan Anda pikirkan tentang Allah? Percayakah Anda bahwa segala yang terjadi di masa itu merupakan penyertaan Allah?
Sesudah empat belas tahun Yakub jadi pekerja keras berintegritas, barulah dibukakan bahwa selama itu Allah terus menerus menyertai dia. Hasil kerja Yakub yang menguntungkan Laban pun sebenarnya adalah bukti penyertaan dan berkat Allah. Penyertaan dan berkat Allah paling berharga adalah berbagai pelajaran yang harus Yakub terima, yang berpengaruh pada perubahan drastis dalam karakter dan tindak tanduknya. Sungguh penyertaan dan berkat terbesar Allah bagi umatNya adalah ketika Ia memecah dan menggosok kita dari batu rongsokan jadi batu berharga yang gemerlapan.
Ada saat Allah menyertai diam-diam seperti Yakub alami empat belas tahun. Ada saat Allah membuat penyertaan-Nya nyata, yaitu saat Ia mengintervensi sampai sepuluh kali dengan mementahkan upaya Laban untuk tidak berbagi anak ternak kepada Yakub. Jelas bahwa "trik" bodoh yang terpikir oleh Yakub sesungguhnya adalah cara intervensi Tuhan. Di bolak-balik bagaimana pun oleh Laban, berkat Allah tetap jatuh ke Yakub. Dari kejadian ini terlihat kontras orang dunia yang terikat harta dengan umat yang mengandalkan Tuhan.
Di puncak episode ini, Allah menjelaskan apa yang telah Ia lakukan kepada Yakub; mengokohkan panggilan dan berkat-Nya kepada Yakub sebagai penerus kakek dan ayahnya. Sangat mengharukan ketika Allah menegaskan bahwa Dialah Allah yang menyatakan diri kepada Yakub di Betel. Empat belas tahun Allah mengikuti Yakub, tetapi sampai detik genting itu belum juga keluar pengakuan Yakub bahwa Allah kakek dan ayahnya adalah juga Allahnya pribadi. Allah mengejar Yakub dan menunggu sampai pengakuan itu lahir, tanda bahwa relasi sedang terjalin!
Dalam rencana Allah, berkat sesungguhnya adalah relasi dengan Allah, bukan sekadar berkat moral atau material.
SH: Kej 31:1-21 - Cara penyelesaian yang tidak terpuji (Sabtu, 7 Juli 2012) Cara penyelesaian yang tidak terpuji
Pada umumnya tidak ada orang yang suka pada perbuatan curang. Namun ada pula orang yang akhirnya turut melakukan...
Cara penyelesaian yang tidak terpuji
Pada umumnya tidak ada orang yang suka pada perbuatan curang. Namun ada pula orang yang akhirnya turut melakukan kecurangan sebagai upaya balas dendam kepada orang lain yang telah lebih dahulu mencurangi dirinya. Apakah sikap ini dapat diterima sebagai kebenaran?
Dalam bacaan hari ini kita melihat bagaimana kecurangan Laban kepada Yakub direspons oleh Yakub dengan cara yang tidak kalah curangnya. Banyaknya ternak yang dimiliki Yakub membuat Laban dan anak-anaknya merasa kesal dan iri. Laban pun mulai melakukan kecurangan-kecurangan kepada Yakub perihal upah yang harus diterimanya.
Allah sesungguhnya telah melindungi Yakub dari sikap curang Laban tersebut. Allah memerintahkan Yakub untuk pulang (3, 13), Allah memberikan banyak binatang kepada Yakub (10, 12) dan juga telah mengganti kerugian Yakub yang ditimbulkan oleh Laban (6-9). Namun di sisi lain, Yakub beserta Rahel dan Lea telah menanggapi sikap Laban yang curang ini dengan cara yang curang pula. Yakub mengakali Laban perihal kepergiannya (20) dan Rahel mencuri terafim ayahnya (19) sebelum mereka pergi meninggalkan Laban. Perbuatan Laban terhadap Yakub memang curang dan tidak pantas, tetapi haruskah Yakub membalas Laban dengan kecurangan pula? Bukankah Allah sendiri sudah menunjukkan kasih karunia dan pemeliharaan kepada Yakub?
Cara Yakub mencari keadilan bukanlah cara yang terpuji. Kita harus menyadari bahwa walaupun orang mencurangi kita dengan perbuatan jahat mereka, bukan berarti bahwa kita boleh merespons dengan melakukan hal yang sama. Perbuatan yang demikian tidak berkenan kepada Allah dan menunjukkan keraguan bahwa Allah akan memberikan keadilan kepada kita. Marilah kita berkomitmen untuk tetap memberi respons yang baik dan sesuai dengan kehendak Allah walau apa pun yang dilakukan orang terhadap kita. Ketika seseorang telah berbuat jahat atau curang kepada kita, janganlah kita main hakim sendiri atau membalas kejahatan mereka, tetapi biarlah kita serahkan hal itu kepada Allah Yang Maha Adil.
SH: Kej 31:1-21 - Air Susu Dibalas dengan Air Tuba (Minggu, 1 Juli 2018) Air Susu Dibalas dengan Air Tuba
Kerap kali perbuatan baik mendatangkan kejahatan sebagai imbalannya. Kedermawanan sering kali dibalas dengan kekikir...
Air Susu Dibalas dengan Air Tuba
Kerap kali perbuatan baik mendatangkan kejahatan sebagai imbalannya. Kedermawanan sering kali dibalas dengan kekikiran.
Yakub kurang lebih mengalami situasi seperti itu. Ia hidup bersama Laban, mertuanya, bertahun-tahun lamanya. Dia bekerja sangat giat untuknya. Namun, apa yang terjadi? Bukan penghargaan yang didapat, malahan kecurangan yang diterimanya.
Rupanya Laban terhasut perkataan anak-anaknya. Mereka iri melihat kekayaan Yakub yang kian hari bertambah banyak. Mereka menuduh Yakub mengambil harta milik mereka (1). Laban pun marah. Itu terlihat dari raut mukanya yang tidak seperti biasanya (2).
Merasa situasi mulai berbeda, Yakub berencana menyingkir. Lea dan Rahel, istri Yakub, menerima keputusan itu tanpa syarat.
Keputusan itu punya alasan yang jelas. Ternyata Laban memperlakukan mereka bukan seperti anak kandung sendiri, melainkan seperti orang asing (15). Kalau sudah seperti ini, untuk apa lagi bertahan?
Mungkin, kita sering kali memadankan orang yang menyingkir sebagai yang tersingkir. Namun, ini tidak berlaku bagi Yakub. Dia pergi karena tidak ingin bertengkar dengan Laban. Ia memilih menyingkir semata-mata untuk belajar setia dan taat pada perintah Tuhan.
Bisa dipastikan kita sulit menerima perbuatan yang merugikan. Acap kali kita selalu menghitung untung dan rugi. Bahkan, pada saat kita berbuat baik pun, mungkin terselip harapan untuk mendapatkan imbalan. Namun, kehidupan tidak selalu seperti itu. Ada kalanya, kita menabur kebaikan, malah menuai kezaliman.
Lalu, bagaimana kita harus bersikap? Apakah kita harus marah, jengkel, dan balik membalas?
Kita semestinya meneladani Yakub. Dia tak memusingkan persoalan dengan melampiaskan bara amarah. Sebaliknya, dia memilih untuk tunduk pada perintah Tuhan. Alih-alih balas dendam, dia memilih menyingkir. Tetapi, ini bukan tanda kelemahan, tetapi bukti ketaatan.
Doa: Tuhan ajar kami untuk membalas kejahatan dengan kebaikan. [SP]
Utley -> Kej 31:1-16
Utley: Kej 31:1-16 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kej 31:1-161 Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata demikian: "Yakub telah mengambil segala harta milik ayah kita d...
NASKAH NASB (UPDATED): Kej 31:1-16
1 Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata demikian: "Yakub telah mengambil segala harta milik ayah kita dan dari harta itulah ia membangun segala kekayaannya." 2 Lagi kelihatan kepada Yakub dari muka Laban, bahwa Laban tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadanya. 3 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: "Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau." 4 Sesudah itu Yakub menyuruh memanggil Rahel dan Lea untuk datang ke padang, ke tempat kambing dombanya, 5 lalu ia berkata kepada mereka: "Telah kulihat dari muka ayahmu, bahwa ia tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadaku, tetapi Allah ayahku menyertai aku. 6 Juga kamu sendiri tahu, bahwa aku telah bekerja sekuat-kuatku pada ayahmu. 7 Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah upahku, tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku. 8 Apabila ia berkata: yang berbintik-bintiklah akan menjadi upahmu, maka segala kambing domba itu beroleh anak yang berbintik-bintik; dan apabila ia berkata: yang bercoreng- corenglah akan menjadi upahmu, maka segala kambing domba itu beroleh anak yang bercoreng-coreng. 9 Demikianlah Allah mengambil ternak ayahmu dan memberikannya kepadaku. 10 Pada suatu kali pada masa kambing domba itu suka berkelamin, maka aku bermimpi dan melihat, bahwa jantan-jantan yang menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang. 11 Dan Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan! 12 Lalu Ia berfirman: Angkatlah mukamu dan lihatlah, bahwa segala jantan yang menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang, sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu kepadamu. 13 Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu." 14 Lalu Rahel dan Lea menjawab Yakub, katanya: "Bukankah tidak ada lagi bagian atau warisan kami dalam rumah ayah kami? 15 Bukankah kami ini dianggapnya sebagai orang asing, karena ia telah menjual kami? Juga bagian kami telah dihabiskannya sama sekali. 16 Tetapi segala kekayaan, yang telah diambil Allah dari ayah kami, adalah milik kami dan anak-anak kami; maka sekarang, perbuatlah segala yang difirmankan Allah kepadamu."
Kej 31:1 "Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata" Tepatnya berapa usia dari anak-anak tersebut tidak pasti, tapi mereka cukup tua untuk bisa menggembalakan ternak sendiri (lih. Kej 30:35). Beberapa tahun pasti telah berlalu sejak pasal Kej 30. Rupanya mereka sedang mengulangi apa yang mereka dengar di rumah. Mereka juga mengulanginya di depan umum, yang menunjukkan bahwa mereka tidak takut bila Yakub mengetahuinya. Tuduhan mereka, meskipun bisa dimengerti, tidaklah faktual (lih. Kej 30:30). Sebelum Yakub datang, Laban bukanlah seorang yang kaya. YHWH ada bersama dengan Yakub, Laban telah diberkati karena hubungan mereka
□ "kekayaan" Ini secara harfiah adalah "kemuliaan" (BDB 459, lih KJV, lihat Topik Khusus: Kemuliaan (doxa)". Istilah Ibrani "kemuliaan" berarti "berat" atau "bobot." Hal ini dapat digunakan untuk "kehormatan," tapi di sini tampaknya berarti "kelimpahan jasmani" (NKJV).
Kej 31:2 "kelihatan kepada Yakub dari muka Laban" Laban adalah seorang manipulator. Meskipun ia telah memperlakukan Yakub secara kasar, ia selalu tersenyum padanya, tapi sekarang wajahnya telah berubah.
Kej 31:3 "Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub" YHWH mengambil kesempatan pengakuan Yakub atas situasi negatif ini untuk mengungkapkan kepadanya bahwa sudah waktunya bagi dia untuk pulang ("kembali," BDB 996, KB 1427, Qal IMPERATIVE). Dia mengingatkannya pada pengalaman Betel dengan kalimat "Aku akan menyertai engkau," yang telah terjadi 20 tahun sebelumnya (lih. Kej 28:10-22, khus. Kej 31:15).
Kej 31:4 "Yakub menyuruh memanggil Rahel dan Lea untuk datang ke padang" Rahel disebutkan pertama karena ia adalah istri yang disukai. Mereka dipanggil ke padang untuk suatu pertemuan pribadi dan rahasia. Rupanya Yakub belum pernah membicarakan hal ini dengan istri-istrinya sebelumnya.
Kej 31:5 "Allah ayahku" Ini adalah salah satu dari beberapa frasa dalam pasal Kej 31 yang menunjukkan kelanjutan kesejarahan perjanjian Allah dengan beberapa generasi keluarga Abraham.
Kej 31:6 "kamu sendiri tahu, bahwa aku telah bekerja sekuat-kuatku pada ayahmu" Para istri tersebut sudah menyadari tentang jam-jam yang panjang dan jadwal kerja yang sulit dari Yakub sehubungan dengan ayah mereka. Dia bekerja 14 tahun untuk mereka Kej 6 tahun lebih untuk kawanan ternaknya sendiri.
Kej 31:7 "Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah upahku," Istilah "berlaku curang" ini (BDB 1068, KB 1739, Hiphil PERFECT) berasal dari akar kata Ibrani yang berarti "mengejek," "menipu," atau "meremehkan."
Istilah "mengubah" ini (BDB 322, KB 321) ini juga disinggung dalam Kej 31:41. Meskipun kita tidak diberitahu bagaimana tepatnya Laban mengubah upah nya, jelaslah dari konteks bahwa Yakub seharusnya mendapatkan semua hewan yang berwarna tidak lazim, tetapi ketika hewan yang berwarna tidak lazim menghasilkan lebih banyak keturunan, Laban mulai mengambil sekelompok-kelompok tertentu dari mereka untuk dirinya sendiri. Setiap kali ia membuat perubahan, Allah memberkati sisa kawanan ternak Yakub, entahkah mereka berbintik atau belang-belang atau bergaris (lih. Kej 31:8).
□ "sepuluh kali" Ini sepertinya merupakan angka bulat yang digunakan sebagai hiperbola, tidak persis sepuluh kali (hati-hati dengan literalisme Barat, lihat Topik Khusus: Lihat topik khusus ANGKA SIMBOLIS DI DALAM KITAB SUCI).
□ "Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku" Yakub, dengan menyadari posisinya di hadapan Allah, yang tidak hanya berdasarkan pada nubuat Kej 25:23, tetapi visi spesifik Tuhan kepadanya dalam Kej 28:10-22, memiliki pemahaman teologis tentang apa yang sedang dialaminya. Laban mengetahuinya juga (lih. Kej 31:29).
Kej 31:8 Ayat ini menjelaskan secara rinci bagaimana Laban mencoba untuk mengubah perjanjian mereka. Namun demikian, setiap kali ia mengubahnya, Allah mengubah kebiasaan beranak dari kambing dan domba tersebut untuk memberi keuntungan pada Yakub (lih. Kej 31:9).
Kej 31:9 "Allah mengambil" Ini adalah suatu KATA KERJA yang kuat (BDB 664, KB 717, Hiphil IMPERFECT), yang pada batang Hiphil menunjukkan "menyambar," lih. Kej 31:9,16. Ini digunakan untuk menyelamatkan mangsa dari serangan binatang buas (lih. 1Sam 17:34-35; Yeh 34:10; Am 3:12). Saat Laban mengambil upah sah Yakub, sekarang Allah menyambar ternak-ternaknya dan memberikannya kepada Yakub. Mekanisme transfer ini dijelaskan dalam Kej 31:12.
Kej 31:10 "pada masa kambing domba itu suka berkelamin" Ini menjelaskan suatu visi berikutnya yang dimiliki Yakub mengenai hewan yang akan menjadi miliknya. Itu bukan manipulasi Yakub atas suatu teknik tertentu (misalnya, Kej 30:37-43), tetapi kasih karunia Allah, yang menyebabkan bagian kawanan ternak Yakub melimpah (lih. Kej 31:9, dan khus. Kej 31:12).
Kej 31:11 "Malaikat Allah" Sekali lagi, malaikat Tuhan adalah suatu personifikasi dari Tuhan (yaitu, Kej 16:7-13; 18:1; 19:1; 21:17,19; 22:11-15; 31:11,13; 32:24,30; 48:15,16; Kel 3:2,4; 13:21; 14:19; Hak 6:12,14; Za 3:1-2) Dia berbicara atas nama YHWH. Lihat Topik Khusus: \See id_TOPIKUTLEY 00172\ MALAIKAT TUHAN.
Kej 31:13 "Akulah Allah yang di Betel itu" Ini menunjuk pada visi Allah kepada Yakub yang dicatat dalam Kej 28:10-22. Allah ayah dan kakek Yakub (lih. Kej 31:5) mengeluarkan perintah baru.
- 1. "Bersiaplah," BDB 877, KB 1086, Qal IMPERATIVE
- 2. "Pergilah" (lit. "pergi"), BDB 422, KB 425, Qal IMPERATIVE
- 3. "Pulanglah," BDB 996, KB 1427, Qal IMPERATIVE
Kej 31:14 Istri-istri Yakub sepenuhnya bersama dengan dia!
Kej 31:15 "Bukankah kami ini dianggapnya sebagai orang asing, karena ia telah menjual kami? Juga bagian kami telah dihabiskannya sama sekali." Di sini dua putri Laban menuduh ayah mereka tidak berlaku setia terhadap mereka dalam terang pengharapan budaya zaman itu (budaya Hur). Dalam dokumen Hur, "Mohar" atau "mahar istri" disimpan, setidaknya sebagian, untuk si putri tersebut. Namun demikian, Laban telah mengambil upah Yakub dan menghabiskannya sama sekali. Ayat Kej 31:15 menunjukkan kepada kita bahwa anak-anak perempuan tersebut mengakui kerakusan dan penelantaran oleh Laban ayah mereka ini.
Frasa "menghabiskan sama sekali" ini adalah sebuah KATA KERJA INFINITIVE ABSOLUTE dan IMPERFECT dari akar yang sama (BDB 37, KB 46), yang menunjukkan intensitas.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian La...
Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."
Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).
Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.
Tujuan
Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.
Survai
Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.
- (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
- (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
- (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
- (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
- (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
- (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
- (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Kejadian.
- (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
- (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
- (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
- (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
- (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
- (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
- (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).
Full Life: Kejadian (Garis Besar) Garis Besar
I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26)
A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Ke...
Garis Besar
- I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26) - A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Kej 1:1-2:25) - 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
(Kej 1:1-2:4) - 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
(Kej 2:5-25) - B. Asal Mula Dosa
(Kej 3:1-24) - 1. Pencobaan dan Kejatuhan
(Kej 3:1-6) - 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
(Kej 3:7-24) - C. Asal Mula Peradaban
(Kej 4:1-5:32) - 1. Kain: Kebudayaan Kafir
(Kej 4:1-24) - 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
(Kej 4:25-26) - 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
(Kej 5:1-32) - D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
(Kej 6:1-8:19) - 1. Kebejatan Universal
(Kej 6:1-8,11-12) - 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
(Kej 6:9-22) - 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
(Kej 7:1-8:19) - E. Permulaan Baru bagi Manusia
(Kej 8:20-11:26) - 1. Keturunan Nuh
(Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26) - 2. Menara Babel
(Kej 11:1-9) - 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
(Kej 11:10-26) - II. Permulaan Bangsa Ibrani
(Kej 11:27-50:26) - A. Abraham
(Kej 11:27-25:18) - 1. Latar Belakang Keluarga Abram
(Kej 11:27-32) - 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
(Kej 12:1-14:24) - 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
(Kej 15:1-21) - 4. Hagar dan Ismael
(Kej 16:1-16) - 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
(Kej 17:1-27) - 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
(Kej 18:1-19:38) - 7. Abraham dan Abimelekh
(Kej 20:1-18) - 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
(Kej 21:1-24:67) - 9. Keturunan Abraham
(Kej 25:1-18) - B. Ishak
(Kej 25:19-28:9) - 1. Kelahiran Esau dan Yakub
(Kej 25:19-26) - 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
(Kej 25:27-34) - 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
(Kej 26:1-17) - 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
(Kej 26:18-33) - 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
(Kej 26:34-28:9) - C. Yakub
(Kej 28:10-37:2) - 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
(Kej 28:10-22) - 2. Yakub dengan Laban di Haran
(Kej 29:1-31:55) - 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
(Kej 32:1-33:17) - 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
(Kej 33:18-35:20) - 5. Keturunan Yakub dan Esau
(Kej 35:21-37:2) - D. Yusuf
(Kej 37:2-50:26) - 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
(Kej 37:2-36) - 2. Yehuda dan Tamar
(Kej 38:1-30) - 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
(Kej 39:1-41:57) - 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
(Kej 42:1-45:28) - 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
(Kej 46:1-47:26) - 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
(Kej 47:27-50:14) - 7. Ringkasan Yusuf
(Kej 50:15-26)
Matthew Henry: Kejadian (Pendahuluan Kitab)
Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab...
- Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab ini adalah kitab terbaik yang pernah ditulis dan yang tiada bandingannya, kitab segala kitab, yang bersinar seperti matahari dalam cakrawala pembelajaran. Buku-buku lain yang berharga dan berguna, seperti halnya bulan dan bintang, meminjam cahaya mereka darinya. Kita menyebutnya Kitab Suci, sebab kitab itu ditulis oleh orang-orang suci, dan digubah oleh Roh Kudus. Kitab itu secara sempurna bebas dari segala kesalahan dan niat jahat. Tujuannya yang nyata-nyata bisa disaksikan oleh pikiran adalah memajukan kekudusan di tengah-tengah manusia. Perkara-perkara besar dari hukum dan Injil Allah di sini dituliskan untuk kita, agar semua perkara itu bisa diringkas dalam kepastian yang lebih besar, agar bisa menyebar lebih luas, bertahan lebih lama, dan bisa diteruskan ke tempat-tempat yang jauh dan masa-masa ke depan dengan lebih murni dan utuh daripada yang mungkin dilakukan melalui laporan mulut dan tradisi. Karena itu, sangat besarlah pertanggungjawaban kita jika sampai perkara-perkara yang perlu untuk damai sejahtera kita ini, setelah diserahkan kepada kita dalam hitam di atas putih seperti itu, kita abaikan begitu saja sebagai perkara yang aneh dan asing (Hos. 8:12). Naskah-naskah atau tulisan-tulisan dari beberapa penulis yang terilhami, mulai dari Musa sampai Rasul Yohanes, digabung bersama-sama dalam Alkitab yang terberkati ini. Di dalam tulisan-tulisan ini cahaya ilahi bersinar secara perlahan-lahan, seperti cahaya pagi, sampai seluruh kumpulan suci ini menjadi lengkap seperti sekarang ini. Syukur kepada Allah, sekarang kita memilikinya di tangan kita, dan tulisan-tulisan itu membuat hari benar-benar cerah, sebagaimana yang kita harapkan terjadi di sisi seberang sorga ini. Setiap bagiannya adalah baik, tetapi semua bagian secara keseluruhan amatlah baik. Inilah pelita yang bercahaya di tempat yang gelap itu (2Ptr. 1:19), dan tanpa Alkitab, dunia ini menjadi tempat yang gelap.
- Di hadapan kita ada bagian dari Alkitab yang kita sebut Perjanjian Lama, yang berisi berbagai perbuatan dan segala kenangan tentang jemaat Allah mulai dari penciptaan sampai mendekatnya kedatangan Kristus dalam rupa daging, yang kira-kira empat ribu tahun lamanya. Kebenaran-kebenaran yang diwahyukan pada waktu itu, hukum-hukum yang ditetapkan pada waktu itu, ibadah-ibadah yang dijalankan pada waktu itu, nubuatan-nubuatan yang diberikan pada waktu itu, dan peristiwa-peristiwa yang menyangkut jemaat khusus itu, pengetahuan tentang semuanya ini disimpan bagi kita sejauh itu dipandang sesuai oleh Allah. Kitab ini disebut perjanjian, atau wasiat (diatheke), sebab kitab itu merupakan pernyataan tetap akan kehendak Allah berkenaan dengan manusia dalam bentuk persetujuan, dan akan berlaku apabila si pemberi wasiat sudah mati, Anak Domba yang telah disembelih sejak dunia dijadikan (Why. 13:8). Kitab ini disebut Perjanjian Lama, dalam hubungannya dengan Perjanjian Baru, yang tidak membatalkan dan menggantikannya, tetapi memahkotai dan menyempurnakannya, dengan mendatangkan pengharapan yang lebih baik itu, yang diperlambangkan dan dinubuatkan di dalamnya. Perjanjian Lama masih tetap mulia, walaupun Perjanjian Baru jauh melampauinya dalam kemuliaan (2Kor. 3:9).
- Di hadapan kita ada bagian dari Perjanjian Lama itu yang kita sebut Pentateukh, atau kelima kitab Musa, hamba Tuhan yang mengungguli semua nabi lain itu, dan yang memperlambangkan Sang Nabi Besar itu. Kitab-kitab Perjanjian Lama ini dibagi oleh Juruselamat kita ke dalam hukum, kitab-kitab para nabi, dan mazmur, atau hagiograf (tulisan-tulisan – pen.), dan kelima kitab ini adalah hukum. Sebab, kelima-limanya tidak saja berisi hukum-hukum yang diberikan kepada Israel, dalam empat kitab terakhir, tetapi juga hukum-hukum yang diberikan kepada Adam, kepada Nuh, dan kepada Abraham, dalam kitab pertama. Kelima kitab ini, sejauh yang kita ketahui, adalah kitab-kitab pertama yang pernah ditulis. Sebab, tidak disebutkan sedikit pun tentang tulisan lain dalam seluruh Kitab Kejadian, tidak pula sampai Allah menyuruh Musa untuk menulis (Kel. 17:14). Dan sebagian orang berpendapat bahwa Musa sendiri tidak pernah belajar menulis sampai Allah menunjukkan kepadanya salinan tulisan-Nya dalam Sepuluh Perintah Allah pada loh-loh batu. Bagaimanapun juga, kita yakin bahwa kelima kitab ini adalah tulisan-tulisan paling kuno yang masih ada sekarang, dan oleh sebab itu yang paling baik dalam memberi kita penjelasan yang memuaskan tentang perkara-perkara yang paling kuno.
- Di hadapan kita ada kitab yang pertama dan terpanjang dari kelima kitab itu, yang kita sebut Kejadian, yang ditulis, menurut sebagian orang, ketika Musa berada di Midian, untuk mengajar dan menghibur saudara-saudaranya yang menderita di Mesir. Tetapi saya lebih berpendapat bahwa ia menulisnya di padang gurun, setelah ia berada di gunung bersama Allah, di mana, ada kemungkinan, ia menerima pengajaran-pengajaran secara penuh dan khusus untuk menuliskannya. Dan, sama seperti Musa membentuk Kemah Suci, demikian pula ia membentuk bangunan yang lebih unggul dan lebih bertahan lama untuk kitab ini, persis seperti rancangan yang ditunjukkan kepadanya di gunung. Rancangan yang diperolehnya di gunung itu lebih baik dalam memastikan kebenaran segala perkara yang termuat di sini daripada yang bisa dipastikan di dalam tradisi-tradisi lain yang kemungkinan diteruskan dari Adam ke Metusalah, dari Metusalah ke Sem, dari Sem ke Abraham, dan seterusnya sampai kepada keluarga Yakub. Kejadian atau Genesis adalah nama yang dipinjam dari bahasa Yunani. Kata itu berarti asal-usul, atau silsilah. Tepatlah kitab ini disebut demikian, sebab kitab ini adalah sejarah asal-usul, mengenai penciptaan dunia, masuknya dosa dan maut ke dalamnya, penemuan-penemuan berbagai keterampilan, munculnya bangsa-bangsa, dan terutama penanaman jemaat Allah, dan keadaannya pada masa-masa awal. Kitab ini juga merupakan sejarah keturunan, yakni keturunan Adam, Nuh, Abraham, dan seterusnya. Ini silsilah tanpa akhir, tetapi berguna. Permulaan Perjanjian Baru juga disebut Kejadian (Mat. 1:1), Biblos geneseos, kitab kejadian, atau silsilah, dari Yesus Kristus. Terpujilah Allah untuk kitab Perjanjian Baru itu, yang menunjukkan kepada kita obat penyembuh, sementara kitab Perjanjian Lama ini membuka luka kita. Tuhan, bukakanlah mata kami, agar kami dapat melihat perkara-perkara yang ajaib baik dari Taurat-Mu maupun dari Injil-Mu!