Teks -- Kejadian 45:6 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Kej 45:1-15; Kej 45:5-8
Dalam ceritera ini bercampurlah tradisi Elohista Yahwista.
Jerusalem: Kej 45:5-8 - -- Ayat-ayat ini bersama dengan Kej 50:20 merupakan kunci bagi seluruh riwayat hidup Yusuf, bdk catatan pada awal bab 37.
Ayat-ayat ini bersama dengan Kej 50:20 merupakan kunci bagi seluruh riwayat hidup Yusuf, bdk catatan pada awal bab 37.
Ref. Silang FULL -> Kej 45:6
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kej 45:1-15
Matthew Henry: Kej 45:1-15 - Yusuf Memperkenalkan Diri kepada Saudara-saudaranya
Sungguh disayangkan bahwa pasal ini harus dipisahkan dengan pasal sebelumnya, dan dibacakan terpisah. Di dalam pasal sebelumnya kita membaca perih...
- Sungguh disayangkan bahwa pasal ini harus dipisahkan dengan pasal sebelumnya, dan dibacakan terpisah. Di dalam pasal sebelumnya kita membaca perihal Yehuda yang bertindak sebagai pengantara bagi Benyamin, yang bisa kita duga, dibenarkan oleh saudara-saudaranya yang lain. Yusuf membiarkan Yehuda terus berbicara tanpa menyela dia, mendengarkan apa yang hendak dikatakannya, dan kemudian menanggapi semua penjelasan itu dengan satu perkataan, “Akulah Yusuf.” Sekarang ia mendapati saudara-saudaranya merendahkan diri karena dosa-dosa mereka, dan sungguh peduli dengan dirinya (sebab Yehuda telah menyebutnya dua kali), menghormati ayah mereka, dan menyayangi Benyamin, adik mereka. Sekarang sudah tiba waktunya mereka menuai penghiburan yang telah direncanakannya bagi mereka, dengan memperkenalkan diri kepada mereka. Kisah tentang ini kita dapati dalam pasal ini. Bagi saudara-saudara Yusuf, ini bagaikan terang yang bersinar sesudah hujan, bagaikan kebangkitan dari antara orang mati. Di sini terdapat,
- I. Yusuf mengungkapkan dirinya kepada saudara-saudaranya, dan percakapannya dengan mereka (ay. 1-15).
- II. Perintah Firaun setelah itu, untuk menjemput dan membawa Yakub beserta keluarganya ke Mesir, serta permintaan Yusuf kepada saudara-saudaranya untuk kembali kepada ayah mereka guna melaksanakan perintah tadi (ay. 16-24).
- III. Kabar gembira yang diterima Yakub (ay. 25, dst.)
Yusuf Memperkenalkan Diri kepada Saudara-saudaranya (Kejadian 45:1-15)
- Yehuda dan saudara-saudaranya tadinya menantikan jawaban, dan mau tidak mau merasa takjub saat mendapati bahwa bukan sikap berwibawa seorang hakimlah yang mereka dapatkan, melainkan kasih sayang alami seorang bapa atau saudara.
- I. Yusuf memerintahkan agar semua pelayannya menyingkir (ay. 1). Percakapan pribadi di antara sahabat sangatlah bebas dan terbuka. Saat hendak mencurahkan kasih sayang, ia menanggalkan kebesaran, dan sungguh tidak pantas bagi pelayan-pelayannya untuk menyaksikan hal ini. Demikian jugalah Kristus menyatakan diri dengan penuh rahmat dan kasih sayang kepada umat-Nya, tanpa dilihat atau didengar orang dunia.
- II. Air mata mendahului perkenalan dirinya (ay. 2). Sudah cukup lama ia menahan luapan tangisnya dengan susah payah, tetapi sekarang perasaan itu meluap tidak tertahankan sehingga ia tidak mampu membendungnya lagi. Maka menangislah ia keras-keras, sehingga mereka yang dilarangnya melihat, mau tidak mau mendengarnya. Ini adalah air mata penuh kelembutan dan kasih sayang yang teramat sangat, dan dengan demikian ia menanggalkan sikap keras yang sebelum itu ditunjukkannya kepada saudara-saudaranya. Ia sudah tidak sanggup menanggungnya lagi. Hal ini melambangkan rasa belas kasih ilahi terhadap orang-orang yang kembali dengan penuh penyesalan, sama seperti yang dimiliki bapa anak yang hilang itu (Luk. 15:20; Hos. 14:8-9).
- III. Seperti orang yang belum merasa lega sampai bebannya terlepas, ia langsung mengatakan kepada mereka siapa dirinya: Akulah Yusuf! Mereka mengenal dia hanya dengan nama Mesir-Nya, yakni Zafnat-Paaneah Mesir itu dan semakin membuat orang-orang Ibrani itu dibenci.. Nama Ibraninya sudah hilang dan dilupakan orang di Mesir. Namun, sekarang ia mengajar mereka untuk memanggil dia dengan nama itu: Akulah Yusuf. Lebih dari itu, supaya mereka tidak menyangka bahwa dia orang lain yang mempunyai nama sama, ia menjelaskan siapa dirinya (ay. 4), Akulah Yusuf, saudaramu. Hal ini akan semakin membuat mereka merendah atas dosa mereka karena menjual dia, sekaligus membesarkan hati mereka sehingga bisa berharap memperoleh perlakuan yang baik. Demikian pula saat hendak meyakinkan Paulus, Kristus berkata, Akulah Yesus. Ketika menghibur para murid-Nya, Ia berkata, Aku ini, jangan takut! Mula-mula perkataan Yusuf itu mengejutkan saudara-saudara Yusuf. Mereka gemetar ketakutan, atau setidaknya mereka berdiri terpaku. Namun, Yusuf memanggil mereka dengan ramah dan akrab, Marilah dekat-dekat. Ketika menyatakan diri kepada umat-Nya, Kristus juga membesarkan hati mereka supaya mau datang mendekat kepada-Nya dengan hati yang tulus. Boleh jadi, saat hendak berbicara tentang bagaimana mereka dahulu menjual dia, ia tidak mengucapkannya dengan suara keras karena khawatir kedengaran oleh orang-orang Mesir itu dan semakin membuat orang-orang Ibrani itu dibenci. Oleh sebab itu ia meminta mereka mendekat supaya ia bisa berbisik kepada mereka, sesuatu yang sekarang mampu dilakukan olehnya setelah luapan perasaannya sudah reda. Padahal, sebelum itu ia tak tahan lagi sampai menangis keras-keras.
- IV. Ia berusaha keras meredakan dukacita mereka atas perlakuan buruk mereka terhadap dirinya, dengan menunjukkan bahwa apa pun yang telah mereka perbuat, hal itu dimaksudkan Allah demi kebaikan dan ternyata telah menghasilkan banyak kebaikan (ay. 5). Janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri. Orang berdosa memang patut bersedih dan marah dengan diri sendiri atas dosa-dosa mereka. Begitulah, melalui kuasa-Nya Allah mendatangkan hal baik dari dosa, dan orang berdosa sama sekali tidak berjasa dalam hal ini. Walaupun begitu, hati para petobat sejati patut tersentuh begitu melihat Allah mendatangkan kebaikan dari kejahatan. Dari yang makan keluar makanan. Meskipun begitu, janganlah kita berpikir untuk menganggap sepele dosa-dosa kita dan tidak mau bertobat. Bagaimanapun, ada baiknya kita menganggap ringan dosa-dosa orang lain sehingga dengan demikian mengurangi amarah kita. Itulah yang dilakukan Yusuf di sini. Saudara-saudaranya tidak perlu khawatir bahwa ia akan membalas dendam dengan mencelakai mereka, karena campur tangan Allah telah mengubah kerugian menjadi keuntungan yang teramat besar bagi dirinya dan keluarganya. Sekarang ia memberi tahu mereka berapa lama lagi kelaparan itu akan berlangsung, yaitu lima tahun lagi (ay. 6). Walaupun masih lama lagi kelaparan ini, lihatlah di sini betapa besar kemampuan yang dimilikinya untuk berbuat baik kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Ini sungguh suatu kepuasan teramat besar yang dapat diberikan oleh kekayaan dan kekuasaan kepada orang yang baik (ay. 8). Lihatlah betapa indahnya Yusuf mewarnai celaka yang telah mereka datangkan ke atas dirinya: Allah menyuruh aku mendahului kamu (ay. 5, 7). Perhatikanlah,
- 1. Israel umat Allah mendapatkan pemeliharaan istimewa dari-Nya. Yusuf berpendapat bahwa pengangkatan dirinya tidak saja ditentukan demi menyelamatkan seluruh kerajaan Mesir, tetapi juga demi mempertahankan sebuah keluarga Israel kecil. Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya. Apa pun yang kemudian terjadi atas orang lain, mereka akan tetap aman.
- 2. Pemeliharaan Allah memandang dan mampu menjangkau jauh ke depan. Bahkan lama sebelum tahun-tahun penuh kelimpahan itu, pemeliharaan Allah telah mempersiapkan persediaan bagi rumah tangga Yakub ketika tahun-tahun kelaparan tiba. Pemazmur memuji Allah untuk hal ini, Diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: yakni Yusuf (Mzm. 105:17). Allah melihat pekerjaan-Nya dari awal sampai akhir, sedangkan kita tidak (Pkh. 3:11). Betapa mengagumkannya segala rancangan tindak pemeliharaan Allah! Betapa jauh jangkauan-Nya! Betapa banyak gigi-gigi roda yang ada di dalam roda, tetapi semuanya itu diatur oleh as-nya, seperti oleh roh pada makhluk hidup! Oleh sebab itu, janganlah kita menilai apa pun sebelum waktunya.
- 3. Allah sering kali bekerja melalui hal-hal yang bertolak belakang. Iri hati dan persaingan di antara sesama saudara menjadi ancaman yang menghancurkan hubungan keluarga. Namun, dalam kejadian ini iri hati dan persaingan itu justru terbukti menyatukan keluarga Yakub. Yusuf tidak akan pernah bisa menjadi gembalanya Gunung Batu Israel andaikata saudara-saudaranya tidak memusuhi dan membenci dia. Bahkan mereka yang telah dengan niat jahat menjual Yusuf ke Mesir pun memetik kebaikan yang didatangkan Allah dari hal itu. Demikianlah juga, banyak dari mereka yang menginginkan kematian Kristus justru diselamatkan oleh kematian-Nya.
- 4. Allah harus menerima seluruh kemuliaan atas pemeliharaan yang diberikan-Nya pada waktunya kepada umat-Nya, melalui cara apa pun hal itu dihasilkan. Bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah (ay. 8). Sama seperti di satu pihak mereka tidak boleh menyesalinya karena semua berakhir dengan baik, di lain pihak mereka juga tidak boleh membanggakannya, sebab semua itu adalah perbuatan Allah, bukan perbuatan mereka. Mereka berencana menjual Yusuf ke Mesir supaya mimpi-mimpinya tidak menjadi kenyataan, tetapi melalui hal itu Allah justru berencana untuk menggenapinya. Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya (Yes. 10:7).
- V.Yusuf berjanji untuk mengurus ayahnya berikut seluruh keluarganya selama sisa masa kelaparan itu.
- 1. Ia ingin supaya ayahnya secepatnya dibuat bahagia dengan berita bahwa ia masih hidup dan tentang kedudukannya yang tinggi. Saudara-saudaranya harus bergegas ke Kanaan dan memberitahukan kepada Yakub bahwa Yusuf, anaknya, adalah tuan atas seluruh Mesir (ay. 9). Mereka harus menceritakan kepadanya perihal kemuliaannya di sana (ay. 13). Yusuf tahu bahwa berita ini akan menjadi seperti minyak yang menyegarkan bagi kepalanya yang beruban dan pembangkit semangat baginya. Kalaupun ada yang mampu membuatnya merasa muda kembali, maka inilah hal itu. Dia ingin agar mereka menyampaikan sendiri kabar itu dan membawa seluruh kebenaran berita yang mengejutkan ini. Kamu telah melihat dengan mata sendiri, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu (ay. 12). Bila mereka mau merenungkannya, mereka mungkin teringat pada sesuatu mengenai ciri-ciri khas dirinya, gaya bicaranya, dan sebagainya, dan merasa puas.
- 2. Ia bersungguh-sungguh saat berpesan supaya ayah dan seluruh keluarganya datang kepadanya di Mesir. Datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu (ay. 9). Ia mau berbagi tempat tinggal dengan mereka di Gosyen, kawasan Mesir yang berhadapan dengan Kanaan, supaya mereka tidak melupakan negeri dari mana mereka datang (ay. 10). Ia berjanji untuk memenuhi kebutuhan Yakub. Aku akan memelihara engkau (ay. 11). Perhatikanlah, sudah menjadi kewajiban anak-anak untuk mendukung dan mencukupi kebutuhan orangtua mereka semampu mereka, apabila suatu ketika orangtua mereka membutuhkannya, dan korban persembahan pun tidak akan pernah bisa mereka jadikan alasan untuk menghindar (Mrk. 7:11). Sikap ini menunjukkan kesalehan di dalam rumah (1Tim. 5:4). Mengingat bahwa sama seperti Yusuf, Yesus Tuhan kita juga ditinggikan sampai kehormatan dan kuasa tertinggi di dunia atas, sudah menjadi kehendak-Nya bahwa semua orang kepunyaan-Nya berada di tempat Ia berada (Yoh. 17:24). Inilah perintah-Nya, supaya sekarang kita berada bersama Dia di dalam iman dan pengharapan, dan memiliki perilaku sorgawi. Inilah janji-Nya, bahwa kita akan selamanya berada bersama Dia.
- VI. Mereka saling menunjukkan kasih sayang. Yusuf memulai dengan Benyamin, adik bungsunya, yang baru berumur sekitar satu tahun saat Yusuf terpisah dari saudara-saudaranya. Mereka menangis di pundak masing-masing (ay. 14), mungkin karena teringat kepada Rahel, ibu mereka, yang mati setelah melahirkan Benyamin. Melalui Yakub, suaminya, Rahel menangisi anak-anaknya, sebab di tengah keprihatinan Yakub, mereka tidak ada bersamanya. Yusuf sudah tiada dan Benyamin pergi dari sisinya. Dan sekarang mereka menangisi ibu mereka sebab ia tidak ada bersama mereka. Setelah memeluk Benyamin, Yusuf juga memeluk yang lain (ay. 15). Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia dengan bebas dan akrab mengenai semua perkara yang terjadi di rumah ayah mereka. Sesudah semua tanda perdamaian, menyusullah persekutuan yang manis.
SH: Kej 45:1-28 - Cerminan Kristus (Rabu, 21 Juli 2010) Cerminan Kristus
Ketika semua hal yang ingin ia pastikan telah terpampang di depan matanya, ketika semua hal yang ia harapkan memang tengah beroperas...
Cerminan Kristus
Ketika semua hal yang ingin ia pastikan telah terpampang di depan matanya, ketika semua hal yang ia harapkan memang tengah beroperasi dalam sikap dan tindakan para saudaranya, Yusuf pun tidak sanggup lagi menahan luapan kenyataan dirinya terdalam. Ia menyuruh semua orang yang hadir untuk keluar dari ruangan itu agar ia dan para saudaranya dapat bersama tanpa kehadiran pihak lain. Lalu menangislah Yusuf sekeras-kerasnya sampai suaranya terdengar oleh seisi istana Firaun. Pasal ini tiga kali mencatat tangisan Yusuf. Padahal narasi tentang Yusuf tidak pernah mencatat keluh kesah atau tangisannya saat ia menjalani penderitaan bertubi-tubi. Ketika saat-saat perjumpaan dan pemulihan sedang bergulir, barulah tangisannya dicatat sampai kelak (ps. 50) total tujuh kali. Tangisan ini pun bukan tangisan sesal, tetapi tangisan kasih sayang dan haru.
Yusuf tidak membiarkan para saudaranya takut dan gentar. Yusuf mengutarakan hal yang sangat mengejutkan: ia menyatakan dirinya dengan nama aslinya, Yusuf, bukan dengan nama Mesirnya (Zafnat Paaneah – Kej. 41:45). Di luar dugaan, si pemimpi yang telah mereka lenyapkan itu adalah orang yang mereka sujud kepadanya berulang kali. Namun lebih mengejutkan lagi, bahkan juga untuk kita, pernyataan Yusuf bahwa kejahatan mereka yang membuat Yusuf terjual, menjadi budak, terpenjara, dst. sesungguhnya merupakan tindakan Allah untuk menyelamatkan keluarga dan dunia!
Seluruh perjalanan hidup dan sikap Yusuf mencerminkan hidup dan sikap Tuhan Yesus. Sepanjang hidupnya tak pernah ada catatan noda dan salah, seperti sempurnanya hidup Yesus Kristus (Ibr. 4:15; 1Ptr. 2:22). Dalam adegan ini kita saksikan betapa mirip sikap Yusuf dengan sikap Yesus yang memanggil orang berdosa datang mendekat, seperti bapak terhadap anak yang hilang. Namun lebih ajaib dan menggentarkan hati kita ialah bagaimana kejahatan diubah oleh ketaatan dan kasih sempurna menjadi alat pewujudan kebaikan dan penyelamatan Ilahi!
SH: Kej 45:1-15 - Pemeliharaan Allah (Kamis, 9 Agustus 2012) Pemeliharaan Allah
Nas hari ini secara tegas menyatakan bagaimana Allah memelihara bangsa Israel. Pemeliharaan ini dimulai dengan dijualnya Yusuf ole...
Pemeliharaan Allah
Nas hari ini secara tegas menyatakan bagaimana Allah memelihara bangsa Israel. Pemeliharaan ini dimulai dengan dijualnya Yusuf oleh saudara-saudaranya ke pedagang Midian, yang nantinya menjual Yusuf ke tanah Mesir. Meskipun saudara-saudara Yusuf ingin menyingkirkannya, Allah memakai tindakan itu untuk menggenapi rencana besar-Nya. Dia telah mengirim Yusuf lebih awal untuk menjamin kehidupan keluarganya (5-7), menyelamatkan Mesir (8), dan mempersiapkan jalan bagi cikal bakal bangsa Israel (9-11).
Hal inilah yang Yusuf nyatakan dalam pidato perkenalannya kepada saudara-saudaranya (3-13). Yusuf tidak menyalahkan saudara-saudaranya tentang apa yang telah mereka perbuat. Yusuf menyatakan bahwa Allahlah yang telah mengatur semuanya (8). Pernyataan ini oleh Yusuf akan diulangi lagi ketika saudara-saudaranya datang untuk menyatakan rasa bersalah mereka atas apa yang telah mereka lakukan, setelah kematian ayah mereka (Kej. 50:20). Yusuf menyatakan bahwa pemeliharaan Allah telah bekerja melampaui dosa mereka (5).
Pemahaman Yusuf akan pemeliharaan Allah membuat Yusuf tidak dendam atas apa yang telah mereka lakukan terhadap dirinya. Yusuf tidak membiarkan para saudaranya takut dan gentar. Ia bahkan menghibur saudara-saudaranya. Hal itu ia nyatakan dengan menggunakan nama Ibraninya -Yusuf- ketika ia memperkenal dirinya kepada mereka (3), bukan -Zafnat Paaneah- nama Mesirnya (Kej. 41:45).
Pemeliharaan Allah sungguh nyata dalam bentuk campur tangan-Nya dalam hidup kita. Rencana-Nya tidak ditentukan oleh tindakan manusia. Allah dapat bekerja melalui segala tindakan apa pun. Apa yang terjadi pada Yusuf dapat pula terjadi dalam kehidupan kita! Allah punya rencana yang indah ketika orang lain berniat jahat terhadap kita. Ingatlah bahwa mereka hanya alat Tuhan. Kedaulatan Allah dan pemeliharaan Allah berada di atas dan melampaui tindakan-tindakan mereka terhadap kita. Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita umat-Nya.
SH: Kej 45:1-28 - Dikasihi Atasan (Minggu, 22 Juli 2018) Dikasihi Atasan
Tidak mudah untuk membuat atasan menyayangi kita. Apalagi, kalau dia sampai mau berbuat sesuatu yang besar untuk keluarga kita. Namun...
Dikasihi Atasan
Tidak mudah untuk membuat atasan menyayangi kita. Apalagi, kalau dia sampai mau berbuat sesuatu yang besar untuk keluarga kita. Namun, Yusuf berhasil membuat pimpinannya, Firaun, begitu menyayanginya.
Setelah melihat bahwa saudara-saudaranya ternyata tidak iri kepada Benyamin, Yusuf pun mengungkapkan jati dirinya. Ia telah memaafkan saudara-saudaranya. Yusuf meminta agar mereka tidak usah menyesal. Yusuf mengajak mereka melupakan masa lalu. Dia mengerti bahwa ini semua rencana Tuhan untuk memelihara banyak kehidupan (1-8).
Kelaparan masih berlangsung lama. Yusuf pun segera berencana untuk memboyong seluruh keluarga bapaknya. Dia sudah menyediakan tanah bagi mereka, yaitu di Gosyen. Keputusan ini penting karena kelaparan masih akan berlangsung lima tahun lagi (9-15).
Firaun mendengar kabar tentang saudara-saudara Yusuf. Dia langsung menyuruh Yusuf untuk menjemput Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir. Tidak lupa, Firaun memberi banyak hadiah kepada Yakub. Bahkan, Firaun berjanji akan memberikan kepada mereka apa yang paling baik di tanah Mesir. Sehingga, mereka dapat mengecap kesuburan Mesir (16-20).
Anak-anak Israel pun kemudian melaporkan kepada Yakub tentang keberadaan Yusuf. Setelah melihat semua pemberian Firaun, Yakub pun menjadi percaya (25-28).
Sikap dan perlakuan Firaun merupakan bukti bahwa dia sangat menyayangi dan menghargai Yusuf. Di sisi lain, ini pun merupakan bukti bahwa Yusuf adalah sosok yang bertanggung jawab.
Kita seharusnya bekerja seperti untuk Tuhan. Ini sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan. Selain itu, usaha yang serius juga membuat kita dihargai dan disayangi oleh atasan. Jika demikian, kita juga dapat memberikan kesaksian yang positif tentang Allah.
Doa: Tuhan, mampukan kami untuk bekerja dengan baik. Sehingga nama-Mu dimuliakan di tempat kerja. [IT]
Utley -> Kej 45:4-15
Utley: Kej 45:4-15 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kej 45:4-154 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akul...
NASKAH NASB (UPDATED): Kej 45:4-15
4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. 5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. 6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. 7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. 8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. 9 Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu. 10 Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu. 11 Di sanalah aku memelihara engkau — sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi — supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau. 12 Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu. 13 Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari." 14 Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf. 15 Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
Kej 45:5 "sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini," Istilah "susah hati" ini (BDB 780, KB 864, Niphal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE) di batang Niphal digunakan dalam 1Sam 20:3,34; 2Sam 19:2 dan Neh 8:10,11. Arti dasarnya adalah "sakit," "nyeri", atau "bersedih hati."
Istilah "menyesali diri" ini adalah kata "membakar" (BDB 354, KB 351, Qal JUSSIVE, lih. Kej 31:36; 39:19, Kel 32:11).
Yusuf hampir membuat salah satu dari pernyataan-pernyataan iman yang paling menakjubkan yang ditemukan di mana saja dalam Alkitab. Ayat ini adalah tujuan teologis dari catatan tentang Yusuf! Di tengah penganiayaan dan pengkhianatan ia mampu melihat tangan Allah (Elohim) melalui iman. Ayat Kej 45:5-9 membentuk salah satu penegasan yang terkuat tentang kebaikan dan kehadiran Allah bahkan di tengah perjuangan dan masalah-masalah kehidupan.
Sekedar suatu komentar tambahan pada naskah yang kuat, indah ini. Pertanyaan saya selalu berupa, "Apakah Allah bertindak dengan cara ini hanya terhadap keluarga perjanjian?" Sudah jelas bahwa Allah akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk mendukung keluarga Abraham (lih. Rom 9; 10; 11), tapi bagaimana dengan para orang percaya biasa? Apakah kasih-Nya untuk selamanya (yaitu, penebusan) atau untuk suatu waktu dan kekekalan? Apakah Dia bersama dengan kita dengan cara yang sama? Dunia ini adalah suatu tempat yang jahat, memberontak (lihat Kebaikan Allah oleh Wenham). Orang percaya menderita; orang percaya dianiaya, orang percaya dibunuh! Dari PB tampaknya benar bahwa Allah beserta kita dan bagi kita bahkan di tengah-tengah keadaan yang tak bisa dijelaskan (lihat Rahasia Kebahagiaan Hidup Orang Kristen, oleh Hannah Whithall Smith). Adalah merupakan sebuah presuposisi iman dan sebuah wahyu Alkitabiah lah bahwa orang percaya adalah berharga bagi Allah! Hidup adalah sebuah misteri, tapi tangan Allah yang tak terlihat (namun bukan tak diketahui) menyertai kita saat ke saat. Kedamaian kita haruslah bersandar pada Dia, Firman-Nya, Anak-Nya, bukannya pada keadaan (lih. 1Kor 10:13; 13:8-13). Kita adalah keluarga Abraham (lih. Rom 2:28-29)!
Kej 45:6 "Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai." Ini kembali ke wahyu melalui mimpi Firaun bahwa akan ada tujuh tahun kelaparan yang parah.
Kej 45:7 Pernyataan Yusuf dalam Kej 45:7, yang merujuk pada sisa-sisa orang (BDB 984) yang dipertahankan ini, berkaitan dengan kegiatannya, bukan dengan kegunaan teologis di kemudian hari dari istilah "sisa-sisa" yang merujuk pada sebagian orang Ibrani yang percaya, setia.
- NASB, NKJV,
- NJB "oleh suatu pembebasan yang besar"
- NRSV "banyak yang selamat"
- TEV "sebagian besar dari padamu tertolong"
- LXX "suatu sisa-sisa orang yang banyak (keturunan)"
- JPSOA "sebuah pembebasan yang luar biasa "
Ini secara harfiah adalah "melarikan diri" (BDB 812, lih. Yer 25:35) dan KATA SIFAT "besar" (BDB 152). Bantuan Yusuf kepada keluarganya, dengan dinaikkannya ke kepemimpinan di Mesir, digambarkan sebagai suatu pembebasan yang besar yang direkayasa oleh YHWH (lih. Kej 45:5,8; 50:20).
Kej 45:8 "Dialah yang telah menempatkan aku" Masalah teologis yang terkait dengan doktrin predestinasi bukanlah bahwa Allah mengetahui dan memengaruhi tindakan manusia (serta juga peristiwa-peristiwa fisik), tetapi sampai sejauh mana Dia bertanggung jawab (atau bersikap mendua) atas dosa manusia? Para teolog (Strong, Teologi Sistematis, edisi ke 2 hal. 423-425; Erickson, Teologia Kristen, edisi ke 2 hal. 424-426) telah menawarkan beberapa teori yang menunjukkan keterlibatan Allah, tapi bukan sebagai yang mengawali, dalam perbuatan-perbuatan dosa (lih. Yak 1:14; 1Yoh 2:16).
- 1. Dia bisa mencegah suatu tindakan (lih. Kej 20:16)
- 2. Dia bisa mengizinkan suatu tindakan (lih. Mazm 81:12-13; Rom 1:24,26,28)
- 3. Dia bisa mengarahkan suatu tindakan (lih. Kej 37:21-22; 45:5,7,8; 50:20)
- 4. Dia dapat membatasi suatu tindakan (lih. 1Kor 10:13)
□ "sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir" Ini tampaknya merupakan suatu penjabaran tiga kali lipat dari tugas pekerjaan Yusuf di Mesir.
- 1. ia memiliki suatu hubungan yang unik dengan Firaun. Ini telah menjadi sebuah gelar yang secara arkeologis terdokumentasikan sejauh tahun 3000 SM. Ini sepertinya menunjuk pada posisi Perdana Menteri.
- 2. "tuan atas seluruh istananya" ini sepertinya merupakan rujukan pada pengelolaan kekayaan pribadi Firaun (lih. Kej 41:40; 47:20-26).
- 3. "kuasa atas seluruh tanah Mesir" ini sepertinya mengungkapkan hubungannya dalam administrasi pemerintahan (lih. Kej 41:41,48-49,55-56; 42:6-7).
Roland deVaux, Israel Kuno, vol. 1, hal. 49, menunjukkan bagaimana istilah "bapa" bisa digunakan sebagai gelar untuk salah satu penasihat kepala Firaun. Ayah adalah guru utama dari anak-anak setelah mereka mencapai usia kematangan tertentu, sebelumnya ini adalah tugas ibu. Dalam dunia spiritual, para imam mengambil istilah "bapa" untuk menggambarkan diri mereka (guru hikmat Ibrani dalam Amsal juga mengambil gelar ini, seperti juga para imam dalam Hak 17:10; 18:19).
Kej 45:9 Yusuf berbicara pada saudara-saudaranya dengan beberapa perintah.
- 1. segera, BDB 554, KB 553, Piel IMPERATIVE, lih. Kej 45:13
- 2. kembali, BDB 748, KB 828, Qal IMPERATIVE
- 3. datanglah, BDB 432, KB 434, Qal IMPERATIVE
- 4. janganlah tunggu-tunggu, BDB 763, KB 840, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
Kej 45:10 "Engkau akan tinggal di tanah Gosyen" Tidaklah pasti dari ayat-ayat berikut apakah ini merujuk pada pengumuman atas nama Yusuf (lih. Kej 46:31) atau hanya sekedar logika di mana para gembala tinggal. Tanah Gosyen (BDB 177) terletak di sisi timur atas Sungai Nil, dekat dengan tanah Kanaan. Ini di kemudian disebut sebagai tanah Rameses (lih. Kej 47:6,11). Ini adalah daerah penghasil ternak di Mesir (lih. Kej 46:32-34).
□ "dan akan dekat kepadaku" Ayat ini sering digunakan sebagai bukti untuk Firaun yang dilayani Yusuf adalah bagian dari "Raja-raja Gembala," atau Hyksos, yang menaklukkan Mesir dengan menggunakan gabungan busur panah dan kereta kuda. Mereka memerintah Mesir di tahun 1720-1580 SM. Kita mengetahui bahwa mereka berasal usul dari orang Semit dan, oleh karena itu, mungkin lebih mudahlah bagi orang Semit lain, seperti Yusuf, untuk naik dalam kepangkatan mereka. Di sepanjang sejarah Mesir, orang-orang Semit telah memegang tempat- tempat penting di pemerintahan. Ibu kota dari kekaisaran Hyksos ini terletak di Tanis atau Zoan (lih. Mazm 78:12,43). Ini sangat dekat dengan tanah Gosyen. Namun demikian, Firaun yang asli Mesir di kemudian hari memiliki ibu kotanya 400 km ke sebelah selatan di kota Thebes. Penanggalan dari administrasi Yusuf di Mesir masih belum pasti dan ini tidak dapat digunakan sebagai bukti yang konklusif.
Kej 45:12 "Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu." Arti setepatnya dari masing-masing frasa ini agak tidak menentu (kemungkinan dia tidak menggunakan penerjemah) , tapi keseluruhan dorongannya mudah untuk dipastikan. Benyamin secara unik terkait dengan Yusuf karena mereka berdua adalah anak-anak Rahel. Frasa "mulutku" ini sepertinya digunakan sebagai suatu ungkapan untuk otoritas (lih. Kej 45:21 dan penafsiran dari Rashi).
□ "Benyamin" Rahel pada awalnya menamainya "anak kesedihanku" karena ia meninggal saat melahirkannya (lih. Kej 35:18). Namun demikian, Yakub mengubah namanya menjadi "anak tangan kananku." Karena kasih Yakub yang unik kepada Rahel, baik Yusuf maupun Benyamin adalah sangat istimewa baginya.
Kej 45:13 "segala kemuliaanku" Ini adalah kata Ibrani kabod (BDB 458). Arti dasarnya (BDB 458 II) adalah "berat" (lih. Kej 41:31, NASB, "parah"; Kel 4:10, "berat lidah").
Ini biasa digunakan untuk sesuatu yang berharga. Perhatikan penggunaan-penggunaan berikut.
- 1. kekayaan, Kej 31:1; Yes 10:3; 61:6
- 2. kemegahan / kesuksesan, Kej 45:13
- 3. kecantikan, Yes 35:2
- 4. kelaparan yang parah, Kej 12:10; 41:13; 43:1; 47:4,13
- 5. kehormatan, Bil 24:11
- 6. banyak, Kej 50:10,11 (yaitu, berkabung)
Kej 45:14 "Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf." Ekses-ekses dari penafsiran Yahudi, bahkan dalam suatu komentator yang membantu seperti Rashi, dapat dilihat dalam ayat ini. Mereka mengatakan bahwa Yusuf menangis karena kerusakan Kemah Suci di Silo, yang berada di peruntukan lahan bagi Yusuf di kemudian hari (lih. Yosua). Benyamin menangis karena kehancuran dari Bait Allah, karena Yerusalem yang memang terletak di alokasi suku Benyamin. Hal ini menunjukkan kecenderungan dari eksegesis Yahudi untuk menghapus sepenuhnya latar belakang sejarah dari ayat dan menerapkannya pada setiap peristiwa besar dalam kehidupan Israel.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian La...
Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."
Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).
Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.
Tujuan
Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.
Survai
Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.
- (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
- (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
- (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
- (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
- (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
- (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
- (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Kejadian.
- (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
- (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
- (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
- (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
- (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
- (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
- (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).
Full Life: Kejadian (Garis Besar) Garis Besar
I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26)
A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Ke...
Garis Besar
- I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26) - A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Kej 1:1-2:25) - 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
(Kej 1:1-2:4) - 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
(Kej 2:5-25) - B. Asal Mula Dosa
(Kej 3:1-24) - 1. Pencobaan dan Kejatuhan
(Kej 3:1-6) - 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
(Kej 3:7-24) - C. Asal Mula Peradaban
(Kej 4:1-5:32) - 1. Kain: Kebudayaan Kafir
(Kej 4:1-24) - 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
(Kej 4:25-26) - 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
(Kej 5:1-32) - D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
(Kej 6:1-8:19) - 1. Kebejatan Universal
(Kej 6:1-8,11-12) - 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
(Kej 6:9-22) - 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
(Kej 7:1-8:19) - E. Permulaan Baru bagi Manusia
(Kej 8:20-11:26) - 1. Keturunan Nuh
(Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26) - 2. Menara Babel
(Kej 11:1-9) - 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
(Kej 11:10-26) - II. Permulaan Bangsa Ibrani
(Kej 11:27-50:26) - A. Abraham
(Kej 11:27-25:18) - 1. Latar Belakang Keluarga Abram
(Kej 11:27-32) - 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
(Kej 12:1-14:24) - 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
(Kej 15:1-21) - 4. Hagar dan Ismael
(Kej 16:1-16) - 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
(Kej 17:1-27) - 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
(Kej 18:1-19:38) - 7. Abraham dan Abimelekh
(Kej 20:1-18) - 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
(Kej 21:1-24:67) - 9. Keturunan Abraham
(Kej 25:1-18) - B. Ishak
(Kej 25:19-28:9) - 1. Kelahiran Esau dan Yakub
(Kej 25:19-26) - 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
(Kej 25:27-34) - 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
(Kej 26:1-17) - 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
(Kej 26:18-33) - 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
(Kej 26:34-28:9) - C. Yakub
(Kej 28:10-37:2) - 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
(Kej 28:10-22) - 2. Yakub dengan Laban di Haran
(Kej 29:1-31:55) - 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
(Kej 32:1-33:17) - 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
(Kej 33:18-35:20) - 5. Keturunan Yakub dan Esau
(Kej 35:21-37:2) - D. Yusuf
(Kej 37:2-50:26) - 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
(Kej 37:2-36) - 2. Yehuda dan Tamar
(Kej 38:1-30) - 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
(Kej 39:1-41:57) - 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
(Kej 42:1-45:28) - 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
(Kej 46:1-47:26) - 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
(Kej 47:27-50:14) - 7. Ringkasan Yusuf
(Kej 50:15-26)
Matthew Henry: Kejadian (Pendahuluan Kitab)
Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab...
- Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab ini adalah kitab terbaik yang pernah ditulis dan yang tiada bandingannya, kitab segala kitab, yang bersinar seperti matahari dalam cakrawala pembelajaran. Buku-buku lain yang berharga dan berguna, seperti halnya bulan dan bintang, meminjam cahaya mereka darinya. Kita menyebutnya Kitab Suci, sebab kitab itu ditulis oleh orang-orang suci, dan digubah oleh Roh Kudus. Kitab itu secara sempurna bebas dari segala kesalahan dan niat jahat. Tujuannya yang nyata-nyata bisa disaksikan oleh pikiran adalah memajukan kekudusan di tengah-tengah manusia. Perkara-perkara besar dari hukum dan Injil Allah di sini dituliskan untuk kita, agar semua perkara itu bisa diringkas dalam kepastian yang lebih besar, agar bisa menyebar lebih luas, bertahan lebih lama, dan bisa diteruskan ke tempat-tempat yang jauh dan masa-masa ke depan dengan lebih murni dan utuh daripada yang mungkin dilakukan melalui laporan mulut dan tradisi. Karena itu, sangat besarlah pertanggungjawaban kita jika sampai perkara-perkara yang perlu untuk damai sejahtera kita ini, setelah diserahkan kepada kita dalam hitam di atas putih seperti itu, kita abaikan begitu saja sebagai perkara yang aneh dan asing (Hos. 8:12). Naskah-naskah atau tulisan-tulisan dari beberapa penulis yang terilhami, mulai dari Musa sampai Rasul Yohanes, digabung bersama-sama dalam Alkitab yang terberkati ini. Di dalam tulisan-tulisan ini cahaya ilahi bersinar secara perlahan-lahan, seperti cahaya pagi, sampai seluruh kumpulan suci ini menjadi lengkap seperti sekarang ini. Syukur kepada Allah, sekarang kita memilikinya di tangan kita, dan tulisan-tulisan itu membuat hari benar-benar cerah, sebagaimana yang kita harapkan terjadi di sisi seberang sorga ini. Setiap bagiannya adalah baik, tetapi semua bagian secara keseluruhan amatlah baik. Inilah pelita yang bercahaya di tempat yang gelap itu (2Ptr. 1:19), dan tanpa Alkitab, dunia ini menjadi tempat yang gelap.
- Di hadapan kita ada bagian dari Alkitab yang kita sebut Perjanjian Lama, yang berisi berbagai perbuatan dan segala kenangan tentang jemaat Allah mulai dari penciptaan sampai mendekatnya kedatangan Kristus dalam rupa daging, yang kira-kira empat ribu tahun lamanya. Kebenaran-kebenaran yang diwahyukan pada waktu itu, hukum-hukum yang ditetapkan pada waktu itu, ibadah-ibadah yang dijalankan pada waktu itu, nubuatan-nubuatan yang diberikan pada waktu itu, dan peristiwa-peristiwa yang menyangkut jemaat khusus itu, pengetahuan tentang semuanya ini disimpan bagi kita sejauh itu dipandang sesuai oleh Allah. Kitab ini disebut perjanjian, atau wasiat (diatheke), sebab kitab itu merupakan pernyataan tetap akan kehendak Allah berkenaan dengan manusia dalam bentuk persetujuan, dan akan berlaku apabila si pemberi wasiat sudah mati, Anak Domba yang telah disembelih sejak dunia dijadikan (Why. 13:8). Kitab ini disebut Perjanjian Lama, dalam hubungannya dengan Perjanjian Baru, yang tidak membatalkan dan menggantikannya, tetapi memahkotai dan menyempurnakannya, dengan mendatangkan pengharapan yang lebih baik itu, yang diperlambangkan dan dinubuatkan di dalamnya. Perjanjian Lama masih tetap mulia, walaupun Perjanjian Baru jauh melampauinya dalam kemuliaan (2Kor. 3:9).
- Di hadapan kita ada bagian dari Perjanjian Lama itu yang kita sebut Pentateukh, atau kelima kitab Musa, hamba Tuhan yang mengungguli semua nabi lain itu, dan yang memperlambangkan Sang Nabi Besar itu. Kitab-kitab Perjanjian Lama ini dibagi oleh Juruselamat kita ke dalam hukum, kitab-kitab para nabi, dan mazmur, atau hagiograf (tulisan-tulisan – pen.), dan kelima kitab ini adalah hukum. Sebab, kelima-limanya tidak saja berisi hukum-hukum yang diberikan kepada Israel, dalam empat kitab terakhir, tetapi juga hukum-hukum yang diberikan kepada Adam, kepada Nuh, dan kepada Abraham, dalam kitab pertama. Kelima kitab ini, sejauh yang kita ketahui, adalah kitab-kitab pertama yang pernah ditulis. Sebab, tidak disebutkan sedikit pun tentang tulisan lain dalam seluruh Kitab Kejadian, tidak pula sampai Allah menyuruh Musa untuk menulis (Kel. 17:14). Dan sebagian orang berpendapat bahwa Musa sendiri tidak pernah belajar menulis sampai Allah menunjukkan kepadanya salinan tulisan-Nya dalam Sepuluh Perintah Allah pada loh-loh batu. Bagaimanapun juga, kita yakin bahwa kelima kitab ini adalah tulisan-tulisan paling kuno yang masih ada sekarang, dan oleh sebab itu yang paling baik dalam memberi kita penjelasan yang memuaskan tentang perkara-perkara yang paling kuno.
- Di hadapan kita ada kitab yang pertama dan terpanjang dari kelima kitab itu, yang kita sebut Kejadian, yang ditulis, menurut sebagian orang, ketika Musa berada di Midian, untuk mengajar dan menghibur saudara-saudaranya yang menderita di Mesir. Tetapi saya lebih berpendapat bahwa ia menulisnya di padang gurun, setelah ia berada di gunung bersama Allah, di mana, ada kemungkinan, ia menerima pengajaran-pengajaran secara penuh dan khusus untuk menuliskannya. Dan, sama seperti Musa membentuk Kemah Suci, demikian pula ia membentuk bangunan yang lebih unggul dan lebih bertahan lama untuk kitab ini, persis seperti rancangan yang ditunjukkan kepadanya di gunung. Rancangan yang diperolehnya di gunung itu lebih baik dalam memastikan kebenaran segala perkara yang termuat di sini daripada yang bisa dipastikan di dalam tradisi-tradisi lain yang kemungkinan diteruskan dari Adam ke Metusalah, dari Metusalah ke Sem, dari Sem ke Abraham, dan seterusnya sampai kepada keluarga Yakub. Kejadian atau Genesis adalah nama yang dipinjam dari bahasa Yunani. Kata itu berarti asal-usul, atau silsilah. Tepatlah kitab ini disebut demikian, sebab kitab ini adalah sejarah asal-usul, mengenai penciptaan dunia, masuknya dosa dan maut ke dalamnya, penemuan-penemuan berbagai keterampilan, munculnya bangsa-bangsa, dan terutama penanaman jemaat Allah, dan keadaannya pada masa-masa awal. Kitab ini juga merupakan sejarah keturunan, yakni keturunan Adam, Nuh, Abraham, dan seterusnya. Ini silsilah tanpa akhir, tetapi berguna. Permulaan Perjanjian Baru juga disebut Kejadian (Mat. 1:1), Biblos geneseos, kitab kejadian, atau silsilah, dari Yesus Kristus. Terpujilah Allah untuk kitab Perjanjian Baru itu, yang menunjukkan kepada kita obat penyembuh, sementara kitab Perjanjian Lama ini membuka luka kita. Tuhan, bukakanlah mata kami, agar kami dapat melihat perkara-perkara yang ajaib baik dari Taurat-Mu maupun dari Injil-Mu!