Teks -- Mazmur 119:10 (TB)

119:10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 113:1--119:28 - MAZMUR-MAZMUR PASKAH.

Nas : Mazm 113:1-118:29

Mazmur-mazmur ini dipakai oleh orang Yahudi pada perayaan Paskah setiap tahun. Dua mazmur pertama dinyanyikan sebelum perjamuan Paskah, sisanya setelah perjamuan. Dengan demikian ini mungkin adalah nyanyian terakhir yang dinyanyikan Yesus Kristus sebelum kematian-Nya. Karena mazmur-mazmur ini dimulai dalam bahasa Ibrani dengan kata "_Halelu Yah_" (Mazm 113:1), maka orang Yahudi menyebutnya "_Hallel_ (Pujian)".

Full Life: Mzm 119:1-176 - HIDUPNYA TIDAK BERCELA.

Nas : Mazm 119:1-176

Mazmur ini mengungkapkan kasih yang agung untuk firman Allah yang tertulis. Firman Allah disebutnya sebagai janji, perintah, pedoman, kesaksian, ajaran, hikmat, kebenaran, keadilan, dan teguran. Firman Allah disajikan sebagai penghiburan, perlindungan, harta, patokan hidup, kebahagiaan hati dan jiwa, dan sumber jawaban segala kebutuhan.

1. 1) Pemazmur mengungkapkan kasih yang mendalam bagi Allah dengan membaca, merenungkan, dan mendoakan Firman-Nya. Ia mengajarkan bahwa kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran hanya bila kasih akan Firman itu bertumbuh dalam diri kita.
2. 2) Mazmur ini disebut sebagai akrostik abjad karena ke-22 baitnya (atau alinea) yang terdiri dari delapan ayat masing-masing cocok dengan ke-22 huruf abjad Ibrani. Setiap ayat dari setiap alinea dimulai dengan huruf yang dipakai untuk bait itu.

Jerusalem: Mzm 119:1-176 - Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat TUHAN

Sajak yang paling panjang dalam seluruh kitab Mazmur ini boleh juga diberi judul: Pujian atas Taurat yang membahagiakan manusia. Mazmur ini berasal dari kalangan orang berhikmat (dan ahli-ahli Taurat) dan muncul di zaman belakangan. Ia tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Maz 9:1-10:18+, begitu rupa sehingga tiap-tiap kali delapan ayat berturut mulai dengan huruf yang sama lalu menyusul delapan ayat yang diawali huruf abjad yang berikut. Begitu terbentuk 22 bait. Susunan semacam itu agak dibuat-buat. Selebihnya tiap-tiap ayat (kecuali ayat 122 dalam naskah Ibrani) memuat salah satu kata yang searti dengan "Taurat". Hanya istilah "taurat" perlu di mengerti secara luas, bdk Ula 4:5+ Yang dimaksud ialah seluruh wahyu Tuhan serta penyataannya yang menjadi pemimpin manusia kepada kebahagiaan dan keselamatan. Pemazmur sungguh pencinta Taurat sebagai karunia Tuhan yang unggul. Dengan sebulat hati ia menyerahkan diri kepada Taurat oleh karena dengan jalan itu ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan sendiri Mazmur yang panjang ini sudah mendapat pendahuluannya dalam Maz 19:8-14 dan menyatakan semangat yang sama, Maz 119 menjadi semacam tugu peringatan kesalehan yang menjadi milik khas umat Israel sesudah masa pembuangan. Di dalamnya dipersatu-padukan aliran kenabian, aliran hikmat dan aliran "ahli-ahli Kitab" yang jatuh cinta kepada Tuhan dan sekuat tenaga berusaha mewujudkannya dalam hidupnya.

Ende: Mzm 119:1-176

Mazmur kebidjaksanaan ini, lagu pudjian atas Taurat, adalah jang lebih pandjang dalam Kitab Mazmur. Ia tersusun menurut abdjad Hibrani, hingga tiap² bagian (22 djumlahnja) mulai dengan huruf jang berikut. Lagi pula setiap ajat bagian masing² mulai dengan huruf jang sama, hingga delapan kali huruf jang sama diulangi. Tambahan dalam tiap² ajat terdapat suatu perkataan jang berarti: Taurat (ketjuali ajat 122(Maz 119:122) dalam naskah Hibrani, jang agaknja harus diperbaiki). akibat semuanja itu ialah: Mazmur ini sangat buat²an

Taurat disini (dan kata² jang sama artinja) bukan artinja perintah² dan hukum² sadja, melainkan semua djandji, adjaran dan antjaman allah, hingga Taurat hampir sama dengan agama, seperti itu patut dilakukan oleh manusia. Mazmur 110 (Maz 110) menjerupai Maz 19:7-14.

Ref. Silang FULL: Mzm 119:10 - segenap hatiku // dari perintah-perintah-Mu

· segenap hatiku: Mazm 9:2; [Lihat FULL. Mazm 9:2]

· dari perintah-perintah-Mu: Mazm 119:21,118

Defender (ID): Mzm 119:10 - tidak tersesat

Dengan kepercayaan diri yang lebih rendah daripada sebelum dia dibersihkan melalui Firman, pemuda itu menyadari ketergantungannya yang dalam kepada Tuhan, kepada doa, dan kepada Firman, seraya memohon kekuatan agar tidak "tersesat" dari kehendak Tuhan yang tertulis.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 119:10 - Dengan segenap hati aku mencarimu // Jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

Dengan segenap hati aku mencarimu,.... Bukan dirinya sendiri, kehormatan dan pujian untuk dirinya sendiri, seperti yang dilakukan oleh penyembah formal dan orang-orang yang merasa benar; tetapi Tuhan dan kemuliaan-Nya, wajah-Nya, hadirat-Nya, dan persekutuan dengan-Nya, anugerah-Nya, serta pasokan baru dari-Nya, untuk membantu di saat kebutuhan; doktrin-Nya, sebagaimana Targum; dan untuk mengetahui lebih banyak tentangnya, tentang Dia, serta pikiran dan kehendak-Nya; dan ini dilakukannya dengan cara yang paling tulus, dengan segenap hati dan jiwanya. Karakter orang baik, dalam Psa 119:2; disematkan oleh pemazmur kepada dirinya sendiri; lihat Isa 26:9; dan menggunakannya sebagai argumen untuk memperoleh permohonan berikut:

Jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu; jalan dari perintah-perintah itu. Orang baik cenderung tersesat, seperti yang dialami David, Psa 119:176; hati mereka, kasih sayang mereka, dan kaki mereka, menyimpang dari jalan kewajiban mereka: ada banyak hal yang membawa mereka menyimpang, dan membuat mereka berbalik ke kanan atau kiri, setidaknya mendorong mereka untuk melakukannya; seperti naluri yang rusak, hati yang jahat, tubuh yang penuh dosa dan kematian, jerat dunia, dan godaan Setan; dan, yang terburuk dari semuanya, ketika Tuhan membiarkan mereka pada diri mereka sendiri, menarik pengaruh anugerah-Nya, dan membawa mereka ke dalam keadaan yang mengekspos mereka untuk tersesat, yang dikhawatirkan oleh pemazmur di sini; "jangan biarkan aku tersesat", tetapi teguhkan langkahku dalam jalan-Mu; peliharalah aku dengan anugerah-Mu, dan jagalah aku dengan kuasa-Mu; peganglah aku dengan tangan kanan-Mu, dan arahkan serta tuntunlah aku. Atau, "jangan biarkan aku tersesat" ^q &c. permohonan yang serupa dengan yang ada dalam Psa 141:3, Mat 6:13; yang dengan yang terakhir ini, Kimchi membandingkan kata-kata ini.