Teks -- Mazmur 65:1 (TB)

Nyanyian syukur karena berkat Allah

65:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. (#65-#2) Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mzm 65:1-13 - Nyanyian syukur karena berkat Allah

Kidung ini berupa nyanyian syukur umat yang berterima kasih kepada Allah yang kendati kesalahan umat mengabulkan permohonan dahulu dengan menganugerahkan hujan berlimpah, Maz 65:2-9, sehingga sekarang ada panenan besar yang dilukiskan dengan bahasa penghebat, Maz 65:10-13. Kidung ini sesuai dengan ibadat pada akhir musim panen. Sementara ahli memotong-motong mazmur ini menjadi beberapa nyanyian yang kemudian barulah dipersatukan.

Ende: Mzm 65:1-13

Lagu ini bersjukur kepada Allah karena panen ber-limpah², jang dilukiskan dengan bahasa penghebat (Maz 65:9-13). Allah telah mengabulkan doa dan nadar umatNja dengan menurunkan hudjan pada waktunja, kendati kesalahan² umat itu (Maz 65:2-9). Mungkin doa ini dilagukan sesudah waktu kekeringan.

Seluruh bumi diserukan, agar takut akan Allah serta mengakuiNja, karena perbuatanNja terhadap umatNja (Maz 65:9).

Agaknja lagu ini dipergunakan dalam ibadat sjukur sesudah panen.

Ref. Silang FULL: Mzm 65:1 - di Sion // orang membayar

· di Sion: Mazm 2:6

· orang membayar: Ul 23:21; [Lihat FULL. Ul 23:21]; Mazm 116:18

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 65:1 - Pujian menunggu untuk-Mu, ya Tuhan, di Sion // dan kepada-Mu janji akan dipenuhi.

Pujian menunggu untuk-Mu, ya Tuhan, di Sion,.... Yang tinggal di Sion, seperti yang ditafsirkan oleh Jarchi; begitu juga Targum; yang Shechinah-Nya, atau Keagungan yang Mulia, ada di Sion; lihat Psa 76:2; atau Sion, yang tidak lain adalah gereja Tuhan, dan yang disebut demikian di bawah dispensasi Injil, Heb 12:22; adalah tempat di mana "pujian" menunggu Tuhan, karena merupakan kota upacara kita, serta kota Raja yang Agung; dan bukan hanya rumah doa, tetapi juga pujian, di mana pengorbanan, baik dari doa maupun pujian, dipersembahkan kepada Tuhan melalui Kristus dengan diterima: dan pujian dapat dikatakan "menunggu" untuk-Nya di sini, karena itu adalah "hak" milik-Nya di sini, sebagaimana sebagian orang menafsirkan, karena banyak berkat dan hak istimewa berkat yang dinikmati di sini, melalui firman dan tata cara; dan karena umat Tuhan menunggu kepada-Nya di sini dengan persembahan pujian mereka, yang pantas bagi mereka untuk dibawa, dan adalah "sesuai" dan diterima oleh-Nya; dan karena itu "tetap", bertahan, dan terus ada di sini; atau, dengan kata lain, para santo terus menerus memuji Tuhan di sini, selalu bersyukur kepada-Nya untuk segala sesuatu, Psa 84:4; beberapa orang menerjemahkan kata-kata "pujian adalah diam untuk-Mu" ^e; karena tidak ada akhirnya, seperti yang dicatat oleh Jarchi; atau, karena besarnya pekerjaan Tuhan, pujian tidak dapat menjangkau-Nya, seperti yang diungkapkan oleh Ben Melech. Sorakan terbesar, dan sorak-sorai pujian yang paling keras, hanyalah keheningan dibandingkan dengan apa yang seharusnya, jika bisa diungkapkan, karena sifat, kesempurnaan, dan karya-karya Tuhan. Targum mengatakan,

"di hadapan-Mu pujian dianggap sebagai keheningan.''

Dalam Alkitab raja Spanyol itu tertulis,

"pujian para malaikat dianggap di hadapan-Mu sebagai keheningan;''

mungkin lebih baik diartikan, "kepada-Mu miliki", atau "adalah hak, keheningan dan pujian" ^f: seharusnya ada penantian yang diam dan tenang kepada Tuhan untuk rahmat yang diinginkan, yang telah Dia janjikan untuk diberikan; dan, ketika mereka diberikan, pujian seharusnya disampaikan kepada-Nya. Gussetius ^g memberikan makna kata-kata ini, dan menerjemahkannya,

"pujian, yang merupakan gambaran-Mu, yang memiliki kemiripan dengan-Mu akan dibayar di Sion;''

dan kepada-Mu janji akan dipenuhi: yaitu, pujian dan terima kasih atas pembebasan dan keselamatan, yang dibuat pada saat kesulitan dan kepedihan; lihat Psa 66:13.