Teks -- Mazmur 105:2 (TB)

105:2 Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 105:1-45 - BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN.

Nas : Mazm 105:1-45

Mazmur ini memanggil Israel untuk menyembah, memuji, menaati, dan mencari Tuhan (ayat Mazm 105:1-4) karena Dia secara ajaib telah menuntun sejarah pribadi dan kelompok mereka supaya menciptakan dan memelihara bangsa Israel sebagai bangsa kudus yang mematuhi hukum-hukum-Nya yang benar (ayat Mazm 105:5-45). Pemazmur bermaksud untuk membangkitkan rasa syukur di dalam umat itu atas pemeliharaan Tuhan di dalam hidup mereka, sukacita karena memiliki tanah kudus, dan kesetiaan kepada Dia dan firman-Nya. Demikian pula, sebagai orang percaya kita harus menoleh ke belakang dan ingat sejarah Allah dengan kita; melakukan hal itu seharusnya membangkitkan rasa terima kasih dan kesetiaan yang meningkat kepada Dia yang menyerahkan nyawa-Nya karena kita (Rom 8:32; Gal 2:20).

Jerusalem: Mzm 105:1-45 - Puji-pujian atas segala perbuatan Allah di masa lampau

Sajak ini berupa renungan atas sejarah umat Israel, serupa dengan Maz 78. Hanya bukan kedurhakaan Israel ditonjolkan, melainkan tindakan ajaib Tuhan demi untuk umatNya. Dalam 1Ta 16:8-22, dikutiplah Maz 105:1-7. Sesudah kata pendahuluan yang panjang, Maz 105:1-7, pemazmur mengemukakan pokok pemikirannya, yaitu kesetiaan Tuhan pada perjanjianNya, Maz 105:8-11. Lalu berturut-turut direnungkan: zaman para bapa bangsa, Maz 105:12-15, riwayat Yusuf, Maz 105:16-23 dan Musa, Maz 105:24-27, hukuman yang dijatuhkan pada bangsa Mesir, Maz 105:18-36, keluaran Israel dari negeri Mesir dan perjalanannya di padang gurun, Maz 105:37-43, waktu masuk ke negeri yang dijanjikan dahulu, Maz 105:44. Sejarah yang membuktikan kesetiaan Tuhan mengajak umat supaya juga setia, Maz 105:45.

Jerusalem: Mzm 105:2 - bermazmurlah

Bdk Maz 7:17+.

Ende: Mzm 105:1-45

Mazmur kebidjaksanaan ini menjerupai Maz 78, tetapi tiada menitikberatkan, seperti Maz 78, pendurhaka umat Israil. ajat² 1-17(Maz 105:1-17) dikutip 1Ta 16:18-22. Sesudah suatu pendahuluan (Maz 105:1-7), pengarang mengemukakan pokoknja, jakni kesetiaan Jahwe pada djandji²Nja kepada bapa² bangsa (Maz 105:8-11). hal ini lalu dibuktikan dengan riwajat bapa² bangsa sendiri (Maz 105:12-15), hal-ichwal Jusuf (Maz 105:16-23), utusan Musa (Maz 105:24-27), hukuman jang didjatuhkan pada bangsa Mesir (Maz 105:28-36), pengungsian umat Israil dan perdjalanannja dipadang gurun (Maz 105:37-43) sampai masuknja kedalam negeri Kena'an, seperti telah didjandjikan Jahwe (Maz 105:44). Sedjarah ini merupakan suatu adjakan, agar umat Israil djuga setia pada Allah (Maz 105:45).

Ref. Silang FULL: Mzm 105:2 - Bernyanyilah bagi-Nya // bermazmurlah // segala perbuatan-Nya

· Bernyanyilah bagi-Nya: Mazm 30:5; 33:3; 96:1

· bermazmurlah: Mazm 7:18; 18:50; 27:6; 59:18; 71:22; 146:2

· segala perbuatan-Nya: Mazm 75:2; [Lihat FULL. Mazm 75:2]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 105:2 - Nyanyikanlah kepada-Nya, nyanyikanlah mazmur kepada-Nya // Berbicaralah tentang segala karya-Nya yang ajaib

Nyanyikanlah kepada-Nya, nyanyikanlah mazmur kepada-Nya,.... Baik secara vokal maupun instrumental, dengan suara dan alat musik, sebagaimana yang digunakan pada zaman Daud. Mazmur, lagu-lagu pujian, dan lagu-lagu rohani, harus dinyanyikan sekarang, bahkan lagu Musa, dan Anak Domba. Hal-hal ajaib yang telah dilakukan Tuhan bagi umat-Nya adalah materi yang cukup untuk sebuah lagu; dan semua ini harus dimasukkan ke dalam satu, untuk diwariskan kepada generasi mendatang: adalah hal yang biasa di zaman kuno untuk mewariskan sejarah peristiwa-peristiwa yang berkesan melalui sebuah lagu.

Berbicaralah tentang segala karya-Nya yang ajaib: semua karya Tuhan adalah luar biasa; apa yang dikatakan Daud di tempat lain tentang dirinya dapat dikatakan tentang mereka, bahwa mereka sangat indah, bahkan yang terkecil dan paling tidak berarti dari mereka; dan terutama karya-Nya yang penuh kasih karunia, ketika diperhatikan untuk siapa karya tersebut dilakukan, atau kepada siapa karya itu ditujukan; makhluk berdosa, musuh Tuhan, dan yang layak menerima murka-Nya. Semua ini harus dibicarakan dengan bebas dan sering, dalam percakapan yang bersahabat, untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang mereka, dan untuk menghangatkan hati satu sama lain dengan hal-hal tersebut, serta mengarahkan kepada pandangan yang penuh penghormatan dan kekaguman terhadap kasih dan karunia Tuhan dalam karya-karya-Nya; dan semuanya layak untuk diperhatikan, tidak ada yang harus dilewatkan, semuanya pantas untuk dipertimbangkan dan direnungkan; karena kata-kata ini dapat diterjemahkan menjadi, "renungkan" ^z "tentang segala karya-Nya yang ajaib" Di sini terdapat ladang yang luas untuk meditasi; dan ketika hati berada dalam suasana yang tepat untuk itu, merenungkan karya-karya Tuhan adalah manis, menyenangkan, dan bermanfaat.