Teks -- 2 Tawarikh 20:21 (TB)

20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: 2Taw 20:1-30

Ceritera yang panjang ini tidak terdapat dalam kitab Raja-raja. Namun ia bukan buah khayal si Muwarikh. Ia agaknya berasal dari tradisi yang terpelihara di bagian selatan negeri. Ini terasa dalam nama-nama tempat yang terletak di bagian selatan itu. Inti historis kisah ini agaknya sebuah serangan yang dilontarkan kelompok-kelompok yang menyerbu dari daerah di seberang sungai Yordan dan dari tanah Negeb. Sewaktu-waktu serangan semacam itu terjadi dan akhirnya orang Edom memang berhasil menetap di bagian selatan Palestina. Tetapi kisah seperti disajikan Tawarikh mengingatkan kitab Ulangan dan gaya sasteranya serupa dengan gaya sastera yang lazim dalam ceritera-ceritera mengenai perang suci, lihat khususnya 2Ta 20:15-18,22-23,29.

Ref. Silang FULL: 2Taw 20:21 - pakaian kudus // untuk selama-lamanya

· pakaian kudus: 1Taw 16:29; [Lihat FULL. 1Taw 16:29]

· untuk selama-lamanya: 2Taw 5:13; [Lihat FULL. 2Taw 5:13]; Mazm 136:1

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 2Taw 20:21 - Dan ketika ia telah berkonsultasi dengan rakyat // ia menunjuk penyanyi-penyanyi kepada Tuhan // dan untuk memuji keindahan kesucian, saat mereka keluar di depan pasukan // dan untuk berkata, pujilah Tuhan, karena kasih-Nya tetap selama-lamanya.

Dan ketika ia telah berkonsultasi dengan rakyat,.... Para pejabat utamanya, tentang urutan mereka harus berjalan, dan bagaimana mereka harus membentuk diri mereka, ketika mereka bertemu dengan musuh, dan bagaimana mereka harus bertindak seolah-olah mereka akan berperang:

ia menunjuk penyanyi-penyanyi kepada Tuhan; untuk menyanyikan puji-pujian-Nya, dan memberikan kemuliaan kepada-Nya, seolah-olah kemenangan telah selesai, karena itu begitu pasti:

dan yang harus memuji keindahan kesucian, saat mereka keluar di depan pasukan; yaitu, memuji Tuhan, yang mulia dalam kesucian, yang keindahannya terletak pada kesucian-Nya, dan yang suci dalam segala cara dan pekerjaan-Nya:

dan untuk berkata, pujilah Tuhan, karena kasih-Nya tetap selama-lamanya; dengan kalimat ini mereka akan mengakhiri lagu pujian mereka, seperti yang dilakukan Daud, dan lagu-lagu yang mungkin mereka nyanyikan; lihat Psa 136:1.