Teks -- Amsal 8:34 (TB)

8:34 Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ref. Silang FULL: Ams 8:34 - yang mendengarkan

· yang mendengarkan: 1Raj 10:8

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ams 8:34 - Terberkatilah adalah orang yang mendengarkan aku // mengawasi setiap hari di pintu gerbangku // menunggu di tiang pintu-pintu rumahku

Terberkatilah adalah orang yang mendengarkan aku,.... Kristus dalam Injil-Nya, seolah-olah berbicara melalui para pelayan-Nya; karena mendengar mereka adalah mendengar Dia, Luk 10:16; mereka memiliki komisi dari-Nya; adalah utusan-Nya, dan mewakili-Nya; menerima karunia dari-Nya; berbicara sesuai dengan hati dan kehendak-Nya, yang diungkapkan dalam firman-Nya, dan memberitakan Dia sendiri. Ini menunjukkan dengan perhatian dan rasa hormat apa yang harus diberikan ketika Injil didengar; seberapa besar kepercayaan yang harus diberikan kepadanya; bagaimana itu seharusnya dipraktikkan; ini menjelaskan tentang efektivitasnya pada jiwa manusia, karena tidak lain adalah firman Kristus, atau Kristus sendiri yang berbicara; dan dari sini tampak betapa menyedihkannya keadaan mereka yang meremehkannya: mendengarnya adalah cara untuk memperoleh pengetahuan tentang Kristus, dan meningkatkannya; iman kepada Kristus, dan pertumbuhannya; sukacita iman, dan kemajuannya; cinta kepada Kristus, dan kelimpahannya; serta untuk mendapatkan makanan dan penyuburan rohani; oleh karena itu adalah kewajiban dan hak istimewa bagi orang-orang untuk mendengarkan Injil Kristus, karena hal-hal ini datang melalui-Nya;

mengawasi setiap hari di pintu gerbangku; pintu gerbang Rumah Hikmat, gereja Kristus, yang merupakan tata cara umum darinya; disebut dalam Kitab Suci sebagai pintu gerbang Sion, Psa 87:2; sebagai perumpamaan kepada pintu-pintu kota, tempat Hikmat berteriak, atau para pelayan Kristus memberitakan, Pro 1:21; lihat Isa 26:1; atau ke pintu istana raja, di mana para courtiers mengawasi untuk diterima dan disambut sebagai favorit, atau untuk mengajukan petisi bagi diri mereka sendiri atau orang lain, Est 6:10. Gereja adalah istana Sang Raja yang Agung; adalah sebuah kehormatan untuk diterima di sini, memiliki nama dan tempat di sini, dan duduk bersama Raja di mejanya. Atau ke pintu tabernakel, tempat orang-orang Israel berkumpul untuk beribadah; atau ke pintu gerbang bait suci, di mana para imam dan orang Lewi mengawasi, Exo 29:42. "Mengawasi" bertentangan dengan tidur, baik tidur fisik maupun keadaan jiwa yang mengantuk; dan dengan ketidakberdayaan, tidak hanya melalui makan dan minum, tetapi dengan kekhawatiran dunia ini; dan itu menunjukkan kewaspadaan, ketekunan, dan perhatian. Di sini orang-orang berdosa yang sadar mengawasi dalam pelayanan firman dan tata cara, jika ada sesuatu yang bisa mereka tangkap, cocok dengan kondisi dan situasi mereka; seperti yang dilakukan oleh para hamba Benhadad, 1Ki 20:33; dan di sini jiwa-jiwa, di bawah kegelapan dan pengabaian, mengawasi untuk mendapatkan cahaya dan penghiburan rohani, seperti mereka yang menunggu pagi; dan di sini setiap orang percaya mengawasi untuk memperkuat dan menetapkan dirinya dalam kebenaran; dan hal ini seharusnya "setiap hari" atau "hari demi hari", satu hari Minggu Tuhan setelah yang lain; memanfaatkan semua kesempatan, baik di waktu yang tepat maupun di luar waktu yang tepat, sesuai dengan tugas panggilan mereka, untuk mendengarkan firman; dan demikianlah mereka harus melanjutkan hingga akhir hidup mereka; karena berbahagialah dia yang akan didapati demikian mengawasi ketika Tuhannya datang, Luk 12:37;

menunggu di tiang pintu-pintu rumahku; baik sebagai perumpamaan bagi para pelajar, yang menunggu pembukaan pintu sekolah untuk masuk pertama kali, seperti yang diamati oleh Jarchi: Kristus adalah seorang guru; jiwa-jiwa yang sadar adalah murid-murid-Nya; gereja adalah sekolah di mana mereka belajar tentang-Nya, dan belajar akan Dia; dan menunggu di tiang pintu menunjukkan pencarian yang awal kepada Kristus, dan antusiasme untuk mendapatkan pengajaran dari-Nya, Luk 21:38. Atau perumpamaan itu bisa saja kepada para klien, yang menunggu di pintu-pintu penasihat ^y, untuk mendapatkan nasihat, dan perlindungan untuk membela perkara mereka; Kristus adalah Penasihat yang ajaib, Pembela di hadapan Bapa, Penebus, yang perkasa dan kuat, untuk membela perkara umat-Nya; dan oleh karena itu adalah tepat untuk menunggu di pintu-Nya, di mana ada nasihat dan kebijaksanaan yang sejati: atau kepada pengemis, yang menunggu di pintu untuk mendapatkan sedekah; yang mengetuk, dan menunggu hingga pintu dibuka; menyampaikan keadaan mereka, dan menunggu untuk mendapatkan bantuan; menerima tolak, dan tetap menunggu; dan tidak akan pergi sampai sesuatu diberikan. Demikian juga orang-orang kudus seharusnya menunggu di takhta kasih karunia, dan pada firman serta tata cara, untuk jawaban doa, pemenuhan janji, dan kehadiran Allah dan Kristus; dan demikian juga seharusnya para pendosa menunggu di pelayanan luar firman, mengingat kisah orang miskin di kolam, yang menunggu lama, dan akhirnya mendapatkan penyembuhan, Joh 5:5; karena iman datang melalui cara ini; Roh dan karunia-Nya, Kristus dan pengetahuan akan Dia, diperoleh melalui cara-cara tersebut, seperti yang diuraikan berikut.