Teks -- Ayub 40:8 (TB)

40:8 (#40-#3) Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Ayb 40:8 - APAKAH ENGKAU ... MEMPERSALAHKAN AKU?

Nas : Ayub 40:3

Pendirian Ayub bahwa dirinya tidak bersalah dan bahwa Allah telah menghukumnya dengan tidak adil (lih. Ayub 19:6) nyaris membuat Ayub menggugat Allah. Tuhan kini bertanya kepada Ayub secara khusus apakah dia akan terus menegaskan pandangannya yang terbatas itu mengenai cara Allah mengatur dunia dengan menolak keadilan dan kebaikan Allah?

Ref. Silang FULL: Ayb 40:8 - meniadakan pengadilan-Ku // membenarkan dirimu

· meniadakan pengadilan-Ku: Ayub 15:25; [Lihat FULL. Ayub 15:25]; Ayub 27:2; [Lihat FULL. Ayub 27:2]; Rom 3:3

· membenarkan dirimu: Ayub 2:3; [Lihat FULL. Ayub 2:3]; Ayub 34:17; [Lihat FULL. Ayub 34:17]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ayb 40:8 - Apakah engkau juga akan membatalkan keputusanku // apakah engkau akan menghukum aku, agar engkau dapat menjadi benar

Apakah engkau juga akan membatalkan keputusanku?.... Ketetapan dan maksud Tuhan mengenai hubungannya dengan manusia, khususnya penderitaan mereka, yang dirancang dengan hikmat dan alasan tertinggi, serta sesuai dengan keadilan yang paling ketat, dan tidak pernah dapat digagalkan atau dibatalkan; atau keputusan Tuhan mengenai mereka, yang telah keluar dari mulut-Nya dan tidak dapat diubah; atau pelaksanaannya, yang tidak dapat dihalangi: ini menyangkut hikmat Tuhan dalam pemerintahan dunia, seperti yang diamati oleh Aben Ezra, dan penanganan khusus dari providensinya terhadap manusia, yang semestinya diterima; melakukan sebaliknya sama saja dengan seorang manusia mengatur keputusannya sendiri melawan keputusan Tuhan, yang sama artinya dengan berusaha membatalkannya; sedangkan Tuhan adalah Tuhan yang adil, dan keputusannya sesuai dengan kebenaran, dan dalam kebenaran, dan akan terlaksana, biarpun manusia berbuat atau berkata apa pun yang mereka mau;

apakah engkau akan menghukum aku, agar engkau dapat menjadi benar? Apakah tidak ada cara lain untuk membela ketidakbersalahan dan integritasmu, tanpa menuduhku dengan ketidakadilan; setidaknya mengatakan hal-hak yang dianggap oleh orang lain sebagai suatu tuduhan terhadap keadilan, hikmat, dan kebaikanku, dalam pemerintahan dunia? Kini meskipun Ayub tidak secara langsung dan eksplisit menghukum Tuhan, dan menuduh-Nya atas keadilan-Nya, namun ketika ia berbicara tentang kebenaran dan integritasnya sendiri, ia tidak cukup waspada seperti seharusnya terhadap keadilan Tuhan dalam penderitaannya; karena meskipun seseorang bisa membenarkan karakternya sendiri ketika disalahgunakan, ia harus berhati-hati untuk berbicara baik tentang Tuhan; dan apapun yang terjadi antara manusia dan manusia, Tuhan tidak boleh dibawa ke dalam pertanyaan; dan meskipun beberapa dari providensinya tidak begitu mudah diselaraskan dengan janji-Nya, biarlah Tuhan itu benar dan setiap manusia adalah pendusta.